Mazmur 124:8 “Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan
bumi.”
Jika merenungkan itu semua dan jika kita percaya bahwa Allah turut bekerja dalam segala
sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia (Rom.8:28), maka kita
akan berkata dengan mantap : Tuhan adalah gembalaku (Maz.23), Tuhanlah gunung batuku
(Maz.18:47), Tuhanlah perlindunganku dan kubu pertahananku (Maz.91:2), Tuhanlah
pertolonganku (Maz.121:2), Sang Imanuel (Mat.1:23).
Namun, jika menenungkan kalimat “sampai di sini”, apakah hanya sampai disini saja
pertolongan Tuhan? Jika baru sampai di sini, berarti ini bukanlah titik akhir perjalanan kita,
karena masih ada perjalanan selanjutnya yang akan kita lalui. Jalan yang lebih banyak ujian,
cobaan, lebih banyak suka, lebih banyak duka, lebih banyak keberhasilan, lebih banyak
kegagalan, lebih banyak doa, lebih banyak kerja keras, lebih banyak kekalahan, lebih banyak
kemenangan. Usia bertambah, menjadi tua, sakit dan meninggal. Namun dalam itu semua,
nyatalah firman Tuhan : “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”
(Mat.28:19). Jika kita melihat tahun – tahun ke belakang, adakah Allah lalai? Adakah
penyertaan-Nya tidak sempurna? Adakah kasih-Nya berkurang? Adakah setia-Nya hilang? Jika
Allah menolong kita dengan sempurna, maka dalam perjalanan selajutnya, penyertaan-Nya tetap
sama dan tidak berubah, karena Allah tidak pernah berubah. Dia Allah yang memelihara
Abraham, Ishak dan Yakub. Dia Allah yang memelihara Israel di gurun. Dia Allah yang
menguatkan dan memulihkan Ayub. Dia Allah yang sama sampai saat ini, bahkan sampai
selama-lamanya tidak berubah, dari kekal sampai kekal. Tahun-tahun kemarin, hari ini, dan hari
esok ada dalam penyertaan Allah. Jika kita masih sampai di sini, maka itu tandanya Allah masih
mengijinkan kita untuk melanjutkan perjalanan kita, sampai batas waktu yang Dia telah tentukan,
dan janji-Nya tetap dan abadi : “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman”. Jika telah tiba saatnya Allah berkata cukup pada perjalanan kita (ataupun kepada orang-
orang yang kita kasihi), maka itu bukanlah akhir dari perjalanan kita, karena kita akan
melanjutkan perjalanan dalam kekekalan, menanti kebangkitan daging, menjadi serupa dengan
Kristus, melihat takhta Allah, bermazmur tak henti di Sorga yang mulia bersama orang-orang
kudus lainnya, menatap wajah Yesus dan kemuliaan Allah, dan kebahagiaan yang tak terhingga
(Charles H. Spurgeon - Morning and evening : Daily readings). Siapakah yang tahun ini
menerima duka? Hendaklah dia merenungkan ini : kematian bukan akhir dari segalanya bagi
orang beriman!
Kuatkanlah hati, hai orang-orang beriman! Dengan hati percaya dan penuh syukur katakanlah :
“EBEN-HAEZER : SAMPAI DI SINI TUHAN MENOLONG KITA!” sebab : DIA YANG
SAMPAI SAAT INI TELAH MENOLONGMU, AKAN MEOLONGMU SEPANJANG
PERJALANANMU, BAHKAN SAMPAI AKHIR. Janganlah kuatir, Tuhan itu ada.
Selamat melanjutkan hari-harimu, selamat menyongsong tahun rahmat Tuhan yang baru. Jika
Allah sudah setia kepada kita, maka setialah kepada-Nya sebagai Tuhan, Raja dan Penguasa
tunggal hidup kita. Satu lagu lama mengatntarkan kita memasuki tahun rahmat Tuhan yang baru
dan penuh berkat :
Reff :
Sekali lagi marilah untuk kembali berkata : “EBEN-HAEZER : SAMPAI DI SINI TUHAN
MENOLONG KITA!”
AMIN