DINI
c. Faktor psikososial
Stimulasi merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak, selain itu motivasi belajar
dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar,
ganjaran
atau hukuman yang wajar merupakan hal yang dapat menimbulkan motivasi yang kuat dalam
perkembangan kepribadian anak kelak di kemudian hari, Dalam proses sosialisasi dengan
lingkungannya anak memerlukan teman sebaya, stres juga sangat berpengaruh terhadap anak,
selain sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas interaksi anak orangtua dapat mempengaruhi
proses tumbuh kembang anak.
d. Faktor keluarga dan adat istiadat
Faktor keluarga yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak yaitu
pekerjaan/pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak
karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun
sekunder, pendidikan ayah/ibu yang baik dapat menerima informasi dari luar terutama
tentang cara pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan, dan pendidikan yang baik pula,
jumlah saudara yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup akan
mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak, jenis kelamin
dalam keluarga seperti apad masyarakat tradisonal masih banyak wanita yang mengalami
malnutrisi sehingga dapat menyebabkan angka kematian bayi meningkat, stabilitas rumah
tangga, kepribadian ayah/ibu, adat-istiadat, norma-norma, tabu-tabu, agama, urbanisasi yang
banyak menyebabkan kemiskinan dengan segala permasalahannya, serta kehidupan politik
dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran dan lain-lain.
“ pre adolescent growth spurt” ( pacu tumbuh pra adolesen ) dengan rata-rata kenaikan berat
nadan adalah 3-3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan “ adolescent growth spurt” (
pacu tumbuh adolesen ). Dibandingkan dengan anak laki-laki , “growth spurt” ( pacu
tumbuh ) anak perempuan dimulai lebih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan anak
laki-laki baru pada umur sekitar 10 tahun. Tetapi pertumbuhan anak perempuan lebih cepat
berhenti adripada anak laki-laki. Anak perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi,
sedsangkan anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada umur 20 tahun. Kenaikan berat badan
anak pada tahun pertama kehidupan, kalau anak mendapat gizi yang baik, adalah berkisar
anatara :
700 – 1000 gram/bulan pada triwulan I
500 – 600 gram/bulan pada triwulan II
350 – 450 gram/bulan pada triwulan III
250 – 350 gram/bulan pada triwulan IV
Dapat pula digunakan rumus yang dikutip dari Behrman,1992 untuk memperkirakan berat
badan adalah sebagai berikut :
Perkiraan Berat badan dalam kilogram :
1. Lahir : 3,25 kg
2. 3-12 bulan : umur(bulan) + 9
2
3.1-6 tahun : umur(bulan) x 2 + 8
4. 6-12 tahun : umur(bulan) x 7 – 5
2
Contohnya : Ny. Nia melahirkan bayi pada tanggal 30 November 2004 dengan berat badan
waktu lahir 3,5 kg. Maka hitunglah berapa umur dan berat badan By. Nia saat ini !
2004 – 11 – 30 ( Lahir )
2005 – 03 – 31 ( Saat penimbangan )
Jadi umur BY Nia adalah 4 bulan 1 hari, maka BB By. Nia adalah :
Umur ( bulan ) + 9 / 2 = 13 / 2 = 6,5 Kg.
b. Tinggi badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar, tinggi badan anak
dapat diperkirakan, sebagai berikut :
1 tahun 1,5 x TB lahir
4 tahun 2 x TB lahir
6 tahun 1,5 x TB setahun
13 tahun 3 x TB lahir
Dewasa 3,5 x TB lahir ( 2 x TB 2 tahun )
Menurut Berhman,1992 adalah sebagai berikut :
a. Lahir : 50 cm
b. Umur 1 tahun : 75 cm
c. 2-12 tahun : umur (tahun) x 6 + 77
Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data tinggi
badan orangtua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai dengan potensinya,
adalah sebagai berikut (dikutip dari Titi,1993) :
TB anak perempuan = ( TB ayah – 13 cm) + TB ibu ± 8,5 cm
2
TB anak laki-laki = ( TB ibu + 13 cm ) + TB ayah ± 8,5 cm
2
Definisi :
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh tubuh yang secara
kuantitatif dapat diukur.
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah. Ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang, dan keseimbangan metabolic (retensi
kalsium dan nitrogen tubuh) (Soetjiningsih, 1995).
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh
yang komplek dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses
pematangan
1.
1. Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu
mempunyai ciri-ciri tersendiri yaitu tumbuh kembang adalah proses yang
kontinyu sejak dari konsepsi sampai maturitas/ dewasa yang diengaruhi oleh
factor bawaan dan lingkungan.
2. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan / perlambatan, serta
laju tumbang yang berlainan diantara organ-organ. Terdapat 3 periode
pertumbuhan cepat: janin, bayi 0-1 tahun, pubertas. Sedangkan pertumbuhan
organ-organ tubuh mengikuti 4 pola : umum, limfoid, neural dan reproduksi.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya
berbada antara anak satu dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubunganya dengan maturasi system susunan saraf.
Contoh, tidak ada latihan yang dapat menyebabkan anak dapat berjalan sampai
system saraf siap untuk itu, tetapi tidak adanya kesempatan praktik akan
menghambat kemampuan ini.
5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respons individu yang khas. Contoh, bayi akan
menggerakkan seluruh tubuhnya, tangan dan kakinya kalau melihat sesuatu
yang menarik tetapi pada anak yang lebih besar reaksinya hanya tertawa atau
meraih benda tersebut.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal. Langkah pertama sebelum
berjalan adalah perkembangan menegakkan kepala.
7. Reflex primitive seperti reflex memegang dan berjalan akan menghilang
sebelum gerakan volunteer tercapai.
2. Factor – factor yang mempengaruhi tumbuh kembang
1. Factor genetic
Factor genetic merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang.
Melalui instruksi genetic yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi dapat
ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Termasuk factor genetic antara lain adalah
berbagai factor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suu bangsa atau bangsa.
Disamping itu, banyak penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan kromosom, seperti
sindrom Down, sindrom Turner, dll (Soetjiningsih, 1995).
1. Factor lingkungan
Lingkungan merupakan factor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan.faktor lingkungan :
1) Lingkungan prenatal adalah kondisi lingkungan yang mempengaruhi fetus dalam uterus
yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin. Faktor lingkungan prenatal
yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir, antara
lain:
Gizi ibu hamil yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil,
lebih sering menghasilkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) atau lahir mati dan jarang
menyebabkan cacat bawaan. Disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan
otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena infeksi, aortus dan
sebagainya.
b) Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang
dilahirkan.
d) Endokrin
e) Radiasi
f) Infeksi
g) Stress
h) Imunitas
2) Lingkungan postnatal adalah lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan setelah bayi lahir. Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi dari
suatu system yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu
system yang tergantung pada kemampuan genetic dan mekanisme homeostatic bayi itu
sendiri. Masa perinatal adalah masa antara 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah
dilahirkan, merupakan masa rawan dalam proses tumbuh kembang anak, khususnya tumbuh
kembang otak. Trauma kepala akibat persalinan akan berpegaruh besar dan dapat
meninggalkan cacat permanen. Risiko palsi cerebralis lebih besar pada BBLR (Berat Badan
Lahir Rendah) yang disertai asfiksia berat, hiperbilirubinemia yang disertai kern icterus,
IRDS dan meningitis/ensefalitis.
1. Pertumbuhan fisik
Untuk menilai pertumbuhan fisik anak, sering digunakan ukuran-ukuran antopometri yang
dibedakan menjadi 2 kelompok yang meliputi :
Berat badan merupakan ukuran antopometrik yang terpenting, dipakai pada kesempatan
memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Berat badan merupakan hasil
peningkatan / penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, antara tulang, otot, lemak,
cairan tubuh dan lain-lainnya. Berat badan dipakai sebagai indicator yang terbaik pada saat
ini untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak, sensitive terhadap perubahan
sedikit saja, pengukuran objektif dan dapat diulangi dapat digunakan timbangan apa saja
yang relative murah, mudah dan tidak memerlukan banyak waktu. Indicator berat badan
dimanfaatkan dalam klinik untuk :
a) Bahan informasi untuk menilai keadaan gizi baik yang akut maupun yang kronis, tumbuh
kembang dan kesehatan.
c) Dasar perhitungan dosis obat dan makanan yang perlu diberikan.
Kerugiannya adalah perubahan tinggi badan relative pelan, sukar mengukur tinggi badan
yang tepat, dan kadang-kadang diperlukan lebih dari seorang tenaga. Disamping itu
dibutuhkan 2 macam teknik pengukuran pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisi
tidur telentang (panjang supinasi) dan pada umur lebih dari 2 tahun dengan posisi berdiri.
Panjang supinasi pada umumnya 1 cm lebih panjang daripada tinggi berdiri pada anak yang
sama meski diukur dengan teknik pengukuran yang terbaik dan secara cermat.
Periode kritis bagi perkembangan kemampuan berbicara dan bahasa adalah periode antara 9-
24 bulan awal kehidupan. Pengamatan langsung terhadap perilaku komunikasi selama
pemeriksaan rutin dapat diambil dari laporan orangtua. Anak yang sedang belajar berbicara,
akan mengamati dengan seksama wajah lawan bicaranya dan gerakan-gerakan yang
dilakukannya sampai pada saat dimana petunjuk visual menjadi tidak penting, yang
menandakan peningkatan dalam memahami sinyal lisan pendengaran.