Tingkat halusinasi
Intensitas halusinasi meliputi empat tingkat yaitu :
1. Tingkat I :
- Memberi rasa nyaman
- Tingkat ansietas sedang
- Halusinasi merupakan suatu kesenangan
2. Tingkat II
- Menyalahkan
- Tingkat ansietas berat
- Halusinasi menyebabkan rasa antipasti
3. Tingkat III
Mengontrol tingkat ansietas berat pengalaman sensori tidak dapat ditolak
4. Tingkat IV
Menguasai tingkat ansietasa panik yang diatur dan dipengaruhi oleh waham
B. Pengkajian
Proses terjadinya halusinasi klien akan dijelaskan dengan menggunakan konsep stress
adaptasi Stuart (2013) yang meliputi :
1. Faktor Predisposisi
Hal hal yang mempengaruhi halusinasi adalah :
- Faktor biologis
- Faktor Psikologis
- Sosial budaya dan lingkungan
2. Faktor Presipitasi
3. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala halusinasi dinilai dari hasil obeservasi terhadap klien serta ungkapan
klien. Adapun tanda dan gejala klien halusinasi adalah :
a. Data Subjektif
- Mendengar suara suara atau kegaduhan
- Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap
- Mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu
- Melihat bayangan, sinar bentuk geometris dll
- Mancium baubauan seperti bau darah, urine, feses dll
- Merasakan takut atau senang dengan halusinasinya
b. Data Objektif
- Bicara atau tertawa sendiri
- Marah-marah tanpa sebab
- Mengarahkan telinga kearah tertentu
- Menutup telinga
- Menunjuk-nunjuk kearah tertentu
- Ketakutan sesuatu yang tidak jelas
4. Mengkaji jenis halusinasi
Ada beberapa jenis halusinasi pada klien gangguan jiwa. Sekitar 70 % halusinasi yang
dialami klien gangguan jiwa adalah ghalusinasi dengar/suara, 20 % halusinasi
peng;ihatan dan 10 % halusinasi penghidu, pengecapan dan perabaan
5. Mengkaji Waktu
Perawat perlu mengkaji waktu, frekuensi dan situasi munculnya halusinasi yang
dialami oleh klien. Hal tersebut dilakukan untuk menentukan intervensi khusus pada
waktu terjadinya halusinasi
7. Mekanisme koping
Makanisme koping yang sering di gunakan klien dengan halusinasi meliputi :
- Regresi
- Proteksi
- Menarik diri
- Keluarga mengingkari masalah yang dialami oleh klien.
C. Diagnosa keperwaatan
Diagnose keperawatan halusinasi adalah :
“Gangguan sensori persepsi : halusinasi ………. “
D. Perencanaan
Dx : gangguan perubahan sensori persepsi : halusinasi dengar
TUM : Klien tidak menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
TUK 1 : klien dapat membina hubungan saling percaya
Intervensi :
1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik
TUK 2 : klien dapat mengenal halusinasinya
Intervensi :
1. Tanyakan pada klien tentang : orang yang tingal serumah, orang yang paling dekat
dengan klien
2. Diskusikan dengan klien penyebab isolasi sosial atau tidak mau begaul dengan
orang lain
3. Beri pujian terhadap kemampuan klien dalam mengungkapkan perasaan
TUK 3 : klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian dari
isolasi sosial
Intervensi :
1. Tanyakan kepada klien tentang : manfaat hubungan sosial, kerugian isolasi sosial
2. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan sosial dan kerugian isolasi
sosial
3. Beri pujian terhadap kemampuan klien dalam mengungkapkan perasaannya.