Anda di halaman 1dari 2

1.

Ciri-ciri liturgi

A. PERJANJIAN LAMA

a. Sebelum pembuangan

Dilakukan yang dilakukan secara pribadi


Dilakukan bapak-bapak patriakh
Tata cara sangat sederhana
 Dilakukan 2x sehari :
1. Matahari terbit
2. Matahari terbenam
Pada masa musa, di tanah kanaan
 Peribadatan tidak dilakukan secara pribadi lagi, dalam bentuk jemaat
 Mempersembahkan korban bakaran, doa-doa dan pujian syukur kepada Allah
 Melakukan 2 ibadah ; ibadah pribadi dan komunal di kemah suci
b. Setelah pembuangan
Peribadatan dilakukan di sinagoge
Bentuk liturgi :
1. Shema
merupakan ungkapan hati yang disampaikan kepada Allah
2. Doa-doa
Merupakan ungkapan hati yang disampaikan kepada Allah yang berisi
pengampunan dosa, ucapan syukur, dan permohonan
3. Pembacaan kitab suci dan penjelasan
Diambil dari Torah ( kelima kitab musa ), tehilim ( Mazmur ), Nebilim ( Nabi ),
Ketubim ( tulisan/kitab-kitab )

B. PERJANJIAN BARU

1. Pada zaman Tuhan Yesus

Orang Yahudi beribadah di sinagoge dan di bait suci

2. Pada zaman Kisah para Rasul ( KIS 2: 41-46)


a. Mengikuti sistem ibadah di Sinagoge
b. Susunana liturginya.
 Puji-pujian
 Doa
 Pembacaan kitab suci dan penjelasan
c. Tidak ada liturgi yang baku dalam ibadah zaman Para Rasul

Komponen yang berkembang dalam liturgi Kristen pada Gereja-gereja

1. Pelayanan firman
2. Doa bersama
3. Pengakuan iman
4. Nyanyian mazmur, pujian serta nyanyian rohani
5. Salam pembukaan dan berkat penutup
6. Ekratis (perjamuan kudus)
7. Baptisan
8. Hari minggu, ada pergeseran waktu antara PL dan PB dalam peribadatan

Jadi hal baru yang kami pelajari dalam peribadatan bahwa dalam PL maupun PB liturgika
merupakan hal yang penting dan mendasar untuk melakukan peribadatan, serta konsep
ibadah Kristen masa kini merupakan pengembangan dari model litugika lama yang terus
mengalami perubahan dari yang sederhana hingga kompleks yang di gunakan dalam
peribadatan umum di Gereja.

Anda mungkin juga menyukai