Sri Windayanti - 70300117103
Sri Windayanti - 70300117103
SKRIPSI
Oleh :
SRI WINDAYANTI
NIM 70300117103
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 70300117013
Jurusan/Prodi : Keperawatan
Alamat : Takalar
benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia
merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain sebagian atau
seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
Sri Windayanti
70300117013
ii
KATA PENGANTAR
بِ ۡس ِم ه
ِ ٱَّللِ ٱل هر ۡح َٰم ِن ٱل هر ِح
يم
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya yang masih tercurahkan kepada penulis, sehingga skripsi
yang berjudul “Pengaruh Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Alhamdulillah dapat terselesaikan dengan baik, dan tak lupa pula kita kirimkan
sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah mengantarkan
kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti sekarang ini.
tantangan yang dihadapi oleh peneliti, namun tidak menjadi penghalang bagi
peneliti untuk terus melanjutkan penelitian ini sampai akhirnya selesai dengan
baik. Serta peneliti juga banyak dibantu oleh berbagai pihak. Dengan kerendahan
hati peneliti ucapkan banyak terima kasih serta penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada kedua orang tua saya yang tersayang dan tercinta, Ibunda Ku
Syafaruddin Dg Taba atas kasih sayang do‟a dan dukungan serta semangat yang
tidak ada hentinya sehingga peneliti bisa sampai pada tahap ini. Demikian pula
ucapan terima kasih yang tulus, rasa hormat dan penghargaan yang tak terhingga,
kepada :
iii
1. Prof. Dr. Hamdan Juhannis MA.Ph.D selaku rektor UIN Alauddin
dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar, para wakil dekan, dan seluruh
Makassar.
S.Kep., Ns., M.Kep selaku Pembimbing II saya. Saya ucapkan Terima kasih
yang tak terhingga yang dengan sabar, tulus dan ikhlas meluangkan waktu,
M.Ag selaku Penguji II dalam hal ini sebagai Penguji Agama. Terima kasih
iv
intelektual dalam mencapai tujuan insan cita pencipta, pengabdi dan
bernafaskan islam.
7. Saya juga ucapkan terima kasih kepada Group “WISUDA BARENG” yang
maupun duka selama dalam proses perkuliahan sampai dengan tahap skripsi
8. Saya juga ucapkan banyak terima kasih kepada sosok seseorang SYAMSUL
membersamai baik suka maupun duka, tetaplah selalu ada dan tetap seperti
itu.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh dari itu, besar harapan penulis kepada pembaca atas kontribusinya baik
berupa saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dari penelitian ini.
Dan akhirnya kepada Allah SWT, penulis sangat memohon do‟a dan berharap
semogailmu yang telah diperoleh dan yang dititipkan dapat bermanfaat bagi orang
lain serta menjadi salah satu bentuk pengabdian di masyarakat nantinya. Aamiin
SRI WINDAYANTI
70300117013
v
DAFTAR ISI
vi
5. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemijatan.............................. 27
6. Cara Dan Syarat Melakukan Pijat Refleksi ............................................ 28
C. Pengaruh Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Pasien Hipertensi ............................................................................................... 29
D. Kerangka Teori........................................................................................... 32
E. Kerangka Konsep ....................................................................................... 33
F. Alur Penelitian ........................................................................................... 33
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN .......................................................... 35
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 35
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................................... 35
C. Populasi Dan Sampel ................................................................................. 36
1. Populasi Penelitian ................................................................................. 36
2. Sampel Penelitian ................................................................................... 36
D. Teknik Pengambilan Sampel...................................................................... 36
E. Pengumpulan Data ..................................................................................... 38
F. Instrumen Penelitian................................................................................... 39
G. Pengolahan Data ..................................................................................... 39
H. Analisa Data ........................................................................................... 40
I. Etika Penelitian .......................................................................................... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 43
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................................... 43
B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 44
1. Karakteristik Responden ........................................................................ 44
2. Hasil Identifikasi Tekanan Darah Sebelum Pemberian Pijat Reflleksi
Kaki ................................................................................................................ 45
3. Hasil Identifikasi Tekanan Darah Setelah Pemberian Pijat Refleksi Kaki
46
Tekanan Darah Post Test Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bulukunyi .................................................................................... 46
4. Hasil Tekanan Darah Pre Test Dan Post Test ........................................ 46
C. Pembahasan ................................................................................................ 48
vii
A. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin Dan
Pekerjaan ........................................................................................................ 48
B. Tekanan Darah Sebelum Di Lakukan Pijat Refleksi Kaki ..................... 53
C. Tekanan Darah Setelah Dilakukan Pijat Refleksi Kaki .......................... 55
D. Pengaruh Pijat Refleksi Kaki Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulukunyi ..................................... 57
Sebagaimana Dalam Hadis Riwayat Abu Dawud ......................................... 58
D. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 62
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 63
A. Kesimpulan ................................................................................................ 63
B. Saran ........................................................................................................... 63
1. Bagi Tenaga Keperawatan Di Unit Puskesmas ...................................... 63
2. Bagi Peneliti Selanjutnya ....................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65
LAMPIRAN ......................................................................................................... 69
Permohonan Menjadi Responden ......................................................................... 70
Persetujuan Menjadi Responden ........................................................................... 71
(Informed Consent) ............................................................................................... 71
Prosedur Pijat Refleksi Kaki ................................................................................. 72
Lembar Pengumpulan Data Pada Penderita Hipertensi ........................................ 74
Hasil Uji Statistik Data Pengaruh Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Teknan
Darah Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulukunyi ............. 75
Surat Keterangan Layak Etik ................................................................................ 80
Permohonan Pengajuan Kode Etik........................................................................ 81
Permohonan Izin Penelitian .................................................................................. 82
Surat Izin Penelitian Dari Penanaman Modal ....................................................... 83
Master Tabel Penelitian......................................................................................... 84
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR BAGAN
x
ABSTRAK
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sistolik dan diastolik diatas 140/90 mmHg. Hipertensi juga dapat menyerang
usia seseorang terhadap kemunculan stres juga sering terjadi (Siregar et al.,
2020).
tekanan darah pada klien dengan penyakit hipertensi menunjukkan hasil diatas
140/90 mmHg atau lebih dalam keadaan istirahat pada dua hari berturut-turut.
diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 milyar orang terkena hipertensi
dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi
1
2
dunia sekitar 972 juta atau 26, 4 % orang diseluruh dunia menderita penyakit
hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% pada tahun
yang menderita hipertensi sangat banyak 972 juta, 333 juta berada di negara
maju dan 639 juta berada di negara berkembang. Prevalensi hipertensi pada
perempuan lebih tinggi yaitu 37%, sedangkan pria 28%. Berdasarkan data
WHO terjadi peningkatan kasus sebanyak 400 kasus dari tahun 1980 sampai
tahun 2008 dan diprediksi kasus hipertensi akan mencapai 1,56 miliar di tahun
diwaspadai karena hipertensi tidak memberikan keluhan dan gejala yang khas
3
dengan yang berjenis kelamin laki – laki sebanyak 54.749 orang dan jenis
Dinas Kesehatan (DINKES) Kabupaten Takalar pada tahun 2016 dari jumlah
yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 105 orang dan jenis kelamin
hipertensi setiap tahunnya meningkat. Seperti pada tahun 2019 berjumlah 850
orang yang menderita hipertensi sedangkan pada tahun 2020 jumlah orang
kelamin perempuan sebanyak 968 dan laki-laki sebanyak 253 orang. Dari data
karena pola makan, pola hidup, stress serta adanya riwayat penyakit turunan di
sifatnya akut yang dipengaruhi oleh pola makan dan pola hidup masyarakat.
Sehingga diperlukan usaha untuk memperbaiki pola makan dan pola hidup
4
seperti memakan makanan dengan pola seimbang dan teratur serta mengatur
B. Rumusan Masalah
C. Hipotesis
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Pasien Hipertensi.
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
penelitian adalah :
1. Bagi institusi
Takalar”.
2. Bagi Peneliti
3. Bagi Masyarakat
komplementer ini.
6
F. Defenisi Operasional
G. Kajian Pustaka
memiliki luka
pada telapak
kaki misalnya
luka bakar, luka
gangren, dan
tumor.
Efektifitas Tujuan dari Desain Penelitian Hasil penelitian Perbedaan pada
Terapi Pijat penelitian ini Desain yang Dengan penelitian ini
Refleksi Kaki adalah untuk digunakan dalam menggunakan uji yaitu pada
Terhadap menganalisis penelitian ini pair t-test penelitian,
Tekanan Darah efektivitas pijat adalah ”Quasi didapatkan p (Chanif, 2016),
Pada Pasien refleksi kaki terapi experimental value 0.00, hal jumlah sampel
Hipertensi tekanan darah pada pre-post test ini berarti bahwa sebanyak 11
(Chanif, 2016). pasien hipertensi di design ” dengan terjadi perbedaan responden serta
semarang. perlakuan terapi yang signifikan tidak membatasi
pijat refleksi. tekanan darah umur responden.
Populasi dalam sebelum dan Sedangkan
penelitian ini setelah perlakuan jumlah
adalah terapi responden
seluruh pasien pijat refleksi kaki peneliti yaitu 20
hipertensi selama 30 menit. dengan batas
berjenis kelamin Rata-rata terjadi umur 18-59
laki penurunan tahun.
laki dewasa di tekanan darah
kota Semarang sistolik sebesar
dengan sampel 14.63 mmhg,
sebanyak 11 tekanan darah
pasien yang diastolik
mendapatkan sebesar 12.55
perlakuan terapi mmhg dan
pijat refleksi kaki tekana darah
selama 30 MAP
menit. sebesar 13.36
mmhg. Hal ini
menunjukkan
bahwa terapi
pijat refleksi
terbukti efektif
bisa menurunkan
tekanan darah
pada pasien
hipertensi.
