Anda di halaman 1dari 51

ASUHAN KEPERAWATAN

LANSIA DI KOMUNITAS

Wiwiek Natalya
DEFINISI

KELOMPOK atau AGREGAT adalah sekumpulan


individu yang berinteraksi pada suatu daerah
atau mempunyai karakteristik khusus yang
merupakan bagian dari masyarakat (Stanhope &
Lancaster, 2016)
• ASKEP KELOMPOK LANSI adalah metode
penyelesaian masalah kesehatan yg ditujukan
pada suatu LANSIA dengan menitik beratkan
pada upaya promotif dan preventif tanpa
mengesampingkan upaya kuratif dan
rehabilitatif.
SASARAN
• Kelompok masyarakat yg tidak terikat institusi
: Lansia di masyarakat (komunitas).

• Kelompok masyarakat yg terikat institusi :


panti pelayanan sosial, pesantren lansia dll
CIRI-CIRI PELAYANAN PERAWATAN KESEHATAN
MASYARAKAT (Stanhope & Lancaster, 2016)
• Perpaduan pelayanan keperawatan dan kesmas
• Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan (continuity
of care)
• Fokus intervensi keperawatan pada pencegahan primer,
sekunder dan tersier.
• Ada kemitraan perawatan dengan klien dalam upaya
kemandirian masyarakat
• Memerlukan kolaborasi multidisiplin & peran serta aktif
masyarakat
• Terjadi proses alih peran dari perawat Perkesmas
kepada klien (individu, klg dan masy)
PENGKAJIAN
TUJUAN

Mengidentifikasi kebutuhan kelompok


Lansia, mengklarifikasi masalah kesehatan
kelompok, mengidentifikasi kekuatan dan
sumber yang ada di kelompok, serta
mengidentifikasi resiko masalah kesehatan
pada kelompok tersebut.
PRINSIP
Pengumpulan data dilakukan :
- relevan
- Tentukan apa yang harus dikaji
- Pengkajian cepat
- Pengkajian dinamis
- Prioritas
- Data konprehensif
- Format
TIPE DATA
• DATA PRIMER :
• Data subjektif : persepsi Lansia tentang
masalah kesehatan kesehatannya.
• Data objektif : pengamatan atau
pengukuran yang dilakukan terhadap
Lansia
• DATA SEKUNDER :
Dokumen Puskesmas, kelurahan,
posbindu lansia dll
SUMBER DATA

• Anggota kelompok
• Tim kesehatan
• Catatan kesehatan
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan diagnostik dan lab
• Literatur medis atau keperawatan terkait
METODE PENGUMPULAN DATA
• OBSERVASI : KEPERCAYAAN, NORMA, NILAI,
KEKUATAN, PROSES PENYELESAIAN MASALAH.
• WAWANCARA
• FGD
• WINDSHIELD SURVEY (lingkungan tempat
tinggal lansia)
• PEMERIKSAAN :FISIK, LABORATORIUM,
LINGKUNGAN
• DATA SEKUNDER : KMS Lansia, KK, HASIL LAB DLL
INSTRUMEN PENGKAJIAN
• Alat pemeriksaan fisik, timbangan BB, dll (sesuai
kebutuhan pengkajian Lansia)
• Pedoman wawancara
• Format pengkajian
• Alat tulis
• Hand phone : camera, video, perekam suara
• dll
COMMUNITY AS PARTNERS MODEL
KOMPONEN PENGKAJIAN
I. DATA INTI/DATA DASAR KELOMPOK :
 Nama, JK, Umur/tgl lahir, agama, suku,
keadaan umum, tanda vital, status gizi,
riwayat penyakit, alat bantu yg digunakan,
pola olah raga & tidur, pemeriksaan GDS,
kolesterol, asam urat dll
II. Pengkajian terkait upaya peningkatan
kesehatan yang tersedia untuk kelompok
Lansia meliputi:
pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan,
lingkungan sekitar tempat tinggal kelompok,
status ekonomi, fasilitas rekreasi, siosial
budaya & spiritual, kepercayaan yg
bertentangan dgn penanggulangan masalah
kesehatan, komunikasi, fasilitas transportasi
dan keamanan
III. Pengkajian terkait kebiasaan dan perilaku
kelompok : perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) dll
ANALISA DATA DAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Analisis: studi dan pemeriksaan data
• Data  data kuantitatif (numerik) maupun kualitatif
• Analisis diperlukan untuk:
1. menentukan kebutuhan kesehatan Lansia
2. menetukan potensi pada kelompok Lansia
3. mengidentifikasi pola respon kesehatan dan
kecenderungan dalam pemanfaatan pelayanan
kesehatan
• Analisis  mengungkapkan kesenjangan dan
ketidaksesuaian pada data pengkajian kelompok
Lansia
• Titik akhir analisis  DIAGNOSA KEPERAWATAN
KOMUNITAS
KOMPONEN ANALISA DATA
• Komponen dalam proses analisia data
meliputi:

1. Kategorisasi (klasifikasi)
2. Ringkasan data
3. Simpulan
1. Kategorisasi (Klasifikasi) data
Kategorisasi data meliputi :
karakteristik demografik klp : umur, jenis kelamin
dll
karakteristik lingkungan rumah (anggota klp)
karakteristik sosial ekonomi: pekerjaan,
penghasilan dll.
Karakteristik penyakit : insiden & prevalensi
penyakit (DM, Hipertensi dll)
Sumber dan pelayanan kesehatan: rumah sakit,
klinik , pelayanan kesehatan dll
 dan kategorisasi lainnya
2. Ringkasan data
Setelah menentukan kategorisasi, selanjutnya
adalah membuat ringkasan data dalam sesuai
kategorisasinya
Pernyataan ringkasan meliputi ukuran seperti:
jumlah, persen, rate (insiden, prevalence, angka
kematian dll).
Contoh :
- 4 orang laki-laki, 6 orang perempuan
- 40 % laki-laki, 60% perempuan
- Penyakit : 4 DM, 5 hipertensi, 1 TB Paru.
dst
3. Simpulan

Menarik simpulan logis untuk merumuskan


diagnosis keperawatan lansia di komunitas.
Simpulan  sintesis dari apa yang dapat
diketahui tentang APA MAKNA DATA TERSEBUT
Misal :
- Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
- Pengetahuan tentang kesehatan masih rendah
dll
Contoh Analisis Data
KATEGORI RINGKASAN SIMPULAN

Usia 50 th : 4 orang Lansia terbanyak pada


51 th : 3 orang usia 50 th
55 th : 3 orang

(data bisa ditulis dalam


bentuk persentase)

Jenis Kelamin Laki-laki : 30% Lansia terbanyak adalah


Perempuan : 70% perempuan (70%)
Dst.....
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Label diagnosa keperawatan meliputi :
1. Diagnosa terfokus pada masalah (actual)
2. Diagnosa risiko
3. Diagnosa promosi kesehatan
4. Diagnosa Sindrom
1. Diagnosa berfokus pada masalah

• Dikenal dg label aktual


• Menggambarkan respon yg tidak diharapkan
Lansia terhadap kondisi kesehatannya

• Contoh :
- Defisiensi kesehatan Lansia
- Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan
- Kurang pengetahuan tentang penyakit
2. Diagnosa risiko
• Menggambarkan kerentanan komunitas, yg
memungkinkan berkembangnya suatu respon
yang tidak diinginkan terhadap kondisi
kesehatan/proses kehidupan.
• Contoh :
 Risiko kelemahan kelompok lansia
 Risiko terjadinya penyakit menular pada
masyarakat (Lansia)
 Risiko penyimpangan perilaku kesehatan
masyarakatn (Lansia)
3. Diagnosa promosi kesehatan

• Menggambarkan motivasi & keinginan untuk


meningkatkan kesejahteraan &
mengaktualisasikan potensi kesehatan
• Contoh :
• Kesiapan meningkatkan pengetahuan
• Kemampuan masyarakat (Lansia)
mempertahankan kesehatan
• Keamanan lingkungan yang efektif
• dll
4. Diagnosa sindrom
• Menggambarkan suatu kelompok diagnosis
keperawatan yang terjadi bersama, mengatasi
masalah secara bersama, & melalui beberapa
intervensi yg sama

Contoh :
• Sindrom stress relokasi
• Sindrom kekerasan pada Lansia
• dll
CARA MENENTUKAN DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
• Identifikasi data kelompok, sesuai hasil
pengkajian
• Masukkan domain
• Masukkan kelas
• Lihat definisi diagnosis
• Lihat batasan karakteristik
• Tentukan diagnosis
CONTOH
PRIORITAS DIAGNOSA
• Menghitung skor masing masing diagnosa
• Skor tertinggi merupakan urutan pertama diagnosa
• Skor meliputi : 1 – 5
1 = sangat rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat tinggi
6 KRITERIA
A. KESADARAN MASYARAKAT AKAN MASALAH
B. MOTIVASI UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH
C. KEMAMPUAN PERAWAT DALAM
MEMPENGARUHI PENYELESAIAN MASALAH
D. KETERSEDIAAN AHLI/PIHAK TERKAIT
PENYELESAIAN MASALAH
E. BERAT KONSEKUENSI JIKA MASALAH TIDAK
TERSELESAIKAN
F. MEMPERCEPAT PENYELESAIAN MASALAH
DENGAN RESOLUSI YANG DAPAT DICAPAI
No Masalah A B C D E F TTL PRIORITAS

1 Defisiensi kesehatan
komunitas (lansia)
2 Kesiapan meningkatkan
pengetahuan

3 Sindrom kekerasan
pada lansia
PERENCANAAN
KOMPONEN POKOK PERENCANAAN

• DIAGNOSA KEPERAWATAN
• TUJUAN (OUT COME)
• TINDAKAN/KEGIATAN (INTERVENSI)
PENULISAN TUJUAN
• Merupakan hasil akhir yang diharapkan
• Terintegrasi NANDA, NOC, NIC (SDKI, SLKI, SIKI)
• Meliputi tujuan terhadap prevensi primer,
sekunder dan tersier
• Primer : tujuan terhadap pencapaian upaya
peningkatan dan perlindungan kesehatan
• Sekunder : tujuan terhadap pencapaian upaya
penemuan kasus dini, pengobatan/tindakan
keperawatan dan pencegahan kecacatan
• Tersier : tujuan terhadap pencapaian upaya
rehabilitasi
DATA DIAGNOSA HASIL INTERVENSI
 45% Lansia Perilaku Prevensi Primer :
berada di kesehatan  Strategi mencapai  Pendidikan
garis merah cenderung berat badan optimal kesehatan
 60a% beresiko (normal)  Pengajaran
Lansia  Penyediaan makanan kelompok
kurang gizi seimbang  Olah raga
pengetahua  Dst
n tentang Prevensi sekunder: Penjaringan
bahaya Identifikasi faktor kasus
obesitas resiko Konseling Diet
 60 % Lansia Kemampuan merubah
gemar perilaku
mengkonsu Prevensi Tersier: Dukungan klg
msi Menyediakan Pemantauan BB
makanan kebutuhan fisik Lansia lansia
siap saji
 DST......
POA
Mendiskripsikan jadual kegiatan sesuai
dengan perencanaan. Komponen POA minimal
meliputi :
1. Problem/ diagnosa
2. Kegiatan
3. Waktu
4. Tempat
5. Sasaran
6. Penanggung Jawab (Nama : Mahasiswa,
Petugas, Institusi, Masyarakat)
DX HARI/TANGGAL/ JAM KEGIATAN TEMPAT SASARAN PJ
IMPLEMENTASI
• Implementasi merupakan langkah yang dilakukan
setelah perencanaan .
• Implementasi melibatkan aktivitas yang berupaya
agar program yang ada dapat dilaksanakan
• Tujuan akhir dari setiap kegiatan adalah
melakukan perubahan.
• Perawat perlu pengetahuan agar dapat
memfasilitasi perubahan dengan baik.
• Pengetahuan tentang teori/model berubah harus
dikuasai perawat komunitas.
• Tindakan meliputi upaya primer, sekunder, tersier
STRATERGI INTERVENSI MELIPUTI :

1. PROMOSI KESEHATAN
2. PROSES KELOMPOK : PEER GROUP,
BIMBINGAN DLL
3. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
4. KEMITRAAN
DEFINISI EVALUASI

Pengumpulan informasi yang sistematis tentang


kegiatan, karakteristik, dan hasil dari suatu
program.
ALASAN DILAKSANAKANNYA EVALUASI
1. Mengetahui apakah program yang berjalan telah
memenuhi sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
2. Memastikan apakah kebutuhan yang akan dipenuhi
dengan program yang didisain sudah dilakukan.
3. Memastikan biaya program dalam hal uang, SDM dan
waktu.
4. Melihat apakah target waktu sesuai dengan jadual.
5. Memastikan apakah prioritas yang disusun sudah
memenuhi kebutuhan masyarakat
6. Mendapatkan fakta yang menunjukkan keefektifan
program.
7. Memperoleh dukungan untuk memperluas program.
KOMPONEN EVALUASI
1. RELEVANCY (relevansi) : apakah program yang
dilaksanakan masih relevan dengan situasi dan
kondisi saat ini.
2. PROGRESS (kemajuan) : mengukur kemajuan
program dan evaluasi formatif. Contoh pertanyaan
evaluasi :
- Apakah input dan output sudah sesuai
rencana?
- Apakah aktifitas program sudah sesuai rencana ?
- dll
Lanjutan……
3. COST-EFFIENCY (efisiensi biaya) : apakah hasil
program dapat dicapai dengan biaya yang lebih
murah melalui beberapa pendekatan.

4. EFECTIVENESS (IMPACT)
Berfokus pada evaluasi formatif seperti hasil jangka
pendek. Pertanyaan untuk evaluasi antara lain :
Apakah masyarakat puas dengan program ? dll

5. OUTCOME (hasil) : mengukur apakah aktifitas


program mengubah alasan awal penyelenggara
program. Pertanyaan mendasar : Apakah program
mencapai tujuannya (kesehatan meningkat?)
JENIS EVALUASI
• EVALUASI FORMATIF :
bertujuan memperbaiki pelaksanaan program
& temuan masalah dalam pelaksanaan
program
• EVALUASI SUMATIF :
bertujuan menilai hasil pelaksanaan program
METODE PENGUMPULAN DATA UNTUK
EVALUASI DI MASYARAKAT

1. Observasi/Survey : pengamatan terhadap


komunitas setelah pelaksanaan program
2. Selective perseption : secara sadar
mengklasifikasikan perilaku atau pernyataan
seseorang
3. Interactiveness : diskusi terarah (FGD)
4. Experimental design : pre test-post test
FORMAT EVALUASI
1. Dx Keperawatan
2. Hari/ Tanggal
3. Jam
4. Kriteria hasil
5. Evaluasi
6. Rencana Tindak Lanjut
7. Rekomendasi
KRITERIA RENCANA
DX HARI/TANGGAL/JAM EVALUASI REKOMENDASI
HASIL TINDAK LANJUT

Anda mungkin juga menyukai