Anda di halaman 1dari 9

TATA IBADAH REFLEKSI AKHIR TAHUN

"SUKACITA NATAL DI DALAM TERANG KRISTUS"


GKI BUKIT INDAH SUKAJADI – BATAM
“DIPIMPIN TERANG KRISTUS“
Jumat, 31 Desember 2021

BERHIMPUN
PANGGILAN BERIBADAH - duduk -
PL Mulialah Allah, yang menuntun kita di tahun yang luar biasa ini.
Terang-Nya telah menjadi pandu yang tetap dan tak pernah pudar!
U Kami datang, Ya Tuhan, masuk dalam terang kebenaran-Mu.
PL Nyatakanlah bersama pemazmur yang dengan keteguhan imannya berkata,
”TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, Kepada siapakah aku harus takut?
U TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?”

U (menyanyikan) KJ 412:1 – Tuntun Aku Tuhan Allah


Syair: Guide Me, O Thou Great Jehovah, William Williams (Bahasa Wales), 1945,
Diinggriskan oleh Peter and William Williams, 1771, Terjemahan: Yamuger, 1978,
Lagu: John Hughes, 1907 © YAMUGER

DOA PEMBUKA
PL Tuhan, kami hadir dan berhimpun bersama untuk merayakan kasih-Mu bagi kami
sehingga hari ini kami kami dapat mengenang lagi satu tahun penyertaan-Mu.
Kami bersyukur dan mohon perbaharuilah hidup kami melalui ibadah ini agar ke
depan kami hidup makin berkenan kepada-Mu. Hadirlah Tuhan dalam ibadah ini
yang kami mulai di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin

|1
MONOLOG 1
REFLEKSI SITUASIONAL
(Pembacaan refleksi dilakukan dengan tenang namun penuh penghayatan dan ekspresif; dapat juga diiringi
instrument lembut Yesus Terang-Mu Pelita Hatiku.)

NYANYIAN UMAT : PKJ 308 – Yesus Terangmu Pelita Hatiku


Syair: Jesus le Christ, menurut Santo Augustinus, Terjemahan: H. A. Pandopo,
1994, Musik: Jacques Berthier, (c) Les Presses de Taize

PL Pandemi, yang awalnya hanya disaksikan di televisi, di film historis dan fiksi, tiba-
tiba menjadi konteks kehidupan kita sepanjang tahun ini.
Naik turun dinamikanya membuat dunia, bahkan tidak terkecuali gereja, kalang
kabut menghadapinya. Berbagai asumsi, metode, cara hidup, bahkan nilai-nilai
baru pun tumbuh di antara kita.
Jika sebelumnya bicara sambil menggunakan masker dianggap kurang sopan,
sekarang, pakai masker justru menjadi keharusan, di manapun dan apapun yang
kita lakukan. Belum lagi hal lain yang berubah arah dan nilainya, kadang
melelahkan dan menyebalkan!
Ah, Tuhan, jika bukan karena terang kasih-Mu, entah apa lagi yang dapat
menerangi hati kami, untuk tetap optimis melalui hari-hari, meskipun harus
berjibaku menghadapi pandemi.

NYANYIAN UMAT : PKJ 308 – Yesus Terangmu Pelita Hatiku


PL Dampak pandemi ada beragam. Rasanya pun macam-macam.
Ada yang mungkin tidak terlalu terguncang, tapi ada juga yang berakibat nyawa
melayang. Bisnis, ekonomi, keuangan, kehidupan sosial dan keluarga, pendidikan,
bahkan peribadahan di gereja, sejenak lesu dan muram.
Tidak ada sapa hangat di awal dan akhir kebaktian; atau persekutuan tengah
minggu yang sederhana namun dirindukan; atau rapat dan latihan bersama rekan
sepelayanan; atau sekadar kumpul tak disengaja di halaman gereja.

Ya Tuhan, tidak ada kekuatan yang dapat kami andalkan.


Hanya terang kasih-Mulah yang mampu menghangatkan,sehingga iman kami terus
berkobar dengan pengharapan dan ketekunan.
Kami percaya, di tengah tantangan dan kesusahan,
Engkau adalah Allah yang menyelamatkan.

2|
NYANYIAN UMAT : PKJ 308 – Yesus Terangmu Pelita Hatiku
PL Mari kita berdoa….
Dalam keheningan dan kerendahan hati, menghadapi akhir tahun 2021, kami
berserah diri kepada-Mu, ya Allah, Terang yang menuntun dan menyelamatkan.
Walau badai dan cobaan bertubi-tubi datang, kami memandang pada Mercusuar
Abadi yang tidak pernah padam. Kegelapan tidak akan berhasil berkuasa.
Maka kekuatan dan keteguhanlah yang kami mohonkan kepada-Mu; agar kami
tetap tangguh menghadapi setiap pencobaan yang menghadang.

Biarlah dinamika di tahun yang lama, kami jadikan sebagai ziarah kehidupan yang
mendewasakan dan makin merundukkan diri kami di hadapan kedaulatan-Mu.
Lalu dengan penuh pengharapan, kami berjalan ke tahun yang akan datang, dalam
terang penyertaan-Mu.
Di dalam nama-Mu yang kudus, kami berdoa dan memohon. Amin.
NYANYIAN UMAT : PKJ 308 – Yesus Terangmu Pelita Hatiku

UNGKAPAN KEYAKINAN
PL Yesaya 9:1 menyatakan:
Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar,
mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
Saudara, kesusahan dan kelemahan adalah salah satu bagian kita di dunia ini.
Namun percayalah, terang kasih-Nya adalah pandu yang tetap.
Dialah yang memberikan hikmat, kasih, dan penghiburankepada setiap kita yang
berserah dalam iman dan meminta ”Jangan kehendakku, Bapa, kehendak-Mu
jadilah”

NYANYIAN UMAT : KJ 460:1 – Jika Jiwaku Berdoa


Syair: Leer mij, Heer, als in gebeden, P. I. Moeton, Terjemahan: I. S. Kijne (1899 – 1970)
dengan perubahan, Lagu: Anni F. Harrison

MONOLOG 2

|3
PELAYANAN FIRMAN
DOA EPIKLESE
BACAAN INJIL : Yohanes 8:12-19
KHOTBAH : DIPIMPIN TERANG KRISTUS

SAAT HENING

DOA SYAFAAT
PELAYANAN PERSEMBAHAN
PENGANTAR PERSEMBAHAN
PL Penyertaan Tuhan begitu luar biasa kepada kita di sepanjang tahun ini. Hingga kita
bisa tiba di ujung tahun 2021. Maka dengan hati yang bersukacita dan
berpengharapan, mari bawa persembahan terbaik kita kepada Tuhan. Dengarlah
Firman Tuhan dari 1 Tesalonika 5:16-18:
”Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam
segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi
kamu.”
[Persembahan dapat diberikan melalui transfer bank, QRIS atau memasukkannya
ke dalam amplop dan dimasukkan ke dalam kotak yang telah disiapkan di gereja.
Nomor rekening dan kode QRIS serta kode tujuan persembahan dapat dilihat di
slide, juga ada di warta jemaat.]

DOA PERSEMBAHAN - berdiri -


PL Mari berdoa… (jeda sejenak)…
Betapa besar karya kasih-Mu dalam hidup kami, yang terkadang sulit untuk kami
pahami. Namun Engkau setia memimpin kami dengan terang-Mu, hingga pada hari
ini kami memasuki hari terakhir di tahun 2021.
Maka hanya ungkapan syukur yang dapat kami bawa, atas kasih dan anugerah-Mu
yang besar. Kiranya kami selaku gereja dapat menyalurkan berkat ini, kepada
setiap orang, agar nama Tuhan semakin ditinggikan dan dimuliakan.
Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, yang telah lahir di dalam dunia dan di hati
kami. Amin.

PUISI

PENUTUP
PF Saatnya kita meninggalkan tahun 2021 dan menyambut kehidupkan ke depan di
tahun 2022 dimulai dari saat ini dan di tiap waktu. Pujilah Tuhan dan teguhkanlah
hati untuk memasuki tahun baru yang tidak seorang pun yang tahu apa yang akan
sepenuhnya kita dihadapi.
Namun, dengan berbekal hikmat dan dalam terang Tuhan, yakinlah bahwa Allah
yang mengaruniakan kita kekuatan dan kemampuan melalui berbagai perkara

4|
di tahun yang lalu, Ia juga yang akan menyertai kita.
Masukilah hidup baru di hari, bulan dan tahun yang baru dalam berkat dari Allah:
Damai sejahtera, sukacita dan anugerah Allah melimpah bagimu di dalam Kristus
Yesus oleh jaminan kuasa dan kekuatuan Roh Kudus yang menyertai setiap
langkahmu. Amin

NYANYIAN UMAT : NKB 48 – Hanya Dialah Yang Tahu


Syair: Known Only to Him; Stuart Hamblem. Terjemahan: K. P. Nugroho

2 Dalam dunia yang kejam ‘ku bertelut serta bertanya:


“O, mengapakah salibku berat?”
Sabda Tuhan padaku: “Oleh kar’na ‘kau setiawan”,

|5
dikuatkanNya, ‘ku tak penat. (Refrain)

SAAT TEDUH

6|
MONOLOG 1

Akhir tahun 2020…


Masih seperti tahun lalu, aku pikir di tahun berikutnya 2021 akan banyak hal yang terjadi. Covid
masih bertahan malah berkembang biak sehingga membuat para peneliti memberi nama
berdasarkan urutan huruf Yunani, Alpha, Beta, Delta, yang paling gres itu Omicron.
Biarpun si Corona ini masih belum mau meninggalkan bumi kita tercinta, tapi sudah tidak
seganas di awal kemunculannya tahun 2019 lalu. Vaksin sudah mulai disuntikkan, dibagikan oleh
pemerintah secara gratis. Manusia pun mulai menyadari akan perlunya menjaga kebersihan diri
dan menggalakkan prokes di mana-mana, walaupun yah, masih ada segelintir orang yang merasa
dirinya tidak akan bersinggungan dengan si Covid ini. Angka kematian akibat Corona ini mulai
berkurang, sehingga beberapa bulan terakhir ini kita sudah bisa beribadah kembali di gereja,
bertemu dengan jemaat yang lain, bertukar sapa walaupun masih tetap harus menjaga jarak.
Penggunaan apilkasi-aplikasi sudah mulai dinikmati oleh mereka yang gaptek. Perekenomian
perlahan berangsur membaik. Sekolah pun sudah ada yang menjalankan kegiatan tatap muka
lagi.
Hanya sayang, dampak setahun berkutat dengan Covid ini masih menyisakan sikap dan perilaku
yang cenderung bermalas-malasan. Mungkin masih merasa paranoia, mungkin masih merasa
belum siap untuk keluar dari kenyamanan berada di rumah. Sudah PW. Simalakama sebenarnya,
di satu pihak ya harusnya begitu, menjaga prokes. Di sisi lain, gerak sosial menjadi terbatas
hanya secara online. Lama kelamaan 'stay at home' ini malah bisa menjadi new normal.
Entah kapan Covid ini benar-benar musnah lenyap dari bumi. Yang bisa dilakukan hanya tetap
menjaga kebersihan, kesehatan dan dekatkan diri pada Tuhan. Berdoa semoga semua kembali
normal, walaupun masih dipertanyakan "normal" yang seperti apa.
Terimakasih Covid suka duka berkenalan denganmu punya banyak arti. Tetapi segeralah
berhambus, aku sudah bosan, tidak ada yang berniat mempertahankanmu.

PUISI
Aku ingin berbalik kepada Tuhan
setelah sepuluh tahun diperciki oleh baptisan kudus
tetapi tanpa iman.
Telah ‘kucuri’ berkali-kali perhatian dunia yang huni bayi-bayi iblis
ketimbang panggilan untuk pelayanan pekerjaan Tuhan
di rumah ibadah tiap tahun silam.

Aku Ingin berbalik kepada Tuhan


setelah kudengar nyanyian Daud di Mazmur Pasal 29
maka ‘Suara Tuhan’ kembali kudengar lewat Hamba Tuhan
yang diurapi di puncak-puncak gunung dengan pepohonan.

Dan engkaupun sahabat dalam iman berkata garang:


“Suara Tuhan penuh kekuatan
Suara Tuhan mematahkan pohon aras
Suara Tuhan membuat padang gurun gemetar
Suara Tuhan membuat beranak rusa betina yang tengah mengandung.”

Aku terperangah……

|7
sujud menyembah Tuhan yang kudus
sambil meminta pengampunan dosa-dosa yang berulangkali kutorehkan dalam rumah Tuhan.
O, seperti pertobatan Rasul Petrus
menangis saat ayam berkokok tiga kali.Dan aku juga menangis.

Ajarkan aku untuk bertobat, ya, Tuhan……


tak ada lagi amarah dan dendam
membeku seperti sengatan matahari pagi
di padang gurun dipenuhi ular-ular berbisa.
Cairkan, Tuhan, hati yang mengeras ini
dengan iman yang kubangun bersama Roh Tuhan.
Tak ada lagi dusta dalam doa dan pengharapan
panggil aku,ya, Tuhan….. untuk melayaniMu
setia memelihara hukum-hukum Allah
dan kesaksian tentang Yesus Kristus.
Terpujilah Engkau tuhan mulai sekarang sampai selama-lamanya.

MONOLOG 2
Selamat malam jemaat yang dikasihi Tuhan tapi dibenci setan. Kenapa saya bilang gitu, lha iya,
gimana setan gak benci sampeyan lha wong malam tahun baruan lho kok masih aja di gereja..,
kenalkan nama saya Ragil. Ragil itu Bahasa Jawa artinya bontot, atau anak terakhir. Maksudnya
bukan kok saya anak terakhir yang terlahir ke dunia, tapi saya anak ketiga dari enam bersaudara.
Maafken, logika matematika saya kadang suka lemot.

Malam tahun baru, detik pergantian tahun, ada beberapa kebiasaan orang Indonesia.
Bakar Petasan dan kembang api– saya googling, katanya petasan itu pertama kali ditemukan di
Tiongkok. Di pinggir jalan harganya murah,tapi di toko online ada yg harganya mahal. Tetangga
saya di Bengkong beli kembang api 2 juta abis setengah jam. Jadi sejam aja dia ngabisin 4 juta.
Sayang duitnya, kan bisa beli motor seken, trus motornya bisa buat ke gereja, ato ojek online,
dapat duit, trus duitnya bisa buat beli kembang api lagi.

Tiup terompet : Kebiasaan lain di pergantian tahun, adalah niup terompet. Sadar nggak sih
bahwa secara tidak langsung telah terjadi pertukaran jigong seantero nusantara waktu orang beli
terompet di pinggir jalan, nyobain sepuluh, beli satu. Sembilan terompet yg sudah dicoba, kena
jigong, dipehapein. Makanya saya gak mau beli terompet di pinggir jalan. Nggak higienis. Saya
belinya online. Yang bongkar pasang, jadi sebelum bisa ditiup harus dirangkai dulu. Dan sengaja
pilih yang bentuknya unik, jadi makin menantang. Misalnya bentuk Patung GWS, wow…begitu
selesai ngrakit, mau ditiup, eh detik pergantian tahun dah lewat….

Bakar-bakar: Kalau orang yang punya duit, bakarnya sate, steak, ikan…nah kalo yang gak ada duit
paling juga bakar ban…atau bakar sampah. Yang baru diputusin pacar, bakarnya beda lagi: bakar
foto mantan, atau bakar petasan roket diarahin ke rumah mantan…

Liburan : Ada juga orang yg tahun baruan di Negeri Jiran - Malaysia atau Singapur. Padahal ke
sana cuman mau sensasi macet, trus makan pork wonton sambil ngitung detik pergantian tahun
dan nonton pesta kembang api dari hape di jalanan macet. Bicara soal wonton, saya ada cerita:
saya sakit hati sama wonton, enak sih, kenyal, pedes, asin, gurih. Kebanyakan makan wonton

8|
perut saya malah sakit, balik ke Batam priksa dokter, habisnya 500 ribu, padahal wontonya Cuma
30 ribu, lah kan tekor saya..

Orang kaya biasanya tahun baru sekalian liburan ke luar negeri. Saya sama istri biarpun gak
pernah keluar negeri bareng, tapi sering sekali lo liburan. Misalnya ada tukang panci lewat depan
rumah, istri saya teriak dari dapur: libur dulu bang…. Sore2 tukang rujak langganan lewat depan
rumah, saya senyum: libur dulu bang, lagi diet…padahal gak punya duit.

Makanya saya senang di gereja ini jemaatnya merayakan detik ganti tahun dalam suasana
ibadah. Ini bagus, setidaknya kita bisa hemat pengeluaran. Iya toh, jadi duitnya bisa ditabung,
kalo udah banyak bisa buat beli: kembang api sama terompet atau beli pork wonton di Singapur.

Saya Ragil, selamat malam.

|9

Anda mungkin juga menyukai