Materi Gabungan HSM FIX
Materi Gabungan HSM FIX
S L I D E C O R E
Sanitasi
B Y
Makanan
Tempat, Peralatan, &
Penjamah
Ellyke
2. Halaman
• Bersih, tidak bersemak, tidak banyak lalat dan tersedia tempat
sampah yang bersih dan bertutup, tidak terdapat tumpukan barang-
barang yang dapat menjadi sarang tikus.
• Pembuangan air limbah (air limbah dapur dan kamar mandi) tidak
menimbulkan sarang serangga, jalan masuknya tikus dan dipelihara
kebersihannya
3. Konstruksi
Harus kokoh dan aman
4. Dinding
• Permukaan dinding sebelah dalam rata, tidak
lembab, mudah dibersihkan dan berwarna terang.
• Permukaan dinding yang selalu kena percikan air,
dilapisi bahan kedap air setinggi 2 (dua) meter dari
lantai dengan permukaan halus, tidak menahan
debu dan berwarna terang.
• Sudut dinding dengan lantai berbentuk lengkung
(conus) agar mudah dibersihkan dan tidak
menyimpan debu/kotoran.
Bangunan…lanjutan
5. Lantai
Kedap air, rata, tidak retak, tidak licin,
kemiringan/kelandaian cukup dan mudah dibersihkan.
6. Langit-langit
• Harus menutupi seluruh atap bangunan, terbuat dari
bahan yang permukaannya rata, mudah dibersihkan,
tidak menyerap air dan berwarna terang.
• Tinggi langit-langit minimal 2,4 meter di atas lantai
8. Pencahayaan
Min 200 lux, tidak menyilaukan
9. Ventilasi
Min 20% dari luas lantai
Fasilitas Sanitasi
1. Tempat cuci tangan
a) Tersedia tempat cuci tangan yang terpisah dari tempat cuci peralatan maupun bahan
makanan dilengkapi dengan air mengalir dan sabun, saluran pembuangan tertutup, bak
penampungan air dan alat pengering.
b) Tempat cuci tangan diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau dan dekat dengan
tempat bekerja.
c) Jumlah tempat cuci tangan disesuaikan dengan jumlah karyawan dengan perbandingan
1 : 10
2. Air bersih
a) Air bersih harus tersedia cukup untuk seluruh kegiatan.
b) Kualitas air bersih harus memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Fasilitas Sanitasi…..lanjutan
4. Tempat sampah
a. Tempat sampah harus terpisah antara sampah basah (organik) dan sampah kering (an
organik).
b. Tempat sampah harus bertutup, tersedia dalam jumlah yang cukup dan diletakkan sedekat
mungkin dengan sumber produksi sampah, namun dapat menghindari kemungkinan
tercemarnya makanan oleh sampah
Peralatan
• Tersedia tempat pencucian peralatan, jika memungkinkan terpisah dari
tempat pencucian bahan pangan.
• Pencucian peralatan harus menggunakan bahan pembersih/deterjen.
• Pencucian bahan makanan yang tidak dimasak atau dimakan mentah
harus dicuci dengan menggunakan larutan Kalium Permanganat (KMnO4)
dengan konsentrasi 0,02% selama 2 menit atau larutan kaporit dengan
konsentrasi 70% selama 2 menit atau dicelupkan ke dalam air mendidih
(suhu 80°C - 100°C) selama 1 – 5 detik.
• Peralatan dan bahan makanan yang telah dibersihkan disimpan dalam
tempat yang terlindung dari pencemaran serangga, tikus dan hewan
lainnya.
Peralatan ….lanjutan (2)
• Food grade
• Lapisan permukaan peralatan tidak larut dalam suasana
asam/basa dan tidak mengeluarkan bahan berbahaya
dan logam berat beracun spt Pb, As, Cu, Zn, Cd, Stibium
• Talenan terbuat dari bahan selain kayu, kuat dan tidak
melepas bahan beracun.
• Perlengkapan pengolahan seperti kompor, tabung gas,
lampu, kipas angin harus bersih, kuat dan berfungsi
dengan baik, tidak menjadi sumber
pencemaran/kecelakaan
Namun, bahan ini juga dapat digunakan untuk
melapisi bahan lain seperti kabel atau kain agar
tahan air.
