Bacaan I:
Yesaya 40: 1-11
Tanggapan: MENYIAPKAN
Mazmur 85: 1-2, 8-13
JALAN BAGI-NYA
Bacaan II:
2 Petrus 3: 8-15a
Injil:
Markus 1: 1-8, Yoh. 1:7
Dasar Pemikiran
Mengharapkan sebuah pembaharuan dalam situasi yang
memprihatinkan adalah sebuah persoalan yang sulit.
Membaca tanda perubahan tentu seringkali dilakukan oleh
28 manusia. Namun menjaga stamina untuk Masatetap bertahan
Adven dan
Natal 2014
mengelola diri supaya tetap lurus dan konsisten juga kadang
melelahkan. Mengapa demikian? Sebab pada dasarnya
manusia adalah makhluk yang fana dan lemah. Dalam
kefanaan dan kelemahan inilah mestinya manusia sadar diri
dan hidup bersandar pada Allah. Perlunya bersandar pada
Allah karena dalam Allah ada peneguhan. Dengan demikian
dalam kelemahannya manusia tetap memiliki optimisme
menjalani hidup. Melalui bacaan kita hari ini umat diingatkan
untuk tetap bertekun dalam hidup dan berharap kepada
Tuhan. Ia pasti datang dan memberikan peneguhan bagi
umat-Nya. Berharap pada Tuhan dapat dilakukan bila umat
mengenang semua janji-Nya yang sudah, sedang dan akan
terjadi. Tentu ketekunan untuk tetap menjaga sikap hidup
seturut dengan Firman-Nya menjadi sebuah dasar bagi
keteguhan menjaga janji Tuhan ini. Lantas apa yang harus
dilakukan umat? Upaya yang dapat dilakukan adalah
bersungguh-sungguh menyiapkan jalan bagi kehadiran-Nya.
Yohanes pembaptis menyerukan hal ini di hadapan banyak
Penjelasan Teks
Yesaya 40:1-11
Kitab Yesaya di bagian bacaan ini berisi tentang penghiburan
kepada umat yang saat itu sedang dalam pembuangan di
Babel. Jauh dari tanah kelahiran dan hidup bersama dengan
bangsa asing menjadikan umat putus asa. Oleh karenanya
Yesaya menyerukan kembali janji akan hadirnya Mesias yang
akan memulihkan kehidupan umat dan membawa mereka
kembali ke tanah kelahirannya.
Mazmur 85: 1-2, 8-13
Bacaan Mazmur ini berisi tentang pengakuan dan doa tentang
karya Allah yang dikerjakan dalam kehidupan umat.
Pemulihan kehidupan umat akan dilakukan sempurna dalam
pekerjaan-Nya. Keteguhan memegang janji dan sabda Tuhan
29 menjadi sebuah awal membangunMasa kekuatan perubahan
Adven Natal 2014
sehingga apa yang sedang dikerjakan Allah dalam kehidupan
umat akan segera terwujud.
2 Petrus 3: 8-15a
Hidup dalam pertengahan ‘parousia’ cenderung menjatuhkan
manusia dalam keraguan akan janji Tuhan. Awal dari janji
Tuhan sudah terlaksana namun dalam penantian
kesempurnaan rupanya bukan hal yang gampang. Sehingga
nasihat surat ini kepada jemaat supaya mereka secara aktif
memelihara diri mereka dari segala hal kecacatan, mengem-
bangkan diri secara utuh supaya menuju kesempurnaan
sekaligus menjaga supaya tidak terpengaruh dan tergoda oleh
dunia sekitar. Ini menjadi panggilan moral bagi umat.
Markus 1:1-8, Yohanes 1:7
Injil Markus 1: 1-8 diawali dengan pernyataan dari Markus,
”Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah”.
Jikalau Markus mengawali tulisannya dengan pernyataan ini
tentu bukan tanpa maksud. Ia memaksudkan bahwa berita
KHOTBAH JANGKEP
Saudara yang dikasihi Tuhan,
Suatu hari ada seorang katekisan bertanya pada guru
katekisasinya, ”Mengapa kita memuji Tuhan? Apakah Dia
haus pujian dan butuh dukungan serta penghiburan?”
Pertanyaan itu bukan pertanyaan sederhana. Guru katekisasi
merenung sejenak dan memberikan jawab kepada muridnya.
“Sesungguhnya Tuhan bukan Allah yang haus akan pujian. Dia
juga bukan Tuhan yang membutuhkan dukungan serta
penghiburan. Bila kita memuji Tuhan hal itu bukan
dimaksudkan untuk itu. Pujian bagi Tuhan juga bukan dalam
rangka menyenangkan Dia. Dia adalah Allah yang empunya