OLEH :
KELOMPOK 10
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa kami telah
menyelesaikan tugas mata kuliah Sosioantropologi dengan membahas
Aspek-aspek sosial yang mempengaruhi perilaku sehat, dan kaitan status
kesehatan ibu, bayi, balita dan keluarga.
Penyusun
DAFTARISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian social dan aspek-aspek sosial
2.2 Pengertian perilaku sehat, factor-faktor dan bentuk-bentuk perilaku sehat
2.3 Pengertian status kesehatan ibu, bayi, balita dan keluarga
2.4 Aspek- aspek sosial yang mempengaruhi perilaku sehat dan
kaitannya dengan status kesehatan ibu, bayi, balita, keluarga dan
masyarakat.
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
1.2 RumusanMasalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pengertian social dan aspek-aspek
sosial?
3. Apakah yang dimaksud dengan status kesehatan ibu, bayi, balita dan
keluarga?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas kuliah
juga untuk mengetahui apa saja aspek aspek sosial yang mempengaruhi
perilaku sehat dan kaitan status kesehatan ibu, bayi, balita dan keluarga.
BAB II . PEMBAHASAN
1. Kelompok sosial
2. Kebudayaan
3. Lembaga sosial
4. Stratifikasi sosial
5. Kekuasaan dan kewenangan
2. pranatasosial.
Menurut Marmi & Margiyati (2013) perilaku sehat adalah tindakan yang
dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatanya, termasuk
pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui
olahraga dan makanan bergizi. Perilaku sehat diperlihatkan oleh individu yang
merasa dirinya sehat meskipun secara medis belum tentu mereka betul-betul sehat.
Berikut ini beberapa macam bentuk perilaku sehat. Pertama, Menurut Becker
(dalam Benih, 2014), dalam perilaku sehat, mencakup:
a. Makan dengan menu seimbang
Menu seimbang yang dimaksud adalah menu seimbang dalam arti kualitas
dan kuantitas. Kualitas berarti mengandung zat-zat gizi yang diperlukan oleh
tubuh. Sementara kuantitas berarti asupan gizi yang dikonsumsi tidak kurang juga
tidak berlebihan.
b. Olahraga teratur
Olahraga sama halnya dengan pola makan, yakni mencakup kualitas dan
kuantitas. Kualitas mencakup gerakan sementara kuantitas mencakup frekuensi dan
waktu yang digunakan untuk olahraga. Kedua aspek ini bergantung dari usia dan
status kesehatan yang bersangkutan.
c. Tidak merokok
Merokok berbahaya karena dapat menimbulkan pelbagai penyakit. Di
antaranya, kanker paru-paru dan penyakit kardiovaskular (Mackay, dkk &
Syafei, dkk, dalam Prawitasari, 2012). Selain tidak merokok secara aktif,
individu juga harus menghindari menjadi perokok pasif. Perokok pasif adalah
orang yang menghisap asap rokok orang lain (Prawitasari, 2012). Dampak yang
ditimbulkan sama dengan perokok aktif. Bahkan ada pendapat yang menyatakan
bahwa perokok pasif lebih berbahaya, karena asap sisa yang dihembuskan
perokok aktif mengandung 75% zat berbahaya yang ada pada rokok,
sementara perokok sendiri hanya menghirup 25% dari kandungan rokok
karena menghisap hasil pembakaran per batang lewat filter di ujung hisap. Artinya
perokok pasif menghirup zat berbahaya 3 kali lebih banyak dari perokok aktif
(Perdana & Waspada, 2014).
d. Tidak minum minuman beralkohol
Alkohol adalah obat yang sangat keras. Alkohol dapat berperan sebagai
depresan dalam tubuh dan memperlambat aktivitas otak. Apabila digunakan dalam
kuantitas tertentu, alkohol dapat mencederai atau bahkan membunuh jaringan
biologis, termasuk sel-sel otot dan sel-sel otak. Beberapa hambatan yang
ditimbulkan sebagai akibat dari terlalu banyak mengkonsumsi alkohol, yaitu; fungsi
intelektual, kendali perilaku dan penilaian menjadi semakin kurang efisien
(Santrock, 2007).
e. Istirahat cukup
Istirahat yang cukup bukan hanya memelihara kesehatan fisik, tetapi
juga memelihara kesehatan mental. Istirahat yang cukup merupakan
kebutuhan dasar manusia untuk mempertahankan kesehatan diri. Kurangnya waktu
istirahat individu dapat membahayakan kesehatan.
f. Mengendalikan stres
Stres dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada sistem fisik tubuh
yang berkaitan dengan kesehatan individu. Hubungan antara stres dan kesehatan
ditandai dengan meningkatnya proses pelepasan hormon adrenalin. Bilamana terlalu
tinggi dapat menyebabkan hipertensi yang berakhir pada serangan jantung yang
membuat kematian secara tiba-tiba (Sarafino, 1998). Stres adalah respon individu
terhadap stresor, yaitu situasi dan peristiwa yang mengancam mereka dan menuntut
kemampuan coping mereka (Santrock, 2007). Stres tidak dapat dihindari oleh
siapapun, hanya saja yang dapat dilakukan adalah pengelolaan stres. Pengelolaan
stres bertujuan agar individu tidak mengakibatkan gangguan kesehatan, baik
kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Cara mengelola stres yang terbukti
efektif adalah dengan rutin berekreasi dan melakukan komunikasi dengan
keluarga, teman atau orang terdekat (Benih, 2013).
g. Perilaku lain yang positif bagi kesehatan
Perilaku lain yang positif bagi kesehatan misalnya: tidak berganti- ganti
pasangan dalam berhubungan seks, penyesuaian diri dengan lingkungan dan
sebagainya.
Menurut Sayogo (2014), dikaitkan dengan penyakit hipertensi, maka perilaku
sehat terhadap pencegahan hipertensi terdiri dari:
Pengaturan berat badan (BB)
Pengaturan berat badan (BB) dalam batas normal, bisa tercapai apabila tubuh
dalam keadaan imbang energi. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan
menghitung kebutuhan energi per hari. Cara praktis untuk menghitung kalori per
hari adalah dengan cara rule of thumb: kebutuhan kalori 25-30 kalori/ KgBB.
Berdasarkan rule of thumb; BB ideal yang digunakan apabila orang termasuk obes
atau gemuk; dan BB aktual yang digunakan apabila bukan termasuk obes.
Menjalankan Dietary Approach to Stop Hypertension
1. Kehamilan Pengetahuan tenatang kehamilan sangat penting bagi semua wanita
karena wanita akan mengalami dan menjalani kehamilan itu sendiri.Perlunya
pendidikan tentang pengetahuan ini memberikan sebuah arti yang begitu besar untuk
para wanita di pedesaan terutama. Dalam hal ini kader kesehatan masyarakat dilatih
untuk memberikan perawatan bagi wanita hamil atau membantu kelahiran dan
berapa diantaranya yang tidak.Tawarkan diri anda untuk memberikan informasi dan
pengetahuan anda kepada mereka sehingga dengan bekerja sama dengan mereka
anda dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan higiene dan kesehatan
masyarakat,terutama sekali adalah kesehatan ibu dan anak. Yang perlu disampaikan
ialah : a) Menjelaskan kepada seorang wanita bagaimana ia menjadi hamil dan
bagaimana bayi berkembang dalam tubuhnya. b) Menjelaskan kepada ibu-ibu
faktor-faktor resiko yang dapat membuat kehamilan berbahaya bagi ibu dan bayi. c)
Memeriksa jika seorang wanita hamil atau tidak.Mengidentifikasi wanita hamil yang
perlu melakukannya. d) Mengenali problem-problem serius dalam kehamila dan
memulai perawatan; membahas dengan keluarganya mengapa wanita tersebut harus
pergi ke Pusat Kesehatan Masyarakat atau rumah sakit untuk perawatan dan
membantu keluarga tersebut untuk melakukan persiapan kepergiannya. e) Membahas
dengan keluarganya apa yang dapat dilakukan untuk melindungi dan meningkatkan
kesehatan wanita tadi dan bayinya yang belum lahir. f) Membahas dengan para
pengurus masyarakat dan kelompok lain serta para tokoh lainnya tentang kebutuhan-
kebutuhan dan problem-problem wanita hamil dan membantu mereka dalam
memutuskan tindakan masyarakat untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan
wanita hamil. g) Menghimpun informasi tentang wanita hamil dalam masyarakat
tersebut,dan menggunakan informasi ini dalam pekerjaan anda. 2. Faktor Resiko
Dalam Kehamilan Yaitu sesuatu yang meningkatkan bahaya terhadap kesehatan.Ada
faktor-faktor resiko tertentu dalam kehamilan.Beberapa diantaranya dapat membuat
kehamilan lebih berbahaya dibandingkan biasanya terhadap ibu dan bayi.Berilah
saran-saran kepada para wanita tentang bahaya-bahaya sebelum mereka hamil. 1)
Usia ibu kurang dari 17 tahun 2) Ibu sudah mempunyai anak lebih dari 5 3) Anak
yang terakhir lahir dalam waktu kurang dari 2 tahun yang lalu 4) Ibu mengalami
perdarahan berat saat melahirkan anak yang terakhir 5) Anak terakhir lahir mati atau
mati segera setelah lahir 6) Anak terakhir lahir amat kecil atau kurang dari 2,5 kg 7)
Ibu pada kelahiran sebelumnya melahirkan anak kembar 8) Kelahiran anak terakhir
prosesnya amat sulit 9) Tinggi ibu kurang dari 145cm 10) Bila berat badan ibu
kurang dari 45kg atau lebih besar dari 80kg 11) Bila badan ibu nampak pucat dan
lemah 12) Ibu menderita penyakit tuberkulosis (TBC),malaria,kencing
manis,penyakit jantung,penyakit ginjal,atau pernah mengalami operasi perut. 3.
Membantu wanita hamil dalam menangani:
-Wanita dalam kehamilan awal -Cara memastikan seorang wanita hamil -Bila haid
terakhir kurang dari 3 bulan yang lalu -Bagaimana mengatakan bila bayi akan lahir
-Periksalah faktor-faktor yang ada -Imunisasi terhadap tetanus -Muntah-muntah
diawal kehamilan -Kaki bengkak -Sakit kepala -Demam -Kepucatan dan kecapean 4.
Mengenali Problem-Problem serius dan memulai pengobatan -Keadaan umum
-Perdarahan dari kelamin selama kehamilan -Perdarahan sebelum bayi mulai
bergerak dalam kandungan -Perdarahan dari alat kelamin setelah bayi mulai bergerak
dalam kandungan -Wanita hamil dengan perut terasa sakit -Bila kehamilan melebihi
8 bulan -Bila kehamilan kurang dari 8 bulan -Bila rasa sakit dialami sepanjang waktu
-Wanita hamil dengan kaki,tangan,dan wajah bengkak -Wanita hamil yang
mengalami gangguan kesadaran 5. Apa yang dapat dilakukan keluarga untuk
meningkatkan kesehatan wanita hamil dan mencegah dari sakit -Ibu hamil jangan
melakukan pekerjaan yang berat-berat -Mengkonsumsi makanan,sayuran yang sehat
dan bergizi - Ibu hamil harus banyak beristirahat
Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Baru Lahir
1.Ciri-ciri BBL Normal
•Berat badan 2500-4000 gram
•Panjang badan 48-52 cm
•Lingkar lengan 11-12
•Tubuh bayi sintal
•Bunyi jantung 120-140
•Lingkar dada 30-38
•Lingkar kepala 33-35
•Reflek menghisap dan menelan sudah ada.
•Genitalia Bayi perempuan : Labiya mayora telah menutupi labiya minora.
Bayi laki-laki : Testis turun ke skrotum dan terdapat lobang pada puerpetium.
3. Pelayanan kesehatan dengan Pemberian kebutuhan nutrisi yang baik pada anak
balita dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik seorang anak, pemberian
makanan yang bergizi mutlak sangat diperlukan. Anak dalam pertumbuhan dan
perkembangannya mempunyai beberapa fase yang sesuai dengan umur si anak, yaitu
fase pertumbuhan cepat dan fase pertumbuhan lambat. Bila kebutuhan ini tidak
dapat dipenuhi, maka akan terjadi gangguan gizi pada anak tersebut yang
mempunyai dampak dibelakang hari baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik
anak tersebut maupun gangguan intelegensia. 3.Pelayanan Kesehatan Pada Anak
dengan Imunisasi. Pada saat sekarang ini vaksin yang dapat digunakan dalam
pencegahan penyakit telah banyak beredar di Indonesia, dan hasil daya lindung yang
ditimbulkannya juga telah terbukti bermanfaat. Sebagai salah satu contoh adalah
keberhasilan dunia termasuk Indonesia dalam menghilangkan penyakit Cacar dari
permukaan bumi. Indonesia oleh WHO pada April 1974 secara resmi telah
dinyatakan bebas dari penyakit cacar. (Chairuddin P. Lubis, 2004)
1). umur
2).jenis kelamin
3).pekerjaan.
4).sosial ekonomi
1.self concept
2. imagekelompok.
A. pengaruh selfconcept
BAB III. PENUTUP
3.1Kesimpulan
Untuk mencapai status kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun
kesejahteraan sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu
mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk kebutuhan, dan mengubah atau
mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi lebih baik.
Kesehatan, sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan
hidup. Kesehatan merupakan konsep yang positif yang menekankan pada
sumber-sumber social, Budaya dan personal.Dengan teori Blum ini kita
dapat memperbaiki kondisi lingkungan yang buruk, dan juga hal-hal yang
dapat mempengaruhi status kesehatan. Seperti dengan cara memperbaiki 4
aspek utama kesehatan, yaitu genetik, lingkungan, perilaku dan pelayanan
kesehatan. Dimana dalam peningkatan usaha kesehatan sangat diperlukan dalam
program kesehatan yang terkait dalam meningkatkan status kesehatan yang
mencangkup: Pemeliharaan kesehatan pada ibu, bayi, balita dan keluarga.
3.2 Saran
Melihatkondisikesehatandankesadaranmasyarakatterhadapkesehatan,
makaperlu peran aktif semua pihak dalam mengatasi masalah kesehatan
masyarakat,.Penyedia layanan kesehatan, masyarakat, pemerintah dan
perusahaan perlu menjabarkan peta jalan pengembangan kesehatan
masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan.,Dibutuhkan kerjasama dalam
merumuskan dan mengembangkan program kesehatan masyarakat sesuai
karakteristik daerahsetempat sehingga tahap perubahan menuju masyarakat
sehat dalam pengelolaan kesehatan masyarakat menjadi bagian kesadaran
dan pengetahuan masyarakat dan pada akhirnya memiliki self
belonging bahwa kesehatan merupakan milik dan tanggung jawab bersama.
Selain itu, pola penyegaran, pembinaan, pemberdayaan dan penguatan
jaringan organisasi Puskesmas, Poskesdes, Posyandu, UKS/UKGS dan
PMR sangatlah penting didalam mengembangkan sistem kesehatan
masyarakat dengan tujuan menuju masyarakat sehat dan sejalan dengan
melibatkanmasyarakat semaksimal mungkin. Dengan partisipasi
semaksimal mungkin dari organisasi aktif yang berada di masyarakat
seperti Kader Posyandu, PKK, Taruna Karya, Pramuka, Sarjana Penggerak
Pedesaan dan organisasi lainnya serta didukung oleh MUSPIDAsetempat
29
DAFTAR PUSTAKA
2.
Fisher,Augrey,1986,TheoriesofCommunication(TerjemahanSoe
jonoTrimo),Bandung, RemajaKarya
3.
Green,1980,HealthEducationPlanning,ADiagnosticApproach,TheJohn
HopkinsUniversity, Maryland, Mayfield PublishingCompany