Thanks
END
6 PRINSIP
HSM
Pemilihan Bahan Makanan
▪ Bahan makanan mentah (segar) yaitu makanan yang perlu
pengolahan sebelum dihidangkan
▫ keadaan baik, segar dan tidak rusak atau berubah bentuk, warna
dan rasa, aroma, serta sebaiknya berasal dari tempat resmi yang
diawasi.
▪ Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang dipakai harus memenuhi
persyaratan sesuai peraturan yang berlaku.
▪ Makanan olahan pabrik
▫ Kemasan: Mempunyai label dan merk, terdaftar dan mempunyai
nomor daftar, kemasan tidak rusak/pecah atau kembung, belum
kadaluwarsa, kemasan digunakan hanya untuk satu kali
penggunaan
2
Penyimpanan bahan makanan
▪ Tempat penyimpanan bahan makanan harus:
▫ terhindar dari kemungkinan kontaminasi baik oleh bakteri,
serangga, tikus dan hewan lainnya maupun bahan berbahaya
▫ sesuai dengan jenis bahan makanan contohnya bahan
makanan yang cepat rusak disimpan dalam lemari pendingin
▪ Prinsip first in first out (FIFO) dan first expired first out
(FEFO)
3
Suhu dan penyimpanan
4
▪ Ketebalan dan bahan padat tidak lebih dari 10 cm
▪ Kelembaban penyimpanan dalam ruangan : 80% – 90%
▪ Penyimpanan bahan makanan olahan pabrik:
▫ Makanan dalam kemasan tertutup disimpan pada
suhu + 10⁰C.
▪ Tidak menempel pada lantai, dinding atau langit-langit
▫ Jarak bahan makanan dengan lantai : 15 cm
▫ Jarak bahan makanan dengan dinding : 5 cm
▫ Jarak bahan makanan dengan langit-langit : 60 cm
5
Pengolahan makanan
▪ Tempat pengolahan makanan atau dapur harus
memenuhi persyaratan teknis higiene sanitasi untuk
mencegah risiko pencemaran terhadap makanan
dan dapat mencegah masuknya lalat, kecoa, tikus
dan hewan lainnya.
10
Pengangkutan makanan
Bahan Makanan Makanan jadi
1. Bahan makanan tidak bercampur dengan 1. Syarat no 1 & 2 sama dg bahan mak
bahan berbahaya dan beracun (B3). 2. Setiap jenis makanan jadi mempunyai wadah
2. Menggunakan kendaraan khusus pengangkut masing-masing dan bertutup.
bahan makanan yang higienis. 3. Wadah harus utuh, kuat, tidak karat dan ukurannya
3. Bahan makanan tidak boleh diinjak, dibanting memadai dengan jumlah makanan yang akan
dan diduduki. ditempatkan.
4. Bahan makanan yang selama pengangkutan 4. Isi tidak boleh penuh untuk menghindari terjadi uap
harus selalu dalam keadaan dingin, diangkut makanan yang mencair (kondensasi).
dengan menggunakan alat pendingin 5. Pengangkutan untuk waktu lama, suhu harus
sehingga bahan makanan tidak rusak seperti diperhatikan dan diatur agar makanan tetap panas
daging, susu cair dan sebagainya pada suhu 60⁰C atau tetap dingin pada suhu 4⁰C. 11
Penyajian makanan
▪ Uji organoleptik yaitu memeriksa makanan dengan cara
meneliti dan menggunakan 5 (lima) indera manusia yaitu
dengan melihat (penampilan), meraba (tekstur, keempukan),
mencium (aroma), mendengar (bunyi misal telur), menjilat
(rasa). Apabila secara organoleptik baik maka makanan
dinyatakan laik santap.
13
▪ Makanan yang ditempatkan dalam wadah yang
sama seperti dus atau rantang harus dipisah dari
setiap jenis makanan agar tidak saling campur
aduk.
Oleh :
Rahayu Sri Pujiati, SKM.,M.Kes
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
Foodborne disease adalah penyakit yang disebabkan
karena mengkonsumsi makanan yang tercemar oleh
mikroba atau toksin yang dihasilkan oleh mikroba
tertentu.
Ketika membahas tentang foodborne disease kita akan
menemui beberapa istilah seperti food intoxication/food
poisoning dan food infection.
