Anda di halaman 1dari 57

PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

BERBASIS NANDA
PENGERTIAN

NURSING DIAGNOSIS :

A clinical judgement about individual, family or community


responses to actual or potential health problem/life processes.
(NANDA)
Nursing

Nursing Care
•Based on knowledge
•Based on ethic code
Standardized •Based on evidence
Nursing
Language Nursing Process

NANDA Individuals, Families, and Communities


NOC
NIC
FOKUS DX KEP respon klien terhadap situasi dan dampak
kondisi pathologi (penyimpangan KDM) :

keterbatasan self care (perawatan diri sendiri)


gangguan fungsgi
rasa sakit and tidak nyaman
gangguan emosi
kesulitan dalam menetapkan suatu keputusan atau pilihan
Perubahan image diri
Persepsi dan orientasi
Terganggu dengan proses kehidupan, ertumbuhan dan
perkembangan, kematian
Kesukaran dalam menjalin hubungan dengan orang lain
Gangguan fungsi simbolik yang tercermin dalam proses
intelektualnya.
PERBEDAAN DX DAN DM

DIAGNOSA MEDIS DIAGNOSA KEP


- Menjelaskan proses penyakit - Menjelaskan respon individu
yang spesifik thd proses penyakit, kondisi
- Berorientasi pada keadaan atau situasi
pathologis atau penyakit - Berorientasi padaindividu
- Saling melengkapi terhadap - Memberi pedoman pada
Dx askep yang mandiri
- Mempunyai system klasifikasi - Saling melengkapithd DM
yang baik dan telah diterima - Belum mempunyai system
oleh kalangan medis klasifikasi umum
- Klien sebagai individu - Klien sebagai
individu,keluarga dan
masyarakat
KOMPONEN DX KEP :
 Masalah kesehatan-keperawatan: P (problem)

 Penyebab Masalah: E (Etiologi)


Identifikasi penyebab yang akurat menjadi
petunjuk intervensi keperawatanberupa
factor perilaku (kognitif,afektif dan
keterampilan),lingkungan serta factor interaksi
perilaku dan lingkungan.

 Kelompok tanda dan gejala: S (sign/symptom)


KEUNTUNGAN DX
 Memperkuat proses keperawatan
 mempercepat komunikasi antar perawat
 Menjelaskan factor independent perawat dan
meningkatkan akontabilitas keperawatan
 merupakan langkah awal untuk membangun
kerangka ilmu yang unik dari keperawatan
 merupakan prinsip dan struktur organisasi
pendidikan keperawatan,praktek dan riset
MASALAH (BOWER)
Bila seseorang, klg,kelompok/masyarakat :
 tidak dapat memenuhi kebutuhannya

 perlu bantuan dalam memenuhi

kebutuhannya
 tidak menyadari bahwa ada sesuatu

kebutuhan yang tidak terpenuhi


 menghadapi benturan antar kebutuhan-

kebutuhan yang sama pentingnya


 dihadapkan pada beberapa cara yang harus

dipilih untuk memenuhi kebutuhannya.


Merumuskan diagnosa keperawatan :
Pernyataan diagnostik : menggambarkan
status kesehatan dari individu atau
kelompok dan faktor-faktor yang telah
berperan terhadap status

Pernyataan satu bagian :


* kesejahteraan  Potensial terhadap
peningkatan menjadi orang tua*
* Sindrom sindrom trauma perkosaan
MODEL DIAGNOSIS
KEPERAWATAN NANDA
 AKSIS I : KONSEP DIAGNOSA
 AKSIS 2 : SUBJEK DIAGNOSA
 AKSIS 3 : PENILAIAN
 AKSIS 4 : LOKASI
 AKSIS 5: USIA
 AKSIS 6: WAKTU
 AKSIS 7: STATUS DIAGNOSA
7. STATUS DIAGNOSIS
• ACTUAL
KEBERADAAN FAKTA ATAU REALITAS,
KEBERADAAN PADA SATU WAKTU.
• PROMOSI KESEHATAN
PERILAKU YANG DIMOTIVASI OLEH
KEINGINAN UNTUK MENINGKATKAN
KEJEHTERAAN DAN AKTUALISASI
POTENSI KESEHATAN MANUSIA
7. STATUS DIAGNOSIS
• RESIKO
KERENTANAN, TERUTAMA SEBAGAI
AKIBAT DARI PAPARAN TERHADAP
FAKTOR-FAKTOR YANG
MENINGKATKAN PELUANG
KECELAKAAN ATAU KEHILANGAN
STATUS DIAGNOSIS
• SEJAHTERA
KUALITAS ATAU STATUK KEADAAN
SEHAT
• SINDROM
SEKELOMPOK TANDA DAN GEJALA
YANG HAMPIR SELALU TERJADI
BERSAMA-SAMA
TAKSONOMI II NANDA

Domain I : Promosi kesehatan


Suatu kesadaran dalam fungsi normal atau tingkat
sejahtera dan strategi yang digunakan untuk
memelihara kontrol kesehatan dan peningkatan
kesehatan dalam fungsi normal atau sejahtera

Kelas 1 : Kesadaran kesehatan : peningkatan


dalam fungsi normal dan sejahtera

Kelas 2 : Manajemen Kesehatan : identifikasi,


kontroling, pelaksanaan dan integrasi aktivitas ke
dalam pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan
Diagnosa yang termasuk :
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri
3. Hambatan pemelihataan rumah
4. Kesiapan meningkatkan status imunisasi
5. Pengabaian diri
6. Kesiapan Meningkatkan Nutrisi
7. Ketidakefektifan manajemen regimen
terapeutik keluarga
8. Kesiapan meningkatkan manajemen
kesehatan diri.
Domain 2 : Nutrisi
Aktifitas dalam mengambil, mengasimilasi dan
menggunakan nutrisi untuk tujuan pemeliharaan
jaringan dan produksi energi

Kelas 1  ingesti : pengambilan mutrient makanan ke


dalam tubuh
Diagnosa yang termasuk :
1. Ketidak efektifan pola makan bayi
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh
3. Ketidakseimbagan nutrisi : lebih dari kebutuhan
tubuh
4. Resiko ketidakseimbagan nutrisi : lebih dari
kebutuhan tubuh.
5. Gangguan menelan
Kelas 2  Digesti : aktifitas fisik dan kimia dalam
mengubah bentuk makanan ke dalam substansi yang
dapat diserap dan diasimilasi tubuh

Kelas 3  Absorpsi : aktivitas dalam pengambilan


nutrient melalui jaringan tubuh

Kelas 4  Metabolisme : proses kimia dan fisik yang


terjadi dalam organisme sel hidup untuk
perkembangan dan penggunaan protoplasma,
produksi sisa energi dengan pelepasan energi untuk
seluruh proses vital

Kelas 5  Hidrasi : pengambilan dan absorpsi cairan


dan elektrolit
Diagnosa yang termasuk kelas 5:
1. Resiko ketidakseimbangan elektrolit
2. Kesiapana meningkatkan keseimbangan
3. Kekurangan volume cairan
4. Resiko kekurangan volume cairan
5. Kelebihanan volume cairan
6. Resiko ketidakseimbangan volume cairan
Domain 3 : eliminasi dan pertukaran
eksresi produk sisa dari tubuh

Kelas 1  Fungsi urinary : proses dari sekresi, reabsorpsi


dan eksresi urin

Diagnosa yang termasuk :


1. Inkontinensia urine fungsio
2. Inkontinensia urinarius aliran berlebih.
3. Inkontinensia urinarius refluks
4. Inkontinesnia urinarius stres
5. Inkontinensia urinarius dorongan
6. Resiko inkontinensia urinarius dorongan
7. Gangguan eliminasi urnarius
8. Kesiapan meningkatkan eliminasi urinarius
9. Retensi urinarius
Kelas 2  fungsi Gastrointestinal : proses absorpsi dan
eksresi produk akhir dari digesti

Diagnosa yang termasuk :


1. Inkontinensia defekasi
2. Diare
3. Konstipasi
4. Resiko konstipasi
5. Persepsi Konstipasi
6. Disfungsi Mobilitas gastrointestinal
7. Resiko disfungsi motilitas gastrointestinal

Kelas 3  Fungsi integumentari : proses sekresi dan eksresi


melalui kulit

Kelas 4  Fungsi respiratorik : proses dalam pertukaran gas


dan pembuangan dari produk akhir metabolisme

Diagnosa yang termasuk :


1. Kerusakan pertukaran gas
Domain 4  Aktivitas/istirahat
Produksi, konservasi, pengeluaran dan keseimbangan energi

Kelas 1  Istirahat/tidur : tirah baring, ketenangan, relaksasi/tidak aktif

Diagnosa yang termasuk :


1. Insomsia
2. Gangguan pola tidur
3. Deprivasi tidur
4.Kesiapan dalam meningkatkan tidur

Kelas 2  Aktivitas/latihan : pergerakan bagian tubuh (mobilitas), melakukan pekerjaan atau


melakukan tindakan yang sering (tidak selalu) melawan resistensi

Diagnosa yang termasuk :


1. Resiko sindrom disuses
2. Defisiensi aktifitas pengalih
3. Gaya hidup kurang bergerak
4. Hambatan mobilitas di tempat tidur.
5. Hambatan mobilitas fisik
6. Hambatan mobilitas berkusi roda
7. Ketelambatan pemuilihan paska bedah
8. Hambatan kemampuan berpindah ran
9. Hambatan berjalan
Kelas 3  Keseimbangan energi : kondisi dinamis dan harmonis antara
masukan dan pengeluaran sumber-sumber

Diagnosa yang termasuk :


1. Gangguan lahan energi
2. Kelelahan

Kelas 4  Respon kardiovasculer/pulmonal : mekanisme kardiopulmonal


dalam mendukung aktivitas/istirahat

Diagnosa yang termasuk :


1. Penurunan curah jantung
2. Kerusakan ventilasi spontan
3. Ketidakefektifan Pola nafas
4. Intoleransi aktivitas
5. Resiko intoleransi aktivitas
6. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
7. Resiko Penururnan perfusi jaringan jantung
8. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
9. Resiko ketidakefektifan perfusi
gastrointestinal
10. Resiko ketidakefektifan perfusi ginjal
11. Resiko syok
12. Gangguan ventilasi spontan
13. Disfungsional respon penyapihan ventilator
Kelas 5  Perawatan diri : kemampuan dalam melaksanakan aktivitas
untuk merawat tubuh dan fungsi tubuh

Diagnosa yang termasuk :


1. Kurang perawatan diri berpakaian atau berhias
2. Kurang perawatan diri mandi/kebersihan
3. Kurang perawatan diri makan
4. Kurang perawatan diri toiletting

Domain 5  Persepsi/kognisi : sistem dalam memproses informasi


termasuk perhatian, orientasi, sensasi, persepsi, kognisi, dan
komunikasi

Kelas 1  Perhatian : kesiapan mental dalam memperhatikan atau


mengobservasi

Diagnosa yang termasuk :


1. Kelalaian unilateral
Kelas 2  orientasi : kesadaran thd waktu, orang, tempat

Diagnosa yang termasuk :


1. Sindrom gangguan interpretasi lingkungan
2. Pengembaraan

Kelas 3  Persepsi/sensori : penerimaan informasi melalui rasa


dalam menyentuh, merasakan, membau, penglihatan, pendengaran
dan kinestetis dan data yang komprehensif dalam menghasilkan
nama, menghubungkan dan atau pola kognisi

Diagnosa yang termasuk :


1. Kurang pengetahuan (spesifik)
2. Kesiapan dalam peningkatan pengetahuan (spesifik)
3. Kebingungan akut
4. Kebingungan kronis
5. Kerusakan memori
6. Gangguan proses fikir
Kelas 5  Komunikasi : mengirim dan menerima informasi verbal dan
nonverbal

Diagnosa yang termasuk :


1. Kerusakan komunikasi verbal
2. Kesiapan dalam peningkatan komunikasi

Domain 6  persepsi diri : kesadaran terhadap diri

Kelas 1  Konsep diri : persepsi mengenai diri secara total

Diagnosa yang termasuk :


1. Gangguan identitas personal
2. Ketidakberdayaan
3. Resiko ketidakberdayaan
4. Putus asa
5. Resiko kesendirian
6. Kesiapan dalam peningkatan konsep diri
Kelas 2  harga diri : penilaian terhadap diri sendiri dalam
kemampuan diri, kejelekan diri, kepentingan, dan
kesuksesan

Diagnosa yang termasuk :


1. Harga diri rendah kronis
2. Harga diri rendah situasional
3. Resiko harga diri rendah situasional

Kelas 3  Gambaran diri : Gambaran mental terhadap


tubuh sendiri

Diagnosa yang termasuk :


1. Gangguan citra diri
Domain 7  Peran hubungan
Hubungan atau asosiasi yang positif dan negatif diantara manusia atau kelompok dan arti dari
hubungan tersebut didemontrasikan atau ditunjukkan

Kelas 1  Peran pemberi perawatan : pola perilaku sosial yang diharapkan oleh orang yang
memberikan perawatan yang bukan termasuk pemberi pelayanan kesehatan profesional

Diagnosa yang termasuk :


1. Ketegangan peran pemberi perawatan
2. Resiko ketegangan peran pemberi perawatan
3. Kerusakan pengasuhan
4. Resiko kerusakan pengasuhan
5. Kesiapan dalam peningkatan pengasuhan

Kelas 2  Hubungan keluarga : hubungan dari keluarga secara biologis atau pilihan

Diagnosa yang termasuk :


1. Proses keluarga terhenti
2. Kesiapan dalam peningkatan proses keluarga
3. Kerusakan pengasuhan
4. Resiko kerusakan pengasuhan
5. Kesiapan dalam peningkatan pengasuhan
Kelas 3  Penampilan peran : Kualitas dari fungsi dalam pola perilaku sosial yang
diharapkan

Diagnosa yang termasuk :


1. Menyusui efektif
2. Menyusui tidak efektif
3. Menyusui terhenti
4. Penampilan peran tidak efektif
5. Konflik peran orang tua
6. Kerusakan interaksi sosial

Domain 8 : Seksualitas
Identitas seksual, fungsi seksual dan refroduksi

Kelas 1  Identitas seksual : kondisi seseorang dalam menentukan seksualitas atau


jenis kelamin

Kelas 2  Fungsi seksual : Kapasitas atau kemampuan dalam berpartisipasi dalam


aktivitas seksual

Diagnosa yang termasuk :


1. Disfungsi seksual
2. Pola seksualitas tidak efektif
Kelas 3  Refroduksi : proses dalam perkembangbiakan

Domain 9  Koping/toleransi thd stress


Daya tampung terhadap peristiwa atau proses kehidupan

Kelas 1  Respon post trauma : reaksi yang terjadi setelah


trauma fisik atau psikologis

Diagnosa yang termasuk :


1. Sindroma stress relokasi
2. Resiko sindroma stress relokasi
3. Sindroma trauma pemerkosaan
4. Sindroma trauma pemerkosaan : reaksi diam
5. Sindroma trauma pemerkosaan : reaksi gabungan
6. Sindroma post trauma
7. Resiko sindroma post trauma
Kelas 2  respon koping : proses dalam mengelola stress lingkungan

Diagnosa yang termasuk :


1. Takut
2. Cemas
3. Cemas kematian
4. Sedih kronis
5. Penolakan tidak efektif
6. Berduka lebih awal
7. Berduka terganggu
8. Kerusakan penyesuaian diri
9. Koping tidak efektif
10. Koping keluarga cacat
11. Koping keluarga melemah
12. Koping bertahan
13. Koping komunitas tidak efektif
14. Kesiapan dalam peningkatan koping (individual)
15. Kesiapan dalam peningkatan koping keluarga
16. Kesiapan dalam peningkatan koping komunitas
17. Resiko berduka disfungsional
Kelas 3  Stress neurobehavioral : respon perilaku sebagai refleksi dari fungsi
otak dan syaraf

Diagnosa yang termasuk :


1. Disrefleksia otonom
2. Resiko disrefleksia otonom
3. Ketidakteraturan perilaku bayi
4. Resiko ketidakteraturan perilaku bayi
5. Kesiapan dalam peningkatan perilaku bayi yag terarah
6. Penurunan kapasitas adaptasi interakranial

Domain 10  Prinsip hidup : Prinsip yag mendasari konduksi, pikiran dan


perilaku dalam bertindak, beraktivitas atau adat yang tampak benar atau
mempunyai nilai hakiki

Kelas 1 : Nilai  Identiikasi dan peringkat model konduksi atau kondisi akhir
yang disukai

Kelas 2 : Kepercayaan  pendapat, harapan, atau penilaian terhadap


tindakan, kebiasaan atau adapt yang tampak benar atau bernilai hakiki
Diagnosa yang termasuk :
Kesiapan dalam peningkatan kesejahteraan spiritual

Kelas 3 : Nilai/kepercayaan/kesesuaian diri  kesesuaian


atau keseimbangan yang tercapai antara nilai, perilaku atau
tindakan

Diagnosa yang termasuk :


1. Distress spiritual
2. Resiko distress spiritual
3. Konflik pengambilan keputusan (spesifik)
4. Nonkompliant (spesifik)
5. Resiko kerusakan beragama
6. Kerusakan beragama
7. Kesiapan dalam peningkatan beragama
Domain 11 : Keselamatan/perlindungan
Bebas dari bahaya, cedera fisik, kerusakan sistem imun, penjagaan dari kehilangan, perlindungan keselamatan
dan keamanan

Kelas 1 : Infeksi  respon host sehubungan dengan invasi pathogen

Diagnosa yang termasuk : resiko infeksi

Kelas 2 : cedera fisik  tubuh terluka atau terkena bahaya

Diagnosa yang termasuk :


1. Kerusakan membran mukosa oral
2. Resiko cedera
3. Resiko cedera pada posisi perioperatif
4. Resiko jatuh
5. Resiko trauma
6. Kerusakan integritas kulit
7. Resiko kerusakan integritas kulit
8. Kerusakan integritas jaringan
9. Kerusakan pembentukan gigi
10. Resiko mati lemas
11. Resiko aspirasi
12. Bersihan jalan nafas tidak efektif
13. Resiko disfungsi neurovasculer perifer
14. Perlindungan tidak efektif
15. Resiko sindorma kematian bayi mendadak
Kelas 3 : kekerasan  penggunaan tenaga atau kekuatan berlebih yang dapat
menyebabkan cedera atau perilaku kekerasan

Diagnosa yang termasuk :


1. Resiko mutilasi diri
2. Mutilasi diri
3. Resiko kekerasan terhadap orang lain
4. Resiko kekerasan terhadap diri
5. Resiko bunuh diri
Kelas IV : Lingkungan yang membahayakan  sumber-sumber bahaya ada di
sekitar

Diagnosa yang termasuk :


Resiko keracunan

Kelas 5 : Proses bertahan  proses yang dilakukan oleh diri dalam melindungi
diri dari yang lain

Diagnosa yang termasuk :


1. Resiko alergi lateks
2. Resiko respon alergi lateks
Kelas 6 : Termoregulasi  proses fisiologis dalam pengaturan panas dan
energi dalam tubuh untuk perlindungan dari suatu organisme

Diagnosa yang termasuk :


1. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh
2. Termoregulasi tidak efektif
3. Hipotermia
4. Hipertermia

Domain 12 : Kenyamanan  perasaan sejahtera atau tentram

Kelas 1 : kenyamanan Fisik  perasaan sejahtera atau nyaman dan atau bebas
dari rasa nyeri

Diagnosa yang termasuk :


1. Nyeri akut
2. Nyeri kronis
3. Nausea
Kelas 2 : Kenyamanan lingkungan  perasaan sejahtera atau
nyaman dalam lingkungannya

Kelas 3 : Kenyamanan sosial  perasaan sejahtera atau nyaman


dalam situasi sosialnya

Diagnosa yang termasuk :


Isolasi sosial

Domain 13 : Pertumbuhan/Perkembangan
Penambahan dimensi fisik, maturasi dari sistem organ dan atau
progresi melalui perkembangan yang berarti sesuai dengan
pertambahan usia

Kelas 1 : Pertumbuhan  peningkatan dimensi fisik atau maturitas


sistem organ

Diagnosa yang termasuk :


1. Keterlambatan tumbuh kembang
2. Resiko pertumbuhan disproporsional
3. Kegagalan berkembang pada dewasa
Kelas 2 : Perkembangan  Progresi atau
regresi melalui beberapa kemajuan yang
berarti dalam kehidupan

Diagnosa yang termasuk :


1.Keterlambatan tumbuh kembang
2.Resiko keterlambatan perkembangan
INTOLERAN AKTIVITAS
Definisi :
• Intoleran aktivitas adalah ketidakcukupan energi secara fisiologis atau
psikologis dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari yang dibutuhkan/diperlukan

Batasan Karakteristik :
- Laporan verbal : kelelahan dan kelemahan
- Respon terhadap aktivitas menunjukkan nadi dan tekanan darah abnormal
- Perubahan EKG menunjukkan aritmia atau disritmia
- Dispnea dan ketidaknyamanan yang sangat

Faktor yang berhubungan :


- Tirah baring atau imobilisasi
- Kelemahan secara menyeluruh
- Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplay oksigen
- Gaya hidup yang menetap
BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF
Definisi :
Ketidakmampuan dalam membersihkan sekresi atau obstruksi dari
saluran pernafasan untuk menjaga bersihan jalan nafas

Batasan Karakteristik :
- Dispnea
- Penurunan suara nafas
- Orthopnea
- Suara nafas tambahan : rales, crakles, ronkhi, wheezing
- Batuk tidak efektif atau tak dapat batuk
- Prodksi sputum
- Sianosis
- Kesulitan bicara
- Mata melebar
- Perubahan ritme dan frekuensi pernafasan
- Gelisah
Faktor yang berhubungan :
Lingkungan :
- Asap
- Asap rokok
- Inhalasi asap
- Perokok pasif
Obstruksi jalan nafas
- Spasme jalan nafas
- Mucus banyak
- Sekresi yang bertahan
- Adanya jalan nafas buatan
- Benda asing di jalan nafas
- Sekresi di bronchus
- Eksudat di alveoli
Fisiologi
- Disfungsi neuromusculer
- Hyperplasia dinding bronchial
- PPOK
- Infeksi
- Asthma
- alergi
POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF
Definisi :
 Ventilasi atau pertukaran udara inspirasi dan atau ekspirasi tidak adekuat

Batasan Karakteristik :
- Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi
- Penurunan ventilasi permenit
- Penggunaan otot nafas tambahan untuk bernafas
- Pernafasan nasal flaring
- Dispnea
- Orthopnea
- Penyimpangan dada
- Nafas pendek
- Posisi tubuh menunjukkan posisi 3 poin
- Nafas pursed lip
- Ekspirasi memanjang
- Peningkatan diameter anteroposterior
- Frekuensi nafas : bayi <25 atau >60, 1 – 4 th <20 atau >30, 5 – 14 th <14 atau >25,
>14 th <11 atau >24
- Kedalaman nafas : TV dewasa saat istirahat 500 ml, bayi 6 – 8 ml/KgBB
- Timing rasio
- Penurunan kapasitas vital
Faktor yang berhubungan :
- Hiperventilasi
- Hipoventilasi
- Deformitas tulang
- Nyeri
- Deformitas dinding dada
- Cemas
- Penurunan energi/kelelahan
- Disfungsi neuromusculer
- Kerusakan persepsi/kognitif
- Obesitas
- Cedera tulang belakang
- Posisi tubuh
- Immaturitas neurologis
- Kelelahan otot pernafasan
RESIKO INFEKSI
Definisi :
• Peningkatan resiko untuk terinvasi oleh organisme pathogen

Faktor Resiko :
- Prosedur invasif
- Tidak cukup pengetahuan dalam menghindari paparan pathogen
- Trauma
- Destruksi jaringan dan peningkatan paparan lingkungan
- Ruptur membran amniotik
- Agen farmasetika;
- Malnutrisi
- Imunitas didapat tidak adekuat
- Pertahanan sekunder tidak adekuat (Hb menurun, leukopenia, penekanan
respon inflamsi)
- Penyakit kronis
KURANG PENGETAHUAN
Pengertian :
Tidak ada atau kurang informasi kognitif berhubungan dengan topik yang
spesifik

Batasan karakteristik :
- Mengungkapkan adanya masalah
- Mengikuti instruksi tidak akurat
- Tes penampilan tidak akurat
- Perilaku berlebihan atau tidak sesuai (histeris, bermusuhan, agitasi, apatis)

Faktor yang berhubungan :


- Keterbatasan paparan
- Mudah luoa
- Misinterpretasi informasi
- Keterbatasan kognisi
- Keterbatasan ketertarikan belajar
- Tidak familiar dengan sumber informasi
KERUSAKAN MOBILITAS FISIK
Definisi :
• Keterbatasan dalam pergerakan fisik pada bagian tubuh tertentu atau
pada satu atau lebih ekstremitas

Batasan Karakteristik :
• Postur tubuh tidak stabil selama melakukan aktivitas rutin
• Keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik kasar
• Keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik halus
• Tak ada koordinasi gerak atau gerakan tak ritmis
• Keterbatsan ROM
• Sulit berbalik
• Perubahan gaya berjalan
• Penurunan waktu reaksi
• Gerakan menjadi nafas pendek
• Usaha yang kuat untuk perubahan gerak
• Gerak lambat
• Gerakan menyebabkan tremor
Faktor yang berhubungan :
- Pengobatan
- Terafi pembatasan gerak
- Kurang pengetahuan mengenai manfaat pergerakan fisik
- IMT diatas 75% sesuai dengan usia
- Kerusakan sensori persepsi
- Nyeri, tidak nyaman
- Kerusakan musculoskeletal dan neuromusculer
- Intoleransi aktivitas
- Depresi mood atau cemas
- Kerusakan kognitif
- Penurunan kekuatan otot, kontrol dan atau masa
- Keengganan untuk memulai gerak
- Gaya hidup menetap, tidak fit
- Malnutrisi umum atau spesifik
- Kehilangan integritas struktur tulang
- Keterlambatan perkembangan
- Kekakuan sendi atau kontraktur
- Keterbatasan daya tahan kardiovasculer
- Berhubungan dengan metabolisme seluler
- Keterbatasan dukungan ligkungan fisik atau sosial
- Kepercayaan terhadap budaya berhubungan dengan aktivitas yang tepat
disesuaikan dengan umur
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai