Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/349683223

Manajemen konflik keperawatan di tatanan klinis: studi literatur

Article · February 2021

CITATIONS READS

0 1,034

5 authors, including:

I Made Moh. Yanuar Saifudin Ina Laela Abdillah

20 PUBLICATIONS 12 CITATIONS
Universitas Gadjah Mada
3 PUBLICATIONS 4 CITATIONS
SEE PROFILE
SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by I Made Moh. Yanuar Saifudin on 01 March 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(1): 1 - 7

REVIEW

MANAJEMEN KONFLIK KEPERAWATAN DI TATANAN KLINIS:


STUDI LITERATUR
I Made Moh. Yanuar Saifudin1,2*, Hasniah Dina 1, Ina Laela Abdillah1, Josepha Mariana
Tamaela1, Lusi Anika1
1
Universitas Gadjah Mada, 2 STIKes Surya Global Yogyakarta

Corresponding author: I Made Moh. Yanuar Saifudin, Email: yanuar.ikadek@stikessuryaglobal.ac.id


Received: October 15, 2020; Accepted: January 2, 2021; Published: February, 2021

RINGKASAN

Konflik dipahami sebagai bagian asli dari kehidupan, yang pasti terjadi di semua lingkup
kerja, bahwa hubungan kerja akan buruk. Perubahan pandangan terhadap konflik organisasi
telah dijelaskan dalam berbagai literatur. Dalam menciptakan atmosfir kerja yang kondusif,
diperlukan strategi dalam mengelola konflik, khususnya pada konflik di tatanan klinis yang
mencakup bermacam-macam kelompok termasuk tenaga kesehatan. Penelitian ini merupakan
studi literatur dengan menggunakan database elektronik kesehatan diantaranya Sciencedirect,
Pubmed, dan Sage Journals dengan menggunakan terminologi pencarian “Conflict
Resolution AND Clinical Setting AND Hospital AND Nursing”. Hasil dari penelitian ini
menyatakan bahwa konflik merupakan salah satu masalah yang sering terjadi di setiap
organisasi, khususnya di rumah sakit, yaitu keinginan yang tinggi untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan dan menghambat pencapaian orang lain yang disebabkan oleh beberapa
faktor seperti. seperti perbedaan kepribadian, nilai, batasan pekerjaan yang tidak jelas,
persaingan, pengambilan keputusan, komunikasi yang buruk. Cara mengatasi konflik adalah
akomodasi dengan membiarkan pihak lain terlibat dalam penyelesaian masalah, perjuangan
bersama dalam mengatasi konflik kolaboratif atau secara aktif mencari keuntungan pribadi,
tetapi tidak mengabaikan dan merugikan kepentingan orang lain. Terdapat beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi kesuksesan dalam menyelesaikan konflik pada tatanan klinis,
yaitu transparansi, komunikasi, serta saling mendengarkan dan memahami.

Kata kunci: manajemen konflik, tatanan klinis, rumah sakit, perawat

ABSTRACT

Conflict is understood as an authentic part of life, which is sure to occur in all spheres of
work, that work relations will be bad. To make a more conducive work atmosphere, a
strategy is needed to manage conflict especially for conflicts in clinical settings involving
various parties including the possibility of health workers. The literature review was
conducted in electronic database including ScienceDirect, PubMed, and Sage Journals using
a combination of search terms “Conflict Resolution AND Clinical Setting AND Hospital
AND Nursing”. The result of this study said that conflict is one of problem that often occurs
in any organization, for especially in the realm of the Hospital, which refers to an aggressive
struggle to get the desired results and inhibit the achievement of others caused by several
factors such as personality differences, values, limits unclear work, competition, decision
making, poor communication. The way to overcome conflicts is accommodation by allowing

1
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(1): 1 - 7

other parties to get involved in problem solving, joint struggles in overcoming collaborative
conflicts or actively seeking personal gain, but not bypassing and harming the interests of
others. There are several factors that influence the success of overcoming Conflict in Clinical
Settings, namely transparency, communication, listening and understanding.

Keywords: conflict management, clinical setting, hospital, nursing

Cite this article as: Saifudin IM, Dina H, Abdillah IL, Tamaela JM, Anika L. Manajemen Konflik
Keperawatan di Tatanan Klinis: Studi Literatur. Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021;
2(1): 1-7.

PENDAHULUAN Ada beberapa perubahan yang terjadi


akibat adanya konflik dalam suatu
Konflik merupakan suatu kondisi organisasi klinis. Perubahan pandangan
yang disebabkan oleh adanya perbedaan terhadap konflik organisasi telah
pendapat maupun sudut pandang antara dijelaskan dalam berbagai literatur. Mulai
individu yang melakukan interaksi. dari beberapa pandangan tradisional
Dalimunthe (2014) mendefinisikan konflik mengenai konflik yang muncul tahun
sebagai perbedaan pendapat antara dua 1930-an dengan anggapan konflik sebagai
atau lebih individu/kelompok sebagai hal yang murni negatif dan menganggap
akibat dari usaha kelompok lainnya yang itu sebagai bentuk kekuatan yang
mengganggu pencapaian tujuan. Secara mengganggu dan merusak dalam
umum, ada tiga kategori konflik yaitu organisasi. Tahun 1940-an sampai
konflik intrapersonal, interpersonal, dan pertengahan tahun 1970-an, konflik
interkelompok Marquis & Huston (2010). dipandang sebagai tingkah laku dan
Terjadinya konflik di lingkup kerja menjadi bagian penting dan tak terelakkan
disebabkan oleh beberapa faktor dari sebuah organisasi yang tidak boleh
diantaranya kompetisi diantara kelompok, dihilangkan, melainkan diterima untuk
beban kerja yang meningkat, adanya peran menjadikan organisasi kearah yang positif.
ganda, ancaman identitas profesional dan Pertengahan 70-an, sudut pandang
lingkungan, ancaman keamanan dan terhadap konflik berubah menjadi sebuah
keselamatan, sumber daya yang kurang, kekuatan kreatif dalam organisasi dan
dan budaya yang berbeda (Purba & Fathi, ketiadaan menjadikan itu menjadi tetap,
2010). non-responsif, fleksibel dan tidak mudah
Konflik dipahami sebagai sesuatu beradaptasi (Alshammari & Dayrit, 2017).
yang wajar terjadi di semua lingkup kerja Konflik dalam sebuah organisasi
dan dapat menghambat pekerjaan, sebagai menjadi hal yang wajar, dimana dalam
proses yang sangat emosional yang sebuah organisasi klinis kesehatan dapat
memicu perkembangan adanya ide-ide terjadi konflik yang disebabkan oleh
baru. Pandangan lain yang berlaku beberapa hal diantaranya persaingan
mengenai konflik dalam sebuah antara profesional, kesenjangan dalam
manajemen adalah sebagai peringatan nilai-nilai ekonomi dan profesional di
bahwa ada sesuatu yang salah dan harus antara anggota tim kesehatan, sumber daya
merangsang pencarian solusi penyelesaian yang terbatas, perubahan, keterbatasan
melalui pemecahan masalah, klasifikasi peran dan harapan yang jelas, kemampuan
tujuan, pembentukan norma-norma untuk berfungsi sebagai sebuah tim,
kelompok dan penentuan batas-batas keterampilan komunikasi interpersonal,
kelompok (Alshammari & Dayrit, 2017). dan variasi harapan terkait dengan tingkat
kinerja dari peran yang berbeda dari

2
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(1): 1 - 7

seorang perawat (Alshammari & Dayrit, Resolution AND Clinical Setting AND
2017). Hospital AND Nursing. Berdasarkan
Buruknya komunikasi, kritik yang pencarian yang dilakukan pada beberapa
tidak seimbang, seksisme atau database tersebut didapatkan 57 hasil dari
ketidaksetaraan tingkat sosial dan budaya, PubMed, 10798 hasil dari ScienceDirect
meletakkan harapan yang tidak masuk dan 278 hasil dari Sage Journals.
akal, dan pelecehan kata-kata dapat Studi yang digunakan untuk literature
memicu terjadinya konflik. Berdasarkan review ini harus berkaitan dengan conflict
sisi manajemen masalah timbul dari in clinical setting, dipublikasikan selama 10
komunikasi yang buruk, tanggapan yang tahun terakhir yaitu 2010 hingga 2020, dan
tidak pantas, pekerjaan pribadi yang dapat publikasi berupa review articles dan
mengganggu kinerja profesional (Ramsay, research articles.
2001). Setelah melalui proses identifikasi,
Dalimunthe (2014), mengemukakan skrining, eligibility sesuai kriteria inklusi
tiga pandangan mengenai konflik, yaitu dan eksklusi didapatkan 5 jurnal utama
pandangan tradisional (traditional view of yang dimasukkan pada literature review ini.
conflict), pandangan hubungan manusia
(human relations view of conflict) dan
pandangan interaksonis (interactionism HASIL DAN PEMBAHASAN
view of conflict).
Untuk menciptakan suasana kerja Fokus dalam literature review ini yaitu
menjadi lebih kondusif diperlukan suatu mengenai conflict in clinical setting.
strategi dalam mengelola konflik. Strategi Berikut 5 jurnal utama dari hasil dari
yang dibutuhkan dalam manajemen penelusuran yang telah dilakukan (Tabel 1).
konflik tersebut berupa kompromi atau 1. Hal-hal yang cenderung dapat
negosiasi, kompetisi, akomodasi, menyebabkan konflik menurut Patton M.
menghindar, dan kolaborasi (Wartini, (2014) yaitu:
2016). a. Perbedaan kepribadian. Individu
Kesadaran awal terhadap munculnya memiliki kepribadian yang unik dan
konflik sangat diperlukan oleh seorang beragam dalam sikap, kepercayaan,
individu dalam suatu kelompok maupun budaya, kedewasaan, pendidikan,
organisasi yang saling bekerja untuk bahasa, dll. Oleh karena itu, reaksi dari
mencegah adanya perbedaan perspektif seseorang terhadap suatu hal juga dapat
dan pemahaman yang bisa memicu berbeda. Perbedaan-perbedaan ini dapat
permasalahan. Oleh sebab itu, seseorang menyebabkan suatu konflik dalam
perlu memahami dengan baik terkait lingkungan mereka.
manajemen terhadap konflik dalam sebuah b. Perbedaan nilai-nilai. Perbedaan nilai-
clinical setting untuk menciptakan suasana nilai dapat muncul antara petugas
kerja yang lebih kondusif. Tujuan studi kesehatan seperti perawat, dokter,
literatur ini adalah untuk mengetahui cara pasien, maupun keluarga pasien. Petugas
penyelesaian konflik di tatanan klinis. kesehatan dapat menolak perawatan
kesehatan untuk pasien apabila secara
etis atau moral tidak sesuai dengan
METODE PENELITIAN intervensi atau standar prosedur dalam
kasus tertentu.
Strategi pencarian dilakukan c. Batas-batas pekerjaan yang tidak jelas.
menggunakan database elektronik Konflik dapat muncul apabila terdapat
kesehatan yaitu Sciencedirect, Pubmed, dan tumpang tindih antar tanggung jawab
Sage Journals dengan menggunakan dan peran dari petugas kesehatan terkait
kombinasi istilah pencarian: Conflict tugas dan kewenangannya.

3
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(1): 1 - 7

d. Persaingan untuk sumber daya yang 2. Metode untuk mengatasi konflik pada
terbatas. Persaingan untuk sumber daya tatanan klinis
dalam perawatan kesehatan telah Mengenali konflik sebagai bagian dari
berkembang secara signifikan dalam kehidupan sehari-hari, memiliki arti bahwa
beberapa dekade. Seiring dengan menguasai strategi manajemen konflik
meningkatnya biaya perawatan adalah sesuatu yang mendasar. Dalam
kesehatan, Rumah Sakit terpaksa konteks sebagai tenaga kesehatan di setting
melakukan pengurangan pada beberapa klinis, terkadang mengharuskan kita untuk
aspek. Misalnya jumlah karyawan yang menggunakan strategi yang lebih khusus
sedikit dan anggaran yang makin dibanding strategi umum yang lain. Tenaga
dipersempit untuk pembelian peralatan kesehatan berada pada posisi yang
kesehatan. diuntungkan dalam menghadapi pasien.
e. Pengambilan keputusan. Ketidakpuasan Tenaga kesehatan memiliki kekuatan dan
dan frustasi dapat terjadi diantara pengetahuan yang memberikan kontrol
perawatan kesehatan ketika terdapat lebih terhadap pasien yang akan ditangani
kendala dalam proses pengambilan (Saltman, O’Dea & Kidd, 2006).
keputusan. Berdasar pada model orientasi
f. Komunikasi yang buruk. Sejumlah penanganan konflik oleh Thomas (1983),
penelitian menyebutkan bahwa terdapat 4 cara yang dipakai dalam
komunikasi sebagai penyebab utama berkompromi/mengatasi konflik, yaitu:
konflik interpersonal di antara perawat. a. Pencegahan / penyangkalan terhadap
Mayoritas konflik pada perawatan adanya konflik;
kesehatan muncul dari interpersonal atau b. Akomodasi atau membiarkan pihak lain
kesulitan komunikasi profesional. secara total memilih penyelesaian;
Kurangnya komunikasi baik komunikasi c. Kompetisi atau secara agresif
dalam bentuk verbal maupun non-verbal mendorong cara-cara untuk mencapai
dapat memicu konflik pada petugas tujuan untuk menang dari konflik; dan,
kesehatan. Komunikasi yang buruk d. Kolaborasi atau secara aktif mencari
dapat berupa gosip, bahasa yang kasar, keuntungan pribadi, namun tidak
menyebarkan rumor, mengkritik, melangkahi dan merugikan kepentingan
bertengkar, dan komentar-komentar orang lain.
yang merendahkan.
g. Persaingan antar departemen. Konflik 3. Pihak-pihak yang terlibat dalam
antar kelompok tidak dapat dihindari mengatasi konflik pada tatanan klinis
karena adanya persaingan antar Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik
departemen yang muncul ketika lebih di bidang keperawatan banyak melibatkan
dari 1 departemen saling bersaing banyak pihak terutama antara perawat dan
mengenai anggaran belanja. dokter. Hal-hal yang menyebabkan
h. Harapan kerja yang tidak masuk akal terjadinya konflik di bidang klinis yakni:
(kebijakan, aturan, tenggat waktu, a. Adanya konflik peran yang terjadi antara
batasan waktu), harapan yang tidak tenaga medis dan perawat teridentifikasi
terpenuhi dan/atau tidak realistis (terkait berbagai alasan yang berbeda.
gaji dan beban kerja). b. Terjadinya konflik identitas karena
i. Kompleksitas perawatan kesehatan dokter merupakan profesi yang
seperti tekanan terkait waktu, keputusan mendominasi di rumah sakit dan diakui
terkait hidup dan mati, dan beban kerja sebagai pemimpin yang bertanggung
yang berat berkontribusi pada penyebab jawab untuk pasien serta menganggap
munculnya konflik. bahwa mereka harus menangani semua
situasi menciptakan kesalahpahaman

4
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(1): 1 - 7

peran yang menyebabkan konflik Dengan demikian, batas-batas antara


identitas antara perawat dan dokter. dokter yang memberikan diagnosa medis
c. Alasan lain untuk adanya konflik peran dan meresepkan perawatan medis dan
antara perawat dan dokter bahwa perawat sebagai profesional perawatan
perawat saat ini adalah pemegang berada kesehatan yang melaksanakan perintah
pada kualifikasi yang sama atau bahkan dan melaksanakan intervensi yang
melebihi dokter dan hal ini menunjukan diperintahkan oleh dokter menjadi
bahwa kemajuan yang cepat dalam kurang jelas. Sehingga batasan antara
bidang keperawatan telah membuat perawat dan dokter menjadi tidak jelas
beberapa profesional kesehatan tidak hal inilah yang menyebabkan terjadinya
mau untuk menerima kenyataan. konflik peran.

Tabel 1. Karakteristik Studi


Penulis
No Judul Tujuan Hasil
(Tahun)
1. Benjami Risk factors and Untuk mengeksplorasi faktor resiko dan Kemungkinan bias dari penelitian ini dari data
n (2019) causes of faktor penyebab konflik interpersonal di base jurnal yang didapat.
interpersonal conflict lingkungan kerja perawat dan aplikasi
in nursing model SCRAF
workplaces:
Understandings from
neuroscience
2. Phillips The effectiveness of Pembelajaran klinis merupakan Faktor resiko dari penelitian ini risiko bias yang
et al. shared clinical komponen kritis yang menjadi bagian ditimbulkan tinggi. Sampel merupakan bagian
(2019) teaching in nursing dari kurikulum keperawatan. Siswa dari populasi secara umum.
didalam lingkungan praktis klinis
memiliki masalah yang kompleks dan
krusial sehingga diharapkan siswa
mampu untuk mendapatkan pengalaman
belajar yang positif.
3 Alsham Conflict and Conflict Untuk menentukan jenis konflik yang Jenis konflik yang dialami oleh tenaga medis
mari & Resolution among dihadapi oleh tenaga medis dan perawat dan perawat dari 3 Rumah Sakit tersebut
Dayrit the Medical and pada beberapa Rumah Sakit terpilih di berbeda. Strategi resolusi konflik yang
(2017) Nursing Personnel of Kota Hail dan membandingkan strategi digunakan juga cukup berbeda. Oleh karena itu
Selected Hospitals in resolusi konflik yang mereka gunakan. administrator Rumah Sakit perlu menerapkan
Hail City intervensi khusus dalam pengawasan dan
manajemen personal tenaga medis dan perawat
yang perlu diarahkan dalam meningkatkan
resolusi konflik dan menumbuhkan kerja tim di
tempat kerja mereka.
4 McKibbe Conflict Untuk mengeksplorasi konsep konflik, Terdapat tanggung jawab hukum, profesional,
n (2017) management: pentingnya mengatasi penyebab konflik, dan praktis untuk memberikan standar
importance manajemen yang efektif, dan relevansi perawatan terbaik yang berpusat pada pasien,
and implications pendekatan positif terhadap resolusi sehingga konflik perlu dikelola dan digunakan
konflik. secara positif. Karena adanya kegagalan dalam
mengelola konflik dapat menjadikan
keselamatan dan perawatan pasien dalam
bahaya.
5 Haavi Conflict Resolution in Memperluas pembicaraan untuk Bagian I mengilustrasikan peluang-peluang
Morreim the Clinical Setting: mencakup konflik yang ada di layanan resolusi konflik yang lebih luas dan mediasi
(2015) A Story Beyond kesehatan secara umum. Konflik yang yang dilakukan. Bagian II menguraikan peluang
Bioethics Mediation biasanya muncul jauh sebelum yang lebih luas untuk resolusi konflik pada
kebutuhan akan konsultasi etika berbagai spektrum pelayanan kesehatan. Bagian
dirasakan, dan yang berkontribusi pada III membahas beberapa cara mediasi dalam
masalah dalam kualitas, keselamatan clinical setting.
pasien, dan kepuasan bagi semua orang.

5
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences (2021) 1: 1 - 7

d. Konflik akibat komunikasi merupakan memandang bahwa konflik sebagai


konflik yang paling umum terjadi di sesuatu yang dinamis, dan terlepas dari
lingkup klinisi, kesulitan komunikasi bagaimana atau mengapa konflik muncul
interpersonal atau profesional adalah (Mckibben, 2019).
penyebab mayoritas konflik dalam Resolusi dalam penyelesaian
pelayanan kesehatan. Kesalahpahaman manajemen konflik yang efektif dapat
terkait penyampaian pesan merupakan bermanfaat jika dikelola secara praktis.
salah satu pemicu konflik yang utama Namun hal ini juga dipengaruhi oleh
sehingga sering terjadi bentuk transparansi, komunikasi, mendengarkan
pelecehan verbal yang disampaikan dan memahami yang dirasakan berfokus
oleh manajer perawat kepada staf atau pada ketidaksepakatan ((Ellis dan Abbott,
dari atasan ke bawahan. Konflik dalam 2011; Stanton, 2014). Pondy (1992)
komunikasi menciptakan komunikasi menyatakan bahwa mengakui tanda-tanda
yang disfungsional di lingkungan konflik dan sumber asal akan menentukan
rumah sakit yang sangat stress dapat cara terbaik untuk mencegah terjadinya
terjadi dalam bentuk bahasa yang keras, konflik (Mckibben, 2019).
kritik negative, komentar berupa hinaan
dan bahkan intimidasi (Alshammari &
Dayrit, 2017). KESIMPULAN

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Tinjauan dalam literatur review


keberhasilan mengatasi konflik pada penelitian ini mendapatkan hasil bahwa
tatanan klnis ada beberapa faktor yang mempengaruhi
Setiap metode untuk mengatasi konflik mempengaruhi keberhasilan mengatasi
yang sudah dibahas di poin sebelumnya konflik pada tatanan klinis yaitu
memerlukan tingkat penegasan dan kerja transparansi, komunikasi, mendengarkan
sama yang berbeda. Penggunaan setiap dan memahami yang dirasakan berfokus
teknik memiliki kelebihan dan kekurangan pada ketidaksepakatan serta mengakui
dan tidak ada satu teknik yang terbaik tanda-tanda konflik dan sumber asal akan
untuk semua situasi. Manajemen konflik menentukan cara terbaik untuk mencegah
yang efektif memerlukan pengakuan terjadinya konflik.
bahwa dalam perawatan kesehatan Selain itu terdapat 4 cara yang dipakai
modern, perbedaan dan konflik selalu ada dalam berkompromi / mengatasi konflik,
(Bingham et al., 2004). antara lain, pencegahan/penyangkalan
Untuk memahami konflik organisasi terhadap adanya konflik, akomodasi atau
akan bermanfaat untuk menerapkan model membiarkan pihak lain secara total
atau kerangka kerja yang dapat bertindak memilih penyelesaian, kompetisi atau
sebagai penjelasan atau prediksi. Kerangka secara agresif mendorong cara-cara untuk
Pondy (1992) menjelaskan bahwa konflik mencapai tujuan untuk menang dari
bermanifestasi dari satu dari lima fase konflik dan kolaborasi atau secara aktif
predisposisi. Fase pertama adalah ketika mencari keuntungan pribadi, namun tidak
ada kegelisahan dan konflik sudah dekat, melangkahi dan merugikan kepentingan
fase kedua dirasakan dimana ada konflik orang lain
yang diyakini tetapi diminimalkan dan fase
ketiga berkaitan dengan konflik yang
dipersonalisasi dimana ada REFERENSI
ketidaknyamanan yang dialami. Dua fase
terakhir terwujud ketika konflik di Alshammari, H. F., & Dayrit, R. D. J.
ekspresikan dan setelahnya dan bagaimana (2017). Conflict and Conflict
ini mempengaruhi individu dan tim. Pondy Resolution among the Medical and

