net/publication/349683223
CITATIONS READS
0 1,034
5 authors, including:
20 PUBLICATIONS 12 CITATIONS
Universitas Gadjah Mada
3 PUBLICATIONS 4 CITATIONS
SEE PROFILE
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by I Made Moh. Yanuar Saifudin on 01 March 2021.
REVIEW
RINGKASAN
Konflik dipahami sebagai bagian asli dari kehidupan, yang pasti terjadi di semua lingkup
kerja, bahwa hubungan kerja akan buruk. Perubahan pandangan terhadap konflik organisasi
telah dijelaskan dalam berbagai literatur. Dalam menciptakan atmosfir kerja yang kondusif,
diperlukan strategi dalam mengelola konflik, khususnya pada konflik di tatanan klinis yang
mencakup bermacam-macam kelompok termasuk tenaga kesehatan. Penelitian ini merupakan
studi literatur dengan menggunakan database elektronik kesehatan diantaranya Sciencedirect,
Pubmed, dan Sage Journals dengan menggunakan terminologi pencarian “Conflict
Resolution AND Clinical Setting AND Hospital AND Nursing”. Hasil dari penelitian ini
menyatakan bahwa konflik merupakan salah satu masalah yang sering terjadi di setiap
organisasi, khususnya di rumah sakit, yaitu keinginan yang tinggi untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan dan menghambat pencapaian orang lain yang disebabkan oleh beberapa
faktor seperti. seperti perbedaan kepribadian, nilai, batasan pekerjaan yang tidak jelas,
persaingan, pengambilan keputusan, komunikasi yang buruk. Cara mengatasi konflik adalah
akomodasi dengan membiarkan pihak lain terlibat dalam penyelesaian masalah, perjuangan
bersama dalam mengatasi konflik kolaboratif atau secara aktif mencari keuntungan pribadi,
tetapi tidak mengabaikan dan merugikan kepentingan orang lain. Terdapat beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi kesuksesan dalam menyelesaikan konflik pada tatanan klinis,
yaitu transparansi, komunikasi, serta saling mendengarkan dan memahami.
ABSTRACT
Conflict is understood as an authentic part of life, which is sure to occur in all spheres of
work, that work relations will be bad. To make a more conducive work atmosphere, a
strategy is needed to manage conflict especially for conflicts in clinical settings involving
various parties including the possibility of health workers. The literature review was
conducted in electronic database including ScienceDirect, PubMed, and Sage Journals using
a combination of search terms “Conflict Resolution AND Clinical Setting AND Hospital
AND Nursing”. The result of this study said that conflict is one of problem that often occurs
in any organization, for especially in the realm of the Hospital, which refers to an aggressive
struggle to get the desired results and inhibit the achievement of others caused by several
factors such as personality differences, values, limits unclear work, competition, decision
making, poor communication. The way to overcome conflicts is accommodation by allowing
1
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(1): 1 - 7
other parties to get involved in problem solving, joint struggles in overcoming collaborative
conflicts or actively seeking personal gain, but not bypassing and harming the interests of
others. There are several factors that influence the success of overcoming Conflict in Clinical
Settings, namely transparency, communication, listening and understanding.
Cite this article as: Saifudin IM, Dina H, Abdillah IL, Tamaela JM, Anika L. Manajemen Konflik
Keperawatan di Tatanan Klinis: Studi Literatur. Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021;
2(1): 1-7.
2
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(1): 1 - 7
seorang perawat (Alshammari & Dayrit, Resolution AND Clinical Setting AND
2017). Hospital AND Nursing. Berdasarkan
Buruknya komunikasi, kritik yang pencarian yang dilakukan pada beberapa
tidak seimbang, seksisme atau database tersebut didapatkan 57 hasil dari
ketidaksetaraan tingkat sosial dan budaya, PubMed, 10798 hasil dari ScienceDirect
meletakkan harapan yang tidak masuk dan 278 hasil dari Sage Journals.
akal, dan pelecehan kata-kata dapat Studi yang digunakan untuk literature
memicu terjadinya konflik. Berdasarkan review ini harus berkaitan dengan conflict
sisi manajemen masalah timbul dari in clinical setting, dipublikasikan selama 10
komunikasi yang buruk, tanggapan yang tahun terakhir yaitu 2010 hingga 2020, dan
tidak pantas, pekerjaan pribadi yang dapat publikasi berupa review articles dan
mengganggu kinerja profesional (Ramsay, research articles.
2001). Setelah melalui proses identifikasi,
Dalimunthe (2014), mengemukakan skrining, eligibility sesuai kriteria inklusi
tiga pandangan mengenai konflik, yaitu dan eksklusi didapatkan 5 jurnal utama
pandangan tradisional (traditional view of yang dimasukkan pada literature review ini.
conflict), pandangan hubungan manusia
(human relations view of conflict) dan
pandangan interaksonis (interactionism HASIL DAN PEMBAHASAN
view of conflict).
Untuk menciptakan suasana kerja Fokus dalam literature review ini yaitu
menjadi lebih kondusif diperlukan suatu mengenai conflict in clinical setting.
strategi dalam mengelola konflik. Strategi Berikut 5 jurnal utama dari hasil dari
yang dibutuhkan dalam manajemen penelusuran yang telah dilakukan (Tabel 1).
konflik tersebut berupa kompromi atau 1. Hal-hal yang cenderung dapat
negosiasi, kompetisi, akomodasi, menyebabkan konflik menurut Patton M.
menghindar, dan kolaborasi (Wartini, (2014) yaitu:
2016). a. Perbedaan kepribadian. Individu
Kesadaran awal terhadap munculnya memiliki kepribadian yang unik dan
konflik sangat diperlukan oleh seorang beragam dalam sikap, kepercayaan,
individu dalam suatu kelompok maupun budaya, kedewasaan, pendidikan,
organisasi yang saling bekerja untuk bahasa, dll. Oleh karena itu, reaksi dari
mencegah adanya perbedaan perspektif seseorang terhadap suatu hal juga dapat
dan pemahaman yang bisa memicu berbeda. Perbedaan-perbedaan ini dapat
permasalahan. Oleh sebab itu, seseorang menyebabkan suatu konflik dalam
perlu memahami dengan baik terkait lingkungan mereka.
manajemen terhadap konflik dalam sebuah b. Perbedaan nilai-nilai. Perbedaan nilai-
clinical setting untuk menciptakan suasana nilai dapat muncul antara petugas
kerja yang lebih kondusif. Tujuan studi kesehatan seperti perawat, dokter,
literatur ini adalah untuk mengetahui cara pasien, maupun keluarga pasien. Petugas
penyelesaian konflik di tatanan klinis. kesehatan dapat menolak perawatan
kesehatan untuk pasien apabila secara
etis atau moral tidak sesuai dengan
METODE PENELITIAN intervensi atau standar prosedur dalam
kasus tertentu.
Strategi pencarian dilakukan c. Batas-batas pekerjaan yang tidak jelas.
menggunakan database elektronik Konflik dapat muncul apabila terdapat
kesehatan yaitu Sciencedirect, Pubmed, dan tumpang tindih antar tanggung jawab
Sage Journals dengan menggunakan dan peran dari petugas kesehatan terkait
kombinasi istilah pencarian: Conflict tugas dan kewenangannya.
3
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(1): 1 - 7
d. Persaingan untuk sumber daya yang 2. Metode untuk mengatasi konflik pada
terbatas. Persaingan untuk sumber daya tatanan klinis
dalam perawatan kesehatan telah Mengenali konflik sebagai bagian dari
berkembang secara signifikan dalam kehidupan sehari-hari, memiliki arti bahwa
beberapa dekade. Seiring dengan menguasai strategi manajemen konflik
meningkatnya biaya perawatan adalah sesuatu yang mendasar. Dalam
kesehatan, Rumah Sakit terpaksa konteks sebagai tenaga kesehatan di setting
melakukan pengurangan pada beberapa klinis, terkadang mengharuskan kita untuk
aspek. Misalnya jumlah karyawan yang menggunakan strategi yang lebih khusus
sedikit dan anggaran yang makin dibanding strategi umum yang lain. Tenaga
dipersempit untuk pembelian peralatan kesehatan berada pada posisi yang
kesehatan. diuntungkan dalam menghadapi pasien.
e. Pengambilan keputusan. Ketidakpuasan Tenaga kesehatan memiliki kekuatan dan
dan frustasi dapat terjadi diantara pengetahuan yang memberikan kontrol
perawatan kesehatan ketika terdapat lebih terhadap pasien yang akan ditangani
kendala dalam proses pengambilan (Saltman, O’Dea & Kidd, 2006).
keputusan. Berdasar pada model orientasi
f. Komunikasi yang buruk. Sejumlah penanganan konflik oleh Thomas (1983),
penelitian menyebutkan bahwa terdapat 4 cara yang dipakai dalam
komunikasi sebagai penyebab utama berkompromi/mengatasi konflik, yaitu:
konflik interpersonal di antara perawat. a. Pencegahan / penyangkalan terhadap
Mayoritas konflik pada perawatan adanya konflik;
kesehatan muncul dari interpersonal atau b. Akomodasi atau membiarkan pihak lain
kesulitan komunikasi profesional. secara total memilih penyelesaian;
Kurangnya komunikasi baik komunikasi c. Kompetisi atau secara agresif
dalam bentuk verbal maupun non-verbal mendorong cara-cara untuk mencapai
dapat memicu konflik pada petugas tujuan untuk menang dari konflik; dan,
kesehatan. Komunikasi yang buruk d. Kolaborasi atau secara aktif mencari
dapat berupa gosip, bahasa yang kasar, keuntungan pribadi, namun tidak
menyebarkan rumor, mengkritik, melangkahi dan merugikan kepentingan
bertengkar, dan komentar-komentar orang lain.
yang merendahkan.
g. Persaingan antar departemen. Konflik 3. Pihak-pihak yang terlibat dalam
antar kelompok tidak dapat dihindari mengatasi konflik pada tatanan klinis
karena adanya persaingan antar Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik
departemen yang muncul ketika lebih di bidang keperawatan banyak melibatkan
dari 1 departemen saling bersaing banyak pihak terutama antara perawat dan
mengenai anggaran belanja. dokter. Hal-hal yang menyebabkan
h. Harapan kerja yang tidak masuk akal terjadinya konflik di bidang klinis yakni:
(kebijakan, aturan, tenggat waktu, a. Adanya konflik peran yang terjadi antara
batasan waktu), harapan yang tidak tenaga medis dan perawat teridentifikasi
terpenuhi dan/atau tidak realistis (terkait berbagai alasan yang berbeda.
gaji dan beban kerja). b. Terjadinya konflik identitas karena
i. Kompleksitas perawatan kesehatan dokter merupakan profesi yang
seperti tekanan terkait waktu, keputusan mendominasi di rumah sakit dan diakui
terkait hidup dan mati, dan beban kerja sebagai pemimpin yang bertanggung
yang berat berkontribusi pada penyebab jawab untuk pasien serta menganggap
munculnya konflik. bahwa mereka harus menangani semua
situasi menciptakan kesalahpahaman
4
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences 2021; 2(1): 1 - 7
5
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences (2021) 1: 1 - 7
6
Journal of Advanced Nursing and Health Sciences (2021) 1: 1 - 7