PELAKSANA
A. IDENTITAS
Tanggal masuk : 03-4-2022
Tanggal pengkajian : 06-4-2022
1. Identitas Klien
Nama : Nurbaiti
Umur : 40 tahun
Agama : Islam
Status : Kawin
Pekerjaan : Swasta
Suku : Aceh
Nama : Nurlena
Pekerjaan : Swasta
Suku : Aceh
No.Telpon : 082364121424
b) Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 36,1 ºC
Tekanan darah : 125/73 mmHg
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 102x/menit
SPO2 : 99 %
GCS : E=4 V=5 M=6
c) Pengukuran antropometri
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 60 kg
e) Dada dan Thorak : bentuk dada simetris, pergerakan simetris, tidak ada
luka dan tidak menggunakan otot bantu pernapasan.
1) Paru-paru
a) Inspeksi : Bentuk simetris, pergerakan simetris, tidak ada
luka
b) Perkusi : Terdapat bunyi sonor
c) Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
d) Auskultasi : Tidak ada suara tambahan, terdapat bunyi
vesikuler
2) Jantung
a) Inspeksi : Bentuk simetris, ictus cardis, tidak ada jaringan
parut
b) Perkusi : Tidak ada pelebaran jantung, suara jantung
redup
c) Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
d) Auskultasi : Reguler, S1, S2, suara jantung resonan
3) Abdomen
a) Inspeksi : Bentuk simetris, tampak bengkak
b) Auskultasi : Bising usus normal
c) Perkusi : normal
d) Palpasi : Terdapat nyeri tekan di kwadran bawah.
f) Genital : Daerah genital bersih, tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi,
terpasang kateter.
g) Ekstremitas
1) Inspeksi kuku : Warna merah muda, pendek, Bersih, tidak ada
edema, dan utuh.
2) Capillary refill : Cepat
3) Kemampuan berfungsi
Kanan Kiri
5 5
5 5
Perencanaan pulang dimulai pada saat pasien masuk ke rumah sakit dan secara
periodik diperbaiki mencapai tahap akhir dan segera dilaksanakan, periksa apakah
pasien terdekat telah mendapat intruksi tertulis atau intruki tentang obat-obatan
dan aktivitas yang boleh dilakukan di rumah. Tanda dan gejala yang menunjukkan
perlunya kontak yang terus menerus dengan pelayanan kesehatan perlu ditinjau
4. Tingkat Ketergantungan pasien
1. Identifikasi pasien
4. Safety surgery
Meningkatkan benar lokasi , benar prosedur pembedahan
Melakukan site marking
Menggunakan dan melengkapi surgical cheklist
Melakukan time out
5. Pencegahan infeksi (Reduce the risk of health care-Associated Infections)
Melakukan cuci tangan:
Sebelum kontak dengan pasien
Sebelum melakukan tindakan aseptic
Setelah kontak dengan cairan tubuh
Setelah kontak dengan pasien
Setelah kontak dengan lingkungan pasien
6. Mengurangi risiko pasien cedera karena jatuh (Reduce the risk of patient
harm resulting from falls)
Melakukan pengkajian awal dan berkala mengenai risiko pasien jatuh.
Melakukan tindakan untuk mengurangi risiko yang teridentifikasi.
Keterangan Skor:
Resiko tinggi (RT) : 51 atau lebih
Resiko sedang
(RS) : 25 - 50
Resiko rendah
(RR) : 0 – 24
Interpretasi penilaian resiko jatuh pasien :
Keterangan Skor:
8. Pengkajian Nyeri
9. Pengetahuan Keluarga
Keluarga mengetahui dengan penyakit yang diderita oleh pasien dan sudah
mengetahui bagaimana penanganannya setelah dijelaskan oleh dokter dan perawat.
S:
Usia : 40 tahun
Diagnosa Medis :
B:
A: R:
1. Atur posisi nyaman pasien
1. Keadaan umum : Baik
2. Pantau vital sign
2. Kesadaran : Composmentis
3. Kaji ulang nyeri / 8 jam
3. TD : 110/80 mmHg
4. Lakukan manajemen nyeri ringan
4. Nadi : 75 x/menit
5. Rencana tranfsi kolf 2
5. RR : 18 x/menit
6. Temp 36,6
7. Skala Nyeri : 3 (NRS)
RENCANA KEGIATAN HARIAN PERAWAT
PELAKSANA
1. Identitas Klien
Pasien kiriman SPOG dengan keluhan nyeri perut bawah , nyeri dirasakan ± 3 tahun
lalu. Nyeri saat haid juga dirasakan pada hari ke-1. Siklus haid teratur. Demam mual
muntah tidak ada, penurunan BB ada. Nafsu makan menurun, keputihan (+) tidak
TD : 140/90 mmHg
N : 103
RR : 18
T : 36,5ºC
lalu. Nyeri saat haid juga dirasakan pada hari ke-1. Siklus haid teratur. Demam mual
muntah tidak ada, penurunan BB ada. Nafsu makan menurun, keputihan (+) tidak
- Mata: konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, dan tidak memakai alat bantu
kaca mata.
- Telinga: Daun telinga pasien simetris, tidak mengeluarkan cairan dari dalam
telinga, dan tidak menggunakan alat bantu.
- Hidung: Cuping hidung tidak ada, hidung terlihat simetris.
- Mulut: Tidak kebiruan dan terlihat kering tampak ada putih-putih disekitaran
bibir pasien.
- Leher: Leher pasien tidak ada jaringan Leher pasien tidak ada jaringan parut
dan tidak men parut dan tidak mengalami pembesaran galami pembesaran
kelenjar tiroid, teraba nadi karotis.
- Thoraks
- Paru
a) Inspeksi : Postur dada pasien normal, simetris, pergerakan dada sewaktu
bernafas simetris
b) Palpasi Palpasi : Saat diraba pada torax terlihat normal
c) Perkusi : Terdengar suara sonor
d) Auskultasi : Terdengar suara reguler
- Jantung
a. Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
b. Palpasi Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : Pekak
d. Auskultasi : Reguler
- Abdomen
a) Inspeksi : Telihat kembung
b) Auskultasi : Bising usus 15 x/ menit
c) Perkusi : Tympani
d) Palpasi : Nyeri tekan pada daerah abdomen
- Genetalia : terdapat benjolah dan nyeri tekan
3. Hasil Pemeriksaan Diagnostic
Jelaskan prinsip patient safety di ruangan menurut IPSG (International Patient safety
Goals) dengan 6 sasaran :
1. Identifikasi pasien
4. Safety surgery
Meningkatkan benar lokasi , benar prosedur pembedahan
Melakukan site marking
Menggunakan dan melengkapi surgical cheklist
Melakukan time out
5. Pencegahan infeksi (Reduce the risk of health care-Associated Infections)
Melakukan cuci tangan:
Sebelum kontak dengan pasien
Sebelum melakukan tindakan aseptic
Setelah kontak dengan cairan tubuh
Setelah kontak dengan pasien
Setelah kontak dengan lingkungan pasien
6. Mengurangi risiko pasien cedera karena jatuh (Reduce the risk of patient
harm resulting from falls)
Melakukan pengkajian awal dan berkala mengenai risiko pasien jatuh.
Melakukan tindakan untuk mengurangi risiko yang teridentifikasi.
E. Penilaian Resiko Jatuh (Dewasa : Morse scale, Anak :Humpty Dumpty)
Buat rekapan penilaian resiko jatuh dan kesimpulan skor nya
Penilaian Resiko Jatuh Skor Tgl: 5/4/22 Tgl: Tgl:
Riwayat jatuh : tidak Jatuh satu kali atau 25
termasuk kecelakaan lebih dalam kurun
0
kerja waktu 6
atau rekreasional bulan
Status mental Agitasi / konvulsi 15 0
Dimensia 15 0
Gaya berjalan Terganggu 20 0
Lemah 10 10
Normal 0 0
Alat bantu jalan Benda sekitar, 30
0
kursi, dinding, dll
Kruk, tongkat, 15
0
tripot, dll
Kondisi medis Diagnosa 15
sekunder
Pasien terpasang 20
20
infus
Skor total 30
A. Keterangan Skor:
B. Interpretasi penilaian resiko jatuh pasien : skor total 30 dengan resiko jatuh
sedang
mental
Delirium(2) 2
Apatis(3) 3
CM(4) 4 4
Aktifitas Tirah baring(1) 1
Kursi Roda(2) 2
Dipapah(3) 3 3
Mandiri(4) 4
Mobilitas Immobile(1) 1
Sangat terbatas(2) 2
Agak terbatas(3) 3
Baik(4) 4 4
Inkontinenti Selalu(1) 1
a
Sering(2) 2
Kadang(3) 3
Tidak(4) 4 4
Skor total 19
Keterangan Skor:
Tidak beresiko decubitus jika skor ≥ 14 Beresiko decubitus jika skor ≤ 14
E. Pengkajian Nyeri
Numeric rating scale (NRS): cara mengkaji nyeri secara subjektif yang sering
digunakan. Metode yang digunakan adalah angka 0-10, dengan menggunakan NRS kita
dapat menentukan tingkat/derajat nyeri pasien dimana 0 (tidak ada nyeri), 1-4 (nyeri
ringan), 5-6 (nyeri sedang), 7-10 (nyeri berat).
FLACC adalah singkatan dari face (ekspresi wajah), legs (posisi kaki), activity
(aktivitas tubuh), crying (tangisan), dan consolability (tenang atau tidaknya pasien).
Masing-masing bagian tersebut dinilai dari angka 0-2. Misalnya, wajah pasien tidak
memperlihatkan ekspresi tertentu, maka nilainya adalah 0. Sementara itu, jika ia
terlihat cemberut maka diberi nilai 1. Lalu pada tangisan, jika pasien tidak menangis
maka diberi nilai 0 dan jika menangis kencang diberi nilai 2.
