Anda di halaman 1dari 29

Asuhan Keperawatan dengan

masalah kesehatan populasi :


penyakit mental, kecacatan, dan
populasi terlantar

Ns. Riska Amalya Nasution, M.Kep., Sp.Kep.J


Definisi kerentaanan atau populasi rentan
• Menurut Olivier Serrat kerentanan merupakan perasaan tidak aman di
kehidupan individu, keluarga dan komunitas ketika menghadapi perubahan
diluar lingkungannya. Kerentanan dapat dikatakan sebagai kondisi yang
ditentukan oleh faktor fisik, sosial ekonomi dan lingkungan atau suatu
proses yang meningkatkan kerentanan masyarakat terhadap dampak
bahaya.

• Populasi rentan adalah bagian dari kelompok populasi yang memiliki


kecenderungan lebih untuk mengalami masalah kesehatan sebagai akibat
terpanjannya terhadap risiko atau memperoleh hasil dari masalah
kesehatan yang lebih buruk dari kelompok populasi lain secara
keseluruhan
Kelompok Rentan Menurut Human Rights
Reference:
• Pengungsi
• Orang yang terlantar
• Kelompok minoritas
• Pekerja migran
• Orang pribumi/ penduduk asli dari tempat pemukimannya
• Anak
• Wanita
Populasi yang mengalami gangguan jiwa
• Data dari World Health Organization (2022), penderita skizofrenia mencapai
sekitar 24 juta orang atau 1 dari 300 orang (0,32%) di seluruh dunia. Dari angka
tersebut, 1 dari 222 orang (0,45%) di antaranya merupakan orang dewasa
• Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018 menunjukkan bahwa prevalensi
skizofrenia/psikosis di Indonesia sebanyak 7% per 1000 rumah tangga. Hal ini
menunjukkan bahwa dari 1000 rumah tangga, terdapat 70 rumah tangga yang
mempunyai anggota rumah tangga (ART) dengan pengidap skizofrenia/psikosis
berat
Seberapa besar permasalahannya
• Satu diantara empat orang akan
mengalami efek gangguan jiwa pada
satu saat dalam kehidupannya
• Empat dari lima orang dengan
gangguan jiwa di negara berkembang
tidak menerima pengobatan
• Setiap 40 detik seseorang melakukan
bunuh diri
• Child and
Adolescent
Mental
Disorders
• Depression
• Developmen
tal disorders
• Behavioural
disorders
TARGET ASUHAN
KEPERAWATAN PADA ODGJ
1. Kemampuan mengendalikan tanda dan gejala
• Asuhan keperawatan
• Asuhan medik (kepatuhan minum obat)
2. Kemampuan perawatan diri (Self Care)
3. Kemampuan sosialisasi
4. Kemampuan kegiatan sehari-hari/rumah tangga
(Activity Daily Living)
5. Kemampuan bekerja
Populasi yang mengalami difabel dan populasi
terlantar
• Situs resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), saat ini populasi dunia
lebih dari 7 miliar orang. Dari jumlah tersebut, lebih dari satu miliar
orang atau sekitar 15 persen dari populasi dunia hidup dengan
beberapa bentuk kecacatan; 80 persen tinggal di negara berkembang
• Berdasarkan data Susenas pada 2018, ada 14,2 persen penduduk
Indonesia yang menyandang disabilitas atau 30,38 juta jiwa.
Disabilitas
•Disabilitas adalah orang yang hidup dengan
karakteristik khusus dan memiliki perbedaan dengan
orang pada umumnya
•Jenis disabilitas: Disabilitas mental, Disabilitas fisik
Tunawisma/Gelandangan
• Homeless atau tunawisma menggambarkan seseorang yang tidak
memiliki tenmpat tinggal secara tetap maupun yang hanya sengaja
dibuat untuk tidur
• Faktor penyebab munculnya tunawisma: kemiskinan, rendah
tingginya pendidikan, keluarga, umur, cacat fisik, rendahnya
keterampilan, masalah social budaya, faktor lingkungan, letak
geografis, lemahnya penanganan masalah gelandangan dan pengemis
• Faktor perilaku dan psikososial yang menyebabkan masalah
kesehatan pada tunawisma: kemiskinan, gender, pendidikan yang
rendah, kawin muda, seks bebas, penggunaan narkoba, eskploitasi
seksual
Pengkajian, diagnosa,
Intervensi, Implementasi dan
evaluasi
• Asuhan keperawatan komunitas memerlukan metode
ilmiah yang disebut sebagai proses keperawatan
komunitas.

