Edisi
SANTAPAN
HARIAN KELUARGA
(SHK)
NOVEMBER 2022
KATA PENGANTAR
S egala puji hormat dan sembah kami persembahkan hanya
kepada Tuhan Yesus Kepala Gereja yang berkenan menyertai
dan memberkati pekerjaan Pemberitaan Firman yang dikerjakan
bersama di bendang-Nya hingga di bulan November, penghujung
tahun 2022. Pada bulan ini semua aktifitas kerja akan di arahkan
untuk menyelesaikan program pelayanan tahun 2022, sambil
berharap apa yang dikerjakan akan diberkati oleh Dia yang
empunya pekerjaan ini.
Kita juga bersyukur persidangan MPL ke - 43 di jemaat GPM Piru,
pada Klasis Seram Bagian Barat boleh selesai dengan
pertolongan Tuhan. Dan memasuki bulan ini, hendaknya kita
mempersiapkan seluruh hati dan hidup kita untuk merayakan
pencanangan minggu-minggu Adventus sekaligus kebaktian
minggu Adventus I.
Olehnya seluruh aksentuasi pelayanan kita bermuara
pada tema-tema Pemberitaan di bulan November yang diatur
sebagai berikut:
Minggu I: Hidup Saling Melayani
Minggu II: Hidup Kudus di Hadapan Tuhan
Minggu III: Bersyukurlah! Keselamatan Sudah Dekat
Minggu IV: Sambutlah Tuhan Yang Peduli Kepada Orang-
orang Termarginal
Tema-tema Pemberitaan ini telah disajikan dalam Materi
Santapan Harian Keluarga (SHK) dan Bina
Umat/Wadah/Organisasi (BU).
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan untuk
Bpk/Ibu para penulis yang telah bersedia berbagi dalam
Pemberitaan Fiman di bulan ini.
Kami percaya bahwa pada akhirnya Tuhan Yesus
Kristus akan menyempurnakan segala pekerjaan kita untuk
perluasan misi-Nya di tengah dunia ini.
Selamat melayani, selamat berbakti, Tuhan memberkati!
i
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
ii
Selasa, 01 November 2022 Roma 12 : 17 - 21
Balaslah Kejahatan Dengan Kasih dan Damai
1
Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk selalu mengasihi
walau dibenci. Amin.
H idup dalam kasih dan damai adalah salah satu nasihat yang
disampaikan oleh Paulus sebagaimana tersebut dalam nas
hari ini. Paulus mendorong orang-orang di Tesalonika untuk
hidup dalam kehidupan yang seharusnya dilakukan oleh umat
percaya dalam menanti kedatangan Tuhan. Ia meminta serta
menunjukkan kewajiban bagi orang-orang percaya di Tesalonika
untuk menghormati orang yang telah memimpin di dalam Tuhan,
sebab mereka telah bekerja keras. Bekerja keras yang mengacu
pada kerja yang dilakukan dengan penuh ketekunan dimana
mereka melakukan semua hal dan mengorbankan waktu serta
diri sendiri. Mereka melayani serta menuntun umat untuk hidup
berpadanan sebagai orang-orang yang telah diselamatkan
dalam Kristus (ay.9). Karena itu orang-orang percaya ditegur
dengan penuh kasih jika kedapatan melakukan yang tidak
tertib/benar. Sebab pemimpin yang bertanggung jawab tentu ia
akan bersikap demikian. Bukan supaya untuk mencari
kehormatan karena pelayanan ataupun kerja keras yang telah
dilakukan. Namun supaya keutuhan jemaat dapat terpelihara
dengan saling mendukung satu dengan yang lain agar Kristus
dimuliakan dalam sikap dan tindakan mereka sehari-hari.
Karenanya Paulus mengharapkan mereka supaya mendukung
tugas dan panggilan para pemimpin mereka dengan penuh
kasih sebagai orang-orang percaya untuk hidup selalu dalam
damai seorang dengan yang lain. Keluarga yang baik dapat
terwujud bila pemimpinnya baik dan anggotanya saling
mendukung serta memeilhara hidup damai. Semua orang
menghindari kekacauan yang dapat memecahkan kehidupan
bersama. Setiap kita pun diberi tanggung jawab untuk
mendukung aktifitas pelayanan yang berlangsung dalam
kehidupan berjemaat. Hal lainnya adalah memeilihara hubungan
3
baik di keluarga dan bermasyarakat dengan saling mendukung
dalam kasih agar tercipta kehidupan yang harmonis, penuh
damai.