Pada skala ini, pengukuran nyeri dilakukan oleh dokter dan bukan oleh pasien
sendiri. Biasanya, FLACC scale digunakan untuk mengukur nyeri pada bayi atau
orang dewasa yang sulit berkomunikasi.
Hasil skala nyeri ini dibagi menjadi empat, yaitu:
0: rileks dan tidak terganggu oleh rasa nyeri
1-3: ada sedikit nyeri dan rasa tidak nyaman
4-6: nyeri sedang
7-10: nyeri yang parah
F. Pengetahuan Keluarga
Keluarga mengatakan mengerti dan memahami tentang keadaan dan cara penanganan
penyakit yang diderita oleh pasien selama ini.
Masalah keperawatan
Resiko infeksi
TD:120/80 mmHg
HR: 80 x/m
RR: 22x/m
S:36,5
Nyeri: 2 NRS
DC terpasang
R Pantau ttv
Mobilisasi bertahap
RENCANA KEGIATAN HARIAN PERAWAT PELAKSANA
F. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Umur : 52 th
Agama : islam
Status : menikah
Pekerjaan : Petani
Suku : aceh
Bahasa : indonesia
Kelas Ruangan :3
Nama : Ariyanto
Pekerjaan : wiraswasta
Suku : aceh
Bahasa : Aceh
Alamat : Darussalam
No.Telpon : 085206733145
G. PENGELOLAAN PASIEN
Pasien rujukan SPOG dating dengan keluhan nyeri di kemaluan yang dirasakan sejak 1
tahun yang lalu dan memberat dalam 1 bulan terakhir, pasien juga mengeluhkan benjolan.
Perdarahan dari jalan lahir tidak ada. Pasien sudah dilakukan biopsy di RS Kesdam 2
minggu yang lalu dan periksakan ke PA dengan hasil keratinizing squasmous cell
Proses penerimaan pasien baru serta keluarga pada saat pertama kali pasien datang
(24 jam pertama) dan keadaan pasien sudah tenang. Orientasi pasien baru bertujuan
membina hubungan saling percaya dan informasi awal yang berkaitan dengan proses
keperawatan pasien.
H. Discharge Planning
Proses mulainya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan sampai pasien merasa siap
setelah pemulangan.
(1) Perawatan Total, yaitu klien memerlukan 5-7 jam perawatan langsung per 24 jam
(2) Perawatan Parsial, yaitu klien memerlukan 3-4 jam perawatan langsung per 24 jam
(3) Perawatan Mandiri, yaitu klien memerlukan 1-2 jam perawatan langsung per 24 jam
1. Identifikasi pasien
>0.9%)
4. Safety surgery
6. Mengurangi risiko pasien cedera karena jatuh (Reduce the risk of patient
Dimensia 15 0
Gaya berjalan Terganggu 20 0
Lemah 10 10
Normal 0 0
Kruk, tongkat, 15
0
tripot, dll
Pasien terpasang 20
20
infus
Skor total 30
F. Keterangan Skor:
G. Interpretasi penilaian resiko jatuh pasien : skor total 30 dengan resiko jatuh
sedang
mental
Delirium(2) 2
Apatis(3) 3
CM(4) 4 4
Aktifitas Tirah baring(1) 1
Kursi Roda(2) 2
Dipapah(3) 3 3
Mandiri(4) 4
Mobilitas Immobile(1) 1
Sangat terbatas(2) 2
Agak terbatas(3) 3
Baik(4) 4 4
Inkontinenti Selalu(1) 1
a
Sering(2) 2
Kadang(3) 3
Tidak(4) 4 4
Skor total 19
Keterangan Skor:
F. Pengkajian Nyeri
Numeric rating scale (NRS): cara mengkaji nyeri secara subjektif yang sering
digunakan. Metode yang digunakan adalah angka 0-10, dengan menggunakan NRS kita
dapat menentukan tingkat/derajat nyeri pasien dimana 0 (tidak ada nyeri), 1-4 (nyeri
ringan), 5-6 (nyeri sedang), 7-10 (nyeri berat).
FLACC adalah singkatan dari face (ekspresi wajah), legs (posisi kaki), activity
(aktivitas tubuh), crying (tangisan), dan consolability (tenang atau tidaknya pasien).
Masing-masing bagian tersebut dinilai dari angka 0-2. Misalnya, wajah pasien tidak
memperlihatkan ekspresi tertentu, maka nilainya adalah 0. Sementara itu, jika ia terlihat
cemberut maka diberi nilai 1. Lalu pada tangisan, jika pasien tidak menangis maka
Pada skala ini, pengukuran nyeri dilakukan oleh dokter dan bukan oleh pasien sendiri.
Biasanya, FLACC scale digunakan untuk mengukur nyeri pada bayi atau orang dewasa
G. Pengetahuan Keluarga
Keluarga mengetahui dengan penyakit yang diderita oleh pasien dan sudah mengetahui