Anda di halaman 1dari 13

PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA / DETEKSI

DINI

A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan


Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi
saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan
Menurut Soetjiningsih, pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur
dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh); sedangkan perkembangan
(development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan.(4)
Menurut Depkes RI, pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian
tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi dari alat tubuh.
Menurut Markum dkk, pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu; perkembangan lebih
menitikberatkan aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ atau individu,
termasuk perubahan aspek sosial atau emosional akibat pengaruh lingkungan.

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang 


     Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang
anak, yaitu :
1.    Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir  proses tumbuh kembang
anak. Faktor ini juga merupakan faktor bawaan anak, yaitu potensi anak yang menjadi ciri
khasnya. Melalui genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat
ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan
pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan
berhentinya pertumbuhan tulang. 
2.    Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan. Faktor ini disebut juga milieu merupakan tempat anak tersebut hidup, dan berfungsi
sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan
tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan
merupakan lingkungan ”bio-fisiko-psiko-sosial” yang memepengaruhi individu setiap hari,
mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi :
a.    Faktor yang memepengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan (faktor
pranatal)
b.   Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (faktor
postnatal)

a.    Faktor Lingkungan Pranatal


Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari
konsepsi sampai lahir, antara lain :
1.    Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih
sering menghasilkan bayi BBLR/lahir mati, menyebabkan cacat bawaan, hambatan
pertumbuhan otak, anemia pada bayi baru lahir,bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus
dan sebagainya.
2.   Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin dalam uterus dapat kelainan bawaan,
talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau kranio tabes. 
3.   Toksin/zat kimia
Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi antara lain obat anti
kanker, rokok, alkohol beserta logam berat lainnya.
4.   Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin, adalah somatotropin,
tiroid, insulin, hormon plasenta, peptida-peptida lainnya dengan aktivitas mirip insulin.
Apabila salah satu dari hormon tersebut mengalami defisiensi maka dapat menyebabkan
terjadinya gangguan pada pertumbuhan  susunan saraf pusat sehingga terjadi retardasi mental,
cacat bawaan dan lain-lain.
5.   Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin,
kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya, sedangkan efek radiasi pada orang
laki-laki dapat menyebabkan cacat bawaan pada anaknya.
6.   Infeksi
Setiap hiperpirexia pada ibu hamil dapat merusak janin. Infeksi intrauterin yang sering
menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH, sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat
menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria, polio, influenza dan lain-lain.
7.   Stres
Stres yang dialami oleh ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin,
antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain.
8.   Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis, kern ikterus,
atau lahir mati. 
9.   Anoksia embrio
Menurunnya oksigenisasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, menyebabkan
BBLR.
a.    Faktor Lingkungan Postnatal
Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang teratur yang
sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya,ke suatu sistem yang tergantung pada
kemempuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri.
Lingkungan postnatal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat
digolongkan menjadi :
a.      Lingkungan biologis
Lingkungan biolofis yang dimaksud adalah ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, gizi,,
perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolisme, dan
hormon.
b.     Faktor fisik
Yang termasuk dalam faktor fisik itu antara lain yaitu cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah, sanitasi,
keadaan rumah baik dari struktur bangunan, ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian, serta radiasi.

c.    Faktor psikososial
Stimulasi merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak, selain itu motivasi belajar
dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar,
ganjaran
atau hukuman yang wajar merupakan hal yang dapat menimbulkan motivasi yang kuat dalam
perkembangan kepribadian anak kelak di kemudian hari, Dalam proses sosialisasi dengan
lingkungannya anak memerlukan teman sebaya, stres juga sangat berpengaruh terhadap anak,
selain sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas interaksi anak orangtua dapat mempengaruhi
proses tumbuh kembang anak.
d.   Faktor keluarga dan adat istiadat
Faktor keluarga yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak yaitu
pekerjaan/pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak
karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun
sekunder, pendidikan ayah/ibu yang baik dapat menerima informasi dari luar terutama
tentang cara pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan, dan pendidikan yang baik pula,
jumlah saudara yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup akan
mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak, jenis kelamin
dalam keluarga seperti apad masyarakat tradisonal masih banyak wanita yang mengalami
malnutrisi sehingga dapat menyebabkan angka kematian bayi meningkat, stabilitas rumah
tangga, kepribadian ayah/ibu, adat-istiadat, norma-norma, tabu-tabu, agama, urbanisasi yang
banyak menyebabkan kemiskinan dengan segala permasalahannya, serta kehidupan politik
dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran dan lain-lain.

C. Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak


Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu mempunyai
ciri-ciri tersendiri, yaitu :
1.    Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2.   Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang
berlainan organ-organ.
3.   Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,tetapi kecepatannya berbeda
antara anak satu dengan lainnya.
4.   Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
5.   Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
6.   Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
 E. Tumbuh Kembang Neonatus
1.  Penampilan Fisis
Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir sangat berlainan dengan proporsi janin,
balita, anak besar atau dewasa; ukuran kepalanya relatif besar, muka berbentuk bundar,
mandibula kecil, dada lebih bundar, dan batas antrieor posterior kurang mendatar, abdomen
lebih membuncit, ekstrimitas relatif lebih pendek.
Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak laki-laki lebih berat dari
anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai berat badan antara 2500 –
4500 g.  
Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% diantaranya
menunjukkan panjang badan sekitar 45 –55 cm.
Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme.
1.    Pertumbuhan janin intrauterin
Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling pesat yang dialami
seseorang dalam hidupnya. Dinamika pertumbuhan  antenatal  ini sangat menakjubkan yaitu
sejak konsepsi sampai lahir. Pada masa embrio yaitu 8 minggt pertama kehamilan, sel telur
yang telah dibuahi berdiferensiasi secara tepat menjadi organisme yang mempunyai bentuk
anatomis seperti manusia. Pada sistem-sistem tertentu organogenesis diteruskan sampai lebih
dari 8 minggu.
2.   Pertumbuhan setelah lahir
a.    Berat badan
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke 10.
Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, mejadi 3 kali
berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada umur 2 tahun.
Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun. Kemudian pertumbuhan
konstan mulai berakhir dan dimulai

“ pre adolescent growth spurt” ( pacu tumbuh pra adolesen ) dengan rata-rata kenaikan berat
nadan adalah 3-3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan “ adolescent growth spurt” (
pacu tumbuh adolesen ). Dibandingkan dengan anak laki-laki , “growth spurt” ( pacu
tumbuh ) anak perempuan dimulai lebih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan anak
laki-laki baru pada umur sekitar 10 tahun. Tetapi pertumbuhan anak perempuan lebih cepat
berhenti adripada anak laki-laki. Anak perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi,
sedsangkan anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada umur 20 tahun. Kenaikan berat badan
anak pada tahun pertama kehidupan, kalau anak mendapat gizi yang baik, adalah berkisar
anatara :
700 – 1000 gram/bulan pada triwulan I
500 – 600 gram/bulan pada triwulan II
350 – 450 gram/bulan pada triwulan III
250 – 350 gram/bulan pada triwulan IV
Dapat pula digunakan rumus yang dikutip dari Behrman,1992 untuk memperkirakan berat
badan adalah sebagai berikut :
Perkiraan Berat badan dalam kilogram :
1. Lahir                                     : 3,25 kg
2. 3-12 bulan                                      : umur(bulan) + 9
                                                           2
3.1-6 tahun                                : umur(bulan) x 2 + 8

4. 6-12 tahun                             : umur(bulan) x 7 – 5
                                                         2
Contohnya : Ny. Nia melahirkan bayi pada tanggal 30 November 2004 dengan berat badan
waktu lahir 3,5 kg. Maka hitunglah berapa umur dan berat badan By. Nia saat ini !
2004 – 11 – 30 ( Lahir )
2005 – 03 – 31 ( Saat penimbangan )
Jadi umur BY Nia adalah 4 bulan 1 hari, maka BB By. Nia adalah :
Umur ( bulan ) + 9  / 2 = 13 / 2 = 6,5 Kg.
b.   Tinggi badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar, tinggi badan anak
dapat diperkirakan, sebagai berikut :
1 tahun 1,5 x TB lahir
4 tahun 2 x TB lahir
6 tahun 1,5 x TB setahun
13 tahun 3 x TB lahir
Dewasa 3,5 x TB lahir ( 2 x TB 2 tahun )
Menurut Berhman,1992 adalah sebagai berikut :
a. Lahir                                     :  50 cm
b. Umur 1 tahun                         : 75 cm
c. 2-12 tahun                             : umur (tahun) x 6 + 77
Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data tinggi
badan orangtua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai dengan potensinya,
adalah sebagai berikut (dikutip dari Titi,1993) :
TB anak perempuan = ( TB ayah – 13 cm) + TB ibu   ±  8,5 cm
                                                  2
TB anak laki-laki     = ( TB ibu + 13 cm ) + TB ayah   ±  8,5 cm
                                                  2

Contohnya adalah sebagai berikut : Sepasang suami istri  datang ke poliklinik Tumbang


untuk dipantau tumbuh kembang anaknya. Setelah dianamnesis didapatkan data senagai
berikut TB suami 165 cm, sedangakan TB istri 160 cm, maka hitunglah TB optimal anak
perempuannya ?
TB anak perempuan : ( TB ayah – 13 cm) + TB ibu   ±  8,5 cm
                                                  2
                                ( 165 cm – 13 cm ) + 160 cm  ±  8,5 cm
                                                           
312 cm / 2 ±  8,5 cm
                             156 cm  ±  8,5 cm
Dilihat dari proporsi antara kepala, badan, serta anggota gerak maka akan tampak perbedaan
yang jelas  antara janin, anak-anak dan dewasa, yaitu sebagai berikut :
-         pada waktu janin umur 2 bulan, kepala tampak besar dan memanjang, dimana ukuran
panjang kepala hampir sama panjang badan ditambah tungkai bawah. Anggota gerak sangat
pendek.
-           Pada waktu lahir, kepala relatif masih besar, muka bulat, ukuran antero-posterior dada
masih lebih besar, perut membuncit dan anggota gerak relatif lebih pendek. Sebagai titik
tengah tinggi badannya adalah setinggiumbilikus.
-           Pada dewasa anggota gerak lebih panjang dan kepala secara proporsional kecil,
sehingga sebagai titik tengah adalah setinggi simfisis  pubis.

F. Perkembangan Anak Balita


 Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam perkembangan
anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi
berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian.Frankenburg dkk.(1981) melalui Denver
Development Stress Test (DDST) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai
dalam menilai perkembangan anak balita yaitu :
1.    Personal Social ( kepribadian/tingkah laku sosial ).
2.   Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus )
3.   Langauge ( bahasa )
4.   Gross Motor ( perkembangan motorik kasar )
Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek perkembangan, seperti
pada buku petunjuk program BKB ( Bina Keluarga dan Balita ) yaitu perkembangan :
1.                   Tingkah laku sosial
2.                 Menolong diri sendiri
3.                 Intelektual
4.                 Gerakan motorik halus
5.                 Komunikasi pasif
6.                 Komunikasi aktif
7.                 Gerakan motorik kasar
Menurut Milestone perkembangan adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai  anak
pada umur tertentu, misalnya  :
4-6 minggu          : tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara    1-2 minggu kemudian
12-16 minggu        :  -  menegakkan kepala, tengkurap sendiri
-       menoleh kearah suara
-       memegang beneda yang ditaruh ditangannya
20 minggu            :  meraih benda yang didekatkan padanya
26 minggu       : – dapat memeindahkan benda dari astu tangan ke     tangan lainnya
-       duduk, dengan bantuan kedua tangan ke depan
-       makan biskuit sendiri
9-10 bulan           :   - menunjuk dengan jari telunjuk
-       memegang benda dengan ibu jari dan telunjuk
-       merangkak
-       bersuara da.. da…
13 bulan              :  - berjalan tanpa bantuan
-       mengucapkan kata-kata tunggal
   
 Dengan milestone ini kita dapat mengetahui apakah anak mengalami perkembangan anak
dalam batas normal atau mengalami keterlambatan. Sehingga kita dapat melakukan deteksi
dini dan intervensi dini, agar tumbuh kembang anak dapat lebih optimal.
PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG
NEONATUS, BAYI DAN ANAK BALITA
September 29, 2013umy91 Leave a comment

Definisi : 

1. Pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh tubuh yang secara
kuantitatif dapat diukur.

Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah. Ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang, dan keseimbangan metabolic (retensi
kalsium dan nitrogen tubuh) (Soetjiningsih, 1995).

Pertumbuhan ð pertambahan ukuran-ukuran tubuh (BB,TB,LK,LD,dll) ð bertambahnya


jumlah dan ukuran sel-sel pada semua sistem organ tubuh.

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh
yang komplek dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses
pematangan

Ciri-ciri tumbuh kembang

1.
1. Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu
mempunyai ciri-ciri tersendiri yaitu tumbuh kembang adalah proses yang
kontinyu sejak dari konsepsi sampai maturitas/ dewasa yang diengaruhi oleh
factor bawaan dan lingkungan.
2. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan / perlambatan, serta
laju tumbang yang berlainan diantara organ-organ. Terdapat 3 periode
pertumbuhan cepat: janin, bayi 0-1 tahun, pubertas. Sedangkan pertumbuhan
organ-organ tubuh mengikuti 4 pola : umum, limfoid, neural dan reproduksi.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya
berbada antara anak satu dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubunganya dengan maturasi system susunan saraf. 
Contoh, tidak ada latihan yang dapat menyebabkan anak dapat berjalan sampai
system saraf siap untuk itu, tetapi tidak adanya kesempatan praktik akan
menghambat kemampuan ini.
5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respons individu yang khas. Contoh, bayi akan 
menggerakkan seluruh tubuhnya, tangan dan kakinya kalau melihat sesuatu
yang menarik tetapi pada anak yang lebih besar reaksinya hanya tertawa atau
meraih benda tersebut.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal. Langkah pertama sebelum
berjalan adalah perkembangan menegakkan kepala.
7. Reflex primitive seperti reflex memegang dan berjalan akan menghilang
sebelum gerakan volunteer tercapai.
2. Factor – factor yang mempengaruhi tumbuh kembang
1. Factor genetic

Factor genetic merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang.
Melalui instruksi genetic yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi dapat
ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Termasuk factor genetic antara lain adalah
berbagai factor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suu bangsa atau bangsa.
Disamping itu, banyak penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan kromosom, seperti
sindrom Down, sindrom Turner, dll (Soetjiningsih, 1995).

1. Factor lingkungan

Lingkungan merupakan factor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan.faktor lingkungan :

1)      Lingkungan prenatal adalah kondisi lingkungan yang mempengaruhi fetus dalam uterus
yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin. Faktor lingkungan prenatal
yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir, antara
lain:

a)      Gizi ibu pada waktu hamil

Gizi ibu hamil yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil,
lebih sering menghasilkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) atau lahir mati dan jarang
menyebabkan cacat bawaan. Disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan
otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena infeksi, aortus dan
sebagainya.

b)      Mekanis

Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang
dilahirkan.

c)      Toksin/zat kimia

d)     Endokrin

e)      Radiasi

f)       Infeksi

g)      Stress
h)      Imunitas

i)        Anoksia embrio

2)      Lingkungan postnatal adalah lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan setelah bayi lahir. Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi dari
suatu system yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu
system yang tergantung pada kemampuan genetic dan mekanisme homeostatic bayi itu
sendiri. Masa perinatal adalah masa antara 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah
dilahirkan, merupakan masa rawan dalam proses tumbuh kembang anak, khususnya tumbuh
kembang otak. Trauma kepala akibat persalinan akan berpegaruh besar dan dapat
meninggalkan cacat permanen. Risiko palsi cerebralis lebih besar pada BBLR (Berat Badan
Lahir Rendah) yang disertai asfiksia berat, hiperbilirubinemia yang disertai kern icterus,
IRDS dan meningitis/ensefalitis.

1. Pertumbuhan fisik

Untuk menilai pertumbuhan fisik anak, sering digunakan ukuran-ukuran antopometri yang
dibedakan menjadi 2 kelompok yang meliputi :

1)   Berat badan  (BB) terhadap umur

Berat badan merupakan ukuran antopometrik yang terpenting, dipakai pada kesempatan
memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Berat badan merupakan hasil
peningkatan / penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, antara tulang, otot, lemak,
cairan tubuh dan lain-lainnya. Berat badan dipakai sebagai indicator yang terbaik pada saat
ini untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak, sensitive terhadap perubahan
sedikit saja, pengukuran objektif dan dapat diulangi dapat digunakan timbangan apa saja
yang relative murah, mudah dan tidak memerlukan banyak waktu. Indicator  berat badan
dimanfaatkan dalam klinik untuk :

a)    Bahan informasi untuk menilai keadaan gizi baik yang akut maupun yang kronis, tumbuh
kembang dan kesehatan.

b)   Memonitor keadaan kesehatan, misalnya pada pengbatan penyakit.

c)    Dasar perhitungan dosis obat dan makanan yang perlu diberikan.

Berat badan dipengaruhi oleh :

a)                Genetic (keturunan)

b)                Asupan nutrisi (makan, minum, camilan)

c)                Penyerapan usus dan pengeluaran

d)               Aktivitas fisik

e)                Metabolisme tubuh hormone


f)                 Penyakit kronik (jantung, ISK, TBC)

g)                Kadar air dan lemak tubuh

2)        Tinggi badan (TB)

Tinggi badan merupakan ukuran antopometrik  kedua yang terpenting. Keistimewaannya


adalah bahwa ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan meningkat terus sampai tinggi
maksimal tercapai. Keuntungan indicator tinggi badan adalah pengukuran objektif dan dapat
diulang, alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa, merupakan indicator yang baik
untuk gangguan pertumbuhan fisik yang sudah lewat sebagai perbandingan terhadap
perubahan-perubahan relative seperti nilai BB dan LLA.

Kerugiannya adalah perubahan tinggi badan relative pelan, sukar mengukur tinggi badan
yang tepat, dan kadang-kadang diperlukan lebih dari seorang tenaga. Disamping itu
dibutuhkan 2 macam teknik pengukuran pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisi
tidur telentang (panjang supinasi) dan pada umur  lebih dari 2 tahun dengan posisi berdiri.
Panjang supinasi pada umumnya 1 cm lebih panjang daripada tinggi berdiri pada anak yang
sama meski diukur dengan teknik pengukuran yang terbaik dan secara cermat.

Potensi tinggi badan (genetik) pada usia 18 tahun.

 Ø Laki = (tinggi badan ayah + tingi badan ibu + 13 cm)  + 8,5                         

 Ø Perempuan = (tinggi ayah + tinggi ibu – 13 cm) + 8,5 cm

1. Perkembangan motoric, social dan bahasa sesuai tahap perkembangan

Periode kritis bagi perkembangan kemampuan berbicara dan bahasa adalah periode antara 9-
24 bulan awal kehidupan. Pengamatan langsung terhadap perilaku komunikasi selama
pemeriksaan rutin dapat diambil dari laporan orangtua. Anak yang sedang belajar berbicara,
akan mengamati dengan seksama wajah lawan bicaranya dan gerakan-gerakan yang
dilakukannya sampai pada saat dimana petunjuk visual menjadi tidak penting, yang
menandakan peningkatan dalam memahami sinyal lisan pendengaran.

Dalam berkembangnya ketrampilan ekspresif anak, kemampuan yang meningkat dalam


berbicara dan berbahasa menjadi lebih mudah diamati. Periode 2-4 tahun pertama
menunjukkan peningkatan yang cepat dalam jumlah dan kompleksitas perkembangan
berbicara, kekayaan perbendaharaan kata dan control neuromotorik.  

Frankenburg dkk (1981) melalui DDST  mengemukakan 4 parameter perkembangan yang


dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu:

1. Personal social (kepribadian/tingkah laku sosial). Aspek yang berhubungan dengan


kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Fine motor (gerakan motoric halus). Aspek yang berhubungan dengan kemampuan
anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang
cermat. Misalnya kemampuan untuk menggambar, memegang sesuatu benda.
3. Language (bahasa). Kemampuan untuk memberikan respons terhdap suara, mengikuti
perintah dan berbicara spontan.
4. Gross motor (perkembangan motoric kasar). Aspek yang berhubungan dengan
pergerakan dan sikap tubuh.

Anda mungkin juga menyukai