oleh
PALANGKARAYA-ACEH
2022
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolic yang berlangsung kronik dimana penderita
diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tidak mampu
menggunakan insulin secara efektif sehingga terjadilah kelebihan gula didalam darah.
1. Usia
2. Faktor genetik
GEJALA Tidak 1. Diabetes
3. Obesitas
mengkonsumsi Melitus Tipe
1. Rasa haus 4. Diet atau pola
makanan tinggi 1
berlebih makan yang
gula 2. Diabetes
2. Rasa lapar salah
Melitus Tipe
berlebih
2
3. Sering
3. Diabetes
kencing
Melitus Tipe
4. Berat badan
Lain
menurun
4. Diabetes
drastis
Melitus
Gestasional
GEJALA LAIN (American
1. Luka lambat Diabetes
sembuh Association
2. Mata kabur 2018)
3. Mudah lelah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN MELLITUS TIPE II
DIABETES MELLITUS TIPE
II
1. Pengelolaan makanan 1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Latihan fisik 2. Pemeriksaan Kaadar Gula
3. Monitor kadar gula darah Darah
4. Terapi 3. Pemeriksaan Gula Darah
Sendiri (PGDS)
Lampiran 1
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama Lengkap : Ny.R
Tempat /Tanggal Lahir : Lhoksukon, 01Agustus 1960 (60 Tahun)
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin/Belum
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Suku Bangsa : Aceh
Golongan Darah : O+
Diagnosa Medis (bila ada) : Diabetes Melitus
TB/BB : 160cm / 54 Kg
Alamat : lamglumpang
No Telpon :-
4. Aktivitas rekreasi
Hobi : Memasak
Bepergian/wisata : Ke pantai
Keanggotaan organisasi : tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
5. Riwayat Keluarga
a. Saudara Kandung
Nama Keadaan saat ini Keterangan
Sulistina Sehat Hidup
Rusmanto Sehat Hidup
Rustina Sehat Hidup
c. Kunjungan keluarga :
d. Genogram (buatlah 3 generasi)
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: tinggal serumah
2. Eliminasi
Setiap hari Ny. R BAK sebanyak kurang lebih 5 - 6 x per hari dengan konsistensi jernih
kekuningan. Ny. R mengatakan terbangun pada malam hari untuk BAK, sebelum tidur dan
saat tidur. Sampai saat ini belum ada keluhan pada pola eliminasi urinya. Sedangkan pola
BAB Ny. R 1 x sehari sekali dengan konsistensi lunak. Ny. R tidak pernah menggunakan
obat pencahar.
3. Personal Higiene
a. Mandi
Ny. R mengatakan setiap hari mandi 2 x sehari dengan menggunakan air dingin dan
sabun untuk tiap kali mandi. Ny. R masih bisa mandi sendiri di kamar mandinya.
b. Oral hygiene
Ny. R sering gosok gigi sehari 2 x pada saat mandi dengan menggunakan pasta gigi.
c. Cuci rambut
Ny. R mencuci rambut 2x seminggu dengan menggunakan shampo.
D. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan saat ini
Keluhan utama dalam 1 th : Pasien sering mengeluh kaki kebas,
terakhir nyeri saat sholat, nyeri dibagian
belakang leher
Gejala yang dirasakan : Nyeri
Faktor pencetus : Melakukan aktivitas
Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak ( ) bertahap
Waktu mulai timbulnya : Saat hendak berdiri dari sholat
keluhan
Upaya mengatasi : Istirahat dan minum obat
Kepala : Mesocepal, bentuk wajah simetris, tidak ada masa, tidak ada
nyeri tekan.
Mata : Gerakan bola mata simetris, kelopak mata dapat menutup dan
membuka dengan baik, tidak ada lesi, tidak ada masa, sedikit
berair, konjungtivatidak anemis, sclera tidak ikterik, bentuk pupil
isokor, Tidak ada nyeri tekan. Tidak menggunakan alat bantu
penglihatan.
Telinga : Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada masa, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada kemerahan pada lubang telinga, terdapat kotoran,
tidak terdapat mastoiditis, tidak terdapat gangguan pendengaran.
Mulut : Bibir simetris, warna bibir kecoklatan, tidak kering, tidak ada
lesi, tidak ada masa, tidak terlihat sianosis, fungsi perasa baik,
tidak ada hiperemi pada faring.
Gigi : Sudah ada yang tanggal, kurang bersih dan tidak terdapat karies.
Dada
a. Paru :
I : Bentuk dada simetris, ekspansi paru kanan dan kiri simetris, RR
20x/menit, tidak tampak penggunaan penambahan otot bantu
pernafasan,tidak ada lesi.
Pe : Sonor pada seluruh lapang paru
Pa : Tidak ada masa, vocal fremitus kanan kiri sama kuat.
Au : Vesikuler seluruh lapang paru, tidak ada suara nafas tambahan.
b. Jantung
o I : IC tidak tampak
o Pe : IC teraba pada mid klavikula intercosta 4 – 5
o Pa : Pekak pada area jantung
o Au : tidak ada bunyi jantung tambahan
Abdomen : Simetris, tidak ada pembesaran hepar, bising usus 24x per
menit.
5 5
5 5
Sistem reproduksi : pasien memiliki 2 anak perempuan dan 1 anak lelaki.
Sistem persyarafan : tidak terdapat kejang, dan tidak pernah mengalami jatuh.
Sistem pengecapan : masih normal, mampu merasakan rasa, asin, manis, asam,
dan pahit
A Fungsi penglihatan √
1. Penglihatan kabur
2. Mata berair √
3. Nyeri pada mata √
B Fungsi pendengaran √
4. Pendengaran
berkurang
5. Telinga √
Berdenging
C Fungsi paru (pernapasan) √
6. Batuk lama disertai
keringat malam
7. Sesak nafas √
8. Berdahak/sputum √
D Fungsi jantung √
9. Jantung berdebar-
debar
10. Cepat lelah √
E Fungsi pencernaan √
12. Mual/muntah
G Fungsi Pergerakan √
19. Lumpuh/
kelemahan pada kaki
atau tulang
20. Kehilangan rasa √
21. Gemeteran / √
Tremor
Analisa hasil:
Skore : ≤ 25 : Tidak ada masalah kesehatan kronis b.d masalah kesehatan kronis
sampai masalah kesehatan kronis ringan.
Skore : 25-50 : masalah kesehatan kronis sedang. Skore : ≥ 51 : masalah
kesehatan kronis berat
Hasil pengkajian : skor 10 yaitu tidak ada masalah kesehatan kronis. Secara
keseluruhan kondisi Ny. R sehat hanya mengalami penurunan berat badan dari
68 kg sampai 54 kg.
2. Fungsi kognitif
No. Item pertanyaan Benar Salah
Jam berapa sekarang? √
1.
Jawab : 11.30
Tahun berapa sekarang? √
2.
Jawab : 2022
Kapan ibu lahir? √
3.
Jawab : 1960
Berapa umur ibu sekarang? √
4.
Jawab : 60
Dimana alamat ibu sekarang? √
5.
Jawab : lamglumpang
Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal √
6. bersama ibu sekarang?
Jawab : 5
Tahun berapa hari kemerdekaan RI ? √
7.
Jawab : 17 Agustus
Siapa nama presiden RI? √
8.
Jawab : jokowi
Coba hitung terbalik dari angka 20-1? √
9.
Jawab: mampu
Hari apa sekarang bu? √
10.
Jawab: rabu
JUMLAH BENAR = 10 0
Analisa hasil:
NO AKTIFITAS SCORE
DEPEND INDEPEN NILAI
ENCE DENCE
1 PEMELIHARAAN 0 5 5
KESEHATAN DIRI
2 MANDI 0 5 5
3 MAKAN 5 10 10
4 TOILET (AKTIFITAS 5 10 10
BAB &BAB)
5 NAIK/TURUN TANGGA 5 10 10
6 BERPAKAIAN 5 10 10
7 KONTROL BAB 5 10 10
8 KONTROL BAK 5 10 10
9 AMBULASI 15 15
KURSI RODA 10
(BILA PASIEN
AMBULASIDENGAN
KURSI RODA)
10 TRANSFER KURSI/BED 5-10 15 15
TOTAL: 100
100
Analisa hasil:
REGISTRASI
3. Sebutkan nama tiga buah benda (pintu, rumah, mawar) tiap 3 3
benda 1 detik, pasien diminta mengulang ketiga nama
benda
tadi. Nilai 1 untuk tiap nama benda yang benar. Ulangi
sampai
pasien dapat menyebutkan dengan benar dan catat jumlah
pengulangan.
ATENSI DAN KALKULASI
4. Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk tiap jawaban yang 5 5
benar.
Hentikan setelah 5 jawaban, atau disuruh mengeja terbalik
kata “INTAN” (Nilai diberi pada huruf yang benar
sebelum
kesalahan, misalnya NTAIN = 2)
Skor 30 29
Total
Analisa hasil:
Dari data diatas dapat Ny. R mendapatkan skor nilai 29, yang berarti normal
Skore nilai 27-30 dinyatakan normal, nilai 21-26 dinyatakan demensia ringan, nilai 10-20
berada pada demensia sedang sedangkan nilai <10 dikatakan demensia berat.
5. Tes keseimbangan
1) Duduk ke berdiri
Instruksi : Tolong berdiri, cobalah untuk tidak menggunakan sokongan Ny.
R mampu untuk berdiri namun menggunakan bantuan tangan, skor = 3
2) Berdiri tanpa bantuan
Instruksi : Tolong berdiri selama 2 menit tanpa berpegangan Ny. R mampu
berdiri selama 30 detik tanpa bantuan, skor = 4
3) Duduk tanpa sokongan punggung, kaki berpijak sebagai tumpuan di lantai
Ny. R mampu duduk dengan baik selama 2 menit , skor = 4
4) Berdiri ke duduk Instruksi : Silakan duduk
Ny. R mampu duduk dengan baik selama dengan bantuan tangan minimal,
skor = 4
5) Berpindah
Instruksi : Sediakan kursi, minta klien untuk berpindah dari kursi dengan
pegangan tangan ke kursi tanpa pegangan tanganatau dari kursi ke tempat tidur,
Ny. R mampu berpindah dengan bantuan tangan minimal, skor =4
Instruksi : Tolong tutup mata dan berdiri selama 10 detik Ny. R mampu
berdiri selama 3 detik namun dengan mata terbuka, skor = 4
Analisa hasil:
Dari hasil diatas Ny. R mendapatkan nilai skor 28, dimana Ny. R memiliki risiko jatuh
rendah
Skor nilai 21-28 menyatakan risiko jatuh rendah, 11-20 menyatakan risiko jatuh menengah,
dan 0-10 menyatakan risiko jatuh tinggi.
F. Pengkajian sosial
1. Hubungan dengan keluarga
Klien dekat dengan anggota keluarganya dan merekalah yang paling berpengaruh
dalam hidup klien dan klien meminta bantuan pada keluarga terdekatnya jika
memiliki masalah.
2. Hubungan dengan tetangga
Klien berhubungan baik dengan tetangga disekitar rumah, dan sering duduk
didepan teras rumah bersama tetangga yang lain.
3. Aktivitas dengan lingkungan
Klien sering duduk diteras rumah saat pagi hari atau sore hari, sambil berbincang-
bincang dengan tetangga sekitar atau dengan anggota keluarga sendiri.
G. Pengkajian spiritual
1. Keyakinan akan pengobatan
Ny. R mengatakan yakin dapat berjalan seperti biasanya jika melakukan
pantangan terhadap makanan dan rutin mengkosumsi obat yang diberikan dokter.
Serta hipertensinya dapat terkontrol.
2. Keyakinan akan kesembuhan
Klien selalu berharap setelah menjalani perawatan yaitu Ny.R ingin segera
sembuh dan dapat beraktivitas kembali.
3. Semangat untuk sembuh
Ny. R selalu mengkosumsi obat yang diresepkan dokter, dan melakukan
pengecekan rutin terhadap kesehatannya. Serta tetap beraktivitas, walaupun banyak
keterbatasan yang tidak dapat dilakukan karena meraskan nyeri dibagian lutut.
4. Putus asa dan alasan
Ny. R tidak pernah putus asa karena penyakit yang dialaminya, ia selalu ingin
sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasanya.
5. Kegiatan beribadah
Selama merasakan sakit dibagian lutut, Ny. R selalu duduk saat melaksanakan
ibadahnya sebagai seorang muslim yang baik.
H. Lingkungan tempat tinggal
1. Kebersihan dan kerapian ruangan
Rungan terlihat bersih dan tertata dengan rapi
2. Penerangan
Penerangan menggunakan lampu listrik, dan satu jendela, namun masih kurang
terang.
3. Sirkulasi udara
Ventilasi kurang sehingga udara kurang bisa masuk, terdapat jendela.
4. Keadaan kamar mandi dan WC
Keadaan kamar mandi bersih, tidak terdapat pegangan pada kamar mandi, kamar
mandi licin dan BAB di WC.
5. Pembuangan air kotor
Limbah rumah tangga di buang di saluran yang telah di buat dibelakang rumah.
6. Sumber air minum
Dari air sumur gali yang di rebus terlebih dahulu.
7. Pembuangan sampah
Sampah di buang di tempat sampah di depan rumah.
I. Data Penunjang
Jam/Hari Data Penunjang
09.00 WIB TD: 150/90 mmHg
Rabu HR: 87 x/menit
S : 36,5̊C
RR: 19 x/menit
KGD: 400 g/dL
Spo2: 100%
ANALISA DATA
DO:
Pasien tidak mengetahui banyak
tentang penyakit yang diderita
Masih mengkonsumsi makanan
manis dan minuman manis.
Tanda-Tanda Vital
TD: 120/78 mmHg
HR: 87x/menit
S : 36,5̊C
RR: 19 x/menit
Spo2: 100%
GDS: 400 g/dL
PRIORITAS MASALAH :
1. Defisit Pengetahuan
2. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
PROSES KEPERAWATAN
Diagnosa SLKI SIKI
keperawatan
Defisit Luaran utama: Intervensi utama:
pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Edukasi proses penyakit
keperawatan 1 x 24 jam tingkat Observasi
pengetahuan membaik. 1) Identifikasi kesiapan, dan kemampuan
1. Perilaku sesuai dengan menerima informasi
anjuran rentang 4 Teurapetik
2. Mampu menggambarkan 1) Sediakan materi dan media
pengalaman terkait pendidikan kesehatan
penyakit DM rentang 3 2) Jadwalkan pendidikan kesehatan
3. Perilaku kesehatan terkait sesuai kesepakatan
DM rentang 4 3) Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
1) Jelaskan penyebab dan faktor resiko
terkait penyakit DM
2) Jelaskan tanda dan gejala yang
ditimbulkan
3) Jelaskan kemugkinan terjadi
komplikasi
4) Ajarkan cara meredakan dan
mengatasi gejala yang dirasakan
5) Ajarkan cara meminimalkan efek
samping dari intervensi atau
pengobatan
6) Informasikan kondisi pasien saat ini
Terapi Keperawatan
Glibenclamide
metformin
Observasi monitoring
- TTV
- Cek Kadar Gula Darah per hari
Health Education
oleh
PALANGKARAYA-ACEH
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara ke enam dengan jumlah diabetisi terbanyak di dunia. Kejadian
Diabetes di Indonesia berkisar 2-8%, berarti di antara 100 orang Indonesia, dua sampai
delapan orang adalah penderita diabetes (Hartini, Sri Kariadi 2009, hh. 24-25). Di Indonesia
menurut hasil penelitian Departemen Kesehatan yang dipublikasikan pada tahun 2008
menunjukkan angka prevalensi Diabetes Melitus sebesar 5,7%, yang berarti lebih dari 12
juta penduduk Indonesia saat ini menderita Diabetes Melitus (Hartini, 2009).
Kayu manis (Cinnamomum cassia) adalah salah satu tanaman tradisional di dunia yang
Telah banyak dilaporkan memiliki property hipoglikemik dan hipolipidemik. Kayu manis
merupakan salah satu pangan yang umum digunakan dalam pengobatan diabetes baik dalam
bentuk bubuk maupun ekstrak. Persiapan kayu manis melibatkan pengupasan dari luar yang
kulit pohon dan membiarkan kulit bagian dalam kering dan meringkuk menjadi duri kayu
manis yang lazim. Kayu manis tersedia baik dalam bentuk pena (kayu manis batang) atau
sebagai bubuk tanah di pasar. Saat ini Cinnamon dijual baik sebagai pencegahan dan
suplemen terapi untuk berbagai penyakit termasuk, sindrom metabolik, resistensi insulin,
diabetes T2, hiperlipidemia dan arthritis. (Yan Hong W, Avula B, Dhammika
Nanayakkara,..., Khan Ikhlas A. 2013)
Cinnamon dikenal memiliki sifat anti-diabetes, disamping itu, hal ini juga dianggap
memiliki antioksidan, sifat anti-inflamasi dan anti-bakteri (Rafehi H, Ververis K,
Karagiannis TC, 2012)
Maka dari itu, kami mengangkat topik berupa “Evidence Based Practice: Manfaat Teh
Kayu Manis Pada Kadar Glukosa Darah Pasien Diabetes Melitus” yang menyajikan hal-
hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui dan memahami mengenai olahan teh kayu
manis.
1.3. Manfaat
Penulis mengharapkan makalah ini, bermanfaat bagi pembaca agar lebih mengetahui
dan memahami tentang manfaat teh kayu manis tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Persiapan kayu manis melibatkan pengupasan dari luar yang kulit pohon dan
membiarkan kulit bagian dalam kering dan meringkuk menjadi duri kayu manis yang lazim.
Cinnamon tersedia baik dalam bentuk pena seluruh nya (Cinnamon tongkat) atau sebagai
bubuk tanah di pasar. Saat ini Cinnamon dijual baik sebagai pencegahan dan suplemen
terapi untuk berbagai penyakit termasuk, sindrom metabolik, resistensi insulin, diabetes T2,
hiperlipidemia dan arthritis. (Yan Hong W, Avula B, Dhammika Nanayakkara,..., Khan
Ikhlas A. 2013)
Cinnamon dikenal memiliki sifat anti-diabetes, disamping itu, hal ini juga dianggap
memiliki antioksidan, sifat anti-inflamasi dan anti-bakteri. (Rafehi H, Ververis K,
Karagiannis TC, 2012)
Kandungan kimia yang terdapat dalam kayu manis adalah minyak atsiri, eugenol,
safrole, sinamaldehide, tanin, kalsium oksalat, damar, dan zat penyamak. Sifat kimia dari
kayu manis adalah pedas, sedikit manis, hangat, dan wangi. (Nahas, R. & Moher, M. 2015)
2.3. Manfaat dari Teh Kayu Manis
Terapi herbal medik yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam, baik berupa
herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka. Herbal
terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada cell line atau hewan coba, baik
terhadap keamanan maupun efektivitasnya. Terapi dengan menggunakan herbal ini akan
diatur lebih lanjut oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Adapun manfaat teh
kayu manis sebagai terapi herbal medik bagi penderita DM adalah:
Sebuah penelitian tahun 2013 menemukan bahwa kayu manis mengurangi glukosa
darah, kolesterol , trigliserida, dan kolesterol “jahat” LDL, sementara meningkatkan
kolesterol “baik” HDL.
Khan et al. pada tahun 2003 mempelajari total 60 pasien, yang secara acak menerima 1,
3, atau 6 gram kayu manis setiap hari. Obat latar belakang hanya berupa sulphonyureas.
Pada akhir 40 hari di semua 3 dosis kayu manis
menyebabkan penurunan yang signifikan dalam plasma puasa glukosa (18-29%), kolesterol
total (12-26%), trigliserida (23-30%) dan kolesterol LDL (27/07%). Penelitian ini melakukan
tidak mengevaluasi efek dari intervensi pada HbA1c. (Medagama, A.B. & Bandara, R.2014).
Akilen et al. dalam randomized, placebo ganda-terkontrol uji klinis buta mempelajari
pengaruh kayu manis pada 58 penderita diabetes dewasa tipe 2 pada obat hipoglikemik oral
dengan dosis pemberian 2 g kayu manis setiap hari selama 12 minggu. Pasien memiliki
HbA1C lebih dari 7% pada perekrutan. Hasil menunjukkan penurunan yang signifikan
dalam HbA1C dari 8,22% menjadi 7,86%. Penelitian ini juga menunjukkan signifikan
penurunan tekanan darah, FPG, BMI dan pinggang lingkar di 12 minggu pengobatan.
(Medagama, A.B. & Bandara, R.2014).
Vanschoonbeek et al. mempelajari pengaruh 1,5 g kayu manis cassia per hari pada
sensitivitas insulin / toleransi glukosa dan lipid darah pada 25 pasien DM Tipe 2 pasca-
menopause wanita pada obat hipoglikemik oral selama periode
6 minggu, dalam sebuah studi plasebo terkontrol. mereka menunjukkan bahwa kayu manis
tidak membuat perbaikan yang signifikan baik glukosa darah atau lipid pada akhir penelitian
periode. (Medagama, A.B. & Bandara, R.2014).
2) Iritasi Lambung
Para penderita ulkus lambung atau irritable bowel syndrome sebaiknya berhati-
hati saat mengkonsumsi kayu manis. Mengkonsumsi kayu manis dalam jumlah besar
(lebih dari setengah sendok teh) dapat menyebabkan iritasi dinding lambung.
5) Pengencer Darah
Kayu manis juga mengandung suatu zat yang dapat menghambat terbentuknya
bekuan darah. Oleh karena itu, konsumsi kayu manis mungkin dapat menyebabkan
darah menjadi terlalu encer bila Anda juga mengkonsumsi obat pengencer darah.
Hindari konsumsi kayu manis dalam jumlah besar bila Anda akan dioperasi,
sedang menstruasi, atau pada keadaan apapun yang memungkinkan terjadinya
perdarahan hebat.
Kayu manis mengandung suatu zat yang bersifat racun bagi ginjal bila
dikonsumsi dalam jumlah besar. Zat ini disebut dengan coumarin. Oleh karena itu,
dianjurkan agar para penderita gangguan ginjal atau gangguan hati atau orang yang
mengkonsumsi obat yang dimetabolisme di dalam hati membatasi konsumsi kayu
manisnya.
Semua kontraindikasi ini terjadi apabila takaran atau dosis yang berlebihan
dalam mengkonsumsi teh kayu manis. Dosis yang dianjurkan adalah 1,3,6 gram kayu
manis untuk dikonsumsi.
Kayu manis merupakan salah satu pangan yang umum digunakan dalam pengobatan
diabetes baik dalam bentuk bubuk maupun ekstrak. Penelitian sebelumnya menunjukkan
bahwa ekstrak larut air kayu manis (cinnulin) memiliki pengaruh yang positif bagi kesehatan
penderita diabetes melitus tipe-2 (DMT2). Hasil penelitian Barbara (2004) 60 orang
sukarelawan dengan di beri serbuk kulit kayu manis yang di sedu dengan teh setiap hari
selama 40 hari menunjukkan bahwa kulit kayu manis dapat menurunkan kadar glukosa darah.
(Rafehi H, Ververis K, Karagiannis TC, 2012)
Mekanisme menurunkan glukosa plasma dalam banyak penelitian in-vitro telah
menunjukkan bahwa kayu manis meningkatkan masuknya glukosa ke dalam sel oleh
ditingkatkan insulin fosforilasi reseptor dan translokasi
transporter glukosa GLUT4 ke membran plasma. Kayu manis meningkatkan jumlah reseptor
GLUT4 serta Insulin Receptor (IR) dan Insulin Receptor substrat, sehingga memfasilitasi
masuknya glukosa ke dalam sel. Senyawa aktif yang bertanggung jawab diyakini menjadi
larut dalam air senyawa yang terdiri procyanidin poli-fenolik tipe A polimer. (Sheng XZY,
Gong Z, Huang C, Zang YQ, 2008)
Mekanisme lain yang mungkin untuk properti hypoglyaemic, adalah peningkatan
ekspresi PPAR (alpha) dan PPAR (gamma), sehingga meningkatkan sensitivitas insulin. Ini
juga telah menunjukkan bahwa Cinnamon dimiliki efek penghambatan pada glucosidases
usus dan pankreas amilase. Ceylon cinnamon adalah inhibitor yang paling ampuh amilase
pankreas dan sukrase usus. Kayu manis juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan
glikogen sintesis dan menghambat glukoneogenesis, dengan meningkatkan aktivitas Piruvat
Kinase (PK) dan penurunan yang dari Phoshoenol piruvat karboksi kinase (PEPCK). Sebuah
studi manusia menunjukkan kemampuannya untuk menunda lambung mengosongkan serta
mengekang glukosa postprandial gelombang. (Anderson RA, Broadhurst CL, Polansky MM,
Schmidt WF,... Graves DJ, 2004)
2.7. Penatalaksanaan
Berikut adalah penatalaksanaan olahan Teh Kayu Manis :
1. Ambil 4 potong kulit kayu manis dan tuangkan air dua gelas. Biarkan sampai air
tinggal satu gelas.
2. Siapkan air tawar yang sudah dimasak dan masukkan ke dalamnya kayu manis 3
potonng. Setelah kulit kayu manis terendam 10 menit, Anda bisa meminum air
kayu manis.
Minum air kulit kayu manis tiap hari secara rutin sehingga kadar gula darah Anda turun.
Menurunkan gula darah dengan membuat minuman kulit kayu manis ini adalah cara efektif
untuk mengobati sakit dabetes.
Kandungan senyawa kimia pada kayu manis bisa meningkatkan jumlah insulin di dalam
darah Anda. Tanpa perlu suntik insulin, Anda mampu menurunkan kadar gula darah dengan
mengonsumsi minuman dari kulit kayu manis.
Selain dengan dua cara di atas, Anda juga bisa membuat minuman kayu manis dengan
bahan bubuk kayu manis. Bubuk kayu manis diperoleh dari proses pelembutan kulit kayu
manis dengan menggunakan blender atau kulit kayu manis langsung ditumbuk. Proses
penggilingan menggunakan blender atau dengan cara penumbukan dilakukan setelah kulit
kayu manis dijemur dan kering
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam bab 2, didapatkan kesimpulan bahwa:
1. Teh Kayu Manis merupakan salah satu terapi komplementer yang tergolong dalam
terapi herbamedik untuk mengatasi DM.
2. Teh Kayu Manis memiliki banyak manfaat dan salah satunya sebagai pengganti insulin
yang berguna untuk menurunkan kadar gula darah
3. Pada saat akan mengkonsumsi teh kayu manis adakalanya memperhatikan dosis yang
akan dikonsumsi agarr kontraindikasi yang tidak inginkan terjadi.
4. Penerapan teh kayu manis ini sangat mudah di terapkan bagi penderita yang mengalami
DM.
3.2. Saran
Tenaga kesehatan terutama perawat diharapkan dapat mengetahui dan mengerti tentang
terapi komplementer yang bermanfaat bagi penderita yang mengalami penyakit serius
seperti DM sehingga dapat meminimalisir ketergantungan terhadap pengobatan medis.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, R.A., Broadhurst, C.L., Polansky, M.M., Schmidt, W.F., Khan, A., Flanagan, V.P.,
Schoene, N.W., & Graves, D.J. (2004). J Agric Food Chem. Isolation and characterization
of polyphenol type-A polymers from cinnamon with insulin-like biological activity, 52(1),
65–70.
Cao, H., Polansky, M.M., & Anderson, R.A. (2004). Arch Biochem Biophys. Cinnamon Extract
and Polyphenols Affect The Expression of Tristetraprolin, Insulin Receptor, and Glucose
Transporter 4 In Mouse 3T3-L1 Adipocytes, 459(2), 214–222.
Hartini, Sri. (2009). Diabetes? Siapa Takut!!. Bandung: Penerbit Qanita.
Medagama, A.B., & Bandara, R. (2014). Nutrition Journal. The use of Complementary and
Alternative Medicines (CAMs) in the treatment of diabetes mellitus: is continued use safe
and effective?, 13 (102), 2-3. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4210501/
Nahas, R. & Moher, M. (2009). Family Physician. Pelengkap dan Obat Alternatif untuk
Pengobatan Diabetes Tipe 2, 55(6), 591-596.
Qin B, Nagasaki M, Ren M, Bajotto G, Oshida Y, Sato Y: Cinnamon extract (traditional herb)
potentiates in vivo insulin-regulated glucose utilization via enhancing insulin signaling in
rats. Diabetes Res Clin Pract 2003, 62(3):139–148.
Rafehi H, Ververis K, Karagiannis TC: Controversies surrounding the clinical potential of
cinnamon for the management of diabetes. Diabetes Obes Metab 2012, 14(6):493–499.
Sheng XZY, Gong Z, Huang C, Zang YQ: Improved insulin resistance and lipid metabolism by
cinnamon extract through activation of peroxisome proliferator-activated receptors. PPAR
Res 2008, 581348:9.
Yan Hong W, Avula B, Dhammika Nanayakkara NP†, Jianping Z†, Khan Ikhlas A: Cassia
cinnamon as a source of coumarin in cinnamon-flavored food and food supplements in the
united state. J Agric Food Chem 2013, 61(18):4470–4476.
LAMPIRAN
z
Memperkuat oto-otot
Oleh
PALANGKARAYA-ACEH
2022
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK
---------------------------------------------------------------------------------------------------
----
A. Karakteristik Demografi
: Kawin/Janda/Duda/(Cerai/Hidup)
Agama : Islam
Golongan Darah : O+
No Telpon : 085223465671
Nama : Nazariah
Alamat : Pango Deah
No Telp : 082360036221
4. Aktivitas rekreasi
Hobi: Berkebun
Bepergian/wisata : Ke Pantai
Keanggotaan organisasi :-
5. Riwayat Keluarga
a. Saudara Kandung
Nama Keadaan saat ini Keterangan
Ramlah Sehat Hidup
Burhan Sehat Hidup
Ismail Sehat Hidup
Mujim Sehat Hidup
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
1. Nutrisi
Frekuensi makan : 3x dalam 1 hari
2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi dan waktu : 2x dalam 1 hari
selama puasa yaitu
pagi dan malam
b. BAB
Frekuensi dan waktu : Dalam 2 hari pasien
hanya 1x
Konsistensi : Padat
3. Personal Higiene
a. Mandi
Frekuensi dan waktu mandi : 2x dalam sehari
b. Oral hygiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi : 3x dalam sehari
c. Cuci rambut
Frekuensi : Seminggu 2x
Nonton TV : Iya
Berkebun/memasak : Iya
Lain-lain : Menyiram tanaman
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok (ya/tidak) : Tidak
Minuman keras (ya/tidak) : Tidak
Ketergantungan terhadap obat (ya/tidak) : Ya
7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari
Jenis Kegiatan : Lama waktu untuk setiap kegiatan
1) Bekerja dari pagi sampai siang har
2) Menyiram tanaman: 20 menit
D. Status Kesehatan
---------------------------------------------------------------------------------------------------
----
A. Karakteristik Demografi
: Kawin/Janda/Duda/(Cerai/Hidup
Agama : Islam
Golongan Darah : B+
No Telpon : 082365664661
Nama : Mahfud
Alamat : Pango Deah
No Telp : 082289119340
4. Aktivitas rekreasi
Hobi : Berkebun
Bepergian/wisata : Ke Pantai
Keanggotaan organisasi :-
5. Riwayat Keluarga
e. Saudara Kandung
Nama Keadaan saat ini Keterangan
M. Nasir Sehat Hidup
M. Dahlan Sehat Hidup
: Laki-laki
: Perempuan
8. Nutrisi
Frekuensi makan : 1-2 dalam 1 hari dan hanya makan 5
suapan
9. Eliminasi
c. BAK
Frekuensi dan waktu : 2x dalam 1 hari
selama puasa yaitu pagi dan
malam
d. BAB
Frekuensi dan waktu : dalam 2 hari
pasien hanya 1x
BAB
Konsistensi : Padat
f. Oral hygiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi : 3x dalam sehari
Faktor pencetus :
---------------------------------------------------------------------------------------------------
----
A. Karakteristik Demografi
: Kawin/Janda/Duda/(Cerai/Hidup)
Agama : Islam
Golongan Darah :O
No Telpon :-
Nama : halimatun
Alamat : Sukadamai
No Telp :-
4. Aktivitas rekreasi
Hobi : Memancing
15. Nutrisi
Frekuensi makan : 3x dalam 1 hari
16. Eliminasi
e. BAK
Frekuensi dan waktu : 2x dalam 1 hari
selama puasa yaitu
pagi dan malam
f. BAB
Frekuensi dan waktu : dalam 2 hari pasien
hanya 1x
Konsistensi :Padat
j. Oral hygiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi : 3x dalam sehari
Menggunakan pasta gigi : Iya
k. Cuci rambut
Frekuensi : seminggu 2x
Nonton TV : Iya
Berkebun/memasak : Iya
Lain-lain : Menyiram tanaman
20. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok (ya/tidak) : Tidak ada
Minuman keras (ya/tidak) : Tidak
Ketergantungan terhadap obat (ya/tidak) : ya
21. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari
Jenis Kegiatan : Lama waktu untuk setiap kegiatan
6) Bekebun : 30
7) Menyiram tanaman: 20 menit
D. Status Kesehatan
4. Aktivitas rekreasi
Hobi : Berkebun
Bepergian/wisata : Ke taman
Keanggotaan organisasi :Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
5. Riwayat Keluarga
a. Saudara Kandung
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien yang sakit
B. Pemahaman dan Penatalaksanaan Masalah Kesehatan
Pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang diderita oleh pasien.
Pasien mengatakan sering nyeri pada sendi tangan dan kaki.
Penatalaksanaan yang masalah kesehatan, pasien mengatakan jika nyeri
muncul pasien tidak minum obat tetapi hanya menggosokkan minya urut
pada sendi yang sakit dan riwayat mengunjungi pelayanan kesehatan
jarang dilakukan.
b. BAB
Frekuensi dan waktu : 1x dalam 2 hari
Konsistensi : Padat
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada
dengan BAB
Pengalaman memakai : Tidak ada
Laxatif/Pencahar
3. Personal Higiene
a. Mandi
Frekuensi dan waktu : 2x dalam 1 hari
mandi
Pemakaian sabun(ya/tdk) : Iya
Sendiri/dg bantuan : Mandiri
b. Oral hygiene
Frekuensi dan waktu : 2x dalam 1 hari
gosok gigi
Menggunakan pasta gigi : Iya
c. Cuci rambut
Frekuensi : 2x dalam seminggu
Penggunaan shampo : Iya
(ya/tdk)
D. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan saat ini
Keluhan utama dalam 1 th : Pasien sering mengeluh nyeri pada
terakhir sendi tanpa tahu penyebabnya
Gejala yang dirasakan : Nyeri
Faktor pencetus : Melakukan aktivitas
Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak ( ✓ ) bertahap
Waktu mulai timbulnya : Saat beaktifitas
keluhan
Upaya mengatasi : Istirahat dan menggosok degan
minyak urut
1. Kaji tingkat
pengetahuan
tentang proses
penyakit
2. Jelaskan tentang
penyakit
3. Jelaskan tanda dan
gejala
4. Jelaskan tentang
penyeba
5. Jelaskan tentang
cara penularan
6. Jelaskan tentang
cara penanganan
7. Jelaskan tentang
cara pencegahan
- Dewi, M., Sovia, S., & Adha, P. D. (2020). Efektifitas Terapi Rendam Air
Hangat dengan Garam terhadap Skala Nyeri Arthritis Pada Lansia Di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 20(3), 862-870.
Pembahasan:
Prevalensi gout arthritis semakin meningkat dipengaruhi oleh kurangnya
informasi tentang diet gout arthritis. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan hidup
penderita yang kurang memahami tentang jenis makanan yang harus
dihindari, konsumsi jenis makanan dengan kadar purin tinggi, kurang
berolahraga dan jarang memeriksakan kondisi kesehatan ke fasilitas
kesehatan. Penyebab terjadinya gout yaitu kebiasaan berlebih mengkonsumsi
daging dan produk makanan laut, minuman beralkohol dan mengandung
pemanis fruktosa, obesitas dan penggunaan obat jenis aspirin dan
diuretika. Hal ini kemudian dapat berdampak terjadinya gagal ginjal .
Untuk mencegah hal tersebut maka perlu dilakukan diet bagi klien dengan
diagnose gout arthritis.
Perilaku diet bagi klien dengan gout dapat dilakukan dengan cara
menghindari konsumsi jenis makanan dengan kandungan tinggi purin (jeroan,
ampela dan hati hewani), konsumsi daging hewan berlebih (daging sapi,
domba) konsumsi makanan produk laut (lobster, udang, kepiting),
konsumsi minuman dengan pemanis tinggi (jus buah, minuman jenis alcohol)
dan mengontrol berat badan. Penyakit ini berdampak pada aktifitas harian
penderita sehingga perlu dilakukan upaya untuk memotivasi pola hidup
teratur dan sehat misalnya olahraga sepeda dan berenang, mengatur pola
makan, menjaga berat badan, cek kesehatan secara rutin serta rajin kontrol
kadar asam urat ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Lampiran 1
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN – PRODI KEPERAWATAN SEMARANG
Jalan Tirto Agung Pedalangan Banyumanik Semarang
-------------------------------------------------------------------------------------------------
------
E. Karakteristik Demografi
6. Identitas Diri Klien
Nama Lengkap : Tn. Aziz
Tempat /Tanggal Lahir : Aceh Besar, 15 Mei 1962
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan : Kawin/Belum
Pendidikan terakhir : D3
Agama : Islam
Suku Bangsa : Aceh
Golongan Darah : O+
Diagnosa Medis (bila ada) : Pneumonia
TB/BB ; 165cm/60 kg
Alamat : Pango Deah, Banda Aceh
No Telpon : 081277262221
9. Aktivitas rekreasi
Hobi : Memancing
Bepergian/wisata : Ke pantai
Keanggotaan organisasi :Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien yang sakit
9. Eliminasi
c. BAK
Frekuensi dan waktu : 3 x dalam 1 hari
Keluhan BAK pada malam hari : Tidak ada
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada
dengan BAK
d. BAB
Frekuensi dan waktu : 1x dalam 2 hari
Konsistensi : Padat
Keluhan yang berhubungan : Tidak ada
dengan BAB
Pengalaman memakai : Tidak ada
Laxatif/Pencahar
g. Cuci rambut
Frekuensi : 1x dalam seminggu
Penggunaan shampo (ya/tdk) : Iya
lo r i d it e n tu k a n
Jumlah ka
1 r ut um u ir, je n is
menu
er a t b a d a n, d a n
kelamin, b
aktivitas
karb oh idrat
en g g u n a a n
Batasi p e rti:
leks se p g ung ,
komp , k etan , ja
2
n g, ro ti
nasi, lonto
.
kentang, dll jumlahnya dari
dikurangi a ri- h ari
se h
kebiasaan
hindari penggunaan penggunaan
karbohidrat sederhana/mudah diserap
3 seperti: gula pasir, gula jawa, sirup, selai,
manisan, buah-buahan, susu kental, makan
siap saji.
Bahan makanan yang
4 diperolehkan
lauk hewani dan nabati dalam
Aneka ragam sayuran untuk memberikan
Jumlah makanan yang dimakan dalam satu hari dibagi dan diatur
gelas minuman digunakan 2 tablet sakarin atau 1/4 sendok teh sakarin