Anda di halaman 1dari 4

Konfik di Rumah Sakit dan Penyelesaiannya

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Dalam Pelayanan Kebidanan
Dosen Pengampu : Ana Kuniati, SST.,M.Keb.

Disusun oleh :

Nur Atikah Wardati P07124520069

PRODI PROFESI KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
YOGYAKARTA
TAHUN 2020
Pengertian Konflik

Konflik biasanya di artikan pertengkaran, persaingan, ketidaksepakatan antar individu dengan


individu lainnya ataupun dengan organisasi. Konflik cenderung dinyatakan sebagai penyebab
dalam merugikan organisasi yang timbul karena perbedaan kepribadian dan kegagalan dalam
kepemimpinan, yang dalam penyelesaiannya harus dengan intervensi manajemen tingkat
tinggi. Pandangan itu tidak sepenuhnya benar, sebab konflik juga dapat bermanfaat dalam
meningkatkan kinerja tim, dalam memberikan tantangan untuk menjadi lebih baik. Hanya saja
dalam konflik diperlukan pengelolaan yang baik.

Konflik bisa terjadi disetiap lapisan organisasi baik organisasi kecil maupun organisasi besar
seperti rumah sakit. Rumah sakit di anggap sebagai organisasi yang paling rentan dalam
terjadinya konflik, perubahan yang terus-menurus terjadi, pelayanan kesehatan yang terdiri
berbagai disiplin ilmu dan profesi, meningkatnya pengetahuan dan harapan masyarakat akan
pelayanan kesehatan serta desakan dari tim manajemen untuk pengembangan rumah sakit
menjadi lebih baik merupakan hal-hal yang memungkinkan timbulnya konflik.
Terdapat lima jenis konflik dalam organisasi:

Konflik Intrapersonal

Konflik seseorang dengan dirinya sendiri, hal ini terjadi ketika seseorang memiliki dua keinginan
yang tidak mungkin dilaksanakan pada saat bersamaan.

Konflik Interpersonal

Konflik yang terjadi antara orang per orangan karena kepentingan atau keinginan. Konflik ini
memiliki peranan yang penting dalam dinamika dalam perilaku organisasi. Konflik ini akan
melibatkan beberapa peranan dari anggota organisasi yang memengaruhi proses dalam
mencapai tujuan.
Konflik antar indivu dan kelompok

Hal ini terjadi dengan sering dihubungkannya cara kerja anggota tim dalam menghadapi
tekanan yang diberikan dalam mencapai konformitas (cara seseorang merubah perilakunya
agar sesuai dengan budaya organisasi yang ada) yang diberikan oleh timnya.

Konflik antar kelompok dalam organisasi

Konflik yang paling sering terjadi, seperti konflik antar bidang dalam menyelenggarakan
kewajibannya.

Konflik antar organisasi (rumah sakit)

Konflik ini biasanya disebut persaingan, dimana masing-masing rumah sakit ingin menunjukkan
kelebihan dari kompetitornya. Konflik ini memberikan efek positif berupa inovasi produk
layanan kepada pelanggan (pasien).

3 contoh konflik yang terjadi dalam organisasi Rumah Sakit

Organisasi

Organisasi dapat menjadi penyebab konflik dimana ketidakjelasan autoritas yang ada di dalam
organisasi tersebut membuat pengaturan dalam organisasi menjadi tidak jelas. Ketidakjelasan
pembagian kerja serta adanya perbedaan persepsi akan tugas, dan kewajiban dalam cangkupan
pekerjaan. Struktur dalam organisasi seperti tingkatan dalam organisasi, yuridikasi dalam
pembagian kerja, gaya kepemimpinan dalam organisasi, system imbalan dan ketergantungan
antar anggota kelompok. Hal-hal ini merupakan variable yang mendorong terjadinya konflik.

Perbedaan Antar Pribadi

Perbedaan persepsi akan kekuasaan serta pengambilan keputusan untuk hal-hal yang di anggap
essensial, serta adanya ketidakpercayaan pribadi serta ketidakpercayaan kompetensi
profesionalitas memicu konflik di banyak bidang di dalam rumah sakit. Pembagian insentif yang
sering tumpang tindih dan cenderung tidak adil juga dapat memicu konflik. Komunikasi yang
buruk dapat menimbulkan kesalahpahaman antar pihak-pihak yang terlibat. Penelitian
menunjukkan bahwa pertukaran informasi yang tidak cukup merupakan penghalang
komunikasi dan menjadi kondisi anteseden untuk terciptanya konflik.

Individu

Yang menjadi pokok permasalahan yang dapat menjadi pemicu dari faktor individu adalah
perbedaan tujuan pribadi dari masing-masing individu tersebut, dimana tujuan ini yang
mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal yang dirasa perlu, yang terkadang
bertentangan dengan tujuan organisasi. Banyaknya tenaga dokter maupun dokter spesialis
yang memiliki praktek pribadi di luar rumah sakit yang membuat jarangnya dokter di rumah
sakit membuat para tenaga kesehatan lainnya kesulitan jika ada pasien yang membutuhkan
pelayanan, tentu ini dapat menjadi konflik, baik antar dokter dengan pasien serta dokter
dengan tenaga medis lainnya.

Faktor pribadi lainnya yang berupa karakter kepribadian masing-masing individu, keunikan
masing-masing individu, dan perbedaaan dengan individu lainnya dan kebisaan penghargaan
terhadap individu lainnya juga merupakan potensial konflik yang dapat muncul dalam rumah
sakit.

Penyelesaian konflik

Anda mungkin juga menyukai