Anda di halaman 1dari 35

Bina Jemaat

Edisi
SANTAPAN
HARIAN KELUARGA
(SHK)

NOVEMBER 2022
KATA PENGANTAR
S egala puji hormat dan sembah kami persembahkan hanya
kepada Tuhan Yesus Kepala Gereja yang berkenan menyertai
dan memberkati pekerjaan Pemberitaan Firman yang dikerjakan
bersama di bendang-Nya hingga di bulan November, penghujung
tahun 2022. Pada bulan ini semua aktifitas kerja akan di arahkan
untuk menyelesaikan program pelayanan tahun 2022, sambil
berharap apa yang dikerjakan akan diberkati oleh Dia yang
empunya pekerjaan ini.
Kita juga bersyukur persidangan MPL ke - 43 di jemaat GPM Piru,
pada Klasis Seram Bagian Barat boleh selesai dengan
pertolongan Tuhan. Dan memasuki bulan ini, hendaknya kita
mempersiapkan seluruh hati dan hidup kita untuk merayakan
pencanangan minggu-minggu Adventus sekaligus kebaktian
minggu Adventus I.
Olehnya seluruh aksentuasi pelayanan kita bermuara
pada tema-tema Pemberitaan di bulan November yang diatur
sebagai berikut:
Minggu I: Hidup Saling Melayani
Minggu II: Hidup Kudus di Hadapan Tuhan
Minggu III: Bersyukurlah! Keselamatan Sudah Dekat
Minggu IV: Sambutlah Tuhan Yang Peduli Kepada Orang-
orang Termarginal
Tema-tema Pemberitaan ini telah disajikan dalam Materi
Santapan Harian Keluarga (SHK) dan Bina
Umat/Wadah/Organisasi (BU).
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan untuk
Bpk/Ibu para penulis yang telah bersedia berbagi dalam
Pemberitaan Fiman di bulan ini.
Kami percaya bahwa pada akhirnya Tuhan Yesus
Kristus akan menyempurnakan segala pekerjaan kita untuk
perluasan misi-Nya di tengah dunia ini.
Selamat melayani, selamat berbakti, Tuhan memberkati!

Lembaga Pembinaan Jemaat GPM

i
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

Balaslah Kejahatan Dengan Kasih dan Damai 1


Hidup Yang Berdamai 2
Topanglah Mereka Yang Melayani 3
Tanpa Kasih, Karuniapun Tak Bernilai 4
Berpadanan Dengan Panggilan Kristus 5
Layanailah Seorang akan Yang Lain 6
Mewujudkan Sikap dan Perilaku Yang Benar 7
Memberi dari Kekurangan 8
Tak Berkesudahan Kuasa dan Kemurahan Tuhan 9
Alat Kecil di Tangan Tuhan 10
Bagi Tuhan Tak ada Yang Mustahil 11
Melayani Sampai Akhir 12
Hiduplah Dalam Kekudusan 13
Hindarilah Menyelesaikan Masalah Dengan Kekerasan 14
Kuduskanlah Dirimu 15
Janji Tuhan dan Hidup Kudus 16
Tubuh Menjadi Kudus Karena Roh Allah 17
Menjadi Kudus Karena di Damaikan Kristus 18
Diri Kudus, Allah di Muliakan 19
Mensyukuri Karya Penyelamatan Tuhan 20
Allah Penyelamat Pulihkan Kami 21
Kita Sudah di Selamatkan Tuhan 22
Tuhan itu Besar 23
Hati Yang Setia, Bersyukur dan Jujur 24
Selamat Melewati Kerasnya Hidup 25
“Berhentilah” sejenak, Renungkanlah Penyertaan 26
Tuhan
Murnikan Hidup dan Nantikanlah KedatanganNya 27
Memanusiakan Setiap Orang Yang Lemah 28
Kepedulian Menjamin Kelanjutan Hidup 29
Yesus Peduli dan Dipedulikan 30

ii
Selasa, 01 November 2022 Roma 12 : 17 - 21
Balaslah Kejahatan Dengan Kasih dan Damai

N elson Mandela adalah presiden kulit hitam pertama di Afrika


Selatan. Ia pernah dipenjarakan dan sering disiksa oleh
seorang sipir bahkan digantung terbalik sambil dikencingi oleh
petugas tersebut. Fakta hidup yang memprihatinan ini
dialaminya saat belum terpilih menjadi presiden. Sesudah
dibebaskan dan terpilih menjadi presiden, ia menyuruh
ajudannya mencari sipir tersebut. Sipir itu ketakutan dan berpikir
Mandela akan membalas dendam dengan menghukum balik.
Tetapi apa yang terjadi? Ternyata malah sebaliknya, dengan
tulus Mandela justru mengasihi dan mengampuni sipir tersebut
sambil berkata, ‘hal pertama yang ku lakukan ketika menjadi
presiden adalah memaafkanmu.” Perlakuan buruk pernah juga
dialami oleh umat Tuhan di Roma. Mereka hidup di antara
orang-orang yang tidak mengenal Kristus. Orang Kristen dibenci
serta mengalami banyak penghambatan. Karena itu, Rasul
Paulus dengan lembut mengingatkan orang-orang Kristen di
Roma untuk tetap mengasihi dan hidup berdamai dengan
mereka yang membenci kekristenan. Manusia tidak mempunyai
hak untuk menghakimi sesamanya ataupun membalas kejahatan
orang lain. Urusan pembalasan adalah hak Tuhan. Mengasihi
dan hidup berdamai dengan orang yang melakukan kejahatan
bukanlah hal yang mudah. Namun itulah tugas dan tanggung
jawab orang percaya. Kebencian adalah salah satu wujud
kejahatan, sehingga perlu dibalas dengan kasih dan damai.
Membalas kejahatan dengan kasih dan damai bermakna
kebaikan, bukan kebodohan atau kekalahan. Allah telah lebih
dahulu mengasihi dan mendamaikan kita. Kasih dan damai
harus diwujudkan dalam kata dan tindakan di tengah keluarga,
gereja dan masyarakat bahkan kepada mereka yang membenci
kita. Sekalipun sulit, mintahlah Roh Kudus untuk menuntun dan
menolong di dalam kelemahan agar dilayakkan melakukan
kehendak-Nya. Teruslah mengasihi dan hidup berdamai dengan
semua orang, Tuhan memberkati kita.

1
Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk selalu mengasihi
walau dibenci. Amin.

Rabu, 02 November 2022 2 Korintus 13 : 11 - 13


Hidup yang Berdamai

M arthin Luther King Junior adalah seorang pendeta dan


pejuang kedamaian yang pernah mendapatkan nobel
perdamaian. Pidatonya yang terkenal I have a dream
menggambarkan sebuah harapan akan kehidupan yang penuh
kedamaian serta setiap orang memiliki hak yang sama sebagai
saudara. Paulus pun menutup suratnya yang terakhir sebelum
kunjungannya yang ketiga kali di jemaat Korintus dengan salam
dan beberapa nasihat serta berkat bagi Jemaat di sana. Nasihat
disampaikannya untuk memotivasi jemaat di Korintus agar
menjadi sempurna sebagai orang yang telah hidup dalam
Kristus. Mereka harus tetap bersukacita dalam segala
penderitaan ataupun penganiayaan karena Kristus dan
bertumbuh bersama dalam kasih. Keutuhan jemaat harus
dipelihara dengan cara berusaha agar tetap sehati dan sepikir di
dalam Kristus serta hidup di dalam damai sejahtera. Cara
demikian membuat mereka terhindar dari perpecahan,
perselisihan, iri hati ataupun kepentingan diri sendiri. Hubungan
kasih di antara mereka tak boleh menjadi renggang. Allah pasti
berkenan dan memberkati usaha mereka untuk memelihara
hidup dalam kedamaian. Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus,
dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus adalah rumusan
berkat yang disampaikan Paulus kepada jemaat di Korintus. Kita
tentu tak dapat memungkiri bahwa dalam kehidupan keluarga,
bermasyarakat dan berjemaat pasti dijumpai adanya
perbedaan. Perbedaan haruslah dihadapi dan diselesaikan
dengan sukacita (kepala dingin) agar terpelihara kasih
persaudaraan. Kita juga diingatkan bahwa memelihara
hubungan damai bukan saja berlangsung dalam komunitas
Kristen tapi dimanapun orang percaya berada. Panggilan untuk
menyatakan hidup yang penuh damai sejahtera berlangsung
kapan dan di mana saja. Tentu bukanlah hal yang mudah untuk
melakukan panggilan ini. Namun Paulus kembali mengingatkan
2
bahwa ketika kita melakukan apa yang dikehendaki Allah, maka
penyertaan-Nya pasti dinyatakan.
Doa: Berikanlah kami sehati dan sepikir untuk hidup yang
penuh damai. Amin.

Kamis, 03 November 2022 1 Tesalonika 5 : 12 - 13


Topanglah Mereka yang Melayani

H idup dalam kasih dan damai adalah salah satu nasihat yang
disampaikan oleh Paulus sebagaimana tersebut dalam nas
hari ini. Paulus mendorong orang-orang di Tesalonika untuk
hidup dalam kehidupan yang seharusnya dilakukan oleh umat
percaya dalam menanti kedatangan Tuhan. Ia meminta serta
menunjukkan kewajiban bagi orang-orang percaya di Tesalonika
untuk menghormati orang yang telah memimpin di dalam Tuhan,
sebab mereka telah bekerja keras. Bekerja keras yang mengacu
pada kerja yang dilakukan dengan penuh ketekunan dimana
mereka melakukan semua hal dan mengorbankan waktu serta
diri sendiri. Mereka melayani serta menuntun umat untuk hidup
berpadanan sebagai orang-orang yang telah diselamatkan
dalam Kristus (ay.9). Karena itu orang-orang percaya ditegur
dengan penuh kasih jika kedapatan melakukan yang tidak
tertib/benar. Sebab pemimpin yang bertanggung jawab tentu ia
akan bersikap demikian. Bukan supaya untuk mencari
kehormatan karena pelayanan ataupun kerja keras yang telah
dilakukan. Namun supaya keutuhan jemaat dapat terpelihara
dengan saling mendukung satu dengan yang lain agar Kristus
dimuliakan dalam sikap dan tindakan mereka sehari-hari.
Karenanya Paulus mengharapkan mereka supaya mendukung
tugas dan panggilan para pemimpin mereka dengan penuh
kasih sebagai orang-orang percaya untuk hidup selalu dalam
damai seorang dengan yang lain. Keluarga yang baik dapat
terwujud bila pemimpinnya baik dan anggotanya saling
mendukung serta memeilhara hidup damai. Semua orang
menghindari kekacauan yang dapat memecahkan kehidupan
bersama. Setiap kita pun diberi tanggung jawab untuk
mendukung aktifitas pelayanan yang berlangsung dalam
kehidupan berjemaat. Hal lainnya adalah memeilihara hubungan
3
baik di keluarga dan bermasyarakat dengan saling mendukung
dalam kasih agar tercipta kehidupan yang harmonis, penuh
damai.
Doa: Tolong kami Tuhan, untuk saling mendukung satu
dengan yang lain. Amin.
Jumat, 04 November 2022 1 Korintus 13 : 1 - 13
Tanpa Kasih, Karunia pun Tak Bernilai

U mumnya dipahami bahwa di balik setiap tindakkan yang


manusia lakukan, pasti terdapat motivasi dan tentu
berbeda-beda adanya. Namun dalam kekristenan, setiap
tindakkan harus didasari oleh motivasi yang sama yaitu kasih.
Karenanya sejak kecil kita didorong dan diajarkan untuk selalu
menunjukkan kasih, baik itu kepada orangtua, sekitar (alam),
para sahabat, dan terutama untuk Tuhan. Kasih adalah sesuatu
yang mutlak ada dalam kehidupan orang percaya. Kasih bukan
hanya sekadar ciri kekristenan tetapi adalah jati diri orang
Kristen. Mengapa demikian? Sebab Allah adalah kasih dan
kasih-Nya itu telah diwujudnyatakan dalam Yesus Kristus
dengan keteladanan yang patut dicontohi. Paulus mengingatkan
orang-orang Kristen di Korintus menyangkut keberadaan mereka
sebagai milik Kristus dan hidup dalam Kristus. Sehingga Paulus
menekankan tentang kasih sebagai jati diri mereka. Sebab
orang-orang di Korintus, selalu membanggakan karunia-karunia,
iman, pengetahuan, serta amal/perbuatan baik yang mereka
miliki. Paulus memperingatkan mereka bahwa tanpa kasih, maka
karunia yang paling mulia sekalipun tidak akan ada nilainya.
Sebab karunia yang diberikan oleh Allah adalah untuk
membangun jemaat dan jika tanpa kasih maka semua yang
mereka miliki hanyalah akan menghancurkan persekutuan
jemaat. Kasih ibarat lem yang merekatkan, sebab tanpanya
rupa-rupa karunia akan berdiri sendiri hanya untuk kepentingan
pribadi dan tak ada nilainya. Orang hanya akan
menyombongkan atau membanggakan diri dengan karunia
ataupun kebaikan yang ia lakukan. Kasih membuat orang
percaya sadar bahwa apa yang ia miliki adalah karena Tuhan.
Karena itu Paulus ingin mengingatkan kita bahwa semua talenta,
4
karunia dan apapun yang dilakukan11 1dalam hidup haruslah
berlandaskan pada kasih. Bila kasih menjadi dasar segala hal,
maka apapun yang kita lakukan dalam kehidupan keluarga,
jemaat dan masyarakat pasti bermakna serta menjadi kemuliaan
bagi Tuhan.
Doa: Tolong kami Tuhan, untuk hidup dalam kasih yang
sejati. Amin.

Sabtu, 05 November 2022 Efesus 4 : 2 - 3


Berpadanan Dengan Panggilan Kristus

P enerimaan seseorang untuk menjadi anggota persekutuan


tertentu ditentukan oleh persyaratan yang berlaku. Misalkan
saja gank-gank artis yang sedang menjamur yang dapat kita
lihat di semua media sosial. Tidak semua artis dapat tergabung
dalam gank tersebut. Semua orang tidak dapat dengan serta
merta bisa bergabung dalam komunitas tertentu. Sebab untuk
menjadi anggota dalam gank atau komunitas tersebut tentu ada
syarat atau kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi dan
dilaksanakan oleh anggota-anggotanya. Nas hari ini
mengisahkan upaya Paulus untuk menjelaskan kepada jemaat di
Efesus agar mereka hidup dalam Kristus. Jemaat di Efesus
harus memiliki sifat rendah hati, lemah lembut, dan sabar.
Mereka diminta untuk dapat menunjukkan kasih Kristus dalam
wujud tindakkan kebaikan. Sifat yang demikian membuat
seseorang akan mengenal tentang dirinya sendiri sebagai milik
Kristus. Demikianlah ia mengikuti (berpadanan) teladan Kristus
dan hidup dalam terang tuntunan Allah. Orang tidak akan hidup
sombong atau berbangga diri dengan yang dimilikinya, juga
akan marah pada tempat dan saat yang tepat serta dapat
mengendalikan dirinya. Jemaat Efesus juga diharapkan memiliki
kesabaran, yakni sanggup menahan hinaan ataupun sakit hati
dan mampu menunjukkan kasihnya kepada siapa saja tanpa
memandang muka (orang yang tidak disukai sekalipun). Dengan
demikian orang percaya dapat memelihara akan kesatuan
jemaat dengan ikatan damai sejahtera. Pesan ini juga
dialamatkan kepada kita. Kita adalah orang yang hidup di dalam
5
Kristus dan dituntut untuk memelihara kesatuan tubuh Kristus.
Pelharalah keutuhan suami-istri, orang tua-anak, berjemaat dan
bermasyarakat. Artinya orang Kristen harus menerapkan sikap
rendah hati, kelemahlembutan, sabar serta menunjukan kasih
kepada siapapun dalam saling membantu. Sehingga hubungan
dalam keluarga, jemaat dan masyarakat dapat tetap terjaga, dan
hidup harmonis penuh kasih dan damai.
Doa: Berilah kami hati yang merendah dan sabar untuk
nyatakan kasih. Amin.
Minggu, 06 November 2022 Matius 25 : 31 - 46

Layanilah Seorang Akan yang Lain

M elayani, melayani lebih sungguh. melayani, melayani lebih


sungguh. Tuhan lebih dulu melayani kepadaku, melayani,
melayani lebih sungguh. Sepenggal bait lagu melayani ini
mengingatkan bahwa Tuhan sendiri telah melayani kita dengan
memberi diri-Nya disalibkan dan mati untuk menebus dosa
manusia. Pertanyaannya adalah bagaimana cara kita melayani
Tuhan dan membalas segala kebaikann-Nya bagi kita sebagai
orang-orang yang di kasihi-Nya? Serta mampukah kita
melakukannya lewat tingkahlaku dan perbuatan? Bacaan kita
Matius 25:31-46 mengatakan bahwa pada saatnya, Ketika Anak
Manusia datang dalam kemuliaan-Nya maka, semua bangsa
akan dikumpulkan dan mempertanggung jawabkan segala
sesuatu yang dilakukan selama berada di dunia ini. Siapa yang
berbuat baik ia akan disebut anak-anak domba dan yang tidak
melakukan kebaikan akan dikelompokkan sebagai anak-anak
kambing Keduanya akan dipisahkan satu dari yang lainnya.
Domba akan menjadi kesayangan dan diberi tempat yang layak
bersama dengan gembala-Nya. Sedangkan kambing akan
dibinasakan karena perbuatan-perbuatan yang tidak benar. Hal
ini berkaitan dengan sepenggal bait melayani tadi, bahwa Tuhan
sendiri mengatakan perbuatan-perbuatan baik yang kamu
lakukan dengan melayani sesamamu itu berarti kamu telah
melakukannya bagi-Ku. Maka melayanilah seorang akan yang
lain, melalui perbuatan-perbuatan baik, kapan dimana saja serta
6
dalam keadaan bagaimanapun. Memperlakukan orang lain
dengan kasih, saling berbagi dan menolong sebagai sesama.
Semua hal yang dilakukan kepada sesama memiliki kesamaan
arti dengan melakukan bagi Tuhan. Yakinlah bahwa ketika hari
penghakiman tiba, kita akan menjadi domba-domba yang
dipisahkan dari kambing dan akan bersama-sama dengan
Tuhan di dalam tempat yang telah disediakan-Nya.

Doa: Tuhan mampukan kami untuk saling melayani


sebagai sesama. Amin.

Senin, 07 November 2022 Roma 14 : 17 -


18
Mewujudkan Sikap dan Perilaku yang Benar

H idup untuk makan atau makan untuk hidup? Sebuah pilihan


yang yang mudah untuk diucapkan namun tidak demikian
dalam pelaksanaannya. Semoga tak berkelebihan bila dikatakan
bahwa ada sebagian orang yang agaknya memilih hidup untuk
makan dan bukannya makan untuk hidup. Mereka yang memilih
hidup untuk makan dapat saja disebabkan baik oleh kemalasan,
masa bodoh ataupun karena kelebihan materi. Sedangkan
orang yang makan untuk hidup adalah mereka yang hidupnya
digerakkan oleh prinsip kecukupan, perjuangan dan
kemanfaatan. Mereka yang berkekurangan ada pula yang
memiliki prinsip makan untuk hidup, sehingga harus bekerja
keras agar bisa makan dan minum. Makanan diperlukan agar
tetap bertahan hidup dan berjuang. Jangankan makanan enak
makan apa adanya saja sudah bersyukur. Bacaan kita hari ini
Roma 14:17-18, mengatakan bahwa perihal kerajaan Allah
bukanlah soal makan dan minum melainkan kebenaran, damai
sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Sebab barang siapa
yang melayani Kristus dengan cara ini ia berkenan kepada Allah
dan dihormati oleh manusia. Bagian Firman ini mengingatkan
kita bahwa persoalan masuk ke dalam kerajaan Allah adalah
bukan persoalan siapa yang dapat makan dan minum atau tidak
mendapatkannya. Namun persoalannya adalah bagaimana kita
mewujudkan sikap dan perilaku yang benar, yang menghadirkan
7
damai sejahtera bagi orang lain melalui tuntunan Roh Kudus.
Dengan demikian kita telah melayani Kristus sendiri dengan
segala perbuatan baik yang dilakukan untuk sesama. Perbuatan-
perbuatan baik itulah yang akan membawa kita kepada hidup
yang kekal bersama Kristus dalam kerajaan-Nya yang kekal.
Makanan dan minuman diperlukan manusia dan oleh sebab itu
haruslah diusahakan dan dimanfaatkan dengan kebenaran.
Usahakanlah hal apapun dan memanfaatkannya dengan cara
yang benar agar damai sejahtera serta sukacita dialami serta
dihormati manusia juga berkenan pada Allah.
Doa: Tuhan tolonglah kami untuk mewujudkan hidup
yang benar. Amin.

Selasa, 08 November 2022 1 Raja-Raja 17 : 7 - 16


Memberi Dari Kekurangan

M emberi dari kekurangan adalah tindakkan iman yang tidak


banyak dari kita sebagai orang percaya mampu
melakukannya. Keadaanlah yang membentuk seseorang berpikir
dua kali untuk memberi dari kekurangannya bagi orang
lain.”Kalo beta kasih par dia lalu nanti beta deng beta ana-ana
makang apa?”. Hal ini berbeda dengan cerita seorang janda di
Sarfat. Ia mampu memberi dari kekurangan kepada orang asing
yang baru saja ditemuinya. Janda ini berani mengambil risiko
dengan memberi makan kepada Elia karena ia mempercayai
perkataan sang nabi. Sedikit tepung dan minyak yang masih
dimilikinya tidak akan habis. Ketersediaan tepung dan minyak
yang tinggal sedikit menjadi permulaan baru. Tuhan menjamin
kelangsungan hidup mereka. Tak ada yang mustahil jika Tuhan
berkehendak. Segenggam tepung dan sedikit minyak di buli-buli
yang hanya dapat menjamin hidup mereka sampai besok saja
ternyata rela dibagikannya. Janda ini memberi dari kekurangan
karena ia percaya pada perkataan Tuhan. Memberi tak akan
berakibat pada habisnya sedikit yang masih tersisa, justeru
sebaliknya. Memberi mengubah yang sedikit menjadi tak
8
kehabisan. Janda ini percaya bahwa hidup mereka tidaklah
ditentukan oleh tepung dan minyak yang masih tersisa sedikit
atau harta benda yang dimiliki. Kemurahan Tuhan-lah yang
menentukan kelanngsungan hidup di dunia ini. Mereka yang
bergantung pada kemurahan Tuhan tak pernah enggan memberi
walau ajal sudah menjelang. Memberi dari kekurangan
mengubah ancaman kematian menjadi peluang kehidupan. Tak
berkesudahan kemurahan Tuhan bagi semua orang yang rela
memberi dari apa adanya. Berusahalah untuk memberi dari apa
adanya, saat “banyak” ataupun “sedikit”.
Doa: Tuhan mempukan kami memberi dari kekurangan.
Amin.

Rabu, 09 November 2022 1 Raja - Raja 17 : 17 -


24
Tak Berkesudahan Kuasa dan Kemurahan Tuhan

C erita tentang janda di Sarfat terus berlanjut. Kuasa dan


kemurahan Tuhan dinyatakan bukan saja melalui kisah
ketersediaan makanan yang tidak habis, tetapi juga saat Elia
menghidupkan anak janda Sarfat yang telah meninggal. Masalah
kekurangan makanan yang digumuli janda ini sudah teratasi
tetapi ia harus berhadapan lagi dengan kenyataan anaknya sakit
bahkan meninggal. Silih berganti masalah hadir dan
mengguncang hidup perempuan janda ini dengan hebatnya.
Kelaparan sudah diatasi tetapi kematian anaknya tak mampu
dihindari. Ia mengeluh dan bertanya serta mengingat kesalahan
yang pernah dilakukannya, tapi tak berdaya mengatasi kemelut
hidup. Kematian sudah merenggut hidup anak satu-satunya.
Saat hidupnya berguncang, Allah hadir untuk menyatakan kuasa
dan kemurahan-Nya. Kelaparan, penyakit bahkan kematian
tidaklah membuat berakhir kuasa dan kemurahan Tuhan. Elia

9
mengambil anak yang telah meninggal itu dari pangkuan ibunya.
Tindakkan kenabian ini melambangkan kepedulian dan kerelaan
Allah untuk mengambil alih derita dan gumulan dari manusia
yang sudah tak berdaya lagi. Dia-lah Tuhan Allah kita yang
berkuasa atas hidup dan mati. Ia senantiasa bekerja
menyatakan kuasa dan kemurahan-Nya dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang percaya
kepada-Nya. Tuhan-lah pemilik hidup yang berkuasa
menghidupkan walau sudah mati. Percaya dan berharaplah
pada Dia, Tuhan yang berkuasa mengatasi kelaparan,
menyembuhkan penyakit bahkan menghidupkan walau sudah
mati. Bergantunglah pada-Nya sebab orang mati saja dapat
hidup kembali apalagi yang masih hidup. Kuasa dan
kemurahan-Nya tak berkesudahan bagi mereka yang percaya
dan hidup saling memberi.
Doa: Kiranya kuasa dan kemurahan-Mu selalu
menghidupi kami. Amin.

Kamis, 10 November 2022 2 Raja - Raja 5 : 1 - 7


Alat Kecil di Tangan Tuhan

K ita sering menilai orang dari pekerjaan yang mereka lakukan


entah itu sebagai tukang ojek, penyapu jalan, tukang becak,
pembantu rumah tangga, pelayan restoran dan masih banyak
lagi. Seolah-oleh mereka adalah orang-orang kecil yang tidak
perlu kita hargai. Padahal pekerjaan yang mereka kerjakan
adalah pekerjaan mulia yang berdampak bagi kehidupan kita.
Kisah Naaman seorang panglima perang yang sangat dipercaya
oleh tuannya mengalami sakit kusta yang sangat parah. Istri
Naaman memiliki seorang pelayan wanita yang merupakan
tawanan dari Israel. Pelayan wanita ini berkata kepada
nyonyanya agar membawa Naaman menghadap seorang nabi di
Samaria untuk disembuhkan. Saran dari pelayan kecil ini
ditanggapi oleh nyonyanya dengan memberi tahu kepada
10
Naaman suaminya. Naaman menghadap raja dan memberi tahu
apa yang disampaikan pelayannya itu. Raja menyetujui hal
tersebut dan menyuruh Naaman segera pergi ke sana. Apa yang
mau kita pelajari dari kisah ini adalah bukan pada Naaman dan
raja Aram, tetapi pada pelayan perempuan dari istri Naaman
yang ditawan itu. Meskipun dalam penderitaannya ditawan dan
dijadikan sebagai pelayan, ia tetap melayani tuannya dengan
hati yang bersih. Begitulah sebaiknya hidup ini, dalam
kesesakan kita tidak boleh putus asa apalagi membalas
kejahatan dengan kejahatan, Jika tetap setia dan percaya
kepada Tuhan maka Ia akan memakai kita sebagai alat-Nya
untuk mengerjakan kebaikan. Semua orang berharga dan
berkenan pada Tuhan sebab Ia tak pernah pilih kasih. Ia terus
berkarya untuk mendatangkan kebaikan dan memakai kita
sebagai alat di tangan-Nya. Bersyukurlah dan jadilah berarti bagi
orang lain.
Doa: Pakailah kami menjadi alat kecil di tangan-Mu
Tuhan. Amin.

Jumat, 11 November 2022 2 Raja - Raja 4 : 42 - 44


Bagi Tuhan Tak Ada yang Mustahil

K isah Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti
dan dua ikan pasti tidak asing dalam ingatan kita. Nas hari
ini juga mengisahkan cerita yang mirip dengannya. Lembaga
Alkitab Indonesia memberi judul memberi makan seratus orang
untuk menyebut kisah ini. Dua puluh roti jelai serta gandum baru
cukup untuk memberi makan seratus orang bahkan ada sisanya.
Ketika itu bangsa Israel sedang mengalami kesulitan seperti
penyakit, kelaparan, dan kematian. Allah menunjukkan kuasa
dan kasih-Nya bagi bangsa Israel yang sedang mengalami
keterguncangan hidup melalui nabi Elisa. Kebutuhan makanan
yang sebelumnya tidak mencukupi menjadi tercukupi bahkan
11
lebih atau ada sisanya. Dua puluh banding seratus menurut
pandangan manusia adalah kekurangan. Namun, dua puluh
banding seratus dalam karya Allah adalah lebih dari cukup
bahkan berlimpah limpah. Keyakinan Elisa terhadap
kemahakuasaan Tuhan layak diteladani, Terkadang saat
berhadapan dengan kesulitan, kita menjadi orang percaya yang
meragukan kemahakuasaan Allah. Melayani orang lain dengan
cara memenuhi kebutuhan makan mereka merupakan tindakkan
kenabian. Masa hidup yang sulit menyediakan peluang bagi
orang untuk mengalami rahmat Allah. Rahmat Allah terkadang
tak dapat dialami karena terhalang keraguan dan oleh sebab itu
kita perlu menumbuhkan kepercayaan. Percayalah bahwa
pertolongan Tuhan pasti dialami saat kita berada di batas
kemampuan. Kita terbatas dalam kemampuan, sehingga hanya
kepada Allah pengharapan dan permohonan ditujukan. Jalanilah
hidup dengan keteguhan percaya dan hadapilah apa pun
kenyataannya. Kita dapat saja hidup dengan kekurangan materi
namun janganlah kehingan percaya kepada Allah sumber
berkat.
Doa: Tolonglah kami Tuhan untuk yakin akan kuasa
kasih-Mu. Amin.

Sabtu, 12 November 2022 1 Petrus 4 : 7 -


11
Melayani Sampai Akhir

M elayani dipahami dan disebut penulis surat 1 Petrus


sebagai tindakkan yang mencirikan hidup orang Kristen.
Orang Kristen terpanggil untuk melayani sampai akhir hidupnya
(ay.7). Tindakkan melayani dilakukan sebagai suatu keutamaan
Kekristenan dalam kaitannya dengan hal menguasai diri,
menjadi tenang dan berdoa. Hidup orang Kristen tak boleh
dikuasai oleh keinginan yang berlebihan atau “liar”, nafsu,
amarah, dan kejahatan. Mohonlah Roh Kudus untuk
12
memberdayakan kita menguasai diri. Biarlah Roh Kudus yang
menguasai dan mengatur seluruh keberadaan kita. Tanpa kuasa
Roh Kudus, hidup akan diombang-ambingkan saat mengalami
berbagai tantangan dan cobaan. Peliharalah ketenangan hidup
terutama batin supaya karena hal itu kita dapat terus berdoa.
Hidup orang Kristen menjadi utuh dan berkenan pada Tuhan bila
dijalani dengan penguasaan diri, tenang, berdoa dan melayani
karena kasih. Akta melayani dalam hidup Kekristenan berdasar
pada kasih Kristus. Kasih Kristus-lah yang menggerakkan
Kekristenan dan karenanya kita menjadi bersungguh-sungguh
melayani seorang akan yang lain. Kita tidak melayani agar
dilayani atau mencari nama dan memperoleh untung. Akta
melayani adalah panggilan yang tidak dibatasi kepentingan,
waktu dan tempat atau keadaan karena berlangsung selama kita
masih menjalani hidup. Melayani karena mengasihi menutupi
banyak sekali dosa dan harus diwujudkan secara konkrit.
Memberi tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak
bersungut dan berbicara sebagai orang yang menyampaikan
firman Allah. Buanglah dusta dan berkatalah dengan jujur serta
benar. Jalanilah hidup sebagai kesempatan melayani dan bagi
Dia-lah kemuliaan selama-lamanya.
Doa: Tuhan, mampukanlah kami menjadi pelayan-Mu
yang setia. Amin.

Minggu, 13 November 2022 Mazmur 15 : 1 - 5


Hiduplah Dalam Kekudusan

T uhan, siapakah yang boleh menumpang dalam kemah-Mu?


dan diam di gunung-Mu yang kudus? Pertanyaan ini
berdasar pada temuan pemazmur terhadap cara hidup orang
Israel. Mereka tidak lagi hidup benar di hadapan Allah.
Pertanyaan ini dikemukakan secara reflektif dan dimaksudkan
sebagai upaya penyadaran. Umat Israel haruslah menyadari
kesalahan, mohon pengampunan, bertobat dan hidup berkenan
13
pada Allah. Kemah Allah atau Bait Allah adalah tempat yang
dikuduskan dalam tradisi bangsa israel dan oleh karena itu
mereka yang ingin datang ke sana haruslah kudus. Hidup umat
Allah harus dicirikan dengan berlaku adil, mengatakan
kebenaran, tidak menyebarkan fitnah, tidak berbuat jahat
terhadap sesama, dan tidak mengambil untung dari orang lain.
Pemazmur sesungguhnya sedang mendaftarkan cara orang
menaati Tuhan. Semua perbuatan ini didasarkan pada hukum
Taurat. Cara-cara ini diperintahkan Tuhan untuk dilakukan
umat-Nya demi keadilan dan mencegah terjadinya kemiskinan.
Hidup sebagai umat Tuhan haruslah kudus dan kuat atau tidak
goyah. Kudus berarti “dipisahkan” atau “disendirikan”.
Maksudnya, hidup umat Allah itu sesungguhnya berbeda atau
tidak sama dengan mereka yang lain sekalipun berada secara
bersama-sama. Kudus menjadi tanda atau ciri pembeda yang
membedakan umat Tuhan dengan mereka yang tidak seiman.
Jadi sebenarnya hidup dalam kekudusan merupakan panggilan
dan proses yang dilalui dengan usaha bersungguh-sungguh.
Hidup umat Tuhan sejatinya diorientasikan atau diarahkan pada
ketercapaian keadaan menjadi kuat. Persekutuan umat yang
kudus harus kuat baik secara iman, sosial maupun ekonomi.
Hidup yang kudus ditandai dengan ciri, menaati Tuhan, tak ada
pertikaian dan cukup ekonomi.
Doa: Ya Tuhan, layakanlah kami untuk hidup dalam
kekudusan. Amin.
Senin, 14 November 2022 Bilangan 16 : 1 - 7
Hindarilah Menyelesaikan Masalah Dengan
Kekerasan

P emberontakan biasanya lahir dari ketidakpuasan. Korah dan


orang-orang Lewi lainnya yang bukan keluarga Harun tidak
boleh melakukan kewajiban imam (3:1-10). Mereka
memberontak karena ingin memiliki hak khusus imam seperti
yang dimiliki anak-anak Harun. Datan, Abiram dan On ketiganya
14
berasal dari suku Ruben. Mereka percaya bahwa semua orang
Israel adalah orang kudus (ay.3) dan pantas memiliki hak khusus
imam. Rasa tidak puas menyebabkan mereka bersama dengan
250 orang lainnya memberontak kepada Musa dan Harun.
Mereka bahkan memfitnah dengan mengatakan bahwa Musa
dan Harun meninggikan diri, padahal motif pemberontakan
sesungguhnya adalah karena iri hati dan dengki. Apa yang
dilakukan oleh Korah, Datan dan Abiram bukanlah sebuah
perbuatan yang terpuji. Mereka tidak mampu menjaga
kekudusan hidup di hadapan Tuhan. Melakukan hal hal yang
bertentangan dengan perintah Tuhan hanya karena ambisi dan
kepentingan diri sendiri. Selain itu, memfitnah orang lain untuk
membenarkan diri adalah hal yang tidak pantas untuk dilakukan
oleh orang yang percaya kepada Tuhan. Tuhan tidak
menginginkan kita untuk hidup seperti itu. Terkadang tanpa
sadar kita pun bisa jadi seperti Korah, Datan dan Abiram,
memberontak kepada Allah dan tidak menjaga kekudusan hidup
dihadapan-Nya. Kita memelihara sikap iri hati dan dengki
bahkan memfitnah orang hanya untuk kepentingan pribadi.
Pesan nas hari ini mengingatkan kita untuk tetap memelihara
kekudusan di hadapan Tuhan sehingga berkat-Nya senantiasa
mengalir dalam kehidupan dengan limpahnya. Hiduplah kudus
dan hindarilah menyelesaikan masalah dengan jalan kekerasan.
Doa: Tuhan ajarkanlah kami untuk tetap menjaga
kekudusan hidup melalui tutur kata dan perbuatan
yang bermakna, Amin.

Selasa, 15 November 2022 Imamat 20 : 1 - 7


Kuduskanlah Dirimu

B angsa Israel adalah umat Allah yang kudus dan kekudusan


haruslah diwujudkan dalam hidup mereka. Sejumlah hukum
dan hukuman diberikan agar sebagai umat Allah bangsa Israel
tetap setia. Umat Allah harus mematuhi hukum agar mereka
15
terlindungi dan berbeda dari bangsa-bangsa di sekitarnya.
Hukum bukanlah seperangkat aturan yang kaku, menekan dan
membebani karena bermakna melindungi, membedakan atau
menjadi identitas, dan alat kontrol diri. Hukum melindungi umat
Allah dari kebinasaan atau hukuman karena terjatuh ke dalam
pencobaan dan melakukan tindakkan yang tidak dikehendaki
Tuhan. Tuhan tidak pernah menghendaki umat Israel untuk
menyembah dewa Molokh. Orang kudus tak pernah berpaling
untuk menyembah Allah lain, kecuali Dia di dalam Yesus Kristus
dan Roh Kudus. Kuasa-Nya melebihi kuasa apapun yang ada di
dunia misalnya, dukun, orang barobat, orang cari tahu, suanggi
atau kuasa kegelapan. Ingatlah bahwa semua orang yang
berpaling untuk menyembah kuasa lain selain kuasa Allah pasti
binasa. Kuduskanlah dirimu dan jadilah berbeda dengan dunia
ini dengan cara tetap menyembah Allah di dalam Kristus dan
Roh Kudus. Dia-lah Tuhan pencipta dan pemelihara yang
menghendaki agar umat-Nya hidup dalam ketaatan. Camkanlah
pula bahwa setiap tindakkan yang dilakukan pasti ada
dampaknya. Perbuatan baik mendatangkan berkat sedangkan
yang jahat mengakibatkan hidup mengalami malapetaka dan
kebinasaan. Ujilah segala sesuatu dan pilihlah yang berkenan
pada Tuhan. Semua hal yang berkenan pada Tuhan diberkati-
Nya. Mereka yang diberkati menjadi berbeda dengan orang lain.
Kuduskanlah dirimu sebab Tuhan Allah kita adalah kudus.
Doa: Ya Tuhan, ajarkanlah kami untuk menjaga
kekudusan hidup. Amin.

Rabu, 16 November 2022 2 Korintus 7 : 1


Janji Tuhan dan Hidup Kudus

T eks hari ini dimulai dengan paparan Paulus tentang


peringatan kepada jemaat di Korintus bahwa mereka telah
memiliki janji-janji Tuhan. Janji yang pertama adalah
sebagaimana tersebut dalam pasal 6:16. “Aku akan diam
16
bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah
mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan
menjadi umat-Ku.” Janji kedua disebutkan dalam pasal 6:18.
“Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-
anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan.” Kosekuensinya
adalah jemaat di Korintus harus menyucikan diri dari semua
pencemaran jasmani dan rohaniagar sempurnalah kekudusan
mereka dalam takut akan Tuhan. Tuhan telah menepati janji-
Nya, hadir dan menyertai umat-Nya serta menjadi Bapa bagi
mereka yang percaya. Hidup kita berlangsung dengan, bersama
dan di dalam Tuhan. Kita tak lagi hidup untuk diri sendiri. Hal ini
berarti pula bahwa hidup yang kita jalani adalah tanda kehadiran
Tuhan. Oleh sebab itu semua kecemaran baik jasmani atau
rohani tidak boleh menodai hidup orang Kristen. Selain itu kita
tak boleh hidup seakan Allah tiada, sehingga bebas melakukan
apapun semau diri sendiri. Bersama Allah kita tenang, tak lagi
ragu, kuatir atau bimbang. Dia-lah Bapa yang peduli dan sayang
kepada kita anak-anak-Nya. Kita menjalani keberadaan karena
kasih sayang Tuhan. Marilah buang kebencian, iri hati,
keserakahan, kekerasan, fitnaan, dan cacian. Sempurnakanlah
keudusan dalam takut akan Allah. Kita telah menerima janji
Allah, maka teruslah hidup dalam kekudusan. Berhentilah
membenci dan mulailah mencintai. Berhentilah mencaci dan
mulailah menghargai. Berhentilah iri hati dan mulailah
mensyukuri. Orang-orang yang telah menerima janji Tuhan
hidupnya suci dan sempurna kekudusannya dalam takut akan
Allah. Tuhan yang adalah Bapa, menyertai dan memberkati kita
anak-anak-Nya.
Doa: Ya, Roh Kudus tuntunlah kami untuk tetap menjaga
kekudusan hidup dalam takut akan Allah. Amin.

Kamis, 17 November 2022 1 Korintus 3 : 16 - 17


Tubuh Menjadi Kudus Karena Roh Allah

T eks hari ini diawali dengan pertanyaan: tidak tahukah kamu,


bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di
dalam kamu? Pertanyaan ini menegaskan cara pandang Paulus

17
yang reflektif dan dinamis. Makna bait Allah sebagai tempat
Allah hadir di tengah-tengah bangsa Israel (Hab.2:20) diartikan
secara baru. Paulus berpandangan bahwa Allah hidup dalam diri
orang-orang Korintus, karena Ia telah memberikan Roh Kudus
kepada mereka. Setiap orang dari mereka adalah kudus, seperti
Bait Allah dahulu juga kudus karena kehadiran Allah di
dalamnya. Gagasan teologi Paulus ini penting, kekudusan
sesuatu atau seseorang terjadi karena kehadiran Allah yang
adalah Roh. Allah hadir dalam diri setiap orang percaya dan
menjadikan mereka kudus. Bila tubuh seseorang adalah bait
Allah, maka keberadaannya adalah tanda kehadiran Allah pula.
Sama seperti bait Allah itu adalah tempat berdoa dan beribadah,
demikian pula diri setiap orang percaya. Di mana orang percaya
berada di situ pula Allah hadir. Orang percaya menjadi kudus
karena Roh Allah hadir di dalam dirinya. Kita perlu secara terus
menerus menyadari bahwa diri atau tubuh setiap orang percaya
sangat berharga bagi Allah. Kehilangan kesadaran tentang
berharganya diri kita bagi Allah mengakibatkan dilakukannya
tindakkan kecemaran. Allah tidak saja hadir di tengah-tengah
umat-Nya tetapi dalam diri setiap orang percaya. Ia hadir dengan
kuasa, kasih, pertolongan, penghiburan dan berkat-Nya. Allah
bukan saja hadir di antara atau bersama umat-Nya, tapi dalam
diri kita masing-masing. Jadilah kuat dan tenang serta hadapilah
hidup ini dengan apa pun kenyataannya. Kita tidak hidup sendiri
tetapi bersama-sama dengan Roh Allah. Tuntunan-Nya
menguatkan dan menghibur serta meluputkan dari mara bahaya.
Ingatlah bahwa kita adalah ciptaan Allah yang sangat baik.
Semua hal yang baik dalam kehidupan manusia dimulai dari diri
setiap orang percaya yang tetap memelihara kekudusan.
Doa: Ya Roh Kudus, tetaplah bersemayam di hidup kami.
Amin.

Jumat, 18 November 2022 Kolose 1 : 21 - 23


Menjadi Kudus Karena Didamaikan Kristus

18
S aulus adalah pribadi yang sangat membenci Allah.
Kebenciannya tergambar ketika pada suatu masa banyak
melakukan aksi kekerasan dan pembunuhan bagi orang Kristen.
Namun, Perilaku kekerasan itu didamaikan oleh Allah ketika
Saulus berjalan menuju kota Damsyik. Proses pertobatan ini
kemudian membuat Saulus bertobat serta menggantikan
namanya menjadi Paulus. Hal ini dilakukan oleh Allah dengan
tujuan, agar Paulus memiliki hidup kudus di hadapan-Nya, dan
menjadi saksi Kerajaan Allah bagi dunia. Proses kehidupan
sebagai Paulus dijalani dengan takut akan Allah, meskipun
banyak peristiwa yang terjadi dan membuat ia terpuruk semasa
pelayanannya bagi Kristus. Pesan ini, berdasar pada bacaan kita
dimana Paulus menggambarkan pribadinya sendiri yang dahulu
hidup jauh dari Allah, memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran, kini
didamaikan melalui tubuh jasmani Kristus dalam kematian.
Bersama dengan jemaat di Kolose, kita sebagai orang Kristen
masa kini sesungguhnya diperingatkan Paulus untuk tidak hidup
menurut dunia yakni berbuat dosa. Kita terpanggil untuk
menjalani hidup dengan kesadaran diri, bahwa kenikmatan dunia
bukanlah segalanya, tetapi Kristus. Nas hari ini menjadi
peringatan agar kita teguh dalam Iman dan tetap berjalan pada
pengharapan Injil. Injil Kristus-lah yang menuntun kita untuk
terus memahami, bahwa hidup yang dipenuhi dengan dosa telah
diperdamaikan melalui tubuh jasmani Kristus dalam kematian-
Nya. Kristus menempatkan dan mengubah perilaku kita yang
bercela serta bercacat menjadi lebih baik atau kudus di hadapan
Allah. Kita yang dahulu jauh dari Allah karena perbuatan yang
jahat sekarang menjadi dekat sebab telah didamaikan Kristus.
Bersihkanlah hati dan pikiran dari sikap dan keinginan
permusuhan. Hiduplah dalam cinta kasih, pengampunan dan
damai dengan semua orang. Bersyukurlah senantiasa, sebab
hidup kita yang cemar telah didamaikan dan dikuduskan oleh-
Nya.
Doa: Bapa bantulah kami untuk menjaga kedamaian
hidup. Amin.

Sabtu, 19 November 2022 1 Tawarikh 15 : 11 - 14

19
Diri Kudus, Allah Dimuliakan

T eks ini menyaksikan bahwa akta menguduskan diri berkaitan


dengan pelaksanaan peribadatan. Orang yang diizinkan
untuk beribadat kepada Allah adalah “orang kudus” atau “orang
tahir”. Seseorang menjadi najis karena menderita penyakit
tertentu, melanggar aturan, menyentuh mayat dan karena itu
tidak diizinkan beribadat kepada Allah. Orang yang telah najis
harus ditahirkan dengan cara mempersembahkan kurban,
membasuh diri, dan tidak berhubungan seks. Paham “najis tahir”
inilah yang menjadi pegangan bagi Daud untuk memerintahkan
para Imam dan orang Lewi melaksanakan akta menguduskan
diri. Akta menguduskan diri harus mereka lakukan sebelum
melangsungkkan pemindahan tabut Tuhan, Allah Israel. Tabut
Allah ini berisikan dua loh batu yang diterima oleh Musa di
gunung Sinai. Daud pahan bahwa proses menguduskan diri dan
kehadiran orang Lewi sangatlah penting. Merekalah yang dipilih
Allah untuk mengangkat tabut dan menyelenggarakannya
sampai selama-lamanya (lihat ayat 2 dan 13). Paham tentang
menguduskan diri bermakna bagi kita sehubungan dengan
kesadaran tentang kehadiran Allah, sikap memuliahan Allah dan
akta peribadatan. Kesalahan dapat saja kita lakukan selama
melakoni aktifitas dalam keseharian hidup. Sadar dan mengakui
kesalahan serta mohon pengampunan Tuhan perlu
dilangsungkan dengan sungguh-sungguh. Belajar dari
kehidupan untuk memperbaiki kesalahan membuka
kemungkinan menjalani hidup beriman dengan lebih baik lagi.
Kualitas hidup beriman harus terus dipelihara dan ditumbuhkan.
Hidup beriman ditandai baik oleh kekudusan diri, meyakini
kehadiran Tuhan, gemar beribadat maupun memuliakan Dia
dalam segala hal. Mari berusaha melakukan hal apa pun dalam
kekudusan atau dengan tidak melakukan kesalahan, menyadari
bahwa Tuhan ada bersama kita serta menjalani keberadaan
seumpama sedang beribadat agar segala sesuatu menjadi
kemuliaan bagi Dia.
Doa: Ya Bapa, biarlah hidup ini tetap kudus di hadapan-
Mu. Amin.

20
Minggu, 20 November 2022 Mazmur 98 : 1 - 9
Mensyukuri Karya Penyelamatan Tuhan

M azmur ini diawali dengan seruan: Nyanyikanlah nyanyian


baru bagi Tuhan. Bernyanyi merupakan salah satu
ungkapan syukur yang diaktakan bagi Tuhan karena kasih-Nya
besar. “Kasih Tuhan yang besar” terwujud dalam “perbuatan-
Nya yang besar” pula. Pemazmur mengajak umat untuk
mensyukuri kebaikan Tuhan di sepanjang sejarah beriman
mereka. Ungkapan “perbuatan-perbuatan ajaib” disebut
pemazmur untuk mengingat kembali apa yang telah dilakukan
Tuhan. Tuhan sudah menciptakan langit dan bumi dengan
seluruh isinya, memanggil umat Israel dan menetapkan mereka
sebagai bangsa pilihan. “Perbuatan ajaib” Tuhan telah pula
mereka alami saat dibebaskan dari perbudakkan di Mesir dan
dipulangankan dari Babel. Tuhan diyakini sebagai Pencipta dan
Pembebas yang terus berkarya mendatangkan keselamatan
bagi umat-Nya dan dunia. Karya keselamatan Tuhan diyakini
berlangsung sepanjang masa, baik kemarin, hari ini maupun
besok. Tuhan-lah Pencipta dan Pemelihara yang berkuasa sejak
masa lampau, kini dan yang akan datang. Karya selamat-Nya
tak pernah berakhir, selalu berlangsung dan oleh sebab itu harus
disambut pula dengan nyanyian baru. Ia terus menerus
membarui kehidupan dengan karya selamat-Nya. Orang-orang
yang bersyukur adalah mereka yang menyanyikan nyanyian
baru bagi Tuhan dengan sorak-sorai dan bergembira. Hidup
mereka diliputi sukacita dan menjadi sumber kegirangan bagi
sesama bahkan semua ciptaan. Meyakini kasih Tuhan,
menjalani hidup dengan ringan hati dan menuju hari esok
dengan tidak kuatir, ragu serta bimbang. Orang yang bersyukur
menghadirkan kegirangan bagi dunia di sekitarnya. Mereka tidak
hidup untuk diri sendiri tapi bagi orang lain serta dunia karena
membagi harta bernilai besar yakni kegirangan. Hidup yang
bersyukur akan membuat terbebas dari sakit hati, galau,
pesimis, cemas dan lesu. Bersyukurlah senantiasa karena kasih-
Nya besar.
Doa: Bapa, terima kasih buat karya keselamatan yang
telah kami terima. Amin.
21
Senin, 21 November 2022 Mazmur 79 : 8 - 13

Allah Penyelamat, Pulihkanlah Kami

P emulihan selalu diharapkan oleh mereka yang sedang


mengalami masalah atau pergumulan dalam hidup. Harapan
akan pemuiihan itu kita jumpai juga dalam nas hari ini. Bani Asaf
mengharapkan terjadinya pemulihan dalam kehidupan mereka.
Ayat 9 teks ini menyaksikan permohonan mereka: tolonglah
kami, ya Allah penyelamat kami demi kemuliaan nama-Mu!
Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-
Mu! Bani Asaf menyadari bahwa Yerusalem dihancurkan dan
diinjak-injak oleh bangsa asing serta penduduknya ditawan oleh
karena nenek moyang mereka telah berdosa kepada Tuhan.
Karena itu saat menjalani hukuman di negeri asing, mereka
bertobat dan mengharapkan adanya pemulihan. Pemulihan tak
akan dialami bila pengakuan tidak dilangsungkan. Diakuilah
bahwa mereka pun banyak dosa dan dihukum Tuhan karena
bersalah. Pengakuan merupakan kelanjutan dari adanya
kesadaran atas kesalahan yang sudah dilakukan. Sadar
melakukan kesalahan, mengakui dosa, bertobat, mohon
pengampunan dan akhirnya minta Tuhan pulihkan. Setiap orang
dapat bersalah, namun tetap terbuka kemungkinan baginya
untuk mengalami keselamatan. Keselamatan akan terus Tuhan
karyakan bagi umat atau kawanan domba gembalaan-Nya.
Tetaplah senantiasa bersyukur dan pujilah nama-Nya yang
kudus sebab Ia baik. Berkat Tuhan tersedia bagi semua orang
yang mengharapkan pemulihan-Nya.

Doa: Terpujilah Tuhan Penyelamat yang memulihkan


kami. Amin

22
Selasa, 22 November 2022 Mazmur 40 : 5 - 11

Kita Sudah Diselamatkan Tuhan

K ita yang sudah diselamatkan Tuhan, terpanggil untuk hidup


dengan cara yang unik. Pertama-tama cara yang unik itu
adalah hidup dalam kebahagiaan. Kebahagiaan ditandai dengan
diletakkannya kepercayaan kepada Tuhan, tidak berpaling
kepada orang angkuh dan mereka yang hidup dalam
kesombongan. Kebahagiaan atau berkat diberikan kepada
mereka yang percaya kepada Tuhan dan tidak angkuh atau
sombong. Nas ini menjelaskan ukuran kebahagiaan yang unik
dan sederhana sekali. Kebahagiaan ternyata adalah urusan
percaya Tuhan dan hidup dengan rendah hati. Inilah yang
menjadi keutamaan bagi kita yang sudah diselamatkan Tuhan.
Hal lain seperti harta, kecantikan, jabatan, nama besar dan yang
lainnya adalah unsur tambahan saja. Kita dimiinta untuk percaya
kepada Tuhan, bukan yang lain dan hidup dengan rendah hati.
Kedua, menjalani hidup dengan berpegang teguh pada prinsip
ketaatan sejati. Mari kita perhatikan dengan cermat ayat 7 nas
hari ini. Walaupun kurban adalah bagian yang tetap dalam
ibadat di Bait Allah, namun maknanya tidaklah lebih penting dari
ketaatan sejati. Ketaatan sejati bukan sekadar upacara
keagamaan. Ketaatan sejati adalah perihal hanya percaya
kepada Tuhan, menyesali dosa dengan sungguh, dan hidup
sesuai kehendak Tuhan. Tanda ketiga orang yang sudah
diselamatkan adalah menyaksikan kebesaran Tuhan dalam
hidup-Nya. Kiranya kita dilayakkan untuk terus hidup sebagai
orang-orang yang telah Tuhan selamatkan.

Doa: Ya Tuhan tolonglah kami agar mampu hidup sesuai


kehendak-Mu. Amin

23
Rabu, 23 November 2022 Mazmur 40 : 12 - 18

Tuhan itu Besar

M azmur 40 memberitakan tentang pengalaman pemazmur


yang mengalami kebesaran Tuhan saat hidupnya dirundung
berbagai masalah. Kebesaran Tuhan justeru dirasakan
pemazmur selama menjalani masa hidup yang sulit. Hidup
pemazmur tidaklah mudah karena yang pertama dikepung
malapetaka dan dikejar kesalahan. Kebesaran Tuhan
diyakininya dan ia bermohon: janganlah menahan rahmat-Mu
dari padaku, kasih-Mu dan kebenaran-Mu kiranya menjaga aku
selalu! Malapetaka dan kesalahan dihadapi dan diatasinya
dengan memohon rahmat, kasih, dan kebenaran Tuhan. Ia tidak
bersungut, tawar hati, membantah atau mempersalahkan apa-
apa serta siapa-siapa. Situasi sulitnya diatasi dengan
mengandalkan kebesaran Tuhan. Rahmat, kasih, dan
kebenaran Tuhan meluputkan pemazmur dari malapetaka dan
kesalahan. Kedua, hidup pemazmur menjadi sukar karena
perbuatan orang lain. orang lain merancang kecelakan bagi diri
pemazmur, namun tak berhasil. Ia mengalami hidup yang sulit
karena perbuatan orang lain. Tuhan itu besar dan mendengar
permohonan pemazmur untuk membuat semua orang yang jahat
kepadanya malu mundur dan kena noda. Ketiga, pemazmur
mengalami hidup yang sengsara dan miskin. Walau demikian
hidupnya, pemazmur meyakini bahwa Tuhan pasti
memperhatikan, menolong, dan meluputkan dirinya dengan
segera. Kita belajar tentang adanya fakta hidup mengguncang.
Banyak hal buruk dapat hadir dan mengguncang hidup silih
berganti. Masa hidup yang sulit tak mudah dijalani tapi dapat
teratasi karena Tuhan mendekat dengan kasih-Nya. Ia menjaga,
melepaskan, menolong, memulihkan, dan memperhatikan.

24
Doa: Ya Tuhan anugerahkanlah selalu kebesaran-Mu bagi
kami. Amin.

Kamis, 24 November 2022 Mazmur 50 : 22 - 23

Hati yang Setia, Bersyukur dan Jujur

B acaan hari ini berisi catatan pembetulan terhadap salah


paham umat Tuhan saat mereka mempersembahkan
kurban. Mereka berpikir bahwa Allah memerlukan kurban untuk
mendapatkan makanan (lihat pasal 50:8-13). Pandangan ini
keliru dan perlu diperbaiki. Tuhan menghendaki hati yang setia,
bersyukur dan jujur. Mempersembahkan kurban memang
merupakan salah satu ketantuan dalam peribadatan dan karena
itu harus dipenuhi. Namun, makna kurban tak boleh dibatasi
secara material semata. Kurban yang dipersembahkan itu
justeru bermakna bila hati orang yang mempersembahkannya
“bersih”. Hati yang “bersih” berdampak positif bagi dimilikinya
cara hidup yang benar. Kurban yang dipersembahkan kepada
Tuhan haruslah berasal dari kehidupan yang berkenan pada
Tuhan. Kurban tak boleh dipisahkan dari hidup orang yang
mempersembahkannya. Bila kurban dipersembahkan oleh orang
yang hidupnya berkenan pada Tuhan, maka terpenuhilah
maksud ungkapan: ibadah yang sejati. Ibadah yang sejati
bersumber dari hati yang setia, bersyukur dan jujur. Oleh sebab
itu hidup yang benar ditandai dengan perilaku setia, bersyukur
dan jujur. Kesetiaan harus diaktakan dalam hidup ini agar kita
terluput dari ancaman atau mengalami penghukuman. Orang
yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, memuliakan
Tuhan. Muliakanlah Tuhan dengan hidupmu dan bersyukurlah
senantiasa. Ingatlah siapa yang jujur jalannya, akan melihat
keselamatan dari Tuhan. Kita memang harus mengupayakan
pemenuhan kebutuhan fisik selama hidup di dunia ini. Karena itu
peliharalah hati agar tetap bersih sehingga hidup kita berkenan
pada Tuhan.
25
Doa: Bapa, berilah kepada kami hati yang setia,
bersyukur, dan jujur. Amin.

Jumat, 25 November 2022 Mazmur 18 : 4 - 20

Selamat Melewati Kerasnya Hidup

H idup yang keras pernah dialami Daud, yakni saat ia


dicengkeram semua musuhnya dan dikejar Saul. Hidupnya
nyaris binasa, tapi Tuhan mendekat, menolong dan
menyelamatkannya. Daud menggambarkan kerasnya hidup
yang menimpanya dengan ungkapan-ungkapan simbolis. Ia
“dililit tali-tali maut”, “ditimpa banjir-banjir jahanam”, “dibelit tali-
tali dunia orang mati”, dan terperangkap dalam “perangkap-
perangkap maut”. Masalah memberatkan dan membuat
hidupnya sesak. Daud tidak menyangkali atau menghindar serta
melarikan diri dari masalah tapi mengakui dan menghadapinya
dengan cara berseru kepada Tuhan. Ungkapan berseru kepada
Tuhan menegaskan makna yang inspiratif. Pertama, akta
berseru kepada Tuhan mengandung pengertian meyakini dan
mengandalkan kuasa Tuhan. Kedua, berseru berarti pula
melepaskan beban yang menekan dari batin agar kelegaan
dimiliki. Masalah atau hidup yang keras bukanlah akhir
keberadaan kita karena kasih Tuhan melebihinya. Kasih-Nya
lebih kuat dari kerasnya hidup. Masalah apa pun dapat dihadapi
dan diatasi bila kita meyakini pertolongan Tuhan. Tuhan akan
menolong memberi kekuatan, hikmat dan jalan keluar. Ia
mendengar teriak minta tolong yang disampaikan kepada-Nya.
Pemazmur berkata: Ia membawa aku ke luar ke tempat lapang,
Ia menyelamatkan aku, karena Ia berkenan kepadaku.
Pengalaman iman pemazmur ini kiranya meneguhkan kita saat
menghadapi kerasnya hidup. Tanggal 25 November setiap
tahunnya diperingati sebagai hari penghapusan kekerasan
terhadap perempuan. Perempuan, banyak juga mengalami
26
kekerasan, baik fisik, kata, ekonomi maupun seks. Tuhan tak
pernah menghendaki kekerasan, maka kita pun terpanggil untuk
menghentikannya.

Doa: Bapa, kiranya kami selamat melewati kerasnya


hidup ini. Amin.

Sabtu, 26 November 2022 Mazmur 18 : 31 - 36

“Berhentilah” Sejenak, Renungkan Penyertaan


Tuhan

T ak dapat dipungkiri bahwa pencobaan sering datang silih


berganti dalam kehidupan. Kasih dan pemeliharaan Tuhan
dipertanyakan tanpa menghitung betapa banyaknya kemurahan
yang tercurah dalam hidup. Mari kita simak nas hari ini yang
adalah Mazmur perenungan diri. Daud melihat kembali
perjalanan hidup yang telah dilaluinya. Ia menyaksikan dan
mengakui bukti penyertaan serta kehadiran Tuhan di sepanjang
hidupnya. Ada baiknya bila kita meneladani sikap iman Daud.
Kita telah sampai di penghujung usbuh ini bahkan bulan
November hampir selesai dijalani. Mari “berhenti” sejenak,
merenung dan menghitung hari-hari hidup yang telah dilalui.
Ujilah apakah kita berjalan melewati jalan Tuhan yang sempurna
adanya. Berjalan pada jalan Tuhan berarti hidup dengan
mengasihi, rendah hati, sabar, setia, adil, jujur, benar dan
bersyukur. Bila kita masih hidup sampai hari ini, maka
sesungguhnya semua itu hanya karena penyertaan Tuhan. Ia
menyertai kita dengan kuasa, penghiburan, kasih, perlindungan
dan berkat-Nya. Sampai sudah sedemikian jauh kita menjalani
keberadaan dalam kesementaraan ini, benarkah janji Tuhan
yang murni itu teguh dipegang? Ia berjanji menyertai dan
meluputkan serta melindungi kita. Kesusahan atau tantangan
adalah kesempatan menunbuhkan dan memperteguh iman.
Teruslah berharap pada-Nya sambil mengisi hari-hari hidup
27
dengan karya dan prestasi. Tuhanlah perisai yang
menganugerahkan keperkasaan sehingga kita menang dalam
peperangan melawan, kebodohan, kemiskinan, tipu muslihat,
dusta dan kedagingan. Teruslah jalani tanggung jawabmu dan
hadapilah semua kenyataan dengan pertolongan dan
penyertaan Tuhan. Jadilah kuat dan berpengharapan menuju
hari esok yang gemilang.

Doa: Tuhan, kami bersyukur karena Engkau menyertai


hidup ini. Amin.

Minggu, 27 November 2022 Maleakhi 3 : 1 - 5

Murnikan Hidup dan Nantikanlah Kedatangan-Nya

H idup telah Tuhan anugerahkan untuk kita jalani menurut


kehendak-Nya. Ia berkehendak agar kita hidup sebagai
orang benar. Orang benar adalah mereka yang taat kepada
segala hal yang Tuhan kehendaki. Kehendak Tuhan sering
bertentangan dengan kesadaran dan cara pikir masing-masing
orang. Sama halnya dengan kondisi yang dialami orang Israel
yang baru pulang dari pembuangan di Babel. Pengalaman
penderitaan yang dialami di pembuangan menjadikan banyak
dari antara mereka tidak lagi peduli terhadap kehidupan moral
dan iman. Mereka merasa bukan lagi menjadi umat yang dikasihi
dan dipilih Tuhan karena telah mengalami penderitaan di Babel.
Sikap apatis terhadap iman dan moral inilah yang membuat
mereka jauh dari hidup kudus dan murni di hadapan Tuhan.
Kondisi hidup yang demikian tidak lantas membuat Tuhan hadir
sebagai Penghancur. Tuhan tidak ingin menghancurkan umat-
Nya yang berdosa ini. Ia ingin umat-Nya bertobat, meninggalkan
ketidak-kudusan dan memurnikan hidup mereka. Itulah
sebabnya kedatangan dan karya Tuhan dikisahkan seperti
tukang pemurni logam dan tukang penatu (ayat 2). Tukang
pemurni logam bukan menghancurkan logam, melainkan
28
memurnikannya. Tukang penatu bukan membakar baju,
melainkan mencuci yang kotor. Memasuki Minggu adven I ini
kita diajak untuk lebih mengasah kemurnian hidup agar mampu
meningkatkan dan menjaga kualitasnya. Kita diminta
menyambut kelahiran Yesus dengan menyiapkan hati yang baru.
Sambutlah Yesus, Tuhan dan penyelamat dunia dengan
pertobatan dan hati yang murni. Jadilah hamba Allah dan
tetaplah berbuat baik, kasihilah saudaramu dan hormatilah
semua orang.

Doa: Tuhan, layakkanlah kami untuk menantikan


kedatangan-Mu. Amin.

1
Senin, 28 November 2022 Amsal 14 : 31

Memanusiakan Setiap Orang Lemah

M enghina orang lain jelas sama artinya dengan kita


menghina Tuhan dan karya-Nya. Bahkan dengan jelas
menghina akan pribadi Tuhan sendiri. Amsal 14:31
mengingatkan bahwa kaum lemah orang-orang miskin, orang
sakit, orang tertindas, orang terpinggirkan, dan lain sebagainya
adalah fokus keprihatinan Tuhan, sehingga setiap sikap kita
terhadap mereka Tuhan perhitungkan sebagai sikap kita kepada
Tuhan sendiri (menghina Sang Pencipta, atau memuliakan-Nya).
Semua bentuk penindasan terhadap kaum lemah adalah
tindakan yang tidak manusiawi dan itu adalah perbuatan
menghina Sang Pencipta. Memang, tidak sedikit orang yang
dengan tulus mengasihi kaum lemah. Orang yang penuh kasih
melihat orang lemah sebagai sesama yang rindu dikasihi, dan
sungguh berupaya untuk menolong orang-orang lemah. Namun,
tidak sedikit juga orang yang melihat kaum lemah sebagai bukan
sesama, sebagai bukan manusia, melainkan sebagai peluang
untuk dimanfaatkan atau sebagai alat untuk dikorbankan demi
29
keinginan pribadi. Ketika orang lemah dipandang sebagai alat
untuk meraih keinginan, mereka dianggap bukan manusia,
diperlakukan bagai bukan manusia, hingga mereka seakan
menjadi bukan manusia. Namun, ketika orang lemah dilihat
sebagai sesama yang rindu dicintai, sikap kepada orang lemah
menjadi manusiawi: penuh hormat dan cinta. Ketika orang lemah
dimanusiakan, diperlakukan manusiawi, mereka mengalami
menjadi benar-benar manusia. Amsal 14:31 mengajak kita untuk
tulus menghormati dan mengasihi kaum1lemah, memperlakukan
mereka secara manusiawi, memanusiakan mereka, dengan
demikian kita akan mampu menjaga kualitas hidup satu dengan
yang lain.

Doa: Tuhan tolonglah kami, agar selalu memuliakan


segala ciptaan-Mu. Amin.

Selasa, 29 November 2022 Keluaran 23 : 10 - 11

Kepedulian Menjamin Kelanjutan Hidup

M anusia diciptakan dengan akal dan kemampuan untuk


mengetahui berbagai macam hal. Dunia ini juga diciptakan
dengan berbagai hukum serta aturan-aturan yang harus diikuti.
Manusia dituntut pula untuk secara sosial mampu bersosialisasi
dan menjalin hubungan baik satu dengan yang lain. Selain itu,
kita kenal juga hukum Tuhan. Ada hari yang ditetapkan untuk
bekerja, ada untuk beristirahat. Adanya peraturan tentu akan
membuat kehidupan kita menjadi lebih baik. Keluaran 23:10-11
mengisahkan tentang peraturan yang dikenal dengan sebutan
Tahun Sabat. Peraturan tentang Tahun Sabat menegaskan
maksud Tuhan untuk ditaati oleh bangsa Israel. Bangsa Israel
diperintahkan untuk selama enam tahun boleh menabur di tanah
mereka dan mengumpulkan hasilnya, tetapi pada tahun ketujuh,
mereka harus membiarkannya begitu saja. Maksudnya adalah
agar orang miskin di antara mereka dapat makan, dan yang
30
ditinggalkan itu dibiarkan untuk dimakan juga oleh binatang
hutan. Peraturan tentang Tahun Sabat menegaskan paham
teologi kepedulian. Kepedulian Allah menjamin kelanjutan
keberadaan atau hidup ciptaan-Nya. Orang miskin dipedulikan
demkian juga tanah dan binatang hutan. Tindakkan peduli akan
keberadaan dan hidup ciptaan Tuhan, amat penting dan karena
itu harus diatur dalam suatu peraturan. Peraturan diberikan
untuk ditaati agar keberadaan dan hidup dapat berlanjut.
Kelanjutan hidup bersama sebagai ciptaan dimungkinkan
dengan tindakkan peduli. Alam dilestarikan bukan dikeruk habis-
habisan. Orang miskin dikasihi karena kerelaan memberi dari
hasil usaha. Binatang terpelihara karena dipedulikan manusia.
Kepedulian menjamin kelangsungan keberadaan dan hidup
seluruh ciptaan.

Doa: Bapa, mampukan kami untuk peduli agar hidup


terus berlanjut. Amin.

Rabu, 30 November 2022 Lukas 7 : 36 - 50

Yesus Peduli dan Dipedulikan

B ulan ini kita akhiri dan syukuri sambil merayakan minggu


Advent I. Masa penantian ini berlangsung sejalan dengan
upaya meningkatkan penghayatan iman. Penghayatan iman kita
tingkatkan dengan menyimak makna kisah Yesus diurapi oleh
perempuan berdoda, sebagaimana dikisahkan dalam injil Lukas
7:36-50. Kisah ini menyajikan cerita yang bertemakan
kepedulian timbal balik. Yesus peduli kepada Simon seorang
Farisi dan perempuan berdosa, demikian sebaliknya dipedulikan
mereka. Simon mengundang Yesus untuk makan di rumahnya.
Peristiwa ini dapat dipahami sebagai wujud kepedulian Simon
31
kepada Yesus. Tindakkan Yesus yang hadir di rumah Simon
adalah wujud kepedulian-Nya atas hidup orang itu. Simon peduli
dan kepeduliannya membuka ruang bagi berlangsungnya
kepedulian Yesus. Simon belum memahami siapa Yesus
sesungguhnya dan oleh sebab itu ia ditolong. Yesus menolong
Simon dengan mengajaknya memahami pesan di balik kisah
dua orang yang berhutang. Yesus peduli dengan hidup Simon
dan mengubah pemahaman kelirunya sehingga dapat
memahami bahwa Yesus berkuasa mengampuni dosa. Selain
itu, sikap Yesus yang membiarkan perempuan berdosa
menghampiri dan meminyaki kaki-Nya adalah ekspresi
kepedulian ilahi atas hidup orang berdosa. Tindakkan kepedulian
timbal balik antara Yesus, Simon dan perempuan berdosa
menegaskan sikap memberi yang terbaik. Simon sudah memberi
yang terbaik dan Yesus menganugerahkan pengertian yang
tepat tentang karya seamat-Nya. Demikian pun perempuan
berdosa ia telah memberi yang terbaik dan anugerah yang
diterimanya adalah pengampunan dosa. Memberi yang terbaik
adalah wujud sempurna kepedulian.
Doa: Mampukanlah kami untuk selalu tulus dalam
melayani-Mu. Amin.

32

Anda mungkin juga menyukai