Oleh
Kelompok 6
Munira Ulfa Muna
P1337420921217
Dosen Pengampu:
Sudiarto, MN
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Dampak Evidence Based Practice Pada Keperawatan
Kritis” . Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari
Mata Kuliah Keperawatan Kritis.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................. 1
KATA PENGANTAR .............................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................... 6
2.1 Konsep Evidence Based Practice Keperawatan dalam
Keperawatan kritis................................................................... 6
1....Definisi EBP dalam Keperawatan Kritis.......................... 6
2....Tujuan EBP dalam Keperawatan Kritis............................ 7
3....Manfaat EBP dalam Keperawatan Kritis.......................... 8
4....Persyaratan dalam Penerapan EBP dalam Keperawatan
Kritis................................................................................. 8
5....Model Implementasi EBP dalam Keperawatan Kritis...... 9
6....Langkah-Langkah EBP dalam Keperawatan Kritis.......... 10
7....Penerapan EBP dalam Proses Keperawatan Kritis........... 10
8....Hambatan Untuk Menggunakan EBP dalam
Keperawatan Kritis........................................................... 11
9....Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan EBP
dalam Keperawatan Kritis................................................. 12
2.2 Evidence Based Practice dalam Keperawatan Kritis............... 13
1....Analisis............................................................................. 13
2....Pembahasan...................................................................... 15
BAB III PENUTUP............................................................................... 17
3.1 Kesimpulan.............................................................................. 17
3.2 Saran........................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai contoh, penerapan kompres dingin dan alkohol bath masih sering
digunakan tidak hanya oleh masyarakat awam tetapi juga oleh petugas
kesehatan, dengan asumsi dapat menurunkan suhu tubuh lebih cepat,
sedangkan penelitian terbaru mengungkapkan bahwa penggunaan kompres
hangat dan teknik tepid sponge meningkatkan efektifitas penggunaan kompres
dalam menurunkan suhu tubuh. Maka dari itu diperlukan penggunaan
ecidence based dalam praktik yang tentunya untuk meningkatkan pelayanan
yang lebih efektif dan efisien menjadi tuntutan sekaligus tantangan besar yang
harus di cari problem solving-nya.
4
Tujuan dari EBP adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,
yang selalu mendahulukan keselamatan pasien dan pada akhirnya membantu
untuk menurunkan hospital costs. EBP bukan merupakan satu-satunya
langkah atau metode untuk memberikan pelayanan yang maksimal dan
berkualitas. Tapi, EBP merupakan salah satu langkah yang dapat menjamin
pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat adalah berkualitas, tepat
sasaran dan memang didasarkan oleh studi yang kredibel dan dapat dipercaya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
c. Pilihan pasien Pilihan pasien terhadap asuhan perawatan dapat meliputi
proses memilih perawatan alternatif dan mencari second opinions. Dewasa
ini pasien telah mempunyai akses yang luas terhadap informasi klinis dan
menjadi lebih sadar tehadap kondisi kesehatannya. Pada beberapa hal,
pilihan pasien merupakan aspek penting dalam proses pengambilan
keputusan klinis.
b. Menurut Stout & Hayes (2005), EBP bertujuan untuk memberi alat,
berdasarkan bukti-bukti terbaik, untuk mencegah, mendeteksi dan
menangani gangguan kesehatan artinya dalam memilih suatu pendekatan
pengobatan kita hendaknya secara empiris melihat kajian penelitian yang
menunjukkan keefektifan suatu pendekatan terapi tertentu pada diri
7
individu tertentu
a. Laporan fenomena atau kejadian - kejadian yang kita temuai sehari – hari
b. Studi kasus
8
pembanding dan menggunakan sampel secara acak
Fase 1 : Persiapan
Fase 2 : Validasi
Fase 5 : Evaluasi
9
Tahap 1 :mengkaji kebutuhan untuk perubahan praktis
10
b. Implementasi hanya akan sukses bila perawat menggunakan dan
mendukung “pemberian perawatan berdasarkan fakta”.
c. Evaluasi penampilan klinik senantiasa dilakukan perawat dalam
penggunaan EBP.
d. Praktek berdasarkan fakta berperan penting dalam perawatan
kesehatan.
e. Praktek berdasarkan hasil temuan riset akan meningkatkan kualitas
praktek, penggunaan biaya yang efektif pada pelayanan kesehatan.
f. Penggunaan EBP meningkatkan profesionalisme dan diikuti dengan
evaluasi yang berkelanjutan.
g. Perawat membutuhkan peran dari fakta untuk meningkatkan intuisi,
observasi pada klien dan bagaimana respons terhadap intervensi yang
diberikan. Dalam tindakan diharapkan perawat memperhatikan etnik,
sex, usia, kultur dan status kesehatan.
11
l. Kurangnya pengetahuan tentang EBP dan kritik dari artikel
m. Merasa kewalahan
Menurut Polit & Hungler (1999) membagi usaha yang dapat dilakukan
tersebut berdasarkan latar belakang perawatnya:
3) Mengulang penelitian
12
3) Memberikan masukan pada peneliti
2) Menghadiri konferensi/seminar/workshop
1. Analisi jurnal
Tahun 2019
13
Ringkasan Rasa nyeri pada pasien kritis merupakan masalah nyata dan
Jurnal mengganggu pada pasien kritis. Beberapa kondisi pada pasien
kritis adalah penurunan tingkat kesadaran, pergerakan tubuh
terbatas, dan tidak bisa mengungkapkan apa yang dirasakan
termasuk rasa nyeri yang dialaminya. Nyeri tersebut disebabkan
pengkajian nyeri pada pasien kritis dengan penurunan kesadaran
menjadi tantangan bagi perawat.
Kelebihan 1. Kelebihan
dan Teknik yang digambarkan dalam penelitan dilakukan dengan
Kekurangan mudah dan tidak membutuhkan alat ataupun biaya
2. Kekurangan
14
Tidak ada pembanding dengan penelitian yang sebelumnya
dilaukan, sehingga tidak terlihat perbedaannya.
2. Pembahasan
a. Patient/population/problem
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, untuk mengukur
atau memberikan gambaran berdasarkan variabel yang telah ditentukan
menggunakan instrument kuesioner dengan sampel data berjumlah 170
pasien kritis yang dirawat di ICU membuat sabuah kesimpulan hasil yang
didapatkan.
b. Intervention/ treatment
Pada penelitian ini intervensi yang dilakukan pada 170 pasien yang kritis
yang telah terpasang ventilator mekanik untuk mengetahui tingkat nyeri
dengan pengukuran CPOT dengan pemberian sleep hygiene dengan hasil
yang didapatkan nilai mean variabel tidak normal, yaitu suhu (38,9 c),
tekanan darah (119,64/74,56 mmHg), frekuensi nadi 107,58 x/menit) dan
frekuensi napas (26,34 x/menit) menunjukkan proses tidur penting untuk
mendukung hemodinamik pasien kritis yang dirawat di ICU.
c. Comperasion Intervention/ treatment
15
gambaran gambaran nyeri pasien kritis dengan sleep hygiene care di
Ruangan Perawatan Kritis yang akhirnya dapat memperbaiki
hemodinamik pasien kritis yang dirawat di ruang ICU.
d. Outcome
Pada penelitian ini memberikan gambaran bahwa proses tidur dalam
penerapan sleep hygiene pada pasien kritis yang dirawat diruang ICU
terhadap timbulnya kebisingan yang disebabkan oleh pemasangan alat
ventilator mekanik sangat berpengaruh dalam peningkatan hemodinamik
pasien yang harus dipantau, serta tingkat skala nyeri yang di ukur
berdasarkan CPOT juga menjadi pengukuran untuk mencapai kondisi yang
optimal dengan mengurangi nyeri yang dirasakan oleh pasien. Asuhan
keperawatan dapat dikembangkan berdasarkan hasil penelitian ini, karena
bagi perawatan praktisi hasil penelitian ini dapat diterapkan pada proses
penerapan sleep hygiene dengan pengaturan lingkungan yang nyaman,
suhu, pencahayaan serta kebisingan yang ditimbulkan dari pemasangan
ventilator mekanik yang juga menjadi salah satu penyebab nyeri akibat
tindakan invasive serta lingkungan yang tidak mendukung serta
mempengaruhi hemodinamik pasien, sehingga proses tidur menjadi hal
yang harus diperhatian dalam pemberian asuhan keperawatan dalam
mengoptimalkan tingkat nyeri yang dirasakan.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evidence Based Practice (EBP) merupakan upaya untuk mengambil
keputusan klinis berdasarkan sumber yang paling relevan dan valid yang
bertujuan untuk memberikan data pada perawat praktisi berdasarkan bukti
ilmiah agar dapat memberikan perawatan secara efektif dengan menggunakan
hasil penelitian yang terbaik, menyelesaikan masalah yang ada di tempat
pemberian pelayanan terhadap pasien, mencapai kesempurnaan dalam
pemberian asuhan keperawatan dan jaminan standar kualitas dan untuk
memicu adanya inovasi dan bermanfaat sebagai jembatan antara penelitian
dan praktik keperawatan.
3.2 Saran
Penerapan EBP perlu ditingkatkan kembali dalam praktik keperawatan
khususnya dalam intervensi kepada pasien. Karena ketika EBP dilakukan
dengan baik, maka pasien yang dirawat akan menerima dampak yang baik
pula. Maka dari itu, pengetahuan mengenai EBP harus di perlu diperhatikan
bagi para tenaga kesehatan khususnya perawat yang dituntut untuk
profesionalitas tinggi dengan berbagai kompetensi dan skill.
17
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Hapsari, Elsi S.Kp, M.S., D.S. Pengantar Evidance Based Nursing. Jurnal
Blok 1.1
Hsieh, S.-I., Hsu, L.-L., & Huang, T.-H. (2016). The effect of integrating
constructivist and evidence-based practice on baccalaureate nursing
student’s cognitive load and learning performance in a research course.
Nurse Education Today, 42, 1–8. https://doi.org/10.1016/j.nedt.2016.03.025
LoBiondo-Wood, G., & Haber, J. (2006). Nursing research: Methods and critical
appraisal for evidence-based practice
18