Food intoxication adalah penyakit yang disebabkan
karena kita mengkonsumsi makanan yang mengandung
toksin yang dihasilkan oleh mikroba tertentu.
Meskipun mikroba dalam makanan tersebut mati tetapi
toksinnya tertinggal di dalam makanan dan masuk
kedalam tubuh orang yang mengkonsumsi.
Contoh mikroba yang menyebabkan food intoxication
adalah Staphylococcus aureus.
food infection terjadi ketika kita mengkonsumsi makanan
yang mengandung mikroba.
Kemudian mikroba tersebut masuk ke dalam tubuh orang
yang mengkonsumsi dan menyebabkan infeksi.
Contoh mikroba yang menyebabkan food infection
adalah Salmonella, Campylobacter jejuni, dan Listeria
monocytogenes.
PENYAKIT AKIBAT MAKANAN
Infeksi
Peracunan
Kimiawi Intoksikasi
Racun dr mikroorganisme
PENYAKIT INFEKSI
Peny. yg penyebabnya adl bakteri pathogen yg
msk kdlm tbh mns melalui mknan
Tergantung pd :
• Bakteri pathogen yg msk kdlm tbh mns
• Bakteri pathogen yg menyebabkn (jns)
6. Virus ; ex
Hepatitis Darah, air seni, feses Sakit kuning Higiene pd penjamah
mns/hewan mknan; desinfeksi air;
Makanan (yg Cegah kontak mkanan
dikonsumsi mentah); dg serangga & vektor;
memasak scr
Poliomelitis memadai
Susu a/ mnman yg
tercemar Polio; kelumpuhan
PERACUNAN MAKANAN
Dpt disebabkan :
• Racun dr m.o yg kontaminasi mknan;
• Racun alamiah yg trdpt dlm jaringan
hewan/tanaman & dr bhn Q3A beracun yd
trdpt dlm makanan
Solanin pd Hindarkan
b. Glikosida Pd bbrp jns kentang mual, penyimpanan
alkaloid steroidal kentang & tomat muntah, diare, kentang yg lsg
pendarahan dlm trkena cahaya
pencernakan
D. Trichinella spriralis
- Timbulkan penyakit Tirchinosis
- Bila larva dlm jumlah banyak dpt berakibat fatal
- Masak sisa2 bhn (garbage) sblm diberikan pd babi
- Masak daging babi sampai masak betul
- Bekukan daging babi pd suhu -15ºC selama 20hr
- Mengasinkan & mengasap daging babi
- Pengawasan daging babi di rumah pemotongan
Pencegahan Foodborne Disease
1. Sanitasi
Sanitasi perlu dilakukan pada saat kita akan mengkonsumsi makanan.
a. Personal hygiene
b. Handling eating untensils peralatan mkn
c. Diswasing/pencucian
d. Refrigerator penyimpanan cara dingin
e. Food storage semua jns bahn mkn
f. Lighting & ventilation
g. Waste disposal
h. Water supply & washroom
i. Rat & insect control
BAHAN TAMBAHAN PANGAN DAN
BAHAN BERBAHAYA PADA
PANGAN
• Golongan BTP
• Jenis BTP
• Bahan yang Dilarang digunakan BTP
• Label
• Pembinaan dan Pengawasan
• Ketentuan Peralihan
• Ketentuan Penutup
GOLONGAN BTP
• Karamel
• Beta-karoten
• Klorofil
• Kurkumin
Karamel :
• berwarna coklat gelap dan merupakan hasil dari hidrolisis
(pemecahan) karbohidrat, gula pasir, laktosa dan sirup malt.
Beta-karoten :
• menghasilkan warna jingga sampai merah.
• Biasanya digunakan untuk mewarnai produk-produk minyak dan
lemak seperti minyak goreng dan margarin.
• Dapat diperoleh dari wortel, pepaya, sayur dan buah berwarna
merah/orange.
Klorofil :
• menghasilkan warna hijau, diperoleh dari daun,
seperti daun suji, daun pandan, katuk, dsb.
• Banyak digunakan untuk makanan.
Kurkumin:
• berasal dari kunyit memberi warna kuning
masakan.
PEMANIS BUATAN
• Garam
• Vetsin ( Mengandung MSG (MonoSodium
Glutamat)
• Asam glutamat : menghantar sinyal-sinyal
antar sel otak, dan dapat memberikan cita
rasa pada makanan
PENGEMULSI, PENGENTAL
BORAKS
• Sering ditemukan pada baso, mie basah, pisang
molen, lemper, buras, siomay, lontong, ketupat,
dan pangsit
• Ditambahkan pada pangan agar lebih kompak
(kenyal) teksturnya dan memperbaiki
penampakan
• Seharusnya tidak boleh ditambahkan dalam
pangan karena biasanya hanya untuk industri
deterjen,,antiseptik dan pembunuh kuman
Bahaya akut:
• Badan berasa tidak enak (malaise), mual nyeri hebat pada perut
bagian atas (epigastric), pendarahan gastro-enteritis disertai muntah
darah, diare, lemah, mengantuk, demam, dan sakit kepala
Bahaya kronis/jangka panjang:
• Hilangnya nafsu makan (anorexia), turunnya berat badan, iritasi ringan
disertai gangguan pencernaan, kulit ruam dan merah-merah, kulit
kering dan mukosa membran dan bibir pecah-pecah, lidah merah,
radang selaput mata, anemia, kerusakan ginjal, kegagalan sistem sirkulasi
akut, dan bahkan kematian
PENGAWET BERBAHAYA &DILARANG
FORMALIN
• Formalin adalah larutan formaldehida dalam air
dan dilarang digunakan dalam pangan sebagai
pengawet
• Formalin digunakan pada industri plastik, anti
busa, bahan konstruksi, kertas, karpet, tekstil, cat,
mebel, pengawet mayat
• Formalin dapat menyebabkan kanker. Sekitar 2
sendok makan formalin dapat menyebabkan
kematian
Bahaya akut:
– Iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, rasa
terbakar, sakit perut dan pusing
Bahaya kronis/jangka panjang:
– Iritasi pada saluran pernafasan, muntahmuntah dan kepala
pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan
dan rasa gatal di dada, Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati,
jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan
ginjal. Bila dikonsumsi menahun dapat menyebabkan kanker
PEWARNA BERBAHAYA
• METANIL YELLOW
• RHODAMIN B
CIRI-CIRI PANGAN DENGAN PEWARNA
NON PANGAN
GLOBILA NURIKA
Izin Edar Produk Makanan dan
Minuman
Setiap pangan olahan yang diproduksi di dalam negeri
atau yang diimpor untuk diperdagangkan dalam
kemasan eceran wajib memiliki Izin Edar.
DASAR HUKUM:
UU NO. 18 TAHUN 2012 tentang Pangan
PP NO. 86 TAHUN 2019 tentang Keamanan Pangan
NIE
Peraturan Kepala BPOM RI No. 27 TAHUN 2017 tentang
Pendaftaran Pangan Olahan
PIRT adalah izin untuk
industri skala rumahan
NIE
besar dan bersifat lokal
REMPAH-REMPAH
Bawang Merah Kering/Bubuk Bawang Putih Kering/Bubuk Cabe
Kering/Bubuk Cengkeh Kering/Bubuk Jahe Kering/Bubuk Kayu
Manis Kering/Bubuk Ketumbar Kering/Bubuk Kunyit
Kering/Bubuk Lada Putih /Hitam Kering/Bubuk dan sejenisnya
MINUMAN SERBUK
Minuman Serbuk Kopi Minuman Serbuk Berperisa Minuman
Serbuk Kopi Gula Minuman Serbuk Tradisional Minuman
Serbuk Teh Minuman Serbuk Kedele Minuman Serbuk Kurma
Minuman Serbuk Jahe dan sejenisnya
UMUM
NAMA PRODUK
DAFTAR BAHAN YANG DIGUNAKAN
BERAT BERSIH/ISI BERSIH DAN BOBOT TUNTAS
NAMA DAN ALAMAT PIHAK YANG MEMPRODUKSI
ATAU MENGIMPOR
KETERANGAN HALAL BAGI YANG
DIPERSYARATKAN
TANGGAL DAN KODE PRODUKSI
KETERANGAN KEDALUWARSA
NOMOR IZIN EDAR
ASAL USUL BAHAN PANGAN TERTENTU
KRITERIA LABEL
TERDAPAT 13 KETERANGAN LAIN YANG DAPAT
DICANTUMKAN DALAM LABEL
Thanks You
7 PEMAHAMAN
PRINSIP HACCP & PENERAPAN
1. ANALISA BAHAYA 5. TINDAKAN PERBAIKAN
2. PENETAPAN CCP 6. VERIFIKASI
3. PENETAPAN BATAS KRITIS 7. PEMELIHARAAN REKAMAN & DOKUMENTASI
4. PEMANTAUAN CCP 8. TAHAPAN PENERAPAN HACCP
7 PRINSIP HACCP
1. ANALISA BAHAYA 5. TINDAKAN PERBAIKAN
2. PENETAPAN CCP 6. VERIFIKASI
3. PENETAPAN BATAS KRITIS 7. PEMELIHARAAN REKAMAN & DOKUMENTASI
4. PEMANTAUAN CCP 8. TAHAPAN PENERAPAN HACCP
HACCP
⚫ adalah suatu sistem yang mengidentifikasikan
bahaya spesifik yang mungkin timbul pada
setiap tahap dalam Rantai Produksi Makanan
dan menetapkan cara untuk mengendalikan
atau mencegah terjadinya bahaya tersebut
7 PRINSIP HACCP
1. ANALISA BAHAYA 5. TINDAKAN PERBAIKAN
2. PENETAPAN CCP 6. VERIFIKASI
3. PENETAPAN BATAS KRITIS 7. PEMELIHARAAN REKAMAN & DOKUMENTASI
4. PEMANTAUAN CCP 8. TAHAPAN PENERAPAN HACCP
BAHAYA BIOLOGI
A. Pathogenic microorganism :
❖ Bacteria
❖ Viruses
❖ Protozoa
B. Serangga
Cacing parasit
Fungi
7 PRINSIP HACCP
1. ANALISA BAHAYA 5. TINDAKAN PERBAIKAN
2. PENETAPAN CCP 6. VERIFIKASI
3. PENETAPAN BATAS KRITIS 7. PEMELIHARAAN REKAMAN & DOKUMENTASI
4. PEMANTAUAN CCP 8. TAHAPAN PENERAPAN HACCP
MIKROORGANISMA
⚫ Berkembangbiak dengan membelah diri
⚫ Membutuhkan :
⚫ Makanan, Air, Suhu, pH yang sesuai
⚫ Udara, tanpa udara atau sedikit udara
⚫ Berguna dan menguntungkan :
⚫ Ragi / yeast
⚫ Bakteri asam laktat dalam yoghurt &
keju
⚫ Jenis bakteri :
⚫ Spore forming / membentuk spora
⚫ Clostridium botulinum
⚫ Bacillus cereus
⚫ Salmonella sp.
⚫ Vibrio sp.
⚫ Listeria monocytogenes
7 PRINSIP HACCP
1. ANALISA BAHAYA 5. TINDAKAN PERBAIKAN
2. PENETAPAN CCP 6. VERIFIKASI
3. PENETAPAN BATAS KRITIS 7. PEMELIHARAAN REKAMAN & DOKUMENTASI
4. PEMANTAUAN CCP 8. TAHAPAN PENERAPAN HACCP
VIRUS
⚫ Apa dan bagaimana virus itu ?
⚫ Darimana datangnya ?
⚫ Bagaimana cara mengendalikannya ?
⚫ Misalnya :
⚫ Hepatitis A, B & C
⚫ Norwalk Virus
⚫ Rotavirus
⚫ H5NI
7 PRINSIP HACCP
1. ANALISA BAHAYA 5. TINDAKAN PERBAIKAN
2. PENETAPAN CCP 6. VERIFIKASI
3. PENETAPAN BATAS KRITIS 7. PEMELIHARAAN REKAMAN & DOKUMENTASI
4. PEMANTAUAN CCP 8. TAHAPAN PENERAPAN HACCP
PARASIT
⚫ Membutuhkan perindukan agar tetap hidup.
⚫ Diketahui sekitar 100 jenis yang dapat menginfeksi manusia
melalui makanan yang terkontaminasi.
⚫ Yang perlu diperhatikan dalam makanan dan air :
⚫ Cacing parasit
⚫ Protozoa
⚫ Faeces/kotoran manusia berperan sebagai media penyebar.
Nama parasit :
Cryptosporidium
Giardia lamblia
Trichinella spiralis
Pseudoterranova dicepiens
Entamoeba histolytica
7 PRINSIP HACCP
1. ANALISA BAHAYA 5. TINDAKAN PERBAIKAN
2. PENETAPAN CCP 6. VERIFIKASI
3. PENETAPAN BATAS KRITIS 7. PEMELIHARAAN REKAMAN & DOKUMENTASI
4. PEMANTAUAN CCP 8. TAHAPAN PENERAPAN HACCP
BAHAYA KIMIA
A. BAHAN KIMIA YANG TIDAK SENGAJA DITAMBAHKAN
⚫ Agricultural chemicals : insectiside, pestiside, herbiside,
fungiside, fertilizer, ZPT
⚫ Senyawa/elemen toxic : Pb, Zn, Hg, As, CN
⚫ Derivates : Lubricants, cleaners, sanitizers, paints etc.
B. BAHAN KIMIA YANG SENGAJA DITAMBAHKAN/ FOOD ADDITIVE
⚫ Penambahan langsung dalam batas yang dijinkan
⚫ Bahan Pengawet : Nitrite, Sulphiting agents
⚫ Bahan Penambah Nutrisi/Gizi : Vitamin
⚫ Bahan Pewarna, perasa, aroma
⚫ Emulsifier
7 PRINSIP HACCP
1. ANALISA BAHAYA 5. TINDAKAN PERBAIKAN
2. PENETAPAN CCP 6. VERIFIKASI
3. PENETAPAN BATAS KRITIS 7. PEMELIHARAAN REKAMAN & DOKUMENTASI
4. PEMANTAUAN CCP 8. TAHAPAN PENERAPAN HACCP
BAHAYA FISIK
⚫ Bahan asing yang memiliki potensi bahaya yang
biasanya tidak terdapat dalam makanan.
⚫ Misalnya :
⚫ Kaca
⚫ Logam
⚫ Kayu
⚫ Pasir, kerikil
⚫ Silica gel
7 PRINSIP HACCP
1. ANALISA BAHAYA 5. TINDAKAN PERBAIKAN
2. PENETAPAN CCP 6. VERIFIKASI
3. PENETAPAN BATAS KRITIS 7. PEMELIHARAAN REKAMAN & DOKUMENTASI
4. PEMANTAUAN CCP 8. TAHAPAN PENERAPAN HACCP
ANALISA BAHAYA :
⚫ Proses mengumpulkan dan mengevaluasi segala
informasi adanya bahaya yang signifikan bagi
keamanan pangan
7 PRINSIP HACCP
1. ANALISA BAHAYA 5. TINDAKAN PERBAIKAN
2. PENETAPAN CCP 6. VERIFIKASI
3. PENETAPAN BATAS KRITIS 7. PEMELIHARAAN REKAMAN & DOKUMENTASI
4. PEMANTAUAN CCP 8. TAHAPAN PENERAPAN HACCP
SEVERITY
(KESERIUSAN HIGH MEDIUM LOW
DAMPAK)
MEDIUM YES NO NO
LOW NO NO NO
7 PRINSIP HACCP
1. ANALISA BAHAYA 5. TINDAKAN PERBAIKAN
2. PENETAPAN CCP 6. VERIFIKASI
3. PENETAPAN BATAS KRITIS 7. PEMELIHARAAN REKAMAN & DOKUMENTASI
4. PEMANTAUAN CCP 8. TAHAPAN PENERAPAN HACCP
20 Cooker Temperature
5 Critical Limit
(Batas Kritis)
19
Lower Control Limit
5 (LCL)
Critical Limit
19 (Batas Kritis)
0
7 PRINSIP HACCP
1. ANALISA BAHAYA 5. TINDAKAN PERBAIKAN
2. PENETAPAN CCP 6. VERIFIKASI
3. PENETAPAN BATAS KRITIS 7. PEMELIHARAAN REKAMAN & DOKUMENTASI
4. PEMANTAUAN CCP 8. TAHAPAN PENERAPAN HACCP
MONITORING CCP
MANFAAT MONITORING
⚫ Untuk menelusuri proses operasi dan memungkinkan
identifikasi terhadap kecenderungan pada batas kritis yang
akan menjadi dasar dalam tindakan penyesuaian (operating
limit)
⚫ Untuk mengidentifikasi suatu kejadian yang diluar kendali
(misalnya : Penyimpangan titik kendali kritis)
⚫ Menyediakan informasi tertulis mengenai sistem
pengendalian proses.
7 PRINSIP HACCP
1. ANALISA BAHAYA 5. TINDAKAN PERBAIKAN
2. PENETAPAN CCP 6. VERIFIKASI
3. PENETAPAN BATAS KRITIS 7. PEMELIHARAAN REKAMAN & DOKUMENTASI
4. PEMANTAUAN CCP 8. TAHAPAN PENERAPAN HACCP
MONITORING
⚫ What (Apa) : Merupakan objek pengukuran atau pengawasan
untuk memastikan apakah titik kendali kritis beroperasi didalam
kisaran batas kritis. Contoh : Temperatur strerilisasi
⚫ How (Bagaimana) : Merupakan cara/metoda pengukuran (batas
kritis kuantitatif) secara fisika atau kimia. Memerlukan waktu
dan akurasi yang benar/nyata. Contoh : Menggunakan
thermometer
⚫ When/Frequency (Kapan) : Rentang waktu atau frekuensi
(berkelanjutan atau berjeda). Contoh : frekuensi/ durasi tiap
15 menit
⚫ Who (Siapa) : Orang kompeten dan terlatih untuk melakukan
pekerjaan tersebut. Contoh: operator
7 PRINSIP HACCP
1. ANALISA BAHAYA 5. TINDAKAN PERBAIKAN
2. PENETAPAN CCP 6. VERIFIKASI
3. PENETAPAN BATAS KRITIS 7. PEMELIHARAAN REKAMAN & DOKUMENTASI
4. PEMANTAUAN CCP 8. TAHAPAN PENERAPAN HACCP
TINDAKAN PERBAIKAN
DEFINISI :
DEFINISI VERIFIKASI
ELEMEN VERIFIKASI
⚫ Validasi
⚫ Verifikasi CCP
⚫ Kalibrasi peralatan pemantauan
⚫ Sampling dan pengujian
⚫ Tinjauan rekaman CCP
⚫ Efektivitas HACCP
⚫ Audit (internal dan/ eksternal)
⚫ Efektivitas keamanan produk pangan, kecenderungan
keluhan pelanggan, etc.)
⚫ Badan/ instansi yang mengeluarkan perundang-undangan
7 PRINSIP HACCP
1. ANALISA BAHAYA 5. TINDAKAN PERBAIKAN
2. PENETAPAN CCP 6. VERIFIKASI
3. PENETAPAN BATAS KRITIS 7. PEMELIHARAAN REKAMAN & DOKUMENTASI
4. PEMANTAUAN CCP 8. TAHAPAN PENERAPAN HACCP
VALIDASI
⚫ Upaya membuktikan bahwa semua elemen dalam HACCP
Plan berfungsi efektif
⚫ Dilakukan oleh Tim HACCP atau personil terlatih
Suatu tinjauan teknis dan ilmiah terhadap setiap bagian
dari HACCP plan, dari analisa bahaya hingga verifikasi
CCP.
⚫ Dilakukan saat penerapan HACCP Plan pertama kali
⚫ Dilakukan validasi jika dibutuhkan karena:
❖ Adanya perubahan bahan baku
❖ Adanya perubahan proses atau produk
❖ Temuan audit
❖ Penyimpangan berulang yang sering terjadi
❖ Informasi terbaru mengenai pengendalian bahaya
❖ Distribusi baru atau penanganan konsumen baru
7 PRINSIP HACCP
1. ANALISA BAHAYA 5. TINDAKAN PERBAIKAN
2. PENETAPAN CCP 6. VERIFIKASI
3. PENETAPAN BATAS KRITIS 7. PEMELIHARAAN REKAMAN & DOKUMENTASI
4. PEMANTAUAN CCP 8. TAHAPAN PENERAPAN HACCP
VERIFIKASI INTERNAL
Bukti yang diperlukan :
⚫ Jadwal verifikasi internal (rancana pelaksanaan ynag
didokumentasikan)
⚫ Catatan temuan (fact finding)
PENYIMPANAN REKAMAN
⚫ Satu tahun untuk refrigerated product