Anda di halaman 1dari 47

OBESITAS

Gizi Masyarakat

Prodi Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember,


Tahun 2020
Kenapa Obesitas sebagai
Masalah Gizi Masyarakat>?
• Prevalensi obesitas semakin
meningkat akibat dari perubahan pola
hidup
• Dampak dari obesitas terhadap
munculnya sindroma metabolik yang
berefek pada produkstivitas kerja
dan pertumbuhan ekonomi negara
World Wide Obesity
• 38 million children under the age of 5 were
overweight or obese in 2019.
• Over 340 million children and adolescents aged 5-19
were overweight or obese in 2016.
• more than 1.9 billion adults, 18 years and older, were
overweight. Of these over 650 million were obese.
• 39% of adults aged 18 years and over were
overweight and 13% were obese. Most of the world's
population live in countries where overweight and
obesity kills more people than underweight.

WHO, 2016
Prevalensi Obesitas di
Indonesia
IN CHILDHOOD
O CHEN ET AL, 2015; Obesitas berkorelasi dengan
inflamasi kronik tahap rendah yang bertanggung
B jawab atas penurunan sensitivitas insulin, yang
mengakibatkan obesitas sebagai faktor resiko utama
E resistensi insulin dan penyakit terkait resistensi
insulin seperti diabetes militus tipe 2 dan panyakit
S sindrom metabolik yang lain

I OBESITY REBOUND merupakan periode kritis


perkembangan obesitas dan komplikasinya. Periode
T adiposity rebound dalah usia antara 5-7 tahun
menunjukkan periode kritis perkembangan
A penumpukan adiposa. Waktu ketika adiposity
rebound memiliki implikasi yang signifikan pada
S obesitas di masa mendatang (Dietz, 1994; Kimani,
2010)
Definisi
• Obesity dr sudut pandang klinik adl.
Jumlah jar. Adipose yg berlebihan atau
akumulasi lemak tubuh, bukan kelebihan
BB saja
• Obesita merupakan penumpukan lemak
yang berlebihan akibat ketidakseimbangan
asupan energi (energy intake) dengan
energi yang digunakan (energy
expenditure) dalam waktu lama.
(WHO,2000)
Tingkatan Obesitas
berdasarkan BMI (1)
Anak di kurang dari 18 tahun (IMT/U)
• Risiko gemuk : > + 1 SD sampai dengan
+ 2 SD
• Overweight/gemuk: > + 2SD sampai
dengan + 3 SD
• Obesitas/sangat gemuk : > + 3 SD
Tingkatan Obesitas
berdasarkan BMI (2)
• Orang Dewasa Indonesia (Kemenkes RI)
Tingkatan Obesitas
berdasarkan BBI
• Ringan : 120%-140% BBI
• Sedang : 141%-200% BBI
• Berat : > 200% BBI
Diagnosa Obesitas
1. Perbandingan BBI
(TB-100) – 10%
2. BMI (Body Mass Index):
obesitas 1 : 25 - 29,9
obesitas 2 : > 30
Rumus : BB (Kg)
TB2 (m)
3. Lemak di sub kutan :
Laki-laki : lipat kulit trisep 18,6 mm
wanita : lipat kulit trisep 25,1 mm
Lanjutan Diagnosa
Lingkar Perut
• Wanita : ≥ 80 cm
• Pria : ≥ 90 cm
Rasio lingkar Pinggang dan lingkar
pinggul :
• Wanita : 0,77
• Pria : 0,9
Obesitas bds BMI & LP
BMI Kelas Lingkar Pinggang Lingkar Pinggang
Klasifikasi
(Kg/m2) Obesitas
Laki-laki ≤ 102 cm (≤ Laki-laki ≥ 102 cm (≥
40 in) dan Perempuan 40 in) dan Perempuan
≤ 88 cm (≤ 35 in) ≥ 88 cm (≥ 35 in)

Normal 18,5 – 24,9


Berat badan 25,0 – 29,9 Meningkat Tinggi
lebih
Obesitas 30,0 – 34,9 I Tinggi Sangat Tinggi
Obesitas 35,0 – 39,9 II Sangat Tinggi Sangat Tinggi
Extreme ≥ 40 III Sangat Tinggi Sekali Sangat Tinggi Sekali
Obesitas
Modifikasi utk ASIA
BMI Lingkar Pinggang Lingkar Pinggang
Klasifikasi
(Kg/m2)
Laki-laki < 90 cm dan Laki-laki ≥ 90 cm dan
Perempuan < 80 cm Perempuan ≥ 80 cm
Berat badan < 18,5 Rendah (tapi berisiko
kurang menderita penyakit lain)
Normal 18,5 – 22,9 Meningkat
Berat badan ≥ 23,0
lebih
Berisiko 23,0 – 24,9 Meningkat Moderate
Obesitas I 25,0 – 29,9 Moderat Parah
Obesitas II ≥ 30,0 Parah Sangat parah
Jenis Obesitas
Obesitas Android Obesitas Ginekoid
• Lebih byk pd laki2 • Byk terjadi pd wanita
• Bentuknya spt buah apel • Bentuk seperti buah pir
• Pembesaran tjd pd wajah, • Penumpukan lemak byk
bahu, lengan, dada dan tjd pd perut, paha,
perut pantat, kaki
• Bagian bawah (pinggang, • Panggul dan pinggang
paha kaki) lebih kecil dr besar – tlg punggung tdk
tubuh bag atas bs tegak
• Pd wanita tjd; terapi • Terapi diit dan exercise
hormon, stlh melahirkan, tdk efektif utk tipe ini
menopouse
Patogenesa
• Obesitas merup. Hasil keseimbangan
energi positif, akibat asupan energi
dr makanan berlebihan dan
• Kebutuhan metabolik basal dan
aktivitas fisik yang membutuhkan
energi cenderung rendah
Patofisiologi
• Peptide YY (PYY) ditemukan di usus, terutama di kolon dan rektum.
PYY melepaskan signal ke hipotalamus untuk menunda pengosongan
lambung, dengan menurunkan sekresi lambung.
• Leptin merangsang anorexigenic center di hipotalamus agar
menurunkan produksi Neuro Peptida Y (NPY) sehingga terjadi
penurunan nafsu makan
• Demikian pula sebaliknya bila kebutuhan energi lebih besar dari
asupan energi, maka jaringan adiposa berkurang dan terjadi
rangsangan pada orexigenic center di hipotalamus yang menyebabkan
peningkatan nafsu makan.
• Apabila asupan energi melebihi dari yang dibutuhkan, maka jaringan
adiposa meningkat disertai dengan peningkatan kadar leptin dalam
peredaran darah.
• Kadar leptin yang rendah (reseptor leptin berkurang) menimbulkan
kondisi hiperphagia dan obese. Pada sebagian besar penderita
obesitas terjadi resistensi leptin, sehingga tingginya kadar leptin tidak
menyebabkan penurunan nafsu makan (Jeffrey, 2009).
Penyebab
• Obesitas exogenous
yaitu yang diakibatkan makanan yg
lebih dengan aktivitas rendah
• Obesitas Endogenous
yaitu akibat gangguan metabolisme
dlm tubuh
Faktor yang mempengaruhi
• Faktor Primer • Faktor Sekunder
1. Genetik faktor obesitas non-
2. Lingkungan nutrisional, yang
a. Pola makan disebabkan oleh
kelainan hormonal,
b. Aktivitas fisik sindrom atau defek
c. Sosio ekonomi genetik
d. psikologis
Genetik
• anak-anak dari orang tua dengan
berat badan normal mempunyai
peluang 10% menjadi gemuk.
• salah satu orang tuanya menderita
kegemukan, maka peluang itu akan
meningkat menjadi 40-50%.
• kedua orang tuanya 70-80%.
Lingkungan
• Budaya makan --- keluarga, masyarakat
• Ketersediaan pangan --- variasi pangan
--- pilihan pangan
Pola Makan
• Makan melebihi AKG yang dianjurkan
• Pola makan tinggi energi (Karbohidrat
dan Lemak) namun rendah serat
• Kebiasaan buruk (ngemil)
Aktivitas Fisik
• Aktivitas fisik yang rendah
• Gaya hidup sedentair (nyaman)
• Pola kerja yang tergolong aktivitas
ringan
• Jenis aktivitas yang sering duduk
(menonton televisi, main game, dll)
Sosio Ekonomi
• Daya beli terhadap makanan
• Pengetahuan tentang makanan lebih
bervariasi
• Gaya hidup lingkungan sosial

Pemilihan jenis pangan dan kuantitas


makanan yang dibeli
Psikologis
• Emosi dapat menyebabkan perubahan
perilaku
• Emosi = stress = depresi
• Stres = berusaha mencari
ketenangan/kenyamanan dg
kompensasi (makan berlebihan)
Kelainan hormonal, sindrom
atau defek genetik

• mencakup kurang dari 10% kasus.


• Ex: penyebab endogen obesitas pada
anak dari hormonal Hiperinsulinism
primer yang diuji dengan bukti
diagnostik dimana kadar insulin
plasma dan kadar C-peptide
meningkat.
Resiko Kesehatan
Obesitas
• Hipertensi • Kanker
• Diabetes Millitus • Sirosis hati
• Dislipidemia • Batu empedu
• PJK • Gout
• Osteoathritis • Muskoskleletal/kuli
• Apnea tidur t
• Asthma • Psikiatri sosial
Jalur Endokrin, Inflamasi, dan Neural
berhubungan dengan Obesitas pada Resistensi
Insulin
Manajemen Obesitas
• Diet
• Olahraga
• Pembedahan
• Obat
• Modifikasi Perilaku
Diet (1)
1. Sesuaikan dg kebiasaan makan &
pola makan keluarga
2. Adekuat zat gizi utk penuhi kebut.
3. Kurangi kalori utk turunkan BB
setiap ½ Kg lemak tubuh
mengandung 3500 simpanan kalori.
dengan mengurangi 500-1000 kal/hr
akan turun BB ½ - 1 Kg/mgg
Diet (2)
4. Makanan hrs mudah disediakan &
praktis
5. Diet sangat rendah kalori (DSRK) yg
bersumber dr KH dan Lemak
6. Protein 1,1 – 1,5 gr/Kg BB/hari
7. Adekuat Vit & Min, t/u utk diet
jangka panjang & diet 1200 kal
Diet (3)
8. Makanan tinggi lemak & KH diberikan
dlm jumlah terbatas
9. Tinggi serat dari sayuran dan buah
10. Pilih bhn mkn sumber KH kompleks
yg memberi rasa kenyang yg lama
Olahraga
Konsisten dulu, baru
lama, dianjurkan 3
kali seminggu, selama
30-40 menit tiap kali
olahraga
PEMBEDAHAN
contoh: Gastric bypass
• penyekatan lambung
pd bag proximal
• Dianjurkan bagi
individu obesitas berat
atau abnormal yg gagal
menurunkan BB dg
cara konvesional
HASIL GASTRIC BYPASS
• 90% pasien kehilangan 50% dr kelebihan
BB,
• 30-50% mencapai BB < 125% BB ideal
• 90% BB turun pd thn pertama, naik pd
tahun kedua
-> perlu menjaga diet dan modifikasi perilaku
utk mempertahankan BB ideal pasca
pembedahan
MODIFIKASI PERILAKU
• Mengunyah mkn perlahan, dan menruh
sendok saat mengunyah
• Buat daftar saat belanja
• Jangan makan sambil beraktivitas lain
• Buat daftar ttg apa yg telah dimakan dan
kapan
• Beri hadiah pd diri sendiri jika berhasil
menurunkan BB, dll
OBAT
1. Obat Amphetamine
stimulasi sistem syaraf pusat
Diuretic BB turun kurang cairan
tubuh, bukan lemak tubuh
2. Gastric Buble
plastik yg tdk dpt dikempeskan
dimasukkan dlm lambung, utk memberikan
rasa penuh dan kenyang
OBAT
3. Formula diet (cairan atau bubuk),
adekuat zat gizi, ketat kontrol kalori,
praktis tp mahal, tdk merup bagian
kebiasaan makan sehari-hari
monoton, bosan, berhenti
kadang2 menyebabkan diare,
konstipasi
Terapi obat yg lain
• Anoreksian (memberikan efek kenyang
atau menurunkan selera makan) --- jngk
pendek
Jangka panjang
• Orlistat (menurunkan aktivitas
enzimlipase)
• Sibutramin (meningkatkan rasa kenyang)
• Rimonabant (menurunkan selera makan)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai