Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN PRAKTIK KLINIK

KEPERAWATAN GERONTIK MINGGU KEDUA


DI PKM PUSKESMAS ULEE KARENG BANDA ACEH

oleh

Munira Ulfa Muna


P1337420921217

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI PROFESI NERS KELAS KERJASAMA

PALANGKARAYA-ACEH

2022
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolic yang berlangsung kronik dimana penderita
diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tidak mampu
menggunakan insulin secara efektif sehingga terjadilah kelebihan gula didalam darah.

TANDA DAN PENYEBAB PENCEGAHAN KLASIFIKASI


GEJALA

1. Usia
2. Faktor genetik
GEJALA Tidak 1. Diabetes
3. Obesitas
mengkonsumsi Melitus Tipe
1. Rasa haus 4. Diet atau pola
makanan tinggi 1
berlebih makan yang
gula 2. Diabetes
2. Rasa lapar salah
Melitus Tipe
berlebih
2
3. Sering
3. Diabetes
kencing
Melitus Tipe
4. Berat badan
Lain
menurun
4. Diabetes
drastis
Melitus
Gestasional
GEJALA LAIN (American
1. Luka lambat Diabetes
sembuh Association
2. Mata kabur 2018)
3. Mudah lelah

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN MELLITUS TIPE II
DIABETES MELLITUS TIPE
II
1. Pengelolaan makanan 1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Latihan fisik 2. Pemeriksaan Kaadar Gula
3. Monitor kadar gula darah Darah
4. Terapi 3. Pemeriksaan Gula Darah
Sendiri (PGDS)
Lampiran 1

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN – PRODI KEPERAWATAN SEMARANG
Jalan Tirto Agung Pedalangan Banyumanik Semarang
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama Lengkap : Ny.R
Tempat /Tanggal Lahir : Lhoksukon, 01Agustus 1960 (60 Tahun)
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin/Belum
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Suku Bangsa : Aceh
Golongan Darah : O+
Diagnosa Medis (bila ada) : Diabetes Melitus
TB/BB : 160cm / 54 Kg
Alamat : lamglumpang
No Telpon :-

2. Keluarga atau Orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi:


Nama : Ahmad
Alamat : Lamglumpang
Hubungan dengan klien : suami
No Telp :-

3. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi


Pekerjaan Saat ini : IRT
Pekerjaan sebelumnya : IRT
Sumber Pendapatan : Dari suami
Kecukupan pendapatan : Cukup

4. Aktivitas rekreasi
Hobi : Memasak
Bepergian/wisata : Ke pantai
Keanggotaan organisasi : tidak ada
Lain-lain : Tidak ada

5. Riwayat Keluarga
a. Saudara Kandung
Nama Keadaan saat ini Keterangan
Sulistina Sehat Hidup
Rusmanto Sehat Hidup
Rustina Sehat Hidup

b. Riwayat Kematian dalam keluarga ( 1 tahun terkhir)


Nama : Tidak Ada
Umur : Tidak Ada
Penyebab Kematian : Tidak Ada

c. Kunjungan keluarga :
d. Genogram (buatlah 3 generasi)

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Meninggal

: tinggal serumah

B. Pemahaman dan Penatalaksanaan masalah Kesehatan


Pasien tidak mengatahui tentang penyakit yang diderita, dikarenakan tidak pernah mengecek
kesehatannya. Penatalaksanaan yang pasien lakukan yaitu mendatangi pelayanan kesehatan
seperti puskesmas. Saat ini pasien sedang menggunakan metformin.
C. Pola Kebiasaan sehari-sehari
1. Nutrisi
Klien mengatakan bahwa ia makan 3 kali sehari. Dengan porsi satu piring. Klien mengatakan
tidak alergi makanan apapun. Klien minum kurang lebih 5 gelas air putih dalam sehari di
tambah dengan teh hangat di pagi hari. Klien mempunyai pantangan makanan yaitu tidak
boleh mengkonsumsi makanan yang manis-manis dan mengurangi jumlah porsi nasi yang
dikosumsi karena klien menderita penyakit diabetes.

2. Eliminasi

Setiap hari Ny. R BAK sebanyak kurang lebih 5 - 6 x per hari dengan konsistensi jernih
kekuningan. Ny. R mengatakan terbangun pada malam hari untuk BAK, sebelum tidur dan
saat tidur. Sampai saat ini belum ada keluhan pada pola eliminasi urinya. Sedangkan pola
BAB Ny. R 1 x sehari sekali dengan konsistensi lunak. Ny. R tidak pernah menggunakan
obat pencahar.

3. Personal Higiene
a. Mandi
Ny. R mengatakan setiap hari mandi 2 x sehari dengan menggunakan air dingin dan
sabun untuk tiap kali mandi. Ny. R masih bisa mandi sendiri di kamar mandinya.

b. Oral hygiene
Ny. R sering gosok gigi sehari 2 x pada saat mandi dengan menggunakan pasta gigi.

c. Cuci rambut
Ny. R mencuci rambut 2x seminggu dengan menggunakan shampo.

d. Kuku dan tangan


Saat di kaji tampak kuku tangan Ny. R pendek dan tidak kotor. Ny. R tidak terbiasa cuci
tangan sebelum atau sesudah makan.

4. Istirahat dan Tidur


Ny. R mulai tidur pukul 23.00 malam, klien bangun pada pagi dan jamnya tidak menentu.
Siang hari Ny. R jarang tidur siang. Ny. R tidak memiliki masalah dalam pola tidurnya.

5. Kebiasaan mengisi waktu luang


Ny. R mengatakan kebiasaannya di waktu luang digunakan untuk istirahat saja atau
menanam di taman depan rumah.
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Ny. R tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, tidak ada ketergantungan obat
tertentu, tetapi jika merasa pusing Ny. R meminum obat yang telah diresepkan oleh
dokter yang dibelinya diapotik.

7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari


Jenis Kegiatan : Lama waktu untuk setiap kegiatan
1. Membereskan rumah : 30 menit
2. Memasak : 40 menit
3. Menyiram tanaman : 20 menit

D. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan saat ini
Keluhan utama dalam 1 th : Pasien sering mengeluh kaki kebas,
terakhir nyeri saat sholat, nyeri dibagian
belakang leher
Gejala yang dirasakan : Nyeri
Faktor pencetus : Melakukan aktivitas
Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak (  ) bertahap
Waktu mulai timbulnya : Saat hendak berdiri dari sholat
keluhan
Upaya mengatasi : Istirahat dan minum obat

2. Riwayat kesehatan masa lalu


Penyakit yang pernah diderita : Demam, Cacar
Riwayat alergi (obat, makanan, : Tidak ada
debu dll)
Riwayat Kecelakaan : Tidak ada
Riwayat dirawat di rumah sakit : Ada
Riwayat Pemakaian obat : Ada

3. Pengkajian/Pemeriksaan fisik (Observasi, Pengukuran, Auskultasi, Perkusi, dan Palpasi)


Keadaan umum : composmentis
TD : 139/76 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,60C
BB : 54 kg
TB : 160 cm
Rambut : Berwarna putih sebagian, tidak mudah rontok, tidak bau.

Kepala : Mesocepal, bentuk wajah simetris, tidak ada masa, tidak ada
nyeri tekan.

Mata : Gerakan bola mata simetris, kelopak mata dapat menutup dan
membuka dengan baik, tidak ada lesi, tidak ada masa, sedikit
berair, konjungtivatidak anemis, sclera tidak ikterik, bentuk pupil
isokor, Tidak ada nyeri tekan. Tidak menggunakan alat bantu
penglihatan.

Telinga : Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada masa, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada kemerahan pada lubang telinga, terdapat kotoran,
tidak terdapat mastoiditis, tidak terdapat gangguan pendengaran.

Hidung : Bentuk lubang hidung simetris,bersih tidak ada rhinorea, tidak


ada sinus pada kedua lubang hidung, tidak ada lesi, tidak ada
masa, tidak ada nyeri tekan, fungsi penciuman baik

Mulut : Bibir simetris, warna bibir kecoklatan, tidak kering, tidak ada
lesi, tidak ada masa, tidak terlihat sianosis, fungsi perasa baik,
tidak ada hiperemi pada faring.

Gigi : Sudah ada yang tanggal, kurang bersih dan tidak terdapat karies.

Dada
a. Paru :
 I : Bentuk dada simetris, ekspansi paru kanan dan kiri simetris, RR
20x/menit, tidak tampak penggunaan penambahan otot bantu
pernafasan,tidak ada lesi.
 Pe : Sonor pada seluruh lapang paru
 Pa : Tidak ada masa, vocal fremitus kanan kiri sama kuat.
 Au : Vesikuler seluruh lapang paru, tidak ada suara nafas tambahan.
b. Jantung
o I : IC tidak tampak
o Pe : IC teraba pada mid klavikula intercosta 4 – 5
o Pa : Pekak pada area jantung
o Au : tidak ada bunyi jantung tambahan

Abdomen : Simetris, tidak ada pembesaran hepar, bising usus 24x per
menit.

Kulit : Tidak ada lesi, turgor kulit kembali setelah 3 detik.


Ekstremitas : Pada ekstremitas atas dan bawah tidak ada edema, tidak ada
lesi.

5 5

5 5
Sistem reproduksi : pasien memiliki 2 anak perempuan dan 1 anak lelaki.

Sistem persyarafan : tidak terdapat kejang, dan tidak pernah mengalami jatuh.

Sistem pengecapan : masih normal, mampu merasakan rasa, asin, manis, asam,
dan pahit

Sitem penciuman : mampu mencium bau, normal.

E. Hasil Pengkajian khusus


1. Masalah kesehatan kronis
No Keluhan Kesehatan Selalu Sering Jarang Tidak
dalam Waktu 6 (3) (2) (1) Pernah
bulan terakhir (0)

A Fungsi penglihatan √
1. Penglihatan kabur

2. Mata berair √
3. Nyeri pada mata √
B Fungsi pendengaran √
4. Pendengaran
berkurang
5. Telinga √
Berdenging
C Fungsi paru (pernapasan) √
6. Batuk lama disertai
keringat malam
7. Sesak nafas √

8. Berdahak/sputum √

D Fungsi jantung √
9. Jantung berdebar-
debar
10. Cepat lelah √

11. Nyeri dada √

E Fungsi pencernaan √
12. Mual/muntah

13. Nyeri ulu hati √

14. Makanan dan √


minuman banyak
(berlebih)
15. Perubahan kebiasaan √
buang air besar (mencret
/
sembelit)
F Fungsi pergerakan √
16. Nyeri kaki saat
berjalan
17. Nyeri pinggang √
atau tulang belakang
18. Nyeri √
persendian/ bengkak

G Fungsi Pergerakan √
19. Lumpuh/
kelemahan pada kaki
atau tulang
20. Kehilangan rasa √

21. Gemeteran / √
Tremor

22. Nyeri/ pegal pada √


daerah
Tengkuk
H. Fungsi saluran √
perkemihan
23. Buang air kecil
Banyak
24. Sering buang air √
kecil pada malam hari

25. Tidak mampu √


mengontrol pengeluaran
air kemih
(mengompol)
- 2 8 16
Jumlah 2 8 0

Analisa hasil:

 Skore : ≤ 25 : Tidak ada masalah kesehatan kronis b.d masalah kesehatan kronis
sampai masalah kesehatan kronis ringan.
 Skore : 25-50 : masalah kesehatan kronis sedang. Skore : ≥ 51 : masalah
kesehatan kronis berat
 Hasil pengkajian : skor 10 yaitu tidak ada masalah kesehatan kronis. Secara
keseluruhan kondisi Ny. R sehat hanya mengalami penurunan berat badan dari
68 kg sampai 54 kg.
2. Fungsi kognitif
No. Item pertanyaan Benar Salah
Jam berapa sekarang? √
1.
Jawab : 11.30
Tahun berapa sekarang? √
2.
Jawab : 2022
Kapan ibu lahir? √
3.
Jawab : 1960
Berapa umur ibu sekarang? √
4.
Jawab : 60
Dimana alamat ibu sekarang? √
5.
Jawab : lamglumpang
Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal √
6. bersama ibu sekarang?
Jawab : 5
Tahun berapa hari kemerdekaan RI ? √
7.
Jawab : 17 Agustus
Siapa nama presiden RI? √
8.
Jawab : jokowi
Coba hitung terbalik dari angka 20-1? √
9.
Jawab: mampu
Hari apa sekarang bu? √
10.
Jawab: rabu
JUMLAH BENAR = 10 0
Analisa hasil:

 Dari hasil pengkajian Ny. R tidak mendapatkan nilai salah.


 Skore 0-2 dengan fungsi intelektual utuh, sedangkan 3-5 dengan fungsi intelektual ringan,
skore 6-8 dengan fungsi intelektual sedang, dan 9-10 dengan fungsi intelektual berat.
3. Status fungsional

NO AKTIFITAS SCORE
DEPEND INDEPEN NILAI
ENCE DENCE
1 PEMELIHARAAN 0 5 5
KESEHATAN DIRI
2 MANDI 0 5 5
3 MAKAN 5 10 10
4 TOILET (AKTIFITAS 5 10 10
BAB &BAB)
5 NAIK/TURUN TANGGA 5 10 10
6 BERPAKAIAN 5 10 10
7 KONTROL BAB 5 10 10
8 KONTROL BAK 5 10 10
9 AMBULASI 15 15
KURSI RODA 10
(BILA PASIEN
AMBULASIDENGAN
KURSI RODA)
10 TRANSFER KURSI/BED 5-10 15 15
TOTAL: 100
100

Analisa hasil:

 Dari hasil pengkajian Ny. R mendapatkan hasil skore 100


 0 – 20 Ketergantungan Penuh, 21 – 61 Ketergantungan Berat (Sangat Tergantung),
62 -90 Ketergantungan Moderat, 91 – 99 Ketergantungan Ringan, 100 Mandiri.
4. Status psikologis

Item Tes Nilai Maks Nilai


ORIENTASI
1. Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari apa) ? 5 5
2. Kita berada dimana? (negara), (propinsi), (kota), (rumah 5 5
sakit),
(lantai, kamar)

REGISTRASI
3. Sebutkan nama tiga buah benda (pintu, rumah, mawar) tiap 3 3
benda 1 detik, pasien diminta mengulang ketiga nama
benda
tadi. Nilai 1 untuk tiap nama benda yang benar. Ulangi
sampai
pasien dapat menyebutkan dengan benar dan catat jumlah
pengulangan.
ATENSI DAN KALKULASI
4. Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk tiap jawaban yang 5 5
benar.
Hentikan setelah 5 jawaban, atau disuruh mengeja terbalik
kata “INTAN” (Nilai diberi pada huruf yang benar
sebelum
kesalahan, misalnya NTAIN = 2)

MENGINGAT KEMBALI (RECALL)


5. Pasien diminta menyebutkan kembali 3 nama benda diatas 3 3
BAHASA
6. Pasien diminta menyebutkan nama benda yang ditunjukkan 2 2
(pensil, jam tangan/gelang)
7. Pasien diminta mengulang rangkaian kata “tanpa kalau, 1 0
dan,
atau tetapi”.
8. Pasien diminta melakukan perintah: “Ambil kertas ini 3 3
dengan
tangan kanan, lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai”.
9. Pasien diminta membaca dan melakukan perintah 1 1
“Angkatlah
tangan kiri Anda!”.
10. Pasien diminta menulis sebuah kalimat (spontan). 1 1
11. Pasien diminta meniru gambar di bawah ini. 1 1

Skor 30 29
Total

Analisa hasil:

 Dari data diatas dapat Ny. R mendapatkan skor nilai 29, yang berarti normal
 Skore nilai 27-30 dinyatakan normal, nilai 21-26 dinyatakan demensia ringan, nilai 10-20
berada pada demensia sedang sedangkan nilai <10 dikatakan demensia berat.
5. Tes keseimbangan
1) Duduk ke berdiri
Instruksi : Tolong berdiri, cobalah untuk tidak menggunakan sokongan Ny.
R mampu untuk berdiri namun menggunakan bantuan tangan, skor = 3
2) Berdiri tanpa bantuan
Instruksi : Tolong berdiri selama 2 menit tanpa berpegangan Ny. R mampu
berdiri selama 30 detik tanpa bantuan, skor = 4
3) Duduk tanpa sokongan punggung, kaki berpijak sebagai tumpuan di lantai
Ny. R mampu duduk dengan baik selama 2 menit , skor = 4
4) Berdiri ke duduk Instruksi : Silakan duduk
Ny. R mampu duduk dengan baik selama dengan bantuan tangan minimal,
skor = 4

5) Berpindah

Instruksi : Sediakan kursi, minta klien untuk berpindah dari kursi dengan
pegangan tangan ke kursi tanpa pegangan tanganatau dari kursi ke tempat tidur,
Ny. R mampu berpindah dengan bantuan tangan minimal, skor =4

6) Berdiri tanpa bantuan dengan mata tertutup

Instruksi : Tolong tutup mata dan berdiri selama 10 detik Ny. R mampu
berdiri selama 3 detik namun dengan mata terbuka, skor = 4

7) Berdiri tanpa bantuan dengan kedua kaki rapat

Instruksi : rapatkan kedua kaki sebagai tumpuan dan tangan tidak


berpegangan, Ny.R mampu berdiri dengan kaki rapat selama 30 detik tanpa
bantuan, skor = 4

8) Meraih ke depan dengan tangan merentang ke depan sambil berdiri.


Instruksi : posisikan tangan 90 derajat, regangkan jari dan raihlah
semampu klien (penguji meletakkan penggaris untuk mengukur jarak antara
ujung jari tubuh). Ny. R mampu meraih ke depan dengan bantuan, skor = 4

Analisa hasil:

 Dari hasil diatas Ny. R mendapatkan nilai skor 28, dimana Ny. R memiliki risiko jatuh
rendah
 Skor nilai 21-28 menyatakan risiko jatuh rendah, 11-20 menyatakan risiko jatuh menengah,
dan 0-10 menyatakan risiko jatuh tinggi.
F. Pengkajian sosial
1. Hubungan dengan keluarga
Klien dekat dengan anggota keluarganya dan merekalah yang paling berpengaruh
dalam hidup klien dan klien meminta bantuan pada keluarga terdekatnya jika
memiliki masalah.
2. Hubungan dengan tetangga
Klien berhubungan baik dengan tetangga disekitar rumah, dan sering duduk
didepan teras rumah bersama tetangga yang lain.
3. Aktivitas dengan lingkungan
Klien sering duduk diteras rumah saat pagi hari atau sore hari, sambil berbincang-
bincang dengan tetangga sekitar atau dengan anggota keluarga sendiri.
G. Pengkajian spiritual
1. Keyakinan akan pengobatan
Ny. R mengatakan yakin dapat berjalan seperti biasanya jika melakukan
pantangan terhadap makanan dan rutin mengkosumsi obat yang diberikan dokter.
Serta hipertensinya dapat terkontrol.
2. Keyakinan akan kesembuhan
Klien selalu berharap setelah menjalani perawatan yaitu Ny.R ingin segera
sembuh dan dapat beraktivitas kembali.
3. Semangat untuk sembuh
Ny. R selalu mengkosumsi obat yang diresepkan dokter, dan melakukan
pengecekan rutin terhadap kesehatannya. Serta tetap beraktivitas, walaupun banyak
keterbatasan yang tidak dapat dilakukan karena meraskan nyeri dibagian lutut.
4. Putus asa dan alasan
Ny. R tidak pernah putus asa karena penyakit yang dialaminya, ia selalu ingin
sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasanya.
5. Kegiatan beribadah
Selama merasakan sakit dibagian lutut, Ny. R selalu duduk saat melaksanakan
ibadahnya sebagai seorang muslim yang baik.
H. Lingkungan tempat tinggal
1. Kebersihan dan kerapian ruangan
Rungan terlihat bersih dan tertata dengan rapi
2. Penerangan
Penerangan menggunakan lampu listrik, dan satu jendela, namun masih kurang
terang.
3. Sirkulasi udara
Ventilasi kurang sehingga udara kurang bisa masuk, terdapat jendela.
4. Keadaan kamar mandi dan WC
Keadaan kamar mandi bersih, tidak terdapat pegangan pada kamar mandi, kamar
mandi licin dan BAB di WC.
5. Pembuangan air kotor
Limbah rumah tangga di buang di saluran yang telah di buat dibelakang rumah.
6. Sumber air minum
Dari air sumur gali yang di rebus terlebih dahulu.
7. Pembuangan sampah
Sampah di buang di tempat sampah di depan rumah.
I. Data Penunjang
Jam/Hari Data Penunjang
09.00 WIB TD: 150/90 mmHg
Rabu HR: 87 x/menit
S : 36,5̊C
RR: 19 x/menit
KGD: 400 g/dL
Spo2: 100%

ANALISA DATA

NO DATA (Sign/Symptom) INTERPRESTASI MASALAH


(Etiologi) (Problem)
1. DS: Kurang Informasi Defisit pengetahuan
Pasien mengatakan tidak mengenai proses
mengetahui sedikit tentang penyakit
penyakit yang di deritanya dan
cara untuk mengatasinya

DO:
Pasien tidak mengetahui banyak
tentang penyakit yang diderita
Masih mengkonsumsi makanan
manis dan minuman manis.
Tanda-Tanda Vital
TD: 120/78 mmHg
HR: 87x/menit
S : 36,5̊C
RR: 19 x/menit
Spo2: 100%
GDS: 400 g/dL

2. DS: Kurang terpapr Risiko ketidakstabilan


 Pasien mengatakan lemas informasi tentang kadar glukosa darah
dan pusing manajemen
 Pasien mengatakan jarang diabetes
mengecek kesehatan di
puskesmas
 Pasien baru mengetahui
tentang penyakit DM yang
dideritanya.
 Pasien mengatakan berat
badan menurun dari 68 kg
dan sekarang 54 kg.
DO:
 gds 400 mg/dL
 pasien tampak lemas
 BB dulu: 68 kg
 BB sekarang 54 kg

PRIORITAS MASALAH :

1. Defisit Pengetahuan
2. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah

PROSES KEPERAWATAN
Diagnosa SLKI SIKI
keperawatan
Defisit Luaran utama: Intervensi utama:
pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Edukasi proses penyakit
keperawatan 1 x 24 jam tingkat Observasi
pengetahuan membaik. 1) Identifikasi kesiapan, dan kemampuan
1. Perilaku sesuai dengan menerima informasi
anjuran rentang 4 Teurapetik
2. Mampu menggambarkan 1) Sediakan materi dan media
pengalaman terkait pendidikan kesehatan
penyakit DM rentang 3 2) Jadwalkan pendidikan kesehatan
3. Perilaku kesehatan terkait sesuai kesepakatan
DM rentang 4 3) Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
1) Jelaskan penyebab dan faktor resiko
terkait penyakit DM
2) Jelaskan tanda dan gejala yang
ditimbulkan
3) Jelaskan kemugkinan terjadi
komplikasi
4) Ajarkan cara meredakan dan
mengatasi gejala yang dirasakan
5) Ajarkan cara meminimalkan efek
samping dari intervensi atau
pengobatan
6) Informasikan kondisi pasien saat ini

Risiko Luaran uatama: Intervensi utama:


ketidakstabilan Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen hiperglikemia
keperawatan 2 x 24 jam Observasi
kadar glukosa kestabilan kadar glukosa darah 1) Identifikasi tanda dan gejala
darah normal. hiperglikemia
1. Lelah/ lesu dari 2) Monitor kadar glukosa darah
meningkat menjadi Teurapetik
sedang 1) Berikan asupan cairan oral
2. Keluhan lapar dari Edukasi
meningkat menjadi 1) Anjurkan monitor glukosa darah
sedang. secara mandiri
3. Pusing dari meningkat 2) Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan
menjadi sedang. olahraga
Luaran tambahan : 3) Anjarkan untuk mengontrol obat oral,
Setelah dilakukan tindakan asupan cairan, dan pengganti
keperawatan 1x24 jam perilaku karbohidrat
mempertahakan berat badan dari
menurun menjadi sedang.
1. Memilih makanan
bernutrisi
2. Meminum air putih
sesuai kebutuhan tubuh.
Intervensi Meliputi :

Terapi Keperawatan

 Glibenclamide
 metformin

Observasi monitoring

- TTV
- Cek Kadar Gula Darah per hari

Health Education

- Pendidikan Kesehatan mengenai penyakit Diabetes Melitus


- Pendidikan Kesehatan mengenai Diet Diabetes Melitus
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

No Hari, Tanggal, No Intervensi


Pukul Dx
1. Rabu, 11 Mei 1 1. Melakukan BHSP dengan klien dan keluarganya
2022 a. Memperkenalkan diri Respon : Keluarga dan klien
memperhatikan dan mendengarkan dengan baik.
2. Menjelaskan tujuan dan kontrak waktu kepada
klien dan keluarga
Respon : Keluarga dan klien mendengarkan
dengan baik
3. Mengukur TTV klien
TD: 120/78 mmHg
HR: 85 x/menit
RR: 19 x/menit
T : 36,5̊C
KGD: 400 g/dL
4. Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga
tentang pengertian, penyebab, tanda gejala, serta
penatalaksanaan diabetes melitus.
Respon : Keluarga dan klien merespon dengan baik
5. Memberikan penjelasan kepada keluarga tentang
diet yang sesuai dengan diabetes melitus pada
makanan yang diberikan Ny. R harus benar-benar
rendah gula dan minyak
Respon : Keluarga mampu menghindarkan klien
dari faktor-faktor yang memicu diabetes mellitus
6. Menganjurkan pada keluarga untuk mengatur pola
makan
Respon: klien mengerti akan pengaturan pola
makan dan mengurangi karbohidrat
5. Sabtu, 14 Mei 2 1. Melakukan BHSP dengan klien dan keluarganya
2022 a. Memperkenalkan diri Respon : Keluarga dan klien
memperhatikan dan mendengarkan dengan baik.
2. Menjelaskan tujuan dan kontrak waktu kepada
klien dan keluarga
Respon : Keluarga dan klien mendengarkan
dengan baik
3. Mengukur TTV klien
TD: 114/80 mmHg
HR: 85 x/menit
RR: 22 x/menit
T : 36,5̊C
KGD: 148 g/dL (belum makan pagi)
4) Anjurkan monitor glukosa darah secara mandiri
Respon : Keluarga dan klien merespon dengan baik
5) Memberikan penjelasan kepada klien untuk
mengontrol obat oral, asupan cairan, dan pengganti
karbohidrat
Respon : Klien akan lebih mengontrol kesehatan
dan mengkosumsi obat oral secara teratur
4. Memberikan terapi komplementer berupa minuman
kayu manis
Respon: klien merasa lebih baik, dan enakan.
PROPOSAL DESAIN INOVATIF

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF


DAN RENDAM KAKI AIR HANGAT TERHADAP TEKANAN DARAH
PENDERITA HIPERTENSI

oleh

Munira Ulfa Muna


P1337420921217

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI PROFESI NERS KELAS KERJASAMA

PALANGKARAYA-ACEH

2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diabetes Melitus (DM) merupakan penyebab kematian ke empat dunia. Jumlah
penderita diabetes semakin meningkat dari waktu-kewaktu. Menurut laporan International
Diabetes Federation (IDF), prevalensi Diabetes pada orang dewasa di negara-negara
berkembang diperkirakan meningkat sebanyak 170% antara tahun 1995 dan 2025. Data WHO
menyebutkan bahwa pada tahun 2011 jumlah penderita diabetes mellitus di seluruh dunia
sebanyak 346 juta orang dan di proyeksikan akan meningkat menjadi 366 juta pada tahun
2030 (WHO, 2011).

Indonesia adalah negara ke enam dengan jumlah diabetisi terbanyak di dunia. Kejadian
Diabetes di Indonesia berkisar 2-8%, berarti di antara 100 orang Indonesia, dua sampai
delapan orang adalah penderita diabetes (Hartini, Sri Kariadi 2009, hh. 24-25). Di Indonesia
menurut hasil penelitian Departemen Kesehatan yang dipublikasikan pada tahun 2008
menunjukkan angka prevalensi Diabetes Melitus sebesar 5,7%, yang berarti lebih dari 12
juta penduduk Indonesia saat ini menderita Diabetes Melitus (Hartini, 2009).

Kayu manis (Cinnamomum cassia) adalah salah satu tanaman tradisional di dunia yang
Telah banyak dilaporkan memiliki property hipoglikemik dan hipolipidemik. Kayu manis
merupakan salah satu pangan yang umum digunakan dalam pengobatan diabetes baik dalam
bentuk bubuk maupun ekstrak. Persiapan kayu manis melibatkan pengupasan dari luar yang
kulit pohon dan membiarkan kulit bagian dalam kering dan meringkuk menjadi duri kayu
manis yang lazim. Kayu manis tersedia baik dalam bentuk pena (kayu manis batang) atau
sebagai bubuk tanah di pasar. Saat ini Cinnamon dijual baik sebagai pencegahan dan
suplemen terapi untuk berbagai penyakit termasuk, sindrom metabolik, resistensi insulin,
diabetes T2, hiperlipidemia dan arthritis. (Yan Hong W, Avula B, Dhammika
Nanayakkara,..., Khan Ikhlas A. 2013)

Cinnamon dikenal memiliki sifat anti-diabetes, disamping itu, hal ini juga dianggap
memiliki antioksidan, sifat anti-inflamasi dan anti-bakteri (Rafehi H, Ververis K,
Karagiannis TC, 2012)
Maka dari itu, kami mengangkat topik berupa “Evidence Based Practice: Manfaat Teh
Kayu Manis Pada Kadar Glukosa Darah Pasien Diabetes Melitus” yang menyajikan hal-
hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui dan memahami mengenai olahan teh kayu
manis.

1.2. Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui defenisi dari Diabetes Melitus
b. Untuk mengetahui dan memahami manfaat dari Teh Kayu Manis
c. Untuk mengetahui dan memahami indikasi dan kontraindikasi dari Teh Kayu Manis
d. Untuk mengetahui mekanisme ilmiah dari Teh Kayu Manis
e. Untuk mengetahui dan memahami penatalaksanaan Teh Kayu Manis

1.3. Manfaat
Penulis mengharapkan makalah ini, bermanfaat bagi pembaca agar lebih mengetahui
dan memahami tentang manfaat teh kayu manis tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Diabetes Melitus


DM(diabetes melitus) merupakan suatu penyakit kronis yang terjadi apabila pankreas
tidak memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh yang tidak efektif
menggunakan hormon insulin yang sudah dihasilkan.
Ketidakmampuan tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar glukosa dalam
darah atau yang dikenal dengan hiperglikemia.

Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai


pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain
diluar pengobatan medis yang konvensional.

2.2. Pengertian dan Kandungan Kayu Manis


Kayu Manis (cinnamon), salah satu agen penyedap yang paling banyak digunakan
dalam industri makanan dan minuman di seluruh dunia memiliki juga telah diakui untuk
sifat obat sejak jaman dahulu. Obat Ayurvedhic tradisional telah digunakan kayu manis
ekstrak untuk penyakit seperti radang sendi, diare dan ketidakteraturan menstruasi.

Persiapan kayu manis melibatkan pengupasan dari luar yang kulit pohon dan
membiarkan kulit bagian dalam kering dan meringkuk menjadi duri kayu manis yang lazim.
Cinnamon tersedia baik dalam bentuk pena seluruh nya (Cinnamon tongkat) atau sebagai
bubuk tanah di pasar. Saat ini Cinnamon dijual baik sebagai pencegahan dan suplemen
terapi untuk berbagai penyakit termasuk, sindrom metabolik, resistensi insulin, diabetes T2,
hiperlipidemia dan arthritis. (Yan Hong W, Avula B, Dhammika Nanayakkara,..., Khan
Ikhlas A. 2013)

Cinnamon dikenal memiliki sifat anti-diabetes, disamping itu, hal ini juga dianggap
memiliki antioksidan, sifat anti-inflamasi dan anti-bakteri. (Rafehi H, Ververis K,
Karagiannis TC, 2012)

Kandungan kimia yang terdapat dalam kayu manis adalah minyak atsiri, eugenol,
safrole, sinamaldehide, tanin, kalsium oksalat, damar, dan zat penyamak. Sifat kimia dari
kayu manis adalah pedas, sedikit manis, hangat, dan wangi. (Nahas, R. & Moher, M. 2015)
2.3. Manfaat dari Teh Kayu Manis
Terapi herbal medik yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam, baik berupa
herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka. Herbal
terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada cell line atau hewan coba, baik
terhadap keamanan maupun efektivitasnya. Terapi dengan menggunakan herbal ini akan
diatur lebih lanjut oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Adapun manfaat teh
kayu manis sebagai terapi herbal medik bagi penderita DM adalah:

1. menurunkan tingkat kolesterol,


2. menghambat hipertensi serta mutagenesis,
3. melawan tumorigenesis dan kerusakan DNA, serta mencegah kanker.
4. meningkatkan sensitivitas insulin
5. mengurangi glukosa darah
6. meningkatkan kolesterol “baik”

Sebuah penelitian tahun 2013 menemukan bahwa kayu manis mengurangi glukosa
darah, kolesterol , trigliserida, dan kolesterol “jahat” LDL, sementara meningkatkan
kolesterol “baik” HDL.

2.4. Bukti Klinis (Evidence Based Practice)


Sampai saat ini beberapa Randomized Controlled Studies ada yang mempelajari
pengaruh kayu manis di diabetes tipe 2 pasien dewasa. Studi-studi ini bervariasi
mempelajari pengaruh kayu manis pada glikosilasi hemoglobin, glukosa plasma puasa,
Total kolesterol, kolesterol LDL dan trigliserida. Enam percobaan digunakan Cinnamon
Cassia, Cinnamon aromaticum. 1 percobaan tidak menentukan jenis kayu manis digunakan.
Durasi intervensi ini berkisar antara 40 hari ke 4 bulan, jumlah pasien bervariasi dari 25- 109
di setiap percobaan dan jumlah kayu manis diberikan per hari bervariasi dari 1 sampai 6 g.
Dari studi ini, 2 tidak menunjukkan penurunan yang signifikan dalam glikemia, sementara 5
lainnya menunjukkan penurunan puasa kadar glukosa plasma dan atau hemoglobin
glikosilasi. (Medagama, A.B. & Bandara, R.2014).

Khan et al. pada tahun 2003 mempelajari total 60 pasien, yang secara acak menerima 1,
3, atau 6 gram kayu manis setiap hari. Obat latar belakang hanya berupa sulphonyureas.
Pada akhir 40 hari di semua 3 dosis kayu manis
menyebabkan penurunan yang signifikan dalam plasma puasa glukosa (18-29%), kolesterol
total (12-26%), trigliserida (23-30%) dan kolesterol LDL (27/07%). Penelitian ini melakukan
tidak mengevaluasi efek dari intervensi pada HbA1c. (Medagama, A.B. & Bandara, R.2014).

Akilen et al. dalam randomized, placebo ganda-terkontrol uji klinis buta mempelajari
pengaruh kayu manis pada 58 penderita diabetes dewasa tipe 2 pada obat hipoglikemik oral
dengan dosis pemberian 2 g kayu manis setiap hari selama 12 minggu. Pasien memiliki
HbA1C lebih dari 7% pada perekrutan. Hasil menunjukkan penurunan yang signifikan
dalam HbA1C dari 8,22% menjadi 7,86%. Penelitian ini juga menunjukkan signifikan
penurunan tekanan darah, FPG, BMI dan pinggang lingkar di 12 minggu pengobatan.
(Medagama, A.B. & Bandara, R.2014).

Vanschoonbeek et al. mempelajari pengaruh 1,5 g kayu manis cassia per hari pada
sensitivitas insulin / toleransi glukosa dan lipid darah pada 25 pasien DM Tipe 2 pasca-
menopause wanita pada obat hipoglikemik oral selama periode
6 minggu, dalam sebuah studi plasebo terkontrol. mereka menunjukkan bahwa kayu manis
tidak membuat perbaikan yang signifikan baik glukosa darah atau lipid pada akhir penelitian
periode. (Medagama, A.B. & Bandara, R.2014).

2.5. Indikasi dan Kontraindikasi Kayu Manis


Dalam penelitian hewan tidak ada toksisitas yang signifikan dari kayu manis
pada hati, tetapi hasilnya yang berkaitan dengan fungsi ginjal kontroversial, meningkatkan
kebutuhan untuk studi lebih untuk mengevaluasi efeknya pada ginjal. Sebuah pencarian
literatur untuk RCT menggunakan subyek manusia tidak mengungkapkan efek samping
yang signifikan dilaporkan ketika Cinnamon cassia digunakan dalam dosis 1-6 g per hari.
Namun ada empat kasus di mana pasien melaporkan ruam, gatal-gatal, mual dan satu
hipoglikemik
kejang. (Medagama, A.B. & Bandara, R. 2014).
Meskipun percobaan jangka pendek belum menunjukkan apapun
hasil yang merugikan yang signifikan dengan kayu manis penggunaan cassia, konten
kumarin yang tinggi merupakan masalah di penggunaan jangka panjang. Kumarin yang
terjadi secara alami senyawa tanaman dengan anti-coagualnt, karsinogenik dan sifat
hepatotoksik. cassia kayu manis yang digunakan di hampir semua percobaan manusia,
memiliki kandungan kumarin bervariasi antara 0,31-6,97g/kg, sementara isi coumarin
zelanikum atau Ceylon kayu manis hanya 0,017g/Kg. (Medagama, A.B. & Bandara, R. 2014).
Kadar kumarin yang tinggi dalam C. cassia telah menyebabkan beberapa lembaga
untuk mengadvokasi terhadap penggunaan rutin cassia Cinnamon sebagai suplemen dalam
diabetes. Pada Sebaliknya, kandungan yang sangat rendah dari kumarin ditemukan di
Cinnamomum zeylanicum membuatnya menjadi berpotensi berguna obat atau suplemen
untuk penggunaan jangka panjang. (Medagama, A.B. & Bandara, R. 2014).
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut untuk kontra indikasi dari kayu manis:
1) Iritasi Kulit
Jangan pernah mengoleskan minyak kayu manis secara langsung pada kulit. Hal ini
dapat menyebabkan terjadinya luka bakar berat dan iritasi pada kulit yang terkena.
Reaksi alergi akibat kayu manis jarang terjadi, akan tetapi bila terjadi maka reaksi alergi
ini dapat menyebabkan terbentuknya borok atau koreng pada kulit. Pastikan Anda
mencampurkan minyak kayu manis dengan air sebelum menggunakannya untuk
melawan infeksi.

2) Iritasi Lambung
Para penderita ulkus lambung atau irritable bowel syndrome sebaiknya berhati-
hati saat mengkonsumsi kayu manis. Mengkonsumsi kayu manis dalam jumlah besar
(lebih dari setengah sendok teh) dapat menyebabkan iritasi dinding lambung.

3) Meningkatkan Denyut Jantung


Mengkonsumsi kayu manis dalam jumlah besar dapat menyebabkan terjadinya
peningkatan denyut jantung yang dapat berbahaya pada orang yang menderita penyakit
atau gangguan jantung.

4) Menyebabkan Kontraksi Rahim


Karena kayu manis dapat memicu terjadinya kontraksi rahim, maka dianjurkan
agar wanita hamil tidak mengkonsumsi kayu manis selama kehamilan berlangsung.

5) Pengencer Darah
Kayu manis juga mengandung suatu zat yang dapat menghambat terbentuknya
bekuan darah. Oleh karena itu, konsumsi kayu manis mungkin dapat menyebabkan
darah menjadi terlalu encer bila Anda juga mengkonsumsi obat pengencer darah.
Hindari konsumsi kayu manis dalam jumlah besar bila Anda akan dioperasi,
sedang menstruasi, atau pada keadaan apapun yang memungkinkan terjadinya
perdarahan hebat.

6) Toksik Bagi Ginjal

Kayu manis mengandung suatu zat yang bersifat racun bagi ginjal bila
dikonsumsi dalam jumlah besar. Zat ini disebut dengan coumarin. Oleh karena itu,
dianjurkan agar para penderita gangguan ginjal atau gangguan hati atau orang yang
mengkonsumsi obat yang dimetabolisme di dalam hati membatasi konsumsi kayu
manisnya.

7) Mempengaruhi Kadar Gula Darah


Para penderita diabetes dianjurkan untuk berhati-hati atau membatasi konsumsi
kayu manisnya. Hal ini dikarenakan kayu manis juga mempengaruhi kadar gula darah,
yang bila dikombinasikan dengan obat anti diabetes dapat menyebabkan terjadinya
penurunan kadar gula darah hingga menjadi terlalu rendah.

8) Memiliki Efek Seperti Antibiotika


Kayu manis merupakan suatu antibiotika kuat. Berkonsultasilah dengan dokter
Anda bila Anda ingin mengkonsumsi kayu manis bersamaan dengan antibiotika lainnya
karena kayu manis mungkin dapat mengubah efek antibiotika yang Anda konsumsi.

Semua kontraindikasi ini terjadi apabila takaran atau dosis yang berlebihan
dalam mengkonsumsi teh kayu manis. Dosis yang dianjurkan adalah 1,3,6 gram kayu
manis untuk dikonsumsi.

2.6. Mekanisme Ilmiah Olahan Teh Kayu Manis

Kayu manis merupakan salah satu pangan yang umum digunakan dalam pengobatan
diabetes baik dalam bentuk bubuk maupun ekstrak. Penelitian sebelumnya menunjukkan
bahwa ekstrak larut air kayu manis (cinnulin) memiliki pengaruh yang positif bagi kesehatan
penderita diabetes melitus tipe-2 (DMT2). Hasil penelitian Barbara (2004) 60 orang
sukarelawan dengan di beri serbuk kulit kayu manis yang di sedu dengan teh setiap hari
selama 40 hari menunjukkan bahwa kulit kayu manis dapat menurunkan kadar glukosa darah.
(Rafehi H, Ververis K, Karagiannis TC, 2012)
Mekanisme menurunkan glukosa plasma dalam banyak penelitian in-vitro telah
menunjukkan bahwa kayu manis meningkatkan masuknya glukosa ke dalam sel oleh
ditingkatkan insulin fosforilasi reseptor dan translokasi
transporter glukosa GLUT4 ke membran plasma. Kayu manis meningkatkan jumlah reseptor
GLUT4 serta Insulin Receptor (IR) dan Insulin Receptor substrat, sehingga memfasilitasi
masuknya glukosa ke dalam sel. Senyawa aktif yang bertanggung jawab diyakini menjadi
larut dalam air senyawa yang terdiri procyanidin poli-fenolik tipe A polimer. (Sheng XZY,
Gong Z, Huang C, Zang YQ, 2008)
Mekanisme lain yang mungkin untuk properti hypoglyaemic, adalah peningkatan
ekspresi PPAR (alpha) dan PPAR (gamma), sehingga meningkatkan sensitivitas insulin. Ini
juga telah menunjukkan bahwa Cinnamon dimiliki efek penghambatan pada glucosidases
usus dan pankreas amilase. Ceylon cinnamon adalah inhibitor yang paling ampuh amilase
pankreas dan sukrase usus. Kayu manis juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan
glikogen sintesis dan menghambat glukoneogenesis, dengan meningkatkan aktivitas Piruvat
Kinase (PK) dan penurunan yang dari Phoshoenol piruvat karboksi kinase (PEPCK). Sebuah
studi manusia menunjukkan kemampuannya untuk menunda lambung mengosongkan serta
mengekang glukosa postprandial gelombang. (Anderson RA, Broadhurst CL, Polansky MM,
Schmidt WF,... Graves DJ, 2004)
2.7. Penatalaksanaan
Berikut adalah penatalaksanaan olahan Teh Kayu Manis :

1. Ambil 4 potong kulit kayu manis dan tuangkan air dua gelas. Biarkan sampai air
tinggal satu gelas.

2. Siapkan air tawar yang sudah dimasak dan masukkan ke dalamnya kayu manis 3
potonng. Setelah kulit kayu manis terendam 10 menit, Anda bisa meminum air
kayu manis.

Minum air kulit kayu manis tiap hari secara rutin sehingga kadar gula darah Anda turun.
Menurunkan gula darah dengan membuat minuman kulit kayu manis ini adalah cara efektif
untuk mengobati sakit dabetes.

Kandungan senyawa kimia pada kayu manis bisa meningkatkan jumlah insulin di dalam
darah Anda. Tanpa perlu suntik insulin, Anda mampu menurunkan kadar gula darah dengan
mengonsumsi minuman dari kulit kayu manis.
Selain dengan dua cara di atas, Anda juga bisa membuat minuman kayu manis dengan
bahan bubuk kayu manis. Bubuk kayu manis diperoleh dari proses pelembutan kulit kayu
manis dengan menggunakan blender atau kulit kayu manis langsung ditumbuk. Proses
penggilingan menggunakan blender atau dengan cara penumbukan dilakukan setelah kulit
kayu manis dijemur dan kering
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam bab 2, didapatkan kesimpulan bahwa:

1. Teh Kayu Manis merupakan salah satu terapi komplementer yang tergolong dalam
terapi herbamedik untuk mengatasi DM.
2. Teh Kayu Manis memiliki banyak manfaat dan salah satunya sebagai pengganti insulin
yang berguna untuk menurunkan kadar gula darah
3. Pada saat akan mengkonsumsi teh kayu manis adakalanya memperhatikan dosis yang
akan dikonsumsi agarr kontraindikasi yang tidak inginkan terjadi.
4. Penerapan teh kayu manis ini sangat mudah di terapkan bagi penderita yang mengalami
DM.

3.2. Saran
Tenaga kesehatan terutama perawat diharapkan dapat mengetahui dan mengerti tentang
terapi komplementer yang bermanfaat bagi penderita yang mengalami penyakit serius
seperti DM sehingga dapat meminimalisir ketergantungan terhadap pengobatan medis.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, R.A., Broadhurst, C.L., Polansky, M.M., Schmidt, W.F., Khan, A., Flanagan, V.P.,
Schoene, N.W., & Graves, D.J. (2004). J Agric Food Chem. Isolation and characterization
of polyphenol type-A polymers from cinnamon with insulin-like biological activity, 52(1),
65–70.
Cao, H., Polansky, M.M., & Anderson, R.A. (2004). Arch Biochem Biophys. Cinnamon Extract
and Polyphenols Affect The Expression of Tristetraprolin, Insulin Receptor, and Glucose
Transporter 4 In Mouse 3T3-L1 Adipocytes, 459(2), 214–222.
Hartini, Sri. (2009). Diabetes? Siapa Takut!!. Bandung: Penerbit Qanita.
Medagama, A.B., & Bandara, R. (2014). Nutrition Journal. The use of Complementary and
Alternative Medicines (CAMs) in the treatment of diabetes mellitus: is continued use safe
and effective?, 13 (102), 2-3. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4210501/
Nahas, R. & Moher, M. (2009). Family Physician. Pelengkap dan Obat Alternatif untuk
Pengobatan Diabetes Tipe 2, 55(6), 591-596.

Purbowatiningrum, R. S. & Ngadiwiyana, N. (2010). Aktivitas Bubuk Kayu Manis


(Cinnamomum Cassia) Sebagai Inhibitor Alfa-Glukosidase,18(2), 55-57.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/view/3016

Qin B, Nagasaki M, Ren M, Bajotto G, Oshida Y, Sato Y: Cinnamon extract (traditional herb)
potentiates in vivo insulin-regulated glucose utilization via enhancing insulin signaling in
rats. Diabetes Res Clin Pract 2003, 62(3):139–148.
Rafehi H, Ververis K, Karagiannis TC: Controversies surrounding the clinical potential of
cinnamon for the management of diabetes. Diabetes Obes Metab 2012, 14(6):493–499.
Sheng XZY, Gong Z, Huang C, Zang YQ: Improved insulin resistance and lipid metabolism by
cinnamon extract through activation of peroxisome proliferator-activated receptors. PPAR
Res 2008, 581348:9.
Yan Hong W, Avula B, Dhammika Nanayakkara NP†, Jianping Z†, Khan Ikhlas A: Cassia
cinnamon as a source of coumarin in cinnamon-flavored food and food supplements in the
united state. J Agric Food Chem 2013, 61(18):4470–4476.
LAMPIRAN
z

Membantu memperbaiki sirkulasi


darah

Memperkuat oto-otot

Mencegah kelainan bentuk kaki


RESUME HARIAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN GERONTIK
MINGGU KEDUA DI PKM ULEE KARENG BANDA ACEH

Oleh

Munira Ulfa Muna


P1337420921217

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI PROFESI NERS KELAS KERJASAMA

PALANGKARAYA-ACEH

2022
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN – PRODI KEPERAWATAN SEMARANG

Jalan Tirto Agung Pedalangan Banyumanik Semarang

---------------------------------------------------------------------------------------------------
----

A. Karakteristik Demografi

1. Identitas Diri Klien

Nama Lengkap : Khadijah

Tempat /Tanggal Lahir : Tankegon, 10 April 1965

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Kawin/Belum

: Kawin/Janda/Duda/(Cerai/Hidup)

Pendidikan terakhir : SMA

Agama : Islam

Suku Bangsa : Aceh

Golongan Darah : O+

Diagnosa Medis (bila ada) : CHF

TB/BB : 164cm / 50Kg

Alamat : Pango Deah

No Telpon : 085223465671

2. Keluarga atau Orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi:

Nama : Nazariah
Alamat : Pango Deah

Hubungan dengan klien : Anak

No Telp : 082360036221

3. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi

Pekerjaan Saat ini : Buruh

Pekerjaan sebelumnya : Buruh

Sumber Pendapatan : Pribadi

Kecukupan pendapatan : Cukup

4. Aktivitas rekreasi

Hobi: Berkebun

Bepergian/wisata : Ke Pantai

Keanggotaan organisasi :-

5. Riwayat Keluarga

a. Saudara Kandung
Nama Keadaan saat ini Keterangan
Ramlah Sehat Hidup
Burhan Sehat Hidup
Ismail Sehat Hidup
Mujim Sehat Hidup

b. Riwayat Kematian dalam keluarga ( 1 tahun terkhir)


Nama : Tidak Ada

Umur : Tidak Ada

Penyebab Kematian : Tidak Ada

c. Kunjungan keluarga : ada


d. Genogram (buatlah 3 generasi)
Ismail Sehat Hidup
Burhan Sehat Hidup

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

B. Pemahaman dan Penatalaksanaan masalah Kesehatan

Pemahaman pasien tentang penyakit yang diderita yaitu penyakit


Jantung,dan pasien hanya mengatahui sedikit tentang penyakit yang diderita.
Penatalaksanaan yang pasien lakukan yaitu mendatangi pelayanan kesehatan
seperti puskesmas dan rumah sakit.

C. Pola Kebiasaan sehari-sehari

1. Nutrisi
Frekuensi makan : 3x dalam 1 hari

Nafsu makan : Baik

Jenis makanan : Nasi, ikan, ayam, sayur, dan buah dll.

Kebiasaan sebelum makan : Tidak ada

Makanan yang tidak disukai : Tidak Ada

Alergi terhadap makanan : Tidak Ada

Pantangan makanan : Tidak ada

Keluhan yang berhubungan dengan makan : Tidak Ada

2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi dan waktu : 2x dalam 1 hari
selama puasa yaitu
pagi dan malam

Keluhan BAK pada malam hari : Tidak ada

Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak ada

b. BAB
Frekuensi dan waktu : Dalam 2 hari pasien
hanya 1x

Konsistensi : Padat

Keluhan yang berhubungan dengan BAB : Tidak ada

Pengalaman memakai Laxatif/Pencahar : Tidak ada

3. Personal Higiene
a. Mandi
Frekuensi dan waktu mandi : 2x dalam sehari

Pemakaian sabun(ya/tdk) : Iya

Sendiri/dg bantuan :Mandiri

b. Oral hygiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi : 3x dalam sehari

Menggunakan pasta gigi : Iya

c. Cuci rambut
Frekuensi : Seminggu 2x

Penggunaan shampo (ya/tdk) : Iya

d. Kuku dan tangan


Frekuensi gunting kuku : 1x seminggu
Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun : Iya, sebelum makan
dan sesudah makan

4. Istirahat dan Tidur


Lama tidur malam : 7-8 jam
Tidur siang : Tidak ada
Keluhan yang berhubungan dengan tidur : Pasien mengeluh
nyeri dipundak
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
Olahraga : Jalan santai di depan rumah setiap pagi hari

Nonton TV : Iya
Berkebun/memasak : Iya
Lain-lain : Menyiram tanaman
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok (ya/tidak) : Tidak
Minuman keras (ya/tidak) : Tidak
Ketergantungan terhadap obat (ya/tidak) : Ya
7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari
Jenis Kegiatan : Lama waktu untuk setiap kegiatan
1) Bekerja dari pagi sampai siang har
2) Menyiram tanaman: 20 menit
D. Status Kesehatan

1. Status Kesehatan saat ini


Keluhan utama dalam 1 th terakhir : Pasien sering mengeluh nyeri
pada dada di karenakan pasien mengalami jantung.

Faktor pencetus : Nyeri

Timbulnya keluhan : Melakukan aktivitas : ( ) Mendadak (ü)


bertahap

Waktu mulai timbulnya keluhan: Saat hendak berdiri dari sholat

Upaya mengatasi : Istirahat dan minum obat


2. Riwayat kesehatan masa lalu
Penyakit yang pernah diderita : Demam, Cacar
Riwayat alergi (obat, makanan, debu dll) : Tidak ada
Riwayat Kecelakaan : Tidak ada
Riwayat dirawat di rumah sakit : Ada
Riwayat Pemakaian obat : Ada

Catatan Perkembangan Keperawatan:

No Hari, Tanggal, Dx. Perkembangan TT


Pukul Keperawatan Keperawatan
1. Senin, 9 Mei Ansietas b.d S: pasien mengatakan
2022 kurang terpapar takut jika nanti akan
informasi dilakuakn operasi
pemasangan cincin
O:
TD: 159/81 mmHg
HR: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
T : 36,0 C
A: Ansietas
P:
1. Identifikasi saat
tingkat ansietas
berubah
2. Pahami situasi yang
membuat ansietas
3. Dengarkan dengan
penuh perhatian
4. Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
5. Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosis,
pengobatan, dan
prognosis
6. Anjurkan keluarga
untuk tetap
menemani pasien,
jika perlu
7. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi
8. Berikan penkes
mengenai
pemasangan Ring
jantung
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN – PRODI KEPERAWATAN SEMARANG

Jalan Tirto Agung Pedalangan Banyumanik Semarang

---------------------------------------------------------------------------------------------------
----

A. Karakteristik Demografi

1. Identitas Diri Klien

Nama Lengkap : Zuraidah

Tempat /Tanggal Lahir : Pango Deah, 20 Mei 1963

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Kawin/Belum

: Kawin/Janda/Duda/(Cerai/Hidup

Pendidikan terakhir : SMA

Agama : Islam

Suku Bangsa : Aceh

Golongan Darah : B+

Diagnosa Medis (bila ada) : KEP (Kurang Energi Protein)

TB/BB : 150cm / 56Kg

Alamat : Pango Deah, Ule Kareng

No Telpon : 082365664661

2. Keluarga atau Orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi:

Nama : Mahfud
Alamat : Pango Deah

Hubungan dengan klie : Suami

No Telp : 082289119340

3. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi

Pekerjaan Saat ini : IRT

Pekerjaan sebelumnya : IRT

Sumber Pendapatan : Suami

Kecukupan pendapatan : Cukup

4. Aktivitas rekreasi

Hobi : Berkebun

Bepergian/wisata : Ke Pantai

Keanggotaan organisasi :-

5. Riwayat Keluarga

e. Saudara Kandung
Nama Keadaan saat ini Keterangan
M. Nasir Sehat Hidup
M. Dahlan Sehat Hidup

f. Riwayat Kematian dalam keluarga ( 1 tahun terkhir)


Nama : Tidak Ada

Umur : Tidak Ada

Penyebab Kematian : Tidak Ada

g. Kunjungan keluarga : Ada


h. Genogram (buatlah 3 generasi)
Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

B. Pemahaman dan Penatalaksanaan masalah Kesehatan

Pemahaman pasien tentang penyakit yang diderita yaitu pasien hanya


mengatakan kurang nafsu makan dalam dua hari ini dan tidak tahu penyebabnya
apa, pasien mengatakan kurang dalam mengosumsi protein tinggi.

C. Pola Kebiasaan sehari-sehari

8. Nutrisi
Frekuensi makan : 1-2 dalam 1 hari dan hanya makan 5
suapan

Nafsu makan : Kurang baik

Jenis makanan : Nasi, ikan, ayam, sayur, dan buah dll.

Kebiasaan sebelum makan : Tidak Ada

Makanan yang tidak disukai : Tidak Ada

Alergi terhadap makanan : Tidak Ada

Pantangan makanan : Makanan manis


Keluhan yang berhubungan dengan makan : Tidak bisa mengkonsumsi
makanan manis dan tinggi
karbohidrat.

9. Eliminasi
c. BAK
Frekuensi dan waktu : 2x dalam 1 hari
selama puasa yaitu pagi dan
malam

Keluhan BAK pada malam hari : Tidak ada

Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak ada

d. BAB
Frekuensi dan waktu : dalam 2 hari
pasien hanya 1x
BAB

Konsistensi : Padat

Keluhan yang berhubungan dengan BAB : Tidak ada

Pengalaman memakai Laxatif/Pencahar : Tidak ada

10. Personal Higiene


e. Mandi
Frekuensi dan waktu mandi : 2x dalam sehari

Pemakaian sabun(ya/tdk) : Iya

Sendiri/dg bantuan :Mandiri

f. Oral hygiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi : 3x dalam sehari

Menggunakan pasta gigi : Iya


g. Cuci rambut
Frekuensi : seminggu 2x

Penggunaan shampo (ya/tdk) : Iya

h. Kuku dan tangan


Frekuensi gunting kuku : 1x seminggu

Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun : Iya, sebelum makan


dan sesudah makan

11. Istirahat dan Tidur


Lama tidur malam : 7-8 jam
Tidur siang : Tidak ada
Keluhan yang berhubungan dengan tidur : Tidak ada
12. Kebiasaan mengisi waktu luang
Olahraga : Jalan santai di depan rumah setiap pagi hari
Nonton TV : Iya
Berkebun/memasak : Iya
Lain-lain : Menyiram tanaman
13. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok (ya/tidak) : Tidak
Minuman keras (ya/tidak) : Tidak
Ketergantungan terhadap obat (ya/tidak) : ya
14. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari
Jenis Kegiatan : Lama waktu untuk setiap kegiatan
3) Memasak :45
4) Membersihkan rumah :30
5) Bekebun : 30
D. Status Kesehatan

3. Status Kesehatan saat ini


Keluhan utama dalam 2 hari terakhir : Pasien mengatakan Klien
mengatakan nafsu makan berkurang, pasien mengatakan makan 2x sehari
dengan 5 suap sekali makan, dan berat badan menurun 56kg menjadi 53 kg

Faktor pencetus :

Timbulnya keluhan : Melakukan aktivitas : ( ✓) Mendadak ( )


bertahap

Waktu mulai timbulnya keluhan: 2 hari yang lalu

Upaya mengatasi : pasien datang ke pelayan kesehatan

4. Riwayat kesehatan masa lalu


Penyakit yang pernah diderita : Demam
Riwayat alergi (obat, makanan, debu dll) : Tidak ada
Riwayat Kecelakaan : Tidak ada
Riwayat dirawat di rumah sakit : Ada
Riwayat Pemakaian obat : Ada

Catatan Perkembangan Keperawatan:

No Hari, Dx. Keperawatan Perkembangan TT


Tanggal, Keperawatan
Pukul
1. Selasa, 10 Ketidakseimbangan S: Klien mengatakan
Mei 2022 nutrisi kurang dari nafsu makan menurun
kebutuhan tubuh (2x sehari)
O:
TD: 112/80 mmHg
HR: 80 x/menit
RR: 20 x/menit
T : 36,5C
Pasien tampak lesu
A: Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
P:
1. kaji kemampuan
klien dalam
pemenuhan
nutrisi
2. Anjurkan untuk
menaikkan berat
badan
3. Memberitahukan
tentang pola
makan hidup
sehat pada klien
4. Menanyakan
penyebab nafsu
makan
menghilang
Memberitahukan
kepada klien
tentang
kebutuhan
nutrisinya
5. Mengajarkan
klien makan
dalam jumlah
sedikit tapi sering
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN – PRODI KEPERAWATAN SEMARANG

Jalan Tirto Agung Pedalangan Banyumanik Semarang

---------------------------------------------------------------------------------------------------
----

A. Karakteristik Demografi

1. Identitas Diri Klien

Nama Lengkap : Jamil

Tempat /Tanggal Lahir : Banda Aceh, 12 Mei 1950

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Kawin/Belum

: Kawin/Janda/Duda/(Cerai/Hidup)

Pendidikan terakhir : SMA

Agama : Islam

Suku Bangsa : Aceh

Golongan Darah :O

Diagnosa Medis (bila ada) : Fraktur Tibia

TB/BB : 160cm / 50Kg

Alamat : Pango Deah

No Telpon :-

2. Keluarga atau Orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi:

Nama : halimatun
Alamat : Sukadamai

Hubungan dengan klien : Istri

No Telp :-

3. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi

Pekerjaan Saat ini : Swasta

Pekerjaan sebelumnya : Swasta

Sumber Pendapatan : Pribadi

Kecukupan pendapatan : Cukup

4. Aktivitas rekreasi

Hobi : Memancing

Bepergian/wisata : Ke taman / pantai

Keanggotaan organisasi : Tidak ada

B. Pemahaman dan Penatalaksanaan masalah Kesehatan

Pemahaman pasien tentang penyakit yang diderita yaitu pasien mengalami


fraktur pada esktermitas bawah akibat kecelakaan,dan pasien mengeluh sulit untuk
beraktifitas seperti biasanya. Penatalaksanaan yang pasien lakukan yaitu
mendatangi pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.

C. Pola Kebiasaan sehari-sehari

15. Nutrisi
Frekuensi makan : 3x dalam 1 hari

Nafsu makan : Baik

Jenis makanan : Nasi, ikan, ayam, sayur, dan buah dll.

Kebiasaan sebelum makan :tidak ada


Makanan yang tidak disukai : Tidak Ada

Alergi terhadap makanan : Tidak Ada

Pantangan makanan : tidak ada

Keluhan yang berhubungan dengan makan : Tidak Ada

16. Eliminasi
e. BAK
Frekuensi dan waktu : 2x dalam 1 hari
selama puasa yaitu
pagi dan malam

Keluhan BAK pada malam hari : Tidak ada

Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak ada

f. BAB
Frekuensi dan waktu : dalam 2 hari pasien
hanya 1x

BAB saat puasa

Konsistensi :Padat

Keluhan yang berhubungan dengan BAB : Tidak ada

Pengalaman memakai Laxatif/Pencahar : Tidak ada

17. Personal Higiene


i. Mandi
Frekuensi dan waktu mandi : 2x dalam sehari

Pemakaian sabun(ya/tdk) : Iya

Sendiri/dg bantuan :Mandiri

j. Oral hygiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi : 3x dalam sehari
Menggunakan pasta gigi : Iya

k. Cuci rambut
Frekuensi : seminggu 2x

Penggunaan shampo (ya/tdk) : Iya

l. Kuku dan tangan


Frekuensi gunting kuku : 1x seminggu

Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun : Iya, sebelum makan


dan sesudah makan

18. Istirahat dan Tidur


Lama tidur malam : 7-8 jam
Tidur siang : Tidak ada
Keluhan yang berhubungan dengan tidur : Tidak ada
19. Kebiasaan mengisi waktu luang
Olahraga : tidak ada selama sakit

Nonton TV : Iya
Berkebun/memasak : Iya
Lain-lain : Menyiram tanaman
20. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok (ya/tidak) : Tidak ada
Minuman keras (ya/tidak) : Tidak
Ketergantungan terhadap obat (ya/tidak) : ya
21. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari
Jenis Kegiatan : Lama waktu untuk setiap kegiatan
6) Bekebun : 30
7) Menyiram tanaman: 20 menit
D. Status Kesehatan

5. Status Kesehatan saat ini


Keluhan utama dalam 1 th terakhir : Pasien mengatakan pada satu
tahun terakhir ini pasien mengeluh nyeri.
Faktor pencetus : Nyeri

Timbulnya keluhan : Melakukan aktivitas : ( ) Mendadak (ü)


bertahap

Waktu mulai timbulnya keluhan: saat melakukan aktifitas

Upaya mengatasi : Istirahat dan minum obat

6. Riwayat kesehatan masa lalu


Penyakit yang pernah diderita : Demam, Cacar
Riwayat alergi (obat, makanan, debu dll) : Tidak ada
Riwayat Kecelakaan : Tidak ada
Riwayat dirawat di rumah sakit : Ada
Riwayat Pemakaian obat : Ada

Catatan Perkembangan Keperawatan:

No Hari, Tanggal, Dx. Perkembangan TT


Pukul Keperawatan Keperawatan
1. Rabu, 11 Mei Hambatan S: pasien mengeluh sulit
2022 Mobilitas fisik saat beraktifitas.
O:
TD: 120/90 mmHg
HR: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
T : 36,1C
A: Intoleransi Aktifitas
P:
9. Terapi latihan
ambulasi.
10. Bantu pasien untuk
menggunakan alas
kaki yang mefalitasi
pasien untuk berjalan
11. Bantu pasien untuk
berpindah
12. Terapkan atau
sediakan alat bantu
(Tongkat, walker,
atau kursi roda)
13. Bantu apsien untuk
berdiri dan ambulasi
dengan jarak tertentu
14. Intruksikan pasien
mengenai
pemindahan dan
teknik ambulasi yang
aman.

Tanggal: 09 Mei 2022


No Jenis Kegiatan Lama waktu
kegiatan (WIB)
1. Tiba di Puskesmas Ule Kareng Banda Aceh 07.30-08.00

2. Mengikuti Apel pagi dengan staf PKM 08.00-09.00

3. Melakukan pengakajian pada lansia 09.00-09.30

4. Mencari pasien kelolaan dan pasien resume 09.45-10.00

5. Melakukan scrining pada pasien kelolaan 10.20-11.20

6. Pulang dari Puskesmas Ule Kareng 12.30

Tanggal: 10 Mei 2022


No Jenis Kegiatan Lama waktu
kegiatan (WIB)
1. Tiba di Puskesmas Ule Kareng Banda Aceh 07.30-08.00

2. Melakukan pengakajian pada pasien Resume 08.00-09.00

3. Mengikuti kegiatan POSWINDU 09.00-09.30


4. Melakukan kunjungan ke rumah pasien kelolaan 09.45-10.00

6. Pulang dari Puskesmas Ule Kareng 12.30

Tanggal: 11 Mei 2022


No Jenis Kegiatan Lama waktu
kegiatan (WIB)
1. Tiba di Puskesmas Ule Kareng Banda Aceh 07.30-08.00

2. Melakukan pengakajian pada pasien Resume 08.00-09.00

3. Melakukan kunjungan ke rumah pasien kelolaan 09.00-09.30

4. Memberikan edukasi pada pasien kelolaan 09.45-10.00

5. Melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien kelolaan 10.20- 10.30

6. Pulang dari Puskesmas Ule Kareng 12.30

Tanggal: 12 Mei 2022


No Jenis Kegiatan Lama waktu
kegiatan (WIB)
1. Tiba di Puskesmas Ule Kareng Banda Aceh 07.30-08.00

2. Melakukan pengakajian pada pasien Resume 08.00-09.00

3. Melakukan kunjungan ke rumah pasien 09.00-09.30

4. Memberikan penkes tentang Rendam kaki air hangat 09.45-10.00


pada pasien kelolaan
5. Melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien kelolaan 10.20- 10.30

6. Pulang dari Puskesmas Ule Kareng 12.30

Tanggal: 13 Mei 2022


No Jenis Kegiatan Lama waktu
kegiatan (WIB)
1. Tiba di Puskesmas Ule Kareng Banda Aceh 07.30-08.00

2. Melakukan pengakajian pada pasien Resume 08.00-09.00

3. Melakukan kunjungan ke rumah pasien 09.00-09.30

4. Memberikan penkes tentang Rendam kaki air hangat 09.45-10.00


pada pasien kelolaan
5. Melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien kelolaan 10.20- 10.30

6. Pulang dari Puskesmas Ule Kareng 12.30

Tanggal: 14 Mei 2022


No Jenis Kegiatan Lama waktu
kegiatan (WIB)
1. Tiba di Puskesmas Ule Kareng Banda Aceh 07.30-08.00

2. Melakukan pengakajian pada pasien Resume 08.00-09.00

3. Melakukan kunjungan ke rumah pasien 09.00-09.30

4. Memberikan penkes tentang Rendam kaki air hangat 09.45-10.00


pada pasien kelolaan
5. Melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien kelolaan 10.20- 10.30

6. Pulang dari Puskesmas Ule Kareng 12.30


Lampiran 1
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN – PRODI KEPERAWATAN SEMARANG
Jalan Tirto Agung Pedalangan Banyumanik Semarang
-------------------------------------------------------------------------------------------
------------
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama Lengkap : Halimatun
Tempat /Tanggal Lahir : Banda Aceh, 20 Januari 1961
Jenis Kelamin : Perempuan,
Status Perkawinan : Kawin/Belum
Pendidikan terakhir : SLTA/Sederajat
Agama : Islam
Suku Bangsa : Aceh
Golongan Darah : B+
Diagnosa Medis (bila ada) : Artritis
TB/BB ; 158cm/60kg
Alamat : Pango Deah, Banda Aceh
No Telpon :-

2. Keluarga atau Orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi:


Nama : Jamil
Alamat : Pango Deah, Banda Aceh
Hubungan dengan klien : Suami
No Telp :-

3. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi


Pekerjaan Saat ini : IRT
Pekerjaan sebelumnya : IRT
Sumber Pendapatan : Dari hasil pendapatan suami
Kecukupan : Cukup
pendapatan

4. Aktivitas rekreasi
Hobi : Berkebun
Bepergian/wisata : Ke taman
Keanggotaan organisasi :Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada

5. Riwayat Keluarga
a. Saudara Kandung

Nama Keadaan saat ini Keterangan


Ny. i Sehat Hidup
Tn.P Sehat Hidup
Ny. M Sehat Hidup
b. Riwayat Kematian dalam keluarga ( 1 tahun terkhir)
Nama : Tidak ada
Umur : Tidak ada
Penyebab Kematian : Tidak ada

c. Kunjungan keluarga : Ada


d. Genogram (buatlah 3 generasi)

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien yang sakit
B. Pemahaman dan Penatalaksanaan Masalah Kesehatan
Pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang diderita oleh pasien.
Pasien mengatakan sering nyeri pada sendi tangan dan kaki.
Penatalaksanaan yang masalah kesehatan, pasien mengatakan jika nyeri
muncul pasien tidak minum obat tetapi hanya menggosokkan minya urut
pada sendi yang sakit dan riwayat mengunjungi pelayanan kesehatan
jarang dilakukan.

C. Pola Kebiasaan sehari-sehari


1. Nutrisi
Frekuensi makan : Baik, 2x dalam 1 hari
Nafsu makan : Baik
Jenis makanan : Nasi, ikan, sayur, kacang, dll
Kebiasaan sebelum makan : Berdoa
Makanan yang tidak disukai : Tidak ada
Alergi terhadap makanan : Tidak ada
Pantangan makanan : Tidak ada
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada
dengan makan
2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi dan waktu : 2x dalam 1 hari
Keluhan BAK pada malam hari : Tidak ada
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada
dengan BAK

b. BAB
Frekuensi dan waktu : 1x dalam 2 hari
Konsistensi : Padat
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada
dengan BAB
Pengalaman memakai : Tidak ada
Laxatif/Pencahar

3. Personal Higiene
a. Mandi
Frekuensi dan waktu : 2x dalam 1 hari
mandi
Pemakaian sabun(ya/tdk) : Iya
Sendiri/dg bantuan : Mandiri
b. Oral hygiene
Frekuensi dan waktu : 2x dalam 1 hari
gosok gigi
Menggunakan pasta gigi : Iya

c. Cuci rambut
Frekuensi : 2x dalam seminggu
Penggunaan shampo : Iya
(ya/tdk)

d. Kuku dan tangan


Frekuensi gunting kuku : 1x dalam 2 minggu
Kebiasaan mencuci tangan : Iya
pakai sabun

4. Istirahat dan Tidur


Lama tidur malam : 6 jam
Tidur siang : Tidak ada
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada
dengan tidur

5. Kebiasaan mengisi waktu luang


Olahraga : Jarang dilakukan
Nonton TV : Iya
Berkebun/memasak : Mengaji
Lain-lain
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok (ya/tidak) : Tidak
Minuman keras (ya/tidak) : Tidak
Ketergantungan terhadap obat : Tidak
(ya/tidak)

7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari


Jenis Kegiatan : Lama waktu untuk setiap kegiatan
1. Berkebun : 30 menit
2. Istirahat : 10 menit
3. Mengaji : 30 menit

D. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan saat ini
Keluhan utama dalam 1 th : Pasien sering mengeluh nyeri pada
terakhir sendi tanpa tahu penyebabnya
Gejala yang dirasakan : Nyeri
Faktor pencetus : Melakukan aktivitas
Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak ( ✓ ) bertahap
Waktu mulai timbulnya : Saat beaktifitas
keluhan
Upaya mengatasi : Istirahat dan menggosok degan
minyak urut

2. Riwayat kesehatan masa lalu


Penyakit yang pernah : Demam, Batuk, Cacar
diderita
Riwayat alergi (obat, : Tidak ada
makanan, debu dll)
Riwayat Kecelakaan : Ada
Riwayat dirawat di rumah : Ada
sakit
Riwayat Pemakaian obat : Ada

3. Pengkajian/Pemeriksaan fisik (Observasi, Pengukuran, Auskultasi,


Perkusi, dan Palpasi)
a. Keadaan umum : Baik, composmentis
b. BB/TB : 60kg/ 158cm
c. Rambut : Berwarna Putih
d. Mata : Simetris (Tidak ada strabismus),
rabun pada mata kanan dan kiri
e. Telinga : Bersih, tidak ada serumen
f. Mulut, gigi, dan bibir : Bersih, keadaan gigi tidak
lengkap dantampak kuning, bibir kering
g. Dada : Simetris, tidak ada suara nafas
tambahan
h. Abdomen : Simetris, tak terdapat asitesi,
tidak ada nyeri tekan
i. Kulit : Sawo matang, tampak kering
j. Ekstremitas atas : Baik, tidak ada udema
k. Ekstremitas bawah : Baik, tidak ada udema
l. Sistem imune : Baik
m. Sistem reproduksi : Baik
n. Sistem Persyarafan : Baik
o. Sistem Pengecapan : Baik
p. Sistem penciuman : Baik
q. Tactil Respon : Baik

No Hari, Tanggal, Dx. Perkembangan TT


Pukul Keperawatan Keperawatan
1. Kamis , 12 Kurang S:
Mei 2022 Pengetahuan Pasieng mengatakan
nyeri pada sendi kaki
dan tangan, akan
tetapi pasien tidak
menegtahui penyebab
nyeri itu uncul
O:
TD: 110/70 mmHg
HR: 83 x/menit
RR: 20 x/menit
T : 36,5C
Kurang pengetahuan
terhadap timbulnya
penyakit
Nyeri sendi kaki dan
tangan
A: Kurang Pengetahuan
Nyeri akut
P:

1. Kaji tingkat
pengetahuan
tentang proses
penyakit

2. Jelaskan tentang
penyakit
3. Jelaskan tanda dan
gejala

4. Jelaskan tentang
penyeba

5. Jelaskan tentang
cara penularan

6. Jelaskan tentang
cara penanganan

7. Jelaskan tentang
cara pencegahan

Lampirn Refleksi Jurnal BNP


1. Pendidikan Kesehatan Pada Lansia Dengan Diagnosa Medis Artritis:
- Aupia, A. (2021). The Effect of Health Education on The Knowledge and
Adherence of Diet for Gout Arthritis Patients. Media Keperawatan
Indonesia, 4(2), 120-126.

- Lumintang, C. T. (2021). Peningkatan Pengetahuan tentang Diet Gout


Arthritis Melalui Pendidikan Kesehatan. Jurnal Indah Sains dan Klinis, 2(3),
52-57.

- Dewi, M., Sovia, S., & Adha, P. D. (2020). Efektifitas Terapi Rendam Air
Hangat dengan Garam terhadap Skala Nyeri Arthritis Pada Lansia Di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 20(3), 862-870.

Pembahasan:
Prevalensi gout arthritis semakin meningkat dipengaruhi oleh kurangnya
informasi tentang diet gout arthritis. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan hidup
penderita yang kurang memahami tentang jenis makanan yang harus
dihindari, konsumsi jenis makanan dengan kadar purin tinggi, kurang
berolahraga dan jarang memeriksakan kondisi kesehatan ke fasilitas
kesehatan. Penyebab terjadinya gout yaitu kebiasaan berlebih mengkonsumsi
daging dan produk makanan laut, minuman beralkohol dan mengandung
pemanis fruktosa, obesitas dan penggunaan obat jenis aspirin dan
diuretika. Hal ini kemudian dapat berdampak terjadinya gagal ginjal .
Untuk mencegah hal tersebut maka perlu dilakukan diet bagi klien dengan
diagnose gout arthritis.
Perilaku diet bagi klien dengan gout dapat dilakukan dengan cara
menghindari konsumsi jenis makanan dengan kandungan tinggi purin (jeroan,
ampela dan hati hewani), konsumsi daging hewan berlebih (daging sapi,
domba) konsumsi makanan produk laut (lobster, udang, kepiting),
konsumsi minuman dengan pemanis tinggi (jus buah, minuman jenis alcohol)
dan mengontrol berat badan. Penyakit ini berdampak pada aktifitas harian
penderita sehingga perlu dilakukan upaya untuk memotivasi pola hidup
teratur dan sehat misalnya olahraga sepeda dan berenang, mengatur pola
makan, menjaga berat badan, cek kesehatan secara rutin serta rajin kontrol
kadar asam urat ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Lampiran 1
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN – PRODI KEPERAWATAN SEMARANG
Jalan Tirto Agung Pedalangan Banyumanik Semarang
-------------------------------------------------------------------------------------------------
------
E. Karakteristik Demografi
6. Identitas Diri Klien
Nama Lengkap : Tn. Aziz
Tempat /Tanggal Lahir : Aceh Besar, 15 Mei 1962
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan : Kawin/Belum
Pendidikan terakhir : D3
Agama : Islam
Suku Bangsa : Aceh
Golongan Darah : O+
Diagnosa Medis (bila ada) : Pneumonia
TB/BB ; 165cm/60 kg
Alamat : Pango Deah, Banda Aceh
No Telpon : 081277262221

7. Keluarga atau Orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi:


Nama : Ny.Siti
Alamat : Pango Deah
Hubungan dengan klien : Istri
No Telp : 082362046296

8. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi


Pekerjaan Saat ini : Pensiun
Pekerjaan sebelumnya : PNS
Sumber Pendapatan : Dari uang pensiun
Kecukupan pendapatan : Cukup

9. Aktivitas rekreasi
Hobi : Memancing
Bepergian/wisata : Ke pantai
Keanggotaan organisasi :Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada

10. Riwayat Keluarga


e. Saudara Kandung

Nama Keadaan saat ini Keterangan


Tn. U Sehat Hidup
Tn. D Sehat Hidup
f. Riwayat Kematian dalam keluarga ( 1 tahun terkhir)
Nama : Tidak ada
Umur : Tidak ada
Penyebab Kematian : Tidak ada

g. Kunjungan keluarga : Ada


h. Genogram (buatlah 3 generasi)

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien yang sakit

F. Pemahaman dan Penatalaksanaan Masalah Kesehatan


Pemahaman pasien tentang penyakitnya pasien mengatakan tidak tau
mengenai penyakit yang di derita awalnya mengira hanya batuk biasa
karena gejala yang dirasakan batuk namun tidak dapat mengeluarkan dahak
dan sesak nafas, pesien mendatangi pelayannan kesehatan.
G. Pola Kebiasaan sehari-sehari
8. Nutrisi
Frekuensi makan : Baik, 2x dalam 1 hari
Nafsu makan : Baik
Jenis makanan : Nasi, ikan, sayur, dll
Kebiasaan sebelum makan : Berdoa
Makanan yang tidak disukai : Tidak ada
Alergi terhadap makanan : Tidak ada
Pantangan makanan : Tidak ada
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada
dengan makan

9. Eliminasi
c. BAK
Frekuensi dan waktu : 3 x dalam 1 hari
Keluhan BAK pada malam hari : Tidak ada
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada
dengan BAK

d. BAB
Frekuensi dan waktu : 1x dalam 2 hari
Konsistensi : Padat
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada
dengan BAB
Pengalaman memakai : Tidak ada
Laxatif/Pencahar

10. Personal Higiene


e. Mandi
Frekuensi dan waktu mandi : 2x dalam 1 hari
Pemakaian sabun(ya/tdk) : Iya
Sendiri/dg bantuan : Mandiri
f. Oral hygiene
Frekuensi dan waktu gosok : 2x dalam 1 hari
gigi
Menggunakan pasta gigi : Iya

g. Cuci rambut
Frekuensi : 1x dalam seminggu
Penggunaan shampo (ya/tdk) : Iya

h. Kuku dan tangan


Frekuensi gunting kuku : 1x dalam 2 minggu
Kebiasaan mencuci tangan : Iya
pakai sabun

11. Istirahat dan Tidur


Lama tidur malam : 8 jam
Tidur siang : Tidak ada
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada
dengan tidur

12. Kebiasaan mengisi waktu luang


Olahraga : Jarang dilakukan
Nonton TV : Iya
Berkebun/memasak : Memancing
Lain-lain

13. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


Merokok (ya/tidak) : Tidak ( riwayat perokok sebelum sakit)
Minuman keras (ya/tidak) : Tidak
Ketergantungan terhadap obat : Iya
(ya/tidak)

D. Pengkajian/Pemeriksaan fisik (Observasi, Pengukuran, Auskultasi, Perkusi,


dan Palpasi)
r. Keadaan umum : Baik, composmentis
s. BB/TB : 60kg/156cm
t. Rambut : Berwarna Putih
u. Mata : Simetris (Tidak ada strabismus), rabun
pada mata kanan
dan kiri
v. Telinga : Bersih, tidak ada serumen
w. Mulut, gigi, dan bibir : Bersih, keadaan gigi tidak lengkap dan
tampak kuning,
bibir kering
x. Dada : Simetris, tidak ada suara nafas
tambahan,tidak ada nyeri
tekan, Frekuensi Nafas cepat 23 x/menit
y. Abdomen : Simetris, tak terdapat asitesi, tidak ada
nyeri tekan
z. Kulit : Sawo matang, tampak kering
å. Ekstremitas atas : Baik, tidak ada udema
ä. Ekstremitas bawah : Baik, tidak ada udema
ö. Sistem imune : Baik
aa. Sistem reproduksi : Baik
bb. Sistem Persyarafan : Baik
cc. Sistem Pengecapan : Baik
dd. Sistem penciuman : Baik
ee. Tactil Respon : Baik

Catatan Perkembangan Keperawatan:


No Hari, Tanggal, Dx. Perkembangan TT
Pukul Keperawatan Keperawatan
1. Jumat, 13 Bersihan jalan S: pasien mengatakan
Mei 2022 nafas tidak batuk namun tidak
efektif dapat mengeluarkan
dahak dan sesak
O:
TD: 130/80 mmHg
HR: 87 x/menit
RR: 23 x/menit
T : 38,9C
A: Bersihan jalan nafas
tidak efektif
P:
1. Latihan batuk
efektif
2. Identifikasi
kemampuan
batuk
3. Monitor tanda
dan gejala infeksi
saluran nafas
4. Atur posisi semi
fowler dan fowler
DIET PADA
DIABETES MELLITUS
CARA PEGATURAN MAKAN

lo r i d it e n tu k a n

Jumlah ka

1 r ut um u ir, je n is

menu
er a t b a d a n, d a n

kelamin, b
aktivitas

karb oh idrat
en g g u n a a n
Batasi p e rti:
leks se p g ung ,
komp , k etan , ja

2
n g, ro ti
nasi, lonto
.
kentang, dll jumlahnya dari
dikurangi a ri- h ari
se h
kebiasaan
hindari penggunaan penggunaan
karbohidrat sederhana/mudah diserap
3 seperti: gula pasir, gula jawa, sirup, selai,
manisan, buah-buahan, susu kental, makan
siap saji.
Bahan makanan yang

4 diperolehkan
lauk hewani dan nabati dalam
Aneka ragam sayuran untuk memberikan

jumlah yang sudah di anjurkan rasa kenyang & serat tinggi

Buah-buahan dalam Minyak dan garam dalam


jumlah cukup jumlah yang tidakberlebihan

Jumlah makanan yang dimakan dalam satu hari dibagi dan diatur

5 dengan baik terutama bagi pendarita yang menggunakan obat dan


insulin

Untuk mengganti gula dapat digunakan sakarin dengan perbandingan 1

gelas minuman digunakan 2 tablet sakarin atau 1/4 sendok teh sakarin

kristal. Bila menggunakan sakarin jangan dipanaskan karena dapat

memberikan rasa pahit


6

Anda mungkin juga menyukai