”Hari ini” berarti saat yang tepat, saat yang sudah direncanakan, waktunya Tuhan (Kairos) -
Luk.2:1-11. Hari ini dimana Yesus lahir adalah hari yang tepat dalam agendanya Allah.
Ini yang menarik : Kedatangan sang mesias ke dunia juga harus menunggu waktunya Allah! –
Gal.4:4. Kalimat :”ketika genap waktunya”, memiliki arti yang luar biasa sekali. Kelahiran
Yesus memang terjadi pada saat yang tepat dan tempat yang tepat pula.
(a) Saat itu kekaisaran Roma sedang berada pada puncak kekuasaannya. Sehingga terjadi
kedamaian diseluruh wilayahnya (Pax Romana), mulai dari Inggris sampai India.Setiap
orang bisa berpergian secara bebas dan damai.
Ini berdampak positif pada pekabaran injil, yang dilakukan oleh para rasul – terutama
rasul Paulus.
Sebab tidak ada hambatan lagi, semua negara bisa dilewati dan ditinggali, karena ada di
bawah kekuasaan Roma.
(b) Jalan-jalan raya dibangun diseluruh kekaisaran Roma
Ini mempercepat pergerakan para rasul dalam memberitakan injil. Bayangkan kalau
belum ada jalan, usaha itu pasti terhambat.
(c) Bahasa Yunani telah menjadi bahasa internasional pada waktu itu.
Ini memudahkan orang kristen berkomunikasi dengan orang dari belahan dunia manapun
untuk memberitakan tentang Kristus.
Perjanjian lama bahkan telah diterjemahkan ke bahasa Yunani 250 sebelum Kristus lahir.
(d) Filsafat Yunani menjadi persiapan bagi injil.
Pada waktu itu menjadi hal yang lumrah kalau orang-orang berkumpul di pinggir jalan
mendengarkan pengajaran filsafat.
Hal ini memudahkan para rasul untuk mengumpulkan orang dalam rangka mengabarkan
injil Kristus (filsafat kristen).
(e) Pada saat itu ada kerinduan dalam hati setiap orang untuk mendapat dan mendengar
sesuatu yang lebih baik!
Injil Kristus jelas menjawab kerinduan ini, sebab injil jauh lebih baik dari sekedar filsafat
Yunani!
(f) Waktu penggenapan nubuatan telah tiba
Apa yang dinubuatkan para nabi (mis.Yes.9:5-6), telah tiba waktunya untuk digenapi
Maka lahirlah sang Mesias yang ditunggu oleh seluruh manusia di dunia ini!
Natal pertama terjadi 2000 tahun yang lalu, tetapi ”Hari ini” peristiwa itu kembali
terulang dalam hidup setiap orang percaya. ”Hari ini” apa saja yang diberikan Tuhan bagi kita ?
Memuliakan berarti mengangkat dan mengubah hidup kita menjadi lebih baik. Ibarat mutiara:
dari kerang menjadi perhiasan mahal.
(c) Kita dimuliakan dari hamba kegelapan, menjadi hamba kebenaran – Roma 6:18
Dari arti itu terangkum keadaan baik secara jasmaniah maupun rohaniah.
Artinya Tuhan Yesus bukan hanya juruselamat jiwa kita saja, tetapi juga penyembuh dan
pembuat utuh semua hubungan kita yang sudah retak.
Kata ”Hidup” bahasa Yunaninya Zoe = suatu keadaan dimana seseorang memiliki vitalitas
(gairah).
Jadi, hidup orang kristen yang telah percaya Yesus akan menjadi bergairah/bersemangat/bahagia
dan diberkati melebihi dari yang diperlukan! Hidup yang demikian adalah hidup yang penuh
makna!
Yang dicari Yesus adalah mereka yang berdosa. Orang yang merasa bahwa hidupnya sudah
hancur dan tidak punya harapan.
Misalnya : Para pecandu narkoba, pelacur, residivis, sampah masyarakat, keluarga yang cerai,
anak-anak yang ditolak orang tuanya dsb.
Kenapa mereka ? Karena mereka adalah orang-orang yang paling membutuhkan kasih Kristus!
Yang diperlukan hanya kerendahan hati untuk menerima Dia sebagai Tuhan dan juru selamat
pribadi.
Catatan Wahyu 3:20 : makan bersama bagi orang Yahudi menunjukkan penerimaan atau
tingkat keakraban yang tinggi. Oleh sebab itu waktu Yesus makan bersama para pelacur dan
pemungut cukai orang farisi marah besar (Mat.9:10-11). Karena orang sekaliber Yesus (Guru
besar) tidak pantas makan bersama para pendosa.
Kutuk hukum taurat membuat manusia berada di bawah murka Allah(menerima penghukuman
kekal). Tetapi Kristus datang mematahkan hukum itu dengan mengorbankan dirinya
menggantikan kita (seperti orang menebus barang di pegadaian dengan uang).
Karena penebusan Kristus itu kita sekarang menjadi orang merdeka dan malahan menjadi anak-
anak Allah – Yoh 1:12.
Menyimpulkan apa yang telah diuraikan di atas, kita boleh mengatakan : Yesus datang ke dunia
untuk membuat kita berharga, mulia, selamat dan sehat sejahtera. Tapi Ia hanya mau masuk
dalam hidup orang-orang yang membuka pintu hatinya lebar-lebar saat ia mengetuknya!
Tags:
Laporkan
Tanggapi
Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Penulis.
Rekomendasi
Recommended by
Siapa yang menilai tulisan ini?
0
Artikel ini belum ada yang menilai.
KOMENTAR BERDASARKAN :
Laporkan Komentar
Balas
Ahmad Turmuzi
Laporkan Komentar
Balas
Sugana Na
24 December 2011 07:06:55
Selamat Natal Mas Kuncoro dan keluarga,
Selamat menikmati kasih karuniaNya…
God bless you!
Laporkan Komentar
Balas
Aridha Prassetya
Laporkan Komentar
Balas
Kuncoro Adi
24 December 2011 07:08:24
Pak Sugana, terimakasih untuk komentarnya..semoga bapak sejahtera selalu…sala
kenal….
Laporkan Komentar
Balas
Kuncoro Adi
Laporkan Komentar
Balas
Kuncoro Adi
Balas
Laporkan Komentar
Balas
Kuncoro Adi
Balas
Laporkan Komentar
Balas
Kuncoro Adi
Komentar Berikutnya
Tulis Tanggapan Anda
HIGHLIGHT
Ketika Jonru Murka #KJM …
Harapan adalah sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Bagi banyak orang, natal
membuat hati berdebar-debar, menantikan sesuatu yang baik. Hadiah? Berkumpul bersama?
Retreat/Rame-rame/Perayaan, libur panjang? Penantian akan sesuatu yang baik dengan hati yang
berdebar ini adalah sebuah harapan, dan harapan adalah sesuatu yang sangat penting dalam hidup
manusia.
Namun sebenarnya harapan mudah menjadi hilang, apalagi ketika kita hidup di dalam dunia
yang tidak sempurna ini. Ketika Yesaya menuliskan ayat-ayat ini, bangsa Yehuda sedang
dihukum Tuhan, karena mereka tidak taat. Mereka sedang hidup dalam kondisi yang suram:
terhimpit, rendah dan berada dalam kegelapan; hidup dalam tekanan dan kekerasan; hidup dalam
penjajahan dan penumpahan darah. Bagaimana dengan anda? Apakah anda juga sedang dalam
keadaan terhimpit, terjepit, suram, gelap?
Ada Kabar baik bagi anda: Tuhan berjanji untuk memberi kelegaan dan sukacita. Caranya adalah
Ia akan memberikan seorang anak yang lahir bagi kita: Anak ini akan menjadi pembebas dan
menjadi Tuhan yang memimpin kita – Pemerintah di dunia ini berkuasa dengan tangan besi dan
kaki besi; Pemerintahan Tuhan kita ada di bahu—Nya, yang melayani dan memberikan yang
terbaik bagi kita.
Orang percaya seharusnya memiliki pengharapan yang besar. Mengapa? Karena kita memiliki
Tuhan sang Pembebas, yang melakukan hal-hal ini bagi kita:
membimbing
bekerja dengan penuh kuasa
mengendalikan waktu dan kehidupan
membawa dan memberikan kedamaian
Ia adalah Allah yang membimbing. Harapan menjadi hilang kalau kita tidak tahu apa yang harus
kita lakukan, dan tidak mengerti akan jawaban pergumulan kita. Bagi banyak orang, kata
bimbingan dan konseling memberi kesan bahwa kita orang yang bermasalah. Padahal sebenarnya
setiap saat Allah rindu untuk memberi tahu hal-hal penting yang kita butuhkan. Saat ini pun
Allah sedang berbicara kepada kita, untuk menegur, menguatkan, mendorong, mengasihi,
memberi bimbingan. Hanya, sering suara Tuhan itu terdengar begitu lembut dan halus sampai
kita sulit untuk mendengarnya. Allah membimbing dengan berbagai macam cara, dan ia sering
menggunakan manusia.
Tugas kita adalah untuk dengar-dengaran, belajar untuk sensitif akan tuntunan Tuhan.
Ia adalah Allah yang berkuasa. Harapan menjadi hilang ketika kita merasa tidak ada yang bisa
memenuhi kebutuha kita, ataupun melepaskan kita dari pergumulan yang memberatkan hati. Kita
perlu mengimani bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup dan berkuasa. Yesus
dalam kehidupannya dahulu memperlihatkan kuasa Allah tersebut dan kita bisa bergantung pada
—Nya akan kebutuhan-kebutuhan kita.
Apa pergumulan anda saat ini? Sudahkah kita memintah Allah turut campur tangan di
dalamnya?
Ia adalah Allah yang memberi tujuan yang kekal. Harapan menjadi hilang jika kita tidak
memiliki tujuan yang kekal. Kita akan berjalan dan beraktivitas, tanpa tahu untuk apa kita
melakukan hal tersebut. Jika kita menikmati kehidupan kita, mungkin ketiadaan tujuan ini tidak
menjadi masalah. Namun dalam jangka panjang tetap akan muncul ketidakpuasan dan
kegelisahan. Sementara bagi yang gagal dalam kehidupan, sepertinya hidup menjadi tidak
menarik, karena tidak bisa memberikan apa yang kita butuhkan.
Apa yang saat ini menjadi tujuan dan motivasi anda? Apakah anda memiliki tujuan hidup
yang jelas? Apakah anda memiliki tujuan hidup yang ilahi? .
Ia adalah Allah yang memberi damai. Harapan menjadi hilang ketika hidup kita dalam kondisi
yang tidak memberi damai. Ada kekhawatiran. Ada rasa bersalah yang palsu. Konflik dengan
sesama.
Tugas anda adalah Hidup dalam damai sejahtera yang dilimpahkan Allah.
Bagaimana dengan kita? Apa yang sedang kita pergumulkan saat ini? Adakah harapan
kita sedang layu saat ini?
Datanglah pada Allah, dan dapatkan hadiah yang Ia berikan pada hari Natal. Terima Yesus, yang
adalah manifestasi kehadiran Allah yang selalu bersama kita. Ia adalah Imannuel – Allah beserta
kita. Dan kita akan menikmati kehidupan dalam bimbingan, kuasa, kendali dan kedamaian Allah.