Anda di halaman 1dari 6

MATA KULIAH KRISTOLOGI-PNEUMATOLOGI

Dosen Pengampu:

Dr. St.Eko Riyadi,Pr

Dr. Antonius Galih Arga WA,Pr

Tugas: UTS

Oleh :

-Felix Kris Alfian (186114021)

Semester V

Tahun Ajaran 2020/2021

FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


Makna Pembaptisan Yesus

1. Pengantar
Dalam Kitab Suci ada peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis di
Sungai Yordan. Pembaptisan Yohanes Pembaptis adalah tanda pertobatan. Hal yang
menjadi pertanyaan adalah, jika baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan,
bagaimana dengan peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes. Yesus adalah Anak
Allah yang menjadi manusia. Apakah Yesus memiliki dosa sehingga harus dibaptis
Yohanes? Atau ada makna lain dari pembaptisan Yesus? Lantas apa makna Roh
Kudus yang turun ketika peristiwa pembaptisan itu. Paper ini akan membahas tentang
makna pembaptisan Yesus dan Roh Kudus dalam peristiwa pembaptisan.
2. Pembaptisan Yesus
Pembaptisan Yesus adalah saat di mana Yesus datang kepada Yohanes Pembaptis
untuk dibaptis di Sungai Yordan. Markus menjelaskan bahwa banyak orang dari
Yudea dan penduduk dari Yerusalem serta dari sekitaran Yordan datang kepada
Yohanes untuk dibaptis sebagai tanda pertobatan mereka.1
Pembaptisan Yesus tentu tidak sama maknanya dengan baptisan pertobatan.
Baptisan Yesus adalah tanda solidaritas-Nya dengan umat manusia yang berdosa.
Dengan solidaritas itulah, Allah hendak menyelamatkan manusia. Yesus datang,
dibaptis untuk menyamakan diri-Nya dengan orang berdosa dan Yesuslah yang
memikul dosa manusia.2
Pembaptisan Yesus juga sebagai tanda dimulainya pelayanan-Nya untuk
mewartakan Kerajaan Surga hingga wafat-Nya di kayu salib dan akhirnya bangkit. 3
Pembaptisan Yesus juga ingin mengatakan bahwa Yesus mengajak semua orang
untuk berbalik dari kejahatan menuju ke kebaikan yaitu dengan cara menjadi
pengikut-pengikut-Nya4
Yesus yang tidak berdosa, mengawali kehidupan baru-Nya dengan baptisan. Hal
ini ingin memberikan gambaran bahwa manusia harus bertobat. Baptisan Yesus ingin
menampilkan tentang pentingnya pertobatan manusia agar manusia dapat
diselamatkan. Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang yang berdosa.
Maka, ia selalu mencari orang berdosa. Yesus akan menghadap Bapa bersama orang
1
Konferensi Wali Gereja Indonesia, Iman Katolik, (Yogyakarta: Kanisius, 1996), 259
2
Packer, JI., Merrill C. Tenney., William White, JR, Dunia Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 1993), 124.
3
Tenney, Merrill C., Survey Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 1995), 206.
4
Kingsbury, Jack Dean, Injil Matius sebagai cerita (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996), 80-81.
berdosa. Hal ini semakin menunjukkan bahwa Yesus adalah pemimpin dan penebus
semua orang berdosa dan akan dibawa kepada Bapa. Melalui baptisan-Nya, Yesus
menjadi pengantara antara Allah dan manusia.5
Dengan baptisan, Yesus sedang menjalankan tindakan kenabiannya yang pertama
di hadapan umum. Tindakan kenabian adalah berbicara atas nama Allah baik melalui
perkataan maupun perbuatan. Yesus dalam pembaptisan juga sedang melakukan
tindakan kenabian. Ia berbicara secara simbolis. Yesus yang membenamkan diri di
sungai Yordan melambangkan bahwa Israel telah murtad. Mereka memerlukan
metanoia agar dapat diselamatkan Tuhan. Dalam pembaptisan ini merupakan momen
pewahyuan bahwa Yesus adalah Allah yang menyelamatkan.6

