Anda di halaman 1dari 3

Majelis Jemaat GKI Nazaret Wagom

Liturgi Ibadah untuk Keluarga

LITURGI IBADAH MINGU


1 Agustus 2021
PERSIAPAN IBADAH
-. Masing-masing anggota keluarga menyiapkan diri.
-. Ibadah dimulai jam 09:00 WIT setelah Bunyi Lonceng 3 X
-. Lilin dinyalakan
1. MENGHADAP TUHAN
Pemimpin : Mengundang semua anggota keluarga berdiri,
Mari kita memulai ibadah minggu pagi ini dengan melagukan Nyanyian Rohani 94:1 “ Berhimpun
Semua “
Berhimpun semua, menghadap Tuhan, dan pujilah Dia yang murah benar.
Berhentilah segala pengharuan, diganti s`lamat dan berkat besar.
2. VOTUM DAN SALAM
Pemimpin : Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi, yang tetap setia
untuk selama-lamanya, dan yang tidak meninggalkan perbuatan tangan-Nya.
Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kita sekalian, yang beribadah saat ini dari Allah Bapa
dan Tuhan Yesus Kristus. Amin
3. NYANYIAN JEMAAT
Pemimpin : Marilah kita memuji Tuhan dalam Nyanyian Rohani 94 : 3 “Berdoa dan jaga … “
Berdoa dan jaga supaya jangan penggoda merugikan jiwamu.
Di dunia ada satu kemenangan, yakni iman kepada Tuhan Hu.
4. HUKUM TUHAN
Pemimpin : Dengarlah hukum Tuhan bagi kita : Akulah Tuhan, Allahmu .....Membaca Keluaran 20:1-17 (duduk)
5. PENGAKUAN DOSA
Pemimpin : Mari kita memohon pengampunan atas dosa-dosa kita.
Kita berdoa: “Allah kami dalam Yesus Kristus, kami bersyukur atas penyertaan-Mu dan
pemeliharaan-Mu dalam kehidupan kami setiap hari. Hari ini kami memasuki hari dan minggu
pertama di bulan Agustus tahun 2021, sungguh tanpa campur tangan-Mu dan hikmat-Mu, kami
tidak akan mampu melewati masa-masa ini dengan baik. Saat ini kami teringat akan perilaku kami di
masa lalu dan di masa kini. Betapa kami, kurang sungguh memelihara ibadah, kami kurang tekun
dalam doa-doa kami dan kurang suci dalam keinginan kami menghadap-Mu. Melalui pendemi ini
kami belajar, bahwa kami harus lebih menghargai perjumpaan dalam persekutuan kami sebagai
keluarga. Sebab ketika semua itu diambil dari kami, barulah kami merasa bahwa semua itu
berharga. Kondisi hidup kami akhir-akhir ini juga membuat kami menyadari bahwa masa dan waktu
ada dalam genggaman-Mu. Ajarkan kami selalu menghargai waktu yang masih tersedia, ibadah yang
masih terselenggara dan persekutuan yang masih terpelihara. Dan semua itu kami arahkan hanya
untuk memuliaka nama-Mu. Terpujilah Tuhan. Amin.
Semua : Menyanyi Nyanyian Rohani 137 : 2 ” Jikalau Allah Hitung …”
Jikalau Allah hitung congkak dan kekerasan hatiku
Tentu ‘ku patutlah ditolak, jauh dari Pohon Hidupku
Tetapi, lihat sayangNya: T’lah aku diterimaNya
6. BERITA KEAMPUNAN
Pemimpin : Setiap orang yang dengan sungguh-sungguh menyadari akan dosanya. Dengarlah sabda-Nya dalam
Yesaya 41:13: “Sebab Aku ini, Tuhan Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu:
"Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau."Amin
Semua : Menyanyi Nyanyian Rohani 137 : 3 ” Jikalau Orang Lain Bertanya …”
Jikalau orang lain bertanya: “Di mana pokok s`lamatmu?”
Kujawab : “Sungguh, itu hanya belas kasihan Tuhanku.”
`Ku tunduk dengan tak menggah melainkan akan rahmat-Nya.
7. PENGAKUAN KEPERCAYAAN
Pemimpin : Saya mengundang semua berdiri......
Marilah bersama-sama dengan sekalian orang percaya dari segala masa dan tempat, kita mengakui
iman kita dengan mengucapkan pengakuan Iman Rasuli demikian:

1
Majelis Jemaat GKI Nazaret Wagom
Liturgi Ibadah untuk Keluarga

Semua : Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi……. Dst.
Menyanyi Nyanyian Rohani 3 : 1 “Hormat Bagi Allah Bapa“
Hormat bagi Allah Bapa, hormat bagi Anak-Nya,
Hormat bagi Roh Penghibur, ketiganya Yang Esa.
Haleluya, haleluya, ketiganya yang Esa. (duduk)
8. DOA PEMBACAAN ALKITAB
Pemimpin : Sebelum kita membaca Alkitab, marilah kita berdoa: Ya Allah kami dalam Yesus Kristus sang Firman
yang hidup, kami memahami bahwa, dalam perkataan-Mu banyak terdapat pengajaran yang patut
kami teladani dalam kehidupan kami. Melalui firman-Mu yang tertulis, kami ingin belajar dengar-
dengaran dan memahami kehendak-Mu bagi kami, bagi persekutuan kami dan bagi dunia ini.
Tuntunlah kami dalam hikamt-Mu dalam membaca firman ini. Syukur kepada-Mu ya Allah. Amin
9. PEMBACAAN ALKITAB
Pemimpin : Pembacaan Alkitab hari ini dari Kitab; Matius 5 : 13 – 16 .......... ( dibaca secara bergiliran).
“Berbahagialah segala orang yang mendengar Firman Allah serta memeliharanya. Haleluya !
Semua : Menyanyi,...... Haleluya, Haleluya, Haleluya
10. PERSEMBAHAN SYUKUR
Pemimpin : “Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu
berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu” 2 Korintus 8:12.
Kita Menyanyi Kidung Jemaat 18 : 1, 2 ”Allah Hadir Bagi Kita”
Sementara itu kantong persembahan di jalankan ..........................
11. DOA PERSEMBAHAN
Pemimpin : Hendaklah kita berdoa; Syukur atas segala pemberian dan berkat-Mu dalam kehidupan kami. Syukur
atas keluarga, sanak saudara dan teman. Syukur atas nafas kehidupan dan kesukacitaan. Syukur atas
kehidupan dan pemeliharaan. Syukur atas kemampuan untuk memberi persembahan. Syukur atas
pemahaman bahwa berkat ini adalah dari Engkau sumbernya. Dalam Yesus kami percaya. Amin.
12. RENUNGAN : Tema : Status dan Identitas Gereja / orang percaya sebagai Garam dan Terang Dunia
13. DOA SYAFAAT : Pokok Doa
*. Mendoakan kehidupan keluarga agar tetap dilindungi Tuhan
*. Mendoakan Jemaat yang sakit dan mereka yang terkena Covid 19 juga yang dalam pemulihan
*. Mendoakan pemerintah untuk mampu mengatasi keadaan akibat dampak Covid 19
*. Mendoakan para dokter, paramedis, dan relawan yang bekerja dengan resiko tinggi tertular
*. Mendoakan gereja/ jemaat untuk tetap bertumbuh di tengah-tengah pergumulan dunia
*. Mendoakan persembahan keluarga
14. NYANYIAN PENUTUP : Nyanyian Rohani 165 : 1, 3 “ Yesus Memesan” ( ayat 3 berdiri )
Yesus memesan: dalam malam g`lap hendak kita jadi lilin yang gerlap.
Akan hormat Tuhan bercahayalah anak masing masingdisudutnya.
Yesus memesan: lihat g`lap benar bumi yang berdosa, susahnya besar.
Jadi lilin bagus, bercahayalah anak masing – masing di sudutnya.
15. PENGUTUSAN DAN BERKAT
Pemimpin : Dengan senang hati kita akan terus menjadi garam dan terang dunia untuk bersaksi mulai dari dalam
keluarga dan di mana saja kita berada seturut kekuatan dari berkat penyertaan Tuhan. Kita mohon
berkat Tuhan ; “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus
dan persekutuan Roh Kudus menyertai kita semua hari ini sampai selama – lamanya!” Amin.
Semua : Amin..... amin...... amin ( dinyanyikan )

Selamat memasuki minggu kerja yang baru,


Tuhan Yesus Kristus menjaga, melindungi dan
memberkati kita semua
2
Majelis Jemaat GKI Nazaret Wagom
Liturgi Ibadah untuk Keluarga

Hari/tgl : Minggu, 1 Agustus 2021


Bacaan : Matius 5 : 13-16
Tema : Status dan Identitas Gereja / orang percaya sebagai Garam dan Terang Dunia

Persekutuan Keluarga yang Tuhan Yesus kasihi !


Dimanapun dan kapanpun garam dan terang selalu dibutuhkan. Setiap saat kita membutuhkan garam untuk
memberi rasa lezat pada makanan. Sedangkan terang selalu dibutuhkan baik siang ataupun malam. Pembacaan
kita hari ini dalam Matius 5:13-16 masih dalam lanjutan Khotbah Yesus di Bukit, berisi pengajaran bagaimana
seharusnya kehidupan sebagai murid Yesus. Garam dan Terang dipakai dalam pengajaran Yesus untuk
menyatakan identitas dan peran murid Yesus sebagai Garam dan Terang.
Sayur atau makanan apapun tanpa Garam rasanya pasti hambar. Kehadiran Gereja / orang percaya sebagai
murid Tuhan adalah memberi rasa yang enak dan makna yang baik bagi kehidupan yaitu damai, kasih, sukacita
kepada orang-orang sekitar kita. Namun ada banyak dari kita yang justru menjadi penyebab masalah dengan
sesama kita. Gampang menghakimi sesama, mudah menuduh, suka menghina. Itu sama dengan menjadi garam
yang tawar.
Persekutuan Keluarga yang Tuhan Yesus kasihi !
Orang Yahudi biasanya mengambil garam dari Laut Mati. Garam tersebut tidak murni, karena tercampur
dengan berbagai mineral atau zat lain. Pada saat dilarutkan ke dalam air, bagian yang mengandung garam akan
larut terlebih dahulu, sehingga akan tersisa zat atau mineral lainnya yang tidak berguna. Bagian itulah yang
akan dibuang ke tengah jalan dan diinjak-injak orang karena tawar dan tidak berguna lagi.
Garam meskipun dalam jumlah kecil terlarut dalam masakan, wujudnya tak lagi terlihat tetapi keberadaannya
terasa dan memberi pengaruh terhadap seluruh masakan. Kitapun mesti menjadi seperti garam, yang tanpa
banyak terlihat tetapi kehadiran kita dirasakan membawa berkat dimanapun kita berada.
Kehadiran kita membuat orang lain mengalami suasana Sorgawi. Kita menyatakan suasana Sorgawi itu di
rumah, di kantor, di Gereja dan dimanapun kita berada. Kehadiran kita menjadikan suasana yang hambar
menjadi sedap, dingin menjadi hangat, kaku menjadi ceria, benci menjadi cinta dan marah berubah
menjadi damai.
Persekutuan Keluarga yang Tuhan Yesus kasihi !
Kita juga harus berperan sebagai terang. Terang melambangkan kehadiran Allah. Terang menyingkapkan
( membuka ) kegelapan dan menuntun orang pada jalan yang benar. Karena itu terang tidak boleh ditutupi,
apalagi disimpan. Hanya terang yang dapat melenyapkan kegelapan. Kristus adalah terang dunia dan kita mesti
memancarkan terang yang telah kita terima untuk dapat dinikmati semua orang. Berada dalam terang berarti
segala sesuatu terlihat dan terpampang nyata, tidak ada yang tersembunyi.
Tugas orang Kristen sebagai terang adalah menyuarakan kebenaran dan keadilan. Bersedia dikoreksi dan tidak
kompromi dengan perbuatan – perbuatan kegelapan. Kita harus memberi tuntunan pada orang lain untuk
menemukan kebenaran di dalam Kristus. Melalui perbuatan baik yang memancarkan terang Kristus maka orang
lain akan mengenal Bapa di Sorga. Perbuatan baik kita dapat menjadi jembatan bagi orang lain untuk datang
kepada Allah.
Kegelapan dunia bukan untuk diratapi, dicemoohkan dan didoakan saja. Ada ungkapan : "Daripada mengutuk
kegelapan lebih baik nyalakan sebuah lilin". Tugas kita adalah menjadi terang dalam kegelapan. Apabila
keluarga kita, lingkungan tempat kita beraktifitas sedang mengalami kegelapan yang tak menentu. Jadilah
terang untuk menghalau kegelapan itu. Pastikan bahwa hidup kita bergantung pada Tuhan sang Sumber Terang
agar kita dapat memancarkan terang Tuhan dalam kegelapan disekitar kita. Tanpa Tuhan maka sebagus apapun
pelita atau lilin kita kita, itu tidak akan berfungsi menjadi penerang. Hiduplah di dalam terang Kristus agar
terangmu bercahaya bagi banyak orang.
Status dan Identitas Gereja / orang percaya sebagai Garam dan Terang Dunia itu berat. Sebagai garam, kita
tidak boleh menjadi tawar. Sebagai terang, kita memiliki konsekuensi untuk selalu dilihat orang lain. Memang
sulit tetapi kita menjadi garam dan terang itu bukan untuk diri kita sendiri, tetapi untuk memuliakan nama
Tuhan. Tuhanlah yang memampukan kita, tidak hanya menjadi garam dunia saja, tidak hanya menjadi terang
dunia saja, tetapi menjadi garam dunia dan sekaligus terang dunia. Buktikan bagi dunia bahwa identitas kita
adalah garam dan terang. Pancarkan sinarmu dari Kristus sang sumber terang dan jadilah berkat sebagai garam
yang tidak tawar. Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati.

Anda mungkin juga menyukai