Anda di halaman 1dari 12

NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PRAKTIK KLINK KEPERAWATAN PADA PASIEN CRONIC


KIDNEY DISEASE (CKD) DENGAN INTERVENSI INOVASI
PEMIJATAN PADA TITIK LARGE INTESTINUM 4 UNTUK
MENURUNKAN NYERI KANULASI AV-VISTULA DI RUANG
HEMODIALISIS RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA

ANALYSIS OF NURSING CLINICAL PRACTICE ON CHRONIC


KIDNEY DISEASE PATIENT (CKD) WITH INNOVATIVE
INTERVENTION OF MASSAGE ON LARGE INTESTINAL POINT 4 TO
REDUCE AV-FISTULA CANNULATION PAIN ON HEMODIALYSIS
WARD OF RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA

Nurul Wahidah1, Tri Wijayanti2

DISUSUN OLEH

NURUL WAHIDAH, S. Kep

17111024120154

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2018

i
ii
Analisa Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien Chronic Kidney Disease
(CKD) dengan Intervensi Inovasi Pemijatan pada Titik Large Intestinum 4
untuk Menurunkan Nyeri Kanulasi Av-Vistula di Ruang Hemodialisa RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Nurul Wahidah1, Tri Wijayanti2


INTISARI

Latar belakang: Ginjal adalah organ tubuh manusia yang berfungsi dalam sistem
ekskresi atau pembuangan. Gagal ginjal akut GGK ialah penyakit menahun yang
menyebabkan ekskresi perifer maupun kegagalan untuk mengkonsentrasikan
urine dan penyakit tulang, dimana keadaan ini dapat menjadi parah dan
menimbukan kecacatan. Di dunia prevelensi pasien ESRD sendiri berdasarkan
data mortality WHO South East Asia Region pada tahun 2010-2013 prevelensi
penyakit ginjal terdapat 250.217 jiwa (WHO 2013), sedangkan menurut riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevelensi gagal ginjal kronik Indonesia
sekitar 0,2%. Hemodialisis merupakan suatu proses yang digunakan pada pasien
dalam keadaan sakit akut dan memerlukan terapi dialisis jangka pendek atau
dengan penyakit ginjal stadium terminal (End Stage Renal Disease) yang
membutuhkan terapi jangka panjang atau permanen. Hemodialisis adalah
tindakan menyaring dan mengeliminasi sisa metabolisme dengan bantuan alat.
Kanulasi merupakan prosedur yang `menimbulkan masalah psikologi berupa
kecemasan dan fisik berupa nyeri akibat insersi jarum yang berukuran besar saat
tindakan HD. Berdasarkan hasil penulusuran evidance basedpractice, salah satu
intervensi yang dapatditerapkan perawat untuk mengatasi nyeri penusukan
arterivenous adalah dengan melakukan pemijatan pada titik large intestinum 4
(LI-4 atau huko point) (Fareed, El-Hay, & El-Shikh, 2014). Tujuan terapi ini
untuk menurunkan nyeri pada saat kanulasi Av-Vistula.
Tujuan : Karya Ilmiah Akhir-Ners ini bertujuan untuk melakukan analisa
terhadap kasus kelolaan pada pasien cronic kidney disease (CKD) dengan
intervensi inovasi pemijatan pada titik large intestinum 4 untuk menurunkan nyeri
kanulasi av-vistula di ruang hemeodialisa RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda.

Hasil : analisa data menunjukan bahwa diperoleh hasil dengan pembrian


intervensi pemijatan pada titik LI-4 dapat digunakan untuk menurunkan nyeri
pada saat kanulasi Av-Vistula

Kata kunci: Nyeri, Av-Vistula, Terapi Pemijatan LI-4


1
Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Kalimantan
Timur
2
Dosen Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

iii
Analysis of Nursing Clinical Practice on Chronic Kidney Disease Patient
(CKD) with Innovative Intervention of Massage on Large Intestinal Point 4
to Reduce Av-Fistula Cannulation Pain on Hemodialysis Ward of
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Nurul Wahidah1, Tri Wijayanti2


ABSTRACT

Background: Kidney was human body organ which functioned as excretion or


elimination system. Acute Kidney Failure (AKF) was chronic disease that caused
peripheral or failure to concentrate urine and bone diseases, where this condition
could be serious and caused deformity. In the world of ESRD patients prevalence
themselves based on data of WHO South East Asia Region in 2010-2013 kidney
disease prevalence had 250.271 lives (WHO, 2013), whereas based on Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) in 2013 chronic kidney disease in Indonesia was
0,2%. Hemodialysis was a process that was used to patients with acute condition
and required short-term dialysis therapy or with End Stage Renal Disease) who
required long-term or permanent therapy. Hemodialysis was an act to filter and
eliminate metabolism wastes with the help of machine. Cannulation was
prochedure that caused psychology issue such as anxiety and psychical pain
because of needle insertion that had big size on HD treatment. Based on result of
evidence based practice research, on of intervention which can be applied by
nurses to overcome arterivenous insertion pain was by doing massage on large
intestinal point 4 (LI-4 or huko point) (Fareed, El-Hay, & El-Shikh, 2014). Aim
of this therapy was to reduce pain on Av-Fistula Cannulation.
Aim: This Nursing Final Scientific Paper aimed to do analysis toward case
management on Chronic Kidney Disease (CKD) with innovatice intervention of
massage on large intestinal point 4 to reduce av-fistula cannulation pain in
hemodialysis ward in RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

Result: Data analysis showed that was obtained result with intervention of
massage on point LI-4 could be used to reduce pain on Av-Fistula Cannulation.

Keywords: Pain, Av-Fistula, Massage Therapy of LI-4


1
Nursing Profession Program Student of Universitas Muhammadiyah Kalimantan
Timur
2
Lecturer of Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

iv
PENDAHULUAN jarum yang berukuran besar saat
tindakan HD (Ball, 2005).
Ginjal adalah organ tubuh
manusia yang berfungsi dalam Data yang diperoleh peneliti
sistem ekskresi atau melalui survei dan observasi di
pembuangan.Ginjal ialah salah satu ruang Hemodialisis RSUD Abdul
organ yang harus selalu dijaga agar Wahab Sjahranie Samarinda,
tetap berfungsi normal. Mengalami didapatkan jumlah pasien CKD
gangguan ginjal berarti berpotensi yang menjalani hemodialisis yaitu
untuk terkena penyakit lainnya. sebanyak 250 orang yang telah
Kegagalan pada fungsi ginjal menjalani hemodialisis terhitung
berakibat ginjal sulit mengontrol sejak bulan Januari-Juni 2018. Pada
keseimbangan cairan, kandungan bulan Juli- desember 2018 jumlah
natrium, kalium dan nitrogen pasien yang menjalani hemodialisis
didalam tubuh.(Sofi, 2016) (Sofi, berjumlah 240 orang. Nyeri saat
2016). penusukan arterivenous juga
menjadi masalah yang dialami
Gagal ginjal akutGGK
sebagian besar pasien. Sensasi nyeri
merupakan penyakit menahun yang
yang dirasakan pasien juga
menyebabkan ekskresi perifer
bervariasi, dari nyeri ringan hingga
maupun kegagalan untuk
nyeri berat.
mengkonsentrasikan urine dan
Tindakan keperawatan untuk
penyakit tulang, dimana keadaan ini
mengatasi nyeri pada saat kanulasi
dapat menjadi parah dan
adalah dengan cara memijat daerah
menimbukan kecacatan.. Gagal
titik Large Intestinum (LI-4).
ginjal tahap akhir adalah tingkat
Titik LI-4 adalah titik yang
gagal ginjal yang dapat
terletak diantara ibu jari dengan
mengakibatkan kematian kecuali
telunjuk(Fareed et al, 2014).
jika dilakukan terapi
pengganti(Callhghan, 2009). Stimulasi pada titik LI-4
menyebabkan perangsangan pada
Salah satu terapi pengganti
inhibitory neuron untuk mencegah
fungsi ginjal adalah terapi
projetion neuron mengirimsinyal
hemodialisis (Sukandar,
dan rangsangan nyeri ke otak,
2013).Hemodialisis adalah tindakan
sehingga gerbang tertutup dan
menyaring dan mengeliminasi sisa
persepsi nyeri akan berkurang
metabolisme dengan bantuan
(Mirtajadini, Kalroozi, &
alat.Proses hemodialisis
Pishgooie, 2016).
memerlukan pemasangan sebuah
Beberapa pemaparan dan
alat untuk mendapatkan akses
fenomena diatas, penulis tertarik
vaskuler yang akan dihubungkan
untuk melakukan penelitian tentang
dengan mesin hemodialisa.
pemijatan pada titik Large
Tindakan tersebutdisebut kanulasi
Intestinum 4(LI-4) untuk
(Smeltzer and Bare, 2008)
menurunkan nyeri kanulasi Av-
Kanulasi merupakan prosedur
Vistula. Adapaun judul Karya
yang menimbulkan masalah
Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini
psikologi berupa kecemasan dan
adalah Analisis Praktik Klinik
fisik berupa nyeri akibat insersi

1
Keperawatan Pada Pasien Chronic METODE PENULISAN
Kidney Disease (CKD) Dengan Metode yang digunakan
Intervensi Inovasi Pemijatan Pada memalui asuhan keperawatan.
Titik Large Intestinum 4 Untuk Pengkajian awal dilakukan pada
Menurunkan Nyeri Kanulasi Av- tanggal 29Desember 2018 jam 06.00
Vistula Di Ruang Hemodialisis WITA dengan menggunakan format
RSUD Abdul Wahab Sjahranie pengkajian keperawatan kritis
Samarinda. Pasien bernama Nn. L,
Perempuan, berumur 28 tahum, klien
Tujuan Penelitian belum menikah, beragama islam,
1. Tujuan Umum pendidikan SMU, alamat Samarinda
Penulisan Karya Ilmiah Akhir- Sebrang, klien mengalami penyakit
Ners (KIA-N) ini bertujuan gagal ginjal sekitar 2 tahun yang lalu
untuk melakukan analisis dan dianjurkan untuk melakukan cuci
terhadap kasus kelolaan dengan darah 2 kali dalam seminggu di hari
klien chronic kidney disease rabu dan sabtu pagi.
(CKD) dengan intervensi inovasi Pengkajian ditemukan, data
pemijatan pada titik large pasien mengatakan selalu merasa
intestinum 4 untuk menurunkan nyeri setiap kali ditusuk pada bagian
nyeri kanulasi av-vistula di ciminonya, seperti ditusuk-tusuk
ruang hemodialisis RSUD Abdul dibagian cimino, skala 7, dirasakan
Wahab Sjahranie Samarinda ketika proses penusukan.
2. Tujuan Khusus Pemeriksaan fisik yang penulis
a. Menggambarkan kasus dapat meliputi tanda-tanda vital
kelolaan pada pasien dengan pasien dengan tekanan darah 130/80
diagnosa gagal ginjal kronik mmHg, nadi 86 x/menit, RR
dengan nyeri kanulasi av- 20x/menit, suhu 36,6ᴼC, berat badan
vistula di ruang hemodialisis standar 51 kg, berat badan basahnya
RSUD Abdul Wahab 52,5, tinggi badan 155 cm,hasil
Sjahranie Samarinda pengkajian fisik tidak ditemukan
b. Menggambarkan asuhan keluhan pada klien.
keperawatan pada pasien Diagnosa yang diagkat untuk
dengan diagnosa gagal ginjal maslah pada Nona L adalah
kronik dengan gangguan 1. Kelebiha volume cairan b/d
nyeri av-vistula di ruang kegagalan mekanisme regulasi
hemodialisis RSUD Abdul 2. Ketidak efektifan perfusi
Wahab Sjahranie Samarinda jaringan perifer b/d hipertensi
c. Menganalisis masalah 3. Ketidak seimbangan nutrisi
keperawatan dengan konsep kurang dari kebutuhan tubuh b/d
terkait pemijitan large kurang asupan makanan
intestinum 4 untuk 4. Insomnia b/d ketidak nyamanan
menurunkan nyeri Av-vistula fisik
pada pasien chronic kidney 5. Nyeri akut b/d agen cedera
disease (CKD) di ruang biologis
Hemodialisis RSUD Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda

2
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hari Sebelum Sesudah


Tangal
Sabtu Subyektif : Subyektif :
29/12/ Klien mengatakan sangat nyeri jika Klien mengatakan setelah dilakukan pemijatan
2018 dilakukan penusukan jarum pada area masih merasa nyeri pada bagian cimino, skala
cimino, seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 7
nyeri 7
Obyektif : Obyektif :
Klien mau dilakukan pemijatan di Terdapat Cimino dibagian lengan kiri, terpasang
daerah titik Large Intestinum, terdapat fistula uk 16 s pada cimino
cimino dibagian lengan kiri.
Rabu Subyektif: Subjektif :
02/01/ Klien mengatakan masih terasa sangat Setelah implementasi berupa pemijatan pada titik
2019 nyeri pada saat penusukan LI-4, klien mengatakan nyerinya sedikit
jarum/kanulalsi pada area cimino, berkurang, skala 5-6, seperti ditusuk-tusuk, di
seperti ditusuk-tusuk, dibagian cimino, bagian cimino, dirasakan ketika proses penusukan
skala 6-7
Objektif : Objektif :
Klien mau dilakukan pemijatan di Cimino dibagian lengan kiri, terpasang fistula
daerah titik Large Intestinum, terdapat ukuran 16 s lama HD 4 jam
cimino dibagian lengan kiri.
Sabtu Subjektif : Subjektif :
05/01/ Klien mengatakan terasa nyeri saat Klien mengatakan nyerinya sedikit berkurang,
2019 penusukan nyeri karena penusukan, seperti ditusuk-tusuk,
dibagian cimino, skala 4-5, dirasakan ketika
proses penusukan.
Objektif : Objektif :
Klien mau dilakukan pemijatan di Cimino dibagian lengan kiri, terpasang fistula
daerah titik Large Intestinum, terdapat ukuran 16 s, lama HD 4 jam.
cimino dibagian lengan kiri

membuktikan terdapat pengarh pijat


Hasil intervensi inovasi di atas shiatsu pada titik LI-4 terhadap
setelah dilakukan intervensi penurunan skornyeri penusukan
pemijatan pada titik LI-4 arterivenous pada pasien
menunjukkan bahwa ada perubahan hemodialisis
antara sebelum dan sesudah Pemijatan pada titik LI-4
intervensi inovasi pada pasien CKD adalah metode non farmakologis
dengannyeri kanulasisehingga dapat sederhana dan dapat dugunakan
membantu menurunkan nyeri saat oleh perawat untuk mengatasi nyeri
kanulasi. pasien yang akan dilakukan
Hasil penelitian Mirtajadini et penusukanarteriveous fistula
al (2016) menyebutkan bahwa (Fareed et al 2014). Pemijatan pada
terdapat penurunan skornyeri pada titik LI-4 tidak membutuhkan
pasien yanga mendapatkan terapi peklatihan keahlian khusus bagi
pijat shiatsu pada titik LI-4 sebesar perawat dalam memberikan
2,22, hasil analsis lebih lanjut intervensi ini kepada pasien dan

3
juga dapat diajarkan kepada pasien untukmengatasi masalahnya
agar pasien bisa mandiri
KESIMPULAN
Asuhan keperawatan padaNy. L dengan diagnosa CKD stadium V on HD
Penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk melakukan analisa
terhadap kasus kelolaan pada klien dengan diagnosa CKD ON HD yang
mengalami nyeri saat kanulasi di Ruang Hemodialisa RSUD Abdul Wahab
Sjahranie Samarimda. Salah satu diagnosa keperawatan yang muncul adalah
nyeri. Intervensi inovasi terapi Pemijitan pada Titik LI 4 di tujukan untuk
mengatasi diagnosa Nyeri akut. Intervensi pemijatan pada titik LI-4 merupakan
jenis terapi komplementer yang menyebabkan perangsangan pada inhibitory
neuron untuk mencegah projetion neuron mengirimsinyal dan rangsangan nyeri
ke otak, sehingga gerbang tertutup dan persepsi nyeri akan berkurang. Setelah
dilakukan terapi pemijatan selama 3 hari klien mengatakan terdapat penurunan
skala nyeri.
SARAN
1. Bagi Pelayanan Keperawatan
Diharapkan rumah sakit dapat memiliki variasi intervensi yang dapat
dilakukan pada pasien dengan nyeri saat kanulasi.Terapi komplementer
pemijatan pada titik LI-4 sebagai implementasi dalam melakukan asuhan
keperawatan karena dapat dilakukan sebagai salah satu metode penurunan
skala nyeri saat kanulasi.
2. Bagi Perawat
Perawat sebagai edukator dapat mengajarkan pentingnya terpai pemijatan
pada titi LI-4 untuk memberikan menurunkan skala nyeri saat kanulasi.
3. Bagi Pasien
Pasiendiharapkan dapat memahami dan menggunakan pemijatan pada titik
LI-4 untuk menurunkan nyeri saatkanulasi

4. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis dagar kedepannya dapat
menjadi reverensi tambahan dalam menghadapi pasien nyeri saat kanulasi.
5. Bagi Institusi Pendisikan
Diharapkan studi kasus melalui asuhan keperawatan ini dijadikan sebagai
referensi tambahan sehingga dapat memberikan pengetahuan mengenai
pasien dengan nyeri kanulasi.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth. (2010). Text Book Of Medical Surgical Nursing
12th Edition. China : LWW.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar


2013. Jakarta: Kemenkes RI; 2013.
.

4
Herman, Imelda, Skripsi: Kidney Disease Improving
Global Outcome. Official Journal Of
Hubungan Lama Hemodialisa
The International Society Of
dengan Fungsi Kognitif Pasien Nephrology KDIGO Clinical
Practice Guideline forAnemia in
Penyakit Gagal Ginjal Kronik yang
Chronic Kidney Disease. kidney Int
Menjalani Hemodialisa di RSUD Suppl. 2012;2(4):279–335.
Mirtajadini, H., Kalroozi, F.,
Moeloek Bandar Lampung, Bandar
Pishgooie, A.H. (2016). Shiatsu
Lampung Lampung, Fakultas
massage and the pain intensity of
Kedokteran Universitas Lampung,
venipuncture in patients undergoing
2016
hemodialysis. Military Caring
Fitria, Nita (2010). Prinsip
Science, 3(1), 27-33.
Dasar dan Aplikasi penulisan
National Kidney Foundation.
Laporan Pendahuluan dan Strategi
(2016). Global facts:About kidney
Pelaksanaan Tindakan
disease. Retrieved from
Keperawatan. Jakaeta: Salemba
Nursalam & Efendi, F (2008).
Medika
Pendidikan Dalam Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.
Jha, V., Garcia, G. G, & Open Journal of Nursing, 6,
Iseki, K. (2013). Chronic kidney 1028 – 1037.Fareed, M. E., El-Hay,
disease: Global dimension A. H. A., & El-Shikh, A. A. (2014).
andperspectives. Lancet, 20(382), Cutaneous stimulation: Its effect on
260-272. pain relieving among hemodialysis
Kaza, B. N. K., Sabi, K. A., patients. Journal of Education and
Amekoudi, E. Y. M., Imangue, Practice, 5(1), 1-12.
G.,Ramdani, B. (2014). Pain during O’callaghan, Chris. (2009).
arteriovenous fistula (AVF) At A Glance Sistem Ginjal Edisi
cannulation.American Journal of Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga
InternalMedicine, 2(5), 87-89. Pain during arteriovenous
Kementrian Kesehatan RI. fistula cannulation in chronic renal
(2013). Riset kesehatan patients on hemodialysis.
dasar.Jakarta: Balitbang Kemenkes
RI

5
PERNEFRI. (2012). Fifth Soltanpuor, F., Nasiriziba, F.,
Report Of Indonesian Renal Registry Mohammadi, N., & Haghani, H.
2012. (2011).Effect of hoku point ice
Pergolotti, A., Rich, E., & massage on pain degree during
Lock, K. (2011). The effect of the arterio-venous fistula puncture in
button hole method Vs the traditional hemodialysis patients.
method of AV-fistula cannulation on Syaifuddin. 2009. Fisiologi
hemostasis, neddle stick pain, pre- Tubuh Manusia Edisi 2. Jakarta:
needle stick anxiety and presence of Salemba Medika.
aneurysms in ambulatory patients on Tehran Medical Science,
hemodialysis. Nephrology Nursing 4(2), 25-34. Sukandar, Enday.
Journal, 38(4), 333 –336. (2013). Nefrologi Klinik. Pusat
Potter & Perry.(2010). Buku Informasi Ilmiah: Bandung.
Ajar Fundamental Keperawatan Tortora GJ, Derrickson B.
Konsep, Proses dan Praktik.Jakarta: 2011. Principles of Anatomy and
EGC. Physiology Maintanance and
Rahman, M. T.S.A., Continuity of the Human Body 13th
Kauinang, T.M.D., & Elim, C.
Edition. Amerika Serikat: John
(2016).Hubungan antara lama
menjalani hemodialisis dengan Wiley & Sons, Inc.
kualitas hidup pasien yang menjalani
World Health Organization,
hemodialisis di Unit Hemodialisis
RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Regional Office for South-East Asia.
Manado.
Global Youth Tobacco Survey
Silva, G. D. S. T., Silva, R.
(GYTS): Indonesia report, 2014.
A. D., Nicolino, A. M., Pavanetti, L.
New Delhi: WHO-SEARO. 2015.
C., … , Araujo, I. D. M. Initial with
https://www.kidney.org/kidne
the buttonhole technique in a
ydisease/globalfacts- about-kidney-
Brazilian hemodialysis center.
disease
JournalBrazilian Nephrology, 32(3),
256-260.

6
7
8

Anda mungkin juga menyukai