Disusun Oleh :
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
ii
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 11
Kesimpulan ........................................................................................................... 11
Saran...................................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Praktik keperawatan berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada pasien ataupun klien. Praktik keperawatan tersebut tentunya dilakukan oleh
seorang perawat yang sudah dinyatakan lulus bersekolah pada perguruan tinggi dan telah
mendapatkan ilmu-ilmu terkait dengan keperawatan. Tingkat kesembuhan pasien pun
bergantung pada seorang perawat. Selain dari itu, kualitas pelayanan pun dipegang oleh
perawat karena seorang perawat memiliki peran yang sangat besar dalam perawatan
pasien. Maka dari itu, pelayanan keperawatan harus terjamin dan berkualitas baik kepada
pasien (Ni’mah et al., 2019). Namun, kenyataan yang terjadi pada dunia keperawatan
tidaklah sama seperti yang diekspektasikan. Menurut Eglseer et al. (2019), dikatakan
bahwa terdapat beberapa indikator luaran yang mana bisa dilihat gambaran perawatan
yang diberikan. Pada rumah sakit di Austria, masih terdapat beberapa kasus seperti
kejadian jatuh, nyeri, malnutrisi, infeksi saluran kemih dan lain sebagainya, yang mana
dapat digambarkan bahwa terdapat kurangnya observasi dari rumah sakit ataupun
keperawatan.
Masalah yang mungkin saja timbul dalam praktik keperawatan disebabkan karena
perawat kurang mengaplikasikan evidence-based practice (EBP) dalam pemenuhan tugas
layanan kesehatan (Ni’mah et al., 2019). Oleh karena hal tersebut, perawat perlu terus
mengembangkan praktik berbasis bukti seperti melalui penelitian-penelitian ataupun
proses saintifik lainnya agar dapat meningkatkan kualitas layanan keperawatan (Eglseer
et al., 2019). Pada tahun-tahun terakhir ini, perawat telah mengembangkan beberapa
model EBP untuk membantu mengungkapkan misteri proses riset kepada praktik klinis.
Walaupun model-model tersebut bervariasi, semuanya memiliki fase-fase dasar dari
proses EBP (Wyant, 2017).
Perawat dalam pelayanan klinis, diharuskan menggunakan Evidence Based Practice
dan penelitian guna menguatkan keterampilan, mampu mengembangkan, melaksanakan
standar prosedur, melaksanakan intervensi keperawatan serta mengembangkan intervensi
keperawatan tersebut yang bertujuan untuk memaksimalkan ketercapaian atau
keberhasilan perawatan yang diberikan pada klien (Setyawati et al., 2017). Ada begitu
1
2
banyak hambatan professional maupun individu yang perlu diatasi dalam rangka
menerapkan EBP dalam pengaturan klinis untuk mencapai kualitas asuhan keperawatan
(Mohanasundari & Padmaja, 2018).
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam
makalah ini sebagai berikut:
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis jenis Model Evidence Based Practice
2. Untuk menganalisis penerapan Evidence Based Practice dalam layananan
keperawatan klinis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
yang sudah diuraikan, hanya terdapat beberapa model yang sering digunakan, antara lain:
Iowa model, Stetler model, ACE model, John Hopkin’s evidence-based practice model,
Rosswurm and Larrabee’s model, serta evidence-based practice for staff nurse
(Aliviameita & Puspitasari, 2020).
Iowa model
Model ini berfokus pada seluruh sistem dalam perawatan kesehatan seperti klien,
praktisi dan infrastruktur yang ada dengan memandu pengambilan keputusan klinis
berdasarkan penelitian dan bukti (Buckwalter et al., 2017). Model Iowa memiliki sintesis
langkah-langkah seperti berikut: a) identifikasi Pemicu masalah pemicu dan tujuannya
dinyatakan dalam bentuk PICO; b) mengumpulkan kritik dan bukti. Jika ada bukti yang
tersedia, dilakukan uji coba perubahan praktik; c) menetukan topik yang menjadi
prioritas. Jika Jawabannya “Ya” maka dilanjutkan dengan membentuk tim; d) tim akan
mencari, menilai dan mensisntesis literatur yang terkait dengan topik; e) evaluasi
ketersediaan dan manfaat bukti (tingkat, kualitas bukti); f) jika bukti kredibel dan andal,
lakukan uji; g) menilai uji coba untuk tingkat kesuksesan (Aliviameita & Puspitasari,
2020).
Stetler model
Stetler model memiliki sintesis tahapan sebagai berikut: a) menetapkan tujuan
untuk tinjauan literatur; b) dengan hati-hati mengevaluasi temuan penelitian; c)
membandingkan hasil penelitian dengan praktik perawatan; d) membuat keputusan
(menggunakan, mengharapkan untuk menggunakan, menolak atau tidak menggunakan);
e) merinci dan membenarkan langkah-langkah untuk implementasi prosedur baru dan
evaluasi secara formal (Camargo et al., 2017).
ACE model
ACE model atau Academic Center for Evidence-Based Practice memiliki sintesis
tahapan sebagai berikut: mencari pengetahuan baru melalui penelitian; melakukan
tinjauan yang ketat terhadap beberapa studi utama untuk merumuskan tepi pengetahuan
yang baru; menyiapkan dokumen atau panduan untuk menerjemahkan temuan bukti ke
dalam praktik; mengintegrasikan bukti ke dalam praktik dengan memengaruhi perubahan
5
pada orang dan organisasi; mengevaluasi dampak dari perubahan dalam praktik dan
peningkatannya dalam kualitas keperawatan (Camargo et al., 2017).
Metode
Rancangan penelitian ini adalah quasi eksperimental pendekatan pretest-posttest
design. Penelitian ini dilakukan terhadap 14 perawat dan bidan sebagai responden
penelitian. Pengetahuan responden diukur dengan cara mengisi kuesioner yang berisi
tentang konsep evidence-based practice, sebelum dan setelah pelatihan. Setelah
dilakukan uji normalitas data yang menunjukkan bahwa data sebelum pelatihan
berdistribusi normal sementara data setelah pelatihan tidak berdistribusi normal, maka
dilakukan uji perbedaan data sebelum dan setelah pelatihan menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pelatihan penerapan evidence-
based practice terhadap peningkatan pengetahuan perawat dan bidan tentang konsep
evidence-based practice secara signifikan (p=0,000). Pengetahuan yang didapat pada
penelitian ini didukung oleh karakteristik perawat dan bidan yang meliputi riwayat
pendidikan dan usia.
7
8
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diperlukan pelatihan-pelatihan yang efektif
dan efisien untuk memaparkan penerapan evidence-based practice secara
berkesinambungan
Pembahasan
Dari hasil penelitian didapatkan sebelum dan setelah pelatihan dengan nilai
(p=0,000). Artinya ada perbedaan yang signifikan pada perawat dan bidan sebelum dan
sesudah diberikan pelatihan. Rerata pengetahuan responden sebelum pelatihan adalah
6,14 sementara rerata pengetahuan responden setelah pelatihan adalah 8,29.
Selanjutnya dari uji Chi Sguare didapatkan nilai signifikan antara tingkat
pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan (p=0,002). Artinya terdapat pengaruh yang
signifikan dari pelatihan Evidence Based Practice bagi Perawat dan Bidan. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Hart, et al. (2008) yang menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh secara signifikan pada peningkatan pengetahuan perawat tentang
evidence-based practice setelah diberikan intervensi “Computer Based Educational
Program” (p=0,022).
Evidence-based pratice adalah proses pengambilan keputusan klinis dengan
mengintegrasikan bukti penelitian terbaik dengan keahlian klinis dan penilaian pasien
(Hart, et al., 2008). Evidence-based practice dapat menjadi kerangka kerja yang menguji,
mengevaluasi, dan menerapkan temuan-temuan penelitian dengan tujuan untuk
memperbaiki pelayanan keperawatan kepada pasien (Carlson, 2010). Sehingga, sebelum
membuat keputusan klinis yang terbaik bagi pasiennya, tenaga kesehatan harus
mempertimbangkan dan mengacu pada hasil-hasil penelitian yang terkini dan terbaik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan penerapan evidenve based
practice perlu diberikan pada perawat dan bidan untuk meningkatkan pengetahuan
mereka tentang konsep evidence-based practice. Hal ini sejalan dengan pernyataan
Egerod dan Hensen (2005) bahwa pengetahuan yang terbatas tentang konsep evidence-
based practice yang dimiliki perawat klinisi dapat diakibatkan salah satunya adalah
langkanya pelatihan-pelatihan mengenai evidence-based practice. Konsep evidence-
based practice tidak cukup diberikan hanya dalam periode singkat.
9
Latar Belakang
Pendampingan oleh pembimbing dalam pencarian literatur dan pemanfaatan hasil
penelitian dapat menumbuhkan budaya positif baik unit maupun organisasi. Tujuan dari
Literarture Review ini adalah untuk mengidentifikasi efektifitas pendidika EBP melalui
program pendampingan oleh perawatan di Rumah Sakit.
Metode
Mencari artikel menggunakan kata kunci untuk menemukan hasil penelitian yang
membahas Pendidikan perawat EBP oleh mentor rumah sakit di portal jurnal yang
terindeks oleh PubMed, Wiley, dan Science Direct, kemudian menggunakan program
CPAS untuk merandom.
Hasil
Program pengajaran berbasis EBP yang dilaksanakan mampu meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan keyakinan untuk mencari informasi dan
mengintegrasikan ke dalam praktik dengan berbasis bukti.
Pembahasan
Hasil literatur ini menunjukkan bahwa adanya kepuasan perawat terhadap
pendidikan EBP yang diterima. Perawat mengatakan melalui pendidikan EBP, mereka
banyak belajar dalam menerapkan EBP, mampu menyederhanakan proses, kemampuan
10
Kesimpulan
Terdapat begitu banyak macam model evidence-based practice khususnya dalam
dunia keperawatan. Namun, tidak semua model digunakan guna untuk mengembangkan
praktik keperawatan klinis yang nyata. Di Indonesia sendiri masih butuh banyak
dorongan untuk melakukan EBP agar dapat senantiasa memajukan praktik keperawatan
berbasis bukti.
Saran
Sangat diharapkan kepada pembaca maupun para perawat agar dapat
mengaplikasikan model-model EBP guna untuk memajukan praktik keperawatan agar
lebih maju, khususnya di Indonesia. Dengan demikian praktik keperawatan dapat
mencapai tingkat yang optimal.
11
DAFTAR PUSTAKA
Azmoude, E., Farkhondeh, F., Ahour, M., & Kabirian, M. (2017). Knowledge, Practice
and Self-Efficacy in Evidence-Based Practice among Midwives in East Iran. Sultan
Qaboos University Medical Journal, 17(1), e66–e73.
https://doi.org/10.18295/SQUMJ.2016.17.01.012
Buckwalter, K. C., Cullen, L., Hanrahan, K., Kleiber, C., McCarthy, A. M., Rakel, B.,
Steelman, V., Tripp-Reimer, T., & Tucker, S. (2017). Iowa Model of Evidence-
Based Practice: Revisions and Validation. Worldviews on Evidence-Based Nursing,
14(3), 175–182. https://doi.org/10.1111/WVN.12223
Camargo, F. C., Iwamoto, H. H., Galvão, C. M., Monteiro, D. A. T., Goulart, M. B., &
Garcia, L. A. A. (2017). Models for the implementation of evidence-based practice
in hospital based nursing: A narrative review. Texto e Contexto Enfermagem, 26(4),
1–12. https://doi.org/10.1590/0104-07072017002070017
Dang, D., & Dearholt, S. L. (2018). Supplemental materials for Johns Hopkins Nursing
Evidence-Based Practice: Model and Guidelines, 3rd Edition.
http://www.socialmarketing.
Eglseer, D., Hödl, M., & Lohrmann, C. (2019). Six nursing care problems in hospitals: A
cross-sectional study of quality of care. Journal of Nursing Care Quality, 34(1), E8–
E14. https://doi.org/10.1097/NCQ.0000000000000307
Irmayanti, R., Malini, H., & Murni, D. (2019). Persepsi Perawat Tentang Evidence Based
Nursing Practice (EBNP) di Rumah Sakit. Jurnal Endurance, 4(3), 516.
https://doi.org/10.22216/jen.v4i3.4638
Mohanasundari, S. K., & Padmaja, A. (2018). Evidence Based Practice–A Core Concept
to Achieve Quality of Nursing Care. International Journal of Nursing Education and
Research, 6(3), 295. https://doi.org/10.5958/2454-2660.2018.00071.6
Ni’mah, A. F., Aulia, F., Pratama, R. A., Alamsyah, R., & Abidah, V. (2019). Evidence
based practice in nursing. In Makalah Konsep Dasar Keperawatan.
https://doi.org/10.1007/978-981-287-104-6_100114
Setyawati, A., Harun, H., Herliani, K., & Gerrish, M. (2017). Peningkatan Pengetahuan
Perawat dan Bidan Tentang Evidence-Based Practice Melalui Pelatihan Penerapan
Evidence-Based Practice. Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 6(1), 53–56.
12