Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH AGAMA KRISTEN PROTESTAN

PANDANGAN IMAN KRISTEN TERHADAP


SAKSI YEHUWA

Disusun oleh:

Adella Josephin/1806147672
Arra Gamaliel Boanarges/1806232875
Christianto/1806182624
Eva Esterina/1806207601
Felicia Elvina Christiadi/1806208895
Merry Christine/1806199480
Reinaldo Raymond/1806148561

UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah agama Kristen protestan yang berjudul “ Pandangan
Iman Kristen Terhadap Saksi Yehuwa “dengan baik. Selain itu, Kami juga ingin
mengucapkan terimakasih kepada Bpk.Indri Jatmoko M.M selaku pengampu mata kuliah
agama Kristen protestan atas bimbingan dan saran yang telah diberikan selama proses
pembuataan makalah ini
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
kepada pembaca mengenai saksi Yehuwa, mulai dari ajaran, tradisi, dan sejarahnya.Selain itu,
kami selaku penulis juga berharap pembaca lebih mengetahui dan dapat mengatisipasi
apabila ajaran tersebut masuk kedalam lingkungan pembaca, baik dirumah, sekolah, kampus,
tempat kerja, maupun dimasyarakat
Kami selaku penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi
pembaca, tetapi bagi semua pihak.Selain itu,penulis berharap para pembaca tidak sungkan
memberi masukan berupa kritik dan saran yang membangun.

Depok, 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................1
1.2 Landasan Teori............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................2
2.1. Sejarah Awal Berdirinya Saksi Yehuwa .....................................................................................2
2.2. Sejarah Masuknya Saksi Yehuwa Ke Indonesia ........................................................................4
2.3. Perbedaan Ajaran Saksi Yehuwa dengan Kristen Protestan .......................................................5
2.4. Perbedaan Tata Cara Ibadah Saksi Yehuwa dengan Kristen Protestan .......................................8
2.5. Peraturan dan Tradisi Ajaran Saksi Yehuwa .............................................................................10
2.6. Bagaimana Sikap Gereja Terhadap Saksi Yehuwa ....................................................................11
2.7. Kasus atau Profil yang diangkat ..............................................................................................13
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................14
3.1. Kesimpulan...............................................................................................................................14
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Saksi – Saksi Yehuwa merupakan sebuah aliran yang tidak jauh berbeda dari agama
kita sendiri yaitu, Kristen Protestan. Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai
macam agama dan suku, maka tidak asing bagi kita untuk dapat menemui masyarakat lain
yang memiliki keyakinan berbeda. Saksi – Saksi Yehuwa sering kali kita temui di lingkungan
sekitar kita, tidak jarang bahkan sering kali mereka sedang menyebarkan ajaran nya kepada
masyarakat sekitar. Sebagai seseorang yang beriman Kristen, kita harus mengetahu
bagaimana menanggapi hal – hal seperti ini. Apa itu Saksi – Saksi Yehuwa, bagaimana cara
mereka menyebarkan ajaran nya, apa yang mereka ajarkan, dll merupakan beberapa hal yang
penting untuk kita ketahui. Apalagi masyarakat “jaman now” yang kerap sekali kurang peduli
dengan lingkungan sekitar dan sangat mudah untuk dipengaruhi oleh orang – orang di sekitar
nya. Memperkuat iman dan kepercayaan kita merupakan salah satu langkah yang tepat untuk
menghindari hal – hal yang tidak diinginkan terjadi. Pada makalah ini kami ingin
menjelaskan tentang Saksi – Saksi Yehuwa, dan memberikan bagaimana tanggapan gereja
dan isi alkitab dalam mengahadapi aliran tersebut.

1.2 Landasan Teori

Saksi-Saksi Yehuwa adalah suatu denominasi Kristen, milenarian, restorasionis yang


dahulu bernama Siswa-Siswa Alkitab hingga pada tahun 1931. Agama ini diorganisasi secara
internasional, lebih dikenal di dunia Barat sebagai Jehovah's Witnesses atau Jehovas Zeugen,
yang mencoba mewujudkan pemulihan dari gerakan Kekristenan abad pertama yang
dilakukan oleh para pengikut Yesus Kristus. Saksi-Saksi Yehuwa sendiri bukanlah suatu
sekte, mereka tidak pernah memisahkan diri dari gereja atau kelompok besar manapun.
Wewenang tertinggi kehidupan mereka berdasarkan hukum-hukum dan prinsip-prinsip dari
Kitab Suci atau Alkitab. Mereka menolak doktrin Tri Tunggal karena tidak berdasarkan
Firman Allah, Alkitab.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Sejarah Awal berdirinya Saksi Yehuwa

Saksi-Saksi Yehuwa berdiri pada akhir abad ke-19. Saat ini, terdapat kelompok kecil
siswa Alkitab yang tinggal dekat Pittsburgh, Pennsylvania, di Amerika Serikat. Mereka
menganalisis Alkitab secara sistematis, membandingkan doktrin-doktrin yang diajarkan oleh
gereja dengan yang ditulis di Alkitab. Saksi Yehuwa berawal dari 3 orang Amerika, yaitu
Charles Taze Russell, Joseph Franklin Rutherford, dan Nathan Homer Knorr.
Charles Taze Russell atau yang dikenal dengan Russell lahir di Kota Pittsburgh,
Pennsylvania pada tahun 1852. Russell dan orang tuanya merupakan keluarga yang giat untuk
datang beribadah ke gereja. Pada waktu mudanya, Russell mulai tertarik tentang theologia. Ia
merupakan orang yang aktif dalam pekabaran injil di tempatnya. Tetapi ada hal yang
membuat Russell meninggalkan gereja dan mengaku bahwa ia tidak mempunyai agama. Hal
tersebut adalah doktrin yang mengatakan bahwa adanya neraka dan hukuman bagi orang
jahat. Ia berpikir bahwa jika Allah adalah kasih, maka Ia tidak akan menyuruh seseorang
untuk masuk ke tempat penyiksaan abadi. Russell akhirnya belajar macam-macam agama,
sehingga ia menemukan kepuasaan sendiri. Dan pada akhirnya, ia memiliki keyakinan kalau
Tuhan telah menunjuk ia sebagai satu-satunya penafsir Alkitab yang benar. Saat ia
berpendapat bahwa semua aliran Kristen itu salah, ia akhirnya memutuskan untuk mulai
memimpin suatu kelas Alkitab dan ia disebut “Pdt Russell”, walau ia belum pernah
ditahbiskan.
Pada tahun 1879, Russell menerbitkan majalah Menara Pengawal. Beberapa tahun
kemudian, ia mengorganisir gerakannya secara resmi. Ia bepergian ke mana-mana, baik di
Amerika Serikat maupun ke Negara lain, sambil mendirikan pos aliran baru yang ia buat.
Selain menerbitkan majalah, ia juga menyebarkan ajarannya lewat surat kabar. Namun,
kehidupan yang dijalaninya tidak sejalan dengan ajarannya sendiri. Ia pernah dituntut istrinya
untuk cerai, karena hubungannya dengan Rose Ball. Ia ditangkap karena ia memindahkan hak
milik harta bedanya kepada lembaga-lembaga dan pernah menjual “gandum ajaib”. Pada
tahun 1912, ajaran Russell ditentang oleh seorang pendeta gereja Baptis bangsa Kanada, dan
Russell pun menuntut pendeta Baptis tersebut, tetapi hakim membenarkan isi dan makna
terbitan tentangan tersebut. Dan pada akhirnya, saksi Yehuwa tidak mengakui hubungan
mereka dengan Russell. Oleh karena itu, mereka menolak julukan yang diberikan kepada
aliran mereka, yaitu “Russellisme”.