Pengaruh Tujuan penelitian Jenis penelitian Hasil penelitian Perbedaan pada
Terapi Pijat ini adalah ini adalah Quasy Hasil penelitian ini
Refleksi Kaki diharapkan mampu Eskperiment perhitungan uji yaitu pada
Terhadap untuk diaplikasikan dengan desain Mann Whitney penelitian,
Tekanan Darah perawat dalam penelitian yang untuk pengaruh (Hartutik S,
Pada Penderita menurunkan digunakan adalah terapi pijat 2017) jumlah
Hipertensi tekanan darah pada pre- refleksi kaki sampel sebanyak
Primer penderita postestcontrol terhadap tekanan 22 responden
(Hartutik S, hipertensi. one group darah pada yang fokus
2017) design. Desain penderita populasinya pada
ini digunakan hipertensi primer lansia dan
untuk sesudah hipertensi primer
membandingkan diberikan Sedangkan
9
diastolik
mengunakan uji
Wilcoxon.
Efektivitas Penelitian ini Metode Berdasarkan Perbedaan pada
Terapi Pijat bertujuan untuk penelitian hasil uji analisa penelitian ini
Refleksi Dan mengetahui menggunakan pengaruh terapi yaitu pada
Terapi Benson perbedaan Quasi pijat refleksi dan penelitian,
Terhadap efektivitas terapi Experiment terapi Benson (Ratnawati,
Penurunan pijat refleksi dan dengan terhadap 2019), batas usia
Tekanan Darah terapi Benson rancangan “Pre penurunan 20-60 tahun.
Pada Penderita terhadap penurunan Test and Post tekanan darah Sedangkan
Hipertensi tekanan darah pada Test menggunakan uji jumlah
(Ratnawati, penderita hipertensi Nonequivalent wilcoxon dengan responden
2019) di Puskesmas Control Group”. derajat peneliti yaitu 20
Hulonthalangi. sampel yang kemaknaan dengan batas usia
didapatkan sebesar α=5% 18-59 tahun.
dalam penelitian didapatkan
ini sebanyak 48 pValue 0.00
responden yang maka Ho ditolak
ditetapkan secara dan uji analisa
purposive perbedaan
sampling. efektivitas antara
terapi pijat
refleksi dan
terapi Benson
menggunakan uji
mann withney
dengan derajat
kemaknaan
sebesar α=5%
didapatkan
pValue tekanan
darah sistolik
0.330 dan
tekanan darah
diastolic 0.885
maka Ho
diterima dengan
demikian dapat
disimpulkan
terdapat
pengaruh terapi
pijat refleksi dan
terapi Benson
terhadap
penurunan
tekanan darah,
dan tidak ada
perbedaan
efektivitas antara
terapi pijat
refleksi dan
terapi Benson
terhadap
penurunan
11
tekanan darah
pada penderita
hipertensi di
Wilayah Kerja
Puskesmas
Hulonthalangi
Pijat Refleksi Penelitian ini Pada penelitian Hasil yang Perbedaan pada
Berpengaruh bertujuan untuk ini menggunakan diperoleh adalah penelitian ini
Terhadap mengetahui desain penelitian rata-rata usia yaitu pada
Tekanan Darah pengaruh pijat ini adalah pre- sampel 54,22 penelitian,
Pada Pasien refleksi terhadap experiment tahun (± 7,216), (Lukman, 2020)
Hipertensi Di tekanan darah pada dengan tekanan darah jumlah sampel
Klinik Atgf 8 pasien menggunakan sistolik sebelum sebanyak 20
Palembang hipertensi di Klinik one group pre- 148,44 responden
(Lukman, ATFG-8 test post-test mmHg (± 4,527) Sedangkan
2020) Palembang. design. Sampel dan setelah pijat jumlah
dalam penelitian refleksi 143,78 responden
ini adalah semua mmHg (± 8,633). peneliti yaitu 20
pasien hipertensi Hasil paired dengan batas
yang tidak sample T test umur 18-59
mengkonsumsi menunjukkan tahun.
obat penurun efek pijat refleksi
tekanan darah pada tekanan
dan berkunjung darah sistolik (p
untuk terapi pijat = 0,026) dan
refleksi dari diastolik (p =
tanggal 17 April 0,001)
sampai dengan
17 Mei 2018.
Sampel
ditentukan
dengan
menggunakan
metode
purposive
sampling
sebanyak 18
subjek penelitian
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian hipertensi
Jantung atau biasa disebut dengan hati merupakan organ yang sangat
vital keberadaanya, tak ada satu pun orang yang bisa bertahan hidup tanpa
akal dan pikiran, Hal ini dapat dibuktikan secara ilmiah maka semakin
46 dinyatakan:
12
13
Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah
hati yang di dalam dada”. Maka apakah mereka tidak berjalan di muka
bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat
Penyakit jantung atau hati seperti iri, dengki, dan pemarah apabila
dalam memompa darah yang banyak dan jika berlangsung lama dapat
penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih karena mereka
berdusta”.
tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90
a. Pria berusia > 45 tahun, dikatakan hipertensi bila tekanan darahnya >
145/95 mmHg.
b. Pria berusia < 45 tahun, dikatakan hipertensi bila tekanan darah pada
2. Etiologi hipertensi
golongan yaitu:
1) Jenis kelamin dan usia: laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita
perempuan.
stabil dan pelihara gaya hidup sehat penting agar terhindar dari
tekanan darah karena suatu kondisi fisik yang ada sebelumnya seperti
mengakibtkan hipertensi.
3. Klasifikasi hipertensi
b. Hipertensi sekunder
Blood Pressure VIII dalam Bell, Twiggs, & Olin (2015) adalah sebagai
berikut :
4. Patofisiologi hipertensi
relaksasi dimana mekanisme ini dikendalikan mulai dari jalur saraf simpatis
di pusat vasomotor medula spinalis. Dari jalur saraf simpatis dari medula
spinalis kemudian ke medula spinalis dan keluar dari medula spinalis yang
kemudian menuju ganglia simpatis di thorax dan abdomen (Price & Wilson,
oleh korteks adrenal. Hormon ini dapat menyebabkan retensi natrium dan
diantaranya nyeri kepala yang di serta dengan mual dan muntah karena
19
karena terjadi kerusakan pada retina sebagai salah satu dampak dari
hari karena terjadinya peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi pada
6. Penatalaksanaan medis
tekanan darah tinggi terkontrol (rutin minum obat) tidak bermaksud untuk
tersebut bekerja lebih efektif dengan melakukan pola hidup sehat. Menurut
berikut :
teratur dan relaksasi untuk mengurangi stres seperti terapi pijat refleksi
buah, sayuran dan produk susu rendah lemak telah terbukti dapat
7. Komplikasi hipertensi
a. Infark Miokard
b. Stroke
yaitu mencapai 36% pada lansia diatas 60 tahun. Stroke adalah kondisi
ketika terjadi kematian sel pada suatu area di otak. Hal ini terjadi
c. Gagal Ginjal
pada ginjal akan lebih cepat rusak (Susilo & Wulandari, 2011)
d. Ketidakmampuan Jantung
diparu, kaki dan jaringan lain sering disebut edema. Cairan didalam
dengan memberikan efek langsung yang bersifat mekanis dari tekanan dan
pada tangan dan kaki. Manfaat pijat refleksi untuk kesehatan sudah tidak
perlu diragukan lagi. Salah satu khasiatnya yang paling populer adalah
untuk mengurangi rasa sakit pada tubuh. Manfaat lainnya yaitu mencegah
2014).
23
sangat berkhasiat yaitu bisa mengurangi rasa sakit yang ada pada tubuh.
Dari salah satu manfaat pijat refleksi tersebut, maka pijat refleksi ini
memijat salah satu titik di zona terapi, hal tersebut dapat melepaskan
hormon endorfin, yang merupakan suatu zat kimia tubuh yang mampu
Ketika daya tahan tubuh kuat, maka hal tersebut dapat mencegah
terjadinya penyakit, sistem daya tahan tubuh manusia kadang baik dan
menjadi terlatih.
24
f. Melepaskan racun
Menurut Hendro & Ariyani (2015) ada beberapa titik yang dapat
a. Titik 7. Leher Lokasi titik pijat terletak ditelapak kaki pada pangkal
ibu jari. Titik ini digunakan apabila memiliki gangguan atau keluhan
b. Titik 10. Bahu. Lokasi titik terletak ditelapak kaki dibawah jari
c. Titik 11. Otot trapezius. Area pijat terletak ditelapak kaki di bawah
pangkal jari telunjuk, tengah dan manis. Titik ini dapat mengatasi nyeri
sendi bahu, kaku kuduk, nyeri saat mengangkat tangan juga dapat
d. Titik 33. Jantung. Area pijat terletak ditelapak kaki kiri, longitudinal 2-
4. Faktor-Faktor Pertimbangan
dari pijat, yang sama pentingnya adalah cara bagaimana gerakan tersebut
a. Kecepatan
relaksasi pada orang yang dipijat dan frekuensi gerakan pijat kurang
b. Tekanan
jari tangan pada saat ini tidak menghasilkan relaksasi yang diperlukan.
c. Durasi
dipijat.
d. Irama
tidak terputus-putus.
a. Kondisi klien
dalam keadaan lapar atau kenyang, dalam keadaan lelah, terlalu lemah,
menderita penyakit yang sangat berat, baru saja selesai bekerja berat
stabil, menderita penyakit menular serta kondisi klien yang telah parah.
adanya gangguan pada organ biasanya akan terasa lebih sakit namun
kadar sakit ini harus berada dibawah kemampuan klien menerima rasa
sakit.
sirkulasi udara hendaknya lancar dan udara dalam kamar segar serta
alat bahan yang digunakan harus bersih, steril dan dalam keadaan baik.
Menurut Hendro & Ariyani (2015) cara melakukan pijat refleksi kaki
a. Menggunakan minyak yang baik agar tidak merusak kulit dan tidak
ibu jari, tapi hindari penusukan oleh kuku. Pada bagian telapak kaki
e. Bila penerima pijat merasa sakit, tidak perlu khawatir. Sebab, bila
memijat tepat didaerah refleksi organ yang sakit, penerima pijat akan
f. Lama waktu pemijatan pada pijat refleksi sebaiknya dipijat paling lama
Pasien Hipertensi
Faktor penyebab tekanan darah tinggi antara lain faktor genetik, usia, jenis
kelamin, dan gaya hidup. Stimulasi aktivitas saraf simpatis dan pelepasan
penelitian yaitu hipertensi (tekanan darah sistol >140 mmHg dan tekanan
darah diastol > 90 mmHg) oleh dokter, tidak minum obat penurun tekanan
depresi dan kecemasan, sehingga tekanan darah akan terus turun dan fungsi
tekanan darah pada pasien hipertensi Setelah dilakukan pijat refleksi kaki
Pijat refleksi adalah metode membuat tubuh nyaman dan rileks, sehingga
penelitian yang dilakukan oleh (Zunaidi, Susi & Prihatin, 2014) menunjukkan
melakukan pijat kaki karena peredaran darahnya lancar, pijat refleksi kaki
Penurunan tekanan darah dengan cara pijat refleksi kaki akan memberikan
Tafsir QS. Ar Ra‟d (13) : 28. Oleh Kementrian Agama RI dalam ayat ini,
orang beriman dan hatinya menjadi tenteram karena selalu mengingat Allah.
Dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram dan jiwa menjadi tenang,
tidak merasa gelisah, takut, ataupun khawatir. Mereka melakukan hal-hal yang
tubuh seperti jantung, sistem saraf pusat, ginjal dan kehamilan. Sekresi
kortisol oleh korteks adrenal diatur oleh hipotalamus dan hipofisis anterior.
tidak baik bagi tubuh karena tubuh membutuhkan hormon ini untuk berfungsi
normal, tetapi kelebihan kortisol dapat berakibat buruk untuk kesehatan, maka
dari itu menjaga tubuh agar tetap relaks dapat membantu kadar kortisol tubuh
D. Kerangka Teori
Sumber : (Brunner & Suddarth, 2013) (Brewer, 2018) & (Akmaliyah, 2016)
33
E. Kerangka Konsep
(Nursalam, 2016).
Keterangan :
= Variabel Independen
F. Alur Penelitian
Populasi :
Pasien hipertensi yang tidak rutin minum
obat anti hipertensi di PKM Bulukunyi Kab.
Takalar
Teknik sampling
Memilih sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi
peneliti
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
Sampel :
Mendatangi rumah warga satu per satu yang dataNya sudah di dapatkan
bahwa menderita penyakit hipertensi kemudian dipilih yang memenuhi
kriteria inklusi dan ekslusi dan bersedia menjadi responden
METEDOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
terbentuknya variable dependen dan tidak ada variabel kontrol dan sampel
(Sugiyono, 2011). Pada penelitian kali ini tekanan darah diukur sepuluh menit
sebelum dan sesudah dilakukan intervensi (pijat refleksi kaki) pada waktu
penelitian.
Keterangan :
O1 = Pengukuran tekanan darah sebelum dilakukan perlakuan
X = Intervensi pijat refleksi kaki
O2 = Pengukuran tekanan darah setelah dilakukan perlakuan
B. Tempat dan Waktu Dalam Penelitian
kabupaten takalar dimulai pada bulan maret dari tanggal 15 sampai dengan 4
35
36
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
memilih responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi peneliti untuk
kategori hipertensi dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi peneliti, maka
dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Adapun Kriteria inklusi dan
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
3) Wanita hamil
Keterangan :
n = besar sampel
σ = standar deviasi
ƒ(α,β) = konstanta
didapatkan rerata tekanan darah sistole 159,2 mmHg dengan standar deviasi
sebesar 8,093893. Pada penelitian ini kali ini diestimasikan penurunan tekanan
E. Pengumpulan Data
1. Data Primer
sebelum maupun setelah pemberian pijat refleksi kaki, kemudian hasil dari
2. Data Sekunder
penelitian dan angka kejadian hipertensi yang ada wiliyah kerja puskesmas
39
rumus.
F. Instrumen Penelitian
sebelum dan sesudah diberikan pijat refleksi kaki akan dicatat dalam bentuk
G. Pengolahan Data
master tabel dan diolah dan menganalisis data di SPSS. Adapun berbagai
a. Editing
diberikan pijat refleksi kaki, kemudian dimasukkan dalam master tabel dan
b. Coding
kode 1 dewasa awal (26-35 th), kode 2 dewasa akhir (36-45 th), kode 3
lansia awal (46-55 th) dan kode 4 lansia akhir (56-65 th). Kemudian
(petani/pekebun),
c. Entry
Entry data dalam penelitian ini adalah memasukkan data dari lembar
d. Cleaning
Semua data yang diperoleh dari responden akan di cek kembali saat
H. Analisa Data
Setelah data terkumpul dan sudah diolah maka tahap selanjutnya adalah
menganalisis data. Dalam analisa data dapat digunakan analisa data univariat
a. Analisis univariat
41
dibuat tabel yang meliputi nilai rata-rata (mean), nilai minimum, nilai
b. Analisis bivariat
I. Etika Penelitian
C42/KEPK/FKIK/2021.
1. Informed Consent
bersedia untuk di ambil datanya maka peneliti tidak mengambil data dari
calon responden.
3. Confidentiality
4. Justice
serta adil.
hipertensi. Penelitian ini juga tidak memberikan kerugian atau bahaya bagi
dari profil Puskesmas Bulukunyi pada tahun 2019 berjumlah 14.212 jiwa
6960 jiwa dan perempuan sebanyak 7575 jiwa dan dengan mobilitas
penduduk sedang.
43
44
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Usia pada Pasien
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Bulukunyi Kab.
Takalar
Total 20 100.0
Perempuan 20 100.0
IRT 9 45.0
Petani 11 55.0
45
Total 20 100.0
rentang usia lansia akhir (56-65 tahun) yaitu sebanyak 8 responden (40 %).
sebagai petani.
Tabel 4.2
Tekanan Darah Pre Test pada Penderita hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Bulukunyi Kab. Takalar
refleksi kaki yaitu 156,65 mmHg dan tekanan darah diastol 95,35 mmHg.
Dengan tekanan darah terendah 142 dan tertinggi yaitu 166 mmHg.
Tabel 4.3
Tekanan Darah Post Test pada Penderita hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Bulukunyi Kab. Takalar
refleksi kaki yaitu 149,95 mmHg dan tekanan darah diastole 92,05 mmHg,
tekanan darah sistole terendah yaitu 136 dan tertinggi 159 mmHg. Hal
diastol setelah pemberian pijat refleksi kaki yaitu 92,05 mmHg. Sudah
hipertensi.
Hasil nilai signifikasi pada tekanan darah sistole dan diastole baik sebelum
dan sesudah diberikan pijat refleksi kaki menghasilkan angka > 0,05
untuk menganalisis data tekanan darah pre test dan post test menggunakan
statistik parametrik yaitu Paired Sampel T Test . Tabel hasil uji normalitas
terlampir.
47
Tabel 4.4
Hasil uji statistik Paired Sample T Test pengaruh pijat refleksi kaki terhadap
penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di wilayah kerja
puskesmas bulukunyi Kab. Takalar
Indikator N Selisih SD SE p-
Tekanan Darah Mean Mean Mean value
Pre Test Post Test
Sistole 156.65 149.95 20 6,7 1,12 0,25 0,000
sistole sebelum di lakukan pijat refleksi kaki yaitu 156,65 mmHg dan
setelah diberikan intervensi pijat refleksi kaki yaitu sebesar 149,95 mmHg
pijat refleksi kaki yaitu 95,35 mmHg dan setelah diberikan intervensi pijat
refleksi kaki yaitu 92,05 dan mengalami penurunan dengan rata-rata 3,3
mmHg dengan standar deviasi 1,17. Hasil uji statistik baik sistole maupun
C. Pembahasan
Pekerjaan
pada penelitian kali ini. Tekanan darah khususnya tekanan darah sistolik
elastisitas terjadi pada pembuluh darah (Potter & Perry 2005). Dalam
penelitian kali ini umur responden yang paling terkecil atau yang paling
mudah yaitu 45 tahun dan yang paling terbesar atau paling tua berumur
akhir.
menjadi kaku karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk
pertambahan usia (Guyton & Hall, 2006). Hal ini terjadi karena pada
49
lansia akan mengalami suatu proses yang disebut proses penuaan, dimana
fungsi sel, jaringan, serta sistem organ (Fatimah, 2010). Hasil penelitian
Menurut asumsi dari peneliti, lansia kahir yang berada pada rentang
olahraga, hal tersebut bisa membuat aliran darah tidak lancar serta pola
otot sehingga pembuluh darah lambat laun menyempit dan menjadi kaku
50
sehingga tekanan darah tidak akan terkontrol dengan baik. apabila tidak
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lasianjayani & Martini (2014) pada
antara jenis kelamin dengan hipertensi, ini berarti bahwa faktor risiko lain
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (Sundari & Bangsawan, 2015)
45-55 tahun.
51
esterogen yang menurun juga akan diikuti dengan penurunan kadar HDL
tekanan darah (Guyton & Hall, 2006). Teori ini sesuai dengan hasil
yang tidak bekerja sebesar 40,8%. Pada kelompok umur 50-65 tahun,
wanita menikah yang tidak bekerja berisiko 1,068 kali untuk terkena
52
yang tidak bekerja pada kelompok umur 30-49 tahun berisiko terkena
dilakukan setiap hari, belum lagi apabila mempunyai anak yang masih
bayi atau balita bahkan apabila sudah mempunyai cucu dan dipastikan
mempunyai pola tidur yang tidak baik dan bisa mengakibatkan stres.
yang memberikan efek peningkatan tekanan darah (Potter & Perry 2005).
karena semakin banyak aktivitas maka jantung juga bekerja lebih keras
unntuk memopa darah ke tubuh tetapi ketika kurang aktivitas fisik juga
tinggi sehingga otot jantung harus bekerja lebih keras pada setiap kali
kontraksi. Semakin keras dan sering otot jantung harus memompa maka
Tekanan darah tinggi atau yang biasa disebut dengan hipertensi dapat
dengan pijat refleksi kaki, Karena dengann melakukan pijat refleksi kaki
peningkatan drainase getah bening. Selain dari itu pijat refleksi juga dapat
darah.
tidak ada yang mengantar, sudah minum obat teratur tetapi tekanan darah
farmakologi ini harus diimbangi dengan pola hidup yang baik juga,
Selain itu faktor usia juga mempengaruhi pada tekanan darah, seperti
pada hasil penelitian ini yang sebagian besar responden berada pada
beberapa perubahan pada sistem organ tubuh, salah satunya adalah akan
denyut jantung dan isi sekuncup jantung) dan tahanan vaskular terhadap
ke ginjal aktivitas plasma renin yang lebih rendah dan resistensi perifer.
56
saraf kaki yang sedang dipijat di sebut dengan pijat refleksi kaki. Ketika
tubuh sehingga tubuh bisa seimbang. Pijat yang diberikan pada penderita
refleksi. Karena pada dasarnya ketika semua jalur energi terbuka dan
aliran energi tidak terhalang oleh ketegangan otot dan hambatan lainnya
2019)
nonfarmakologi salah satunya dengan terapi pijat refleksi kaki, Dalam hal
ini, terapi pijat refleksi kaki dapat memberikan relaksasi oleh stimulasi
Ketika semua jalur energi terbuka dan aliran energi tidak lagi terhalang
57
oleh ketegangan otot dan hambatan lain maka resiko terjadinya hipertensi
berkurang dan aliran darah menjadi lancar sehingga tekanan darah bisa
menurun.
rata-rata tekanan darah sistole dan 80,0 mmHg pada rata-rata tekanan
dalam tubuh. Rangsangan dari pijat refleksi bekerja dari dalam ke luar,
alamiah oleh tubuh yang bekerja dengan memiliki efek seperti morphin.
penawar dan rahmat bagi orang- orang yang beriman dan Al-Quran itu
yang sama dengan pendapat Ibnu „Abbas. Ar-Razi lebih spesifik membagi
penyakit-penyakit jasmani.
60
tubuh nyaman dan rileks sehingga tekanan darah dapat terkontrol dengan
efek samping yang kecil. Penurunan tekanan darah dengan cara pijat
2018).
aliran darah hilir ke dalam kapiler dan vena yang disuplai oleh arteriol
penderita hipertensi. Ini dikarenakan efek dari relaksasi yang terjadi pada
dan nutrisi dapat berjalan dengan baik di dalam tubuh. Pemberian pijat
oleh otak dan sistem saraf. Sebagaimana telah di jelaskan dalam Qur‟an
berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman.
Wahai umat manusia, telah datang kepada kalian kitab Allah yang
orang sebelum kalian agar dapat dijadikan bahan renungan dan juga
Selain itu, kitab ini pun mengandung terapi penyakit hati, semisal
D. Keterbatasan Penelitian
harus dipindahkan ke hari lain karena ada beberapa keperluan responden yang
refleksi kaki yang seharusnya diberikan tiga kali dalam seminggu secara
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Rata-rata tekanan darah sistole sebelum di lakukan pijat refleksi kaki yaitu
156,65 mmHg dan setelah diberikan intervensi pijat refleksi kaki yaitu
3. Tekanan darah daistole sebelum dilakukan pijat refleksi kaki yaitu 95,35
mmHg dan setelah diberikan intervensi pijat refleksi kaki yaitu 92,05 dan
1,17.
4. Hasil uji statistik pada sistole dan diastole didapatkan nilai Sig. 0,000 ≤
bahwa ada pengaruh pijat refleksi kaki terhadap penurunan tekanan darah
pada pasien hipertensi. Dengan dilakukan pijat refleksi kaki secara rutin
B. Saran
63
64
bulukunyi.
kelompok perlakuan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur‟anul Karim
Anwar, N., Irwan, A. M. & Saleh, A. (2019) „Pengaruh Intervensi Pijat Kaki
Terhadap Penurunan Tekanan Darah : Systematic Review‟, p. 8.
Ardiansyah, M. (2012) Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta: DIVA
PressBaradero.
Arianto, A., Prastiwi, S. & Sutriningsih, A. (2018) „Pengaruh Terapi Pijat Refleksi
Telapak Kaki Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Penderita
Hipertensi‟, Nursing News, 3, p. 11.
Arum, Y. T. G. (2019) „"Hipertensi pada Penduduk Usia Produktif (15-64
Tahun)‟, Higeia Journal Of Public Health Research and Development, Vol
3 No 3.
Aspiani, R. (2016) Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskuler.
Jakarta: EGC.
Bell, K., Twiggs, J. & Olin B, R. (2015) „Hypertension: The Sillent Killer: Update
JNC-8 Guideline Recomendattions. Alobama Pharmacy Association‟, pp. 1–
8.
Brewer, S. (2018) Lower Your Blood Pressure Fast. Available at. Available at:
https://mylowerbloodpressure.com/.
Brunner & Suddarth (2013) "Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
volume 2. Jakarta: EGC.
Carlson, W. (2016) Mengatasi Hipertensi Cetakan 1. Bandung: Penerbit Buku
Nuansa Cendekia.
DINKES SULSEL (2016) „Profil Kesehatan Sulawesi Selatan 2008. Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan‟.
Guyton, A. & Hall, J. (2006) Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta:
Kedokteran EGC.
65
66
Hartutik, S. & Suratih, K. (2017) „Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Kaki Terhadap
Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Primer‟, (2), p. 15.
Hendro & Ariyani, Y. (2015) "Bahan Ajar Kursus dan Pelatihan Pengobatan
Pijat Refleksi Level II- Ilmu Pijat Pengobatan Refleksi Relaksasi. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jendral Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Hidayat, A. A. (2007) "Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Edisi
Pertama. Jakarta: Salemba Medika.
Irianto, K. (2014) Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular, Panduan
Klinis. Bandung: Alfabeta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2018)
„http/www.p2ptm.kemkes.go.id Data dan informasi profil kesehatan‟.
Lukman, L. et al. (2020) „Pijat Refleksi Berpengaruh Terhadap Tekanan Darah
pada Pasien Hipertensi Di Klinik Atgf 8 Palembang‟, Jurnal Bahana
Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health), 4(1), pp. 5–9.
doi: 10.35910/jbkm.v4i1.238.
Manurung, W. (2016) „Konsumsi Semangka Untuk Menurunkan Tekanan Darah
pada Penderita Hipertensi‟, Vol 5 No 5.
Marliani (2007) 100 Question & Answers Hipertensi. Jakarta: PT Elex Media.
Martha, K. (2012) Panduan Cerdas Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta: Araska.
Medika, T. B. (2017) Berdamai dengan Hipertensi. Jakarta: Bumi Medika.
Musyawirah (2019) Profil Kesehatan PKM Bulukunyi Kabupaten Takalar.
Muttaqin, A. (2012) Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.
Nugroho, A. I., Asrin and Sarwono (2012) „Efektifitas Pijat Refleksi Kaki dan
Hipnoterapi Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi‟,
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Vol 8. No. 2.
N
70
Lampiran I
Kepada Yth :
Ibu calon responden
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulukunyi
Dengan hormat
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi
Ilmu Keperawatan UIN Alauddin Makassar :
Nama : Sri windayanti
NIM : 70300117013
Alamat : Jukukang Desa Moncongkomba
Akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Pijat Refleksi Kaki
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Wilayah Kerja
Puskesmas Bulukunyi”
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk kepentingan pendidikan saya dan
segala informasi yang diberikan akan dijamin kerahasiaannya dan saya
bertanggung jawab apabila informasi yang diberikan akan merugikan responden.
Atas perhatian dan kesediaan bagi responden, saya ucapkan terima kasih.
Peneliti
Sri Windayanti
71
Lampiran II
(INFORMED CONSENT)
(Sri Windayanti) ( )
72
Lampiran III
PERSIAPAN
Persiapan Klien 1. Memberitahu Klien tujuan pijat refleksi kaki
2. Melakukan kontrak waktu dengan klien
PROSEDUR 1. Tahap pra interaksi
PELAKSANAAN 2. Melakukan kontrak waktu
3. Mengecek kesiapan pasien
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam serta menyapa klien
2. Memperkenalkan diri pada klien
3. Menjelaskan tujuan serta prosedur pelaksanaan pijat
refleksi kaki
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum pijat refleksi kaki
Tahap Kerja
1. Duduk dalam posisi tegak dan rileks
2. Sebelum masuk ke tahap selanjutnya, terlebih dahulu
klien di bimbing untuk berdzikir, yaitu yang pertama
mengucapkan Astaghfirullaah (3x) kemudian
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar (3x)
selanjutnya mengucapkan La ilaaha illallaahu
wahdaahu laasyariikalah, lahul mulku walahul hamdu
wahuwa „alaa kullisyain qadiir (1x)
3. Kemudian setelah itu Bersihkan dan rendam kaki klien
ke dalam wadah yang sudah berisi air hangat selama
10-15 menit. Setelah itu keringkan kaki menggunakan
handuk
4. Setelah kering, olesi kaki klien menggunakan minyak
pijat
5. Rilekskan kaki klien dengan memijat titik peregangan
73
Lampiran IV
Bulukunyi
Kode responden :
Tanggal pengisian :
A. Data Umum
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
Lampiran V
Hasil uji statistik data pengaruh pijat refleksi kaki terhadap penurunan
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Dewasa Akhir (36-45) 6 30.0 30.0 30.0
Lansia Awal (46-55) 6 30.0 30.0 60.0
Lansia Akhir (56-65) 8 40.0 40.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Perempuan 20 100.0 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid IRT 9 45.0 45.0 45.0
Petani 11 55.0 55.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
76
N Correlation Sig.
Paired Differences
Pair 1 Tekanan
Darah Sistole
Pre - Tekanan 6.700 1.129 .252 6.172 7.228 26.550 19 .000
Darah Sistole
Post
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t Df tailed)
Lampiran VI
Surat Keterangan Layak Etik
81
Lampiran VII
Permohonan Pengajuan Kode Etik
82
Lampiran VIII
Permohonan Izin Penelitian
83
Lampiran IX
Lampiran X
RIWAYAT HIDUP
Setelah itu di tahun yang sama penulis memasuki bangku kuliah di Perguruan
Tinggi Negeri melalui jalur SPAN-PTKIN di Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar, tepatnya di Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan. Penulis lumayan aktif dalam organisasi, pada masa SMP penulis
bergabung di organisasi Pramuka. Selanjutnya pada masa SMA penulis bergabung
menjadi pengurus OSIS pada tahun 2015-2016. Saat di Perguruan Tinggi penulis
bergabung di Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Keperawatan UIN Alauddin
Makassar sebagai anggota dari Divisi Akhlak dan Moral Klinik Ilmiah pada tahun
2018-2019, kemudian setelah itu menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum pada
tahun 2018-2019. Kemudian penulis juga menjabat sebagai Bendahara Himpunan
Pelajar Mahasiswa Takalar (HIPERMATA) pada tahun 2019-2020.