1. Apakah Penyembahan
2. Intisari Penyembahan
3. Roh Kudus dan Penyembahan
4. Menyembah di dalam Roh dan Kebenaran
5. Kesederhanaan Penyembahan
6. Penyembahan yang Eksklusif
7. Menjadi seorang Penyembah
- Menyembah Tanpa Perasaan Bersalah
- Sikap-Sikap Yang Menghalangi Dalam Penyembahan
8. Tujuan Sepenuhnya Penyembahan Dalam Jemaat
9. Bagaimana Kita harus Menyembah Tuhan
10. Masuk Hadirat Tuhan
11. Pendekatan ke Hadirat Allah
12. Penyembahan secara perseorangan disbanding secara bersama
13. Tanggung Jawab Pribadi seorang Penyembah
14. Iman dalam Penyembah
1. APAKAH PENYEMBAHAN
Manusia dan ini adalah titik tertinggi yang dapat dicapai manusia dalam
pujian kepada Tuhan dengan sikap dan pengakuan akan keagungan dan ke-
Tuhanan-Nya.
14. Menyembah adalah kasih yang berlebihan dan ketaantan yang ekstrem.
15. Penyembahan adalah sebagai sarana persatuan dengan Tuhan untuk di alami
2. INTISARI PENYEMBAHAN
Sebelum kita ketahui apa arti menyembah dalam, didalam saat-saat yang
sulit, kita belum memahami elemen yang paling mendasar di dalam proses
menjadi seorang : Penyembah.
berfungsi sangat mirip dengan kasih antara suami dan istri. Kadangkala
”kontak pandangan” dengan Tuhan-menyembah adalah memandang/menatap
Tuhan. Penyembahan senantiasa bersifat SEKARANG.
Orang yang belum lahir baru tidak pernah dapat dan tidak pernah akan
menyembah di dalam kasih kepada Bapa. Karena mereka tidak akan pernah
mengenal keintiman menyembah Dia dalam Roh dan Kebenaran.
Penyembahan rohani adalah hak istimewa khusus untuk mereka yang telah
dihidupkan dengan tinggalnya Roh Kudus dalam diri mereka.
Daud mengakui, (1Taw 29:11) => Sebab siapakah aku ini dan siapakah
Paulus juga berkata (Rm 11:36) => Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan
oleh Dia, dan kepada Dia : Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-
lamanya.
Yohanes Pembabtis berkata (Yoh 3:27) => ”Tidak ada seorang pun yang dapat
dari sorga.
Roh Kudus adalah bagian yang INTEGRAL = Terpadu dari penyembahan kita.
Dan berhasil jika kita takluk kepada Dia sebagai Pemimpin Penyembahan Ilahi.
5. KESEDERHANAAN PENYEMBAHAN
Penyembahan dapat menjadi sebuah sasaran yang sangat tinggi dan luhur,
yang kesanalah kita bersusah payah menuju, dan kita menemukan diri kita
berusaha keras untuk melakukannya dengan layak. Namun penyembahan itu
sederhana. Dan tidak saja ia sederhana,ia juga untuk orang sederhana. Ia untuk
mereka yang cukup sederhana seperti anak kecil untuk membuka hati mereka
dengan meresponi Tuhan dengan tulus dan jujur. Menyembah bukanlah bekerja,
tetapi hal yang menyenangkan. Menyembah itu nikmat dan memberi
peristirahatan. Penyembahan haruslah menyembuhkan, memperbaharui dan
menguatkan.
Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia saja
engkau berbakti!” (Mat.4:10). Pertama menyembah , baru melayani.
Tuhan menuntut penyembahan yang Eksklusif. Tetapi ada juga pihak lain
yang mencari penyembahan eksklusif yaitu : setan. Inilah sifat kesombongan
(dosa).
Tuhan senang dengan pola hidup seorang penyembah; tidak ada yang
menyenangkan Dia lebih dari kualitas hidup yang ditunjukkan oleh seorang
penyembah. Jadi kita berkewajiban untuk berusaha menyenangkan Dia dengan
belajar menjadi makin seperti Kristus setiap hal.
Luk 7:36-50.
Pelajaran pertama yang harus dipelajari dari kejadian ini adalah : bahwa
penyembahan adalah pemberian. Perempuan ini memberi Yesus minyak yang
sangat mahal harganya. Betapa indahnya tindakan dari kasih yang berlimpah-
limpah ini.
mencium kaki Yesus . Ini adalah aspek terindah dari penyembahan, karena
Kita harus menyembah Tuhan setiap saat. Kita harus menyembah Tuhan
dimana saja. Dalam situasi apapun yang kita jalani dan hadapi di dalam hidup
yang Tuhan berikan di dalam kehidupan kita.
Banyak contoh yang dapat kita ambil dari Alkitab (Firman Allah) sebagai
berikut:
a.Abraham
b.Daud
c.Ayub
d.Daniel
(Ekspresi Penyembahan)
tiarap dengan sikap penuh hormat (Maz 29:2), disebut juga SHACHAH
c.Melayani Allah, di dalam segala bentuk sikap dan tindakan yang me-
Yunani.
Ekspresi dalam menyembah Tuhan,menyembah dalam roh dan kebenaran.
Roh kita dipimpin oleh Roh Kudus dan kita hidup dalam terang Firman Allah.
“Kedua puluh empat tua-tua dan keempat makluk itu tersungkur dan
menyembah Allah yang duduk di atas tahta itu” (Why. 19:4).
Bentuk penyembahan sorgawi yang sangat jelas di dalam kitab Wahyu, ialah
jatuh tersungkur.
Bila kita memiliki hati yang merindukan Tuhan, secara yang wajar kita
ingin dekat pada-Nya. Kita ingin ada di dalam hadirat-Nya. Jadi salah satu
diantara prioritas utama orang percaya ialah menyembah tuhan-Nya, bertemu
dengan Tuhan-Nya, berhubungan intim dengan tuhan-Nya, suami-istri, gereja-
jemaat dan lain-lain.
Berbicara tentang memasuki “hadirat Tuhan”, kita harus ingat bahwa ada
bermacam-macam MANIFESTASI hadirat Tuhan. Ada 3 tingkatan garis besar,
3.II Taw 5:13-14 => hal awan kemuliaqan-Nya memenuhi bait Salomo.
Dan bagi kita sekarang , tujuan penyembahan kita haruslah sampai pada sasaran
dimana kita tidak melihat siapa pun atau apa pun disekitar kita, sehingga secara
total hanyut dalam hadirat Tuhan. Inilah sasaran utama penyembahan kita.
Melihat Tuhan satu-satunya. Tidak ada dan tidak akan pernah ada sasaran
lainnya bagi kita.
11. PENDEKATAN KE HADIRAT ALLAH
Maz 5:8 => Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar,aku akan masuk ke
dalam rumah-Mu, sujud menyembah kearah bait-Mu yang kudus dengan takut
akan Engkau.
Maz 132:7 => ”Mari kita pergi ke kediaman-Nya, sujud menyembah pada
tumpuan kaki-Nya.” dan
secara terpadu dan bermakna. Tanggung jawab utama dari setiap penyembah
ialah : melayani Tuhan seutuhnya.
Doa dan pujian dapat menjadi music pendahuluan yang indah bagi ibadah
penyembahan.