Anda di halaman 1dari 37

IDENTITAS :

1. Program Sajian : Firman


2. Pokok Bahasan : Sakramen Gereja
3. Sub Pokok Bahasan : Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus
4. Bahan Bacaan/Alkitab : Matius 28:18-20, I Kor 11:23-25
5. Jenjang / Sub Jenjang : Remaja / Remaja 2
6. Semester : Ganjil :
7. Waktu Tatap Muka : 90 Menit

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN (TUP) :


Memahami makna Sakramen Gereja Protestan Maluku

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN (TKP) :


Setelah selesai penyajian materi, diharapkan anak dapat:
1. Menjelaskan kan arti sakramen
2. Menjelaskan sakramen baptisan kudus
3. Menjelaskan sakramen perjamuan kudus
4. Menguraikan makna menjadi remaja yang telah dibaptis dalam nama Bapa, Putra dan
Roh Kudus.

IV. URAIAN MATERI


1. Teks dan Konteks
Teks bacaan kita dalam Matius 28:18-20 menjelaskan tentang umat Allah dijanjikan
wewenang dan kuasa untuk memberitakan injil diseluruh dunia. Teks ini juga berisi Amanat
Agung Kristus kepada semua pengikut-Nya. Amanat ini menyatakan sasaran, tanggung jawab,
dan penugasan gereja dalam tugas misionernya.
Selanjutnya teks bacaan I Korintus 11:23-25 mengarahkan pandangan dan pemahaman
yang menunjuk kepada tubuh Kristus yang diserahkan dalam kematian-Nya dan darah yang
dicurahkan sebagai korban di kayu salib, dalam teks ini Kristus sendiri menyatakan tentang ‘roti’
yang melambangkan tubuh-Nya dan ‘cawan’ yang melambangkan darah-Nya yang dicurahkan
sebagai tanda perjanjian baru. Makan roti dan minum cawan berarti mengumumkan dan
menrima kemenangan dan hidup kekal atas peristiwa kematian Kristus.

2. Nilai-nilai Teologis

Sakramen Gereja Protestan Maluku


 Arti Sakramen
Sakramen berasal dari kata sacramentum (bahsa latin). Akar katanya sacer artinya kudus.
Kudus bukan dalam artian suci atau tidak bercela tetapi kudus dalam arti sesuatu yang
dikhususkan atau disendirikan untuk menunjuk pada pekerjaan peneyelamatan yang
dikerjakan Allah. Kata sakramen dipakai oleh gereja untuk menyebut kehadiran Allah di
dalam kuasa di alam semesta dan melalui pelayanan gereja.

 Sakramen Baptisan Kudus


1. Apa itu Baptisan Kudus
Kata baptisan berasal dari kata Yunani Baptizo yang artinya menyelamkan,
menyelupkan atau membenamkan orang ke dalam air. Kata ini juga secara kiasan
dipakai oleh Tuhan Yesus untuk menunjukan pada peristiwa kesengsaraan ,
kematian dan kebangkitanNya (Mrk 10:38, Luk 12:50). Maka baptisan mengandung
makna bahwa orang yang dibaptis itu dipersatukan dengan Tuhan Yesus Kristus
dalam kesengsaraan, kematian dan kebnagkitanNya demi keampunan dosa dan
kehidupan baru (KPR 2:38, Roma 6:3-8, Ibr 10:22, Tit 3:5) selain itu baptisan juga
berarti dipersatukan dengan gereja sebagai tubuh Kristus (Gal 3:23, Rom 6:5, 1Kor
12:13)

2. Bagaimana cara Baptisna Kudus dilakukan?


Dalam perjanjian baru tidak dijelaskan bagaimana Baptisan dilakukan percik atau
selam. Tetapi bahwa pembaptisan dilakukan dengan menggunakan air sebagai
media yang adalah lambang pembersihan, pengampunan, pembaharuan hidup, dan
dilakukan dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Jadi baptisan tidak tergantung
pada caranya apakah menyelam atau percik tergantung gereja masing-masing. GPM
mewarisi cara pembaptisan yang dilakukan gereja-gereja abad ke 2 yang
mempraktekan Baptisan dengan cara percik.

3. Makna Dibaptis dalam nama Bapa anak dan Roh Kudus


a. Seseorang dibaptis dalam nama Allah Bapa, Anak dan roh Kudus
mengandung makna orang itu dipersatukan dengan Allah: bapa, anak dan Roh
Kudus melalui kematian dan kebnagkitanh Kristus (Rom 6:3-8, Kol 2;12)
b. Orang yang dibaptis dipersatukan dengan gereja/jemaat-Nya (1 kor 12:13,
Rom 6:5)
c. Orang yang dibaptis mendapat pengampunan dosa (KPR2:38, Ibr 1:22, Tit
3:5) didamaikan dengan Allah (Rom 5:8,10) dan menerima keselamatan serta
hidup baru dalam Yesus (KPR 2:38, Rom 6:4, Kol 3:10, Ef 2:6, Tit 3:5)
d. Orang yang dibaptis menjadi tenpat kediaman Roh Kudus (1 Kor 12:7-11),
dipimpin oleh Roh Kudus (Rom 8:9,14) sehingga ia terus menerus
dibaharui (KPR 2:38, Rom 8:1, 1 Kor 12;7-11, 2 Kor 5:17, Kol 2:10-11)
tumbuh dan membangun diri dalam kasih (Ef 4:16)

 Sakramen Perjamuan Kudus


1. Apa itu Perjamuan Kudus?
Perjamuan kudus artinya suatu jamuan yang dikhususkan. Banyak jamuan yang
dapat dilakukan manusia satu terhadap yang lain. Tetapi perjamuan kudus adalah
suatu jamuan yang dibuat secara khusus untuk memperingati peristiwa kematian
dan kebangkitan Yesus. Gereja melakukan perjamuan kudus karena diperintahkan
oleh Tuhan Yesus (Mat.26:26-29; Mrk.14:22-25; Luk.22:14-20; 1Kor.11:23-25).
Perjamuan kudus dibuat untuk memelihara iman orang percaya bahwa manusia
dan alam semesta ini telah diselamatkan oleh Allah melalui peristiwa kematian
dan kebangkitan Yesus.

2. Apa makna Perjamuan Kudus?


Perjamuan kudus mengandung makna:
a) Pengucapan syukur atas kasih karnuia Allah yang menyelamatkan manusia dan
alam semesta dari kuasa dosa dan maut.
b) Peringatan orang-orang percaya pada peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus
(Luk. 22:19; 1Kor. 11:24-25).
c) Persekutuan orang-orang percaya dengan Yesus dan orang-orang percaya satu
sama lain (1Kor. 10:16,17).
d) Eskatologis yaitu menunjuk pada adanya keselamatan yang tersedia di akhir
zaman (Mrk. 14:15; 1Kor. 11:26; Yoh. 1:29,36; 19:36; 1Kor. 5:7; 1Ptr. 1:19;
Why. 5:6; 12:11).

3. Apa yang dialami oleh orang percaya dalam perjamuan kudus?


Dalam perjamuan kudus orang percaya mengalami persekutuan yang hidup
dengan Tuhan dan dengan sesama manusia serta alam semesta yang telah
diselamatkan oleh Tuhan. Suatu persekutuan yang melampaui batas-batas
kelembagaan gereja (bnd. Mrk. 14:25; 1 Kor. 10:16-17; 11:26; Kol. 3:10-11) dan
bersifat eskatologis (Mat. 26:26-29; Mrk. 14:22-25, Luk. 22:14-20 dan Why.
19:9). Artinya persekutuan yang dialami dan dirasakan bukan saja pada masa
sekarang, tetapi juga menunjuk pada persekutuan yang abadi bersama Yesus dan
orang percaya di masa yang akan datang. Masa di mana Yesus datang kembali.

4. Mengapa dalam perjamuan kudus itu menggunakan roti dan anggur?


Roti dan anggur dipakai dalam perjamuan kudus sebab pada zaman Tuhan Yesus
roti dan anggur adalah bahan makanan dan minuman yang lasim dipakai dalam
suatu acara jamuan bersama. Tetapi roti dan anggur itu kemudian dipakai oleh
Tuhan Yesus untuk menunjuk pada peristiwa kematian dan kebangkitan-Nya (1
Kor. 11:23-25; bnd. Mat. 26-29; Mrk. 14:22-25 dan Luk. 22:14-20). Roti adalah
lambang dari tubuh Tuhan Yesus dan anggur adalah lambang dari darah Tuhan
Yesus. Jadi bila kita mengikuti perjamuan kudus kita memperingati peristiwa
kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus sebagai tindakan penyelamatan Allah. Ini
yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus kepada para murid-Nya dan dilakukan oleh
gereja sejak zaman para rasul (Luk.22:14-20; 1 Kor. 11:23-26; 2 Kor. 10: 17;
11:23-26; bnd. Kis. 2:42, 46).
V. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN
Metode Mengajar: Tanya jawab dan Ceramah.
KEGIATAN KEGIATAN PENGASUH KEGIATAN ANAK WAKTU
Kegiatan Awal - Memimpin bernyanyi - Bernyanyi bersama- 2 menit
bersama “LAGU WASMI” sama lagu “LAGU
WASMI”

- Doa bersama - Doa bersama 3 menit

Pembagian ke masing-masing jenjang atau sub jenjang


Kegiatan Inti 1. Pengasuh mengabsen 1. Remaja menyatakan
Remaja sekaligus mencari kehadiran dengan 70 menit
tau alasan belum/tidak Memperkenalkan idiri
hadir.dan saling ( nama , asal sector)
memperkenalkan diri jika baru aktif.
2. Pengasuh meminta 2. Remaja Menyanyi
Menyanyi lagu: “ bersama lagu “
Berjumpa Lagi” Berjumpa Lagi“
3. Berdoa bersama 3. Remaja Berdoa
bersama
4. Membaca Alkitab 4. Remaja Membaca
Matius 28:18-20, I Kor Alkitab
11:23-25 5. Remaja menyimak dan
5. Apersepsi menanggapi jika
Pengasuh Sekolah Minggu diminta Pengasuh.
memberikan apersepsi
Baptisan Kudus dan
Perjamuan Kudus
( misalnya gambar
baptisan seorang anak dan
gambar Perjamuan Yesus
bersama murid muridnya)
atau sesuai kesepakatan
saat bimbingan.
6. Pengasuh menyampaikan
Pokok Bahasan , Sub 6. Remaja mencermati
Pokok Bahasan dan Tujuan dan mencatat.
Penyajian Khusus dari
materi yang akan dibahas
pada saat ini

7. Remaja menyimak dan


7. Dengan memanfaatkan
mencatat bagian yang
gambar
sampaikan.
apersepsi ,Pengasuh
memulai penyajian materi
dengan menguraikan
makna Theologis tentang
ayat bacaan dengan
Menjelaskan Baptisan
Kudus dan Perjamuan
Kudus

8. Pengasuh memberikan 8. Remaja mengkritisi /


kesempatan kepada remaja bertanya bagian yang
untuk bertanya/ mengkritisi perlu dijelaskan.
pendalaman materi sesuai
penjelasan awal Pengasuh.
9. Pengasuh memberikan
pujian / penghargaan bagi 9. Remaja bersyukur dan
remaja yang telah mencoba mencatat.
mengkritisi penjelasan
pengasih.
10. Pengasuh menyebutkan
ayat Firman Tuhan yg
10. Remaja menyimak dan
menyebut tentang
mencatat.
Sakramen dalam
pembacaan Alkitab hari ini
dan menjelaskan pengertian
Sakramen
11. Pengasuh menanyakan
siapa diantara remaja yang
yang sudah dibaptis. 11. Remaja yang sudah
12. Pengasuh bertanya kepada dibaptis mengangkat
remaja yang telah dibaptis tangan
bahwa; apakah yang di 12. Remaja menjawab,
ucapkan Pendeta pada saat Dalam nama Bapa,
peristiwa pembaptisan . dan Yesus Kristus dan
13. Pengasuh memberikan Roh Kudus.
pujian dan penghargaan
kepada remaja yang 13. Remaja bersyukur ,
menjawab dan melengkapi dan mencatatbagian
jawaban serta yang dijelaskan.
14. menjelaskan Sakramen
Baptisan Kudus.
15. Pengasuh Menjelaskn 14. Remaja menyimak dan
sakramen Perjamuan kudus mencatat.
15. Remaja mencermati
16. Pengasuh Menguraikan
dan mencatat.
makna menjadi remaja
16. Remaja menyimak dan
yang telah dibaptis dalam
mencatat.
nama Bapa, Putra dan Roh
Kudus.
17. Pengasuh memberikan
17. Remaja mencoba
1( satu ) contoh remaja
menjawab dengan kata
memaknai hidupnya yang
kunci ( misalnya :
telah di baptis dalam nama
selalu dibaharui)
Bapa, Putra dan Roh
18. Remaja
Kudus.
menyampaikan
18. Pengasuh meminta
beberapa contoh.
beberapa orang remaja
mengajukan contoh remaja
yang memaknai hidup yang
telah dibaptis dalam Nama
Bapa, Putra dan Roh
Kudus.
Penutup Penutup 1. Penyampaian Ayat Hafalan 1. Remaja mencatat 15 menit
untuk minggu depan untuk dihafalkan.
( sesuai Kesepakatan saat
bimbingan)

2. Pengasuh Sekolah Minggu 2. Remaja menyimak


menyimpulkan materi yang dan mencatat Nilai
telah diajarkan dan nilai positif untuk
menekankan Nilai nilai di laksanakan
positif dari Sub Pokok dalam kehidupan
Bahasan ini sesuai setiap hari
kesepakatan saat
bimbingan.
3. pengasuh memberikan
Evaluasi 3. Remaja menjawab
4. pengasuh menutup proses baik secara lisan
belajar mengajar dengan maupun tulisan
sebuah lagu” Ajaib Benar 4. Remaja
Anugerah” melakukan sesuai
5. Pengasuh mengajak semua petunjuk
remaja berdoa yang Pengasuh.
dipimpin oleh seorang anak 5. Remaja berdoa.
sekolah minggu

6. Memberikan Persembahan 6. Memberikan


Persembahan

7. Berdoa bersama diakhiri 7. Berdoa bersama


Doa “Bapa Kami”( pokok
doa sesuai kondisi masing
masing, termasuk
HUT,Duka,Syukur
Kenaikan Kelas, persiapan
Tes/ ujian serta pokok doa
pribadi yang akan
disampaikan anak anak
sebelum doa dimulai)

8. Menyanyi Lagu Penutup 8. Bernyanyi


Trang Kristen Kecil Ku bersama
Punya

9. Pengasuh memohon berkat 9. Remaja menerima


Berkat berkat Tuhan

VI. EVALUASI
1. Sebutkan arti sakramen?
2. Jelaskan makna Baptisna kudus?
3. Jelaskan makna Perjamuan Kudus?

VII. DAFTAR PUSTAKA


Sumber : Alkitab dan buku Teologi, Ajaran GPM
I. IDENTITAS :
1. Program Sajian : Firman
2. Pokok Bahasan : Manusia Menjadi Citra Allah
3. Sub Pokok Bahasan : Homo Imago Dei
4. Bahan Bacaan/Alkitab : Kejadian 1: 26-27
5. Jenjang / Sub Jenjang : Remaja / Remaja 2
6. Semester : Ganjil :
7. Waktu Tatap Muka : 90 Menit

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN (TUP) :


Memahami Manusia sebagai Citra Allah

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN (TKP) :


Setelah selesai penyajian materi, diharapkan anak dapat:
1. Menyebutkan arti Homo Imago Dei
2. Menjelaskan makna Homo Imago Dei
3. Menjelaskan Hakikat Homo Imago Dei
4. Memberikan contoh peran dan Tanggungjawab manusia sebagai Imago Dei

IV. URAIAN MATERI


1. Teks dan Konteks
Di dalam kejadian 1:26 “Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, kata menjadikan dalam ayat tersebut berasal dari ‘ ‫ עשׂה‬inarbI asahabasah
yang berarti “menjadikan” atau “membuat” dengan memakai bahan.
Kata tersebut berbicara mengenai tubuh manusia yang diciptakan oleh Allah dengan
menggunakan bahan yaitu debu tanah, “ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu
‫ ברא‬atak nad ( ”hanat ubed iradbara’ yang berarti “menciptakan” dengan tidak memakai bahan,
kata tersebut mengacu kepada jiwa manusia yang diciptakan Allah tanpa memakai bahan
melainkan Allah langsung menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah
manusia itu menjadi makhluk yang hidup (Kej. 2:7b). kata berikut ialah yatsar yang berarti
“membentuk”, bukan bertumbuh dan bertambah-tambah (Kej. 2:7). Jadi dari ketiga kata tersebut
dapat disimpulkan bahwa teori evolusi yang mengatakan “suatu jenis berkembang dan berubah
sampai menjadi jenis baru yang lebih tinggi tingkatannya”, hal itu merupakan kekeliruan karena
Allah sendiri yang telah menciptakan manusia secara langung baik dengan menggunakan bahan
maupun tanpa menggunakan bahan.

2. Nilai-nilai Teologis
1. Arti Homo Imago Dei
Manusia adalah gambar dan rupa Allah atau bisa juga disebut sebagi Imago Dei. Sebagai Imago
Dei tentunya manusia tidaklah sama dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Manusia diciptakan
memiliki pikiran dan juga akal budi. Selain itu, manusia merupakan satu-satunya makhluk hidup
yang memiliki hubungan dengan Tuhan. Manusia tidak sama seperti makhluk yang lain karena
makhluk lain tidak diciptakan Imago Dei sebagaimana manusia diciptakan.
 2. Makna Homo Imago Dei
Menurut Kejadian 1:26-27 manusia diciptakan serupa dengan gambaran Allah yang berarti
manusia mempunyai eksistensi yang berbeda dari makhluk hidup lainnya. Manusia ditetapkan
oleh Tuhan sebagai mitra kerja Tuhan dalam menatalayani dunia, dan juga Tuhan memberikan
kebebasan dan tanggung jawab penuh terhadap pengelolaan hidupnya kepada Tuhan Allah.
Namun, kebebasan yang diberikan oleh Tuhan itu adalah kebebasan yang bertanggung jawab
kepada penciptaNya. Manusia bebas menentukan hidupnya, namun manusia harus bisa
memastikan bahwa apa saja yang ia lakukan harus bisa mencerminkan gambar dan rupa Allah
dalam kehidupannya.
 3. Hakikat Homo Imago Dei
Salah satu keserupaan manusia dengan Allah ialah manusia diberi kekuasaan oleh Allah atas
binatang dan atas seluruh bumi ini merupakan aspek dari gambar Allah. Maksud Allah
memberikan kekuasaan kepada manusia agar manusia menjadi serupa dengan Allah, dalam hal
memiliki kekuasaan atas bumi. Yang membedakan manusia dan Allah ialah manusia berkuasa
atas segala makhluk ciptaan Allah yang di bumi karena diberi kuasa oleh Allah sedangkan Allah
adalah pemilik kekuasaan tertinggi atas segala makhluk di bumi karena Dia adalah sang
pencipta. Jadi pada hakekatnya manusia merupakan cerminan dari beberapa sifat Allah.
Ada dua tahapan dalam penciptaan manusia, Allah membentuk manusia dari debu tanah dan
menghembuskan napas hidup agar menjadi makhluk hidup (Kej. 2:7), yang hasilnya adalah
tunggal, yaitu manusia yang berupa satu kesatuan. Tanah adalah bahan kebendaan dan napas
Allah yang memberi hidup. Unsur kebendaan menghasilkan saluran darah, otak, otot dan
sebagainya. Unsur bukan kebendaan menghasilkan jiwa, roh, hati nurani, kemauan, kesadaran,
dan sebagainya. Tanpa kesatuan dari kedua hal tersebut, masing-masing tidak dapat berfungsi.
Manusia diciptakan dari materi (debu tanah) dan non-materi (napas hidup dari Allah) yang
menjadi satu kesatuan. Kematian memisahkan badan dari roh (Yak. 2:26). Ibrani 4:12, “Firman
tidak memisahkan jiwa dari roh tetapi firman itu menembus sehingga membagi jiwa dan roh,
bagian yang terdalam dari manusia.” Dengan maksud, firman tidak meninggalkan apa pun yang
tersembunyi dari manusia. I Tesalonika 5:23, nampaknya bagian bukan materi terdiri dari jiwa
dan roh. Tekanan ayat ini adalah kesempurnaan penyucian. Tidak ada tempat yang tersembunyi
dari bagian non-materi manusia yang tidak disucikan oleh Allah (Bdg. I Kor. 15:44; II Kor. 7:1;
I Pet. 2:11; Mark. 12:30; Ibr. 10:3).

4. Peran dan Tanggungjawab Manusia sebagai Imago Dei


Banyak cara yang dapat kita lakukan sebagai wujud peran dan tanggungjawab kita sebagai
Imago Dei dalam hidup yakni, dengan taat kepada Allah, setia kepada Allah dan melakukan hal-
hal yang sesuai dengan kehendakNya dan juga dapat menyenangkan hatiNya. Dengan
terciptanya kita sebagai Imago Dei maka kita sebagai manusia pun memiliki tugas dan panggilan
dalam dunia, misalya dalam lingkungan antar sesama remaja, tugas kita ialah menjadi teladan
bagi mereka, menjadi sahabat dan menjadi terang bagi sesama yang membutuhkan bantuan
sehingga mereka menjadi lebih dekat dengan Allah. Selain itu  dalam lingkungan keluarga, hal
yang harus kita lakukan adalah taat kepada orang tua dan menyayangi mereka dengan setulus
hati serta dapat menjadi teladan bagi siapapun dalam keluarga kita. Yang terakhir adalah bagi
bangsa dan negara hal-hal yang dapat kita lakukan menuruti peraturan yang ditetapkan oleh
negara serta tidak melakukan hal-hal negatif yang dapat merugikan negara.

V. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN


Metode Mengajar : Ceramah dan Diskusi
K E G I A T A N WAKTU
PENGASUH ANAK ASUH

Kegiatan - Memimpin laguWASMI - Remaja menyanyi 2 menit


Awal - Memimpin doa. lagu Wasmi”
- Berdoa. 3 menit
-
1. Pengasuh mengabsen Remaja 1. Remaja menyatakan 70 menit
sekaligus mencari tau alasan kehadiran dengan cara
belum/tidak hadir.dan saling mengucapkan ayat hafalan
memperkenalkan diri yang diberikan minggu
sebelumnya.

2. Menyanyi lagu: “ 2. Remaja bernyanyi bersama


Inti Berjumpa Lagi” 3. Remaja berdoa bersama.
3. Berdoa bersama
4. Membaca Alkitab 4. Remaja membaca Alkitab
Kejadian 1: 26-27
5. ApersepsiPengasuh
Sekolah Minggu 5. Remaja menyimak dan
memberikan apersepsi mencatat.
tentang Homo Imago Dei
sesuai kesepakatan saat
bimbingan
6. Pengasuh menyampaikan
Pokok Bahasan , Sub 6. Remaja menyimak dan
Pokok Bahasan dan mencatat.
Tujuan Penyajian Khusus
dari materi yang akan
dibahas pada saat ini
7. .Pengasuh memulai
penyajian materi dengan 7. Remaja bersyukur dan
menguraikan poin tentang mencatat.
ayat bacaan dengan
Menjelaskan Homo
Imago Dei
8. Pengasuh memberikan
kesempatan kepada 8. Remaja menyimak dan
remaja untuk bertanya/ mencatat
mengkritisi pendalaman
materi ( Firman/ TKP 1)
sesuai pennjelasan awal
Pemgasuh.
9. Pengasuh Menyebutkan
arti Homo Imago Dei 9. Remaja menyimak dan
sebagai satu keutuhan. mencatat
10. Pengasuh Menjelaskan 10. Remaja menyimak dan
makna Homo Imago Dei mencatat
11. Pengasuh menjelaskan 11. Remaja menyimak dan
kan Hakikat Homo Imago mencatat.
Dei.

12. Pengasuh meminta remaja 12. Remaja berbagi dalam


berbagi dalam kelompok kelompok dan memilih ketua
dan menentukan ketua , sekertaris serta jurubicara.
sekertaris, juru bicara
dalam kelompok masing
masing. 13. Ketua kelpok mengorganissir
13. Pengasuh meminta remaja kelompok sehingga semua
berdiskusi untuk anggota kelompok berbicara
mendapatkan contoh menyampaikan contoh
dan Tanggungjawab tanggung jawab remaja
jawab remaja selaku selaku imago dei baik
Imago Dei dirumah maupun disekolah.
( dilingkungan tempat Sekertaris mencatat contoh
tinggal, maupun di yang disampaikan anggota.
sekolah).

14. Pengasuh meminta remaja 14. Ketua Mengatur jalannya


berkumpul dan presentasi masing masing
mempresentasikan hasil kelompok, juru bicara
diskusi. menyampaikan

15. Pengasuh memberikan


15. ketua mengatur agar
kesempatan kepada
pertanyaan / tanggapan ( jika
remaja saling menaggapi
ada)serta jawaban lebih
antar kelompok.
terarah.
16. Remaja bersyukur dan
16. Pengasuh memberi pujian
mencatat bagian penting.
dan meluruskan hasil
diskusi.

Kegiatan 1. Penyampaian Ayat Hafalan 1. Remaja mencatat untuk 15 menit


Penutup ( sesuai Kesepakatan saat dihafalkan.
bimbingan)

2. Pengasuh Sekolah Minggu 2. Remaja menyimak dan


menyimpulkan materi yang mencatat Nilai nilai positif
telah diajarkan dan untuk di laksanakan dalam
menekankan Nilai nilai positif kehidupan setiap hari
dari Sub Pokok Bahasan ini
sesuai kesepakatan saat
bimbingan.
3. pengasuh memberikan 3. Remaja menjawab baik
Evaluasi secara lisan maupun tulisan
4. pengasuh menutup proses 4. Remaja melakukan sesuai
belajar mengajar dengan petunjuk Pengasuh.
sebuah lagu yang di tentukan
remaja
5. Pengasuh mengajak semua
remaja berdoa singkat selesai
materi dipimpin oleh seorang
5. Remaja berdoa.
anak sekolah minggu

6. Pengasuh mengajak 6. Remaja Memberikan


Memberikan Persembahan Persembahan
sebagai tanda syukur

7. Berdoa bersama diakhiri Doa 7. Remaja Berdoa bersama


“Bapa Kami”( pokok doa
sesuai kondisi masing masing,
termasuk HUT,Duka,Syukur
Kenaikan Kelas, persiapan
Tes/ ujian serta pokok doa
pribadi yang akan
disampaikan anak anak
sebelum doa dimulai)

8. Menyanyi Lagu Penutup 8. Remaja Bernyanyi bersama


Trang Kristen Kecil Ku Punya

9. Pengasuh memohon berkat 9. Remaja menerima berkat


Berkat Tuhan

VI. EVALUASI
1. Sebutkan arti Imago Dei?
2. Jelaskan makna Homo Imago Dei?
3. Jelaskan Hakikat Homo Imago Dei?
4. Jelaskan peran dan tanggungjawab Remaja sebagai Homo Imago Dei?

VII. DAFTAR PUSTAKA


Sumber : Alkitab dan buku Teologi, Ajaran GPM
I. IDENTITAS
1. Progrm Sajian : Firman
2. Pokok Bahasan : 1.3 TUBUH SEBAGAI BAIT ALLAH
3. Sub Pokok Bahasan : 1.3.1. Memahami tubuh sebagai Bait Allah.
4. Bahan PA : I Kor. 3: 16-17
5. Jenjang / Sub Jenjang : Remaja / Remaja 2
6. Semester : Ganjil
7. Waktu Tatap Muka : 90 Menit

II. TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN (TUP) :


Setelah proses pembelajaran ini, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan
(kompetensi): memahami pola hidup sebagai ciptaan Allah.

III. TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN (TKP) :


Setelah proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan memiliki kemampuan
(kompetensi):
1. Menjelaskan arti tubuh sebagai bait Allah.
2. Menjelaskan makna tubuh sebagai bait Allah.
3. Mencirikan tubuh sebagai bait Allah.
4. Mencontohkan peran tubuh sebagai bait Allah.

IV. URAIAN MATERI


1. Teks dan Konteks
Yang ditekankan di sini ialah seluruh jemaat orang percaya sebagai Bait Allah dan
tempat kediaman Roh (bd. ayat 1Kor 3:9; 2Kor 6:16; Ef 2:21). Selaku Bait Allah di
tengah-tengah lingkungan yang bobrok, umat Allah di Korintus tidak boleh
berpartisipasi dalam kejahatan yang lazim dalam masyarakat itu, tetapi mereka harus
menolak segala bentuk kebejatan. Bait Allah harus kudus (ayat 1Kor 3:17) karena
Allah itu kudus (bd. 1Pet 1:14-16;
Paulus mengemukakan salah satu peringatan yang terkeras dalam PB kepada siapa
pun yang bertanggung jawab atas pembangunan jemaat Kristus. Bagian ini secara
khusus menyangkut semua orang yang mempunyai kedudukan sebagai pengajar atau
pemimpin. Jika seorang menajiskan atau merusak Bait Allah (yaitu, suatu jemaat
setempat atau sekelompok jemaat-jemaat setempat), Allah sendiri akan menghukum
orang itu dengan kehancuran yang dahsyat dan kematian kekal. Manusia
membinasakan dan merusak jemaat Kristus dengan cara:
1. melakukan kebejatan (1Kor 5:1);
2. menyokong dusta, penipuan, dan ambisi yang mementingkan diri (ayat 1Kor 3:3;
Kis 5:1-11);
3. menganjurkan ajaran palsu, menolak penyataan rasuli dan menunjukkan
ketidakacuhan terhadap kebenaran Alkitab (1Tim 4:1; Yud 1:4);
4. menerima dosa dan keduniawian di dalam jemaat (1Kor 5:1-2,5-7; Wahy 3:17);
5. mencoba membangun gereja dengan hikmat dunia atau dengan Injil yang
diputarbalikkan (1Kor 1:18-2:5; Fili 1:15-16).
2. Nilai-Nilai Teologis
 Arti tubuh sebagai bait Allah.
Tubuh di sini lazimnya menunjuk pada seluruh keberadaan fisik manusia yang
aktif didunia ini (1 Kor. 6:20).Hati, pikiran, dan jiwa manusia dikendalikan oleh
Roh Allah Yang Maha Kudus.Tubuh manusia sebagaimana diciptakan Allah,
adalah ‘sangatbaik’ (Kej. 1:31). Sedangkan, ‘bait Allah’ adalah menunjuk pada
tempat pusat beribadah, tempat Allah Yang Maha Kudus disembah”. Tubuh
merupakan tempat rumah Allah, ‘tempat tinggal Allah’.Tubuh adalah milik Allah
Yang Maha Kudus.
 Makna tubuh sebagai bait Allah.
Rasul Paulus di sini berbicara kepada para pembacanya untuk menekankan
bahwa “Kamu adalah bait Allah”. Hal ini sama dengan “kamu: tubuhmu,
pikiranmu, hatimu, jiwamu menjadi tempat tinggal Allah, Roh Allah. Dengan
kata lain, “tubuhmu seperti rumah suci tempat Allah disembah, dan Roh Allah
hidup di dalam kamu”.Tubuh sebagai bait Allah bermakna tubuh sebagai tempat
tinggal Allah yang Maha Kudus. Roh Kudus bertahkta dalam hati, pikiran, jiwa
manusia.Tubuh adalah milik Allah, yaitu, Roh Allah yang omnipotent
(=mahakuasa, berkuasa di mana-mana) dan Allah yang omniscience (=mahatahu,
serba mengetahui), Allah yang omnipresent (=mahahadir, yang hadir di mana-
mana), Allah yang benar-benar pencipta yang baik atas segala sesuatu yang ada.
 Tubuh yang mencirikan bait Allah.
Dengan tubuh sebagai bait Allah, yang merupakan tempat tinggal Allah, maka
tubuh mencirikan rumah Roh Allah yang berpusat di hati, jiwa dan pikiran
manusia. Tubuh harus bersih untuk layak menjadi tempat Roh Allah berdiam di
dalam hati, jiwa, pikiran, perasaan.Tubuh harus selalu dibaharui untuk Allah
tetap berkenan diam dan tinggal di dalamnya.
 Contoh Peran tubuh sebagai bait Allah.
1) Tubuh dijaga agar tidak dicemari .
2) Tubuh adalah khusus tempat tempat tinggal Roh Allah, milik Allah sendiri
saja.
3) Tubuh yang tidak dirusak.
4) Tubuh yang dihargai.
5) Tubuh yang dirawat.
6) Tubuh yang dipelihara.
7) Tubuh yang berguna bagi diri sendiri.
8) Tubuh yang berguna bagi orang lain.
9) Tubuh yang berguna bagi alam lingkungan sekitar kita.
10) Tubuh yang berguna bagi kemuliaan Allah Sang Pencipta.
-
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MINGGU
MetodeMengajar :Setiap anak adalah pengasuh.
K E G I A T A N WAKTU
PENGASUH ANAK ASUH

Kegiatan - Memimpin lagu. - Menyanyi.LAGU 2 menit


Awal WASMI WASMI 3 menit
- Memimpin doa. - Berdoa.
-
-
1. Pengasuh mengabsen 1. Remaja menjawab kehadiran
Remaja sekaligus mencari dengan cara mengucapkan
tau alasan belum/tidak ayat hafalan.
hadir.dan mengecek ayat
hafalan
2. Menyanyi lagu: “ Berjumpa 2. Temaja bernyanyi bersama
Lagi” 3. Remaja berdoa bersama
3. Berdoa bersama 4. RemajaMembaca Alkitab
4. Membaca Alkitab secara bersama sama.

5. Pengasuh Sekolah Minggu 5. maja Menyimak materi. 70 menit


memberikan apersepsi
tentang Memahami tubuh
sebagai Bait Allah.
Atau .sesuai kesepakatan
saat bimbingan
Kegiatan 6. Pengasuh menyampaikan 6. Remaja menyimak dan
Inti Pokok Bahasan , Sub mencatat
Pokok Bahasan dan Tujuan
Penyajian Khusus dari
materi yang akan dibahas
pada saat ini
7. Pengasuh memulai
penyajian materi dengan 7. Menanggap penjelasan materi.
menguraikan poin tentang
ayat bacaan dengan
Mengarti tubuh sebagai
Bait Allah.
Pengasuh memberikan
kesempatan kepada remaja
untuk bertanya/ mengkritisi
pendalaman materi (
Firman/ TKP 1) sesuai
penjelasan awal Pengasuh. 8. Remaja mencermati dan
8. Pengasuh meminta remaja mengkritisi/ brtanya
mencermati dan mengkritisi
penjelasan Pengasuh. 9. Remaja menyimak dan
9. Pengasuh menjawab mencatat
pertanyaan remaja dan
meluruskan. 10. Remaja menyimak dan
10. Pengasuh memberikan mencatat.
pujian / penghargaan dan
meluruskan jawaban 11. Remaja menyimak dan
remaja. mencatat .
11. Pengasuh Menjelaskan arti
tubuh sebagai bait Allah, 12. Remaja menanggapi dan
sesuaimateri pada TKP 1. mencoba mengerti .
12. Pengasuh meminta
tanggapan Remaja atas 13. Remaja bersyukur.
penjelasan
13. Pengasuh memuji / 14. Remaja mencatat dan
memberikan penghargaan mencermati penjelasan
atas tanggapan remaja. pengasuh.
14. Pengasuh Menjelaskan
makna tubuh sebagai bait
Allah.sesuai materi TKP 2
15. Remaja menerima kertas da
mencoba menulis pertanyaan (
15. Pengasuh membagikan
misalnya :
kertas kepada setiap Anak
dan meminta anak untuk
menuliskan pertanyaan a.Apakah jika kita mengatakan
tentang ; sudah memaafkan tetapi kita
tetap mengungkit kesalahan
a) Ciri ciri tubuh sebagai adik kita, apakah itu kita telah
bait Allah ( hati, jiwa menjadikan hat/ jiwa/ pikiran
dan pikiran) kita sebagai bait Allah?
b) Contoh peran remaja Tolong jelaskan alasannya.
yang sebagai Bait b. Saya setia memberikan
Allah. makanan kepada Anjing ,
apakah saya sudah melakukan
contoh peran sebagai bait
Allah, tolong jelaskan
alasannya (contoh poin 9)
TKP 4
16. Remaja mengumpulkan
kertasdan membagikan
kembali secara acak.

16. Pengasuh meminta seorang


remaja mengumpulkan 17. Remaja membaca dan
kertas dan kemudian berusaha memahami
mengocok kan Kembali pertanyaan sekaligus
untuk dibagikan secara mempersiapkan jawaban.
acak kepada remaja.
17. Pengasuh meminta remaja
membaca dan memahami
pertanyaan serta 18. Remaja menjawab sesuai
mempersiapkan jawaban pemahaman remaja.
sesuai permintaan dalam
kertas tersebut.
18. Pengasuh meminta remaja 19. Remaja menyimak dan
yang siap menjawab dan mencatat.
mendorong remaja yang
lainpun agar berusaha
menjawab pertanyaan
teman.
19. Pengasuh mempersilakan
Remaja lainya untuk bisa
melengkapi jawaban
remaja.

Kegiatan 1. Penyampaian Ayat 1. Remaja mencatat untuk 15 menit


Penutup Hafalan ( sesuai dihafalkan.
Kesepakatan saat
bimbingan)
2. Pengasuh Sekolah Minggu 2. Remaja menyimak dan mencatat
menyimpulkan materi Nilai nilai positif untuk di
yang telah diajarkan dan laksanakan dalam kehidupan
menekankan Nilai nilai setiap hari
positif dari Sub Pokok
Bahasan ini sesuai
kesepakatan saat
bimbingan. 3. Remaja menjawab baik secara
3. pengasuh memberikan lisan maupun tulisan
Evaluasi 4. Remaja melakukan sesuai
4. pengasuh menutup proses petunjuk Pengasuh.
belajar mengajar dengan
sebuah lagu yang di
tentukan remaja
5. Pengasuh mengajak semua
5. Remaja berdoa.
remaja berdoa singkat
selesai materi dipimpin
oleh seorang Remaja

6. Pengasuh mengajak 6. Remaja Memberikan


Memberikan Persembahan Persembahan
sebagai tanda syukur

7. Berdoa bersama diakhiri 7. Remaja Berdoa bersama


Doa “Bapa Kami”( pokok
doa sesuai kondisi masing
masing, termasuk
HUT,Duka,Syukur
Kenaikan Kelas, persiapan
Tes/ ujian serta pokok doa
pribadi yang akan
disampaikan anak anak
sebelum doa dimulai)

8. Menyanyi Lagu Penutup 8. Remaja Bernyanyi bersama


Trang Kristen Kecil Ku
Punya

9. .Pengasuh memohon 9. Remaja menerima berkat Tuhan


berkat Berkat

VI. EVALUASI
1. Jelaskan arti tubuh sebagai bait Allah!
2. Jelaskan makna tubuh sebagai bait Allah?
3. Jelaskan tubuh yang mencirikan sebagai bait Allah?
4. Berikan contoh peran tubuh sebagai bait Allah!

VII. DAFTAR KEPUSTAKAAN:


1. J.D. Douglas Ed., EnsiklopediMasaKiniJilid II M-Z. Jakarta: CempakaPutih, 1996.
2. M.K. Sembiring ed., PedomanPenafsiranAlkitabSurat Paulus Yang
PertamaKepadaJemaat di Korintus. Jakarta: LAI, 2010.
3. W.R.F. Browning, KamusAlkitab. Jakarta: PT BPK GunungMulia, 2007.

I. IDENTITAS
1. Program Sajian : Firman
2. Pokok Bahasan : 1.3. MERAWAT TUBUH SEBAGAI BAIT ALLAH
3. Sub Pokok Bahasan : 1.3.2. Merawat Tubuh Sebagai Bait Allah.
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Habakuk 2: 6-20.
5. Jenjang / Sub Jenjang : Remaja/ Remaja 2
6. Semester : Ganjil
7. Pertemuan :

II. TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN (TUP) :


Setelah proses pembelajaranini, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan
(kompetensi): memahami pola hidup sebagai ciptaan Allah.

III. TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN (TKP) :


Setelah proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan memiliki kemampuan (kompetensi):
1. Menguraikan cara merawat tubuh sebagai bait Allah.
2. Mengemukakan pendapat alasan mengapa beta perlu merawat tubuh sebagai bait Allah.
3. Mengemukakan pendapat manfaat merawat tubuh sebagai bait Allah.

IV. URAIAN MATERI


1. Cara Merawat Tubuh Sebagai Bait Allah.
Tubuh sebagai bait Allah perlu dijaga agar tidak mendatangkan celaka atau malapetaka
atas kehidupan kita. Tubuh yang menjadi tempat Allah diam di dalamnya, akan terlepas
dari cengkeraman kuasa jahat yang muncul dalam bentuk: agresi (ay 6-8), mementingkan
diri sendiri (ay. 9-11), kekerasan dan ketidakadilan (ay. 12-14), kebiadaban (ay. 15-17),
dan penyembahan berhala (ay.18-19).Tubuh yang didiamiRoh Allah tidak akan dipakai
untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang berlawanan dengan kehendak dan kasih
Allah.

2. Alasan Perlunya MerawatTubuh Sebagai Bait Allah.


Tubuh kita layak untuk dirawat agar tetapbugar, sehat, secara jasmani dan rohani, dengan
cara, misalnya; berolah raga yang cukup, tidur atau istirahat yang cukup, makan makanan
yang sehat, minum air putih yang cukup, mengelolahati, pikiran, jiwa, perasaan agar
tetaptenang, damai dan bahagia. Di atas semuanya itu, kita perlu merawat tubuh yang
menjadi tempat tinggal Allah dengan menggunakan tubuh kita untuk melakukan :hal-hal
yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis,
semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji. Maka Allah
Sang Sumber Damai sejahtera akan menyertai kita dan tetap tinggal di dalam kita (Filipi
4: 8-9).

3. Manfaat Merawat Tubuh Sebagai Bait Allah.


Dengan merawat tubuh yang adalah bait Allah, maka akan bermanfaat bagi
kebahagiaan hidup kita yang bebas dari penindasan penguasa jahat. Tubuh yang
merupakan anugerah Allah dan yang menjadi tempat tinggal Allah adalah ciptaan
Allah yang baik adanya. Untuk itu tubuh kita perlu tetap dirawat agar supaya Allah
dimuliakan dan diagungkan melalui tubuh kita yang sehat, baik, bersih, secara rohani
dan jasmani. Dengan demikian manfaat yang sangat terpuji adalah orang lain juga
akan memuji Allah Sang Pencipta tubuh kita dengan melihat tubuh kita yang bersih
dan sehat secara fisik, moral dan spiritual.

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MINGGU


Metode Mengajar :Diskusi
K E G I A T A N WAKTU
PENGASUH ANAK ASUH

Kegiatan - Memimpin sebuah lagu. - Menyanyi. 2 menit


Awal - Memimpin doa. - Berdoa. 3 menit

1. Pengasuh mengabsen Remaja 1. Remaja menyatakan 70 menit


sekaligus mencari tau alasan kehadiran dengan
belum/tidak hadir.dan mengucapkan ayat
meminta remaja hafalan.
mengucapkan ayat hafalan 2. Remaja Bernyanyi
yang diberikan minggu bersama
sebelumnya. 3. Berdoa bersama
Kegiatan 2. Menyanyi lagu: “ Berjumpa
Inti Lagi” 4. Remaja membaca
3. Berdoa bersama Alkitab secara bergiliran
4. Membaca Alkitab berdiri
Habakuk 2: 6-20. 5. Remaja menyimak
5. Pengasuh Sekolah Minggu
memberikan apersepsi tentang
Merawat Tubuh Sebagai Bait
Allah atau .sesuai kesepakatan 6. Remaja mencermati dan
saat bimbingan mencatat
6. Pengasuh menyampaikan
Pokok Bahasan , Sub Pokok
Bahasan dan Tujuan
Penyajian Khusus dari materi
yang akan dibahas pada saat 7. Menanggapi penjelasan
ini materi.

7. Pengasuh memulai penyajian


materi dengan menguraikan
poin tentang ayat bacaan
dengan Menjelaskan arti
Merawat Tubuh Sebagai Bait 8. Remaja mencermati dan
Allah. bertanya bagian yang
8. Pengasuh memberikan butuh penjelasan.
kesempatan kepada remaja
untuk bertanya/ mengkritisi
pendalaman materi ( Firman/ 9. Remaja menyimak dan
TKP 1) sesuai pennjelasan mencatat.
awal Pemgasuh. 10. Remaja menyimak dan
9. Pengasuh Menguraikan cara mencatat.
merawat tubuh sebagai bait
Allah. 11. Remaja berkelompok,
10. Pengasuh Menyampaikan memilih ketua, sekeratris
pendapat alasan mengapa dan juru bicara.
perlu merawat tubuh sebagai 12. Remaja berdiskusi.
bait Allah.
11. Pengasuh meminta remaja
berkelompok ( 2 Kelompk)
dan menentukan ketua
sekertaris juru bicara ( secara 13. Remaja Kembali
bergantian) bergabung dan masing
12. Pengasuh membagi masing kelompok
pertanyaan Diskusi “manfaat mempresentasikan hasil
merawat tubuh sebagai bait diskusi yang di atur oleh
Allah.” Dan meminta remaja ketua kelompk.
berdiskusi selama 10 menit. 14. Remaja melengkapi
13. Pengasuh meminta remaja jawaban rekan dalam
Kembali berkumpul dan kelompok maupun antar
mempresentasikan hasil kelompok.
diskusi kelompok. yang 15. Remaja bersyukur dan
dipimpin oleh masing masing mencatat.
ketua kelompok.

14. Pengasuh meminta remaja


saling melengkapi.
15. Pengasuh memberikan pujian
dan meluruskan jawaban/
pernyataan masing masing
kelompok.

Kegiatan 1. Penyampaian Ayat Hafalan 1. Remaja mencatat untuk 15 menit


Penutup ( sesuai Kesepakatan saat dihafalkan.
bimbingan)

2. Pengasuh Sekolah Minggu 2. Remaja menyimak dan


menyimpulkan materi yang mencatat Nilai nilai
telah diajarkan dan positif untuk di
menekankan Nilai nilai positif laksanakan dalam
dari Sub Pokok Bahasan ini kehidupan setiap hari
sesuai kesepakatan saat 3. Remaja menjawab baik
bimbingan. secara lisan maupun
3. pengasuh memberikan tulisan
Evaluasi 4. Remaja melakukan
4. pengasuh menutup proses sesuai petunjuk
belajar mengajar dengan Pengasuh.
sebuah lagu yang di tentukan
remaja
5. Remaja berdoa.

5. Pengasuh mengajak semua


remaja berdoa singkat selesai
materi dipimpin oleh seorang
Remaja

6. Pengasuh mengajak 6. Remaja Memberikan


Memberikan Persembahan Persembahan
sebagai tanda syukur

7. Berdoa bersama diakhiri Doa 7. Remaja Berdoa bersama


“Bapa Kami”( pokok doa
sesuai kondisi masing masing,
termasuk HUT,Duka,Syukur
Kenaikan Kelas, persiapan
Tes/ ujian serta pokok doa
pribadi yang akan
disampaikan anak anak
sebelum doa dimulai)

8. Menyanyi Lagu Penutup 8. Remaja Bernyanyi


Trang Kristen Kecil Ku Punya bersama

9. Pengasuh memohon berkat 9. Remaja menerima berkat


Berkat Tuhan

V. EVALUASI :
1. sebutkan cara merawat tubuh sebagai bait Allah!
2. Kemukakan pendapatmu tentang alasan mengapa perlu merawat tubuhmu sebagai bait
Allah!
3. Kemukakan pendapatmu tentang manfaat merawat tubuhmu sebagai bait Allah!
VI. DAFTAR PUSTAKA

MEDIA / ALAT PERAGA :


Poster tubuh sebagai bait Allah & Cara-cara merawat tubuh sebagai bait Allah.
I. IDENTITAS
1. Program sajian : Firman
2. Pokok Bahasan : Gerakan Oikumene
3. Sub Pokok Bahasan : Gereja Sebagai Persekutuan Orang Percaya
4. Bahan Bacaan/ Alkitab : Roma 12: 1-8 ; 1 Kor 12:7 ; Matius 18:20

5. Jenjang / Sub Jenjang : Remaja / Remaja 2


6. Semester : Ganjil :
7. Waktu Tatap Muka : 90 Menit
II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN (TUP)
Anak memahami gerakan oikumene, sebagai persekutuan orang percaya di dalam gereja

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN (TKP)


Setelah selesai penyajian materi, diharapkan anak dapat:
1. Menjelaskan pengertian Gereja
2. Menjelaskan pengertian Gereja sebagai Persekutuan
3. Menguraikan Tugas Gereja sebagai Persekutuan orang Percaya

IV. URAIAN MATERI :


1. Pengertian Gereja

Secara Etimologi Gereja berasal dari kata Portugis: Igreya, yang merupakan
terjemahan dari kata Yunani Kyriake. Kyriake berarti yang memiliki Tuhan. Milik
Tuhan disini adalah orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juru
Selamatnya. Maka yang dimaksud dengan gereja adalah persekutuan para orang
beriman.

2. Gereja Sebagai Persekutuan

Gereja sebagai persekutuan adalah orang-orang yang percaya kepada Kristus dan
telah mengalami penyucian diri melalui suatu baptisan sehingga bisa keluar dari
kehidupan yang gelap kepada terang Allah yang ajaib itu dan berinteraksi satu sama
lain dalam sebuah ikatan kasih Kristus (KPR,2:41-47). Gereja sebagai persekutuan
digunakan oleh Allah hanya sebagai alat untuk karya penyelamatan-Nya yakni
menyampaikan kabar baik kepada orang miskin, memberikan pembebasan terhadap
orang- orang tawanan, memberi penglihatan bagi orang-orang buta dan membebaskan
orang- orang yang tertindas serta memberitakan tahun rahmat Tuhan (Luk,4:18-19).

Gereja sebagai persekutuan adalah kebersamaan dan kesatuan di antara anggota-


anggotanya di dalam dan dengan Kristus untuk saling menghidupkan. Hal ini paling
jelas dalam ungkapan gereja sebagai tubuh Kristus. Di dalam ungkapan itu, tiap-tiap
anggota tidak dilihat berdiri sendiri terlepas dari lainnya melainkan dilihat dalam
kebersamaan dan kesatuan yang saling memperhatikan dan saling menopang.

Gereja dikatakan sebagai lembaga persekutuan maka gereja harus memiliki cirri- ciri
tertentu. Cirinya adalah bahwa gereja sebagai lembaga persekutuan itu ditempatkan
oleh Allah didunia untuk melayani Allah dan manusia. Sehingga dengan adanya
persekutuan gereja harus bisa melakukan tugas dan panggilannya dengan baik dalam
hal ini Koinonia (bersekutu), Marturia (bersaksi), Diakonia (Melayani) dan
oikonomia (kesejahteraan). alasan gereja itu harus bersekutu antara lain:

1. Persekutuan itu memang harus dijaga, dipelihara dan dipertahankan. Oleh


karena itu cara untuk memelihara, menjaga dan mempertahankan persekutuan
tersebut adalah melakuakan kebaktian, mengikuti sakramen, melaksanakan
penggembalaan atau pastoral dan melakukan berbagai pengembangan
pemberdayaan terhadap masyarakat.
2. Gereja sebagai lembaga persekutuan adalah gereja yang hadir dan ada dunia
ditengah- tengah berbagai kenyataan hidup atau masalah tertentu baik dalam
lingkungan masyarakat, gereja, jemaat dan lain sebaginya.

3.Tugas Gereja Sebagai Persekutuan

Oleh karena itu maka didalam persekutuan itulah, gereja harus melakukan
tugas dan panggilannya, agar melalui tugas dan panggilan tersebut orang lain
mengenal dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Dalam gereja sebagai lembaga persekutuan itu haruslah berlangsung hidup
dimana saling memperhatikan, menguatkan, mendorong, menasihatkan dan
menerima serta bisa menghadirkan tanda- tanda Kerajaan Allah yang bukan
saja melalui sebuah perkataan saja tetapi harus melalui tindakan nyata dimana
bisa menghadirkan syalom Allah seperti sukacita, damai sejahtera, rasa aman.
Tentram dan lain sebaginya.
Oleh karena itu maka makna sebuah persekutuan bagi orang- orang
percaya adalah bagaimana gereja harus mendayagunakan karunia- karunia
yang ada sehingga tercipta persekutuan yang semakin indah dan gereja harus
membuka diri terhadap yang lain bahwa dirinya dan orang lain itu adalah
berbeda tapi janganlah perbedaan itu dijadikan menjadi jurang pemisah
antara satu dengan lainnya tetapi perbedaan itu harus dilihat sebagai suatu
kekayaan yang dapat memperkaya satu dengan yang lainnya.

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Metode Mengajar :Ceramah dan tanya Jawab


K E G I A T A N WAKTU
PENGASUH ANAK ASUH

Kegiatan - Memimpin sebuah - Menyanyi. 2 menit


Awal lagu “WASMI
- Memimpin doa.
- Memimpin - Berdoa. 3 menit
pembacaan Alkitab. - Membaca
Alkitab.
1. Pengasuh mengabsen 1. Remaja menyatakan 70 menit
Remaja sekaligus mencari kehadiran dengan cara
tau alasan belum/tidak mengucapkan ayat
hadir.dan saling hafalan yang diberikan
memperkenalkan diri minggu sebelumnya.
Kegiatan Inti
2. Menyanyi lagu: “ 2. Remaja bernyanyi
Berjumpa Lagi” bersama
3. Berdoa bersama 3. Remaja berdoa bersama
4. Membaca Alkitab 4. Remaja membaca
Roma 12: 1-8 ; 1 Kor Alkitab secara bergiliran
12:7 ; Matius 18:20 sambal berdiri.
5. Pengasuh Sekolah 5. Remaja menyimak
Minggu memberikan
apersepsi tentang
Gereja Sebagai
Persekutuan Orang
Percaya.sesuai
kesepakatan saat
bimbingan 6. Remaja menyimak dan
6. Pengasuh mencatat.
menyampaikan Pokok
Bahasan , Sub Pokok
Bahasan dan Tujuan
Penyajian Khusus dari
materi yang akan
dibahas pada saat ini

7. Pengasuh memulai 7. Remaja berusaha


penyajian materi \mengkritisi Penjelasan
dengan menguraikan Pengasuh.
poin tentang ayat
bacaan dengan
Menjelaskan Gereja
Sebagai Persekutuan
Orang Percaya
8. Pengasuh memberikan
kesempatan kepada 8. Remaja mengkritisi dan
remaja untuk bertanya/ bertanya bagian yang
mengkritisi belum dimengerti.
pendalaman materi (
Firman/ TKP 1)
sesuai pennjelasan awal
Pemgasuh.

9. Remaja menjawab sesuai


9. Pengasuh bertanya pengetahuannya.
kepada Remaja , apa
itu gereja menurut
Remaja 10. Remaja menyimak dan
mencatat.
10. Pengasuh menjelaskan
pengertian Gereja
sesuai uraian Materi. 11. Remaja menanggapi
pernyataan Pengasuh.
11. Pengasuh
mempersilakan remaja
untuk menanggapi
pernyataan pengasuh. 12. Remaja menjawab sesuai
pengetahuan remaja.
12. Pengasuh mencoba
bertanya kepada remaja
apa yang remaja
ketahui tentang Gereja 13. Remaja bersyukur dan
sebagai Persekutuan mencatat.
13. Pengasuh memberikan
penghargaan/ pujian
kepada remaja yang
mencoba
mengemukakan 14. Remaja mencermati dan
pemdapat serta mencatat.
meluruskan .
14. Pengasuh Menjelaskan
pengertian Gereja 15. Remaja menyimak dan
sebagai Persekutuan mencatat
sesuai uraian materi.
15. Menguraikan Tugas
Gereja sebagai
Persekutuan orang 16. Remaja menguraikan
Percaya tugas gereja dengan
16. Pengasuh meminta menggunakan kalimat
remaja mencoba masing masing.
menguraikan tugas
Gereja sebagai
perserkutuan dengan
menggunakan kata kata
sendiri.

Kegiatan 1. Penyampaian Ayat Hafalan 1. Remaja mencatat untuk 15 menit


Penutup ( sesuai Kesepakatan saat dihafalkan.
bimbingan)

2. Pengasuh Sekolah Minggu 2. Remaja menyimak dan


menyimpulkan materi yang mencatat Nilai nilai positif
telah diajarkan dan untuk di laksanakan dalam
menekankan Nilai nilai kehidupan setiap hari
positif dari Sub Pokok
Bahasan ini sesuai
kesepakatan saat
bimbingan.
3. pengasuh memberikan
Evaluasi 3. Remaja menjawab baik
4. pengasuh menutup proses secara lisan maupun tulisan
belajar mengajar dengan 4. Remaja melakukan sesuai
sebuah lagu yang di petunjuk Pengasuh.
tentukan remaja
5. Pengasuh mengajak semua
remaja berdoa singkat
selesai materi dipimpin
5. Remaja berdoa.
oleh seorang Remaja

6. Pengasuh mengajak 6. Remaja Memberikan


Memberikan Persembahan Persembahan
sebagai tanda syukur

7. Berdoa bersama diakhiri 7. Remaja Berdoa bersama


Doa “Bapa Kami”( pokok
doa sesuai kondisi masing
masing, termasuk
HUT,Duka,Syukur
Kenaikan Kelas, persiapan
Tes/ ujian serta pokok doa
pribadi yang akan
disampaikan anak anak
sebelum doa dimulai)

8. Menyanyi Lagu Penutup 8. Remaja Bernyanyi bersama


Trang Kristen Kecil Ku
Punya

9. Pengasuh memohon berkat 9. Remaja menerima berkat


Berkat Tuhan
V. EVALUASI
1. Menyebutkan arti Gereja
2. Menjelaskan konsep Gereja sebagai persekutuan
VI. DAFTAR PUSTAKA

I. IDENTITAS
1. Program Sajian : Firman
2. Pokok Bahasan : Kemampuan Remaja Mengelola Sumber Daya Alam
3. Sub Pokok Bahasa n : Etos Kerja Remaja
4. Bahan Bacaan/ Alkitab : 2 Tes 3:1-15

5. Jenjang / Sub Jenjang : Remaja / Remaja 2


6. Semester : Ganjil :
7. Waktu Penyajian : 90 Menit

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN (TUP)


Memahami kemampuan untuk mengelola sumber daya alam berbasis kepulauan, dilihat
dari sisi etos kerja remaja

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN (TKP)


Setelah selesai penyajian materi, diharapkan anak dapat:
1. Memahami tentang Etos Kerja
2. Menjelaskan manfaat etos kerja bagi remaja
3. menyebutkan contoh-contohnnya

IV. URAIAN MATERI


1. Pengertian Etos dan Etos Kerja
Etos berasal dari bahasa yunani (etos), yang berarti sikap, kepribadian, watak,
karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu,
tetapi juga oleh sekelompok bahkan masyarakat. Dengan demikian etos kerja adalah
semangat kerja dari seseorang atau kelompok tertentu.
Berikut etos kerja mencakup semua perilaku kerja yang positif seperti;
a. Disiplin, adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah
ditetapkan tanpa pamrih
b. Rajin, adalah sikap melakukan sesuatu hal dengan bersungguh-sungguh
untuk mencapai suatu tujuan
c. Mempunyai komitmen yang tinggi, adalah sikap yag menaati atau
mematuhi janjinya untuk terus berusaha mendapatkan hasil yang
maksimal.
d. Konsisten, adalah sikap memegang teguh suatu prinsip atau pendirian dari
segala hal yang telah ditentukan maupun sesuai dengan ucapan yang telah
dilontarkan.
e. Jujur, adalah sikap yang menceriminkan adanya keserasian dan kesesuaian
antara perkataan, hati, dan perbuatan.

2. Manfaat Etos Kerja Bagi Remaja

Remaja dalam pengembangan diri, maka sangatlah membutuhkan etos kerja.


Remaja yang ber-etos kerja berarti dalam sikap dan perilakunya benar-benar
mencerminkan hal yang positif. manfaat etos kerja yang wajib diketahui, antara
lain:

1. Dengan memiliki etos kerja yang tinggi akan menjadikan hasil kerja dengan
kualitas yang lebih baik.
2. Etos kerja akan bermanfaat untuk membuka semua jaringan dalam komunikasi,
keterbukaan, kegotongroyongan, kekeluargaan, dan kebersamaan. Selain itu, etos
kerja bermanfaat untuk menemukan kesalahan dan cepat untuk memperbaikinya,
serta cepat memperbaiki perkembangan yang timbul dari luar, dan juga akan dapat
mengurangi laporan berupa data dan informasi yang salah maupun palsu.
3. Manfaat lainnya yaitu jika memiliki etos kerja yang tinggi, maka akan menjadikan
tingkat efisiensi dalam melakukan pekerjaan tinggi, kerajinan akan meningkat serta
tingkat absensi akan berkurang, dan sikap tepat waktu atau disiplin.
4. Adanya jiwa etos kerja akan membuat seseorang untuk melakukan perubahan atau
fleksibel dan mempunyai sifat gesit dalam mempergunakan setiap kesempatan yang
muncul.
5. Etos kerja memiliki manfaat untuk meningkatkan kerjasama. Jika semua orang
memiliki jiwa etos kerja yang sama tinggi, maka semua akan bersama-sama
menyelesaikan tugas. Selain itu juga setiap orang akan lebih sadar terhadap
tanggung jawabnya masing-masing dengan sangat baik. Dengan demikian, maka
tidak ada lagi istilah saling menguntungkan orang lain.
6. Etos kerja juga bermanfaat untuk meciptakan suasana kerja yang nyaman.
Membudayakan jiwa etos kerja yang tinggi dalam lingkungan pekerjaan, akan
memberikan tanggung jawabnya yang baik pada semua yang terlibat pada
lingkungan kerja tersebut. Semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan atau tugas,
akan dikerjakan dengan tepat waktu. Hal ini akan menimbulkan suasana kerja yang
nyaman ketika semua orang telah menyelesaikan pekerjaannya sesuai target dan
tepat waktu.
7. Menciptakan kekompakan dalam bekerja menjadi salah satu manfaat etos kerja
yang paling penting. Akan menjadi perbandingan dalam lingkungan kerja jika satu
orang memiliki etis kerja tinggi sedang yang lain malah malas-malasan. Hal ini
menjadi tugas kelompok yang membutuhkan kerja sama, karena tentu saja
pekerjaan tidak dapat terselesaikan dengan baik. Namun, apabila semua semua
anggota memiliki etos kerja yang sama-sama tinggi, maka dapat dipastikan jika
kelompok kerja tersebut akan harmonis dan kompak serta secara otomatis pekerjaan
dapat terselesaikan dengan baik dan akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
8. Manfaat etos kerja lainnya yaitu untuk mendorong timbulnya tingkah laku atau
perbuatan dan akan membuat lebih bergairah dalam kegiatan atau aktivitas. Selain
itu, etos kerja yang tinggi juga bermanfaat sebagai penggerak.
Berdasarkan penjelasan di atas, itulah beberapa manfaat etos kerja yang wajib
diketaui. Etos kerja yang tinggi, akan membuat individu ataupun kelompok menjadi
lebih baik dalam melakukan pekerjaan ataupun hal lainnya. Hal ini disebabkan
karena setiap orang yang memiliki etos kerja, akan lebih terlihat pada sikap serta
tingkah lakunya dalam melakukan pekerjaan atau bekerja.

3. Contoh Etos Kerja yang baik :


a. Disiplin, misalnya; menjalankan semua peraturan disekolah, mengumpulkan
tugas tepat pada waktu yang ditentukan, dll.
b. Rajin, misalnya; belajar yang giat untuk mencapai nilai terbaik, membuat
kerajinan tangan untuk dijual, rumahkan untuk mencapai kebersihan
lingkungan, dll.
c. Mempunyai komitmen yang tinggi, misalnya; memasang target untuk
mendapat juara pertama di kelas, dll.
d. Konsisten, misalnya; tetap mempertahankan jawaban awal, dalam menjawab
suatu persoalan, cita-cita yang telah direncanakan dan sampaikan sejak kecil
akan tetap dipertahankan sampai dapat menggapainya, dll.
e. Jujur, misalnya jika kedapatan pena yang kita gunakan milik teman berarti
haruslah menyampaikan sebenarnya dan mengembalikan, jika kedapatan
melihat uang orang lain jatuh maka yang dilakukan ialah mengambil dan
mengembalikannya, dll.

Langkah-Langkah Pembelajaran di Sekolah Minggu


Metode Mengajar: Cerita, Tanya jawab, Ceramah
KEGIATAN KEGIATAN PENGASUH KEGIATAN ANAK WAKTU
Kegiatan - Memimpin bernyanyi - Bernyanyi bersama- 2 menit
Awal bersama “WASMI” sama lagu, “WASMI”

- Doa bersama - Doa bersama 3 menit

Pembagian ke masing-masing jenjang atau sub jenjang


Kegiatan Inti 1. Pengasuh mengabsen 1. Remaja menyatakan
Remaja sekaligus kehadiran dengan 70 menit
mencari tau alasan cara mengucapkan
belum/tidak hadir.dan ayat hafalan yang
saling diberikan minggu
memperkenalkan diri sebelumnya.

2. Menyanyi lagu: “Satu 2. Menyanyi


Tangan tak Kuat bersama lagu
Berjuang” “Satu Tangan Tak 1
3. Berdoa bersama Kuat Berjuang“
4. Membaca Alkitab 2 3. Berdoa bersama
Tes 3:1-15 4. Remaja membaca
Alkitab
5. Apersepsi
Pengasuh Sekolah 5. Remaja
Minggu memberikan menyimak .
apersepsi tentang
Etos Kerja Remaja
atau sesuai 6. Remaja
kesepakatan saat menyimak dan
bimbingan mencatat.
6. Pengasuh
menyampaikan
Pokok Bahasan , Sub
Pokok Bahasan dan
Tujuan Penyajian
Khusus dari materi
yang akan dibahas
pada saat ini

7. Pengasuh memulai 7. Remaja mencermati


penyajian materi dan mencatat.
dengan menguraikan
poin tentang ayat
bacaan dengan
Menjelaskan arti Etos
Kerja Remaja
8. Pengasuh 8. Remaja mengkritisi/
memberikan menanyakan hal yang
kesempatan kepada belum jelas.
remaja untuk
bertanya/ mengkritisi
pendalaman materi
sesuai penjelasan
9. Remaja mencoba
awal Pengasuh.
menjjelaskan kata
9. Pengasuh meminta
Etos Kerja sesuai
remaja menjelaskan
yang diketahui.
kata Etos kerja sesuai
pengetahuan remaja.
10. Remaja bersyukur
dan mencermati serta
10. Pengasuh memuji dan
mencatat.
meluruskan
pernyataan remaja
11. Remaja mencermati
11. Pengasuh
dan mencatat
menjelaskan Etos
kerja sesuai uraian
12. Remaja mencermati
materi
dan mencatat
12. Pengasuh Menjelaskn
manfaat etos kerja bagi
13. Remaja memberikan
remaja
contoh etos kerja
13. Pengasuh meminta
yang baik.
remaja memberikan
contoh etos kerja
yang baik.

Kegiatan 1. Penyampaian Ayat 1. Remaja mencatat 15 menit


Penutup Hafalan ( sesuai untuk dihafalkan.
Kesepakatan saat
bimbingan)
2. Pengasuh Sekolah 2. Remaja menyimak
Minggu menyimpulkan dan mencatat Nilai
materi yang telah nilai positif untuk di
diajarkan dan laksanakan dalam
menekankan Nilai nilai kehidupan setiap hari
positif dari Sub Pokok
Bahasan ini sesuai
kesepakatan saat
bimbingan.
3. Guru sekolah minggu
memberikan Evaluasi 3. Remaja menjawab
4. Guru sekolah minggu baik secara lisan
menutup proses belajar maupun tulisan
mengajar dengan sebuah 4. Remaja melakukan
lagu” Satua Tangan Tak sesuai petunjuk
kuat Berjuang” Pengasuh.
5. Pengasuh meminta
remaja berdoa yang
dipimpin oleh seorang
5. Remaja berdoa.
remaja

6. Memberikan 6. Remaja Memberikan


Persembahan Persembahan

7. Berdoa bersama diakhiri 7. Remaja Berdoa


Doa “Bapa Kami”( bersama
pokok doa sesuai
kondisi masing masing,
termasuk
HUT,Duka,Syukur
Kenaikan Kelas,
persiapan Tes/ ujian
serta pokok doa pribadi
yang akan disampaikan
anak anak sebelum doa
dimulai)

8. Menyanyi Lagu Penutup 8. Remaja Bernyanyi


Trang Kristen Kecil Ku bersama
Punya

9. Doa Berkat 9. Remaja menerima


berkat Tuhan

V. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian etos kerja?
2. Jelaskan manfaat etos kerja bagi remaja?
3.

I. IDENTITAS
1. Program Sajian : Firman
2. Pokok Bahasan : Keragaman Ciptaan Tuhan
3. Sub Pokok Bahasan : Karya Keselamatan Allah Bagi Semua Bangsa
4. Bahan Bacaan/ Alkitab : Yunus 4:1-11
5. Jenjang / Sub Jenjang : Remaja / Remaja 2
6. Semester : Ganjil :
7. Waktu Tatap Muka : 90 Menit

II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN (TUP)


Anak dapat memahami manfaat keragaman ciptaan Tuhan, dalam karya keslamatanNya
bagi semua bangsa.

III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN (TKP)


Setelah selesai penyajian materi, diharapkan anak dapat:
1. Menjelaskan pengertian keselamatan
2. Menjelaskan makna karya penyelamatan Allah bagi manusia
3. Menguraikan respon semua bangsa terhadap karya penyelamatan Allah

IV. URAIAN MATERI


1. Pengertian Keselamatan
Keselamatan berasal dari akar kata selamat yang berarti terhindar dari bencana, aman
sentosa, sejahtra, sehat dan tidak kurang suatu apapun, tidak mendapatkan gangguan,
kerusakan dll. Keselamatan adalah terhindar dari bencana atau. Dengan demikian
keselamatan adalah terhindar dari bencana atau terbebas dari bahaya atau petaka.

2. Makna karya keselamatan Allah bagi bangsa-bangsa


Di dalam Alkitab menguraikan bahwa Allah adalah sumber utama dari keselamatan.
Keselamatan yang diberikan Allah semata-mata karena kasih-Nya. Kasih yang
diberikan Allah, tidak terbatas untuk bangsa tertentu saja, namun kepada semua
bangsa artinya Allah memiliki kehendak bebas untuk memilih dan memakai siapa saja
untuk melakukan karya penyelamatan-Nya. Sehingga, Allah yang kita sembah juga
Allah bagi bangsa-bangsa lain, artinya Ia berkarya bagi kita dan bagi bangsa lainnya.
Berikut karya-karya Allah yang dinyatakan bagi umat umat manusia, antara lain:
1) Karya Allah yang mendamaikan
Karya Allah yang mendamaikan, mengacu pada Allah memulihkan hubungan
dengan-Nya. Umat manusia tidak pernah mampu membersihkan diri dari dosa,
akibatnya manusia tidak pernah dibenarkan dihadapan Allah dan tetap dililit oleh
dosa dan tidak selamat. Dengan demikian melalui anak-Nya yakni Yesus Kristus
yang mengorbankan diri di tiang kayu salib, sebagai bukti bahwa Allah tetap
mengasihi umat manusia
2) Karya Allah yang mengampuni
Karya Allah yang mengampuni, seperti; mengampuni semua orang berzinah,
menyembuhkan orang sakit, penderitaan serta kematian Yesus di kayu salib
merupakan puncak dari perbuatan Allah yang mengampuni. Oleh sebab itu,
karya-karya Allah itu dilihat sebagai cara Allah membangun persekutuan
dengan-Nya, dan membangun hubungan antar sesama (hubungan horizontal).
3) Karya Allah yang menghibur
Karya Allah yang menghibur, dapat dipahami sebagai tindakan Allah yang
memberi harapan dalam masa depan bagi manusia baik secara rohani maupun
jasmani. Tindakan Allah yang menghibur sangat nampak dalam pelayanan Yesus
di tengah-tengah dunia seperti; menghibur orang yang berduka cita, pembebasan
bagi kaum tertindas dan lemah, selalu membela hak rakyat kecil.
4) Karya Allah yang mendidik dan mengajar
Karya Allah yang mendidik, seperti; orang Israel ditindas di Mesir (Kel 1:1-22),
hukuman Allah atas semua orang (Rom 2:1-16), tujuh orang yang dipilih untuk
melayani orang miskin (Kis 6:1-15), dll. Dengan demikian Karya-karya Allah
itu, dapat dipahami sebagai pembentukan mental, spiritual seseorang untuk dapat
bisa melakukan hal-hal yang baik. Dengan cara menyiapkaan orang jadi
pemimpin dalam kelompok kecil sampai kelompok besar, menyiapkan orang
untuk dapat meneruskan pelayanan sebagai pemimpin.
5) Karya Allah yang mengajar, seperti; kesepuluh firman (Kel 20:1-7), hal
memberi sedekah (Mat 6:1-4), hal berdoa (Mat 5:5-14), dll. Oleh karena itu,
Allah dengan karya-karya-Nya bermaksud menjelaskan tentang firman Allah
demi melengkapi ketidaktahuan, serta dapat mendudukan konsep yang baik
tentang pengetahuan dan pengenalan akan Allah.

3. Respons Terhadap Anugerah Allah yang Telah Menyelamatkan Kita


Allah menyelamatkan umat manusia adalah suatu anugerah yang besar. Namun
anugerah ini bukan anugerah yang murah. Karena itu anugerah ini harus diresponi
dengan hidup yang benar di hadapan Tuhan dan sesama manusia. Sesama manusia
berarti tidak terbatas hanya pada satu bangsa saja, tetapi juga bagi bangsa lainnya.
Pengalaman nabi Yunus menyadarkan kita bahwa Tuhan Allah mengasihi semua
bangsa dan bermaksud untuk menyelamatkan mereka. Yunus dapat dilihat sebagai
yang mewakili pandangan bahwa bangsa di luar Israel tidak patut untuk diselamatkan.
Namun ia disadarkan Allah bahwa Niniwe yang bukan Israel perlu diberikan
kesempatan untuk bertobat dan diselamatkan. Berarti Allah-pun berkarya dalam sejarah
bangsa-bangsa lain. Sehingga semua umat dituntut membuka hati untuk menjadi
pribadi yang taat-sabar-rendah hati-bertanggung jawab, mengasihi sesama, peka
terhadap sesama yang membutuhkan, membebaskan yang tertindas, saling
mengingatkan untuk melalukan hal baik, serta dapat menjaga dan merawat ciptaan
lainnya.

V. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN

Metode Mengajar: Ceramah, Setiap Remaja adalah Pengasuh.


KEGIATAN KEGIATAN PENGASUH KEGIATAN ANAK WAKTU
Kegiatan - Memimpin bernyanyi - Bernyanyi bersama-sama 2 menit
Awal bersama LAGU WASMI

- Doa bersama - Doa bersama 3 menit


Kegiatan Inti 1. Pengasuh mengabsen Remaja 1. Remaja menyatakan
sekaligus mencari tau alasan kehadiran dengan cara 70 menit
belum/tidak hadir.dan saling mengucapkan ayat hafalan
memperkenalkan diri yang diberikan minggu
sebelumnya.

2. Menyanyi lagu: “Karena Kasih- 2. Menyanyi bersama lagu


Nya padaku” “Karena Kasih-Nya
3. Berdoa bersama padaku“
4. Membaca Alkitab 3. Berdoa bersama
4. Membaca Alkitab
5. Apersepsi 5. Menyimak Apersepsi yang
Pengasuh Sekolah Minggu disampaikan oleh pengasuh
memberikan apersepsi Karya
Keselamatan Allah Bagi Semua
Bangsa atau sesuai kesepakatan
saat bimbingan
6. Pengasuh menyampaikan 6. Remaja menyimak dan
Pokok Bahasan , Sub Pokok mencatat.
Bahasan dan Tujuan
Penyajian Khusus dari materi
yang akan dibahas pada saat
ini

7. Pengasuh mengawali kegiatan 7. Remaja menyimak dan


dengan menghubungkan menjawab sesuai
apersepsi dengan bertanya apa pengetahuan remaja.
yang remaja ketahui tentang kata 8. Remaja bersyukur dan
keselamatan. mencatat.
8. Pengasuh memberikan
penghargaan pujian bagi remaja
yang menanggapi serta
meluruskan penjelasan remaja. 9. Remaja mencermati dan
9. Pengasuh menguraikan poin mencatat
tentang ayat bacaan dengan
menggali makna Theologis arti
Karya Keselamatan Allah Bagi
10. Remaja mencermati dan
Semua Bangsa
mencatat.
10. Pengasuh menjelaskan pengertian
11. Remaja menyimak dan
keselamatan sesuai uraian materi
mencatat.
11. Pengasuh Menjelaskan makna
karya penyelamatan Allah bagi
manusia sesuai uraian TKP 2
12. Remaja menerima ,
12. Pengasuh mencoba menggali membaca dan mencoba
pengetahuan remaja tentang apa memembuat pertanyaan
kira kira makna dari karya atas salah satu makna yang
penyelamatan Allah bagi manusia ingin ditanyakan.
dengan membagikan kertas
berisi tulisan 5 makna karya
Allah seperti dalam uraian
materi ( yang bergaris tepal) 13. Remaja menuliskan
pertanyaan sesuai salah
13. Pengasuh meminta remaja untuk satu makna karya Allah
menuliskan pertanyaan pada salah 14. Remaja mengumpulkan
satu makna karya bagi manusia. kertas dan menerima
14. Pengasuh meminta seorang kertas lain.
remaja mengumpulkan kertas dan
kemudian mengocok kan Kembali
untuk dibagikan secara acak
15. Remaja membaca dan
kepada remaja. memahami pertanyaan
15. Pengasuh meminta remaja serta mempersiapkan
membaca dan memahami jawaban.
pertanyaan serta mempersiapkan
jawaban sesuai permintaan dalam 16. Remaja yang telah siap
kertas tersebut. mencoba menjawab
16. Pengasuh meminta remaja yang
siap menjawab untuk menjawab
pertanyaan dalam kertas tersebut
dan mendorong remaja yang
lainpun agar berusaha menjawab
pertanyaan teman. 17. Remaja berusaha
17. Pengasuh mempersilakan Remaja melengkapi
lainya untuk bisa melengkapi
jawaban remaja Menjelaskan 18. Remaja bersyukur dan
makna karya penyelamatan Allah menjadikan pujian sebagai
bagi manusia. motivasi untuk terus
18. Pengasuh menyampaikan pujian/ berupaya memahami
penghargaan bagi remaja yang penjelasan.
telah berupaya menyampaikan
gagasannya melalui tulisan pada 19. Remaja menvermati
kertas arahan pengasuh
19. Pengasuh mencoba mengarahkan 20. Remaja menyimak dan
jawaban remaja mencatat
20. Pengasuh Menguraikan respon
semua bangsa terhadap karya 21. Remaja menncermati dan
penyelamatan Allah sesuai uraian menyampaikan
pada TKP 3 pertanyaan.
21. Pengasuh memberikan
kesempatan bagi remaja untuk 22. Remaja mennyimak dan
menanyakan bagian yang belum mencatat
dipahami.
22. Pengasuh menguraikan Kembali
bagian yang ditanyakan agar lebih
memperjelas.

Kegiatan 1. Penyampaian Ayat Hafalan 1. Remaja mencatat untuk 15 menit


Penutup ( sesuai Kesepakatan saat dihafalkan.
bimbingan)

2. Pengasuh Sekolah Minggu 2. Remaja menyimak dan


menyimpulkan materi yang mencatat Nilai nilai positif
telah diajarkan dan untuk di laksanakan dalam
menekankan Nilai nilai kehidupan setiap hari
positif dari Sub Pokok
Bahasan ini sesuai
kesepakatan saat bimbingan.
3. pengasuh memberikan 3. Remaja menjawab baik
Evaluasi secara lisan maupun tulisan
4. pengasuh menutup proses 4. Remaja melakukan sesuai
belajar mengajar dengan petunjuk Pengasuh.
sebuah lagu yang di
tentukan remaja
5. Pengasuh mengajak semua
remaja berdoa singkat
selesai materi dipimpin oleh
5. Remaja berdoa.
seorang anak sekolah
minggu

6. Pengasuh mengajak 6. Remaja Memberikan


Memberikan Persembahan Persembahan
sebagai tanda syukur

7. Berdoa bersama diakhiri 7. Remaja Berdoa bersama


Doa “Bapa Kami”( pokok
doa sesuai kondisi masing
masing, termasuk
HUT,Duka,Syukur
Kenaikan Kelas, persiapan
Tes/ ujian serta pokok doa
pribadi yang akan
disampaikan anak anak
sebelum doa dimulai)

8. Menyanyi Lagu Penutup 8. Remaja Bernyanyi bersama


Trang Kristen Kecil Ku
Punya

9. Pengasuh memohon berkat 9. Remaja menerima berkat


Berkat Tuhan

VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian keselamatan?
2. Jelaskan karya penyelamatan Allah bagi bangsa-bangsa?
3. Jelaskan Respons terhadap karya keselamatan Allah?
VII. DAFTAR PUSTAKA

I. IDENTITAS
1. Program sajian : Firman
2. Pokok Bahasan : Satu Bumi Banyak Agama
3. Sub Pokok Bahasan : Allah Mengasihi Bangsa-bangsa
4. Bahan Bacaan/ Alkitab : Nehemia 7: 66-73

5. Jenjang / Sub Jenjang : Remaja / Remaja 2


6. Semester : Ganjil :
7. Waktu Tatap Muka : 90 Menit

II.TUJUAN UMUM PENYAJIAN (TUP)

Anak memahami keragamaan ciptaan Allah, melalui kasih-Nya bagi semua bangsa
Keragaman diantaranya: banyak perbedaan seperti; banyak agama dan banyak
pemahaman orang untuk mengenal Allah itu sediri

III.TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN (TKP)


Setelah selesai penyajian materi, diharapkan anak dapat:
1. Menjelaskan siapa Allah
2. Menjelaskan Allah dengan kasihnya bagi bangsa-bangsa
3. Menguraikan cara remaja merespons kasih Allah

IV. URAIAN MATERI


1. Siapa Allah ?
Allah itu esa. Yakni; keesaan sebagai Bapa, Anak dan Roh sehingga disebut Allah
Tritunggal. Ketritunggalan Allah ini mesti dipahami sebagai suatu keutuhan
(wholeness) lebih dari sekedar kesatuan (oneness). Dengan demikian Ketritunggalan
tidak boleh dimaknai secara matematis, melainkan dipahami sebagai Allah yang
mencakup semuanya.

2. Allah dengan kasih-Nya Bagi Bangsa-bangsa


Pada dasarnya kasih adalah sifat dasar Allah dalam memperlakukan segenap ciptaan-
Nya; Kasih Allah bersifat ganda, pada satu sisi Allah mengasihi dalam karya
mencipta, memelihara dan menebus atau menyelamatkan. Pada sisi lain, Allah
mengasihi dalam sikap menghakimi, menegur dan menghakimi. Allah dianalogikan
dengan kasih seorang bapak terhadap anak-anaknya (Rm. 10:12, 13, 8:13, Gal. 5:22);
atau kasih seorang suami yang setia kepada istri yang tidak setia (Hos. 11:1 – 4) atau
kasih seorang ibu terhadap anaknya (Yes. 49:15, 66:13). Sehingga Allah dalam
perannya itu, secara total dapat memahami dan memberikan kasih yang tidak terbatas
bagi seluruh ciptaan. Allah adalah sumber dari segala yang baik, Karya dan tindakan
Allah mendatangkan kebaikan, keadilan, kebenaran dan kesejahteraan bagi hidup
semua bangsa (manusia) dan ciptaan lainnya (hewan dan tumbuh-tumbuhan, dll).

3. Semua Bangsa Meresponi Kasih Allah


Semua bangsa, dalam hal ini umat Allah dituntut untuk dapat meresponi kasih Allah
antara lain:
3.1. Kasih manusia kepada Allah
Kasih manusia adalah sikap responsif manusia secara total terhadap kasih Allah
yang dikenal melalui pengalaman iman dengan Allah (Ul. 6:5, 30:6, Mzm. 18:2
dst) dalam wujud sikap dan perbuatan terhadap diri sendiri, sesama manusia dan
ciptaan lainnya (1 Kor. 8:3, 1 Yoh. 4:7 – 12, 20).
3.2. Kasih kepada diri sendiri dan kasih kepada sesama manusia
Kasih kepada diri sendiri dan sesama manusia adalah motivasi dan sikap memilih
jenis perbuatan atau tindakan terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain (kasih
yang diberikan bukan hanya terbatas pada seseorang saja, tetapi semua orang
yang bukan seagama atau sebangsa). Hal ini dapat dilakukan dengan cara berani
menyatakan kesalahan, jujur dan bijak, serta yang utama ialah setiap perbuatan
harus lahir dari motivasi yang benar dan pilihan tindakan yang benar. Dalam hal
ini, kasih terhadap sesama tidak boleh merupakan kasih yang melupakan diri
sendiri.
3.3. Kasih terhadap ciptaan lainnya
Kasih terhadap ciptaan lain adalah kasih yang “lengkap” terhadap Allah, sesama
manusia dan diri sendiri atau dll. Kasih terhadap kehidupan, sebab kehidupan
tidak mungkin berlangsung tanpa lingkungan hidup, dan “ciptaan lain” itu adalah
lingkungan hidup yang diciptakan Allah demi berlangsungnya kehidupan. Cara
mengasihi ciptaan lain atau lingkungan hidup adalah memelihara dan
melestarikan lingkungan hidup itu dengan baik.

V. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN


Metode Mengajar: Ceramah, Tanya Jawab
KEGIATAN KEGIATAN PENGASUH KEGIATAN ANAK WAKTU
Kegiatan - Memimpin bernyanyi bersama - Bernyanyi bersama-sama 2 menit
Awal LAGU WASMI

- Doa bersama - Doa bersama 3 menit

Kegiatan 1. Pengasuh mengabsen 1. Remaja menyatakan


Inti Remaja sekaligus mencari kehadiran dengan cara 70 menit
tau alasan belum/tidak mengucapkan ayat hafalan
hadir.dan saling yang diberikan minggu
memperkenalkan diri sebelumnya.

2. Menyanyi lagu Kj.13: 2. Remaja Menyanyi


“Allah Bapa Tuhan” bersama lagu Kj.13
“Allah Bapa Tuhan“
3. Remaja Berdoa bersama
3. Berdoa bersama 4. Remaja Membaca Alkitab
4. Membaca Alkitab

5. Apersepsi
Pengasuh Sekolah Minggu 5. Menyimak Apersepsi yang
memberikan apersepsi disampaikan oleh
tentang Allah Mengasihi pengasuh
Bangsa-bangsa . atau sesuai
kesepakatan saat
bimbingan.
6. Pengasuh menyampaikan
Pokok Bahasan , Sub Pokok 6. Remaja menyimak dan
Bahasan dan Tujuan mencatat.
Penyajian Khusus dari
materi yang akan dibahas
pada saat ini

7. Pengasuh memulai 7. Remaja menyimak dan


penyajian materi dengan mencatat
menguraikan poin tentang
ayat bacaan dengan dengan
menggali makna
Theologis “Allah
Mengasihi Bangsa-
bangsa”
8. Pengasuh memberikan 8. Remaja mengkritisi/
kesempatan kepada remaja bertanya.
untuk bertanya/ mengkritisi
pendalaman materi sesuai
penjelasan awal Pengasuh.
9. Pengasuh mencoba
9. Remaja mencermati dan
bertanya kepada remaja ;
mencoba menjawab
apa yang diketahui tentang
ALLAH
10. Pengasuh mempersilakan 10. Remaja menyampaikan
remaja berfikur dan gagasan/jawaban.
menjawab 11. Remaja bersyukur dan
berusaha meningkatkan
kekritisan serta mencatat.
11. Pengasuh memberikan
pujian/ penghargaan dan
menjelaskan siapa Allah 12. Remaja menjawab Allah
sesuai uraian materi. Mengasihi Bangsa lainya
12. Pengasuh bertanya kepada
Remaja ; menurut remaja
apakah Allah hanya
mengasihi umat yang
berimankan Yesus Kristus? 13. Remaja menjawab sesuai
13. Pengasuh bertanya kira kira pemikirannya.
menurut Remaja, mengapa
Allah mengasihi bangsa
lain.
14. Pengasuh memberikan 14. Remaja bersyukur dan
pujian dan meluruskan mencatat.
jawaban remaja
15. Pengasuh Menjelaskan 15. Remaja mencermati dan
Allah dengan kasihnya bagi mencatat.
bangsa-bangsa, sesuai
uraian materi.
16. Pengasuh bertanya ; apakah
karena kita adalah remaja 16. Remaja menyimak dan
Kristen sehingga kita menjawab
merasa diri kita lebih Pertanyaan
berharga dari bangsa lain ?
17. Pengasuh bertanya karena
manusia adalah Imagodei 17. Remaja mengkritisi
sehingga kita dapat semena pertanyaan Pengasuh.
mena terhadap makluk dan
alam semesta ciptaan Tuhan
18. Pengasuh memberikan
pujian / penghargaan atas
pernyataan remaja serta 18. Remaja bersyukur dan
membuat penguatan bahwa mencatat penjelasan
Allah mengasihi pengasuh.
CiptaanNya secara utuh.
19. Pengasuh menguraikan cara
remaja merespons kasih
Allah. 19. Remaja mencermati dan
20. Pengasuh meminta remaja mencatat.
memberikan 1 (satu) contoh
cara merespons kasih Allah 20. Remaja berfir dan
yang sering dilakukannya. mengingat dan menjawab
pertangaan Pengasuh.

21. Remaja bersyukur dan


21. Pengasuh memberikan mencatat penjelasan
penghargaan/ pujian dan Pengasuh.
meluruskan jawaban.

Kegiatan 1. Penyampaian Ayat Hafalan 1. Remaja mencatat untuk 15 menit


Penutup ( sesuai Kesepakatan saat dihafalkan.
bimbingan)

2. Pengasuh Sekolah Minggu 2. Remaja menyimak dan


menyimpulkan materi yang mencatat Nilai nilai positif
telah diajarkan dan untuk di laksanakan dalam
menekankan Nilai nilai kehidupan setiap hari
positif dari Sub Pokok
Bahasan ini sesuai
kesepakatan saat bimbingan.
3. Pengasuh memberikan 3. Remaja menjawab baik secara
Evaluasi lisan maupun tulisan
4. Pengasuh menutup proses 4. Remaja melakukan sesuai
belajar mengajar dengan petunjuk Pengasuh.
sebuah lagu yang di
tentukan remaja
5. Pengasuh mengajak semua
remaja berdoa singkat
selesai materi dipimpin oleh
5. Remaja berdoa.
seorang anak sekolah
minggu

6. Pengasuh mengajak 6. Remaja Memberikan


Memberikan Persembahan Persembahan
sebagai tanda syukur

7. Berdoa bersama diakhiri 7. Remaja Berdoa bersama


Doa “Bapa Kami”( pokok
doa sesuai kondisi masing
masing, termasuk
HUT,Duka,Syukur
Kenaikan Kelas, persiapan
Tes/ ujian serta pokok doa
pribadi yang akan
disampaikan anak anak
sebelum doa dimulai)
8. Menyanyi Lagu Penutup 8. Remaja Bernyanyi bersama
Trang Kristen Kecil Ku
Punya

9. Pengasuh memohon berkat 9. Remaja menerima berkat


Berkat Tuhan

VI. EVALUASI
1. Sebutkan siapa itu Allah?
2. Jelaskan konsep Allah dengan kasih-Nya bagi Bangsa-bangsa?
3. Jelaskan Respon Bangsa-bangsa terhadap kasih Allah?
VII. DAFTAR PUSTAKA
1. Alkitab
2. Ajaran Gereja Protestan Maluku.

Anda mungkin juga menyukai