3. Roh Kudus dalam Pembaptisan Yesus


Setelah Yesus dibaptis, Ia segera keluar dari air dan berdoa. Ketika Yesus sedang
berdoa, maka langit terbuka dan kemudian nampaklah Roh Allah (Roh Kudus) dalam
rupa burung merpati dan terdengarlah suara (dengan pelbagai rumusan) yang
mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Pembaptisan Yesus oleh Yohanes adalah tindakan simbolik, bukan hanya sekedar
tanda pertobatan, tetapi sebagai tanda bahwa Yesus menghadirkan Roh Kudus.
Yesuslah yang nantinya akan membaptis dengan Roh Kudus karena Yesus adalah
Anak Allah. Dalam Injil Markus dan Lukas, suara pewahyuan didengarkan oleh
Yesus sendiri sedangkan dalam Injil Matius ditujukan oleh orang-orang yang ada di
sekitar Yesus dalam pembaptisan.7
Peristiwa turunnya Roh Kudus ini mencerminkan suatu teofani (penampakan
Tuhan). Peristiwa turunnya Roh Kudus ini menampakkan dua hal yaitu identitas
Yesus (siapa Dia) dan tugas-Nya (untuk apa Ia datang). 8 Turunnya Roh Kudus
menjadi peristiwa yang penting. Hal ini bukan berarti sebelumnya Yesus tidak
dipenuhi Roh Kudus. Turunnya Roh Kudus sebagai tanda atau proklamasi dari tugas
yang akan dilakukan Yesus. Tugas yang sangat penting yang dilakukan Yesus adalah
demi misi keselamatan. Dengan peristiwa turunnya Roh Kudus ini, baptisan dengan

5
Konferensi Wali Gereja Indonesia, Iman Katolik, (Yogyakarta: Kanisius, 1996), 259-260
6
Dr.Nico Syukur Dister, OFM, Kristologi: sebuah sketsa, (Yogyakarta: Kanisius, 1986), 47
7
St.Eko Riyadi, Diktat Kristologi-Pneumatologi, 5
8
Dr.Nico Syukur Dister, OFM, Kristologi: sebuah sketsa, (Yogyakarta: Kanisius, 1986), 50
air memiliki arti baru yaitu menjadi tanda baptisan dengan Roh Kudus bagi umat
beriman sampai sekarang ini.9
Peristiwa turunnya Roh Kudus adalah pewahyuan dari identitas Yesus yang
adalah Anak Allah terkasih. Hal yang diwahyukan yaitu tentang keanakallahan Yesus.
Yesus yang dikandung dari Roh Kudus dan ditambah dengan peristiwa pembaptisan
ini semakin menunjukkan kebersatuan Yesus dan Allah dalam ikatan Roh Kudus yang
menjadi sumber otoritas-Nya yang unik.10
Roh Kudus mengurapi Yesus dengan kuasa Allah untuk memberitakan Kerajaan
Allah. Meskipun Roh Kudus mengurapi Yesus, ini bukan berarti Yesus (sebagai
manusia) diadopsi menjadi Anak Allah, tetapi Roh Kudus mengurapi Anak Allah
(yang telah sedari sononya Anak Allah) untuk misi pemberitaan Kerajaan Allah. Roh
Kudus menjadi kuasa Allah itu yang bekerja dalam diri Yesus.
Roh Kudus juga yang membawa Yesus ke padang gurun untuk berpuasa. Di sana
Yesus juga dicobai. Setelah berada di padang Gurun, Roh Kudus jugalah yang
membawa Yesus ke Galilea. Di sini nampak ada peran aktif Roh Kudus yang
membawa Yesus ke padang Gurun dan ke Galilea.11
Roh Kudus yang membawa Yesus adalah kekuatan Allah yang bekerja dalam
hidup Yesus. Yesus pun mengatakan-Nya sendiri bahwa ia dipenuhi dan digerakkan
oleh Roh Kudus, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku,
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus
Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan
bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk
memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang”. (Luk 4:18)
Teks di atas menandakan bahwa Roh Kudus memenuhi Yesus. Perutusan Yesus
adalah Perutusan dari Allah dan Roh Kudus mengurapi Yesus untuk mewartakan Injil.
Perutusan dan pengurapan Yesus ini menandakan bahwa Yesus adalah Mesias (yang
terurapi) untuk mewartakan kabar baik. Roh Kudus yang berada dalam diri Yesus
menjadi daya dan kekuatan dalam sabda dan tindakan Yesus.
Roh Kudus jugalah yang membuat kita menjadi anak-anak Allah. Bedanya, orang
kristiani menjadi anak Allah dalam sifat partisipasi dalam keanakallahan Yesus.

9
Dr.Nico Syukur Dister, OFM, Kristologi: sebuah sketsa, (Yogyakarta: Kanisius, 1986), 52
10
John O’Donnell, “In Him and Over Him,” 31
11
St.Eko Riyadi, Diktat Kristologi-Pneumatologi, 5
Orang Kristen menjadi anak Allah bukan karena kodratnya, melainkan karena
diangkat. Berbeda dengan Kristus, Ia menjadi Anak Allah karena telah kodrat-Nya.12
Roh Kudus adalah pokok dari Roh Keanakallahan. Roh Kuduslah yang
mempersatukan Anak dengan Bapa. Roh Kudus adalah kesatuan antara Bapa dan
Putra. Dari situ, maka hakikat Allah adalah kekal abadi.13
Dari peristiwa turunnya Roh Kudus itu, lalu timbul pertanyaan, sebenarnya Roh
Kudus itu pribadi atau daya kekuatan? Orang Kristen hidup dari kekuatan Kristus
(Roh Kristus). Di sanalah Roh Kudus ada. Maka, Roh Kudus ada dalam kita. Roh
Kudus menggerakkan setiap orang Kristiani secara personal. Roh itu membuktikan
diri-Nya sebagai realitas personal justru karena Roh Kudus tidak meniadakan corak
personal dari tindakan manusia ketika Ia berkarya dalam diri manusia. Roh Kudus
menyempurnakan hidup manusia. Dengan kata lain, orang Kristenpun juga tidak
diprakarsai oleh pribadinya sendiri melainkan karena prakarsa Roh Kudus.14 Hal
inilah yang membuat Roh Kudus dipahami sebagai pribadi.
Roh Kudus merupakan pribadi tersendiri dalam Tritunggal. Memang bahwa
misteri Trinitas adalah misteri yang tak terselami oleh akal budi manusia, namun
dengan karya Roh Kudis dalam orang beriman, maka kita akan dibantu untuk
memahami personalitas Roh Kudus Roh Kudus adalah Roh Kristus. Pernyataan ini
agak sulit dipahami bahwa Roh Kudus adalah pribadi tersendiri. Dalam konteks
pembicaraan parousia, ada jarak waktu antara kebangkitan Kristus dan akhir zaman.
Di waktu antara inilah, penyelamat dihadirkan yaitu Roh Kudus yang adalah Roh
Kristus. Roh Kudus adalah penolong yang lain. Dari sini nampak bahwa Roh Kudus
adalah pribadi tersendiri dari Trinitas.15
Melalui pembaptisan Yesus, nampaklah suatu hubungan yang khusus antara diri-
Nya, Allah Bapa dan dengan Roh Kudus. Hubungan itulah yang membentuk fondasi
pelayanan-Nya. Dalam peristiwa inilah Allah melalui Roh Kudus pertama kali
menyatakan bahwa Yesus adalah Putra-Nya.16

12
Dr.Nico Syukur Dister, OFM, Kristologi: Sebuah Sketsa, (Yogyakarta: Kanisius, 1986), 305
13
Dr.Nico Syukur Dister, OFM, Kristologi: Sebuah Sketsa, (Yogyakarta: Kanisius, 1986), 305
14
Dr.Nico Syukur Dister, OFM, Kristologi: Sebuah Sketsa, (Yogyakarta: Kanisius, 1986), 306
15
Dr.Nico Syukur Dister, OFM, Kristologi: sebuah sketsa, (Yogyakarta: Kanisius, 1986), 308
16
Michael Keene, Yesus, (Yogyakarta: Kanisius, 2007), 61
4. Kesimpulan
Baptisan Yohanes adalah Baptisan Pertobatan. Yesus datang kepada Yohanes
untuk dibaptis. Tentu baptisan Yesus bukanlah dalam arti pertobatan karena Yesus
tidak memiliki dosa. Baptisan Yesus menjadi titik awal dari pelayanan-Nya.
Pelayanan Yesus adalah misi keselamatan. Misi keselamatan itu terwujud dalam
sengsara,w afat dan kebangkitan Yesus.
Dengan baptisan, Roh Kudus turun atas Yesus dan atas dunia. Pembaptisan Yesus
menjadi saat proklamasi tentang tugas yang diemban oleh Yesus serta identitas-Nya
sebagai Anak Allah. Artinya, Yesus memang telah beridentitas sebagai Anak Allah. Ia
sadar betul akan itu. Melalui baptisan, tugas itu diproklamasikan.
Roh Kudus mengurapi Yesus untuk karya misi-Nya itu dan Roh Kudus itu sendiri
adalah Roh Kristus. peri Roh Kudus menjadi daya kekuatan dalam pelayanan Yesus
dan juga menjadi daya bagi seluruh hidup umat Kristiani. Oleh Roh Kudus, setiap
orang kristiani juga diangkat menjadi anak-anak Allah dalam arti partisipasi dengan
keanakallahan Kristus.
5. Penutup
Demikian Penjelasan tentang pembaptisan Yesus dan peranan Roh Kudus.
Terimakasih
6. Daftar Pustaka
 Dister, Nico Syukur, OFM. 1986. Kristologi: Sebuah Sketsa. Yogyakarta.
Kanisius.
 Konferensi Wali Gereja Indonesia. 1996. Iman Katolik. Yogyakarta.Kanisius.
 Kingsbury, Jack Dean. 1996. Injil Matius Sebagai Cerita. Jakarta. BPK
Gunung Mulia.
 Tenney, Merrill C. 1995. Survey Perjanjian Baru. Malang. Gandum Mas.
 Packer, JI, Merrill C. Tenney., William White, JR. 1993. Dunia Perjanjian
Baru. Malang. Gandum Mas.
 Keene, Michael. 2007. Yesus. Yogyakarta. Kanisius.
 St.Eko Riyadi, Diktat Kristologi-Pneumatologi.
 John O’Donnell, “In Him and Over Him”.

Anda mungkin juga menyukai