6
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences (2021) 1: 1 - 7

Nursing Personnel of Selected rl=https://search.ebscohost.com/login.


Hospitals in Hail City, 6(3), 45–60. aspx?direct=true&db=rzh&AN=2012
https://doi.org/10.9790/1959- 803642&site=ehost-live
0603014560 Phillips, K. F., Mathew, L., Aktan, N., &
Bingham, L. B. et al. (2004) ‘Emerging Sandanapitchai, P. (2019).
Systems for Managing Workplace International Journal of Nursing
Conflict: Lessons from American Sciences The effectiveness of shared
Corporations for Managers and clinical teaching in nursing.
Dispute Resolution Professionals’, International Journal of Nursing
Industrial and Labor Relations Sciences, 6(2), 211–215.
Review, 57(4), p. 615. doi: https://doi.org/10.1016/j.ijnss.2019.03
10.2307/4126687. .002
Callanan, G. A. and Perri, D. F. (2006) Purba, J. R., & Fathi, A. (2010). Kepala
‘Teaching Conflict Management Ruangan Di Instalasi Rindu a Rsup H
Using a Scenario-Based Approach’, . Adam Malik Medan. 6–11.
Journal of Education for Business, Ramsay, M. A. E. (2001) ‘Conflict in the
81(3), pp. 131–139. doi: Health Care Workplace’, Baylor
10.3200/JOEB.81.3.131-139. University Medical Center
Dalimunthe, S. F. (2014) ‘Manajemen Proceedings, 14(2), pp. 138–139. doi:
Konflik Dalam Organisasi’, Palangka 10.1080/08998280.2001.11927749.
Raya Jurnal Studi Agama dan Saltman, D. C., O’Dea, N. A. and Kidd,
Masyarakat, 8(1), pp. 21–37. doi: M. R. (2006) ‘Conflict management:
10.1007/s13398-014-0173-7.2. A primer for doctors in training’,
Freedman, B. D. (2019). Risk factors and Postgraduate Medical Journal,
causes of interpersonal conflict in 82(963), pp. 9–12. doi:
nursing workplaces : Understandings 10.1136/pgmj.2005.034306.
from neuroscience. Collegian, 26(5), Wartini, S. (2016). Strategi Manajemen
594–604. Konflik Sebagai Upaya Meningkatkan
https://doi.org/10.1016/j.colegn.2019. Kinerja Teamwork Tenaga
02.001 Kependidikan. Jurnal Manajemen dan
Higazee, M. Z. A. (2015). Types and Organisasi, 6(1), 64.
Levels of Conflicts Experienced by https://doi.org/10.29244/jmo.v6i1.121
Nurses in the Hospital Settings. 94
Health Science Journal, 12(6), 1–6.
Retrieved from www.hsj.gr/archive
Mckibben, L. (2019). Conflict
Management : importance and
implications. British Journal Of
Nursing, 26(January 2017).
https://doi.org/10.12968/bjon.2017.26.
2.100
Morreim, H. (2015). Conflict Resolution
in the Clinical : A story Beyond
Bioethics Mediation, 843–856.
https://doi.org/10.1111/jlme.12324
Patton M., C. (2014). Conflict in Health
Care: A Literature Review. Internet
Journal of Healthcare Administration,
9(1), 1. Retrieved from
http://ezproxy.usherbrooke.ca/login?u

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai