Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN

KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Tujuan Praktek
keperawatan komunitas

• untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat


dengan menekankan pada peningkatan peran serta masyarakat
dalam melakukan upaya-upaya pencegahan, peningkatan dan
mempertahankan kesehatan.
• Asuhan keperawatan komunitas memerlukan metode ilmiah yang
disebut sebagai proses keperawatan komunitas.

• Proses keperawatan komunitas dipakai untuk membantu perawat


dalam melakukan praktek asuhan keperawatan secara sistematis
dalam memecahkan masalah keperawatan yang berkaitan dengan
masalah kesehatan masyarakat.
sifat asuhan yang diberikan adalah umum dan
menyeluruh, dan diberikan secara terus
menerus melalui kerja sama

• Fokus dari asuhan adalah individu, keluarga, kelompok khusus,


dan masyarakat dengan penekanan pada pencegahan penyakit,
peningkatan dan mempertahankan kesehatan.
• Pendekatan yang digunakan dalam asuhan keperawatan komunitas
adalah pendekatan keluarga binaan dan kelompok kerja kesehatan
(Pokjakes).

• Strategi yang digunakan untuk pemecahan masalah adalah melalui


pendidikan kesehatan, teknologi tepat guna serta memanfaatkan
kebijakan pemerintah.
Proses keperawatan
komunitas
• mengkaji status kesehatan komunitas
• mengidentifikasi masalah dan diagnosa
• merencanakan intervensi
• mengimplementasikan
• mengevaluasi intervensi keperawatan
Model Community as Partner
(Anderson & Mc. Farlane, 2000)

• Model komunitas sebagai partner (mitra) ini


memberi penekanan pada filosofi yang mendasari
perawatan kesehatan utama.
• Pada model ini terdapat dua fokus sentral, yaitu
fokus pada komunitas sebagai partner
(direpresentasikan oleh roda pengkajian komunitas
pada bagian atas, yang menggabungkan orang-
orang dari komunitas sebagai inti) dan penggunaan
proses keperawatan.
Gambar Model Komunitas sebagai Mitra
1. Pengkajian

• Pengkajian komunitas adalah


sebuah proses untuk mengenal
sebuah komunitas dimana orang-
orang dalam komunitas adalah
partner (mitra) yang dapat
memberi kontribusi sepanjang
proses.
• Tujuan keperawatan dalam
mengkaji sebuah
komunitas adalah untuk
mengidentifikasi faktor-
faktor (baik positif dan
negatif) yang berlawanan
dengan kesehatan dan
untuk mengembangkan
strategi promosi kesehatan
Lanjutan Pengkajian

• Terdiri dari inti komunitas, 8 sub sistem, dan


persepsi.
• Inti dari roda pengkajian adalah individu yang
membentuk komunitas (Model Konseptual Betty
Neuman).
• Inti komunitas meliputi demografik penduduk,
nilai-nilai, kepercayaan, dan sejarah-nya.
• Orang-orang dari komunitas akan memengaruhi
dan dipengaruhi oleh delapan subsistem dari
komunitas.
8 Sub Sistem
1. Lingkungan fisik
2. Pendidikan
3. Keamanan dan transportasi
4. Politik dan pemerintahan
5. Layanan kesehatan dan sosial
6. Komunikasi
7. Ekonomi
8. Rekreasi
Persepsi

• Bagaimana perasaan warga terhadap komunitas?


• Apa yang mereka anggap sebagai kekuatan bagi komunitas?
• Bagaimana pendapat kelompok remaja, lansia, toma, toga
terhadap komunitas?
• Persepsi juga merupakan bagian dari inti komunitas, sebab
persepsi mempengaruhi perilaku dari penduduk atau isi
komunitas tersebut.
Metode Pengkajian

• Windshield Survey/ observasi komunitas


• Wawancara
- Petugas Kelurahan, Puskesmas
- Kader kesehatan
- Toma/ toga
- Kelompok organisasi (karang taruna, majelis
taklim, arisan, dll)
• Penyebaran angket pada masing-masing keluarga
Format Analisa Data

NO DATA MASALAH KESEHATAN


-Hasil angket
-Hasil wawancara
-Hasil observasi
-Data Sekunder
Contoh Analisa Data
DATA MASALAH
KESEHATAN
Jumlah responden : 56 keluarga yang memiliki balita.
•80,36 % balita mengalami batuk pilek
•19,6 % status imunisasi balita yang tidak lengkap
•pengetahuan orang tua tentang ISPA dengan kategori
pengetahuan kurang (57,1%)
•sikap keluarga kurang baik (60,7%) dalam mencegah ISPA
•masih ada yang belum membuka jendela setiap hari (14,3%)
•80,4 % anggota keluarga ada yang merokok

Hasil Observasi :
•Jarak antar rumah yang padat
•ventilasi yang kurang karena jarak antar rumah rapat dan tidak
ada jendela
• sinar matahari tidak masuk ke rumah

Hasil Wawancara : .................


Diagnosa keperawatan
• Diagnosa tunggal
• Sesuai SDKI atau buku Diagnosa keperawatan Nanda
Data Diagnosa
Keperawatan

1. Terdapat data masalah kesehatan Defisiensi Kesehatan


2. Adanya masalah lingkungan Komunitas
3. Adanya data ketidakmampuan mengendalikan
faktor risiko (perilaku kurang mendukung Definisi: Terdapat satu
kesehatan atau lebih masalah
4. Adanya data kurang pengetahuan. kesehatan atau faktor
5. Kurangnya akses kepada pemberi pelayanan yang mengganggu
kesehatan (yankes atau tenakes) kesejahtraan atau
6. Kurangnya ahli/tenakes dimasyarakat meningkatkan
7. Kurangnya sumber daya terjadinya risiko
8. Program tidak memiliki dukungan komunitas masalah kesehatan
yang cukup yang dialami oleh suatu
9. Program tidak memiliki data hasil yang cukup kelompok
10. Program tidak mengatasi masalah kesehatan
DATA DIAGNOSA
1. Kompleksitas sistem pelayanan kesehatan Manajemen
2. Kompleksitas program perawatan dan kesehatan tidak
pengobatan efektif
3. Konflik pengambilan keputusan
4. Kurang terpapar informasi Definisi:
5. Ketidakefektifan pola perawatan Pola pengaturan dan
6. Kekurangan dukungan sosial pengintegrasian
penanganan
masalah kesehatan
kedalam kebiasaan
hidup sehari-hari
tidak memuaskan
untuk mencapai
status kesehatan
yang diharapkan
DATA DIAGNOSA
1. Hambatan kognitif Pemeliharaan
2. Ketidakefektifan koping keluarga kesehatan tidak
3. Ketidakefektifan koping individu efektif
4. Ketidakcukupan sumber daya (keuangan,
fasilitas) Definisi:
Tidak mampu
mengidentifikasi,
mengelola, dan atau
mencari bantuan
untuk
mempertahankan
kesehatan
DIAGNOSA KEP.KOMUNITAS
• Defisiensi kesehatan komunitas ditandai adanya satu atau
lebih masalah kesehatan, faktor yang menganggu
kesejahteraan (kemiskinan, pekerjaan berisiko) , dan
peningkatan risiko masalah kesehatan yang dialami (kurang
pengetahuan, risiko muncul masalah kesehatan)
• Perilaku cenderung berisiko ditandai dengan perilaku
maladaptif ( merokok, penggunaan napza, minuman
beralkohol) namun belum menunjukkan masalah kesehatan
• Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan, ditandai dengan
data2 mengarah pada masalah kesehatan yang telah terjadi
dan masyarakat kurang pengetahuan tentang praktik
kesehatan dasar (PHBS dan tidak memanfaat fasyankes)
• Ketidakefektifan manajemen kesehatan komunitas, klien
tidak menjalankan program terapi yang telah diberikan
serta ketidakmampuan menghindari faktor risiko.
FORMAT MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH

NO MASALAH A B C D E F G KETERSEDIAAN
KESEHATAN SUMBER
H I J K L
Keterangan …
Keterangan Huruf :
• A = Sesuai dengan peran perawat komunitas
• B = Sesuai dengan program pemerintah
• C = Sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan
• D = Risiko terjadi
• E = Risiko parah
• F = Minat masyarakat
• G = Kemudahan untuk diatasi
• H = Tempat
• I = Dana
• J = Waktu
• K = Fasilitas
• L = Petugas

Pengisian Skor :
• 1 = Sangat rendah
• 2 = Rendah
• 3 = Cukup
• 4 = Tinggi
• 5 = Sangat tinggi
Intervensi
• Berdasarkan 3 tingkat utama pencegahan :
• Pencegahan tingkat pertama (Primary Prevention)
• Pencegahan tingkat kedua (Secondary Prevention)
• Pencegahan tingkat ketiga (Tertiary Prevention)
• Intervensi disusun kegiatan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan disesuaikan dengan
konsep 3 level pencegahan.
• Contoh intervensi yang bisa dilaksanakan:
1. Pencegahan primer:Promosi kesehatan (perilaku
hidup sehat; gizi seimbang)
2. Pencegahan sekunder : Pendkes pencegahan
penyakit ; Skrining; Pengobatan
3. Pencegahan tersier: Rehabilitasi (senam ROM);
senam lansia, pembentukan Posyandu lansia

Anda mungkin juga menyukai