• Proses keperawatan komunitas dipakai untuk


membantu perawat dalam melakukan praktek asuhan
keperawatan secara sistematis dalam memecahkan
masalah keperawatan yang berkaitan dengan masalah
kesehatan masyarakat.
sifat asuhan yang diberikan adalah umum dan
menyeluruh, dan diberikan secara terus menerus
melalui kerja sama

• Fokus dari asuhan adalah individu, keluarga,


kelompok khusus, dan masyarakat dengan
penekanan pada pencegahan penyakit, peningkatan
dan mempertahankan kesehatan.
• Pendekatan yang digunakan dalam asuhan
keperawatan komunitas adalah pendekatan keluarga
binaan dan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes).

• Strategi yang digunakan untuk pemecahan masalah


adalah melalui pendidikan kesehatan, teknologi tepat
guna serta memanfaatkan kebijakan pemerintah.
Proses keperawatan komunitas

• mengkaji status kesehatan komunitas


• mengidentifikasi masalah dan diagnosa
• merencanakan intervensi
• mengimplementasikan
• mengevaluasi intervensi keperawatan
Model Community as Partner
(Anderson & Mc. Farlane, 2000)

• Model komunitas sebagai partner (mitra) ini


memberi penekanan pada filosofi yang mendasari
perawatan kesehatan utama.
• Pada model ini terdapat dua fokus sentral, yaitu
fokus pada komunitas sebagai partner
(direpresentasikan oleh roda pengkajian komunitas
pada bagian atas, yang menggabungkan
orang-orang dari komunitas sebagai inti) dan
penggunaan proses keperawatan.
Gambar Model Komunitas sebagai Mitra
1. Pengkajian

•Pengkajian komunitas adalah sebuah proses


untuk mengenal sebuah komunitas dimana
orang-orang dalam komunitas adalah partner
(mitra) yang dapat memberi kontribusi
sepanjang proses.
• Tujuan keperawatan dalam
mengkaji sebuah komunitas
adalah untuk
mengidentifikasi
faktor-faktor (baik positif
dan negatif) yang
berlawanan dengan
kesehatan dan untuk
mengembangkan strategi
promosi kesehatan
Lanjutan Pengkajian

• Terdiri dari inti komunitas, 8 sub sistem, dan


persepsi.
• Inti dari roda pengkajian adalah individu yang
membentuk komunitas. Inti komunitas meliputi
demografik, nilai-nilai, kepercayaan, dan
sejarah-nya.
• Orang-orang dari komunitas akan memengaruhi dan
dipengaruhi oleh delapan subsistem dari komunitas.
8 Sub Sistem
1. Lingkungan fisik
2. Pendidikan
3. Keamanan dan transportasi
4. Politik dan pemerintahan
5. Layanan kesehatan dan sosial
6. Komunikasi
7. Ekonomi
8. Rekreasi
Persepsi

• Bagaimana perasaan warga terhadap komunitas?


• Apa yang mereka anggap sebagai kekuatan bagi
komunitas?
• Bagaimana pendapat kelompok remaja, lansia,
toma, toga terhadap komunitas?
Metode Pengkajian

• Windshield Survey/ observasi komunitas


• Wawancara
- Petugas Kelurahan, Puskesmas
- Kader kesehatan
- Toma/ toga
- Kelompok organisasi (karang taruna, majelis
taklim, arisan, dll)
• Penyebaran angket pada masing-masing keluarga
Format Analisa Data

NO DATA MASALAH KESEHATAN


-Hasil angket
-Hasil wawancara
-Hasil observasi
-Data Sekunder
FORMAT MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH

NO MASALAH A B C D E F G KETERSEDIAAN
KESEHATAN SUMBER
H I J K L
Keterangan …
Keterangan Huruf :
• A = Sesuai dengan peran perawat komunitas
• B = Sesuai dengan program pemerintah
• C = Sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan
• D = Risiko terjadi
• E = Risiko parah
• F = Minat masyarakat
• G = Kemudahan untuk diatasi
• H = Tempat
• I = Dana
• J = Waktu
• K = Fasilitas
• L = Petugas

Pengisian Skor :
• 1 = Sangat rendah
• 2 = Rendah
• 3 = Cukup
• 4 = Tinggi
• 5 = Sangat tinggi
Cara lain menentukan prioritas masalah kes kom

Masalah Besarnya Kesadaran Sumber daya SKOR


Kes masalah masyarakat untuk yang tersedia
berubah

Keterangan pembobotan:
1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = cukup
4 = tinggi
5 = sangat tinggi
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai