Anda di halaman 1dari 30

PENGERTIAN KATEKISASI 

Istilah katekisasi berasal dari kata kerja bahasa Yunani Κατεχειν


(katekhein) yang berarti memberitakan, memberitahukan,
mengajar, dan memberi pengajaran. 
Katekisasi dimengerti sebagai suatu masa pengajaran iman.
Katekisasi ialah pengajaran iman Kristen yang diselenggarakan
oleh Gereja untuk menolong warga dan calon warga Gereja
mencapai kedewasaan Kristen.
Melalui Katekisasi maka anggota gereja dan  sekaligus warga
masyarakat  menjalani hidup secara bertanggungjawab dengan
mengikuti teladan Kristus.
Beberapa istilah: pengajar katekisasi disebut katekis atau
katekhet, muridnya disebut  katekumen. Sedangkan proses
belajar-mengajar disebut proses kateketis.

MAKSUD DAN TUJUAN


Katekisasi berfungsi sebagai suatu sarana bagi tumbuh dan
berkembangnya iman warga dan calon warga jemaat dalam
mengikut Kristus sebagai Juruselamat. Tujuannya agar mereka
dapat mewujudkan iman itu dalam kehidupan sehari-hari.
Disebut sarana karena merupakan suatu usaha yang dilakukan
untuk menolong warga jemaat dan calon warga jemaat
memahami iman Kristen. Katekisasi (pengajaran) itu  tidak
berhenti setelah waktu katekisasi selesai atau sidi.
Sesungguhnya katekisasi itu berlangsung seumur hidup, dalam
arti sepanjang hidup kita harus mau menerima pengajaran
Tuhan dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.

1
Tujuan katekisasi ialah pendewasaan diri secara Kristiani dari
katekumen, baik warga jemaat maupun calon warga.

Pertumbuhan menjadi dewasa itu merupakan proses seumur


hidup. Dengan demikian, katekisasi bukan sekadar untuk
memenuhi persyaratan sidi, menjadi warga gereja penuh atau
dapat mengikuti Perjamuan Kudus.

Secara rinci proses pendewasaan katekumen itu meliputi:


a. Makin kuatnya iman pribadi katekumen kepada Kristus,
artinya:
 Makin taat kepada-Nya
 Makin berkembang dalam pengetahuan tentang Firman
Tuhan
 Makin percaya kepada-Nya
 Makin berpengharapan kepada-Nya
b. Makin bersekutu dengan jemaat
c. Makin aktif bersaksi dan melayani dalam gereja dan
masyarakat
d. Makin menyadari tugas dan tanggung jawab sebagai warga
gereja yang dewasa

SEJARAH KATEKISASI
Katekisasi berawal dari kebiasaan yang terjadi di Israel.
Dalam PL (Ul. 6:20-25; Maz. 78:1-7, dll.) disebutkan, bahwa
orang tua ditugaskan memberikan pengajaran kepada anak-
anak mereka tentang perbuatan-perbuatan Allah yang besar.
Anak-anak itu harus meneruskan pengajaran orang tua mereka
kepada anak-anak mereka. Jadi, mereka melakukannya secara
lisan turun-temurun, dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dengan demikian, mereka memelihara tradisi lisan itu tentang
perbuatan-perbuatan Allah yang besar. Katekese pada masa
PB diawali dengan pengajaran yang sangat sederhana, dengan
pengakuan bahwa“Yesus adalah Tuhan”. Pengakuan iman itu
juga disertai dengan bimbingan etis.
Awal abad pertama hingga abad ke- 2, katekisasi berkembang
dengan baik. Pengajaran itu diberikan agar anak-anak tidak
hanya menghafal ayat-ayat, tetapi juga untuk mengetahui

2
maknanya. Pada abad – abad pertengahan katekisasi
mengalami pasang surut. Katekisasi hanya diberikan kepada
orang-orang yang berpindah agama dari agama lain ke agama
Kristen. Itu pun tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh,
dengan teliti. Ajaran hanya dihafalkan, tidak dihayati.
Pada waktu reformasi. Reformasi yang menempatkan kembali
Alkitab sebagai pusat dalam kehidupan bergereja menimbulkan
perubahan dan pembaruan dalam bidang ketekisasi. Semua
ajaran gereja adalah rangkuman dari ajaran Alkitab. Cerita-serita
Alkitab dan sejarah gereja mulai dijadikan bahan katekisasi.
Katekisasi tidak hanya diberikan kepada orang yang berpindah
ke agama Kristen, tetapi diberikan kepada semua orang. Zwingli
dan Calvin berpendapat, bahwa katekisasi adalah tugas pokok
gereja. Bahan-bahan katekasasi tidak hanya dihafalkan, tetapi
juga harus dimengerti; tidak hanya dimengerti dengan otak,
tetapi juga dimengerti dengan hati. 

Pada waktu zending Belanda katekisasi berhubungan erat


dengan pelajaran agama di sekolah (Kristen), sehingga
pelajaran agama di sekolah dipandang sebagai “pesemaian”
katekisasi. Pelajaran agama yang diberikan di sekolah adalah
pelajaran katekisasi yang diberikan di gereja seperti, menghafal
doa Bapa Kami, dasa titah, menyanyikan mazmur dll.
Pada waktu sekarang ini situasi katekisasi di gereja berbeda
dari situasi pada zaman zending. Sekarang ini bahan-bahan
yang diajarkan bervariasi. Setiap Gereja memiliki Bahan Ajar
Katekisasi. Materi katekisasi sekarang ini memang perlu
disesuaikan dengan kebutuhan yang berkaitan dengan situasi
yang sedang hidup dan berkembang pada masa kini. Perlu
dikembangkan metode yang melibatkan para katekisan untuk
menemukan sendiri maksud Allah melalui materi yang
dipercakapkan bersama. Para katekisan perlu dilatih untuk
menggumuli makna iman mereka dalam kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari.

3
Pertemuan Perdana.
-. Perkenalan
-. Wajib di bawa pada saat mengikuti kateketsasi.
1. Alkitab / Nyanyian Rohani
2. Buku Catatatn
3. Secara bergiliran akan memimpin ibadah pembukaan dan
penutupan
-. Pakaian,
Laki – Laki Celana Panjang / Kemeja
Perempuan, Rok / Blus
-. Persayratan lain-lain,
-. 16 kali pertemuan 3 kali tidak mengikuti pertemuan menjadi
pertanyaan.
-. Wajib mengisi absend
-. Wajib terlibat dalam ibadah minggu, keluarga dan sekolah
Minggu ( Kleas Alkitab )
-. Pemilihan pengurus kelas katetsasi
Ketua
Sekretaris
Bendahara

4
5
Dengan demikian kita yakin tempat kita sudah doisediakan
Yesus di Sorga. Amin

Tadi saya sudah kasih contoh dan saya katakan : Setiap syarat
atau setiap persyaratan apabila tidak dipenuhi maka tentnya
tujuan atau maksud yang ingin dicapai tidak tercapai atau
berhasil atau gagal. Dengan demikian kalau syarata yang Yesus
ajukan tidak kita penuhi, tidak kita lakukan, kana tentu kita tidak
berhasil kita gagal menjadi pengikut Yesus, menjadi murid
Yesus. Dengan demikian janji-janji Tuhan bagi pengikut2Nya
tidak ketika dapati, tidak akan kita peroleh. Dalam CD kesaksian
elisabeth, satu kesaksian yang mungkin sudah banyak didengar
oleh jemaat. Elisaberh katakan dia heran kok orang Kristen
malah juga bpk pdt masuk neraka, padahal janji Yesus, Yesus
naik ke sorga untuk menyediakan tempat di sorga bukan di
neraka bagi pengikut2Nya bagi murid2Nya. Tuhan Yesus
katakan, ya orang Kristen bisa masuk neraka, bahkan Bpk Pdt

6
juga bisa masuk neraka (saya yang mendengar jg saya bilang
oh itu Bpk Pdt, bukan ibu Pdt) karena mereka tidak melaukan
apa yang Yesus ajar, apa yang sudah di Firmankan. Ya dapat
saya katakan mereka tidak memenuhi 2 syarat yang Yesus
ajukan, mereka tidak menyangkal diri dan mereka tidak setia
memikul salib.

7
jika seseorang melamar pekerjaan baik swasta, ASN, TNI
POLRI bahkan menjadi PDT, ada persyaratan yang harus
dipenuhi. Ada syarat yang gampang saja untuk dipenuhi, seperti
pemberkasan surat2nya lengkap, di fotocopi di masukan ke
dalam map selesai, tetapi ada yang membuat keringatan apabila
harus berurusan dengan test2, baik fisik (jasmaninya) maupun
psikis – jiwanya, rohaninya. apabila segala persyaratan yang
ditentukan sudah dipenuhi maka orang itu dapat diterima sesuai
maksud lamarannya atau pengurusannya.

Bagian firman Tuhan yang kita baca hari ini, matius 16:21-28
berbicara tentang dua hal pokok, yaitu pemberitahuan pertama
tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikuti Yesus.
Kita akan melihatnya satu persatu,
Pertama tentang pemberitahuan pertama tentang penderitaan yang di
alami Yesus merupakan rencana Allah Bapa menghadirkan
keselamatan bagi manusia. Jadi penderitaan Yesus bukanlah tanda
kegagalan Yesus melaksanakan kehendak Allah Bapa di dalam dunia,

8
melainkan merupakan jalan yang harus Ia tempuh secara sadar
memenuhi kehendak Allah Bapa untuk menyatakan kasih
Nya kepada manusia yang berdosa dan terhilang di dalam dunia.
Karena melalui jalan penderitaan, Ia menghadirkan pengampunan dosa,
pembebasan dan keselamatan bagi manusia.

Nats Renungan yang diangkat dalam menggumuli bacaan kita


saat ini adalah MENYANGKAL DIRI DAN MEMIKUL SALIB,
ayat 24 menjadi fokus uraian khotbah ini.
Ketika seseorang akan masuk sekolah atau ingin menjadi murid
sekolah, atau melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi,
tentu harus memenuhi persyaratan2, Persyaratan2 juga
diberikan untuk dipenuhi jika seseorang melamar pekerjaan
baik swasta, ASN, TNI POLRI bahkan menjadi PDT, atau
seseorang berurusan dengan BANK, tentu juga harus
memenuhi persyaratan2. Ada syarat yang gampang saja untuk
dipenuhi, yang penting surat2nya lengkap, di fotocopi di
masukan ke dalam map selesai, tetapi ada yang membuat
keringatan apabila harus berurusan dengan test2, baik fisik
(jasmaninya) maupun psikis – jiwanya, rohaninya. apabila
segala persyaratan yang ditentukan sudah dipenuhi maka orang
itu dapat diterima sesuai maksud lamarannya atau
pengurusannya.
Persayatan menjadi sesuatu yang mengikat dan mengatur tata
cara kehidupan dan hubungan kerjasama dengan orang lain.
banyak atau sedikit syarat itu, tanpa terasa mengikat dan
mengatur kita semua. Contoh saja, dalam kehidupan sehari2,

9
anak meminta sesuatu dari ortunya, ortunya berjanji misalnya
papanya yang berjanji : ok, akan diberikan asalkan tahun ini nilai
raportnya baik, anak mau pergi main dengan teman2nya, mama
bilang ; cuci piring dulu, kalau mau main syaratnya cuci piring
dulu. Setiap syarat atau setiap persyaratan apabila tidak
dipenuhi maka tentunya tujuan atau maksud yang ingin dicapai
tidak tercapai atau berhasil atau gagal , ya gagal sekolah, gagal
bekerja, gagal jadi polisi, jadi tentara, jadi pendeta, gagal dapat
hadiah atau diizinkan main, dsbnya.
Tuhan Yesus juga mengajukan syarat bagi mereka yang mau
mengikut Yesus, bagi mereka yang menjadi murid Yesus.
Syaratnya yaitu pada Nats renungan kita pada ayat 24: kalau
kita lihat ada 2 syarat yang saling berkaitan :
1. Menyangkal diri
2. Memikul salib

Kita lihat Syarat yang pertama : Menyangkal diri. Menyangkal


diri berarti berkata “Tidak” kepada keinginan diri sendiri, Dan
hanya mengikuti atau melakukan apa yang Yesus mau. Segala
keinginan, segala ego kita harus diturunkan, harus
ditanggalkan , dan hidup kita hanya berpusat pada Kristus,
memasrahkan diri sepenuhnya pada kehendak Kristus.
Kalau orang tua marah kepada anak lalu menyangkal anak,
berati dia tidak mengangap anak itu sebagai anaknya lagi. Berati
kalau kita menyangkal diri maka kita tidak menganggap diri kita

10
ini milik kita lagi tetapi milik Kristus. Dengan demikian hanya
Kristus yang ada dalam diri kita, hanya keinginan Kristus yang
kita lakukan, kehendakNya , ajaranNya, FirmanNya yang kita
lakukan.
Contoh keseharian : ketika kita ada masalah, ada pertengkaran
dengan seseorang atau dengan orang lain. kita marah
kepadanya, lalu kata-kata sumpahan, kutuk kita ucapkan, kita
mengangap dia musuh kita, kita palang jalan supaya jangan dia
lewat muka rumah kita, kita minta kita punya barang2 yang
sudah diberikan, kita ungkit segala pemberian yang sudah
diberikan. Kita buat sesuatu karena emosi kita. Yesus punya
syarat mau jadi pengikut Yesus harus menyangkal diri : tidak
boleh melakukan semua yang kau buat atau ucap itu, kau harus
memaafkan dia. Yesus katakan dalam Matius 5:43. Kamu telah
mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu. 5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Bahkan dalam keadaan marah, malah kita berdoa untuk Tuhan
membalas mereka, tetapi seharusnya itu tidak kita lakukan
sebab Yesus katakan keinginanKu adalah : Dan jika kamu
berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang
sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga
Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."
(Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di

11
sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.)
Markus 11 : 25 dan 26.
Ketika kita berhadapan dengan 2 pilihan, hari ini jam ibadah
tetapi saya harus pergi ke kebun, nanti orang ambil saya punya
durian, lalu karena keingainan kita yang utama kita pergi ke
ebun, takut orang ambil durian, lalu takut nanti tidak dapat uang.
Yesus punya keinginan : Jadi, janganlah kamu mempersoalkan
apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum
dan janganlah cemas hatimu. Semua itu dicari bangsa-bangsa
di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu,
bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah
Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga
kepadamu. Lukas 12 : 29-31.
Ada masih banyak contoh-contoh dalam kehidupan ini yang
sudah buat, yang menununjukan kita lebih mementingkan
keinginan kita dari keinginan Yesus.

Syarat yang kedua : memikul Salib : kalau sekarang salib


menjadi lambang kebanggaan orang Kristen, orang mendengar
salib atau menyebut salib dengan bangga. Namun pada waktu
Yesus menyebut syarat ini kepada murid2Nya saat itu, tentu
ditelinga mereka kedengarannya akan jauh lebih mengejutkan.
Sebab salib saat itu adalah lambang kematian dalam kehinaan,
lambang kutukan. Mendengar kata salib bukan hanya tidak
menyenangkan atau menggelisahkan tetapi menakutkan. Suatu

12
beban yang sangat berat untuk dipikul, dan syarat yang sangat
berat untuk dipenuhi. Murid2 harus mengalami suatu
permusuhan dengan dunia, yang mengakibatkan penganiayaan.
Mereka harus siap menderita. Mereka harus siap memikul
beban tanggung jawab untuk memberitakan Injil.
Saat ini kita gampang saja mengatakan bahkan dengan bangga
mengatakan saya mau pikul salib dengan Yesus. Apalagi
anggota sidi Gereja, kita katakan saya sudah mengaku pikul
salib bersama Tuhan Yesus. Syarat ke-2 yang Yesus ajukan
bukan diucapkan tetapi dilakukan, dimaknai dalam hidup secara
nyata. Mau pergi ibadah tetapi rumah yang mau dikunjungi ini
jauh, baru ada hujan lagi, nanti jalan jauh, cape ah…! Loh…!
Tadi bangga bilang pikul Salib, baru jalan sadikit itu saja bilang
cape, baru hanya tahan Alkitab dan NY, bukan tahan kayu
palang atau salib yang sebenarya. Ada anak yang baru Selesai
Sidi, dengan lantang dia baru saja berkata : ya saya mengaku
dan berjanji :, bulan depan lagi, su pergi ganti nama tadinya
Markus sekarang jadi Mahmun, tadinya Maria sekarang ganti
Sity Mariam. Karena takut, luka karena cinta, takut menderita
karena putus cinta. Lalu jual salib untuk dapat cinta.
Majelis Jemaat datang kunjungan di rumah bapak A, baru
masuk rumah sudah dimarahi, di beri kuliah sore, lalu Majelis
jadi tersinggung, e..kalau bagitu stop sudah, saya tra mau jadi
Majelis lagi, buat ini salah, buat itu salah. Lalu letakan salib
ditengah jalan pelayanannya.

13
Jemaat yang saya kasihi !
Seringkali kita dengan bangganya mengatakan kita ini pengikut
Yesus, kiyta ini murid Yesus. Tetapi, apakah katong su lakukan
2 syarat yang Yesus ajukan : menyangkal diri dan memikul
salib?. Tadi saya sudah kasih contoh dan saya katakan :
Setiap syarat atau setiap persyaratan apabila tidak dipenuhi
maka tentnya tujuan atau maksud yang ingin dicapai tidak
tercapai atau berhasil atau gagal. Dengan demikian kalau
syarata yang Yesus ajukan tidak kita penuhi, tidak kita lakukan,
kana tentu kita tidak berhasil kita gagal menjadi pengikut Yesus,
menjadi murid Yesus. Dengan demikian janji-janji Tuhan bagi
pengikut2Nya tidak ketika dapati, tidak akan kita peroleh. Dalam
CD kesaksian elisabeth, satu kesaksian yang mungkin sudah
banyak didengar oleh jemaat. Elisaberh katakan dia heran kok
orang Kristen malah juga bpk pdt masuk neraka, padahal janji
Yesus, Yesus naik ke sorga untuk menyediakan tempat di sorga
bukan di neraka bagi pengikut2Nya bagi murid2Nya. Tuhan
Yesus katakan, ya orang Kristen bisa masuk neraka, bahkan
Bpk Pdt juga bisa masuk neraka (saya yang mendengar jg saya
bilang oh itu Bpk Pdt, bukan ibu Pdt) karena mereka tidak
melaukan apa yang Yesus ajar, apa yang sudah di Firmankan.
Ya dapat saya katakan mereka tidak memenuhi 2 syarat yang
Yesus ajukan, mereka tidak menyangkal diri dan mereka tidak
setia memikul salib.

14
Jadi masing2 kita boleh mengoreksi diri kita, melihat apakah 2
syarat ini sudah dapat kita lakukan atau belum, kalau belum,
mari setelah pulang dari rumah Tuhan ini kita berupaya untuk
memenuhi sayarat2 ini supaya kita benar2 diterima menjadi
pengikut Yesus menjadi murid Yesus. Dengan demikian kita
yakin tempat kita sudah doisediakan Yesus di Sorga. Amin

15
16
17
1. Sidi / Nika
-. Frans Fairio dan
-. Marsalina Tanggahma

2. Babtis
1. Marina Ester Fairio
18
2. Hanok Mossad Camahan Fairio
3. Fartang Kamor Fairio
4. Melinda Kristina Watto
5. Yuliana Marfel Kambu

1. Marina Ester Fairio

2. Hanok Mossad Camahan Fairio

19
3. Fartang Kamor Fairio

4. Melinda Kristina Watto

5. Yuliana Marfel Kambu

Frans Fairio ( Sidi )

Marsalina Tanggahma ( Sidi )

20
Bapak, ibu saudara2. yang dikasihi dan diberkati Tuhan. 
Secara pribadi, keluarga tetapi juga persekutuan kita sangat
bersyukur karena Tuhan masih memelihara dan memberkati
kehidupan Bapak, ibu, saudara2 dan saya sampai dengan saat
ini, dimana kita dapat menjalani dan menikmati pemeliharaan
serta berkat Tuhan, sehingga ada begitu banyak rancangan dan
rencana yang ingin dilakukan dalam kehidupan yang Tuhan
anugerahkan, terlebih saat memasuki tahun yang baru tahun
2021,

21
Apa yang kita rancangan dan rencanakan untuk dilakukan
dalam tahun 2021 menurut kita itu baik, tetapi belum tentu baik
bagi Tuhan. Sebab Tuhan punya cara dan waktu dan tujuan
yang terbaik dan besar yang tak sanggup dipahami oleh
manusia, seperti Daud ketika ia telah menikmati penyertaan
Tuhan yang membuat hidupnya nyaman. Maka muncul dalam
pikirannya untuk membangun sebuah rumah sebagai tempat
tinggal Tuhan, Akan tetapi rencana Daud berbeda dengan
rencana Tuhan, apa yang baik menurut pandangan Daud
ternyata berbeda menurut pandangan Tuhan, dapat kita baca
pada ayat 5 bacaan kita tadi “Tuhan berkata kepada Daud
melalui Natan, “Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-
Ku untuk Kudiami?”.
Pernyataan Tuhan ini hendak menegaskan bahwa urusan
mendirikan Bait Allah bukanlah perkara manusia dalam hal ini
daud namun prakarsa / inisiatif Tuhan sendiri yang pada saatnya
akan menunjuk siapa yang akan diutus-Nya.
Dan lagi, Tuhan mengingatkan bahwa selama ini Ia
mengembara bersama dengan umat-Nya Israel. Tuhan berkata
”Aku senantiasa mengembara dalam kemah dan pondok” (ayat
6 dan 7). Hal ini hendak menegaskan bahwa Allah berinisiatif
untuk terus menyertai umat-Nya dan tidak terpaku di tempat
tertentu. Ia selalu hadir dimanapun Bangsa ini berjalan. Tuhan
adalah Allah yang terus-menerus bergerak bersama di tengah
Bangsa Israel untuk mendatangkan kebaikan. Dan diayat 15,

22
ada janji penyertaan bagi keturunan Daud yaitu : Tetapi kasih
setiaku tidak akan hilang dari padanya.
Bapak, ibu saudara2. yang dikasihi dan diberkati Tuhan. 
perjanjian kasih Tuhan bagi Daud, juga menjadi bagian dalam
kehidupan bapak, ibu, saudara-saudara dan saya bahwa Kasih
setia Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Inilah janji yang
harus kita pegang dalam menjalani kehidupan ini. Tuhan telah
berjanji akan menyertai kita. Apapun yang terjadi kasih karunia
Tuhan tidak terpisahkan dari kita, sekarang kembali kepada
pribadi kita masing-masing kalau mau merasakan kasih setia
tuhan kita harus lebih menjalin kedekatan dengan Tuhan dan
kita tetap berkomitmen untuk melalukan yang terbaik bagi Tuhan
seperti Daud sehingga kita semakin mengerti apa yang Tuhan
inginkan dalam kehidupan kita Apa yang bisa kita lakukan saat
ini, Apa yang bisa kita buat, Apa yang bisa kita persembahakan
bagi Tuhan. Sebagai manusia kita memang tidak sempurna
pasti ada kesalahan yang kita lakukan akibat dari kesalahan
yang dilakukan ada hukuman yang kita terima, tapi bukan berarti
hukuman itu lalu membuat kita binasa hukuman yang kita terima
itu adalah bentuk dari teguran untuk menyadarkan kita dari
kesalahan yang kita lakukan seperti seorang bapak sayang
kepada anaknya, demikian Tuhan sayang kepada kita ayat 14
jelas menyatakan kepada kita “Aku yaitu Allah akan menjadi
Bapa dan ia adalah kita akan menjadi anak, apabila kita
melakukan kesalahan maka Allah akan menghukum kita dengan

23
rotan ( bisa berupa sakit penyakit atau bentuk yang lain )
sehinga kita menjadi terkejut / kaget bahwa kita telah berada di
jalan yang salah sehingga kita kembali ke arah yang Tuhan
jangan kita berjalan terus menuju arah yang kita mau,nanti kita
akan binasa.
Bapak, ibu saudara2. yang dikasihi dan diberkati Tuhan. 
Banyak tantangn dan pergumulan yang kita hadapi dalam
menjalani kehidupan ini, ingatlah bahwa Tuhan kita adalah
Tuhan yang setia yang senantiasa ada bagi kita dalam segala
keadaan kehidupan kita. Tidak ada satupun yang dapat
memisahkan kita dari kasihNya. Allah akan senantiasa
mendengarkan doa umatNya dan pertolonganNya akan selalu
tepat pada waktuNya. Kasih setiaNya akan tetap untuk selama-
lamanya. Daud percaya bahwa Allah tahu yang terbaik oleh
kehidupannya sebab itu ia ikhlas mengubur impiannya. Daud
tetap tekun mengerjakan bagiannya dan setia sampai akhir
hidupnya. Kita belajar dari Daud tentang sikap hidup melakukan
apa yang menjadi kehendak Tuhan. Tuhan berkati setiap kita
yang menyiapkan hati dan hidup untuk kemulaiann Tuhan yang
Kudus. AMIN

24
Minggu, 10 Januari 2021
Liturgi model 2

NO NYANYIAN NO BAIT KETERANGAN


1 ROHANI 105 1,2 Pembukaan
2 Mazmur 150 1-2 Setelah Salam
3 ROHANI 136 3 Pengakuan Dosa
4 ROHANI 137 4 Berita Anugerah
5 Kid. Jem 403 1 dst Persembahan
6 ROHANI 144 2 Pengakuan Iman
7 ROHANI 162 1-3 Pengutusan

25
Dalam nama Bapa, Anak dan ROH
Kudus
Tuhan memberkati nikah ini dan
melindunginya dengan kekayaan
kemurahan Allah
Tuhan menyinari nikahmu
dengan wajahNya
dan memberi kamu kasih karunia
Tuhan menghadapkan
wajahnya kepadamu
Serta memberi kamu damai sejahtera


   Full Life : DARAH KRISTUS.
Nas : Ibr 9:14
Darah Kristus merupakan pusat dari konsep penebusan dalam PB (1Kor 10:16;
11:27; Ef 2:13; 1Pet 1:2; Wahy 7:14; 12:11). Di atas salib, Kristus mencurahkan
darah-Nya yang tidak berdosa agar dapat menghapus dosa-dosa kita serta
mendamaikan kita dengan Allah (Ibr 5:8; Rom 5:19; Fili 2:8; bd. pasal Im 16:1-
30).
Dengan darah-Nya, Kristus mengerjakan hal-hal berikut:

26
1. 1) Darah-Nya mengampuni dosa semua orang yang bertobat dan percaya
(Mat 26:28).
2. 2) Darah-Nya menebus semua orang percaya dari kuasa Iblis dan
kejahatan (Kis 20:28; Ef 1:7; 1Pet 1:18-19; Wahy 5:9; 12:11).
3. 3) Darah-Nya membenarkan semua orang percaya kepada-Nya (Rom
3:24-25).
4. 4) Darah-Nya menyucikan hati nurani orang-orang percaya sehingga
mereka dapat melayani Allah tanpa kesalahan dengan penuh keyakinan
(Ibr 9:14; Ibr 10:22; 13:18).
5. 5) Darah-Nya menyucikan umat Allah (Ibr 13:12; 1Yoh 1:7-10).
6. 6) Darah-Nya membuka jalan bagi orang-orang percaya untuk langsung
menghampiri Allah melalui Kristus untuk memperoleh kasih karunia,
kemurahan, pertolongan, dan keselamatan (Ibr 7:25; 10:19; Ef 2:13,18).
7. 7) Darah-Nya adalah jaminan untuk semua janji dari perjanjian baru
(Ibr 10:29; 13:20; Mat 26:28; 1Kor 11:25).
8. 8) Kuasa darah Kristus yang menyelamatkan, mendamaikan, dan
menyucikan itu senantiasa tersedia untuk orang-orang pada waktu
mereka menghampiri Allah melalui Kristus (Ibr 7:25; 10:22; 1Yoh 1:7).


   Full Life : PENGANTARA DARI SUATU PERJANJIAN YANG BARU.
Nas : Ibr 9:15
Pembahasan mengenai tugas Yesus sebagai pengantara perjanjian yang baru
terdapat dalam
lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU.

   Full Life : IA AKAN MENYATAKAN DIRI-NYA SEKALI LAGI.
Nas : Ibr 9:28
Dibawah perjanjian yang lama, orang Israel menanti dengan ketegangan
munculnya kembali imam besar mereka setelah ia memasuki tempat yang
mahakudus untuk mengadakan pendamaian. Demikian pula orang-orang percaya
yang mengetahui bahwa Imam Besar mereka telah memasuki tempat yang
mahakudus di sorga sebagai pembela, menanti-nanti dengan harapan yang
sungguh-sungguh kemunculan-Nya kembali untuk membawa keselamatan
sempurna
(lihat cat. --> Yoh 14:3;
[atau ref. Yoh 14:3]
2Tim 4:8;
lihat art. KEANGKATAN GEREJA).
PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU
Nas : Ibr 8:6
Ayat: "Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih
agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang
didasarkan atas janji yang lebih tinggi."

27
Pasal-pasal Ibr 8-10 (Ibr 8:1-10:39) menjelaskan berbagai aspek dari perjanjian
yang lama, seperti ibadahnya, peraturan-peraturannya dan upacara
pengorbanan di dalam kemah suci; bagian ini membahas berbagai ruangan dan
perabotan dalam pusat ibadah PL ini. Penulis mempunyai dua maksud ketika
menulis, yaitu

1. (1) membandingkan pelayanan imam besar dalam bait suci di bumi di


bawah perjanjian yang lama dengan pelayanan Kristus sebagai imam
besar di bait suci di sorga di bawah perjanjian yang baru;
2. (2) menunjukkan bagaimana berbagai aspek dari perjanjian yang lama
ini menggambarkan atau melambangkan pelayanan Kristus, yaitu Dia
yang mengadakan perjanjian yang baru. Artikel ini merangkum
hubungan di antara kedua perjanjian tersebut.

1. 1) Di bawah perjanjian yang lama, keselamatan dan hubungan yang baik


dengan Allah diperoleh dengan iman yang terungkap dalam ketaatan
kepada hukum Allah dengan sistem korbannya

(lih. art.PERJANJIAN ALLAH DENGAN BANGSA ISRAEL).

Mempersembahkan korban dalam PL mempunyai tiga maksud:

1. (a) semua korban itu mengajarkan umat Allah tentang


kehebatan dosa. Dosa memisahkan orang-orang berdosa dari
Allah yang kudus, dan mereka hanya dapat diperdamaikan
dengan Allah serta memperoleh pengampunan dosa bila terjadi
penumpahan darah (Kel 12:3-14; Im 16:1-34; 17:11; Ibr 9:22*;

lihat cat. --> Im 1:2;


lihat cat. --> Im 1:3;
lihat cat. --> Im 4:3;
lihat cat. --> Im 9:8;
[atau --> Im 1:2-3; 4:3; 9:8]).

2. (b) Korban-korban itu membuka jalan bagi Israel untuk


menghampiri Allah dengan iman, ketaatan, dan kasih (bd. Ibr
4:16; 7:25; Ibr 10:1).
3. (c) Korban-korban itu menunjuk ke depan atau menggambarkan
(Ibr 8:5; 10:1) pengorbanan Kristus yang sempurna karena dosa-
dosa umat manusia (bd. Yoh 1:29; 1Pet 1:18-19; lih. Kel 12:3-
14; Im 16:1-34;

lihat cat. --> Gal 3:19;


[atau --> Gal 3:19]
lih. art.HARI PENDAMAIAN).

28
2. 2) Yeremia bernubuat bahwa pada suatu saat pada masa yang akan
datang Allah akan mengadakan suatu perjanjian baru yang lebih baik
dengan umat-Nya (Yer 31:31-34; bd. Ibr 8:8-12). Perjanjian baru itu
lebih baik daripada perjanjian lama (bd. pasal Rom 7:1-25) karena
mengampuni sama sekali dosa dari orang-orang yang bertobat (Ibr
8:12), menjadikan mereka anak- anak Allah (Rom 8:15-16), memberikan
mereka hati dan tabiat yang baru sehingga dapat mengasihi dan
menaati Allah dengan spontan (Ibr 8:10; bd. Yeh 11:19-20), menuntun
mereka kepada hubungan pribadi yang lebih intim dengan Yesus Kristus
dan Bapa di sorga (Ibr 8:11), serta menyediakan pengalaman yang lebih
indah di dalam Roh Kudus (Yoel 2:28; Kis 1:5-8; Kis 2:16-17,33,38-
39; Rom 8:14- 15,26).
3. 3) Yesuslah yang mengadakan perjanjian yang baru (Yun. _diatheke_),
dan pelayanan sorgawi-Nya jauh melebihi pelayanan imam-imam PL
manusiawi. Perjanjian yang baru merupakan suatu persetujuan, janji,
wasiat dan pernyataan tentang maksud untuk mencurahkan kasih
karunia dan berkat ilahi atas mereka yang menanggapi Allah dengan
iman yang taat. Secara khusus ini adalah perjanjian bagi mereka yang
dengan iman menerima Kristus sebagai Putra Allah, menerima janji-
janji-Nya, dan menyerahkan dirinya secara pribadi kepada-Nya dan
kepada kewajiban-kewajiban lain dari perjanjian yang baru.
1. (a) Kedudukan Yesus Kristus selaku pengantara perjanjian yang
baru (Ibr 8:6; 9:15; 12:24) berlandaskan kematian-Nya sebagai
korban (Mat 26:28; Mr 14:24; Ibr 9:14-15; 10:29; 12:24). Semua
janji dan kewajiban dari perjanjian yang baru ini tercantum
dalam seluruh PB. Maksudnya adalah
1. [i] untuk membebaskan dari rasa bersalah dan
hukuman semua orang yang percaya pada Kristus dan
menyerahkan hidupnya kepada kebenaran dan
kewajiban perjanjian ini (Ibr 9:16-17; bd. Mr
14:24; 1Kor 11:25), dan
2. [ii] membentuk mereka menjadi suatu umat yang
menjadi milik Allah sendiri (Ibr 8:10; bd. Yeh 11:19-
20; 1Pet 2:9).
2. (b) Kurban yang dipersembahkan Kristus merupakan kurban
yang lebih baik daripada kurban-kurban perjanjian yang lama
karena merupakan kurban yang sukarela dan taat dari orang
yang benar (Yesus Kristus) dan bukan pengurbanan yang tidak
sukarela dari seekor hewan. Kurban dan penggenapan
kehendak Allah oleh Kristus itu sempurna sehingga membuka
jalan bagi pengampunan, pendamaian, dan pengudusan yang
sempurna (Ibr 10:10,15-17*;

lihat cat. --> Im 9:8;


[atau --> Im 9:8]).

29
3. (c) Perjanjian yang baru dapat disebut perjanjian baru dari Roh
Kudus, karena Roh Kuduslah yang memberikan hidup dan kuasa
kepada mereka yang menerima perjanjian Allah (2Kor 3:1-6;

lihat cat. --> Yoh 17:3;


[atau --> Yoh 17:3]
lih. art.KATA-KATA ALKITABIAH UNTUK KESELAMATAN
dan art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

4. 4) Semua orang yang mengambil bagian dalam perjanjian yang baru


melalui Yesus Kristus menerima berkat-berkat dan keselamatan hanya
jikalau mereka bertekun dalam iman dan ketaatan

(lihat cat. --> Ibr 3:6).


[atau --> Ibr 3:6]

Orang yang tidak beriman tidak akan menerima berkat-berkat perjanjian


yang baru ini

(lihat cat. --> Ibr 3:18;


[atau --> Ibr 3:18]
lih. art.KEMURTADAN PRIBADI).

5. 5) Dengan datangnya perjanjian yang baru melalui Kristus, perjanjian


yang lama tidak terpakai lagi (Ibr 8:13). Akan tetapi, ini tidak berarti
bahwa perjanjian yang baru menjadikan seluruh PL tidak terpakai lagi,
tetapi hanyalah bagian-bagian perjanjian Musa yang berhubungan
dengan keselamatan yang diperoleh melalui ketaatan kepada hukum
Taurat dan sistem upacara kurbannya. PL masih berlaku; sebagian besar
dari penyataannya menunjuk kepada Kristus

(lih. art.KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA)

dan sebagai sabda Allah yang diilhami bermanfaat untuk mengajar,


menegur, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran

(lih. art.PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

Artikel yang terkait dengan Matius:

30

Anda mungkin juga menyukai