Doa: Tolong kami Tuhan, untuk saling mendukung satu
dengan yang lain. Amin.
Jumat, 04 November 2022 1 Korintus 13 : 1 - 13
Tanpa Kasih, Karunia pun Tak Bernilai
9
mengambil anak yang telah meninggal itu dari pangkuan ibunya.
Tindakkan kenabian ini melambangkan kepedulian dan kerelaan
Allah untuk mengambil alih derita dan gumulan dari manusia
yang sudah tak berdaya lagi. Dia-lah Tuhan Allah kita yang
berkuasa atas hidup dan mati. Ia senantiasa bekerja
menyatakan kuasa dan kemurahan-Nya dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang percaya
kepada-Nya. Tuhan-lah pemilik hidup yang berkuasa
menghidupkan walau sudah mati. Percaya dan berharaplah
pada Dia, Tuhan yang berkuasa mengatasi kelaparan,
menyembuhkan penyakit bahkan menghidupkan walau sudah
mati. Bergantunglah pada-Nya sebab orang mati saja dapat
hidup kembali apalagi yang masih hidup. Kuasa dan
kemurahan-Nya tak berkesudahan bagi mereka yang percaya
dan hidup saling memberi.
Doa: Kiranya kuasa dan kemurahan-Mu selalu
menghidupi kami. Amin.
K isah Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti
dan dua ikan pasti tidak asing dalam ingatan kita. Nas hari
ini juga mengisahkan cerita yang mirip dengannya. Lembaga
Alkitab Indonesia memberi judul memberi makan seratus orang
untuk menyebut kisah ini. Dua puluh roti jelai serta gandum baru
cukup untuk memberi makan seratus orang bahkan ada sisanya.
Ketika itu bangsa Israel sedang mengalami kesulitan seperti
penyakit, kelaparan, dan kematian. Allah menunjukkan kuasa
dan kasih-Nya bagi bangsa Israel yang sedang mengalami
keterguncangan hidup melalui nabi Elisa. Kebutuhan makanan
yang sebelumnya tidak mencukupi menjadi tercukupi bahkan
11
lebih atau ada sisanya. Dua puluh banding seratus menurut
pandangan manusia adalah kekurangan. Namun, dua puluh
banding seratus dalam karya Allah adalah lebih dari cukup
bahkan berlimpah limpah. Keyakinan Elisa terhadap
kemahakuasaan Tuhan layak diteladani, Terkadang saat
berhadapan dengan kesulitan, kita menjadi orang percaya yang
meragukan kemahakuasaan Allah. Melayani orang lain dengan
cara memenuhi kebutuhan makan mereka merupakan tindakkan
kenabian. Masa hidup yang sulit menyediakan peluang bagi
orang untuk mengalami rahmat Allah. Rahmat Allah terkadang
tak dapat dialami karena terhalang keraguan dan oleh sebab itu
kita perlu menumbuhkan kepercayaan. Percayalah bahwa
pertolongan Tuhan pasti dialami saat kita berada di batas
kemampuan. Kita terbatas dalam kemampuan, sehingga hanya
kepada Allah pengharapan dan permohonan ditujukan. Jalanilah
hidup dengan keteguhan percaya dan hadapilah apa pun
kenyataannya. Kita dapat saja hidup dengan kekurangan materi
namun janganlah kehingan percaya kepada Allah sumber
berkat.
Doa: Tolonglah kami Tuhan untuk yakin akan kuasa
kasih-Mu. Amin.
17
yang reflektif dan dinamis. Makna bait Allah sebagai tempat
Allah hadir di tengah-tengah bangsa Israel (Hab.2:20) diartikan
secara baru. Paulus berpandangan bahwa Allah hidup dalam diri
orang-orang Korintus, karena Ia telah memberikan Roh Kudus
kepada mereka. Setiap orang dari mereka adalah kudus, seperti
Bait Allah dahulu juga kudus karena kehadiran Allah di
dalamnya. Gagasan teologi Paulus ini penting, kekudusan
sesuatu atau seseorang terjadi karena kehadiran Allah yang
adalah Roh. Allah hadir dalam diri setiap orang percaya dan
menjadikan mereka kudus. Bila tubuh seseorang adalah bait
Allah, maka keberadaannya adalah tanda kehadiran Allah pula.
Sama seperti bait Allah itu adalah tempat berdoa dan beribadah,
demikian pula diri setiap orang percaya. Di mana orang percaya
berada di situ pula Allah hadir. Orang percaya menjadi kudus
karena Roh Allah hadir di dalam dirinya. Kita perlu secara terus
menerus menyadari bahwa diri atau tubuh setiap orang percaya
sangat berharga bagi Allah. Kehilangan kesadaran tentang
berharganya diri kita bagi Allah mengakibatkan dilakukannya
tindakkan kecemaran. Allah tidak saja hadir di tengah-tengah
umat-Nya tetapi dalam diri setiap orang percaya. Ia hadir dengan
kuasa, kasih, pertolongan, penghiburan dan berkat-Nya. Allah
bukan saja hadir di antara atau bersama umat-Nya, tapi dalam
diri kita masing-masing. Jadilah kuat dan tenang serta hadapilah
hidup ini dengan apa pun kenyataannya. Kita tidak hidup sendiri
tetapi bersama-sama dengan Roh Allah. Tuntunan-Nya
menguatkan dan menghibur serta meluputkan dari mara bahaya.
Ingatlah bahwa kita adalah ciptaan Allah yang sangat baik.
Semua hal yang baik dalam kehidupan manusia dimulai dari diri
setiap orang percaya yang tetap memelihara kekudusan.
Doa: Ya Roh Kudus, tetaplah bersemayam di hidup kami.
Amin.
18
S aulus adalah pribadi yang sangat membenci Allah.
Kebenciannya tergambar ketika pada suatu masa banyak
melakukan aksi kekerasan dan pembunuhan bagi orang Kristen.
Namun, Perilaku kekerasan itu didamaikan oleh Allah ketika
Saulus berjalan menuju kota Damsyik. Proses pertobatan ini
kemudian membuat Saulus bertobat serta menggantikan
namanya menjadi Paulus. Hal ini dilakukan oleh Allah dengan
tujuan, agar Paulus memiliki hidup kudus di hadapan-Nya, dan
menjadi saksi Kerajaan Allah bagi dunia. Proses kehidupan
sebagai Paulus dijalani dengan takut akan Allah, meskipun
banyak peristiwa yang terjadi dan membuat ia terpuruk semasa
pelayanannya bagi Kristus. Pesan ini, berdasar pada bacaan kita
dimana Paulus menggambarkan pribadinya sendiri yang dahulu
hidup jauh dari Allah, memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran, kini
didamaikan melalui tubuh jasmani Kristus dalam kematian.
Bersama dengan jemaat di Kolose, kita sebagai orang Kristen
masa kini sesungguhnya diperingatkan Paulus untuk tidak hidup
menurut dunia yakni berbuat dosa. Kita terpanggil untuk
menjalani hidup dengan kesadaran diri, bahwa kenikmatan dunia
bukanlah segalanya, tetapi Kristus. Nas hari ini menjadi
peringatan agar kita teguh dalam Iman dan tetap berjalan pada
pengharapan Injil. Injil Kristus-lah yang menuntun kita untuk
terus memahami, bahwa hidup yang dipenuhi dengan dosa telah
diperdamaikan melalui tubuh jasmani Kristus dalam kematian-
Nya. Kristus menempatkan dan mengubah perilaku kita yang
bercela serta bercacat menjadi lebih baik atau kudus di hadapan
Allah. Kita yang dahulu jauh dari Allah karena perbuatan yang
jahat sekarang menjadi dekat sebab telah didamaikan Kristus.
Bersihkanlah hati dan pikiran dari sikap dan keinginan
permusuhan. Hiduplah dalam cinta kasih, pengampunan dan
damai dengan semua orang. Bersyukurlah senantiasa, sebab
hidup kita yang cemar telah didamaikan dan dikuduskan oleh-
Nya.
Doa: Bapa bantulah kami untuk menjaga kedamaian
hidup. Amin.
19
Diri Kudus, Allah Dimuliakan
20
Minggu, 20 November 2022 Mazmur 98 : 1 - 9
Mensyukuri Karya Penyelamatan Tuhan
22
Selasa, 22 November 2022 Mazmur 40 : 5 - 11
23
Rabu, 23 November 2022 Mazmur 40 : 12 - 18
24
Doa: Ya Tuhan anugerahkanlah selalu kebesaran-Mu bagi
kami. Amin.
1
Senin, 28 November 2022 Amsal 14 : 31
32