CARA PENDEKATAN
SOSIAL BUDAYA DALAM
PRAKTIK KEBIDANAN.
a. Kesehatan Ibu
Angka kematian ibu yang tinggi, menurut sensus kesehatan
rumah tangga. ( SKRT ) angka kematian Ibu maternal 450 /
100 000 kelahiran hidup. Kematian ibu merupakan salah satu
indikator derajat kesehatan dimana jumlah yang banyak
adalah Ibu masa hamil, partus dan nifas.
Tingkat pendidikan wanita yang rendah, terutama pada
wanita dewasa muda masih berkisar 25,7 %, kondisi ini
menyebabkan ibu-ibu tidak mengetahui perawatan semasa
hamil, kelahiran, perawatan bayi, dan semasa nifas, juga
tidak mengetahui kapan kapan datang ke pelayanan
kesehatan
Lanjutan
Kurangnya pengetahuan ibu tentang cara pemilihan
jenis/ bahan makanan, cara memasak dan cara
penyajian secara serasi
sebasar 54 %
Masyarakat yang memeriksakan diri ke Puskesmas 59,7%
1. Dasar Pijakan
a. Kesehatan adalah hak azasi bangsa
b. Kesehatan sebagai investasi bangsa
c. Kesehatan menjadi titik sentral pembangunan kesehatan
2. Landasan Idil : Pancasila
3. Landasan Konstitusionil : UUD 1945 al :
a. Pasal 28 A berbunyi : setiap orang berhak hidup serta
berhak mempertahankan kehidupannya.
b. Pasal 28 B ayat ( 2 ) setiap anak berhak atas
kelangsungan, tumbuh dan berkembang
lanjutan
Pasal 28 C ayat ( 1 )
Setiap orang berhak mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuha
dasarnya,berhak
mendapatkan pendidikan dan memperoleh
manfaat dari pendidikan dimaksud
lanjutan
Tujuan PKMD
Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong diri
sendiri di bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu
hidup
Tujuan Khusus
Menentukan wujud
Pergaulan kearah kemajuan
PENGERTIAN
1. Gambaran mengenai apa yang diinginkan yang pantas, atau berharga yang
mempengaruhi pola perilaku sosial dari yang memiliki nilai dimaksud ( Robert .
M)
2. Konsep-konsep yang hidup yang muncul dari alam pikiran sebagain masyarakat
mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai daam hidup
( Kuncoro Ningrat )
3. Suatu kesadaran plus emosi yang relatif lama hilangnya terhadap suatu obyek
atau gagasan seseoarang. Nilai hidup juga seringdisebut pandangan atau
orientasi hidup yang tercermin pada tingkah laku seseorang ( Para Sosiolog )
Kesadaran itu tersusun sebagai berikut :
Susunan nilai hidup itu berubah dari waktu kewaktu dan dari tempat ketempat.
Sedangkan praktis atau rasional adalah upay yang ditempuh secara pintas tapi
bisa mengakomodasi berbagai kepentingan atau dan disetujui berbagai pihak
Ciri-Ciri Nilai
Ada beberapa macam jenis Nilai anatar lain :
1. Nilai yang tercernakan ( Internalized Vallue )
Internalized vallue merupakan bagian dari kepribadian bawah
sadar ( Subcocious Personality ) Pada tingkatan ini nilai
merupakan suatu landasan bagi suatu teori yang diberikan
secara otomatis terhadap situasi-situasi tingkah laku.
Misalkan potensi / kemampuan yang ada pada seseorang
merupakan eksistensi pada individu tersebut secara bawah
sadar.
Nilai semacam ini membentuk landasan bagi hati nurani dapat
mengakibatkan timbulnya perasaan malu atau bersalah yang yang
sulit untuk dihilangkan.
Nilai – nilai yang tercernakan sering kali berfungsi untuk menutupi
perasaan hati seseoarng untuk mengahadapi konflik. Contoh :
Orang tua menyuruh anaknya untuk betindak pasif dalam suatu
perkelehaian di wilayahnya agar tidak terjadi konflik yang meluas.
Walaupun perasaan orang tua yang sebenarnya juga tidak terima
alias mendongkol
2. Nilai Dominan
waktu sakit.
Adapun upaya-upaya pencegahan penyakit antara lain:
1. Dengan pemberian imunisasi. Imunisasi dapat diberikan kepada bayi dan balita, ibu
hamil, WUS, murid SD kelas 1 sampai kelas 3.
Latar Belakang Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari
Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia
Indonesia. Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu
Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia
Sejahtera.
Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan
Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan
dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan
pelayanan kesehatan.
Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019,
yaitu:
(1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak,
(2) meningkatnya pengendalian penyakit,
(3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan
perbatasan,
(4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal
melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan
SJSN kesehatan,
(5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin,
serta
(6) meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
Lanjutan
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu:
1. penerapan paradigma sehat,
2. penguatan pelayanan kesehatan, dan
3. pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN).
Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan
dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta
pemberdayaan masyarakat.
Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses
pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu
menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko
kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan
sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu
ditujukan kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat.
Pelaksanaan Pendekatan Keluarga Sehat