KONSEP INTERVENSI
KEPERAWATAN
ANIN WIJAYANTI
• Memprioritaskan masalah.
• Merumuskan tujuan dan kriteria hasil.
• Membuat instruksi keperawatan.
• Mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan.
1. Diare.
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh.
3. Risiko intoleransi aktivitas.
4. Kesiapan meningkatkan keseimbangan elektrolit.
Keterangan : pada NOC/ SLKI gangguan pola tidur semakin besar skala,
maka semakin mendekati target/ ekspektasi.
APAKAH PENULISAN TUJUAN & KRITERIA HASIL DI
BAWAH INI SUDAH BENAR?
• Diagnosis keperawatan : Nyeri akut.
• Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada pasien selama 3x24 jam,
diharapkan nyeri berkurang sampai hilang yang ditandai dengan :
(NOC)
1.Mengenali kapan nyeri terjadi, ditingkatkan ke skala 5 (secara konsisten
menunjukkan).
2.Menggunakan analgesik yang direkomendasikan, ditingkatkan ke skala 5
(secara konsisten menunjukkan).
(SLKI)
1.Keluhan nyeri, menurun pada skala 1 (meningkat).
2.Meringis, menurun pada skala 2 (cukup meningkat).
3.Sikap protektif, menurun pada skala 4 (cukup menurun).
4.Gelisah, menurun pada skala 5 (menurun).
PEMBAHASAN
•Pada NOC nyeri akut semakin kecil skala, maka semakin mendekati
target ditingkatkan itu artinya mengarah ke skala 1 (tidak pernah
menunjukkan).
•Jadi, kedua contoh tersebut SALAH.
•Pada SLKI nyeri akut semakin besar skala, maka semakin mendekati
ekspektasi menurun itu artinya mengarah ke skala 5 (menurun).
•Jadi, contoh 1 dan 2 SALAH, contoh 3 dan 4 BENAR.
MEMBUAT INSTRUKSI KEPERAWATAN
(NIC)
Diagnosis keperawatan : Gangguan Pola Tidur.
1.Kendalikan atau cegah kebisingan yang berlebihan (O).
2.Konsultasikan obat dengan dokter atau Petugas farmasi (C).
3.Berikan obat-obatan sesuai dengan teknik dan cara yang tepat (N).
4.Monitor efek terapeutik untuk semua obat-obatan (N).
5.Edukasi pasien dan pengunjung untuk mencegah tindakan mengganggu
lingkungan (E).
(SIKI)
1.Identifikasi pola aktivitas tidur (O).
2.Modifikasi lingkungan (N).
3.Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan (N).
4.Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit (E).
5.Kolaborasi pemberiam obat, jika perlu (C).
APAKAH INSTRUKSI KEPERAWATAN (NIC) DI BAWAH INI
SUDAH TEPAT?
Diagnosis keperawatan : Nyeri Akut.
1.Observasi petunjuk non-verbal mengenai ketidaknyamanan.
2.Lakukan pengkajian nyeri komprehensif.
3.Pastikan perawatan analgesik dilakukan secara efektif.
4.Gali pengetahuan dan kepercayaan pasien mengenai nyeri.
5.Bantu keluarga dalam mencari dan menyediakan dukungan.
6.Gunakan metode panilaian nyeri yang sesuai.
PEMBAHASAN
•Instruksi keperawatan tersebut SALAH, karena kegiatan yang direncanakan
kurang lengkap.
•Contoh 1 termasuk kegiatan observasi (O), sedangkan selebihnya termasuk
nursing care (N) semua, sedangkan kegiatan yang mencerminkan edukasi (E) dan
kolaborasi (C) belum ada.
CONTOH instruksi keperawatan (NIC) pada nyeri akut yang BENAR.
1.Observasi petunjuk non-verbal mengenai ketidaknyamanan (O).
2.Lakukan pengkajian nyeri komprehensif (N)
3.Berikan informasi mengenai nyeri (E).
4.Ajarkan tentang penggunaan analgesik dan strategi untuk menurunkan efek
samping (E).
5.Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis dan frekuensi obat analgesik yang
diresepkan (C).
6.Monitor TTV sebelum dan sesudah memberikan analgesik (N).
MENDOKUMENTASIKAN RENCANA
ASUHAN KEPERAWATAN
BERPIKIR KRITIS DALAM MELAKUKAN DOKUMENTASI
INTERVENSI.
•Apakah waktu (tanggal/ jam) intervensi sudah tertulis?
•Apakah bentuk dan metode dokumentasi sudah memenuhi kebutuhan klien
dan perawat?
•Apakah sesama perawat (atau petugas dari instansi/ RS lain) akan bisa
memahami pencatatan yang telah dibuat?
• Apakah sudah mencakup masalah yang paling penting pada klien
(apakah telah teratasi atau membaik saat klien pulang dari rumah
sakit)?
• Apakah intervensi yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan
klien, sudah termasuk pengajaran dan perecanaan pulang?
• Apakah sudah ada tanda tangan perawat yang melakukan?
• Apakah sudah mencatat rangkaian intervensi keperawatan
berdasarkan prioritasnya?
CONTOH DOKUMENTASI INTERVENSI KEPERAWATAN.
PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSIS MEDIS : GGK
TANGGAL/ NO./ PRIORITAS TUJUAN DAN KRITERIA INSTRUKSI KEPERAWATAN PARAF
JAM DIAGNOSIS KEP. HASIL (SLKI). (SIKI).
15 Maret 2023/ (1) Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi skala nyeri. √
jam 09.00 Nyeri Akut keperawatan pada pasien 2. Identifikasi respon nyeri non- (Anin)
selama 3x24 jam, diharapkan verbal.
nyeri berkurang sampai hilang, 3. Berikan teknik non-
ditandai dengan : farmakologis untuk
1.Keluhan nyeri, menurun pada mengurangi rasa nyeri.
skala 4 (cukup menurun). 4. Jelaskan strategi meredakan
2.Meringis, menurun pada skala nyeri.
5 (menurun). 5. Kolaborasi pemberian
3.Sikap protektif, menurun pada analgetik.
skala 4 (cukup menurun).
4.Gelisah, menurun pada skala
5 (menurun).
TANGGAL/ NO./ PRIORITAS TUJUAN DAN KRITERIA INSTRUKSI KEPERAWATAN PARAF
JAM DIAGNOSIS KEP. HASIL (NOC). (NIC).
15 Maret 2012/ (2) Setelah dilakukan asuhan 1. Kendalikan atau cegah kebisingan √
jam 09.30 Gangguan Pola Tidur keperawatan pada pasien yang berlebihan. (Anin)
selama 3x24 jam, diharapkan 2. Konsultasikan obat dengan dokter
pola tidur normal, ditandai atau petugas farmasi.
dengan : 3. Berikan obat-obatan sesuai dengan
1.Jam tidur, ditingkatkan ke teknik dan cara yang tepat.
skala 4 (sedikit terganggu). 4. Monitor efek terapeutik untuk
2.Perasaan segar saat setelah semua obat-obatan.
tidur, ditingkatkan ke skala 5 5. Edukasi pasien dan pengunjung
(tidak terganggu). untuk mencegah tindakan
3.Kesulitan memulai tidur, mengganggu lingkungan.
dipertahankan pada skala 4
(ringan).
4.Mimpi buruk, ditingkatkan
ke skala 5 (tidak ada).
TANGGAL/ NO./ PRIORITAS TUJUAN DAN KRITERIA INSTRUKSI KEPERAWATAN PARAF
JAM DIAGNOSIS KEP. HASIL (SLKI). (SIKI).