Manajemen Konflik
1. Febrian
2. Nur Fadilah
3. Rossalina Dhaniyati
4. Selviana Rahayu
5. Siti Mariatul Qibtiyah
i
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Allah s.w.t. yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
karunia-Nya kepada kami sehingga kami mendapat kesempatan untuk menyusun dan
menyelesaikan makalah ini. Terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing
dan mengarahkan kami dalam pembuatan makalah ini.
Tema yang dibahas dalam makalah ini adalah manajemen konflik. Penelitian dengan
judul Conflict Resolution Styles In The Nursing Profession (Iglesias dan Vallejo, 2014, p.1)
menjelaskan bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para
pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang
mungkin atau tidak mungkin menciptakan ketenangan, mufakat, hal positif atau agresif.
Setiap organisasi di mana manusia berinteraksi mempunyai kemungkinan terjadi konflik.
Konflik berhubungan dengan perasaan-perasaan termasuk perasaan diabaikan, dipandang
sebagaimana adanya, diperlakukan seperti budak, tidak dihargai, diabaikan, dan beban yang
berlebihan. Penyelesaian konflik yang tepat membutuhkan keterampilan kepemimpinan dan
fungsi manajemen di seluruh tingkat hierarki organisasi. Tanpa keterampilan kepemimpinan
dan fungsi manajemen, tidak mungkin konflik organisasi dapat dikelola dengan penyelesaian
yang tepat. Oleh karena itu, berbagai faktor yang terkait dengan manajemen konflik perlu
dipelajari dan dipahami, termasuk mengenai penyebab konflik, tujuan untuk meningkatkan
kemungkinan alternatif dalam pemecahan konflik, strategi, dan keterampilan khusus untuk
memecahkan konflik, yang akan dibahas di dalam makalah ini dan merupakan bagian dari
mata kuliah manajemen keperawatan.
Kami menyadari di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai bahan pembelajaran bagi kami.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
ii
BAB I
Pendahuluan
1
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami manajemen konflik berdasarkan teori dan
kasus.
b. Tujuan Khusus
Dapat mengetahui penyebab konflik.
Dapat mengetahui tujuan dalam penyelesaian konflik.
Dapat mengetahui strategi manajemen konflik.
Dapat mengetahui keterampilan khusus dalam mengelola konflik.
2
BAB II
Tinjauan Pustaka
6
2. Kompetisi
Adalah strategi di mana hanya ada satu orang/satu kelompok yang menang tanpa
mempertimbangkan yang kalah. Dampak strategi ini kemarahan, putus asa, dan ada
keinginan untuk memperbaiki di masa mendatang (Nursalam, 2009).
3. Akomodasi
Adalah strategi di mana satu pihak berusaha mengakomodasi permasalahan dengan
mengorbankan keyakinan dan keinginannya sehingga pihak lain dapat menang.
4. Smoothing
Adalah strategi di mana satu pihak menekan/mengurangi emosional dalam konflik.
Individu atau kelompok yang terlibat konflik berfokus pada hal yang disetujui
bersama, bukan pada perbedaan, dengan introspeksi dan kesadaran penuh.
5. Menghindar
Adalah strategi di mana pihak yang terlibat menyadari masalah yang dihadapi,
tetapi memilih menghindar tidak menyelesaikan masalah.
6. Kolaborasi
Adalah strategi penyelesaian masalah yang asertif dan kooperatif yang
menghasilkan penyelesaian menang-menang. Dalam kolaborasi, semua pihak
mengesampingkan tujuan awalnya dan bekerja sama untuk menentukan tujuan
umum prioritas atau supraordinat. Kedua pihak meyakini tujuan dapat dicapai.
8
BAB III
Kasus
Seorang ahli bedah dan seorang perawat asisten terlibat dalam debat sewaktu operasi. Ahli
bedah berkata bahwa ia tolol dan tidak ingin bekerja bersamanya lagi. Perawat asisten berkata
bahwa ia mampu sepenuhnya namun ia mengharapkan ahli bedah dapat membaca hatinya. Ia
berkata, “Bila Anda tidak berhenti mendesak Saya, Saya akan menguasai Anda dan rumah
sakit ini!” Ucapan ini menimbulkan peningkatan dialog kedalam pertikaian yang lebih hebat.
9
BAB IV
Pembahasan
Teori Kasus
10
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Konflik secara umum didefinisikan sebagai perselisihan internal atau eksternal
akibat adanya perbedaan gagasan, nilai, atau perasaan antara dua orang atau lebih.
Penelitian dengan judul Conflict Resolution Styles In The Nursing Profession
(Iglesias dan Vallejo, 2014, p.1) menjelaskan bahwa manajemen konflik merupakan
langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka
mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin
menciptakan ketenangan, mufakat, hal positif atau agresif.
Beberapa sumber konflik dalam organisasi dapat disebabkan oleh beberapa hal
berikut:
1. Keterbatasan sumber daya 8. Perilaku menentang
2. Perbedaan tujuan 9. Stres
3. Ketidakjelasan peran 10. Ruangan yang penuh sesak
4. Hubungan dalam pekerjaan 11. Kewenangan dokter
5. Perbedaan antar individu 12. Ketidakcocokan nilai dan
6. Masalah organisasi sasaran
7. Masalah dalam komunikasi
Tujuan dari manajemen konflik termasuk memperluas pengertian tentang
masalah, meningkatkan alternatif pemecahan, dan mencapai kesepakatan dalam
keputusan yang dapat dilaksanakan serta keikhlasan terhadap persetujuan yang dibuat.
Strategi khusus termasuk menghindar, akomodasi, kompetisi, kompromi, dan kerja
sama. Selain itu manajer perawat dapat mempelajari dan menggunakan keterampilan
khusus untuk mencegah dan mengelola konflik.
5.2 Saran
Untuk mengatasi konflik diperlukan pihak yang dapat bersikap netral dalam
mengambil sebuah keputusan sehingga konflik dalam manajemen dapat diatasi dan
diarahkan ke arah yang lebih baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Marquis, Bessie L. dan Carol J. Huston. 2010. Kepemimpinan dan manajemen keperawatan
: teori & aplikasi Ed. 4; alih bahasa, Widyawati, Wilda Eka Handayani, Fruriolina
Ariani; editor edisi bahasa Indonesia, Egi Komara Yudha, Anastasia Onny
Tampubolon. Jakarta: EGC.
Mito Julianto. Peran dan Fungsi Manajemen Keperawatan dalam Manajemen Konflik. Jurnal
Rumah Sakit Fatmawati Instalasi Rawat Inap Gedung Prof. Dr. Soelarto, Jakarta,
Indonesia.