Anda di halaman 1dari 55
LAPORAN PENDAHULUAN “ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN EFUSI PLEURA DI RUANGAN HIGH CARE UNIT (HCU) RUMAH SAKIT DR. M. YASIN BONE: DISUSUN OLEH. MUSDALIPA ‘NIM : 202003083 PRESEPTOR LAH, PRESEPTOR INSTITUSI I fa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES MUHAMMADIY AH SIDRAP 2020/2021 LAPORAN PENDAHULUAN A. KONSEP DASAR Pengertian Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dari dalam kavum pleura diantara pleura parietalis dan pleura viseralis dapat berupa cairan transudat atau cairan cksudat ( Pedoman Diagnosis danTerapi / UPF ilmu penyakit paru, 1994, 111). Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah a. Anatomi Paru-paru terletak pada rongga dada. Masing-masing paru berbentuk kerucut, Paru kanan dibagi oleh dua buah fisura kedalam tiga lobus atas, tengah dan bawah, Paru kiri dibagi oleh sebuah tisuda ke dalam dua lobus atas dan bawah (John Gibson, MD, 1995, 121). Permukaan datar paru menghadap ke tengah rongga dada atau kavum mediastinum, Pada bagian tengah terdapat tampuk paru-paru ‘atau hillus paru-paru dibungkus oleh selaput yang tipis disebut Pleura (Syaifudin B.AC , 1992, 104), Pleura merupakan membran tipis, transparan yang menutupi paru dalam dua lapisan : Lapisan viseral, yang dekat dengan permukaan paru dan lapisan parietal menutupi permukaan dalam dari dinding dada, Kedua lapisan tersebut berlanjut pada radix paru Rongga pleura adalah ruang diantara kedua lapisan tersebut. Fisiologi Sistem pemafasan atau disebut juga sistem respirasi_ yang berarti “bernafas lagi” mempunyai peran atau fungsi menyediakan oksigen (Op) serta mengeluarkan carbon dioksida (CO2) dari tubuh, Fungsi penyediaan O2 serta pengeluaran CO; merupakan fungsi yang vital bagi kehidupan. Proses respirasi berlangsung beberapa tahap antara lain dD 3) Ventilasi Adalah proses pengeluaran udara ke dan dari dalam par. Proses ini terdiri atas 2 tahap Inspirasi yaitu pergerakan udara dari luar ke dalam paru. Inspirasi terjadi dengan adanya kontraksi otot diafragma dan interkostalis ceksterna yang menyebabkan volume thorax membesar sehingga ‘tekanan intra alveolar menurun dan udara masuk ke dalam paru. Ekspirasi yaitu pergerakan udara dari dalam ke luar paru yang terjadi bila otot-otot expirasi relaxasi sehingga volume thorax mengecil yang secara otomatis menekan intra pleura dan volume paru mengecil dan tekanan intra alveola menurun sehingga udara keluar dari paru Pertukaran gas di dalam alveol dan darah. Transport gas ‘Yaitu perpindahan gas dari paru ke jaringan dan dari jaringan ke paru dengan bantuan darah (aliran darah), 1) Transudat dapat disebabkan oleh kegagalan jantung kongestif (gagal jantung kiri), sindroma nefrotik, asites (oleh karena sirosis kepatis), syndroma vena cava superior, tumor, sindroma meig. 2) Eksudat disebabkan oleh infeksi, TB, preumonia dan sebagainya, tumor, ifark paru, radiasi, penyakit kolagen. 3) Efflusi hemoragis dapat disebabkan oleh adanya tumor, trauma, infark paru, tuberkulosis. 4) Berdasarkan lokasi cairan yang terbentuk, effusi dibagi menjadi unilateral dan bilateral. Efusi yang unilateral tidak mempunyai kaitan yang spesifik dengan penyakit penyebabnya akan tetapi effusi yang bilateral ditemukan pada penyakit-penyakit dibawah ini “Kegagalan jantung kongestif, sindroma nefrotik, asites, infark paru, lupus eritematosus systemic, tumor dan tuberkolosis. Patofisiologi Dalam keadaan normal hanya terdapat 10-20 ml cairan di dalam rongga pleura, Jumlah cairan di rongga pleura tetap, karena adanya tekanan hidrostatis pleura parietalis sebesar 9 cm 120. Akumulasi cairan pleura dapat terjadi apabila tekanan osmotik koloid menurun misalnya pada penderita hipoalbuminemia dan bertambahnya permeabilitas kapiler akibat ada proses keradangan atau neoplasma, bertambahnya tekanan hidrostatis akibat kegagalan jantung dan tekanan negatif intra pleura apabila terjadi atelektasis paru (Alsagaf H, Mukti A, 1995, 145). Effusi pleura berarti terjadi pengumpulan sejumlah besar cairan bebas. dalam kavum pleura. Kemungkinan penyebab efusi antara lain (1) penghambatan drainase limfatik dari rongga pleura, (2) gagal jantung yang menyebabkan tekanan kapiler paru dan tekanan perifer menjadi sangat tinggi sehingga menimbulkan transudasi cairan yang berlebihan ke dalam rongga pleura (3) sangat menurunnya tekanan osmotik kolora plasma, jadi juga memungkinkan transudasi cairan yang berlebihan (4) infeksi atau setiap penyebab peradangan apapun pada permukaan pleura dari rongga pleura, yang memecahkan membran kapiler dan memungkinkan pengaliran protein plasma dan cairan ke dalam rongga secara cepat (Guyton dan Hall , Ege, 1997, 623-624). 2. Dampak Masalah a. Dampak masalah terhadap individu Sebagaimana penderita penyakit yang lain, pada pasien effusi pleura akan mengalami suatu perubahan baik bio, psiko sosial dan spiritual yang akan selalu menimbulkan dampak yang diakibatkan olch proses penyakit atau pengobatan dan perawatan. Pada umumnya Px dengan effusi pleura akan tampak sakit, suara nafas menurun adanya nyeri pleuritik terutama pada akhir inspirasi, febris, batuk dan yang lebih Khas lagi adalah adanya sesak nafas, rasa berat pada dada akibat adnya akumulasi cairan di kavum pleura, b. Dampak masalah terhadap keluarga Pada umumnya keluarga pasien akan merasa dituntut untuk selalu ‘menjaga dan memenuhi kebutuhan pasien, Apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit schingga keluarga pasien akan memberi perhatian yang lebih pada pasien. Keluarga menjadi cemas dengan keadaan pasien karena mungkin sebagai orang awam keluarga pasien Kurang mengerti dengan kondisi pasien dan tentang bagaimana perawatannya, Lamanya perawatan pasien banyaknya biaya pengobatan merupakan masalah bagi pasien dan keluarganya terlebih untuk keluarga dengan tingkat ekonomi yang rendah. Secara langsung peran pasien sesuai statusnya pun akan mengalami perubahan bahkan gangguan selama pasien dirawat di rumah sakit. B. ASUHAN KEPERAWATAN Pemberian Asuhan Keperawatan merupakan proses terapeutik yang ‘melibatkan hubungan kerjasama dengan Klien, keluarga atau masyarakat untuk ‘mencapai tingkat kesehatan yang optimal (Canpernito, 2000.2), Perawat memerlukan metode ilmiah dalam melakukan proses terapeutik tersebut yaitu proses keperawatan. Proses keperewatan dipakai untuk membantu perawat dalam melakukan praktek keperawatan secara sistematis dalam mengatasi masalah keperawatan yang ada, dimana keempat komponennya saling mempengaruhi satu sama lain yaitu : pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang membentuk suatu mata rantai (Budianna Keliat, 1994,2). Pengkajian Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan atau dikaji meliputi : a. Identitas Pasien Pada tahap ini perawat perlu mengetahui tentang nama, umur, jenis kelamin, alamat rumah, agama atau kepercayaan, suku bangsa, bahasa yang dipakai, status pendidikan dan pekerjaan pasien. Keluhan Utama Keluhan utama merupakan faktor utama yang mendorong pasien ‘mencari pertolongan atau berobat ke rumah sakit, Biasanya pada pasien dengan effusi pleura didapatkan keluhan berupa sesak nafas, rasa berat pada dada, nyeri pleuritik akibat iritasi pleura yang bersifat tajam dan terlokasilir terutama pada saat batuk dan bemnafas serta batuk non produktif. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien dengan effusi pleura biasanya akan diawali dengan adanya tanda-tanda seperti batuk, sesak nafas, nyeri pleuritik, rasa berat pada dada, berat badan menurun dan sebagainya. Perlu juga ditanyakan mulai kapan keluhan itu muncul. Apa tindakan yang telah dilakukan untuk menurunkan atau menghilangkan keluhan-keluhannya tersebut. Riwayat Penyakit Dahulu Perlu ditanyakan apakah pasien pernah menderita penyakit seperti ‘TBC paru, pneumoni, gagal jantung, trauma, asites dan sebagainya. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya faktor predisposisi. Riwayat Penyakit Keluarga Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit-penyakit yang disinyalir sebagai penyebab effusi pleura seperti Ca paru, asma, TB paru dan lain sebagainya. Riwayat Psikososial Meliputi perasaan pasien terhadap penyakitnya, bagaimana cara ‘mengatasinya serta bagaimana perilaku pasien terhadap tindakan yang dilakukan terhadap dirinya. Pengkajian Pola-Pola Fungsi Kesehatan 1) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat ‘Adanya tindakan medis dan perawatan di rumah sakit mempengaruhi perubahan persepsi tentang kesehatan, tapi kadang juga memunculkan persepsi yang salah terhadap pemeliharaan kesehatan. Kemungkinan adanya riwayat kebiasaan merokok, minum alkohol dan penggunaan obat-obatan bisa menjadi faktor predisposisi timbulnya penyakit. 2) Pola nutrisi dan metabolisme Dalam pengkajian pola nutrisi dan metabolisme, kita perlu melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk 3) 4) 5) mengetahui status nutrisi pasien, selain juga perlu ditanyakan kebiasaan makan dan minum sebelum dan selama MRS pasien dengan effusi pleura akan mengalami penurunan nafsu makan akibat dari sesak nafas dan penekanan pada struktur abdomen. Peningkatan metabolisme akan terjadi akibat proses penyakit. pasien dengan effusi pleura keadaan umumnya lemah, Pola eliminasi Dalam pengkajian pola climinasi_ perlu ditanyakan ‘mengenai kebiasaan ilusi dan defekasi sebelumdan sesudah MRS. Karena keadaan umum pasien yang lemah, pasien akan lebih banyak bed rest sehingga akan menimbulkan konstipasi, selain akibat pencemaan pada struktur abdomen menyebabkan penurunan peristaltik otot-otot tractus degestivus, Pola aktivitas dan latihan Akibat sesak nafas, kebutuhan O> jaringan akan kurang terpenuhi dan Px akan cepat mengalami kelelahan pada aktivitas minimal. Disamping itu pasien juga akan mengurangi aktivitasnya akibat adanya nyeri dada. Dan untuk memenuhi kebutuhan ADL nya sebagian kebutuhan pasien dibantu oleh perawat dan keluarganya. Pola tidur dan istirahat Adanya nyeri dada, sesak nafas dan peningkatan suhu tubuh akan berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan tidur ) 8) dan istitahat, selain itu akibat perubahan kondisi lingkungan dari Jingkungan rumah yang tenang ke lingkungan rumah sakit, dimana banyak orang yang mondar-mandir, berisik dan lain sebagainya. Pola hubungan dan peran Akibat dari sakitnya, secara langsung pasien akan mengalami perubahan peran, misalkan pasien seorang ibu rumah tangga, pasien tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai seorang ibu yang harus mengasuh anaknya, mengurus suaminya, Disamping itu, peran pasien di masyarakatpun juga mengalami perubahan dan semua itu mempengaruhi hubungan interpersonal pasien. Pola persepsi dan konsep diri Persepsi pasien terhadap dirinya akan berubah. Pasien yang tadinya sehat, tiba-tiba mengalami sakit, sesak nafas, nyeri dada Sebagai seorang awam, pasien mungkin akan beranggapan bahwa penyakitnya adalah penyakit berbahaya dan mematikan. Dalam hal ini pasien mungkin akan kehilangan gambaran_positif terhadap dirinya. Pola sensori dan kognitif Fungsi panca indera pasien tidak mengalami perubahan, demikian juga dengan proses berpikimnya. 9) Pola reproduksi seksual Kebutuhan seksual pasien dalam hal ini hubungan seks intercourse akan terganggu untuk sementara waktu karena pasien berada di rumah sakit dan kondisi fisiknya masih lemah. 10) Pola penanggulangan stress Bagi pasien yang belum mengetahui proses penyakitnya akan mengalami stress dan mungkin pasien akan banyak bertanya pada perawat dan dokter yang merawatnya atau orang yang mungkin dianggap lebih tahu mengenai penyakitnya. 11) Pola tata nilai dan kepercayaan Sebagai seorang beragama pasien akan lebih mendekatkan dirinya kepada Tuhan dan menganggap bahwa penyakitnya ini adalah suatu cobaan dari Tuhan. pemeriksaan fisik 1) Status Kesehatan Umum. Tingkat kesadaran pasien peru dikaji, bagaimana penampilan pasien secara umum, ekspresi wajah pasien selama dilakukan anamnesa, sikap dan perilaku pasien tethadap petugas, bagaimana mood pasien untuk mengetahui tingkat kecemasan dan ketegangan pasien. Perlu juga dilakukan pengukuran tinggi badan berat badan pasien. 2) Sistem Respirasi Inspeksi pada pasien effusi pleura bentuk hemithorax yang sakit mencembung, iga mendatar, ruang antar iga melebar, pergerakan pernafasan menurun, Pendorongan mediastinum ke arah hemithorax kontra lateral yang diketahui dari posisi trakhea dan ictus kordis. RR cenderung meningkat dan Px biasanya dyspneu. Fremitus tokal menurun terutama untuk effusi pleura yang jumlah cairannya > 250 ce. Disamping itu pada palpasi juga ditemukan pergerakan dinding dada yang tertinggal pada dada yang sakit. Suara perkusi redup sampai peka tegantung jumlah cairannya. Bila cairannya tidak mengisi penuh rongga pleura, maka akan terdapat batas atas cairan berupa garis lengkung dengan ujung lateral atas ke medical penderita dalam posisi duduk. Garis ini disebut garis Ellis-Damoisseaux. Garis ini paling jelas di bagian depan dada, kurang jelas di punggung Auskultasi Suara nafas menurun sampai menghilang. Pada posisi duduk cairan makin ke atas makin tipis, dan dibaliknya ada Kompresi atelektasis dari parenkian paru, mungkin saja akan ditemukan tanda-tanda auskultasi dari atelektasis kompresi di sekitar batas atas cairan. Ditambah lagi dengan tanda i ~ ¢ artinya bila penderita diminta mengucapkan kata-kata i maka akan terdengar suara e sengau, yang discbut egofoni (Alsagaf H, Ida Bagus, Widjaya Adjis, Mukty Abdol, 194,79) 3) Sistem Cardiovasculer Pada inspeksi perlu diperhatikan letak ictus cordis, normal berada pada ICS — 5 pada linea medio claviculaus kiri selebar 1 em. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran jantung. Palpasi untuk menghitung frekuensi jantung (health rate) dan harus diperhatikan kedalaman dan teratur tidaknya denyut jantung, perlu juga memeriksa adanya thrill yaitu getaran ictus cordis. Perkusi untuk menentukan batas jantung dimana daerah jantung terdengar pekak. Hal ini bertujuan untuk menentukan adakah pembesaran jantung atau ventrikel iri. Auskultasi untuk menentukan suara jantung I dan IT tunggal atau gallop dan adakah bunyi jantung III yang merupakan gejala payah jantung serta adakah murmur yang menunjukkan adanya peningkatan arus turbulensi darah, 4) Sistem Pencernaan Pada inspeksi perlu diperhatikan, apakah abdomen membuncit atau datar, tepi perut menonjol atau tidak, umbilicus ‘menonjol atau tidak, selain itu juga perlu di inspeksi ada tidaknya benjolan-benjolan atau massa, Auskultasi_ untuk mendengarkan suara peristaltik usus dimana nilai normalnya 5-35 kali permenit. Pada palpasi perlu juga diperhatikan, adakah nyeri tekan abdomen, adakah massa (tumor, feces), turgor kulit perut untuk mengetahui derajat hidrasi pasien, 5) 6) 0) apakah hepar teraba, juga apakah lien teraba, Perkusi abdomen normal tympanik, adanya massa padat atau cairan akan ‘menimbulkan suara pekak (hepar, asites, vesika urinarta, tumor). Sistem Neurologis Pada inspeksi tingkat kesadaran perlu dikaji Disamping juga diperlukan pemeriksaan GCS. Adakah composmentis atau somnolen atau comma. refleks patologis, dan bagaimana dengan refleks fisiologisnya. Selain itu fungsi-fungsi sensors juga perlu dikaji seperti pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan dan pengecapan, Sistem Muskuloskeletal Pada inspeksi perlu diperhatikan adakah edema peritibial, palpasi pada kedua ekstremetas untuk mengetahui tingkat perfusi perifer serta dengan pemerikasaan capillary refil time. Dengan inspeksi dan palpasi dilakukan pemeriksaan kekuatan otot kemudian dibandingkan antara kiri dan kanan, Sistem Integumen Inspeksi mengenai keadaan umum kulit higiene, wama ada tidaknya lesi pada Kulit, pada Px dengan effusi biasanya akan tampak cyanosis akibat adanya kegagalan sistem transport O2. Pada palpasi perlu diperiksa mengenai kehangatan kulit (dingin, hhangat, demam). Kemudian texture kulit (halus-lunak-kasar) serta turgor kulit untuk mengetahui derajat hidrasi seseorang. i. Pemeriksaan Penunjang Hasil pemeriksaan medis dan laboratorium 1. Pemeriksaan Radiologi Pada fluoroskopi maupun foto thorax PA cairan yang kurang dari 300 ce tidak bisa terlihat. Mungkin kelainan yang tampak hanya berupa penumpukkan kostofrenikus. Pada effusi pleura sub pulmonal, meski cairan pleura lebih dari 300 ce, frenicocostalis tampak tumpul, diafragma kelihatan meninggi. Untuk memastikan dilakukan dengan foto thorax lateral dari sisi yang sakit (lateral dekubitus) ini akan memberikan hasil yang memuaskan bila cairan pleura sedikit (Hood Alsagaff, 1990, 786- 787). 2. Biopsi Pleura Biopsi ini berguna untuk mengambil specimen jaringan pleura dengan melalui biopsi jalur percutaneus. Biopsi ini digunakan untuk mengetahui adanya sel-sel ganas atau kuman-kuman penyakit (biasanya kasus pleurisy tuberculosa dan tumor pleura) (Soeparman, 1990, 788). Pemeriksaan Laboratorium Dalam pemeriksaan cairan pleura terdapat beberapa pemeriksaan antara lain : a. Pemeriksaan Biokimia Secara biokimia effusi pleura terbagi atas transudat dan eksudat yang perbedaannya dapat dilihat pada tabel berikut : ‘Transudat Eksudat Kadar protein dalam effusi 9/dl <3 >3 Kadar protein dalam effusi <0,5 > 0,5 Kadar protein dalam serum Kadar LDH dalam effusi (1-U) <200 > 200 Kadar LDH dalam effusi <06 > 06 Kadar LDH dalam serum Berat jenis cairan effusi < 1,016 > 1,016 Rivalta Negatif Positif Disamping _pemeriksaan tersebut diatas, secara biokimia diperiksakan juga cairan pleura : Kadar pH dan glukosa, Biasanya merendah pada penyakit- penyakit infeksi, arthritis reumatoid dan neoplasma Kadar amilase. Biasanya meningkat pada paulercatilis dan ‘metastasis adenocarcinona (Soeparman, 1990, 787). Analisa cairan pleura Transudat Eksudat, Hilothorax Empiema Empiema anaerob : jemih, kekuningan : kuning, kuning-kehijauan : putih seperti sus + kental dan keruh : berbau busuk ce - Mesotelioma : sangat kental dan berdarah Perhitungan sel dan sitologi Leukosit 25.000 (mm*):empiema Banyak Netrofil Banyak Limfosit Eosinofil meningkat : Eritrosit Misotel banyak Sitologi pneumonia, infark paru, pankreatilis, TB paru : tuberculosis, limfoma, keganasan, emboli paru, poliatritis nodosa, parasit dan jamur : mengalami peningkatan 1000-10000/ mm? cairan tampak kemorogis, sering dijumpai pada pankreatitis atau pneumoni. Bila erytrosit > 100000 (mm? menunjukkan infark paru, trauma dada dan keganasan. : Jika terdapat mesotel kecurigaan TB bisa disingkirkan. : Hanya 50-60% kasus- kasus keganasan dapat ditemukan sel ganas. Sisanya kurang lebih terdeteksi karena akumulasi cairan pleura lewat mekanisme —obstruksi, preamonitas atau atelektasis (Alsagaff Hood, 1995 : 147,148) 4d. Bakteriologis Jenis kuman yang sering ditemukan dalam cairan pleura adalah pneamo cocclis, E-coli, klebsiecla, pseudomonas, enterobacter. Pada pleuritis TB kultur cairan terhadap kuman tahan asam hanya dapat menunjukkan yang positif sampai 20% (Soeparman, 1998: 788). Analisa Data Setelah semua data dikumpulkan, kemudian dikelompokkan dan dianalisa sehingga dapat ditemukan adanya masalzh yang muncul pada penderita effusi pleura, Selanjutnya masalah tersebut dirumuskan dalam diagnosa keperawatan, . Diagnosa Keperawatan Penentuan diagnosa keperawatan harus berdasarkan analisa data sari hasil pengkajian, maka diagnosa keperawatan yang ditemukan di kelompokkan menjadi diagnosa aktual, potensial dan kemungkinan, (Budianna Keliat, 1994,1) Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan effusi pleura antara lain : 1. Ketidakefektifan pola pemafasan berhubungan dengan menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap penumpukkan cairan dalam rongga pleura (Susan Martin Tucleer, dkk, 1998). 2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Sehubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh, pencemaan nafsu makan akibat sesak nafas sekunder terhadap penekanan struktur abdomen (Barbara Engram, 1993). 3. Cemas schubungan dengan adanya ancaman kematian yang dibayangkan (ketidakmampuan untuk bernafas). 4. Gangguan pola tidur dan istirahat sehubungan dengan batuk yang menetap dan sesak nafas serta perubahan suasana lingkungan Barbara Engram). 5. Ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari sehubungan dengan keletihan (keadaan fisik yang lemah) (Susan Martin Tucleer, dkk, 1998), 6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, aturan _pengobatan sehubungan dengan kurang terpajang informasi (Barbara Engram, 1993) . Perencanaan Setelah merumuskan diagnosa keperawatan, dibuat rencana tindakan untuk — mengurangi, menghilangkan dan mencegah —_masalah Klien.(Budianna Keliat, 1994, 16) Diagnosa Keperawatan 1 Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap penumpukan cairan dalam rongga pleura, Tujuan : Pasien mampu mempertahankan fungsi paru secara normal Kriteria hasil : Irama, frekuensi dan kedalaman pernafasan dalam batas normal, pada pemeriksaan sinar X dada tidak ditemukan adanya akumulasi cairan, bunyi nafas terdengar jelas. Rencana tindakan : a. Identifikasi faktor penyebab, Rasional : Dengan mengidentifikasikan penyebab, kita dapat menentukan jenis effusi pleura schingga dapat mengambil tindakan yang tepat. b. Kaji kualitas, frekuensi dan kedalaman pemafasan, laporkan setiap perubahan yang terjadi. Rasional : Dengan mengkaji kualitas, frekuensi dan kedalaman pemafasan, kita dapat mengetahui sejauh mana perubahan kondisi pasien. c. Baringkan pasien dalam posisi yang nyaman, dalam posisi duduk, dengan kepala tempat tidur ditinggikan 60 — 90 derajat. Rasional : Penurunan diafragma memperluas daerah dada sehingga ekspansi paru bisa maksimal. 4. Observasi tanda-tanda vital (suhu, nadi, tekanan darah, RR dan respon pasien). Rasional : Peningkatan RR dan tachcardi merupakan indikasi adanya penurunan fungsi paru, ¢. Lakukan auskultasi suara nafas tiap 2-4 jam. Rasional : Auskultasi dapat menentukan kelainan suara nafas pada bagian paru-paru. £ Bantu dan ajarkan pasien untuk batuk dan nafas dalam yang efektif. Rasional : Menekan daerah yang nyeri ketika batuk atau nafas dalam, Penekanan otot-otot dada serta abdomen membuat batuk lebih efektif. 8. Kolaborasi dengan tim medis lain untuk pemberian Op dan obat- obatan serta foto thorax. Rasional : Pemberian oksigen dapat menurunkan beban pemafasan dan mencegah terjadinya sianosis akibat hiponia Dengan foto thorax dapat dimonitor kemajuan dari berkurangnya cairan dan kembalinya daya kembang paru, Diagnosa Keperawatan II Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh, penurunan nafsu makan akibat sesak nafas. Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi Kriteria hasil : Konsumsi lebih 40 % jumlah makanan, berat badan normal dan hasil laboratorium dalam batas normal. Rencana tindakan ; a. Beri motivasi tentang pentingnya nutrisi. Rasional : Kebiasaan makan seseorang dipengaruhi oleh kesukaannya, kebiasaannya, agama, ekonomi dan. pengetahuannya tentang pentingnya nutrisi bagi tubub, b. Auskultasi suara bising usus. Rasional : Bising usus yang menurun atau meningkat ‘menunjukkan adanya gangguan pada fungsi pencernaan. c. Lakukan oral hygiene setiap hari. Rasional ; Bau mulut yang kurang sedap dapat mengurangi nafsu maken. d. Sajikan makanan semenarik mungkin. Rasional : — Penyajian makanan yang menarik dapat meningkatkan nafsu makan. €. Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering. Rasional : Makanan dalam porsi kecil tidak membutuhkan energi, banyak selingan memudahkan reflek. £ Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian di‘it TTP Rasional : Di’it TKTP sangat baik untuk kebutuhan metabolisme dan pembentukan antibody karena diet TKTP menyediakan kalori dan semua asam amino esensial. g. Kolaborasi dengan dokter atau konsultasi untuk melakukan pemeriksaan laboratorium alabumin dan pemberian vitamin dan suplemen nutrisi lainnya (zevity, ensure, socal, putmocare) jika intake diet terus menurun lebih 30 % dari kebutuhan, Rasional : Peningkatan intake protein, vitamin dan mineral dapat menambah asam lemak dalam tubuh. Diagnosa Keperawatan III ‘Cemas atau ketakutan sehubungan dengan adanya ancaman kematian yang dibayangkan (ketidakmampuan untuk bernafas). Tujuan _: Pasien mampu memahami dan menerima keadaannya sehingga tidak terjadi kecemasan. Kriteria hasil : Pasien mampu bernafas secara normal, pasien mampu beradaptasi dengan keadaannya. Respon non verbal Klien tampak lebih rileks dan santai, nafas teratur dengan frekuensi 16-24 kali permenit, nadi 80-90 kali permenit. Rencana tindakan : a. Berikan posisi yang menyenangkan bagi pasien. Biasanya dengan semi fowler. Jelaskan mengenai penyakit dan diagnosanya. Rasional : pasien mampu menerima keadaan dan mengerti sehingga dapat diajak kerjasama dalam perawatan. a. Ajarkan teknik relaksasi Rasional : Mengurangi ketegangan otot dan kecemasan b. Bantu dalam menggala sumber koping yang ada. Rasional : Pemanfaatan sumber koping yang ada secara konstruktif sangat bermanfaat dalam mengatasi stress. c. Pertahankan hubungan saling percaya antara perawat dan pasien. Rasional : Hubungan saling percaya membantu proses terapeutik 4. Kaji faktor yang menyebabkan timbulnya rasa cemas. Rasional : Tindakan yang tepat diperlukan dalam mengatasi masalah yang dihadapi klien dan membangun kepercayaan dalam. ‘mengurangi kecemasan, . Bantu pasien mengenali dan mengakui rasa cemasnya. Rasional : Rasa cemas merupakan efek emosi schingga apabila sudah teridentifikasi dengan baik, perasaan yang mengganggu dapat diketahui. 4, Diagnosa Keperawatan IV Gangguan pola tidur dan istirahat sehubungan dengan batuk yang ‘menetap dan nyeri pleuritik Tujuan ——: Tidak terjadi gangguan pola tidur dan kebutuhan istirahat terpenuhi. Kriteria hasil : Pasien tidak sesak nafas, pasien dapat tidur dengan nyaman tanpa mengalami gangguan, pasien dapat tertidur dengan mudah dalam waktu 30-40 menit dan pasien beristirahat atau tidur dalam waktu 3-8 jam per hari. Reneana tindakan : a. Beri posisi senyaman mungkin bagi pasien. Rasonal : Posisi semi fowler atau posisi yang menyenangkan akan memperlancar peredaran O2 dan CO. b. Tentukan kebiasaan motivasi sebelum tidur malam sesuai dengan kebiasaan pasien sebelum dirawat. Rasional : Mengubah pola yang sudah menjadi kebiasaan sebelum tidur akan mengganggu proses tidur. ¢. Anjurkan pasien untuk latihan relaksasi sebelum tidur. Rasional : Relaksasi dapat membantu mengatasi gangguan tidur. 