Anda di halaman 1dari 14

Daftar isi

1. Apakah Penyembahan
2. Intisari Penyembahan
3. Roh Kudus dan Penyembahan
4. Menyembah di dalam Roh dan Kebenaran
5. Kesederhanaan Penyembahan
6. Penyembahan yang Eksklusif
7. Menjadi seorang Penyembah
- Menyembah Tanpa Perasaan Bersalah
- Sikap-Sikap Yang Menghalangi Dalam Penyembahan
8. Tujuan Sepenuhnya Penyembahan Dalam Jemaat
9. Bagaimana Kita harus Menyembah Tuhan
10. Masuk Hadirat Tuhan
11. Pendekatan ke Hadirat Allah
12. Penyembahan secara perseorangan disbanding secara bersama
13. Tanggung Jawab Pribadi seorang Penyembah
14. Iman dalam Penyembah
1. APAKAH PENYEMBAHAN

Penyembahan adalah pertemuan Ilahi, sehingga kedalamannya tidak


terbatas sebagaimana Allah sendiri.

Penyembahan pada hakikat dasarnya adalah Ungkapan hati / Perasaan.

Hal-hal dasar tentang Penyembahan :

1. Penyembahan adalah percakapan antara Tuhan dan Manusia,sebuah dialog

Yang harus senantiasa ada dalam kehidupan orang Kristen.

2. Menyembah adalah memberi kepada Tuhan dan menuntut seumur hidup


untuk memberi kepada Dia korban yang diminta-Nya : dari kita secara Total.
3. Penyembahan adalah respons setuju kita terhadap penyataan diri Allah

Tritunggal. Bagi orang Kristen, setiap prilaku hidup adalah tindakan

penyembahan bilamana ini dilakukan dengan kasih yang menanggapi kasih

Bapa. Hidup senantiasa menyembah, karena penyembahan menyediakan

Metabolism bagi kehidupan rohani.

4. Penyembahan adalah hasil persekutuan kasih antara sang Pencipta dengan

Manusia dan ini adalah titik tertinggi yang dapat dicapai manusia dalam

meresponi kasih Tuhan.Inilah tujuan utama panggilan kekal manusia.

5. Penyembahan adalah ekspresi hati seseorang berwujud kasih, pemujaan dan

pujian kepada Tuhan dengan sikap dan pengakuan akan keagungan dan ke-

Tuhanan-Nya.

6. Penyembahan adalah tindakan seseorang yang telah ditebus, makhluk


terhadap Allah khaliknya, dimana kemauan, intlek dan emosinya meresponi
dengan rasa syukur, gentar, hormat dan terhadap penyataan pribadi Tuhan
yang diekspresikan dalam pekerjaan penebusan Yesus kristus, sebagaimana
Roh Kudus jelaskan firman Tuhan tertulis itu kedalam hatinya.
7. Menyembah berarti ”merasa di dalam hati”. Menyembah juga berarti
mengekspresikan apa yang kita rasakan dengan cara yang sesuai.
8. Penyembahan yang sejati adalah ”pesona yang menakjubkan dan kasih yang
kuat menguasai” di dalam hadirat Tuhan.
9. Menyembah adalah kemampuan untuk membesarkan Tuhan dengan segenap
keberadaan kita-tubuh, jiwa dan roh.
10. Inti penyembahan yang benar adalah menuangkan dengan tidak malu-malu
batin kita kepada Tuhan Yesus dengan pengabdian dan kasih saying.
11. Menyembah pada dasarnya Roh Tuhan di dalam kita mengontak Roh di
dalam Allah Tritunggal kekal.
12. Menyembah adalah respons Roh Tuhan di dalam kita yang karena-Nya kita
berseru, ”Abba, Bapa,” samuderaraya memanggil samuderaraya
(Mzm.42:8)
13. Menyembah sebenarnya adalah sikap wajar dari mahkluk rasional yang
berhubungan secara benar dengan Penciptanya.

14. Menyembah adalah kasih yang berlebihan dan ketaantan yang ekstrem.

15. Penyembahan adalah sebagai sarana persatuan dengan Tuhan untuk di alami

orang-orang yang dikasihinya.

2. INTISARI PENYEMBAHAN

Penyembahan bukan sekedar sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan


kita, ketika kita merasakan hadirat Tuhan yang diurapi.

Penyembahan dapat terjadi ketika kita sedang berada dalam keadaan


yang paling gelap dan kita mengakui kedaulatan Tuhan yang ajaib dan luar
biasa, serta tidak perduli situasi kita.
Hanya / situasi di bawah kondisi-kondisi yang menekan , atau tertekan
barulah warna-warna asli kita terungkap, dan kita menemukan apakah kita
adalah penyembah-penyembah yang sejati. Seorang penyembah sejati akan
menyembah bahkan didalam situasi-situasi yang menekan, kondisi tertekan
secara emosional.

Sebelum kita ketahui apa arti menyembah dalam, didalam saat-saat yang
sulit, kita belum memahami elemen yang paling mendasar di dalam proses
menjadi seorang : Penyembah.

Intisari Penyembahan adalah tidak peduli keadaan yang negatif atau


pergolakan emosional yang betul betul kacau, saya bersujud dengan sepenuh
hati dan hidup saya dihadapan Allah yang Mahakuasa, mengakui ke-Tuhanan-
Nya Yang Maha tinggi. Dasar penyembahan adalah mengakui ke-Tuhanan-Nya.

Penyembahan adalah samudera raya di dalam kita berseru kepada


samudera raya di dalam Tuhan. (Mzm.46:11)

Menyembah adalah seni mengekspresikan diri kepada Tuhan.dan kita


harus mempelajari itu dan membuka hati kita sebagai saluran bagi Roh Kudus.

Menyembah dipelajari dengan melakukannya. Mempelajari kepenuhan


penyembahan adalah proses yang panjang dan tidak terjadi dengan mudah atau

segampang itu. Karena penyembahan adalah ekspresi kasih, dia seringkali

berfungsi sangat mirip dengan kasih antara suami dan istri. Kadangkala
”kontak pandangan” dengan Tuhan-menyembah adalah memandang/menatap
Tuhan. Penyembahan senantiasa bersifat SEKARANG.

3. ROH KUDUS DAN PENYEMBAHAN

Keintiman di dalam penyembahan merupakan nilai kerja dari Roh Kudus.

Orang yang belum lahir baru tidak pernah dapat dan tidak pernah akan
menyembah di dalam kasih kepada Bapa. Karena mereka tidak akan pernah
mengenal keintiman menyembah Dia dalam Roh dan Kebenaran.
Penyembahan rohani adalah hak istimewa khusus untuk mereka yang telah
dihidupkan dengan tinggalnya Roh Kudus dalam diri mereka.

Daud mengakui, (1Taw 29:11) => Sebab siapakah aku ini dan siapakah

bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela


seperti ini?

Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah


persembahan yang kami berikan kepada-Mu.

Paulus juga berkata (Rm 11:36) => Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan

oleh Dia, dan kepada Dia : Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-

lamanya.

Yohanes Pembabtis berkata (Yoh 3:27) => ”Tidak ada seorang pun yang dapat

mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya

dari sorga.

Roh Kudus adalah bagian yang INTEGRAL = Terpadu dari penyembahan kita.

Dan berhasil jika kita takluk kepada Dia sebagai Pemimpin Penyembahan Ilahi.

Yeh 1:19-20, Bil 9:15-23

4. MENYEMBAH DI DALAM ROH DAN KEBENARAN

Di dalam Yoh 4, Yesus memberi kita wahyu terbesar tentang penyembahan,


dan untuk mengerti pusat penyembahan kita harus mempertimbangkan kata
kataNya dengan cermat. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang,
bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan
kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran” (Yoh 4:21-24)
I Kor 3:16, Penyembahan sekarang dapat terjadi setiap saat,dimana saja orang
yang penuh dengan Roh Allah.

Penyembahan yang sejati lebih dari sekedar ucapan lahiriah.


Penyembahan adalah roh kita berhubungan dengan roh Allah.

Tuhan sekarang merindukan penyembah-penyembah yang akan


menyembah di dalam kemurnian roh. Tuhan lebih jauh menunjukkan
penyembahan kita suatu hari akan bertambah nilainya secara luar biasa melalui
kepenuhan Roh Kudus. Satu alasan mengapa Yesus memberikan Roh Kudus,
bersama dengan karunia berbahasa roh, adalah agar kita dapat bebas
menyembah di dalam takaran yang lebih besar. Penyembah-penyembah yang
dicari akan menyembah tidak hanya di dalam roh melainkan juga di dalam
kebenaran. Menyembah yang hanya melibatkan roh saja tidak cukup; pikiran
juga harus digunakan. Penerapan yang jelas mengenai menyembah di dalam
kebenaran adalah bahwa penyembahan harus melalui Yesus Kristus, sebab
Dialah Kebenaran (Yoh 14:6). Kita harus menyembah dari hati yang benar di
hadapan Tuhan,dengan kehidupan yang menunjukan kebenaran dan kemurnian,
dengan intregritas jujur dan tulus.

Penyembahan yang sejati memandang dengan jujur ke sorga dan


mengundang hadirat Roh Kudus yang bekerja. Kita dapat mengetahui bahwa
kita adalah penyembah-penyembah Tuhan yang sejati dengan mengenal Dia
dari Alkitab (Firman Allah).

5. KESEDERHANAAN PENYEMBAHAN

Penyembahan dapat menjadi sebuah sasaran yang sangat tinggi dan luhur,
yang kesanalah kita bersusah payah menuju, dan kita menemukan diri kita
berusaha keras untuk melakukannya dengan layak. Namun penyembahan itu
sederhana. Dan tidak saja ia sederhana,ia juga untuk orang sederhana. Ia untuk
mereka yang cukup sederhana seperti anak kecil untuk membuka hati mereka
dengan meresponi Tuhan dengan tulus dan jujur. Menyembah bukanlah bekerja,
tetapi hal yang menyenangkan. Menyembah itu nikmat dan memberi
peristirahatan. Penyembahan haruslah menyembuhkan, memperbaharui dan
menguatkan.

Penyembahan tidak lebih daripada membuka hati seseorang kepada Tuhan


dan menikmati hubungan yang penuh kasih dengan Dia.

6. PENYEMBAHAN YANG EKSKLUSIF

Meskipun penyembahan secara berjamaat, gereja bukan satu-satunya tempat


di mana penyembahan terjadi. Pengertian lengkap mengenai penyembahan
mengakui bahwa penyembahan terjadi (secara ideal) setiap hari di dalam hidup
kita, di dalam dan melalui semua yang kita lakukan. Namun ada perbedaan
antara Menyembah dan melayani.

Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia saja
engkau berbakti!” (Mat.4:10). Pertama menyembah , baru melayani.

Kita harus dingatkan berulang kali mengenai prioritas sebagai seorang


penyembah. Seorang penyembah adalah seorang yang prespektifnya luas, yang
fokusnya makin berkurang terhadap diri sendiri, dan yang hatinya terbakar oleh
gairah Tuhan sendiri.

Tuhan menuntut penyembahan yang Eksklusif. Tetapi ada juga pihak lain
yang mencari penyembahan eksklusif yaitu : setan. Inilah sifat kesombongan
(dosa).

Saat kita belajar menaklukkan keinginan-keinginan apa pun yang tak


terkendali kepada ke-Tuhanan Kristus,kita akan belajar bahwa tidak ada yang
menyenangkan Bapa lebih dari pada penyembahan tanpa syarat dan Eksklusif.

7. MENJADI SEORANG PENYEMBAH

Tuhan senang dengan pola hidup seorang penyembah; tidak ada yang
menyenangkan Dia lebih dari kualitas hidup yang ditunjukkan oleh seorang
penyembah. Jadi kita berkewajiban untuk berusaha menyenangkan Dia dengan
belajar menjadi makin seperti Kristus setiap hal.

Satu contoh yang paling menonjol mengenai penyembahan dalam Perjanjian


Baru terlihat di dalam cerita seorang perempuan berdosa yang mengurapi kaki
Yesus.

Luk 7:36-50.

Pelajaran pertama yang harus dipelajari dari kejadian ini adalah : bahwa
penyembahan adalah pemberian. Perempuan ini memberi Yesus minyak yang

sangat mahal harganya. Betapa indahnya tindakan dari kasih yang berlimpah-

limpah ini.

Adalah sangat Alkitabiah untuk membawa persembahan ketika dating

menyembah Tuhan. (Maz.98:8-9). Kita juga melihat bahwa perempuan ini

mencium kaki Yesus . Ini adalah aspek terindah dari penyembahan, karena

penyembahan disebut Proskuneo dalam bahasa Gerika-berarti ”mencium


tangan; membungkukkan badan dalam pemujaan. Jadi arti aslinya adalah
”mencium, seperti anjing yang sedang menjilat tangan tuannya.

Jelas sekali perempuan ini tidak mengikuti bentuk-bentuk penyembahan


konvensional. Tidak disebutkan di dalam kitab Mazmur tentang menuang
parfum pada kaki Tuhan Yesus. Tangisan, ciuman dan rambut- Daud tidak
memberikan petunjuk mengenai hal ini. Jadi kita harus mempertimbangkan
seberapa besar teloransi kita terhadap ekspresi-ekspresi yang unik atau ”meluap-
luap” dari penyembahan sejati. Tidak ada rumusan untuk penyembahan karena
penyembahan adalah sebuah pekerjaan hati. Begitu juga jika kita suka
mengecam tindakan-tindakan benar dari penyembahan, kita ada di dalam
bahaya kemandulan rohani.
8. DIMANA KITA HARUS MENYEMBAH TUHAN

Kita harus menyembah Tuhan setiap saat. Kita harus menyembah Tuhan
dimana saja. Dalam situasi apapun yang kita jalani dan hadapi di dalam hidup
yang Tuhan berikan di dalam kehidupan kita.

Banyak contoh yang dapat kita ambil dari Alkitab (Firman Allah) sebagai
berikut:

a.Abraham

b.Daud

c.Ayub

d.Daniel

9. BAGAIMANA KITA HARUS MENYEMBAH TUHAN

(Ekspresi Penyembahan)

a.Sujud bertelut menyembah dengan Dahi menempel lantai/tanah

tiarap dengan sikap penuh hormat (Maz 29:2), disebut juga SHACHAH

dalam bahasa Ibrani.

b.Sikap seperti seekor anjing yang mencium dan menjilat tangannya

(Yoh 4:24), disebut juga PROSKUNEO dalam bahasa Yunani.

c.Melayani Allah, di dalam segala bentuk sikap dan tindakan yang me-

muliakan Tuhan (Rm 12:1), disebut juga LATREUO dalam bahasa

Yunani.
Ekspresi dalam menyembah Tuhan,menyembah dalam roh dan kebenaran.

Roh kita dipimpin oleh Roh Kudus dan kita hidup dalam terang Firman Allah.

Berlutut, bersujud dan bertiarap sangat tepat untuk menyembah.

“Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang


menjadikan kita.” (Maz 95:6).

“Kedua puluh empat tua-tua dan keempat makluk itu tersungkur dan
menyembah Allah yang duduk di atas tahta itu” (Why. 19:4).

Bentuk penyembahan sorgawi yang sangat jelas di dalam kitab Wahyu, ialah
jatuh tersungkur.

10. MASUK HADIRAT ALLAH

Bila kita memiliki hati yang merindukan Tuhan, secara yang wajar kita
ingin dekat pada-Nya. Kita ingin ada di dalam hadirat-Nya. Jadi salah satu
diantara prioritas utama orang percaya ialah menyembah tuhan-Nya, bertemu
dengan Tuhan-Nya, berhubungan intim dengan tuhan-Nya, suami-istri, gereja-
jemaat dan lain-lain.

Berbicara tentang memasuki “hadirat Tuhan”, kita harus ingat bahwa ada
bermacam-macam MANIFESTASI hadirat Tuhan. Ada 3 tingkatan garis besar,

1.Tuhan maha hadir;hadiratnya ada dimana-mana,sepanjang waktu.

2.Yesus membertahukan kita bahwa dimana dua tiga orang berkumpul

di dalam nama-Nya,Dia ada ditengah-tengah mereka (Mat. 18:20).

3.II Taw 5:13-14 => hal awan kemuliaqan-Nya memenuhi bait Salomo.

Dan bagi kita sekarang , tujuan penyembahan kita haruslah sampai pada sasaran
dimana kita tidak melihat siapa pun atau apa pun disekitar kita, sehingga secara
total hanyut dalam hadirat Tuhan. Inilah sasaran utama penyembahan kita.

Melihat Tuhan satu-satunya. Tidak ada dan tidak akan pernah ada sasaran
lainnya bagi kita.
11. PENDEKATAN KE HADIRAT ALLAH

Bagian-bagian dari Alkitab menunjukkan bahwa penyembahan adalah


ekspresi yang tepat dari mereka/kita yang memasuki rumah Tuhan.

Alkitab = Firman Tuhan menjelaskan seperti berikut: ”Berilah kepada Tuhan


kemuliaan nama-Nya,bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia!

Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan”. ITaw


16:29, Maz 96:8,

Maz 5:8 => Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar,aku akan masuk ke
dalam rumah-Mu, sujud menyembah kearah bait-Mu yang kudus dengan takut
akan Engkau.

Maz 132:7 => ”Mari kita pergi ke kediaman-Nya, sujud menyembah pada
tumpuan kaki-Nya.” dan

Pkh 5:1 => Jagalah langkahmu,kalau engkau berjalan ke rumah Allah!


Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik daripada mempersembahkan
korban yang dilakukan orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa
mereka berbuat jahat.

Apakah ada formula khusus untuk pendekatan ke hadirat Allah?

Tidak ada, formula khusus untuk pendekatan kehadirat Allah dalam


penyembahan.

Jelas bahwa penyembahan bukanlah pelaksanaan sebuah upacara atau sebuah


Formula, melainkan ini adalah masalah roh (lihat (Yoh4:23-24). Jadi tidak
peduli Apapun bentuk pendekatan kita, Tuhan mencari mereka/kita yang
menghampiri Dia di dalam Roh dan Kebenaran, dengan hati yang sungguh-
sungguh mencari Dia.

12. PENYEMBAHAN SECARA PERSEORANGAN

DIBANDING SECARA BERSAMA

Alkitab tampaknya membedakan antara pendekatan seorang penyembah


tunggal kepada Tuhan dan pendekatan sebuah penyembahan jemaat di hadapan
Tuhan.

Penyembahan individual agak berbeda dari penyembahan berjemaat,


begitu juga pendekatan kita.

13. TANGGUNG JAWAB PRIBADI SEORANG PENYEMBAH

Kebanyak orang Kristen menghadiri ibadah tidak dengan tulus, iklas


untuk memberi sesuatu rasa, faedah, manfaat, dampak yang positif sesuai
dengan Firman Tuhan, namun dengan tujuan mendapat sebanyak mungkin dari
ibadah.

Sejalan dengan pemikiran ini , para gembala dan pemimpin penyembahan


dituntut agar dapat memimpin sehingga setiap bagian ibadah mengalir bersama

secara terpadu dan bermakna. Tanggung jawab utama dari setiap penyembah
ialah : melayani Tuhan seutuhnya.

Alkitab berkata, ”Pujilah Tuhan (Maz150:1) Tanggung jawab untuk


memuji dan menyembah tidak terletak pada gembala atau pemimpin
penyembahan saja, ini tanggung jawab saya, tanggung jawab anda, tanggung
jawab setiap orang untuk mempersembahkan secara pribadi” korban Pujian dan
Penyembahan kepada Tuhan. Masing-masing kita bertanggung jawab
MENYIAPKAN DIRI SENDIRI untuk MENYEMBAH.

Doa dan pujian dapat menjadi music pendahuluan yang indah bagi ibadah
penyembahan.

Satu cara istimewa mempersiapkan diri untuk penyembahan ialah


pembereskan Dosa-dosa yang diketahui dalam hidup kita sebelum kita
beribadah. Jika kita mencoba menyapu dosa yang ada di bawah kehendak kita,
kita tidak akan menamukan pembebasan yang penuh dalam penyembahan. Jika
kita mencoba hidup didalam dosa yang tidak kita akui, maka kita juga akan
mengalami dosa itu dating berulang-ulangu untuk mengganggu pikiran, tepat
ketika kita ingin menyembah Tuhan kita dapat mematahkan serangan iblis yang
mengganggu kita untuk menyembah Tuhan dengan bertobat sepenuhnya
sungguh-sungguh, menerima pengampunan Tuhan dan menolak dakwaan
apapun.

14. IMAN DALAM PENYEMBAHAN

Iman memainkan peranan penting, strategi penting dalam peperangan di


dalam PENYEMBAHAN, jadi ini adalah konsep sangat penting dan Pilar
utama. Bila kita berperang di dalam penyembahan, ada dimensi iman yang perlu
di tambahkan. Dengan iman kita mengangkat hati kepada Tuhan dan berkata,
“Tuhan, aku menyembah-Mu ini khususnya mempersilahkan Engkau menjadi
Tuhan dalam situasi apapun dalam hidupku.

Dengan iman aku menaikkan penyembahan untuk melakukan peperangan


rohani.
KESIMPULAN

1. Penyembahan adalah tindakan yang mutlak kepada Tuhan


2. Penyembahan adalah Komuni kasih yang Supranatural kepada Tuhan
3. Penyembahan harus tetap kita lakukan dengan setia,taat,rasa hormat,
Kagum akan ke Agungan Tuhan
4. Penyembahan sarana utama untuk berkominikasi dengan Tuhan
5. Penyembahan adalah kunci kekuatan hidup dari Tuhan
6. Penyembahan modal untuk bisa masuk dlm segala kemurahan Tuhan
7. Penyembahan menuntun kehidupan kepada Keberhasilan
8. Penyembahan bagian dari tindakan Iman.

Anda mungkin juga menyukai