Anda di halaman 1dari 50

MANAJEMEN

PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Pelatihan Manajemen Puskesmas
Provinsi Lampung Tahun 2023
Tujuan PEMBELAJARAN
• UMUM
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan
pengelolaan manajemen pemberdayaan masyarakat di
Puskesmas

• KHUSUS
1. Menjelaskan konsep pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
2. Melakukan manajemen pemberdayaan masyarakat di Puskesmas
Pokok Bahasan

1. Materi Pokok 1. Konsep Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan


A. Pengertian, tujuan, manfaat, prinsip dan unsur-unsur pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan
B. Bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat

2. Materi Pokok 2. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat di Puskesmas


A. Peran dan fungsi Petugas Puskesmas sebagai fasilitator dalam
pemberdayaan Masyarakat
B. Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantuan dan Penilaian Kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat
Mengapa Pemberdayaan Masyarakat penting?

• PM merupakan arah pembangunan kesehatan nasional yang telah ditetapkan dalam


berbagai bentuk kebijakan.
• PM tercantum dalam UU No. 17 tahun Tahun 2023 tentang Kesehatan
• PM dalam menerapkan perilaku sehat tujuan pembangunan kesehatan di puskesmas
• Hasil kajian ternyata 70% sumberdaya pembangunan kesehatan secara nasional berasal
kontribusi/ partisipasi masyarakat;
• PM/partisipasi masyarakat berazaskan gotong royong
• Perilaku masyarakat merupakan faktor penyebab utama terjadinya gangguan atau
masalah kesehatan masyarakat
• Pemerintah mempunyai keterbatasan sumberdaya
• Potensi yang dimiliki masyarakat dalam pembangunan kesehatan sangat besar
Materi Pokok 1 MANAJEMEN
Konsep Pemberdayaan Masyarakat PEMBERDAYAAN
Bidang Kesehatan MASYARAKAT
UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa

MEMBANGUN DESA
DESA MEMBANGUN
(objek) AZAZ
(subjek)
Pengakuan atas hak
asal usul dan
kewenangan lokal
berskala desa

KEGIATAN PELAYANAN
SOSIAL DASAR DI DESA
1. KESEHATAN
2. PENDIDIKAN
3. PERLINDUNGAN SOSIAL
REGULASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Permenkes
No. 8
tahun 2019
Pemberdayaan Masyarakat
PERMENKES No. 8 TAHUN 2019

Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan, yang


selanjutnya disebut Pemberdayaan Masyarakat adalah
proses untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan
kemampuan individu, keluarga serta masyarakat untuk
berperan aktif dalam upaya kesehatan yang dilaksanakan
dengan cara fasilitasi proses pemecahan masalah melalui
pendekatan edukatif dan partisipatif serta memperhatikan
kebutuhan potensi dan sosial budaya setempat.
KONSEP
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
BIDANG KESEHATAN
PEMBERDAYAAN
DILAKUKAN MELALUI
MASYARAKA
proses untuk MENINGKATKAN
T
pengetahuan, kesadaran dan
kemampuan individu, keluarga UPAYA KESEHATAN
serta masyarakat untuk berperan BERSUMBERDAYA
MASYARAKAT
aktif dalam upaya kesehatan

fasilitasi proses pemecahan


masalah melalui pendekatan Diutamakan Pembinaan
edukatif dan partisipatif serta upaya kelembagaan
memperhatikan kebutuhan promotif- dan teknis
potensi dan sosial budaya preventif
setempat
STRATEGI
Pemberdayaan Masyarakat
1.Peningkatan PENGETAHUAN dan KEMAMPUAN masyarakat dalam
mengenali dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi;
2.Peningkatan KESADARAN masyarakat melalui penggerakkan masyarakat;
3. PENGORGANISASIAN dan PENGEMBANGAN masyarakat
4. Penguatan dan peningkatan ADVOKASI kepada pemangku kepentingan
5.Peningkatan KEMITRAAN dan PARTISIPASI lintas sektor, lembaga
kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan, dan swasta
6.Peningkatan PEMANFAATAN POTENSI dan SUMBER DAYA BERBASIS
KEARIFAN LOKAL baik dana, tenaga serta sosial budaya
7.PENGINTEGRASIAN antar program dan/atau kegiatan dan/atau
kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat yang sudah ada
1. kesehatan ibu, bayi dan balita;
2. kesehatan anak usia sekolah dan remaja;
3. kesehatan usia produktif;
4. kesehatan lanjut usia;
5. kesehatan kerja;
6. perbaikan gizi masyarakat;
7. penyehatan lingkungan;
8. penanggulangan penyakit menular dan tidak Diutamakan
Kegiatan menular;
Pemberdayaan 9. kesehatan tradisional;
Promotif –
Masyarakat : 10. kesehatan Preventif
jiwa;
11. kesiapsiagaan bencana dan krisis kesehatan;
dan
12. kegiatan peningkatan kesehatan lainnya yang
dibutuhkan oleh masyarakat setempat.

dilakukan oleh masyarakat didampingi tenaga pendamping melalui UKBM

RUANG LINGKUP KEGIATAN DI PUSKESMAS


(Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas)
PENDAMPING TEKNIS
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Tenaga pendamping dapat 1. Katalisator dalam proses pemberdayaan
berasal dari pemerintah, masyarakat
lembaga kemasyarakatan , 2. Pemberi bantuan dalam proses penyelenggaraan
organisasi pemberdayaan masyarakat
kemasyarakatan, swasta, 3. Penghubung dengan sumberdaya yang dapat
dan/atau anggora dimanfaatkan
masyarakat yang harus 4. Pendamping dalam pencarian solusi dalam
permasalahan
emmeiliki kemampuan
sebagai tenaga pendaming
5. Pendamping dalam pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi
melalui pelatihan
6. Pembina sesuai kewenangan dan kompetensinya
7. Mendampingi masyarakat dan/atau melakukan
advokasi kepada pemangku kepentingan terkait
KADER PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Selain Tenaga • penggerak masyarakat untuk berperan serta
pendamping diperlukan dalam upaya kesehatan sesuai kewenangannya;
keterlibatan kader dalam
pemberdayaan mayarakat • penggerak masyarakat agar memanfaatkan
UKBM dan pelayanan kesehatan dasar;
• pengelola UKBM;
• penyuluh kesehatan kepada masyarakat;
• pencatat kegiatan pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan; dan
• pelapor jika ada permasalahan atau kasus
kesehatan setempat pada tenaga kesehatan.
Bentuk pemberdayaan masyarakat
di bidang kesehatan
❖ SASARAN
KEGIATAN
❖ TUJUAN
individu
❖ keluarga
BENTUK KEGIATAN
❖ METODE KIE
❖ MEDIA KIE

pemberdayaan

kelompok masyarakat
Materi Pokok 2 MANAJEMEN
Manajemen Pemberdayaan PEMBERDAYAAN
Masyarakat di Puskesmas MASYARAKAT
BAGAIMANA PENGALAMAN
ANDA DALAM MEMFASILITASI
MASYARAKAT..??

Arihni Supriati, SKM, M.Epid untuk Pelatihan Manajemen Puskesmas Kota Depok 2021
LANGKAH-LANGKAH PENGELOLAAN

P P P
1 2 3
TAHAPAN PENYELENGGARAAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN

Dampingan Fasilitator
PENGENALAN
KONDISI WILAYAH
DAPAT
DATA KESEHATAN MASYARAKAT
BERASAL
DARI DATA
• Data terkait penyakit menular dan tidak menular PISPK
• Data terkait kesehatan lingkungan
• Data terkait KIA Dilakukan oleh
masyarakat
• Data terkait Gizi Masyarakat
dibantu kader
• Data terkait Imunisasi dan pemerintah
• Data UKBM (Posyandu) Hasil Kajian
desa/kelurahan
DATA PROFIL DESA digunakan sebagai
bahan tahap survei
• Keadaan Geografis Desa
mawas dairi
• Keadaan Demografi Desa
• Keadaan Sosial dan Pendidikan
• Keadaan Ekonomi
• Kependudukan
• Kondisi Pemerintahan Desa
• Sarana umum
Arihni Supriati, SKM, M.Epid untuk Pelatihan Manajemen Puskesmas Kota Depok 2021
CONTOH :
12 INDIKATOR KOTA DEPOK
%
PANCORAN CIMANGGIS SAWANGA SUKMAJAY BOJONGSA CAKUPAN
NO INDIKATOR LIMO BEJI CIPAYUNG CILODONG CINERE TAPOS
A RI
MAS N DEPOK
KOTA
C D E F G H I J K L M N
A B
29,24% 16,76% 34,36% 20,59% 30,10% 23,40% 15,59% 40,07% 34,22% 50,17% 23,98% 31,47%
1 Keluarga mengikuti program KB *)

2 91,96% 95,06% 96,57% 84,00% 93,94% 96,65% 95,73% 93,52% 96,29% 97,35% 94,49% 94,16%
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
3 92,37% 95,43% 90,71% 91,56% 93,60% 93,60% 96,75% 83,83% 91,21% 95,95% 96,02% 92,61%
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *)
89,53% 85,27% 80,86% 82,96% 88,09% 86,02% 90,91% 75,35% 79,49% 88,40% 95,26% 85,11%
4. Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
89,71% 89,23% 78,97% 71,27% 90,18% 84,20% 85,97% 85,55% 84,74% 92,09% 92,87% 86,41%
5. Pertumbuhan Balita dipantau
6
44,44% 55,28% 59,39% 62,75% 51,73% 61,42% 56,13% 47,19% 68,68% 50,89% 36,90% 55,25%
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
7
19,79% 40,22% 26,18% 36,30% 30,74% 33,68% 24,76% 15,62% 33,88% 25,42% 22,70% 27,34%
Penderita hipertensi yang berobat teratur
8
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak 30,30% 34,74% 24,46% 34,29% 23,57% 31,31% 34,67% 16,78% 23,68% 26,48% 22,64% 26,51%
ditelantarkan
9
55,03% 47,97% 40,84% 44,72% 53,07% 51,04% 40,94% 48,52% 45,26% 47,68% 50,73% 48,12%
Anggota keluarga tidak ada yang merokok *)
78,55% 77,21% 78,74% 77,63% 83,22% 81,89% 81,84% 70,99% 69,65% 80,27% 77,96% 78,29%
10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN
11
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air 98,32% 98,65% 98,20% 98,93% 98,57% 98,28% 98,83% 98,23% 99,10% 98,72% 98,75% 98,57%
bersih
12
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban 94,73% 98,31% 96,45% 98,91% 96,13% 98,12% 98,47% 96,62% 96,80% 98,29% 96,64% 97,31%
keluarga
0,295 0,289 0,242 0,264 0,332 0,317 0,259 0,256 0,262 0,323 0,276 0,289
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
5.261 7.282 4.586 4.052 8.094 9.023 4.571 6.668 4.270 12.104 4.920 70.831
∑ Keluarga dengan IKS > 0,800
∑ Keluarga 17.813 25.159 18.915 15.356 24.398 28.459 17.632 26.046 16.296 37.518 17.809 245.401
12 INDIKATOR KEC. BEJI
KELURAHAN

BEJI KUKUSAN TANAH BARU KEMIRIMUKA PONDOK CINA BEJI TIMUR % CAKUPAN
NO INDIKATOR KECAMATAN
PUSKESMAS BEJI
DEPOK
TANAH BARU TANAH BARU KEMIRIMUKA KEMIRIMUKA BEJI
UTARA
1 Keluarga mengikuti program KB *) 05,59% 18,02% 14,76% 78,35% 41,21% 28,67% 23,40%
2 Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 94,82% 97,55% 96,33% 98,17% 97,12% 98,06% 96,65%
3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *) 91,64% 92,35% 92,37% 97,97% 96,03% 98,08% 93,60%
4 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 88,75% 82,87% 79,84% 94,01% 93,14% 92,31% 86,02%
5 Pertumbuhan Balita dipantau 80,21% 77,64% 83,66% 95,22% 94,67% 73,72% 84,20%
6 Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 73,90% 60,58% 62,83% 44,71% 50,86% 59,29% 61,42%
7 Penderita hipertensi yang berobat teratur 27,46% 26,34% 30,71% 64,65% 67,45% 24,04% 33,68%
8
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak 00,07% 00,13% 00,14% 00,09% 00,07% 00,12% 31,31%
ditelantarkan
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 51,17% 55,21% 51,66% 44,98% 48,41% 55,59% 51,04%
10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN 78,18% 81,32% 82,06% 88,85% 84,27% 76,68% 81,89%
11
98,26% 98,63% 98,72% 97,50% 98,36% 97,11% 98,28%
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih
12
99,05% 96,36% 98,73% 98,14% 98,02% 96,17% 98,12%
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0,275 0,278 0,306 0,420 0,403 0,256 0,317
∑ Keluarga dengan IKS > 0,800 1.919 1.262 2.548 1.781 1.078 435 9.023
∑ Keluarga 6.971 4.534 8.335 4.244 2.677 1.698 28.459
SASARAN KK BERDASARKAN PUSDATIN 18.508 4.120 10.174 8.084 3.977 2.620 47.483
SURVEI MAWAS
DIRI
Survei mawas diri dilakukan
untuk mengetahui
• masalah kesehatan yang ada
di masyarakat dan urutan
prioritas penanganannya
• faktor penyebab masalah kesehatan,
termasuk perilaku berisiko, non-
perilaku/lingkungan, dan kebijakan yang
ada di masyarakat; dan
• potensi yang dimiliki desa/kelurahan
untuk mengatasi masalah kesehatan
termasuk keberadaan UKBM.
SEPERTI APA BENTUK
INSTRUMEN SMD..??
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA
Musyawarah masyarakat
desa dilakukan untuk
▫menyosialisasikan program kesehatan dan hasil survei
mawas diri;
▫ menyepakati urutan prioritas masalah kesehatan yang
hendak ditangani;
▫ menyepakati kegiatan yang akan dilaksanakan
melalui UKBM atau kegiatan lain yang
memberdayakan masyarakat;
▫memetakan data/informasi potensi dan sumber
daya desa/kelurahan; dan
▫menggalang partisipasi warga desa/kelurahan
untuk mendukung Pemberdayaan Masyarakat
PERENCANAA
N PARTISIPATIF
Tahap perencanaan partisipatif , dilakukan
oleh masyarakat bersama pemerintah
desa/kelurahan, dan Kader

Perencanaan partisipatif mencakup


▫ UKBM yang akan dibentuk atau diaktifkan
kembali, dan/atau kegiatan lain yang
memberdayakan masyarakat yang akan
dilaksanakan;
▫ sarana prasarana yang diperlukan
untuk Pemberdayaan Masyarakat;
dan
▫ rencana anggaran, jadwal pelaksanaan,
sasaran kegiatan, dan penanggung jawab.
PELAKSANAA
N KEGIATAN
• Kegiatan yang telah direncanakan
dalam perencanaan partisipatif
dilakukan oleh masyarakat melalui
UKBM atau kegiatan lain berupa
penggerakan masyarakat dengan
dampingan dari pendamping teknis
terkait.
• Dilakukan juga pencatatan dan
pelaporan terkait pelaksanaan
kegiatan sebagai bahan evaluasi.
• Pencatatan dalam kegiatan
UKBM menggunakan format
UKBM
(Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat)
wahana pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan, yang dibentuk atas dasar kebutuhan
masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan
bersama masyarakat, dengan pembinaan sektor
kesehatan, lintas sektor dan pemangku
kepentingan terkait lainnya
DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
SYARAT PEMBENTUKAN
1. dibentuk atas dasar
kebutuhan masyarakat
2. memiliki struktur
kepengurusan
3. memiliki Kader sebagai
pengelola/pelaksana
kegiatan UKBM
4. memiliki sumber daya.