4. Observasi gejala kardinal dan keadaan umum pasien. Rasional : Observasi gejala kardinal guna mengetahui perubahan terhadap kondisi pasien, 5. Diagnosa Keperawatan V Ketidakmampuan melaksanakan aktivitas schari-hari sehubungan dengan keletihan (keadaan fisik yang lemah). Tujuan —_-: Pasien mampu_ melaksanakan aktivites seoptimal smungki Kriteria hasil : Terpenuhinya aktivitas secara optimal, _pasien kelihatan segar dan bersemangat, personel hygiene pasien cukup. Rencana tindakan : a. Evaluasi respon pasien saat beraktivitas, catat keluhan dan tingkat aktivitas serta adanya perubahan tanda-tanda vital. Raasional : Mengetahui sejauh mana kemampuan pasien dalam ‘melakukan aktivitas. a. Bantu Px memenuhi kebutuhannya. Rasional : Memacu pasien untuk berlatih secara aktif dan mandiri. b. Awasi Px saat melakukan aktivitas. Rasional : Memberi pendidikan pada Px dan keluarga dalam perawatan selanjutnya, ¢. Libatkan keluarga dalam perawatan pasien, Rasional : Kelemahan suatu tanda Px belum mampu beraktivitas secara penuh. d. Jelaskan pada pasien tentang perlunya keseimbangan antara aktivitas dan istirahat. Rasional : Istirahat perlu untuk menurunkan — kebutuhan metabolisme. ¢. Motivasi dan awasi pasien untuk melakukan aktivitas secara bertahap. Rasional : Aktivitas yang teratur dan bertahap akan membantu ‘mengembalikan pasien pada kondisi normal. Diagnosa Keperawatan VI Kurang pengetahuan mengenai kondisi, aturan _pengobatan sehubungan dengan kurangnya informasi. Tujuan : Pasien dan keluarga tahu mengenai kondisi dan aturan pengobatan. Kriteria hasil : a. Px dan keluarga menyatakan pemahaman penyebab masalah. b. PX dan keluarga mampu mengidentifikasi tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi medik. c. Px dan keluarga mengikuti program pengobatan dan menunjukkan perubahan pola hidup yang perlu untuk mencegah terulangnya masalah. Rencana tindakan : a. Kaji patologi masalah individu. Rasional : Informasi menurunkan takut Karena ketidaktahuan, Memberikan pengetahuan dasar untuk pemahaman kondisi dinamik dan pentingnya intervensi terapeutik. b. Identifikasi kemungkinan kambuh atau komplikasi jangka Panjang. Rasional : Penyakit paru yang ada seperti PPOM berat, penyakit paru infeksi dan keganasan dapat meningkatkan insiden kambuh. ¢. Kaji ulang tanda atau gejala yang memerlukan evaluasi medik cepat (contoh, nyeri dada tibs-tiba, dispena, distress pemafasan). Rasional : Berulangnya effusi pleura memerlukan intervensi ‘medik untuk mencegah, menurunkan potensial komplikasi. 4. Kaji ulang praktik kesehatan yang baik (contoh, nutrisi baik, istirahat, latihan). Rasional : Mempertahankan Kesehatan umum meningkatkan penyembuhan dan dapat mencegah kekambuhan. 4. Pelaksanaan Implementasi merupakan pelaksanaan rencana keperawatan oleh perawat terhadap pasien. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan rencana keperawatan diantarenya Intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan validasi ; ketrampilan interpersonal, teknikal dan intelektual dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat, keamanan fisik dan psikologis klien dilindungi serta dokumentasi intervensi dan respon pasien. Pada tahap implementasi ini merupakan aplikasi secara kongkrit dari rencana intervensi yang telah dibuat untuk mengatasi masalah keschatan dan perawatan yang muncul pada pasien (Budianna Keliat, 1994,4), . Evaluasi Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan, dimana evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dengan ‘melibatkan pasien, perawat dan anggota tim kesehatan lainnya, ‘Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan tercapai dengan baik atau tidak dan untuk melakukan pengkajian ulang (US. Midar H, dkk, 1989). Kriteria dalam menentukan tercapainya suatu tujuan, pasien : a. _Mampu mempertahankan fungsi paru secara normal. b. Kebutuhan nutrisi terpenuhi. ¢. Tidak terjadi gangguan pola tidur dan kebutuhan istirahat terpenuhi. 4. Dapat memenuhi kebutuhan perawatan iri sehari-hari untuk ‘mengembalikan aktivitas seperti biasanya, ¢ Menunjukkan pengetahuan dan gejala-gejala gangguan pemafasan seperti sesak nafas, nyeri dada schingga dapat melaporkan segera ke dokter atau perawat yang merawatnya, f, Mampu menerima keadaan sehingga tidak terjadi kecemasan. Menunjukkan pengetahuan tentang tindakan pencegahan yang berhubungan dengan penatalaksanaan kesehatan, meliputi kebiasaan yang tidak menguntungkan bagi kesehatan seperti merokok, minum minuman beralkohol dan pasien juga menunjukkan pengetahuan tentang kondisi penyakitnya. DAFTAR PUSTAKA. Al sagaff H dan Mukti, A, Dasar — Dasar Ilmu Penyakit Paru, Airlangga University Press, Surabaya ; 1995 Carpenito, Lynda Juall, Diagnosa keperawatan Aplikasi pada Prakiek Klinik Edisi 6, Penerbit Buku Kedokteran EGC,;1995 Carpenito, Lynda Juall, Rencana Asuhan dan Dokumentasi keperawatan Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 1995 Engram, Barbara, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Volume 1, Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 1999 Ganong F. William, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 17, Jakarta EGC ; 1998 Gibson, John, MD, Anatomi Dan Fisiologi Modern Untuk Perawat, Jakarta EGC ; 1995 Keliat, Budi Anna, Proses Keperawatan, Arcan Jakarta ; 1991 Laboratorium IImu Penyakit Para FK UNAIR, Dasar ~ Dasar Diagnostik Fisik Paru, Surabaya; 1994 Lismidar,proses keperawatan H,dkk, Proses keperawatan, AUP, 1990 Marrilyn. E. Doengus, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3 Jakarta EGC ; 1999 I. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Pedoman Diagnosis dan Terapi Lab/UPF Imu Penyakit Paru, Airlangga University Press; 1994 B.AC,Syaifiudin, Anatomi dan fisiologi untuk perawat, EGC; 1992 Soeparman A. Sarwono Waspadji, imu Penyakit Dalam jilid IT; 1990 Susan Martin Tucker, Standar Perawatan Pasien, Jakarta EGC ; 1998 Soedarsono, Guidelines of Pulmonology, Surabaya ; 2000 LAPORAN KASUS. ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN”’C’*DENGAN EFUSI PLEURA DI RUANGAN HIGH CARE UNIT (HCU) RUMAH SAKIT DR. M. YASIN BONE DISUSUN OLEH MUSDALIPA, ‘NIM : 202003083 PRESEPTPR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI "Shoo PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS. STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP- 2020/2021 “ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS NIM ‘Nama Mahasiswa yang Mengkaji wus datipa ‘L.baca_uvum A-Mentuos tien 4. Woma 2-umue ScTempot_/rarggat labie Y= denis Kelamin S-Shalus Pereawinan 6: Agama JL. Pandedacon barter 8 Suey S:planaen fo -Alamat _ te \e -Tongoal Mase BS 1s -puangan UY Golongan darah - is. Simlar gs - 8. Pmaggung juwb /pngenear 4. Nama. 2 Reena -Perdducan braehie 4. umur + Aubumgan Magen Hin 3 Wie! 267 Lehn tarung, 02 oktober (A £3 - 2 Law taes kowin ;_ som 1 SMe = Paani {bcerung = 23 NOMI dete - Perowoten /HoU = Kien etuorga : Ny 8° tet Me aspah- 2_\sen PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP TA, 2020/2024 Musdalipa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFES! J. Panyar baseman Saar wi A -euhon vara is Hin mangatavan Sesat- B.Alason mesure es, e q lun mingoiaican Sesaie, pada Sook enagas Arascican Sone Stbuion yong alu Hamu _bary hor Semin _tanggal 23 povember Aan famario dipauah Keruwah Sarit _Or Myosin Bone dlanyarean olth eer untute diopname, Kaluhan drasaican hijong Lmbul_lamganyaKetuhan eusang Wtbth 3 moe hat yang Mmmperberae pada Soot \etin rata dan telahan bxeurang ada soak dudure shor ded. Soak batuie = C- Data Medi. ‘ De Pamayae prnyptere {+ Dietetm eld + Ulead { Preuctatue ; NYen yong diracarcan Hten wameut 2-Digrosa medic ica oak. « 4. Sank Wasuk ——: Efust pleura 2 Quality : een mungatatcon Myr? yorg dresaican, b . Soak Prnacarian : Hus! Phares Angon Tata 5 CSeckoip) é 7 3 -Reavon clin rmgibh _nyert dada Sane baevec- —W- wwayat beseaay Maca Ulu Ye Sevsinty skyet yang dirasatcan mnggandgy Beh A Pryor yng penal dldlami Frame este yang dirasaican hia ng dint (Sook eel pzamate -anae Dima , flu, fatty, dan BAB eneer « ue penutbalp Elin mngaiokon Adar tou parts Pnytbabaya 3 -Piwnyot Pawan — 7 Flin mungagaeay aidae penah dipawok dipumah Sock Sbuumnya » Hanya brea diguseesmag . A- tiwoyat Opa Tider ada Nuayot aptrast + i a _S-Pibayor pingidatan —: Tak ada fwvayar pirgohacan Ehusus - B. Pwayat Atear lin mingaravan Laae ada mwayst lira’ mavanan > c- RWAYaT MUNA) icy Mengatacan tmunsasiaga Lengteap - PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP TA, 2020/2021 Musdalipa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFES! Cetgrangan : Lowi -faer Muninggal dunia CY) = Peampuan + Gers pareawinen _ + Goris _leeturunan Gers ferumnah Hellen 2 Orang tua dor ayah dan bu _tlun tudah muninggal Farena Factor usa F orang dua tellin Sudah muninggat anna faleter usia PMli ana We 2 dam 3 baSoudara Aan wanduniia Ruyait tun puura - PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP TA. 2020/2024 Musdalipa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFES! W. piwayar PSiKO -~sosto - Spiairual. A. foe oping elim tungtuh SSa% , temas B- Harapan elien Eenkang pmnyaedeya i euun brhorap agar dibuwan eeabahan dalam mnghadap! pmyaieknya , Faller Stret sor ewn dapat mungontroi diringa dugan baw . D- Kansep dict Lelie tringatakan Yohwo dittn ya bacsmangat UNEW Simbuh, Klien Aampae Vern as - 2. Ideal dint Hee Helin yin dapat veuiean —actwteasnya —Stedird dan ingin cepa Senbuh- 3-Morga alri Klien Merasa Sinang tinggat_dirumannya - 4. Peron litt en _burptran Sthagai kept tural tan 9ga -_ E-Penguechuan kteo tankang _ penyakitnya - felien_mengatovan dave Wngetahui panugbob dart pnyaiakma « iH &- Adopasy ‘eli Taradaptast dengan anggoto telutrga dan tazangga dengan bavi G. Uubungan dingan 79904 bevarga - Plain Mmangataten bubungen dingon omggora Kxtuarga bate W-Pulbungan dengan maiyarme at Huta rngatawan hubungan dingon mayaraat bolt: . {+ Pttratiin Uchodap orang ain dan lawon bier Elin mugatacon Sctaumenen gue telmgga gang Sakit dan hin Menarhatlean kettka dorter don prowat bicara « 2: Retiviias Sesiat lelin men gataican Salary mungucudr aickwitay —SeSuar Yong diiacuean AL kempat Knggainya , Sep Bahasa yang dequratcan lien Mrenggenaican bolas bugis dan indomsia danm lariateraens - PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP TA. 2020/2021 Musdalipa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFESI L- Bendoor Lingteungan tien_tengataan beadoan lingkeungan bait: M. Eegiagan Feagamaen Flan mengatateon Shelat © wake dan Sering tungikaty fegtatan Reagamaan - Vi FepuTurtar pasae / Pola bepasaan StHari-HARL kepurutay Sedewm masue es [Setelah masute eS [As Beris 1 A. Seitea maan Bane Hrtdate ada peribahan 2. Menu matean dalam 24 Jam Nast, Sayur tour. Bubur_, sayur, Lawte, a i buah . 3+ Preuens? mavan dalam Bx _Sehart 3B x Sehary 24 jam 4. Mavanan yang dlisucar Base Barse S-pimbatasan Pola macan | Tdse dibatasi Tiday di basas ¢ £. @ra_matan Busama teatvarga | dibantu ath keelyarga » ® + Cairan Hee eee Hi Sere teens minuman yang divonrums) | AIT Ruth Aw putih 2-Freeuensy menum Sesnng Sesering mungicin 3. Kebuvhen airan dalom Is 00 -1 800 cefan| (S00-1500 ce (hart 24 Jom ¢ \Shirahot dur te Jom dur Stang Neo ~ 4-00 UL 00 -h-00 2-Jom dur _matam 20-00 ~ 0-00 23 0-08.00 3. eblasaan Sebelum trdur. | Wonton Tw Venton ty + D -personay hygitne Mandi 2x Short 2x Sehars 2. Cth gambut Te Suminggu Bauwm pina a+ Gunkmg kuvu Vx Serminggu. | Nampae bersth PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP TA. 2020/2024 Musdalipa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFESI léebutuhan Sebulum _masure Rs Seetlah Mas ute hs E+ Eliminasi Bas L-Tempat gumbuang an we Pispoe 2. Frevuensi ax Sehart Rr keonsistinsy lembere (xe Sehari lumbuie Bate te Tenpat pembuang an we Pispot 2+ Preveans’ “5 -€x Shari 4 Norna euntng 2-3 x fihon Funing too 4. baw Armonia Amonia Fo aetivitas pat Laibar 1 -Sabuum masue Rs 4 pengataman becerya Kelun Mingataran Maarean activites Cehart-hwwi secora mandir’ vo lama biema Hiin_mingataican selamo Wunytietanean AlchWikasnya campat felecai gare bdax bisa €-Juit oldhraga dutemtutean - Glahtego Yang tug ditalewean oth (vin yaiku Jalan Santen C)Aom” pai) . __ 2, Sebalth masuie BS Jeliey Mungayatan Sclama dtrawar dies, dinny a chbaney dalam bumvites - PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP TA, 2020/2024 Musdalipa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFES! Vis Pemertesaan gee ~ Vari: setaca “Tang gat, a4 pewmber tore jams te op Aéeadaan _umum kelin_nampae lenah- Wabiiangan brat badan Hie mengatatcan brat badonnya tetap Jepires sebrivm masute ks. 2. eelemahan Fehon mingotakan Sesame 3: Pirubahan mood hin nampa sesar 4 Vial sign, To: 130760 nmig Ys 72 x15 S Bee. Pi 28x dan dibontu Vatiea Ke.we 5: Tingkat kesadaran Compes tmntic CES = ts) 6 Or - Gri Eabuth a. Barat badon : 58 ve, vB. ise cm b. elim bereubuh Idea - C* Pambut bliin tampa lurus - 8. tad Tee 1. eat: /integumen _aTeescur > Ralus b. Heimb aban + lembab cc floroo kulie : Sawomatang 4. sub 1 Bhatt e+ edema, Tidae ada F. Turger Fulit > Bote 2: Kepata don Rambue- a. Bentuk Fepata : Sumutns Piri dan eanan f aesodnopabis b-Warna Tambut = Hitam ce puadangan —: Tidak ada 4. Eebursthan ambut = bersth PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP TA, 2020/2021 Musdalipa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFES! 3+ buco 4. warn £_ Tidak ade Sanosis b-kebersthan + Tampak birth © Ueuran P pandete 4. Moka 4. Bantute Simone teint dan jeanan b Veanunguiva + Nore orumit &- Sdera 2 Tide tcberus. 4. puptt » Saver. _@ pimaraian slat bantu; Kacamata bata . S.Hedung —_/ pmetuman 4: Hidang 2 Steers tert dam teanan S.tubang hidung + Cmutris tein dan teanan ¢- Feradam gan Tdoie adr a. poup + Tidoe oda Fe Bintiuman ‘eliow bua tuinbedaican bau batten dan Mmyacieaye guth. £Tebinga/ pundengaran 4 Eaatare «Stats err don wemnan . Puademgan ; Tilote ade © Given ~The ada J. syramn Toe ada eopetnaxaian lat Tone Tide ada Tae odarytn beam pita Lain. 7. Mulut_dan igi 4 -Boie + lembab b-nweosa 2 pie ce Bus * Tide ala yiradong an d. Fongty pungeeopan = Bae t-ldah = Batti & Gigi ‘Versi, 8. hur a-tidae nompee pumbetaran Valor Lyd a pryeaven baie b-Ttdare hompae Ambingvaican Ving duyuaris CTA oda (eeleaeuan PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP TA, 2020/2021 Musdalipa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFES! ~g-Dado 4: aute dada x Semeeris ewe clan leanan « b-rama + Reguter « S- Pernagasn £28 xt d Punyr punafasan = Penchi batah (rater) 2. 7daw terdoa woisa | tuner ~ Yo- Abdemen . © Bankave 2 Suohic FT dow faa b-Terdapat Qwmbunan_Catran, WC pocimum Aan Gngatia tidaie Ateagt (os Eeesteemias Mag don Evstremttas Bawah. a Ektremitas Atos Fagan {Simutr’e let dan Kanon 2 Tide ode edimm a 3) Rantang gerae Fate 4) Fevavven pide oda Pewocantan DATA Porus ~_& Sistem Recpiratory YY tospres _ 4 Bantue dado. 2 Simesis tet dan kanan_ pirbanding an ururan ankiner lan tonsersia 12. dan gunzan dada _mevareas SteBkaN Picnatason - B+ paupass That oda_nyoi_bevan » & Ausevizasy Ronchi basah (tales) b- Sitkem — Gostromees hal Yrnspuest Serra Hdote teterus , bibir limbab - b. Abdomen bampal: Sirus Vem dan Kanan» emdme nampa. buns Jahan » d. Anus tedate dical 2) ausealasy a. Basing usuc 7 GuraKeon prrseaitiie LU x /j 2) faipas 5 = aceon texto buaoion don dae ada nyey wean , b+ Tat ada ales PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES MUHANBADIYAR SIDRAP TA, 2020/2021 Musdalipa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFES! Sistem lardiovasteuter Sens puesi 2 HORUUNgeWa rompae onemut 2) perteuss ¢ Tidole odo tur — mur, 3) usteuttay = Velingar bunyi sy lvb Se bub. 4) Tax ada bunys tombshon 4. Sittam urinaria Danspuest actidak ado rela 2) parpase HE a-Tidae ada ty teeon pada Kardung tanh = @. Soke museutyserletat wee pata a)ins pues ‘Burkute Wepata Mesechtpal, fantbut hi-am , Ptrrymbohan Hi ~Tatmbut freroiko b) paipasi + Tare ada nyeer Eeean Tidare ada vnatce diwu Tumor , Tambut viudoh Lercabat - a)erebral + Tae ada lerdosis , sceliene , dan wposis 3) Wukub 2 Tidave ada peruvahan Dantu tbentae Send ,Prdae terdapat eueateuan dan pembangicalcan - A) eater don tangn Moe eidopat Pmbingaican « + Sst Weuratags 1) Pungs Certbra) Baws» Muna 2 Onttneacr Datte ,daya mgat bane, Klin depat mingingae eyadian masa tats dan sicarang , kelvin mungerahvt Ot, Wortn dan tempat diana ya bade Seeatarg . ‘*) esadaron Compos mantis. = Mumbutea Maka Secara respon C4) 1 Motonie a3) EWebat (=) zletun dapat berbveara dingan baie , Minggunatean bahasy Pustt dan tdonena PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP TA, 2020/2024 Musdalipa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFESI 4) FINS! Novus craniat OMS Cottadtons) . renin dapat mertoedatcan let . Elen disuruh Munviup Eedua matanya dan salah ¢atu lWbang idan g cemdian itn igure, MiNGum SAldh saeu Saktnny ene Vays pith) vemvdian dlikanya bau apa yang dfa sean HMO (opens) =FuNIS pengtnatan yuh buie Costitan dwat evdah babur apabnia Kdae meagunacan eacamata unite ata deeok . AV.T WV (oso metorus ,trobiearis, Abducens) sleetopak tata Edata Luedi ptosis dan exepepaimus 5 pupt sSorcer , Prgiratean Seassbaas! ba mata kesegaia arah 4) Mv Urmgeminus) slain dapat minutap dan mungotPian Mrulutnya « £18. Wt (paciatit’) + lin dapat mumbedaican pata mans dan paht . f)ivew) (Avesereus> Fuge: pndengaran bane « QN 1% (AsSormringen’) hapesnuntah bette; samy felten dsurah Mengenh ; batwan aras Anding fering , ado rakines Mntah - b)v x (vagus) Reflees muntian bate Yu. CAensorius) : Rada Saat dilakucan Pemeriesaan don mumbery beconen Rada baba ele mompu mundhan » Nr CHigeg tess) Pada Saat jelien disuroh Mumyotorican Ldaknya_, kin Drampu_munggirae yan eseqata ardh . Th) Sistem endoerin Tidav ada purbesoran ty inyar Lyreid , bidore ada bmgtivaran urine brrubihan | Ewlate ada inayat air sini alteulitings gamut. 1) Sutem pratihaton Zi A) Tae adr _frbasteanen Pada lelepate mata - Tira Nam —hite pion pada Sueibar tata - oul maka ampate Meraia, ae A)Mlun gnnggunaiean Yacamata yrate diva - 2} Siskan_pendtnggran . 1) anspeesr FSumurys kth dam teanan « 1) papesy 2 Tidave ada yer’ Lécan , PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP TA. 2020/2021 lpueasned PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFES! “© Pamenteswan diagno trie hore 1 OF -06-3y Nama pasun Ste ov fumur 1 67 th Alomot * Werong Tanggat PumerieSaan ? 2y Yovmber reer fr LBboroto rium le Joos , aS 7 ap Saat zs Wt sat 7 1 te fue Greum s 19,7 ™}Ao mi - Terotinin © O,77 mg feo m Asm ura 3 $9 mE Ado mt Gos © BY Wg / 100m TI Flog m- a Thorales esan eeusr pela wiv SeeINGQF 194 5-6 dana leh a. Terapi 0) Tepasong titan RL 2) Gpovourme lar 712 Jam « 3) Amimofitin UMP 712 Jam PROGRAM STUD! PENDIDIKAN NERS STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP TA, 2020/2024 Musdalipa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFES! Paro p10 War Leper awataw Wweever Saturan Nagas Padong Pleura Muyosa don sitar sawran Puningkatan Prmeabititas nogas Vapier peura Ai tumbgvatan — produtest Avumutasy Caran dewm fongga pleura _[esthan Jan Ragas : tide efuctie Mean Sarat pada Turbron Pleura . a _ Stumurasi _nostsepber Seer Wnpus ditranoper Ke kertues Serebrr Mur dipersepsiean nyert “Mugamisine Prtahanan banier Sesate dan nyert Pas Lreeivacy Weutn teryag a susah Wdlur [Peueahan pela Halur PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP TA. 2020/2024 Musdalipa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFES| RTA Folcus Namo emur “Twi! : 4h NORE : os 06-8y Puongan : Prrawatan Data susseeTIE lelten —_mengiluh ses ou ellen menqtvh Senng pone DATA qpaceur 1: Pola nopas stellen nampate expat Sesare 3. lehen mungatetean jeaclang Menguariean lendir = tetien_mungeluh nyirr dada pada s.lelun q. teh ©. leonung hve _anemis Nampate Lema Mampar bature Seat bare | &- lelun tidur hanya sJom _ Kiln mngatatean Sulit tdve 7. Mampak \eehitam- hitarian Klin mingotaan —sin'ing Eerbangun pada _maiam hari seleitar mate 8. trv st: 130/80 mmng Ms pe eli Sib ec Play, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP TA. 2020/2021 Musdalipa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFESI ANALISA DATA Noma: THe * : Z to-rm 08-06-24 mur: 67 th 7 Diagrosa = BUS) Pleura DATA PENYEBAB, MASALAH bs inpies! Saturan ages [Busthan dan =‘elimn —mingtluh Scat b Z gos tadate = tetten man giivh sendghotvr| Mucameme purtahanan barter kad enere elem mengateican kadang dan stior Salutan nates mngilvarican endir L lpo. - ua nagas cepar Pomgcaan produces, sputum ea L ~ {ln Nompar AypUn|_veade OUR [weatngip 600m eqn waerqund (rHoquiea ana] p “wesefound shy sip arpa uA OA UNA 7 Syn) wea lwariiae youu SPI “Sp sep Sony Op aaFOg Rea ann webinp “an|ay Gade Famed wbySRA bawdy Ay * O| yp Fees Opel PAB wo ay AHO aha FA weantiy * yonspy = 95 fia = = buwinang Joby ELL Buel Seuriieso Wop vsolAuyy Gaya Sess TATA Wobwg Avid Aan Wij wali —~<] aerTGUTEY yoaSeNOU pI: D voip Yepurap ” ve qqipig| Una woroyourd — Tum Tour uvbnp” UINAD TeOpoR| Suh avers woandunusd Raetiny Wdup A GoTo oud THE MOP HORNA SHES” See wibp ueungnug TaN DiI] Was diy uobua J) “waivteudy isirmAAy cgonagqoU 7opA seTRN WRT woysg| Tenosey, TUSAIOIOT WeieMeradoy weqepal | eARSTT upyemvrodoy, wsoudeg "Hy worumong + “aun uedueny hi NVLVMVUSd IM NVAVONLL YNVONAY IS3d0Ud ONVENAS SUI % 99 So F sabe WH ON vorTy Testy IN NYWIGIONd IGNLS WYESONd edyepsny b207/0Z02 “VL dVUCIS HVAIGVMINVHNW SSNILS Tapa wad weyoqnnd | TAYws bo sinun- & 4A), SOPH vied Guvin seq he SUIN NYMIIONSd IONS WYUDOUd 3) = ‘rly wisntuma = 7 TeyPa wag weyed vb sont Wap SFoy omy WTTINE Bung wbionnA udp jus Wy sey ws = + aaa aad wim a A=] ina my © * miehuny = uawohig Uap oped aH wou E FAR heap writs a= GaiuP INR Te A> 2] | 7 OOTY wp wwUTeRY inp aes Webane vag == 30 A Tp Vea WRI NPG un | bach Uebiuoaé UPAR & “Wwmehu Buh wo buaAwy Fwvbitp vopsouip' 8} 5T awd ep ona CID WoGing - TL Woaboues —Qephnd Wey <1 whueadiny uebune TNL UvOsGUN Wobiip woBananyag wqnurdry “Gy InpR ood Top ole _veROTUAD] > axe. 3 2.98% 5 We LA Bmw Ogi AL = sin adie FATA = UY ware Away = Fedop ti swing 7 + Suoiwang oh sod sawn WA bped GENE a RY va Rbuoat are 30m oped _wpoy >| vehi ynnbuns uaa = “Toki Teva Faleg + RAST +30 Tinh aH TRI aA weg YI AMUN UeSuNY -T aqnGGu unbup buolmang FWobinp_reperip VORP VIA MIGIG eG “1 AAT one weasel ola © 4{_- Some ebbual wpod hy FeAbUR eA aTFIng 7005 Of pop Mohu lomusbuay vd wou)» Wang uoun gays wobuip (Sad0Ud ONVINAT SHIN NVMIGIONSd IONS WYUDOUd [wobunqnyng opop AR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFESI IMPLEMENTASI KEPERAWATAN TM tes Fob. Ruangan: Ptrawaran S06 34 enue Gy th Plagnosakeperawatan | Waktu | implementasiTindakankeperawatan ‘ome ‘tmusdabes) Busthan jaian nagas | Sota dae eect ecto WA to dhngan —penumpuican | 2-20 Secret yong bebihan . Ve thingebservasi Eryeuens! femafarson dungan host pernagesan cecatc, R rex ty foot [2 umganwurean lun uncure baryel] tamu cir hangat, din gan has ellen minum oF hangat 3. Mingaytiricon kellin uneute Dotue atte elangan hast lin Mmuroeunann ya - 4. Melaeuean tolaboras grmberien shar, dingan asit teliin chberican Obat . wytrr dada byhubvogan | suiase LMingealt Etngieate nqert, dingam dengan pininbunan Aire | hosi: Nyt brada pada seata cuiran pada rongga, 00 Sidang cy), Pura usr [2 Mingantrean Wh panyate Shrahat dingan Wasi lin muloemcannya - g: Mengatuurtean pada teltan WMtule natas dalam pada soot, Amboy mA, dengan hacit- lin Muatcuteantya dan Ryu’ binevran 9 PROGRAM STUD! PENDIDIKAN NERS STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP TA. 2020/2024 Musdalipa PROGRAM STUD! PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFES! DiagnosaKeperawatan ImplementasiTindakanKeperawatan Nama Jelas Gongguon pola edur birhubungan dingom pimingeatan Preuss NAS + - Ae Mingtear ulang pela bidur V-Mmngreaay ptnyibab gangguan Pola kdur Keltin | dingan hasil {elim Magatavan tidur hanyo Som disbaslan teartn a sear] Bbanyoe trdngar suara. 2. WrAPEAwAN Uinakungan yang nyaman dan tenang dingan hasil Ungieun gan baum einang eorena peng uequng alum bates’ : ay. Mimbervizan He gada lefts dan yeruarga tentang pukingnys Urirdhat ; dingam asi, tetiin dan lexWarga minger Munginar Pintangnya Ueitahat , Elin dengan basil elin math \aadaan tegaga, word PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP TA. 2020/2024 Musdalipa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFESI EVALUASI KEPERAWATAN N 1 nueretamer bona sop.96-ay. wmur + 67h, Hari JTanggal Evaluasi ( SOAP/ SOAPIER ) Nama Jelas Erry Wehin mungatatean sesate Tsdatipa AY M/r02r0 Sudoh bireurang Os.tettén Nampate lemab -¥lin pampak SesaK -Pr2e xen A: Mosatoh bpelum berate sy Plonuevan iMticvensy LObservati Frieuns) pammagasan aelakutean aloborasy pimbertan Obat Batute clon teSate | mordatipa S viettin mingstaean wuyindadea Suda bineurang —Vetten mingataican batve cudah benerrang OF _ehin nampa lemah = Steala Nyert Seclan 3 Ce) A> matatoh bum terasi P :lowurvan — \Atervensy Le teayr Eingicat nyeed Z-Arnean pada tellin Vntue Natas dalam pasa cant timbol yet, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP TA. 2020/2021 Musdalipa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS JENJANG PROFES| EVALUASI KEPERAWATAN 2TH res £ peeupgaton ‘Nama/Umur Ruang/Kamar term 05-06-54 umur 347 ah, Hari Nanggal_ | NO ox Waktu Evaluasi ( SOAP/ SOAPIER ) Nama Jelas Selasa Muselaripar WA foro Sielen Mingacatan tdue hanya S Yam disebabican tcarn a Sesate dan anya eeelingarsvara . tin mengatatcan (ingicungan - Klin Armotalah bem tarasy P lanjutieon Vetptatean Ungicungan yang ayamgn gan tinang » brlum nyaman ellen mampare temah ~Keonungtiva animis tidor honys £ Jam, dervens 1 Tteast vlong peta HU relen, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP TA. 2020/2024 Musdalipa

Anda mungkin juga menyukai