PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Marquis & Huston (2010) mengatakan ada tiga kategori konflikyang utama
: intrapersonal, interpersonal, dan interkelompok.
1) Konflik intrapersonal : konflik yang terjadi pada individu sendiri. Keadaan ini
merupakan masalah internal untuk mengklarifikasi nilai dan keinginan dan
konflik yang terjadi. Hal ini sering dimanifestasikan sebagai akibat dari
kompetensi peran (Nursalam, 2009). Bagi manajer, konflik intrapersonal dapat
disebabkan oleh berbagai area tanggung jawab yang terkait dengan peran
manajemen (Marquis & Huston, 2010).
Konflik dapat terjadi karena manusia mempunyai sifat yang terbagi dalam
kuadran yaitu :
1) Dominasi (dominance), sifat yang paling mendasar dalam diri manusia yang
dapat menimbulkan konflik. Dominasi muncul karena manusia ingin
mempertahankan kehidupan pribadi dan sosialnya dimata orang lain atau ingin
menguasai orang lain agar menuruti keinginannya yang tujuannya untuk
mencapai kepuasan diri.
2) Kepengaruhan (persuasiveness), hal ini terjadi jika seseorang berusaha
mempengaruhi orang lain agar mau menuruti apa yang dipengaruhkan
kepadanya, jika pengaruh tersebut membawa dampak negatif pada dirinya
maka akan terjadi konflik.
3) Keteguhan hati (steadiness), merupakan cerminan sikap egois dalam diri
manusia, yang bila bersentuhan dengan kepentingan dan harga diri manusia lain
bisa menimbulkan konflik dan
4) kepatuhan (compliance), diartikan sebagai kepatuhan seseorang terhadap
nilainilai dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungannya. Jika ada karyawan
yang tidak patuh sedangkan karyawan yang lain sudah patuh akan memicu
timbulnya konflik (Bachtiar, 2004). Beberapa alasan yang paling umun yang
menyebabkan terjadinya konflik di lingkungan kerja yaitu : kompetisi diantara
a. Perilaku menentang, sebagai bentuk dari ancaman terhadap suatu dialog, dapat
menimbulkan gangguan protokol penerimaan untuk berinteraksi dengan orang
lain. Perilaku ini dapat berupa verbal dan nonverbal. Terdapat tiga macam
perilaku menentang, yaitu : competitive bomber yang dicirikan perilaku yang
mudah menolak, menggerutu dan menggumam, mudah untuk tidak masuk
kerja, dan merusak secara agresif yang disengaja. Tipe perilaku menentang
kedua adalah martyred acomodation, yang ditunjukkan dengan penggunaan
kepatuhan semu atau palsu dan kemampuan bekerjasama dengan orang lain,
namun sambil melakukan ejekan dan hinaan. Tipe perilaku menentang ketiga
adalah avoider, yang ditunjukkan dengan pengghindaran kesepakatan yang
telah dibuat dan menolak untuk berpartisipasi.
b. Banyaknya stressor yang muncul dalam lingkungan kerja seseorang
menimbulkan terjadinya stress. Stres dapat mengakibatkan tekanan fisik
maupun tekanan mental hal ini akan mudah memicu terjadinya konflik.
c. Kondisi ruangan yang terlalu sempit atau tidak kondusif untuk melakukan
kegiatan–kegiatan rutin dapat memicu terjadinya konflik. Hal yang
memperburuk keadaan dalam ruangan dapat berupa hubungan yang monoton
atau konstan diantara individu yang terlibat di dalamnya, terlalu banyaknya
pengunjung pasien dalam suatu ruangan atau bangsal mampu memperparah
kondisi ruangan yang mengakibatkan terjadinya konflik.
d. Kewenangan dokter–perawat yang berlebihan dan tidak saling mengindahkan
usulan–usulan di antara mereka, juga dapat mengakibatkan munculnya konflik.
Dokter yang tidak mau menerima umpan balik dari perawat, atau perawat yang
Proses konflik ada enam tahapan yaitu : pertama, kondisi yang mendahului,
konflik yang dipersepsi, konflik yang dirasakan, perilaku yang dinyatakan,
penyelesaian atau penekanan konflik, dan penyelesaian akibat konflik (Filley
dikutip dari Monica 1998). Kondisi yang mendahului merupakan penyebab
ANALISA KASUS
Anda adalah salah satu perawat lulusan S1 Ns yang sudah satu tahun bekerja di ruang
medikal bedah kelas II. Akhir-akhir ini anda sering diminta oleh kepala ruangan untuk
menggantikan ketua Tim yang sedang menjalankan cuti. Tidak jarang anda juga kadang
diminta menggantikan perawat lain diruang medikal bedah lain diruang VIP. Anda tetap
menjalankan tugas tersebut karena anda berfikir bahwa tugas tersebut mampu anda
jalankan dan masih sesuai dengan kompentensi anda walaupun ada perasaan enggan
karena berada pada situasi yang berbeda dari biasanya. Suatu hari ketika anda dinas sore
anda ditugaskan oleh perawat supervior membantu ruang bersalin karena diruangan
tersebut kekurangan tenaga. Anda merasa tidak setuju untuk bertugas diruangan bersalin
karena anda belum pernah melakukan perawatan diruang bersalin walaupun anda pernah
belajar ketika menjadi mahasiswa sehingga tidak mungkin anda mengambil tugas tersebut.
Perawat supervisi mengatakan anda harus menjalankan tugas ini karena anda dinilai paling
mampu di tugaskan dirungan tersebut. Anda merasakan ada konflik antara tugas
profesional, personal dan organisasi.
1. Akomodasi
2. Smoothing
3. Menghindar
4. Berkompromi
5. Berkolaborasi
6. Berkompetisi
Dan memprioritaskan penyelesaian konflik dimulai dari yang profesional, organisasi dan
personal.
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Manajemen Konflik adalah suatu cara atau proses mengambil langkah-langkah
oleh para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah
hasil yang positif dengan melakukan pendekatan, komunikasi dan evaluasi untuk
mendapatkan penyempurnaan untuk mendukung tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam Manajemen konflik ada 2 aspek yang bisa muncul yaitu aspek positif dan
aspek negatif. Konflik bisa di sebabkna oleh beberapa hal yang mengakibatkan ke dua
aspek (posif/negatif) tersebut bisa terjadi, diantaranya :
Batasan pekerjaan yang tidak jelas
Hambatan komunikasi
Tekanan waktu
Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal
Pertikaian antar pribadi
Perbedaan status
Harapan yang tidak terwujud
Agar konflik tidak berlarut-larut maka konflik dapat dicegah atau dikelola dengan :
Disiplin
Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan
Komunikasi
Mendengarkan secara aktif
B. Saran
Untuk mengatasi konflik diperlukan pihak yang dapat bersikap netral dalam
mengambil sebuah keputusan sehingga konflik dalam manajemen dapat diatasi dan
diarahkan ke arah yang lebih baik.
Dr. H.B. Siswanto, M.Si. 2011. Pengantar Manajemen. Penerbit Bumi Aksara - Jakarta