Anda di halaman 1dari 20

Kebijakan Pemerintah

Propinsi Sulawesi Selatan


Dalam Pengembangan
Pelayanan Kesehatan Komunitas
Dengan Pendekatan PHC

Dinas Kesehatan
Propinsi Sulawesi Selatan
Analisis situasi
Status kesehatan
1. Angka kematian
1. AKK : 5,50 (7,51)
2. AKABA : 23,6 (28,3)
3. AKB : 47 ( 46 )
4. AKI : 107
2. Morbiditas
1. ISPA, Diare, Demam berdarah, Kusta, TBC paru,
masih menjadi masalah kesehatan
2. Penyakit degeneratif :
1. Kardiovaskuler : 20,33 %
2. Kanker : 9,89 %
3. Diabetes mellitus : 13,33%
Analisis situasi
Status kesehatan
3. Umur harapan hidup :
Tahun 1998 : 64 tahun
Tahun 2001 : 68 tahun
4. Status gizi :
• KEP Balita : 4, 32 %
• KEP Bayi : 6, 38 %
• Cakupan vitamin A:
– Balita : 54, 2 %
– Ibu Nifas : 59,2 %
• Anemia Fe pada ibu hamil : 50,9 %
Analisis situasi
Status kesehatan
5. Kesehatan lingkungan :
1. Penyediaan air bersih : 68,06 %
2. Penggunaan jamban keluarga : 70,77 %
3. Pembuangan air limbah : 68,21 %
Analisis situasi
Lingkungan Internal :
A. Tenaga Kesehatan :
1. Jumlah memadai
2. Masalah : Kurangnya mutu tenaga, dan distribusi
tenaga yang tidak merata
B. Sarana kesehatan:
1. Jumlah dan penyebaran telah memadai
2. Pelayanan dan pemanfaatan masih dibawah standar
C. Pembiayaan :
1. Peningkatan komitmen pembiayaan oleh pemerintah
Sulsel
2. Kontribusi biaya dari masyarakat besar
Visi :

• Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan menjadi


terkemuka dalam menerapkan pelayanan
prima menuju Propinsi Sulawesi Selatan
Sehat 2008
Misi
• Menata Sistem Kesehatan Daerah
• Meningkatkan/memantapkan pelayanan prima
menuju Propinsi Sulawesi Selatan Sehat
• Mendorong pemberdayaan, kemandirian
masyarakat dan swasta dalam pembangunan
kesehatan
• Memberikan pembinaan, pengawasan, dan
pengendalian dalam pembangunan kesehatan
Strategi

• Melaksanakan pembangunan kesehatan


dengan menerapkan pendekatan paradigma
sehat melalui pemanfaatan potensi sumber
daya kesehatan serta pemberdayaan
masyarakat, swasta dan dukungan pemda
Kabupaten/Kota
Kebijakan
• Peningkatan potensi SDM kesehatan
• Peningkatan kemandirian dan pemberdayaan
masyarakat dalam berperilaku sehat
• Pengembangan terciptanya lingkungan sehat
• Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan melalui
penyelenggaraan upaya kesehatan
• Pemantapan kebijakan dan manajemen
pembangunan kesehatan
• Optimalisasi Iptek kesehatan dlm mendukung
pembangunan kesehatan
Program (1)
1. Program penetapan standar pelayanan
2. Program penetapan pedoman penyuluhan dan
kampanye kesehatan
3. Program pengelolaan sarana/ pra-sarana
kesehatan
4. Program pemberian izin sarana/pra-sarana
kesehatan
5. Program sertifikasi teknologi kesehatan dan gizi
6. Program pengembangan SDM kesehatan
7. Program pemantapan kebijakan dan manajemen
pembangunan kesehatan
Program (2)
8. Program perbaikan gizi masyarakat dan upaya
kesehatan keluarga
9. Program surveilans epidemiologi dan
penanggulangan wabah penyakit
10. Program pengawasan penggunaaan obat,
makanan, dan bahan berbahaya
11. Program pengembangan terciptanya lingkungan
sehat
12. Program pengembangan terciptanya perilaku
sehat
13. Program pengembangan pemberdayaan
masyarakat dan kemitraan swasta
Upaya Kesehatan
• Pembangunan kesehatan dilakukan antara lain
melalui peningkatan kualitas upaya kesehatan
• Bentuk :
– Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
– Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
• Strategi :
– Paradigma Sehat
– Pembangunan berwawasan kesehatan
• Pemberdayaan masyarakat :
– Sebagai pengguna jasa upaya kesehatan
– Sebagai pengelola upaya kesehatan
Sistem Rujukan
Tingkat UKM UKP

Strata 1 1. Pos keseha- 1. Puskesmas


tan 2. Praktek Nakes
2. Puskesmas 3. Klinik
4. Apotik, lab, dll
Strata 2 1. Dinkes Kab/ 1. Praktek nakes spesialis
Kota 2. RS Klas D dan C
2. UPT Kab/ 3. Apotik, Lab, dll
Kota
Strata 3 1. Dinkes Prov 1. Praktek Nakes spesialis
konsultan
2. Depkes
2. RS klas B dan A
3. Institut Kes 3. Apotik, Lab, dll
4. Pusat Unggulan Nas
Pembangunan kesehatan
Di Era Otonomi Daerah
• Pembagian tugas dan wewenang di Pusat,
Propinsi, dan Kabupaten/Kota
• Kabupaten/Kota berwenang untuk melaksanakan
program kesehatan sesuai masalah kesehatan,
kebutuhan masyarakat, dan potensi yang dimiliki
• Kabupaten/Kota wajib melaksanakan kegiatan
sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM)
• Implikasi :
– Mendekatkan pengambilan keputusan utk
memecahkan masalah kesehatan program
kesehatan lebih efektif dan efisien
– Program kesehatan di Kabupaten/Kota dapat
berbeda (lokal spesifik)
• Pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan:
– Memotivasi dan menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan
– Memantau dampak pembangunan terhadap kesehatan
• Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga
– Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah
kesehatan sesuai potensi yang dimiliki
• Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
– Bersifat holistik, komprehensif, terpadu, dan
berkesinambungan
• Upaya Kesehatan Masayarakat
• Upaya Kesehatan Perorangan
Program Kesehatan di Puskesmas
1. Puskesmas tidak lagi melaksanakan 18 kegiatan
pokok
2. Puskesmas hanya melakukan kegiatan sesuai dengan
masalah kesehatan yang ada di wilayahnya,
kebutuhan masyarakat, dan potensi yang dimiliki
3. Program Kesehatan di Puskesmas
1. Program kesehatan wajib
Basic Six : Promosi Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan, KIA/KB, Perbaikan Gizi,
Pemberantasan Penyakit Menular, Pengobatan
2. Program kesehatan pengembangan
Sebagai tambahan pada program kesehatan
wajib, sesuai dengan masalah kesehatan,
kebutuhan masyarakat, dan potensi yang
dimiliki.
4. Penetapan program kesehatan di Puskesmas
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Primary Health Care (PHC)
• Di Indonesia lebih dikenal sebagai Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
• Komponen PHC :
– Perbaikan Gizi
– Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
– KIA dan KB
– Imunisasi
– Pencegahan dan penanggulangan penyakit endemik
– Pendidikan kesehatan (penyuluhan kesehatan)
– Pengobatan
• Ciri utama PHC
– Peran serta aktif masyarakat dan pemberdayaan
masyarakat
– Koordinaasi lintas program/sektoral
Peran Serta Masyarakat
• Pemerintah, masyarakat, dan perorangan berkewajiban dan
bertanggung jawab untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat, dan
lingkungannya.
• Penggalangan peran serta masyarakat dalam bentuk
pemberdayaan masyarakat dalam program kesehatan
• Tujuan :
– Terselenggaranya upaya kesehatan oleh masyarakat
– Advokasi dan pengawasan sosial oleh masyarakat
• Bentuk pemberdayaan : Posyandu, Pos Obat Desa,
Program P2M/PLP-PKMD, Dana sehat, dll.
Perkesmas
• Bagian integral dari UKM dan UKP di puskesmas
• Tujuan :
– Meningkatkan cakupan pelayanan
– Meningkatkan tindak lanjut terhadap kasus rawat inap
– Meningkatkan pembinaan kasus lama
– Meningkatkan deteksi dini resiko tinggi
• Membantu masyarakat utk memecahkan masalah keseha-
tannya : bantuan, bimbingan, penyuluhan, dan perlindungan
• Sasaran : individu, keluarga, golongan rawan kesehatan
• Bentuk kegiatan :
– Kegiatan dalam gedung : Rawat Jalan dan rawat Inap
– Kegiatan luar gedung : Kunjungan rumah
Pembentukan daerah binaan
Kesimpulan
• Pelaksanaan program kesehatan di Sulsel adalah untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
• Penyelenggaraan upaya kesehatan dilakukan oleh
pemerintah dan masyarakat
• Pendekatan PHC dalam upaya kesehatan memerlukan
peran serta aktif masyarakat/pemberdayaan masyarakat
dan kerjasama lintas program/sektoral
• Dilaksanakan antara lain melalui kegiatan Perkesmas
• Pemberdayaan masyarakat :
– Dimulai dengan peningkatan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat
– Dilakukan dalam merencanakan, melaksanakan,
mengelola, dan mengawasi pelaksanaan upaya
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai