2. Nilai-nilai Teologis
VI. EVALUASI
1. Sebutkan arti sakramen?
2. Jelaskan makna Baptisna kudus?
3. Jelaskan makna Perjamuan Kudus?
2. Nilai-nilai Teologis
1. Arti Homo Imago Dei
Manusia adalah gambar dan rupa Allah atau bisa juga disebut sebagi Imago Dei. Sebagai Imago
Dei tentunya manusia tidaklah sama dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Manusia diciptakan
memiliki pikiran dan juga akal budi. Selain itu, manusia merupakan satu-satunya makhluk hidup
yang memiliki hubungan dengan Tuhan. Manusia tidak sama seperti makhluk yang lain karena
makhluk lain tidak diciptakan Imago Dei sebagaimana manusia diciptakan.
2. Makna Homo Imago Dei
Menurut Kejadian 1:26-27 manusia diciptakan serupa dengan gambaran Allah yang berarti
manusia mempunyai eksistensi yang berbeda dari makhluk hidup lainnya. Manusia ditetapkan
oleh Tuhan sebagai mitra kerja Tuhan dalam menatalayani dunia, dan juga Tuhan memberikan
kebebasan dan tanggung jawab penuh terhadap pengelolaan hidupnya kepada Tuhan Allah.
Namun, kebebasan yang diberikan oleh Tuhan itu adalah kebebasan yang bertanggung jawab
kepada penciptaNya. Manusia bebas menentukan hidupnya, namun manusia harus bisa
memastikan bahwa apa saja yang ia lakukan harus bisa mencerminkan gambar dan rupa Allah
dalam kehidupannya.
3. Hakikat Homo Imago Dei
Salah satu keserupaan manusia dengan Allah ialah manusia diberi kekuasaan oleh Allah atas
binatang dan atas seluruh bumi ini merupakan aspek dari gambar Allah. Maksud Allah
memberikan kekuasaan kepada manusia agar manusia menjadi serupa dengan Allah, dalam hal
memiliki kekuasaan atas bumi. Yang membedakan manusia dan Allah ialah manusia berkuasa
atas segala makhluk ciptaan Allah yang di bumi karena diberi kuasa oleh Allah sedangkan Allah
adalah pemilik kekuasaan tertinggi atas segala makhluk di bumi karena Dia adalah sang
pencipta. Jadi pada hakekatnya manusia merupakan cerminan dari beberapa sifat Allah.
Ada dua tahapan dalam penciptaan manusia, Allah membentuk manusia dari debu tanah dan
menghembuskan napas hidup agar menjadi makhluk hidup (Kej. 2:7), yang hasilnya adalah
tunggal, yaitu manusia yang berupa satu kesatuan. Tanah adalah bahan kebendaan dan napas
Allah yang memberi hidup. Unsur kebendaan menghasilkan saluran darah, otak, otot dan
sebagainya. Unsur bukan kebendaan menghasilkan jiwa, roh, hati nurani, kemauan, kesadaran,
dan sebagainya. Tanpa kesatuan dari kedua hal tersebut, masing-masing tidak dapat berfungsi.
Manusia diciptakan dari materi (debu tanah) dan non-materi (napas hidup dari Allah) yang
menjadi satu kesatuan. Kematian memisahkan badan dari roh (Yak. 2:26). Ibrani 4:12, “Firman
tidak memisahkan jiwa dari roh tetapi firman itu menembus sehingga membagi jiwa dan roh,
bagian yang terdalam dari manusia.” Dengan maksud, firman tidak meninggalkan apa pun yang
tersembunyi dari manusia. I Tesalonika 5:23, nampaknya bagian bukan materi terdiri dari jiwa
dan roh. Tekanan ayat ini adalah kesempurnaan penyucian. Tidak ada tempat yang tersembunyi
dari bagian non-materi manusia yang tidak disucikan oleh Allah (Bdg. I Kor. 15:44; II Kor. 7:1;
I Pet. 2:11; Mark. 12:30; Ibr. 10:3).
VI. EVALUASI
1. Sebutkan arti Imago Dei?
2. Jelaskan makna Homo Imago Dei?
3. Jelaskan Hakikat Homo Imago Dei?
4. Jelaskan peran dan tanggungjawab Remaja sebagai Homo Imago Dei?
VI. EVALUASI
1. Jelaskan arti tubuh sebagai bait Allah!
2. Jelaskan makna tubuh sebagai bait Allah?
3. Jelaskan tubuh yang mencirikan sebagai bait Allah?
4. Berikan contoh peran tubuh sebagai bait Allah!
I. IDENTITAS
1. Program Sajian : Firman
2. Pokok Bahasan : 1.3. MERAWAT TUBUH SEBAGAI BAIT ALLAH
3. Sub Pokok Bahasan : 1.3.2. Merawat Tubuh Sebagai Bait Allah.
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Habakuk 2: 6-20.
5. Jenjang / Sub Jenjang : Remaja/ Remaja 2
6. Semester : Ganjil
7. Pertemuan :
V. EVALUASI :
1. sebutkan cara merawat tubuh sebagai bait Allah!
2. Kemukakan pendapatmu tentang alasan mengapa perlu merawat tubuhmu sebagai bait
Allah!
3. Kemukakan pendapatmu tentang manfaat merawat tubuhmu sebagai bait Allah!
VI. DAFTAR PUSTAKA
Secara Etimologi Gereja berasal dari kata Portugis: Igreya, yang merupakan
terjemahan dari kata Yunani Kyriake. Kyriake berarti yang memiliki Tuhan. Milik
Tuhan disini adalah orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juru
Selamatnya. Maka yang dimaksud dengan gereja adalah persekutuan para orang
beriman.
Gereja sebagai persekutuan adalah orang-orang yang percaya kepada Kristus dan
telah mengalami penyucian diri melalui suatu baptisan sehingga bisa keluar dari
kehidupan yang gelap kepada terang Allah yang ajaib itu dan berinteraksi satu sama
lain dalam sebuah ikatan kasih Kristus (KPR,2:41-47). Gereja sebagai persekutuan
digunakan oleh Allah hanya sebagai alat untuk karya penyelamatan-Nya yakni
menyampaikan kabar baik kepada orang miskin, memberikan pembebasan terhadap
orang- orang tawanan, memberi penglihatan bagi orang-orang buta dan membebaskan
orang- orang yang tertindas serta memberitakan tahun rahmat Tuhan (Luk,4:18-19).
Gereja dikatakan sebagai lembaga persekutuan maka gereja harus memiliki cirri- ciri
tertentu. Cirinya adalah bahwa gereja sebagai lembaga persekutuan itu ditempatkan
oleh Allah didunia untuk melayani Allah dan manusia. Sehingga dengan adanya
persekutuan gereja harus bisa melakukan tugas dan panggilannya dengan baik dalam
hal ini Koinonia (bersekutu), Marturia (bersaksi), Diakonia (Melayani) dan
oikonomia (kesejahteraan). alasan gereja itu harus bersekutu antara lain:
Oleh karena itu maka didalam persekutuan itulah, gereja harus melakukan
tugas dan panggilannya, agar melalui tugas dan panggilan tersebut orang lain
mengenal dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Dalam gereja sebagai lembaga persekutuan itu haruslah berlangsung hidup
dimana saling memperhatikan, menguatkan, mendorong, menasihatkan dan
menerima serta bisa menghadirkan tanda- tanda Kerajaan Allah yang bukan
saja melalui sebuah perkataan saja tetapi harus melalui tindakan nyata dimana
bisa menghadirkan syalom Allah seperti sukacita, damai sejahtera, rasa aman.
Tentram dan lain sebaginya.
Oleh karena itu maka makna sebuah persekutuan bagi orang- orang
percaya adalah bagaimana gereja harus mendayagunakan karunia- karunia
yang ada sehingga tercipta persekutuan yang semakin indah dan gereja harus
membuka diri terhadap yang lain bahwa dirinya dan orang lain itu adalah
berbeda tapi janganlah perbedaan itu dijadikan menjadi jurang pemisah
antara satu dengan lainnya tetapi perbedaan itu harus dilihat sebagai suatu
kekayaan yang dapat memperkaya satu dengan yang lainnya.
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
I. IDENTITAS
1. Program Sajian : Firman
2. Pokok Bahasan : Kemampuan Remaja Mengelola Sumber Daya Alam
3. Sub Pokok Bahasa n : Etos Kerja Remaja
4. Bahan Bacaan/ Alkitab : 2 Tes 3:1-15
1. Dengan memiliki etos kerja yang tinggi akan menjadikan hasil kerja dengan
kualitas yang lebih baik.
2. Etos kerja akan bermanfaat untuk membuka semua jaringan dalam komunikasi,
keterbukaan, kegotongroyongan, kekeluargaan, dan kebersamaan. Selain itu, etos
kerja bermanfaat untuk menemukan kesalahan dan cepat untuk memperbaikinya,
serta cepat memperbaiki perkembangan yang timbul dari luar, dan juga akan dapat
mengurangi laporan berupa data dan informasi yang salah maupun palsu.
3. Manfaat lainnya yaitu jika memiliki etos kerja yang tinggi, maka akan menjadikan
tingkat efisiensi dalam melakukan pekerjaan tinggi, kerajinan akan meningkat serta
tingkat absensi akan berkurang, dan sikap tepat waktu atau disiplin.
4. Adanya jiwa etos kerja akan membuat seseorang untuk melakukan perubahan atau
fleksibel dan mempunyai sifat gesit dalam mempergunakan setiap kesempatan yang
muncul.
5. Etos kerja memiliki manfaat untuk meningkatkan kerjasama. Jika semua orang
memiliki jiwa etos kerja yang sama tinggi, maka semua akan bersama-sama
menyelesaikan tugas. Selain itu juga setiap orang akan lebih sadar terhadap
tanggung jawabnya masing-masing dengan sangat baik. Dengan demikian, maka
tidak ada lagi istilah saling menguntungkan orang lain.
6. Etos kerja juga bermanfaat untuk meciptakan suasana kerja yang nyaman.
Membudayakan jiwa etos kerja yang tinggi dalam lingkungan pekerjaan, akan
memberikan tanggung jawabnya yang baik pada semua yang terlibat pada
lingkungan kerja tersebut. Semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan atau tugas,
akan dikerjakan dengan tepat waktu. Hal ini akan menimbulkan suasana kerja yang
nyaman ketika semua orang telah menyelesaikan pekerjaannya sesuai target dan
tepat waktu.
7. Menciptakan kekompakan dalam bekerja menjadi salah satu manfaat etos kerja
yang paling penting. Akan menjadi perbandingan dalam lingkungan kerja jika satu
orang memiliki etis kerja tinggi sedang yang lain malah malas-malasan. Hal ini
menjadi tugas kelompok yang membutuhkan kerja sama, karena tentu saja
pekerjaan tidak dapat terselesaikan dengan baik. Namun, apabila semua semua
anggota memiliki etos kerja yang sama-sama tinggi, maka dapat dipastikan jika
kelompok kerja tersebut akan harmonis dan kompak serta secara otomatis pekerjaan
dapat terselesaikan dengan baik dan akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
8. Manfaat etos kerja lainnya yaitu untuk mendorong timbulnya tingkah laku atau
perbuatan dan akan membuat lebih bergairah dalam kegiatan atau aktivitas. Selain
itu, etos kerja yang tinggi juga bermanfaat sebagai penggerak.
Berdasarkan penjelasan di atas, itulah beberapa manfaat etos kerja yang wajib
diketaui. Etos kerja yang tinggi, akan membuat individu ataupun kelompok menjadi
lebih baik dalam melakukan pekerjaan ataupun hal lainnya. Hal ini disebabkan
karena setiap orang yang memiliki etos kerja, akan lebih terlihat pada sikap serta
tingkah lakunya dalam melakukan pekerjaan atau bekerja.
V. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian etos kerja?
2. Jelaskan manfaat etos kerja bagi remaja?
3.
I. IDENTITAS
1. Program Sajian : Firman
2. Pokok Bahasan : Keragaman Ciptaan Tuhan
3. Sub Pokok Bahasan : Karya Keselamatan Allah Bagi Semua Bangsa
4. Bahan Bacaan/ Alkitab : Yunus 4:1-11
5. Jenjang / Sub Jenjang : Remaja / Remaja 2
6. Semester : Ganjil :
7. Waktu Tatap Muka : 90 Menit
VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian keselamatan?
2. Jelaskan karya penyelamatan Allah bagi bangsa-bangsa?
3. Jelaskan Respons terhadap karya keselamatan Allah?
VII. DAFTAR PUSTAKA
I. IDENTITAS
1. Program sajian : Firman
2. Pokok Bahasan : Satu Bumi Banyak Agama
3. Sub Pokok Bahasan : Allah Mengasihi Bangsa-bangsa
4. Bahan Bacaan/ Alkitab : Nehemia 7: 66-73
Anak memahami keragamaan ciptaan Allah, melalui kasih-Nya bagi semua bangsa
Keragaman diantaranya: banyak perbedaan seperti; banyak agama dan banyak
pemahaman orang untuk mengenal Allah itu sediri
5. Apersepsi
Pengasuh Sekolah Minggu 5. Menyimak Apersepsi yang
memberikan apersepsi disampaikan oleh
tentang Allah Mengasihi pengasuh
Bangsa-bangsa . atau sesuai
kesepakatan saat
bimbingan.
6. Pengasuh menyampaikan
Pokok Bahasan , Sub Pokok 6. Remaja menyimak dan
Bahasan dan Tujuan mencatat.
Penyajian Khusus dari
materi yang akan dibahas
pada saat ini
VI. EVALUASI
1. Sebutkan siapa itu Allah?
2. Jelaskan konsep Allah dengan kasih-Nya bagi Bangsa-bangsa?
3. Jelaskan Respon Bangsa-bangsa terhadap kasih Allah?
VII. DAFTAR PUSTAKA
1. Alkitab
2. Ajaran Gereja Protestan Maluku.