Struktur organisasi/pengurus dan Kader UKBM ditetapkan oleh kepala


desa/lurah atau pemangku kepentingan sesuai tatanan UKBM
KEGIATAN PENGEMBANGAN POSYANDU
(Permendagri 19 Tahun 2011)
TANGGUNG JAWAB PUSKESMAS (1)
➢ melaksanakan advokasi dan sosialisasi kepada masyarakat, pemangku
kepentingan, dan mitra terkait untuk mendukung pelaksanaan
Pemberdayaan Masyarakat di wilayah kerja puskesmas;
➢melakukan pendampingan dan pembinaan teknis dalam tahapan
penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat;
➢melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan pemangku kepentingan
di wilayah kerja puskesmas dalam pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat;
➢membangun kemitraan dengan organisasi kemasyarakatan dan swasta di
wilayah kerja puskesmas dalam pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat;
➢mengembangkan media komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan
terkait Pemberdayaan Masyarakat dengan memanfaatkan potensi dan
sumber daya berbasis kearifan lokal;
TANGGUNG JAWAB PUSKESMAS (2)
➢melakukan peningkatan kapasitas Tenaga Pendamping
Pemberdayaan Masyarakat dan Kader;
➢melakukan dan memfasilitasi edukasi kesehatan kepada
masyarakat;
➢menggerakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat;
➢melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan Pemberdayaan
Masyarakat di tingkat kecamatan dan kabupaten/kota secara berkala;
➢melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Pemberdayaan
Masyarakat di wilayah kerja puskesmas secara berkala.
TANGGUNG JAWAB PEMDA
• KAB/KOTA
menetapkan dan melaksanakan kebijakan, peraturan, pedoman dan petunjuk
teknis terkait PM di wilayah kabupaten/kota;
• membentuk dan/atau mengaktifkan wadah koordinasi PMtingkat kabupaten/kota
dengan lintas sektor dan pemangku kepentingan lain yang terkait secara
terintegrasi;
• mengembangkan sistem informasi terintegrasi terkait PM;
• melakukan pembinaan dan pendampingan PM tingkat kecamatan,
desa/kelurahan, dan puskesmas;
• menyelenggarakan peningkatan kapasitas bagi penyelenggara PM di tingkat
kecamatan dan desa/kelurahan; dan
• melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan PM di tingkat
kabupaten/kota secara berkala.
INSTRUMEN PEMANTAUAN &
EVALUASI Instrumen pemantauan dan penilaian kegiatan pemberdayaan masyarakat di Puskesmas
Hasil pemantauan/
penilaian
Sumber
data/
Nilai
Ya=1
Indikator
ya tidak informasi Tidak=0
Input
1) Tim penyusun perencanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi
kesehatan yang terintegrasi dengan perencanaan dalam Manajemen Umum
Puskesmas.
2) Analisis situasi : masalah kesehatan, penetapan prioritas masalah, penyebab masalah
terkait dengan perilaku sasaran primer, sekunder dan tersier.
3) Kajian perilaku dan non perilaku (lingkungan, kebijakan dan potensi masyarakat)
tentang masalah kesehatan yang dilakukan oleh lintas program di puskesmas.
4) Perencanaan pemberdayaan masyarakat yang dibuat oleh lintas program puskesmas,
yang mengakomodir hasil kajian perilaku dan non perilaku yang dibuat berdasarkan
strategi promosi kesehatan puskesmas (advokasi, pemberdayaan masyarakat dan
kemitraan).
5) Petugas puskesmas yang terlatih dan terampil di bidang manajemen pemberdayaan
masyarakat dan promosi kesehatan
6) Ketersediaan dana kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan
meliputi: kegiatan advokasi, gerakan pemberdayaan masyarakat serta kemitraan.
INSTRUMEN PEMANTAUAN &Instrumen pemantauan dan penilaian kegiatan pemberdayaan masyarakat di Puskesmas

EVALUASI Indikator
Hasil pemantauan/

ya
penilaian
tidak
Sumber data/ Nilai Ya=1
informasi Tidak=0

Proses
1) Lokakarya mini di puskesmas yang membahas upaya kesehatan masyarakat yang terintegrasi secara lintas
program maupun lintas sektor.
2) Pengembangan jejaring kemitraan dengan individu, kelompok, serta berbagai pihak potensial dalam
pelaksanaan program Indonesia Sehat di puskemas.
3) Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh lintas program maupun lintas sektor/ jejaring kemitraan yang
terintegrasi dengan puskesmas yang diawali dengan SMD dan dilanjutkan dengan MMD.
4) Peningkatan kapasitas dan peran serta organisasi kemasyarakatan, kader, tokoh masyarakat, tokoh agama, dll
dalam upaya kesehatan masyarakat untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan
peran serta masyarakat.
5) KIE tentang kesehatan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, melalui kegiatan di dalam dan di luar
gedung puskemas dalam upaya meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan serta meningkatkan status kesehatan/IKS
6) Advokasi kesehatan pada pengambil keputusan di tingkat kecamatan untuk mendapatkan dukungan kebijakan
publik berwawasan kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan termasuk penanganan kejadian luar
biasa/bencana, dengan mengoptimalkan potensi dan peran serta seluruh komponen.
7) Penggerakan dan pengorganisasian peran serta masyarakat, melalui upaya pemberdayaan masyarakat dalam
peningkatan pencapaian PHBS dan mencapai Indeks Keluarga Sehat.
8) Pengembangan berbagai jenis upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di tingkat Desa/Kelurahan
dalam mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan Indeks Kesehatan Keluarga/ masyarakat yang ada di
wilayah Desa/Kelurahan.
9) Kegiatan inovasi di bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
INSTRUMEN PEMANTAUAN &
EVALUASI Instrumen pemantauan dan penilaian kegiatan pemberdayaan masyarakat di Puskesmas
Hasil pemantauan/
penilaian
Sumber data/ Nilai Ya=1
informasi Tidak=0
Indikator
ya tidak
Out-put
1) Indeks Keluarga Sehat
2) Cakupan PHBS
3) Jumlah UKBM di wilayah kerja puskesmas
4) Jumlah UKBM yang aktif dalam pelayanan kesehatan dasar.
5) Jumlah kebijakan publik berwawasan kesehatandi wilayah kerja Puskesmas (Perdes, SK, Kesepakatan
kerja, dll)
6) Jumlah sumber dana kegiatan pemberdayaan masyarakat
7) Persentase peningkatan dana kegiatan pemberdayaan masyarakat
8) Jumlah gerakan kemasyarakatan untuk hidup sehat
9) Cakupan pengobatan penyakit tidak menular(hypertensi, gangguan jiwa berat, dll)
10) Cakupan Rumah Sehat
11) Cakupan kepesertaan KB
12) Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap
13) Cakupan pengobatan penderita TB –BTA Positif
14) Persentase jumlah kunjungan sasaran UKBM seperti: Posyandu, Pokesdes, Posbindu PTM, Posyandu
Lansia, Polindes, STBM, dll.
15) Jumlah dan jenis UKBM yag ada di Desa/Kelurahan.

Cakupan yang sudah tercapai mendapat nilai 1, yang belum mendapat nilai 0
Ruang Lingkup Substansi dan Penilaian Kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat di Puskesmas
Referensi
PENUGASAN

1.Jelaskan konsep pemberdayaan masyarakat


2.Sebutkan tahap penyelenggaraan pemberdayaan
masyarakat
3.Apa peran tenaga pendamping?
4.Pengenalan kondisi desa/kelurahan dengan
melakukan kajian terhadap apa saja?
5.Sebutkan syarat pembentukan UKBM
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai