Diagnosis
Intervensi &
Implementasi
Evaluasi
Tahap 1. Pengkajian
A. Data Demografi
Usia dan jenis kelamin merupakan data dasar yang
penting. Beberapa gangguan sistem tubuh tertentu
baru jelas dirasakan pada usia tertentu meskipun
mungkin proses patologis sudah berlangsung sejak
lama. Kelainan-kelainan somatik harus selalu
dibandingkan dengan usia dan gender, misalnya berat
badan dan tinggi badan. Tempat tinggal juga
merupakan data yang perlu dikaji, khususnya tempat
tinggal pada masa bayi dan kanak-kanak dan juga
tempat tinggal klien sekarang.
Tahap 1. Pengkajian (lanjutan)
Keluhan Utama
• Apa yang di rasakan klien
• Apakah masalah atau gejala yang
dirasakan terjadi secara tiba-tiba atau
perlahan dan sejak kapan dirasakan
• Bagaimana gejala itu mempengaruhi
aktivitas hidup sehari-hari
Tahap 1. Pengkajian (lanjutan)
E. Riwayat Diet
• Adanya nausea, muntah dan nyeri abdomen
• Penurunan atau penambahan berat badan
yang drastis
• Selera makan yang menurun atau
bahkan berlebihan
• Pola makan dan minum sehari-hari
Tahap 1. Pengkajian (lanjutan)
Langkah-langkah dalam
penulisan diagnosa
keperawatan terdiri dari:
Pengelompokan Data dan
Analisa data (DS dan
DO)
Interpretasi Data
Validasi Data
Penyusunan Diagnosa
(PES)
Diagnosa mengacu pd
NANDA atau SDKI
Tahap 2. Penegakkan Diagnosa
Keperawatan
Tahap 2. Penegakkan Diagnosa
Keperawatan
Tahap 3. Perencanaan Keperawatan
Dokumentasi
Tahap 3. Perencanaan Keperawatan
Dalam pelaksanaannya
terdapat tiga jenis Prinsip Implementasi Keperawatan
LANGKAH MELAKUKAN
EVALUASI:
METODE EVALUASI:
1. Observasi langsung adalah 1. Menentukan kriteria, standar
mengamati secara langsung dan pertanyaan evaluasi
perubahan yang terjadi dalam (SOAP)
keluarga.
2. Mengumpulkan data baru
2. Wawancara keluarga, yang tentang klien (Subjektif &
berkaitan dengan perubahan
Objektif)
sikap, apakah telah menjalankan
anjuran yang diberikan perawat 3. Menafsirkan data (Analisis,
3. Memeriksa laporan, dapat dilihat masalah teratasi atau belum)
dari rencana asuhan keperawatan
yang dibuat dan tindakan yang
4. Membuat perencaan tindakan
dilaksanakan sesuai dengan yang sesuai sesuai hasil dan
rencana kesimpulan yang diperoleh
4. Latihan stimulasi, berguna dalam
(planning/perencanaan).
menentukan perkembangan
kesanggupan melaksanakan
asuhan keperawatan
Tahap 5. Evaluasi Keperawatan
Latihan 1 (Skenario Kasus 1)
Klien bernama Ny. Z berusia 52 tahun,
Data yang ditemukan saat pengkajian
dengan nomor rekam medik 0140570,
tanggal 1 April 2019 kondisi pasien adalah :
jenis kelamin perempuan, beragama
tingkat kesadaran somnolen, GCS E2M5V4,
Islam, menikah, pekerjaan ibu rumah afasia ekspresif, tekanan darah: 140/90
tangga, pendidikan terakhir SMA dan mmHg, Nadi: 75 x/menit, frekuensi
bertempat tinggal di Cibereum. Klien pernapasan: 24 X/menit, suhu: 37,53 C,
masuk RS Rajawali pada tanggal 1 April jantung: bunyi jantung I dan II, mur-mur
2019. (-), Gallop (-), Paru: vesikuler,
wheezing-/-, abdomen; lemas, datar,
hepar/limpa dbn, bising usus 10 X/menit,
Klien datang ke IGD rumah sakit leher; JVP 5+ 3. Status neurologis; pupil
diantar oleh keluarga dengan alasan isokor,Tanda rangsang meningeal; kaku
masuk, saat mencuci piring pasien kuduk (-), Pemeriksaan Nervus kranial
menggalami pusing hebat dan tiba-tiba adanya paresis nervus V dekstra, VII
pasien terjatuh, bicara pelo, badan dekstra, IX – X, dan XII dekstra. Motorik;
sebelah kanan mengalami kesemutan kekuatan otot ekstremitas atas 1111/5555,
dan berangsur-angsur wajah dan ekstremitas bawah 1111/5555,
ekstremitas dekstra mengalami sensibilitas;hemihipestesi (-), reflek
fisiologis ++/++, reflek babinski +/+.
hemiparesis. Pasien juga mengalami
Fungsi syaraf otonom; inkontinensia alvi
ataksia, disartria, diplobia dan disfagia.
(+), terpasang kateter.
Latihan 1 (Skenario Kasus 1)
Klien bernama Tn. A berusia 25 tahun, dengan nomor rekam medik 0140568, jenis
kelamin laki-laki, beragama Islam, belum menikah, pekerjaan pegawai swasta,
pendidikan terakhir SMA dan bertempat tinggal di Cijerah, sumber informasi dari klien,
keluarga dan status rekam medik. Klien masuk RS Rajawali pada tanggal 10 Juli 2019
Klien dirawat di RS dengan keluhan nyeri hebat pada daerah belakang pergelangan
kaki kirinya. Sekitar tiga jam yang lalu klien bermain bola, saat menggiring bola tiba-
tiba kaki kirinya berbunyi ‘krek’, kemudian klien langsung terjatuh dan merasakan
sakit yang sangat sehingga meraung kesakitan. Hasil pemeriksaan didapatkan keadaan
umum baik, vital signs: TD 130/80 mmHg, RR 28 x/i, N 105 x/i, S 37 0C. Pada
pergelangan kaki bagian belakang ditemukan edema, nyeri bila ditekan, terasa panas
terbakar dan berdenyut, skala nyeri 7. Klien hanya terbaring lemah di tempat tidur,
tidak dapat melakukan aktivitas seperti semula, aktivitas hanya dapat dilakukan di
tempat tidur seperti membaca buku, makan dan minum, jika hendak BAK ke kamar
mandi klien dibantu oleh keluarganya. Klien mengatakan sangat khawatir dengan
kondisinya. Hasil pengkajian juga ditemukan tes simmonds negatif pada plantar fleksi
kaki. Hasil pemeriksaan penunjang radiologi ditemukan adanya ruptur tendon achilles
dekstra. Setelah menjalani pemeriksaan pasien disarankan menjalani operasi
penyambungan kembalil tendon yang terputus yaitu gasrocnemius, soleus dan otot
plantaris.
Deskripsi Tugas