2
Joseph Franklin Rutherford merupakan pemuda yang sangat gigih dalam menuntut
ilmu, ia rela untuk meminjam uang kepada temannya untuk dapat menggaji seorang buruh
dan membayar uang kuliahnya sendiri. Rutherford berguru pada seorang sarjana hukum yang
terkenal, dan akhirnya ia menjadi seorang penulis pengadilan, advokat, dan terakhir menjadi
seorang hakim. Pada tahun 1894, Rutherford membeli 3 buku C.T Russell dan ia pun
berkenalan dengan Russell. Rutherford dan istrinya turut serta dalam gerakan yang dipimpin
oleh Russell. Akhirnya pun, Rutherford ditunjuk oleh Russell untuk memberikan ceramah ke
berbagai tempat. Selain itu, Rutherford diminta untuk membela Russell dalam meja hijau dan
selalu menang karena ia pandai dalam berpidato. Setelah 2 bulan kematian Russell,
Rutherford menggantikannya. Tetapi masa tersebut bisa dibilang masa yang gelap, karena
banyak pengikutnya yang mundur dari gerakan tersebut, serta banyaknya orang yang telah
meninggal. Saat perang dunia ke I, Rutherford dan rekan-rekannya dipenjara. Pada tahun
1919, setelah dibebaskan dari penjara, ia lebih rajin lagi dalam menyebarkan doktrin-doktrin
Russell dan ditambah dengan ajaran dari dirinya sendiri. Ia pun berhasil mengeluarkan buku
setiap tahunnya selama 25 tahun kepemimpinannya. Selain buku, ia pun mengeluarkan
majalah Sedarlah! yang merupakan pelengkap dari majalan Menara Pengawal.
Ceramah-ceramah Rutherford disiarkan melalui radio dan piringan hitam khotbahnya
diputar oleh pengikutnya saat mereka berkunjung dari satu rumah ke rumah yang lainnya.
Pada tahun 1931, diadakan pertemuan antar bangsa dari aliran Rutherford, dan untuk pertama
kalinya bidat itu dinamakan “Saksi Yehova/Yehuwa”. Nama tersebut diambil berdasarkan
nubut Yesaya 43:10-12, yang mereka anggap telah digenapi dengan adanya gerekan mereka.
Nama “Yehuwa” berarti Tuhan Allah, mereka memetik dari terjemahan lama. Dan pada
akhirnya, J.F. Rutherford meninggal dunia pada tahun 1942, tetapi sebelumnya ia sudah
memilih penggantinya sebagai ketua Saksi Yehuwa.
Nathan Homer Knorr dilahirkan di Pennsylvania, Kota Bethlehem, pada tahun 1905.
Ia mengenal ajaran Saksi Yehuwa saat ia belajar di SMA. Knorr tidak melanjutkan
pendidikannya ke sekolah tinggi, karena ia diterima sebagai pekerja di penerbitan gerakan
Saksi Yehuwa di Kota New York. Saat ia berumur 27 tahun, Knorr menjadi direktur
penerbitan dan ia mulai berpengaruh dalam usaha-usaha Saksi Yehuwa di seluruh dunia.
Knorr pun diamanahkan sebagai ketua Saksi Yehuwa setelah J.F. Rutherford meninggal. Pada
masa kepemimpinan Knorr, Saksi Yehuwa sangat berkembang pesat, karena saat masa
kepemimpinannya, ajaran Saksi Yehuwa lebih menyebar ke tempat yang baru dan Knorr
mengusulnya untuk memberi indoktrinasi. Dimana mereka dapat menjawab pertanyaan dan
keberatan yang diajukan pada mereka. Terdapat 2 “prestasi” dalam masa jabatan Knorr,
yaitu : 1. Pada tahun 2945, Knorr mengajarkan bahwa transfusi darah itu tidak sesuai dengan
Firman Tuhan, hal ini dibuktikan dengan beberapa ayat yang ada pada Perjanjian Lama. 2.
3
Pada tahun 1950, Saksi Yehuwa menerbitkan Alkitab terjemahan sendiri dari Perjanjian Baru
dan terjemahan untuk Perjanjian Lama pun menyusul 10 tahun. Versi yang mereka buat
disebut New World Translation atau yang disingkat NW.

2.2. Sejarah Masuknya Saksi Yehuwa ke Indonesia


Pada tahun 1931, Frank Rice sampai di Jakarta, kota yang besar dan ramai di Pulau
Jawa. Dia menyewa sebuah kamar di dekat pusat kota dan mengisinya dengan banyak dus
berisi bacaan Alkitab, dan hal itu membuat ibu pemilik rumah kaget. Karena banyak
penduduk Jakarta berbicara bahasa Belanda, Frank mulai belajar bahasa itu dengan sungguh-
sungguh dan segera mulai mengabar dari rumah ke rumah. Dia juga mengabar kepada orang
Indonesia dan mulai belajar bahasa itu.
Pada bulan November 1931, dua perintis lainnya datang dari Australia ke Jakarta,
Clem Deschamp, berumur 25 tahun, dan Bill Hunter, yang berumur 19 tahun. Clem dan Bill
membawa mobil karavan, salah satu yang pertama di Indonesia. Setelah belajar beberapa
kalimat dalam bahasa Belanda, mereka siap mengabar di kota-kota besar di Jawa. Ada
perintis lain dari Australia yang juga mengikuti jejak Clem dan Bill, yaitu Charles Harris.
Pada tahun 1935, dia mulai mengabar di banyak daerah di Jawa menggunakan mobil karavan
dan sepeda. Dia menempatkan bacaan dalam lima bahasa: Arab, Belanda, Indonesia, Inggris,
dan Mandarin. Dalam beberapa tahun, dia menempatkan sekitar 17.000 bacaan.

Charles Harris Frank Rice dan Clem Deschamp

4
2.3. Perbedaan Ajaran Saksi Yehuwa dengan Kristen Protestan
Jika dilihat sekilas, Pengajaran Saksi Yehuwa mirip dengan iman Kristen Protestan
yang sejati. Akan tetapi, perbedaan yang paling penting adalah Saksi Yehuwa tidak percaya
bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menebus semua
dosa umat manusia. Mereka percaya bahwa Yesus adalah putra Allah namun bukan Allah
yang sudah diciptakan jauh sebelum Adam. Mereka juga percaya bahwa Yesus juga
merupakan Mikael, sang penghlu malaikat sebelum ia menjelma menjadi manusia itu sendiri.
Dengan kata lain, mereka tidak percaya tengan tritunggal, melainkan mereka percaya bahwa
hanya ada satu Allah.

Perbedaan lain adalah kehidupan setelah kematian. Iman Kristen mengatakan bahwa
setelah metaian, orang-orang jahat akan disiksa di dalam api neraka. Akan tetapi, Saksi
Yehuwa mengatakan bahwa setelah kematian, orang-orang jahat akan menerima kematian
kekal. Artinya mereka akan punah atau hilang begitu saja (kematian kekal). Selain itu, iman
Kristen mengatakan bahwa orang yang sudah lahir baru (diselamatkan) akan hidup kekal
selama-lamanya dengan Allah di surga. Saksi Yehuwa percaya bahwa hanya ada 144.000
orang yang akan hidup bersama dengan Allah dan memerintah atas bumi. Orang-orang baik
akan hidup selama-lamanya di Firdaus di muka bumi.

Mereka menentang trituggalitas Allah, yang artinya mereka juga menentang Roh
Kudus sebagai kesatuan dari Allah itu sendiri. Mereka percaya bahwa Roh Kudus hanyalah
tenaga kerja aktif Allah. Selain itu mereka percaya kedatangan kristus sebenarnya sudah
terlihat pada tahun 1914. Iman Kristen mengatakan kedatangan Kristus akan datang dan tidak
ada yang mengetahuinya.

Untuk mendukung pendapat ini, mereka memiliki alkitab sendiri yang memiliki
terjemahan Terjemahan Dunia Baru (TBD). Misalnya, mereka mendukung hanya ada satu
5
Allah dan bukan tritunggal dengan memakai ayat 1 Timotius 2:5 yang berbunyi: “ Ada satu
Allah, dan satu perantara antara Allah dan manusia, yaitu seorang manusia, Kristus Yesus”
Padahal, terjemahan Alkitab aslinya adalah “Karena Allah itu Esa dan esa pula Dia yang
menjadi perantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Yesus Kristus.”

Secara detail, pebedaan ajaran Saksi Yehuwa dengan Imak Kristen disajikan pada
tabel berikut.

5
Ajaran Kristen Arus utama
Ajaran Saksi-Saksi Yehuwa yang
(Gereja Katolik Roma,
sebanding
Ortodoks Timur dan Protestan)

Hakikat Allah

Allah telah menyatakan diri-Nya


sebagai Bapa, Anak, dan Roh Hanya Bapa (Yehuwa) sajalah yang
Kudus. Ketiganya adalah Allah Allah.
yang esa.

Yesus (Anak) adalah Allah yang


menjelma menjadi manusia. Pada
Yesus adalah Putra Allah ciptaan
masa hidupnya di muka bumi ia
Allah yang paling pertama, yang
sepenuhnya Allah dan
telah ada sebelum Adam, tetapi
sepenuhnya manusia. Ia kekal
bukan Allah.
dan setara kekuasaannya dengan
Allah.

Roh Kudus adalah salah satu


pribadi dari Tritunggal. Roh Roh kudus adalah tenaga aktif
Kudus itu kekal dan setara Allah.
kekuasaannya dengan Allah.

Yesus

Yesus adalah Putra Allah, dan suatu


makhluk roh; tetapi bukan Allah
sendiri. Yesus juga adalah Mikhael,
Yesus adalah Anak Allah. Ia
sang penghulu malaikatdalam
adalah Allah yang menjelma
keberadaannya sebelum menjadi
menjadi manusia.
manusia. Ia juga
adalah Apolion/Abadon, yang
disebutkan dalam Wahyu 9:11

Yesus dipakukan pada sebuah tiang


Yesus disalibkan.
siksaan.

Kedatangan Kristus kembali ke


Kedatangan Kristus kembali terjadi
muka bumi akan terjadi secara
tanpa terlihat pada 1914.
fisik, dan hal ini belum terjadi.

6
Kematian/Kehidupan setelah mati

Jiwa berhenti berada ketika


Jiwa manusia itu kekal dan tidak
seseorang meninggal; dibutuhkan
hilang keberadaannya kapanpun
kebangkitan kembali agar manusia
juga.
dapat hidup kembali.

Segera setelah kematian, ada Segera setelah kematian tidak ada


kehidupan kembali bagi semua kehidupan rohani, kecuali untuk
orang, di surga, neraka atau (bagi ke-144.000 orang, yang langsung
umat Katolik Roma) api diangkat ke surga. Api penyucian
penyucian. tidak ada

Akan ada kematian kekal setelah


penghakiman terakhir untuk orang-
orang fasik. Mereka yang pernah
Orang jahat akan disiksa untuk melakukan dosa yang tidak
selama-lamanya di neraka. terampuni (seperti misalnya Yudas)
mengalami 'Gehena' (kehancuran
atau kelenyapan kekal) pada saat
kematian.

Penghakiman dan Keselamatan

Hanya 144.000 orang yang akan


hidup kekal di surga lalu
memerintah atas Bumi bersama
Yesus Kristus. Kecuali mereka
Semua orang yang diselamatkan
yang telah mengalami Gehena,
(lahir baru) akan hidup kekal di
semua yang telah mati (orang yang
surga bersama Allah.
benar) akan dibangkitkan dengan
kemungkinan untuk hidup selama-
lamanya di sebuah Firdaus di muka
bumi.

Untuk dapat dibenarkan, orang


Untuk memperoleh keselamatan, harus menaati perintah-perintah
orang harus bertobat dan percaya Allah yang tidak/diajarkan melalui
kepada Yesus Kristus demi Yesus Kristus, menyerahkan
keselamatan mereka. dirinya kepada Yehuwa. dan
melayani Allah.

Alkitab yang mereka gunakan juga berbeda dengan alkitab orang Kristen. Berikut
adalah contoh perbedaannya.

7
Ayat Alkitab Terjemahan Baru Alkitab Terjemahan Dunia Baru
Pada mulanya adalah
Firman 1; Firman itu bersama- Pada mulanya Firman itu ada. Firman
Yoh 1:1 sama
adalah
dengan Allah dan Firman itu
Allah. Ia pada itu bersama Allah,dan Firman itu adalah
mulanya bersama-sama dengan suatu allah.
Allah
“Karena Allah itu Esa dan esa pula “Ada satu Allah, dan satu
1 Tim Dia yang menjadi perantara antara perantara antara Allah dan manusia,
2:5 Allah dan manusia, yaitu manusia yaitu seorang manusia, Kristus Yesus”
Yesus Kristus.”
Yoh Tomas pun berkata kepadanya, Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan
20:28 ”Tuanku dan Allahku!” Allahku !"
“Mereka adalah keturunan bapa-
bapa leluhur, yang menurunkan “Merekalah keturunan dari orang-orang
Mesias dalam keadaan-Nya yang menjadi leluhur Kristus. Semoga
Rm 9:5 sebagai manusia, yang ada di atas Allah, yang menguasai semuanya,
segala sesuatu. Ia adalah Allah diagungkan selama-lamanya. Amin.”
yang harus dipuji sampai selama-
lamanya. Amin!”

2.4.Perbedaan Tata Cara Ibadah Saksi Yehuwa dengan Kristen Protestan

Saksi Yehuwa mengklaim bahwa mereka tidak melakukan ritual apapun dalam
pertemuan ibadat mereka. Seperti orang Kristen abad pertama yang umumnya bernyanyi,
berdoa, dan membaca serta membahas kitab suci, mereka juga melakukan hal-hal tersebut.
Namun, terdapat beberapa perbedaan. Saksi-Saksi Yehuwa mengadakan pertemuan ibadah
dua kali seminggu. Pertemuan ini terbuka untuk umum, mereka mempelajari Alkitab dan
caraa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar acara berbentuk mirip
dengan diskusi kelas. Pertemuan dimulai dan diakhiri dengan nyanyian dan doa. Tidak ada
kolekte ataupun perpuluhan dalam pertemuan ibadah mereka.

Pada akhir minggu, setiap sidang akan berkumpul untuk mendengarkan ceramah
Alkitab dengan durasi 30 menit. Ceramah tersebut berisi tentang bagaimana Alkitab berkaitan
dengan kehidupan di zaman sekarang. Orang-orang yang datang dianjurkan untuk membuka
ayat-ayat yang disebutkan. Setelah ceramah, ada yang disebut dengan pelajaran “Menara
Pengawal”, yaitu pembahasan artikel Menara Pengawal edisi pelajaran, semua yang hadir
dikatakan boleh ikut berpartisipasi dalam pelajaran tersebut. Pembahasan itu dianggap dapat
membantu para Saksi Yehuwa untuk menerapkan Alkitab dalam kehidupan sehari-hari.

Di tengah pekan, Saksi Yehuwa mengadakan perkumpulan yang dinamakan


Pelayanan dan Kehidupan Kristen. Perkumpulan tersebut dibagi menjadi tiga bagian. Bagian
pertama, dinamakan Harta dalam Firman Allah. Di bagian pertama ini, terdapat pembahasan
yang tujuannya untuk mengenal lebih dalam satu bagian alkitab yang sudah dibaca oleh
anggota sidang sebelumnya. Bagian kedua dinamakan Bersemangatlah dalam Pelayanan.
8
Bagian ini berisi penampilan tentang bagaimana membahas Alkitab dengan orang lain.
Terdapat penasihat yang akan memberikan saran agar mereka dapat menjadi pembaca dan
pembicara yang terampil menurut standar mereka sendiri. Untuk bagian terakhir, dinamakan
Kehidupan Kristen. Bagian ini membahas bagaimana menerapkan prinsip-prinsip Alkitab
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mencakup tanya jawab untuk memperdalam pemahaman
akan Alkitab.

Tempat ibadah Saksi Yehuwa tidak disebut dengan gereja seperti pada Kristen
Protestan, melainkan balai kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa. Dinamakan seperti itu karena
bangunan tersebut merupakan balai pertemuan, di sana mereka beribadah kepada Allah yang
disebutkan dalam Alkitab, yaitu Yehuwa dan memberikan kesaksian tentang Dia, dan mereka
juga berkumpul untuk belajar tentang Kerajaan Allah. Saksi-Saksi Yehuwa tidak mengadakan
perayaan natal seperti Kristen Protestan karena menurut Saksi-Saksi Yehuwa tidak terdapat
tulisan spesifik di Alkitab tentang perayaan natal.

Setiap tahunnya, diadakan tiga kebaktian besar. Dua kebaktian wilayah yang masing-
masingnya memiliki durasi satu hari dan satu kebaktian regional yang memiliki durasi tiga
hari. Saat kebaktian tersebut, mereka menganggap persaudaraan Kristen mereka dipererat.
Kebaktian tersebut merupakan kesempatan untuk mereka bertemu dan berinteraksi dengan
Saksi-Saksi dari sidang lain dan negeri lain. Di tengah hari, mereka juga menikmati makan
siang di lokasi kebaktian. Setiap kebaktian diisi juga dengan khotbah, simposium, dan
pertunjukan yang menarik sebagai sarana mereka belajar bagaimana cara melakukan
kehendak Allah dalam hidup. Pada kebaktian regional, kisah-kisah di Alkitab dipentaskan
dalam suatu drama yang memberikan pelajaran sederhana. Di setiap kebaktian juga diadakan
acara baptisan bagi orang-orang yang dikatakan ingin melambangkan pembaktian kepada
Allah.

9
Pertemuan ibadah Saksi Yehuwa

(Sumber: https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-umum/saksi-yehuwa-gereja-
balai-kerajaan/)

2.5. Peraturan dan Tradisi Saksi Yehuwa

Ada beberapa peraturan dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang harus di ikuti
oleh Saksi Yehuwa, yaitu
1. Tidak Merayakan ulang tahun
Saksi-Saksi Yehuwa tidak merayakan ulang tahun karena yakin Allah tidak senang
dengan perayaan itu.Empat alasan yang m
ebuat mereka tidak meryakan ulang tahun adalah
 Perayaan ulang tahun berasal dari kekafiran
 Orang-orang Kristen masa awal tidak merayakan ulang tahun.
 Satu-satunya perayaan yang diperingati orang Kristen adalah kematian Yesus,
bukan kelahirannya. (Lukas 22:17-20) Alkitab memang mengatakan bahwa
”hari kematian lebih baik daripada hari kelahiran”. (Pengkhotbah 7:1) Pada
waktu Yesus mati, dia punya nama baik di hadapan Allah. Itu membuat hari
kematiannya lebih penting dari hari kelahirannya.—Ibrani 1:4.
 Alkitab tidak pernah menyebutkan kalau umat Allah merayakan ulang tahun.
Sebaliknya, Alkitab mencatat dua pesta ulang tahun yang dirayakan oleh
orang-orang yang tidak menyembah Allah. Dan, ini dicatat sebagai peristiwa
yang buruk.—Kejadian 40:20-22; Markus 6:21-29.

10
2. Tidak merayakan hari raya tertentu
Saksi Yehuwa tidak merayakan beberapa hari raya tertentu, seperti
 Natal
 Hari kemerdekaan suatu bangsa
 Imlek
 dll
hal ini dikarenakan mereka percaya bahwa hari raya tersebut bukanlah berasal dari
Allah dan tidak tertulis didalam alkitab.Selain itu, mereka mengangap beberapa hari
raya merupakan lambing kekafiran

3. Tidak boleh menerima transusi darah


Saksi Yehuwa tidak melakukan transfysi darah karena menurut mereka Perjanjian
Lama dan Baru memerintahkan untuk tidak menggunakan darah. (Kejadian 9:4;
Imamat 17:10; Ulangan 12:23; Kisah 15:28, 29) Juga, bagi Allah, darah
melambangkan kehidupan. (Imamat 17:14) Jadi, saksi Yehuwa menghindari darah
bukan hanya karena taat kepada Allah melainkan juga respek kami kepada-Nya
sebagai Sang Pemberi kehidupan.

4. Tidak hormat terhadap bendera suatu bangsa


Saksi-Saksi Yehuwa percaya bahwa membungkuk atau memberi salut kepada
bendera, sering kali diiringi lagu kebangsaan, adalah tindakan keagamaan yang
menyatakan bahwa keselamatan berasal, bukan dari Allah melainkan dari Negara atau
para pemimpinnya. (Yesaya 43:11; 1 Korintus 10:14; 1 Yohanes 5:21)

2.6. Bagaimana Sikap Gereja Terhadap Saksi Yehuwa


Pada Tahun 2012, Persatuan Gereja Indonesia ( PGI ) mengadakan diskusi awal.
Diskusi ini dihadiri oleh kalangan akademik dan teolog, ANBTI dan Sinode GKI. Salah satu
topik yang dibahas pada diskusi adalah Saksi-Saksi Yehuwa yang bernama resmi Saksi-Saksi
Yehuwa di Indonesia (SSYI).
Dalam diskusi ini diambil enam poin penting yang dirangkum sebagai catatn kepada
gereja-gereja di indnoesia dalam menyikapi saksi saksi Yehuwa, yaitu
Gereja-gereja maupun PGI juga tidak berhak memburbarkan SSYI. Sealin tiu, gereja-gereja
dan PGI tidak berhak meminta pemerintah untuk membubarkan SSYI, kecuali jika SSYI
melanggar peraturan perundang-undangan
a) Kegiatan SSYI dalam mengabarkan ajarannya yang biasa berupa datang kerumah-
rumah tidak dapat dikategorikan kegiatan meresahkan jika SSYI melakukannya
dengan sopan dan tidak memaksa.
11
b) Walaupun SSYI memiliki ajarang yang berbebeda dengan Kristen, mereka tidak bisa
begitu saja dicap sebagai bidat atau pengajar sesat
c) Gereja-gerja di Indonesia harus mendidik, membina sekaligus membentengi iman
jemaatnya dengan memberikan pembekalan intensifnya, agar jemaat tidak
terpengaruh oleh kenakeraga jaran yang berbeda dari ajaran resmi gereja
d) PGI terus menggundang perwakilan dari Saksi Yehuwa untuk melaukan pendekatan
dan menyampaikan ajakan kepada SSYI agar ambil bagian dalam pertemuan-
pertemuan antar organisasi agama
e) Mengingatkan SSYI agar tidak melakukan kegiatan yang mengundang reaksi atau
tuduhan bahwa mereka melaukan kegaduhan

Bagaimana gereja mendidik, membina, dan membekali jemaatnya agar terhindar dari paham-
paham Saksi Yehuwa dan ajaran lainnya ?
a) Memperlengkapi diri dengan pengajaran yang benar dan sehat (ikut proses
pembelajaran). Kita harus melihat pentingnya pembelajaran secara sistematis (Ef
4:12-15).
b) Menguji setiap roh dengan cara melihat buahnya (1 Yoh 4:1).
c) Jangan meninggalkan persekutuan-persekutuan orang percaya, masuk dalam
komunitas kecil, yaitu COOL (Community of Love) (Ibr 10:25).
d) TOLAK ajaran Saksi Yehowa, tetapi terima orangnya dengan kasih Kristus. Ingatlah
bahwa ajaran sesat itu tidak hanya Saksi Yehowa, mereka semua perlu mendengar
Injil yang benar dan kita adalah saksi-saksi Kristus. Allah menghendaki semua orang
bertobat dan diselamatkan (1 Tim 2:4; 2 Ptr 3:9).
e) Bagi yang merasa belum memiliki kemampuan untuk berdiskusi dengan SSYI,
JANGAN memberi kesempatan diskusi. Tetapi tetaplah bersikap santun (1 Ptr 3:15).
f) Ajaklah Saksi Yehowa untuk berdoa dalam nama Yesus Kristus, jika mereka tidak
bersedia tetaplah Anda berdoa untuknya, supaya Roh Kudus bekerja menginsafkan dia
akan dosa dan penghakiman (Yoh 16:8).
Ayat –ayat alkitab mengenai cara kita menyikapi ajaran sesat
a) Matius 24:24 “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan
mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, d sehingga
sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.”
b) Roma 16 : 17 “Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu
waspada terhadap mereka , yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu
terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!”

2.7. Kasus/Profil yang diangkat

Pengamat Politik Boni Hargens menegaskan bahwa sekte Saksi Yehuwa layak
dibubarkan dengan menggunakan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu)

12
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan. Pasalnya, saksi Yehuwa ini telah
menunjukkan sikap anti-Pancasila dengan tidak mau menghormati Bendera Merah Putih.
Sebelumnya, Boni Hargens sudah mendesak pemerintah agar membubarkan Saksi
Yehuwa menggunakan Perppu Ormas. Pasalnya, keberadaan Saksi Yehuwa telah meresahkan
masyarakat dengan melakukan evangelisasi secara agresif di Indonesia.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Saksi Yehuwa sangat berbeda dari ajaran Kristen. Hal ini dapat dilihat dari ajaran
yang dianut terdapat beberapa perbedaan, tata cara ibadah yang juga memiliki beberapa
perbedaan, dan beberapa peraturan dan tradisi yang berbeda.Satu hal yang paling mendasar
bagi iman seorang Kristen yaitu percaya kepada Tuhan Yesus Kristen sebagai Tuhan dan

13
juruselamat. Hal tersebut sangatlah bertentangan dengan saksi Yehuwa yang tidak
mempercayai akan hal itu.
Sebagai orang Kristen tentu saja kita harus memperbekali diri dengan ajaran yang
benar, yaitu Firman Tuhan. Apabila teredapat berbagai ajaran yang meyimpang dari Firman
Tuhan.Komunitas dalam gereja juga sangat diperlukan untuk menunjang pengetahuan akan
Firman Tuhan tersebut.

Daftar Pustaka

Jehovah's Witnesses. (1995). Brooklyn, NY: Watchtower Bible & Tract Society of New York.

Kebaktian Tahunan Saksi-Saksi Yehuwa. (2019, Februari 19). Retrieved from JW.org:
https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/kebaktian/

14
Mengapa Kami Menghadiri Kebaktian-Kebaktian Besar? (2019, Februari 19). Retrieved
from JW.org: https://www.jw.org/id/publikasi/buku/kehendak-yehuwa/kebaktian-
besar-saksi-yehuwa/
Mengapa Tempat Ibadah Saksi-Saksi Yehuwa Tidak Disebut Gereja? (2019, Februari 19).
Retrieved from JW.org: https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertanyaan-
umum/saksi-yehuwa-gereja-balai-kerajaan/
Pertemuan Ibadah Saksi-Saksi Yehuwa. (2019, Februari 19). Retrieved from JW.org:
https://www.jw.org/id/saksi-saksi-yehuwa/pertemuan-ibadah/
Saksi-Saksi Yehuwa: Kristen tanpa Natal, Salib, Alkohol, dan Neraka. (2019, Februari 19).
Retrieved from tirto.id: https://tirto.id/saksi-saksi-yehuwa-kristen-tanpa-natal-salib-alkohol-
dan-neraka-cCrT

15
16

Anda mungkin juga menyukai