Anda di halaman 1dari 43

ASPEK SOSIAL BUDAYA.

CARA PENDEKATAN
SOSIAL BUDAYA DALAM
PRAKTIK KEBIDANAN.

Oleh: Lisnawati, SKM., M.Kes


Aspek Sosial Budaya Yang Mempengaruhi Hidup Sehat

Kesehatan mencakup seluruh aspek kehidupan. Konsep


kesehatan tidak saja berorientasi pada aspek klinis saja, tetapi
lebih berorientasi pada ilmu-ilmu lain yang ada kaitannya
dengan kesehatan & kemasyarakatan , a.l : Ilmu Sosiologi,
Psikologi, Perilaku dll yang kegunaannya sebagai penunjang
yang sekaligus sebagai faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan.
Salah satu cabang sosiologi yang membahas kebudayaan
termasuk didalamnya adalah : Pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat-istiadat yang dilakukan oleh
masyarakat
lanjutan

Di negara maju terdapat unsur kebudayaan yang dapat menunjang


peningkatan status kesehatan antara lain:
1. tingkat pendidikan yang optimal
2. sosial ekonomi yang tinggi,
3. lingkungan hidup yang baik

Negara berkembang terjadi sebaliknya Keadaan tersebut


menuntut BIDAN sebagai salah satu petugas kesehatan harus


mempelajari masalah dengan sebaik-baiknya.
lanjutan
1. Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Kesehatan Masyarakat
Indonesia
Masalah yang kita hadapi adalah:
a. jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cukup
tinggi
b.penyebaran yang tidak merata
c. Tingkat pengetahuan dan pendidikan yang rendah terutama pada
golongan wanita
d.kebiasaan yang negatif yang berlaku di masyarakat
e. adat istiadat & kepercayaan yang kurangnya peran terhadap
pembangunan kesehatan masyarakat.
lanjutan

Masalah lain yang sering muncul adalah dampak dari


industrialisasi adalah timbulnya kawasan kumuh, serta Ibu-Ibu karir
tidak/ kurang memberi ASI pada bayinya secara optimal.

Kondisi sosial budaya masyarakat yang mendukung adalah


semangat gotong royong dan kekeluargaan serta
bermusyawarah dalam mengambil keputusan.
Aspek Sosial Budaya yang berhubungan dengan :

a. Kesehatan Ibu
 Angka kematian ibu yang tinggi, menurut sensus kesehatan
rumah tangga. ( SKRT ) angka kematian Ibu maternal 450 /
100 000 kelahiran hidup. Kematian ibu merupakan salah satu
indikator derajat kesehatan dimana jumlah yang banyak
adalah Ibu masa hamil, partus dan nifas.
 Tingkat pendidikan wanita yang rendah, terutama pada
wanita dewasa muda masih berkisar 25,7 %, kondisi ini
menyebabkan ibu-ibu tidak mengetahui perawatan semasa
hamil, kelahiran, perawatan bayi, dan semasa nifas, juga
tidak mengetahui kapan kapan datang ke pelayanan
kesehatan
Lanjutan
Kurangnya pengetahuan ibu tentang cara pemilihan
jenis/ bahan makanan, cara memasak dan cara
penyajian secara serasi

Sebagian besar ibu-ibu masih berpandangan “makan“


itu yang penting kenyang tanpa memperhatikan nilai gizi

Pengaruh pola makan terhadap timbulnya penyakit mis :


anaemi, pre-eklamsi, Diabites melitus dll
lanjut

Budaya pantang terhadap makan makanan


tertentu yang mestinya sangat dibutuhkan
Proses kehamilan & persalinan merupakan
penyebab kematian tertinggi pada wanita
yang berkisar 94,4% disebabkan perdarahan,
infeksi, toxemia, dan anaemi.
b. Terhadap Kesehatan Anak

Angka kematian bayi masih tinggi yaitu 58/1000 kelahiran


hidup. Jenis kematian adalah jenis penyakit D.3 I antara lain
Tetanus, campak, pertusis, dan sebab lain yaitu BBLR
Angka kematian balita masih 10,6/1000 31% dari
jumlah tersebut disebabkan PD3I dan Polio
Angka kelahiran dan angka kesuburan dirasa masih cukup
tinggi, angka kelahiran kasar berkisar antara 26-32/ 1000
penduduk
Kematian tersebut berkaitan erat dengan faktor sosial budaya
dimasyarakat seperti halnya tingkat pendidikan yang rendah
pada wanita, sosek, kepercayaan pada pelayanan tenaga
kesehatan masih rendah
lanjutan
 Pandangan sebagian masyarakat bahwa kelahiran
anak adalah merupakan sumber rezeki, sehingga
tambah anak akan tambah rezeki. Anak itu
tumpuhan dihari tua
 Kurangnya pemenuhan nutrisi bagi anak & bayi
karena mempreoritaskan ayah sebab ayah adalah
pencari nafkah
lanjutan

C. Terhadap Pelayanan Kesehatan


Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
masih rendah ini tertera pada
 Bumil dengan ANC frekuensi kunjungan berkisar 3.17 kali

sebasar 54 %
 Masyarakat yang memeriksakan diri ke Puskesmas 59,7%

swasta 28,9% Posyandu 11,2% .


lanjutan
 Pelayanan di Posyandu tidak / kurang tersedia ruangan yang
tertutup dan memadai untuk menjaga privacy.
 Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap petugas kesehatan
masih rendah, yang disebabkan karena relasi interpersonal
yang dirasa masih ada batas. Petugas kesehatan pada
umumnya pendatang sehingga ada perbedaan pengakuan dan
penerimaan sebagai keluarga, Imbalan jasa kepada petugas
kesehatan relatif mahal serta dibatasi dengan tarif
Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan adalah merupakan bagian dari


pembangunan nasional yangbertujuan meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi –tingginya.
Wujud pembangunan kesehatan di Indonesia adalah SKN (Sistem
Kesehatan Nasional )yang diatur dalam Undang-undang No 23 Th
1982 tentang kesehatan.
Undang-undang ini merupakan acuan dalam penyusunan berbagai
kebijakan pedoman dan arah pelaksanaan pembangunan kesehatan.
Pengertian SKN

SKN adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya


bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna
menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai
perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam
Pembukaan UUD 1945
Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan
oleh semua potensi bangsa baik masyarakat, swasta maupun
pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna
sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya
Nilai-nilai Filosofi dalam Pembangunan

1. Dasar Pijakan
a. Kesehatan adalah hak azasi bangsa
b. Kesehatan sebagai investasi bangsa
c. Kesehatan menjadi titik sentral pembangunan kesehatan
2. Landasan Idil : Pancasila
3. Landasan Konstitusionil : UUD 1945 al :
a. Pasal 28 A berbunyi : setiap orang berhak hidup serta
berhak mempertahankan kehidupannya.
b. Pasal 28 B ayat ( 2 ) setiap anak berhak atas
kelangsungan, tumbuh dan berkembang
lanjutan

 Pasal 28 C ayat ( 1 )
Setiap orang berhak mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuha
dasarnya,berhak
mendapatkan pendidikan dan memperoleh
manfaat dari pendidikan dimaksud
lanjutan

4. Prinsip Dasar Pembangunan ( SKN )


Prinsip SKN Adalah Perikemanusiaan
Penyelanggaraan pembangunan didasarkan pada
prinsip kemanusiaan yang dijiwai, digerakan dan
dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
lanjutan

Pembangunan kesehatan di Indonesia dirasionalkan dalam wujud


PKMD ( Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa )

Tujuan PKMD
Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong diri
sendiri di bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu
hidup
Tujuan Khusus

1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimiliki


untuk menolong dirinya sendiri
2. Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk
berpartisipasi dalam berswadaya
3. Menghasilkan lebih banyak tenaga masyarakat untuk berperan dalam
LKMD
4. Meningkatkan kesehatan masyarakat dalam memenuhi beberapa
indikator kesehatan al :
a. Menurunkan angka kematian bayi dan ibu bersalin
b. menurunnya angka kesakitan umum
c. Menurunnya angka kematian bayi dan anak
d. Menurunnya angka kelahiran
e. Menurunnya angka kekurangan gizi balita
INTERAKSI SOSIAL

Hubungan Timbal Balik

Merupakan hubungan vital

Menentukan wujud
Pergaulan kearah kemajuan

Keuntungan dari interaksi


Pengertian

Beberapa pendapat tentang interaksi


1. GERUNGAN: Hub 2 orang / lebih yang saling
mempengaruhi untuk menuju perbaikan dan
kemajuan
2. ASTRID’ S. SUTANTO : proses komunikasi yang
saling mempengaruhi dalam masyarakat dengan
akibat terjadinya perubahan ataupun proses sosial
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL

Hubungan interaksi meliputi

Fisik psikis rohani

Kegiatan fisik kegiatan rerligius


rasa empati
Klasifikasi bentuk interaksi
( WOOD WORTH )

1. Individu bertentangan dengan lingkungan


Contoh : Penduduk urban
2. Individu memanfaatkan lingkungan
Contoh : Bidan memanfaatkan organisasi masyarakat
yang sudah mantap
3. Individu berpartisipasi dalam lingkungan
Contoh : bidan ikut dalam pengurusan suatu
organisasi
4. Individu menyesuaikan dengan lingkungan
SISTEM NILAI

PENGERTIAN
1. Gambaran mengenai apa yang diinginkan yang pantas, atau berharga yang
mempengaruhi pola perilaku sosial dari yang memiliki nilai dimaksud ( Robert .
M)
2. Konsep-konsep yang hidup yang muncul dari alam pikiran sebagain masyarakat
mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai daam hidup
( Kuncoro Ningrat )
3. Suatu kesadaran plus emosi yang relatif lama hilangnya terhadap suatu obyek
atau gagasan seseoarang. Nilai hidup juga seringdisebut pandangan atau
orientasi hidup yang tercermin pada tingkah laku seseorang ( Para Sosiolog )
Kesadaran itu tersusun sebagai berikut :
Susunan nilai hidup itu berubah dari waktu kewaktu dan dari tempat ketempat.

Nilai hidup seseorang ada yang berdasarkan angan-angan atau idealisme


namun juga ada yang rasional dan praktis
Nilai hidup rasional : misalkan upaya demokrasi dalam pengambilan
keputusan.

Sedangkan praktis atau rasional adalah upay yang ditempuh secara pintas tapi
bisa mengakomodasi berbagai kepentingan atau dan disetujui berbagai pihak
Ciri-Ciri Nilai
Ada beberapa macam jenis Nilai anatar lain :
1. Nilai yang tercernakan ( Internalized Vallue )
Internalized vallue merupakan bagian dari kepribadian bawah
sadar ( Subcocious Personality ) Pada tingkatan ini nilai
merupakan suatu landasan bagi suatu teori yang diberikan
secara otomatis terhadap situasi-situasi tingkah laku.
Misalkan potensi / kemampuan yang ada pada seseorang
merupakan eksistensi pada individu tersebut secara bawah
sadar.
 Nilai semacam ini membentuk landasan bagi hati nurani dapat
mengakibatkan timbulnya perasaan malu atau bersalah yang yang
sulit untuk dihilangkan.
 Nilai – nilai yang tercernakan sering kali berfungsi untuk menutupi
perasaan hati seseoarng untuk mengahadapi konflik. Contoh :
Orang tua menyuruh anaknya untuk betindak pasif dalam suatu
perkelehaian di wilayahnya agar tidak terjadi konflik yang meluas.
Walaupun perasaan orang tua yang sebenarnya juga tidak terima
alias mendongkol
2. Nilai Dominan

Adakah kegiatan yang dilakukan yang harus ditempuh dalam


menentukan pilihan-pilihan pada kegiatan sehari-hari dalam
memenuhi kebutuhan pokok sehingga harus dilakukan. Nilai
dominan ini dianggap sebagai menjadi lebih pokok dan sebagai
nilai ayng lebih baik.

Pada hakekatnya nilai- nilai dominan ini berfungsi sebagai suatu


latar belakang atau kerangka patokan bagi tingkah laku sehari-
hari
CARA-CARA PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA DALAM PRAKTEK
KEBIDANAN

Seorang bidan harus:


1. mampu menggerakkan peran serta dimasyarakat
khususnya, berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia
lanjut.
2. memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas,
peran serta tanggung jawabnya.
Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, beberapa
pendekatan yang dpt dilakukan antara lain;
Pendekatan Agama
Pendekatan Peguyuban dan banjar
Pendekatan kesenian tradisional
PENDEKATAN AGAMA

 Agama dapat memberikan petunjuk/pedoman pada


umat manusia dalam menjalani hidup meliputi
seluruh aspek kehidupan. Selain itu agama juga
dapat membantu umat manusia dalam memecahkan
berbagai masalah hidup yang sedang dihadapi.
Adapun aspek-aspek pendekatan melalui agama
dalam memberikan pelayanan kebidanan dan
kesehatan diantaranya :
1. Agama memberikan petunjuk kepada manusia
untuk selalu menjaga kesehatannya.
2. Agama memberikan dorongan batin dan moral
yang mendasar dan melandasi cita-cita dan
perilaku manusia dalam menjalani kehidupan
yang bermanfaat baik bagi dirinya, keluarga,
masyarakat serta bangsa.
lanjutan
3. Agama mengharuskan umat manusia untuk
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dalam segala aktivitasnya
4. Agama dapat menghindarkan umat manusia dari
segala hal-hal/perbuatan yang bertentangan dengan
ajarannya
Berbagai aspek agama dalam memberikan pelayanan kesehatan terdiri dari
upaya-upaya pelayanan kesehatan yang ditinjau dari segi agama,
diantaranya :

a. Upaya pemeliharaan kesehatan


Upaya dini yang dilakukan dalam pemeliharaan
kesehatan dimulai sejak ibu hamil yaitu sejak janin
di dalam kandungan. Hal tersebut bertujuan agar
bayi yang dilahirkan dalam keadaan sehat begitu
juga dengan ibunya. Kesehatan merupakan faktor
utama bagi umat manusia untuk dapat
melakukan/menjalani hidup dengan baik sehingga
dapat terhindari dari berbagai penyakit dan kecacatan
lanjutan
 Ada beberapa langkah yang dapat memberikan
tuntunan bagi umat manusia untuk memelihara
kesehatan yang dianjurkan oleh agama antara lain:
1. Makan makanan yang bergizi
2. Menjaga kebersihan (Hadist mengatakan :
kebersihan sebagian dari iman)
3. Berolah raga
4. Pengobatan diwaktu sakit
lanjutan
b. Upaya pencegahan penyakit
Dalam ajaran agama pencegahan penyakit lebih baik dari pada pengobatan di

waktu sakit.
Adapun upaya-upaya pencegahan penyakit antara lain:

1. Dengan pemberian imunisasi. Imunisasi dapat diberikan kepada bayi dan balita, ibu
hamil, WUS, murid SD kelas 1 sampai kelas 3.

2. Pemberian ASI pada anak sampai berusia 2 tahun


(Surah Al-Baqarah ayat 233). Ayat tersebut pada dasarnya memerintahkan seorang
ibu untuk menyusui bayinya dengan ASI sampai ia berusia 2 tahun.
3. Memberikan penyuluhan kesehatan. Dapat dilakukan pada kelompok pengajian,
atau kelompok-kelompok kegiatan keagamaan lainnya.
PENDEKATAN KESENIAN
 . Kesenian sebagai media penyuluhan kesehatan
Dalam penyuluhan kesehatan maupun dalam praktik kebidanan, seni dapat
digunakan sebagai media dalm melakukan pendekatan kepada masyarakat,
 Seorang petugas bisa menyelipkan pesan-pesan kesehatan didalamnya,
misalnya:
* Dengan Kesenian wayang kulit
Melalui pertunjukan ini diselipkan pesan-pesan kesehatan yang
ditampilkan di awal pertunjukan dan pada akhir pertunjukan,
 dapat diisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pesan-
pesan yang telah disampaikan di awal pertunjukan atau pertanyaan –
prtanyaan yang diberikan oleh penonton.
* Menciptakan lagu-lagu berisikan tentang permasalahan kesehatan dalam
bahasa daerah setempat.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

 Latar Belakang Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari
Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia
Indonesia. Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu
Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia
Sejahtera.
 Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan
Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.
 Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan
dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan
pelayanan kesehatan.
 Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019,
yaitu:
(1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak,
(2) meningkatnya pengendalian penyakit,
(3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan
perbatasan,
(4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal
melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan
SJSN kesehatan,
(5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin,
serta
(6) meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
Lanjutan
 Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu:
1. penerapan paradigma sehat,
2. penguatan pelayanan kesehatan, dan
3. pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN).
Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan
dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta
pemberdayaan masyarakat.
Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses
pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu
menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko
kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan
sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu
ditujukan kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat.
Pelaksanaan Pendekatan Keluarga Sehat

 Yang dimaksud satu keluarga adalah satu kesatuan


keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) sebagaimana
dinyatakan dalam Kartu Keluarga. Jika dalam satu
rumah tangga terdapat kakek dan atau nenek atau
individu lain, maka rumah tangga tersebut dianggap
terdiri lebih dari satu keluarga. Untuk menyatakan
bahwa suatu keluarga sehat atau tidak digunakan
sejumlah penanda atau indikator.
Lanjutan
Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya

12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga:


1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Sekian
dan
Terima kasih
 lisnafaqi22@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai