Anda di halaman 1dari 2

Aktifitas : Beribadah bersama keluarga

1. PANGGILAN BERIBADAH

Penghujung tahun 2022 segera kita jelang. Tahun ini akan segera berlalu dan berganti tahun yang baru. Hal ini
adalah suatu penanda bahwa satu tahap perjalanan hidup dan serangkaian pengalaman iman telah terlewati dengan
selamat. Sekarang, Tuhan mengundang kita untuk membangun pengharapan pada masa depan dalam peziarahan
hidup yang masih diperkenan-Nya.Marilah kita merendahkan hati dan bersyukur kepada Allah. Marilah dengan
berdiri, kita menyatakan hormat kepada Tuhan dengan mengumandangkan kidung pujian : 

2. Doa Pembukaan :
3. Mazmur 31:16 Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, marilah kita berterima kasih pada Tuhan

Pujian Bersama :  Terima kasih, Tuhan


Untuk kasih setia-Mu
Yang kualami dalam hidupku
Terima kasih, Yesus
Untuk kebaikan-Mu
Sepanjang hidupku

Terima kasih, Yesusku


Buat anug'rah yang Kau b'ri
S'bab hari ini, Tuhan adakan
Syukur bagi-Mu

Terima kasih, Yesusku


Buat anug'rah yang Kau b'ri
S'bab hari ini, Tuhan adakan
Syukur bagi-Mu

4. Renungan Iman Akhir Tahun Bacaan : Yosua 1:1-9 Nats: ... Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak
akan meninggalkan engkau. (Yosua 1:5)

Renungan: “TUHAN PIMPIN TERUS”Setelah empat puluh tahun memimpin bangsa Israel, Musa meninggal. Bangsa
Israel menangisi Musa di dataran Moab selama tiga puluh hari (Ul. 34:8). Tuhan menetapkan Yosua, abdi Musa,
menggantikannya memimpin bangsa Israel ke negeri yang dijanjikan-Nya. Bagaimana kira-kira perasaan Yosua pada
saat itu? Kitab Suci tidak menggambarkannya secara terperinci, namun mencatat bahwa Tuhan menyatakan janji dan
penyertaan-Nya kepada pemimpin baru itu. Bisa jadi Yosua khawatir. Bagaimana mereka dapat hidup tanpa Musa?
Apa yang harus dilakukannya? Akankah bangsa itu mengikuti dirinya seperti mereka mengikuti Musa? Dan sederet
pertanyaan lain memenuhi benaknya. Nyatanya, Tuhan meneguhkan penyertaan-Nya, menjanjikan keberhasilan,
dan menggugah Yosua untuk menguatkan dan meneguhkan hati. Dia juga mengingatkan bangsa itu, agar
memerhatikan hukum-hukum-Nya, tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. Dia memperlihatkan kepada mereka
bentang wilayah yang akan diserahkan kepada bangsa itu. Ya, mereka tidak perlu kecut atau tawar hati, karena
Tuhan sendiri yang memimpin mereka ke mana pun mereka pergi. Diakhir tahun ini banyak yang telah kita lalui
namun mari kita akhiri, inilah saatnya kita menguatkan dan meneguhkan hati, dan memandang Tuhan, Pemimpin
Sejati kita. -- ORANG DAPAT DATANG DAN PERGI, NAMUN TUHAN SENANTIASA MENYERTAI KITA baik tahun 2022
maupun tahun baru.

5. Menyanyi Lagu KJ 410“Tuhan Pimpin Anakmu


6. Doa Penutup
REFLEKSI IMAN DENGAN PENGHARAPAN BARU DI DALAM KRISTUS Tahun Baru 2023

1. Jalani Hari dengan Ketenangan

“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” Filipi 4:4. Pada hari ini kita
merayakan tahun baru. Bersyukurlah kepada Tuhan karena anugerah-Nya semata kita bisa hidup hingga hari ini.
Untuk menyongsong hari-hari di tahun baru, milikilah persiapan dan perencanaan hidup yang baik. “Karena hanya
dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak.” (Amsal
24:6). Kita ketahui bersama banyak orang memprediksi bahwa tahun ini adalah tahun yang berat karena tantangan
yang harus kita hadapi semakin berat. Namun orang percaya tak boleh sedikit pun kehilagan semangat dan
sukacitanya. Sebab, Tuhan kita pasti memberikan kekuatan kepada kita untuk menghadapinya. Betapa pun hari-hari
yang hendak kita jalani ini penuh dengan misteri, karena tak seorang pun tahu apa yang akan terjadi pada hari esok,
kita harus tetap percaya kepada Tuhan bahwa Dia akan selalu ada mendampingi kita. Merupakan sebuah kebijakan
bila kita belajar dari Rasul Paulus, yang dalam pelayanannya memberitakan Injil, harus menghadapi hari-hari yang
teramat berat, yaitu masalah, kesulitan, penderitaan, aniaya, tekanan, atau serangan dari pihak orang-orang yang
menolak Injil, termasuk juga bencana atau musibah. “Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan
bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota,
bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih
lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan
tanpa pakaian,” (2 Korintus 11:26-27). Puncaknya, Paulus tak pernah mengeluh atau kecewa terhadap Tuhan. Ketika
dipenjara, Paulus tetap giat memberikan semangat dan motivasi kepada orang-orang percaya untuk bersukacita. Ia
tidak sekedar berteori, namun telah melakukannya sendiri. Sekalipun dihadapkan dengan banyak tantangan, Rasul
Paulus tak pernah kehilangan semangat dan sukacitanya, sebab mata rohaninya selalu tertuju kepada Tuhan.

2. Tahun Baru Hidup Dalam Ketenangan

“Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.” Mazmur 62:6. Hari ini kita
mengawali tapakan kaki di tahun yang baru. Sejuta angan dan harapan mungkin telah kita miliki pada tahun ini.
Banyak pula prediksi hari-hari ke depan yang mengatakan tak semakin mudah, banyak ujian, dan tantangan
menghadang. Sebagai orang percaya kita harus tetap tenang. Ketenangan bukan sebuah keadaan melainkan sebuah
keputusasaan. Artinya, seburuk apapun situasi yang ada dan membuat hati kita tidak tenang, kita bisa memutuskan
supaya tetap tenang.Mengapa kita harus tetap tenang dalam menjalani hari-hari yang sulit? Sebab kita memiliki
Tuhan yang tak pernah meninggalkan kita dan pertolongan-Nya selalu tepat pada waktunya.“Allah itu bagi kita
tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.” (Mazmur 46:2). Hari-hari di
dunia ini semakin kehilangna ketenangan. Orang yang kaya gelisah dan tak tenang karena memikirkan bagaimana
cara menyimpan hartanya dengan aman. Sebaliknya, orang miskin juga tak merasa tenang karena khawatir
bagaimana memenuhi kebutuhan sehari-hari.Kunci untuk hidup tenang adalah menyerahkan diri sepenuhnya
kepada Tuhan. Seperti yang dikatakan di dalam Yesaya. “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan,
dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” (Yesaya 30:15). Rupanya ketenangan dalam diri seseorang
bisa mendatangkan kekuatan yangluar biasa. Orang yang tenang dapat kuat dalam menghadapi persoalan apapun.
Sebaliknya, orang yang tidak tenang pikirannya akan cenderung menuju ke arah yang negatif. Banyak keputusan
salah kita buat ketika kondisi hati sedang tidak tenang.“Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu
dapat berdoa.” (1 Petrus 4:7b).Jika kita tenang, kita bisa berdoa dan banyak persoalan yang dapat kita selesaikan
ketika kita berdoa.“Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatkanku.” (Mazmur 62:2).Artinya,
ketenangan hanya bisa kita dapatkan ketika kita hidup dan tinggal di dekat Tuhan. Maka dari itu, mari kita jalani
tahun baru ini dengan penuh penyerahan kepada Tuhan sehingga kita bisa tetap tenang dalam segala situasi hadapi
Tahun baru.

Selamat Tahun Baru seluruh Umat PT. Uni Primacom

Anda mungkin juga menyukai