MENGHIDUPI
SEMANGAT KENABIAN
SEBAGAI MURID KRISTUS YANG MEMASYARAKAT
Nihil Obstat :
R.D. Alexius Kurdo Irianto, Kepala KKP Keuskupan Surabaya
Surabaya, 30 Juni 2019
Imprimatur :
R.D. Yosef Eko Budi Susilo, Vikaris Jendral Keuskupan Surabaya
Surabaya, 4 Juli 2019
Bahan ini boleh diperbanyak sendiri untuk kepentingan pertemuan kelompok umat
di wilayah Keuskupan Surabaya.
Kata Pengantar
Kata Pengantar 3
Gagasan Pendukung 7
Nabi Yunus; Berlari untuk Kembali 8
1. Nabi Dalam Tradisi Kitab Suci 8
2. Warta Kenabian Kitab Yunus 11
3. Menghidupi Semangat Kenabian 15
Bahan Pendalaman KS 19
Metode 7 Langkah 20
Pertemuan 1
Panggilan Kenabian Yunus (Yunus 1:1-17) 25
Pertemuan 2
Pergulatan Iman Yunus (Yunus 2:1-10) 36
Pertemuan 3
Buah Kenabian Yunus (Yunus 3:1-10) 45
Pertemuan 4
Kesadaran Baru Yunus (Yunus 4:1-11) 54
MENGHIDUPI
SEMANGAT KENABIAN
SEBAGAI MURID KRISTUS YANG MEMASYARAKAT
Gagasan Pendukung
Nabi Yunus
Berlari untuk Kembali
Dalam kerangka perjanjian antara bangsa Israel dan Allah, sosok nabi
hadir sebagai bentuk penyertaan dan bimbingan Allah bagi umat-Nya
dalam sejarah. Berkat kasih-Nya, Allah tidak mau membiarkan Israel
berjalan tanpa arah, apalagi tersesat. Saat Israel menyimpang dari
8
jalan yang dikehendaki-Nya, bahkan meninggalkan perjanjian-Nya,
Allah mengingatkan mereka. Ketika Israel dirundung kesedihan, Ia
menghibur mereka; ketika umat kehilangan semangat, Ia
membangkitkan semangat dan harapan mereka.
Bagaimana Allah menyampaikan kehendak-Nya dan melakukan itu
semua? Tentu saja Ia tidak langsung berbicara kepada mereka. Allah
mengangkat orang-orang tertentu menjadi juru bicara. Mereka inilah
yang kita kenal sebagai sosok nabi. Nabi adalah utusan Allah di tengah
umat untuk menyampaikan pesan-Nya kepada mereka.
B. PILIHAN ALLAH
Nabi adalah orang pilihan Allah. Karena Allah yang memilih, seorang
nabi menjadi hamba-Nya. Seluruh diri dan hidupnya diabdikan bagi
tugas yang dipercayakan Allah kepadanya (bdk. Hos 1-3; Yeh 24:15;
Yes 8:1; 7:3).
Allah pun bisa memilih siapa saja yang dikehendaki menjadi utusan
atau juru bicara-Nya. Amos adalah peternak dan pemungut buah ara
di hutan. Yeheskiel dan Yeremia adalah golongan imam (Yeh 1:3; Yer
1:1). Yesaya berasal dari golongan atas dalam masyarakat (Yes 7:3).
C. TUGAS NABI
9
mengutusnya untuk berbicara lagi (bdk Am 3:8; Yes 8:11; Yer 20:7;
Yeh 3:12).
Firman Allah disampaikan oleh para nabi dengan pelbagai cara. Cara
yang paling umum adalah melalui bibir mereka dalam bentuk
pewartaan lisan. Namun hidup para nabi pun dapat dipakai oleh Allah
untuk menyampaikan kehendak-Nya (bdk Yer 16:1-9; Hos 1:2).
Tak jarang saat masih hidup dan berkarya para nabi mengalami
penolakan. Orang pun bingung membedakan antara nabi sejati dan
nabi palsu. Para nabi palsu biasanya berusaha agar apa yang mereka
katakan diterima oleh banyak orang sehingga mereka mendapatkan
keuntungan pribadi. Sebaliknya, nabi sejati mengatakan apa yang
dikehendaki oleh Allah tanpa peduli apakah kata-katanya didengar
atau tidak.
Kesejatian panggilan dan pewartaan nabi dapat dikenali dari pelbagai
hal. Pertama, nabi sejati menerima panggilan dari Allah. Kata-katanya
tidak berasal dari pikirannya sendiri, melainkan berasal dari Allah
yang menyampaikan firman kepadanya.
Kedua, nabi sejati kerapkali tidak dengan mudah dan sukarela
menerima panggilan itu. Tak jarang, panggilan kenabian
bertentangan dengan kehendak pribadinya (bdk Yes 6; Yer 1).
Perasaan tak pantas atau tak mampu pun kerap dijumpai.
Ketiga, nabi sejati menyampaikan pesan berdasar iman akan Allah
yang telah mengadakan perjanjian dengan Israel, namun dengan
makna yang sesuai dengan jamannya. Pewartaanya tidak mengulang-
10
ulang kalimat lama atau meminjam kata-kata orang lain, tetapi
berbicara secara kreatif sesuai situasi baru yang dihadapi bangsa
Israel. Tak jarang pewartaan itu terasa tidak mengenakkan dan
menyenangkan, sebagaimana diharapkan oleh kebanyakan orang
Israel. Karena itu, banyak nabi harus menderita dalam karya
pewartaan mereka.
Keempat, pewartaan nabi sejati sebelum masa pembuangan kerap
ditandai dengan ajakan pertobatan yang disertai ancaman dan
peringatan yang akan berujung pada hukuman atas Israel.
Kelima, pesan dan kehidupan pribadi nabi sejati diwarnai dengan
perhatian besar pada moralitas. Mereka mengingatkan bahwa Allah
tidak dapat dibodohi dengan agama dan ibadat formalitas atau
institusional. Allah meminta keadilan dan kekudusan dari umat-Nya.
11
4. Kesadaran Baru Yunus (4:1-11)
12
B. MAKSUD PENULISAN KITAB YUNUS
13
yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal
karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya” (Yun 4:2)
Allah akhirnya memang kembali mengutus Yunus pergi ke Niniwe
untuk menyerukan pertobatan. Yunus merasa kesal dan sebenarnya
memilih mati daripada harus menjalankan panggilan itu. Tetapi Allah
menasehati Yunus agar berbelaskasih seperti diri-Nya. Yunus pun
berangkat menyerukan pertobatan kepada orang-orang Niniwe.
Mereka mendengarkan pewartaan Yunus lalu bertobat sehingga
terbebas dari hukuman Allah.
14
Dalam perspektif itulah, Yunus dipanggil untuk menjadi pewarta
belas kasih Allah dan meninggalkan sikap tertutupnya terhadap
bangsa lain.
15
A. RAHMAT PEMBAPTISAN
16
dibimbing oleh Roh Kudus dalam peziarahan mereka menuju
Kerajaan Bapa, dan telah menerima warta keselamatan untuk
disampaikan kepada semua orang. Maka persekutuan mereka itu
mengalami dirinya sungguh erat berhubungan dengan umat manusia
serta sejarahnya” (GS 1).
Pernyataan para bapa konsili di atas mengingatkan kita bahwa
Gereja, sebagai persekutuan murid-murid Kristus, tidak hidup bagi
dirinya sendiri saja. Persekutuan para murid haruslah memasyarakat.
Dalam ziarahnya di dunia, Gereja memiliki tugas menyampaikan
warta keselamatan yang telah diterimanya. Keberadaan Gereja yang
sedang berziarah di dunia ini tidak dapat dilepaskan dari umat
manusia dan sejarahnya. Ini berarti terlibat dalam kehidupan
masyarakat dan turut aktif menciptakan kebaikan bagi semua yang
ada di sekitar.
Dengan membaca seluruh kitab Nabi Yunus, semoga BKSN 2019
menjadi kesempatan bagi kita, umat Keuskupan Surabaya, untuk
merenungkan, menegaskan, dan menghidupi semangat kenabian
sebagai murid-murid Kristus di tengah masyarakat.
17
Catatan Pribadi
18
MENGHIDUPI
SEMANGAT KENABIAN
SEBAGAI MURID KRISTUS YANG MEMASYARAKAT
A. PENGERTIAN
20
B. LANGKAH PERTEMUAN
1. Pembuka, Doa
Langkah pertama ini mengundang kita untuk menyadari kehadiran
Tuhan dalam pertemuan, secara khusus lewat sabdaNya, dan
membuka hati kita atas kehadiranNya.
Pertemuan dapat diawali dengan Lagu Pembuka, dilanjutkan dengan Tanda
Salib dan Salam seperti kebiasaan dalam ibadat. Selanjutnya Pemandu bisa
memulai dengan Pengantar Pertemuan.
Setelah Pengantar, Pemandu mengajak umat untuk menyadari kehadiran
Tuhan lewat sabda yang akan direnungkan selama pertemuan. Salah seorang
umat bisa diminta untuk membacakan doa Pembuka yang sudah disiapkan
untuk setiap pertemuan.
21
3. Merenungkan Teks Kitab Suci
Langkah ketiga memberi kesempatan kepada setiap peserta untuk
merasakan dan menikmati kehadiran Tuhan secara pribadi lewat
sabdaNya.
Pemandu mengajak peserta masuk dalam suasana hening, mempersilakan
mereka membaca sekali lagi dalam hati masing-masing.
Pemandu mengajak peserta untuk memilih salah satu kata atau kalimat
singkat yang menantang, menggugah, atau menyentuhnya.
Selanjutnya, pemandu mengundang setiap peserta untuk mengungkapkan
kata atau kalimat singkat yang telah dipilih oleh peserta secara bergiliran
tanpa komentar apa pun dari peserta yang lain.
Kata/kalimat yang menggugah itu diucapkan tiga kali secara perlahan-lahan
dengan suara lantang dan dalam suasana berdoa.
23
yang didampingi sesuai pesan sabda Tuhan yang relevan untuk dilakukan atau
ditindaklanjuti bersama-sama.
24
1 Panggilan Kenabian Yunus
Yunus 1:1-17
Tujuan :
1. Orang muda membaca dan dapat merasakan awal kisah kenabian
Yunus
2. Orang muda memahami esensi/hakikat tugas kenabian
3. Orang muda menyadari tugas yang melekat dalam dirinya
Gagasan Pokok :
Tugas kenabian melekat dalam diri setiap orang beriman melalui
pembaptisan. Melalui sakramen Baptis kita semua menerima rahmat
penghapusan dosa, diangkat menjadi anak-anak Allah, serta digabungkan
dalam komunitas Gereja. Berkat karunia Roh Kudus, Rahmat yang melekat
dalam diri kita sebagai orang beriman mengandaikan adanya TUGAS dan
PERUTUSAN yaitu ikut serta dalam TRI TUGAS KRISTUS (Imam, Nabi dan
Raja).
Sebagai imam bergulat dengan rahmat pengudusan pribadi maupun
komunal, sebagai nabi mewartakan Kabar Gembira serta sukacita Injil yang
bersumber pada pribadi Allah Tri Tunggal, serta sebagai Raja memberikan
diri untuk pelayanan. Sebagai orang muda yang telah dibaptis kita pun
dipanggil untuk tugas perutusan ini.
Waktu : 90 menit
1. Lagu Pembuka
Panggilan Tuhan
2. Pengantar
Setelah lagu pembuka, tanda salib dan salam, pemandu menyampaikan pengantar.
Teman-teman muda Katolik yang terkasih, salam jumpa. Pada hari ini
kita mengawali perjumpaan kita untuk mendalami Sabda Tuhan
dalam pertemuan-pertemuan Bulan Kitab Suci Nasional dengan tema
besar : Menghidupi Semangat Kenabian sebagai Murid Kristus
yang Memasyarakat. Dalam setiap pertemuan nanti, kita diajak
untuk bergumul bersama Yunus dengan seluruh pergulatan
kenabiannya.
Pada pertemuan pertama ini kita diajak untuk belajar dari pribadi
Yunus yang menerima “karunia” panggilan dan perutusan kenabian.
Sebelum mendengarkan firman Tuhan marilah kita hening sejenak.
Kita siapkan hati untuk mendengarkan firman Tuhan dengan doa.
26
B. PENDALAMAN KITAB SUCI 7 LANGKAH
Allah Bapa yang MahaKasih, kami bersyukur atas setiap anugerah dan
berkat yang kami terima. Bukalah hati dan pikiran kami untuk mampu
mendalami sabdaMu pada hari ini. Ajarilah kami untuk bersedia
memberikan diri bagi tugas dan panggilanMu dalam hidup kami
sehari-hari. Seperti Yunus yang memberikan diriNya menjadi saluran
warta gembira bagi sesama. Semua doa ini kami haturkan kepadaMu
dengan perantaraan Kristus,Tuhan kami. Amin.
27
kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya
perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama
dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.
4
Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah
badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur.
5
Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak
kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala
muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun
ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu
tertidur dengan nyenyak.
6
Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata:
NK. "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah,
berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan
mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa."
7
N. Lalu berkatalah mereka satu sama lain:
P. "Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa
kita ditimpa oleh malapetaka ini."
N. Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi.
8
Berkatalah mereka kepadanya:
P. "Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh
malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang,
apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?"
9
N. Sahutnya kepada mereka:
Y. "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya
langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan."
10
N. Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya:
P. "Apa yang telah kauperbuat?"
N. --sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh
dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada
mereka.
28
11
Bertanyalah mereka:
P. “Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak
menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora."
12
N. Sahutnya kepada mereka:
Y. "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan
menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu,
bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu."
13
N. Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk
membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak
sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.
14
Lalu berserulah mereka kepada TUHAN, katanya:
P. "Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena
nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami
darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah
berbuat seperti yang Kaukehendaki."
15
N. Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya
ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk.
16
Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada TUHAN, lalu
mempersembahkan korban sembelihan bagi TUHAN serta
mengikrarkan nazar.
17
Maka atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar yang
menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari
tiga malam lamanya.
29
Teman-teman terkasih, setelah kita membaca teks ini, marilah kita
hening sejenak merenungkan sabda. Mari kita memilih satu
kata/atau kalimat yang mengugah dan menyentuh bagi teman-teman.
Mari kita sebutkan satu kata atau kalimat itu secara bergantian tidak
perlu dijelaskan alasannya dan juga tidak perlu ditanggapi oleh yang
lain.
5. Sharing Iman
Pemandu mempersilahkan peserta mensharingkan pengalaman iman yang
ditemukan setelah merenungkan pertanyaan di atas. Mohon selalu diingat bahwa
yang disharingkan adalah pengalaman rohani berdasarkan dengan kata atau
kalimat yang mengugah atau menyentuh tadi. Karena pengalaman pribadi maka
yang digunakan untuk sharing adalah “saya” bukan “kami”.
Sharing tidak perlu ditanggapi apalagi sampai didiskusikan. Hindari juga sharing
yang terlalu panjang dan bertele-tele.
30
Contoh:
Ayat yang menyentuh bagi saya adalah “Yunus bersiap untuk
melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN”.
Kerapkali ketika “tawaran” perutusan Allah datang pada saya, saya
biasanya menolak dengan berbagai alasan yang bisa saya ungkapkan.
Saya kerap merasa tidak layak dan tidak mampu untuk tugas
tersebut.
6. Mencari Pesan
Pemandu memberikan beberapa penegasan
31
bertobatlah Niniwe dari segala perbuatannya, dan kasih Allah
ditampakkan.
Tugas seorang nabi adalah menyerukan warta keselamatan Tuhan,
bukan mewartakan diri sendiri. Setiap orang yang telah dibaptis
adalah seorang “nabi”. Sebagai orang muda kita pun dipanggil untuk
menyampaikan warta Tuhan bagi semua orang.
Sebagai pewarta apa yang harus kita miliki? Hati yang penuh kasih
dan ketulusan dalam melayani. Pandangan kita terhadap
seseorang/sesuatu terkadang mempengaruhi cara berpikir dan cari
kita bersikap. Mari kita buka hati dan pikiran seluas-luasnya untuk
melihat dunia di sekitar kita. Hati dan pikiran yang positif inilah yang
mampu membuka jalan bagi rahmat Tuhan bagi hidup kita.
Aksi Nyata
Setelah memberi penegasan pemandu mengajak peserta untuk membuat aksi
nyata dengan cara:
a. Pilihan pertama
Tulislah refleksi singkat (2-5 kalimat) di sebuah kertas
berkaitan dengan Pergulatan Panggilan Kenabian Yunus yang
kamu temukan pada pertemuan hari ini. (Pemandu dapat
menyiapkan kertasnya)
Contoh:
Yunus melarikan diri dari panggilan Tuhan sehingga ia tak
tenang. Apakah aku sudah mendengarkan panggilan Tuhan?
Aku kerap lari menghindar sehingga hidupku justru terasa tak
tenang.
Bawalah tulisan refleksi tersebut pada pertemuan selanjutnya
untuk dibagikan atau ditukarkan dengan teman yang lain.
32
b. Pilihan Kedua
Buka aplikasi sosial mediamu (Instagram, Whatsapp, FB,
Twitter, dll)
Buatlah sebuah konten singkat berkaitan dengan Pergulatan
Panggilan Kenabian Yunus yang kamu refleksikan pada
pertemuan hari ini.
Cantumkan hashtag #bksn19ksby_omk dalam postingan itu.
Contoh :
Tuhan berkehendak menyelamatkan manusia. Maukah kita
jadi penyalur kasihNya di dunia? #bksn19ksby_omk
Jangan lupa! Ini bukan semata-mata demi popularitas di
media sosial. Nilai yang hendak dikembangkan adalah
keberanian untuk mewartakan pesan keselamatan melalui
media sosial.
33
C. PENUTUP
1. Doa Penutup
Pemandu mengajak salah satu peserta untuk memimpin doa penutup sebagai
ungkapan syukur karena pertemuan hari ini telah selesai.
2. Lagu Penutup
‘Ini Aku Utuslah Aku’ atau lagu lain yang sesuai.
Link lagu : https://youtu.be/2xjOs1dPdrs
34
Walau aku tak pantas, utuslah aku
Jadikanlah aku cahaya kasih
Bagi semua orang yang mendambakan
35
2 Pergulatan Iman Yunus
Yunus 2:1-10
Tujuan :
1. Orang muda membaca dan menangkap pergulatan Yunus saat
menerima panggilan kenabiannya.
2. Orang muda memahami dasar penerimaan Yunus atas tugas
kenabiannya
3. Orang muda menyadari sumber kekuatan tugas kenabiannya.
Gagasan Pokok :
Pertobatan mengubah seluruh orientasi hidup Yunus. Pertobatan membawa
Yunus kembali pada kesempatan yang kedua yang diberikan Allah untuk
menjadi seorang pewartaNya.
Kesediaan menjawab tugas kenabian kerapkali diwarnai pergulatan karena
kelemahan manusiawi kita. Kita dipanggil untuk percaya penuh kepada
Allah Sang sumber keselamatan agar kita siap menjalankan tugas kenabian
di dalam hidup kita.
Tidak mudah menjalankan tugas kenabian itu. Seperti Yunus yang
mengalami pergulatan besar, begitu juga dengan perutusan kita. Berkat
Sakramen baptis kita menerima rahmat pengudusan yang memberikan
kekuatan.
Waktu : 90 menit
36
A. PEMBUKA
1. Lagu Pembuka
‘Doa Mengubah Segala Sesuatu’ (Vania Larissa) atau lagu lain yang sesuai.
Link lagu : https://youtu.be/pC03BfM-gdE
2. Pengantar
Setelah lagu pembuka, tanda salib dan salam, pemandu menyampaikan pengantar.
37
Teman-teman kaum muda yang terkasih, hari ini kita memasuki
pertemuan kedua dalam Bulan Kitab Suci Nasional 2019 dengan tema
“Pergulatan Iman Yunus”.
Pada pertemuan pertama kita telah diajak untuk belajar dari pribadi
Yunus yang menerima “karunia” panggilan dan perutusan kenabian.
Dalam pertemuan kedua ini kita akan mendalami pergulatan iman
yang dialami Yunus dalam menjalankan tugas perutusan kenabian
dari Allah.
Di dalam perut ikan, Yunus menghadap Tuhan dan berdoa kepadaNya
dengan bermazmur. Dia merasa sudah berada di tengah-tengah
dunia orang mati dan berteriak kepada Tuhan karenanya.
Kerinduannya kepada Tuhan, hadirat-Nya dan bait kudus-Nya timbul
kembali. Dia mulai mengucap syukur bahwa Tuhan menyelamatkan
dia dan mengaku, “Keselamatan adalah dari TUHAN!
Marilah kita siapkan hati kita untuk mendengarkan firman Tuhan
dengan doa.
38
pergulatan iman Yunus, kami dapat sampai kepadaMu, sumber
kekuatan kami bagi perutusan kenabianMu. Demi Kristus, Tuhan
kami. Amin.
39
8
Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah
yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia.
9
Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban
kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari
TUHAN!"
10
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itupun
memuntahkan Yunus ke darat.
40
Apakah aku pernah meminta maaf setelah menyakiti sesama dan
memohon ampun kepada Tuhan?
kalimat atau kata-kata yang kupilih memberikan teguran, atau
nasehat apa bagiku?
5. Sharing Iman
Pemandu mempersilahkan peserta mensharingkan pengalaman iman yang
ditemukan setelah merenungkan pertanyaan di atas. Mohon selalu diingat bahwa
yang disharingkan adalah pengalaman rohani berdasarkan dengan kata atau
kalimat yang mengugah atau menyentuh tadi. Karena pengalaman pribadi maka
yang digunakan untuk sharing adalah “saya” bukan “kami”.
Sharing tidak perlu ditanggapi apalagi sampai didiskusikan. Hindari juga sharing
yang terlalu panjang dan bertele-tele.
Contoh:
Ayat yang menyentuh bagi saya adalah "apa yang kunazarkan akan
kubayar".
Teks ini memberikan teguran bagiku karena seringkali aku melupakan
kebaikan Tuhan dalam hidupku dan menyia-nyiakan kesempatan
kedua yang diberikan Tuhan untuk bertobat.
6. Mencari Pesan
Pemandu memberikan beberapa penegasan.
41
timbul kembali. ”Mungkinkah aku memandang lagi baitMu yang
kudus?”.
Apa yang dialami Yunus membawanya pada ”PERTOBATAN”. Sebuah
titik balik. Sebelumnya Yunus menolak panggilan dan perutusan
kenabian. Ia bahkan melarikan diri ke tempat yang jauh dari Allah. Di
tengah pergulatan iman yang dialaminya, muncul kesadaran dalam
pribadi Yunus untuk bertobat dan menerima tugas perutusan
kenabian Allah. Bahkan ia telah mengatakan kepada Tuhan
sebuah ”janji” bahwa ”apa yang kunazarkan akan kubayar....”. Dia
mulai mengucap syukur bahwa Tuhan menyelamatkan dia dan
mengaku, ”Keselamatan adalah dari TUHAN”!.
Yunus tidak dengan mudah menjawab perutusan kenabian dari Allah.
Tetapi dari peristiwa pergulatan iman itulah Yunus akhirnya
menyadari bahwa sumber kekuatan untuk menjalankan tugas
perutusannya adalah percaya kepada Allah sebagai sumber
keselamatan.
Aksi Nyata
Setelah memberi penegasan pemandu mengajak peserta untuk membuat aksi
nyata dengan cara:
a. Pilihan pertama
Tuliskan jawabanmu di kertas atas pertanyaan ini: Menurut
pemahamanmu, “PERTOBATAN” itu apa sih?
Buatlah jawaban semenarik mungkin, tidak lebih dari 3
kalimat pendek.
Hiaslah jawabanmu dan tukarkan jawabanmu dengan peserta
yang lain.
42
b. Pilihan kedua
Buka aplikasi sosial mediamu (Instagram, Whatsapp, FB,
Twitter, dll) dan buatlah sebuah posting kutipan pendek (2-3
kalimat) sebagai jawaban atas pertanyaan : Menurut
pemahamanmu “PERTOBATAN” itu apa sih?
Cantumkan hashtag #bksn19ksby_omk dalam postingan itu.
Contoh:
Pertobatan ibarat main bola. Tendanglah dosa ke gawang
setan agar hidupmu tak berantakan. #bksn19ksby_omk
Tag juga temanmu yang lain agar semakin banyak orang yang
berani menyerukan pertobatan.
C. PENUTUP
1. Doa Penutup
Pemandu mengajak salah satu peserta untuk memimpin doa penutup sebagai
ungkapan syukur karena pertemuan hari ini telah selesai.
43
Tuhan Yesus Kristus, lewat permenungan bulan Kitab suci hari ini
Engkau kembali mengingatkan kami betapa besar kuasaMu atas diri
kami. Semoga dalam menghadapi pergumulan hidup sehari-hari kami
tidak putus asa dan lari dari padamu. Seperti Yunus kami mau kembali
bertobat dan siap menjadi utusanMu. Tuhan dengarkanlah doa kami
dan jangan pernah tinggalkan kami. Sebab Engkaulah Tuhan kami,
kini dan sepanjang masa. Amin.
2. Lagu penutup
‘O Rahmat yang Mengagumkan’ (PS 600) atau lagu lain yang sesuai.
44
3 Buah Kenabian Yunus
Yunus 3:1-10
Tujuan :
1. Orang muda membaca dan merenungkan buah tindakan kenabian
Yunus.
2. Orang muda memahami maksud baik Allah dalam perutusan kenabian
Yunus.
3. Orang muda menyadari kebaikan Allah yang harus diwartakan kepada
semua orang.
Gagasan Pokok :
Berkat Sakramen Pembaptisan, kita diangkat menjadi anak-anak Allah dan
digabungkan ke dalam Gereja. Dengan demikian kita mempunyai tugas
yang sama dengan anggota Gereja yang lain yakni sebagai imam, nabi, dan
raja (TRITUGAS KRISTUS).
Tugas nabi adalah mewartakan Allah bukan hanya dengan kata-kata tetapi
terlebih dengan kesaksian hidup agar Kristus dan ajaranNya diimani semua
orang sehingga banyak orang menuruti kehendaknya. Kehendak Allah
adalah untuk menyelamatkan umatNya. Kita dipanggil untuk menjadi nabi
pertobatan itu agar makin banyak orang kembali kepada Allah.
Waktu : 90 menit
45
A. PEMBUKA
1. Lagu Pembuka
‘Aku Berubah’ atau lagu lain yang sesuai.
Link Lagu : https://www.youtube.com/watch?v=OVggrKIHB_Q
Aku Berubah
(Things Are Different Now)
2. Pengantar
Setelah lagu pembuka, tanda salib dan salam, pemandu menyampaikan pengantar.
47
Setelah itu Pemandu dapat membacakan teks sekali lagi dengan lebih jelas dan
perlahan. Selama pemandu membacakan Kitab suci, semua peserta menutup kitab
sucinya.
48
9
Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta
berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita
tidak binasa."
10
N. Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana
mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah
Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap
mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
5. Sharing Iman
Pemandu mempersilahkan peserta mensharingkan pengalaman iman yang
ditemukan setelah merenungkan pertanyaan di atas. Mohon selalu diingat bahwa
yang disharingkan adalah pengalaman rohani berdasarkan dengan kata atau
kalimat yang mengugah atau menyentuh tadi. Karena pengalaman pribadi maka
yang digunakan untuk sharing adalah “saya” bukan “kami”.
Sharing tidak perlu ditanggapi apalagi sampai didiskusikan. Hindari juga sharing
yang terlalu panjang dan bertele-tele.
Contoh:
Ayat yang menyentuh bagi saya adalah "Bangunlah, pergilah ke
Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan
yang Kufirmankan kepadamu."
Ayat tersebut mengingatkan saya bahwa sebagai orang muda saya
harus “bangun” dan mau berbagi hal positif kepada sesama saya, agar
lebih banyak orang muda mengikuti Tuhan.
6. Mencari Pesan
Pemandu memberikan beberapa penegasan.
50
tetapi juga anak-anak dan bahkan seluruh hewan ternak juga
berpuasa.
Yunus yang membenci bangsa Niniwe, menjadi alat Allah untuk
pertobatan bangsa Niniwe. Belajar dari pewartaan Yunus, kita
sebagai orang muda juga dipanggil menjadi pewarta bagi orang lain
di sekitar kita. Melalui tindakan sederhana, kita bisa menjadi saksi
Allah dan pewarta bagi orang lain. Menjadi seorang pewarta tidak
cukup hanya berdiam dalam kelompok kita saja, tetapi juga bagi
kelompok lain dalam masyarakat. Kita sebagai orang muda harus mau
“bangun” dan bergerak menuju kelompok lain, agar buah pewartaan
bisa dirasakan oleh banyak orang. Seperti Yunus, buah pewartaannya
berbuah pertobatan bagi bangsa Niniwe.
Aksi Nyata
Setelah memberi penegasan pemandu mengajak peserta untuk membuat aksi
nyata dengan cara:
a. Pilihan pertama
Buatlah gambar yang menceritakan bahaya sampah plastik.
Ajaklah orang di sekitarmu untuk mengurangi pemakaian
gelas plastik dengan membawa botol minum kemana pun
pergi.
Fotolah orang-orang yang berhasil kamu ajak dan tunjukkan
foto itu kepada temanmu pada pertemuan berikutnya.
b. Pilihan Kedua
Buka aplikasi sosial mediamu (Instagram, Whatsapp, FB,
Twitter, dll) dan buatlah sebuah posting foto/video yang
mengarah pada ajakan perubahan.
Contoh:
51
Mengambil sampah yang berserakan untuk dimasukkan
ke tong sampah
Mengurangi pemakaian gelas plastik dengan membawa
botol minum kemana pun.
Cantumkan hashtag #bksn19ksby_omk dalam postingan itu.
Tag juga teman-temanmu agar semakin banyak orang yang
melakukan perubahan.
C. PENUTUP
1. Doa Penutup
Pemandu mengajak salah satu peserta untuk memimpin doa penutup sebagai
ungkapan syukur karena pertemuan hari ini telah selesai.
52
Sabda-Mu bagi orang-orang di sekitar kami. Semoga pewartaan
keselamatan-Mu sungguh menghasilkan buah yang berlimpah demi
kemuliaan nama-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin.
2. Lagu penutup
‘Keheningan Hati’ atau lagu lain yang sesuai.
Link: https://www.youtube.com/watch?v=cneno3kXmQI
Keheningan Hati
Reff:
Ku ingin melangkah seturut sabda-Mu
Agar ku selalu dekat dengan-Mu
Kan ku wartakan sabda-Mu Tuhan
Ke seluruh penjuru dunia
53
4 Kesadaran Baru Yunus
Yunus 4:1-11
Tujuan :
1. Orang muda membaca dan memahami kegusaran Yunus atas kebaikan
Allah pada penduduk Niniwe.
2. Orang muda memahami kebaikan Allah yang ditawarkan kepada
semua orang.
3. Orang muda menyadari bahwa setiap orang kristiani dipanggil untuk
terlibat mewartakan kebaikan Allah bagi semua orang.
Gagasan Pokok :
Nabi adalah orang pilihan Allah. Karena Allah yang memilih, seluruh diri dan
hidupnya diabdikan bagi tugas yang dipercayakan Allah. Sebagai hamba,
seorang nabi harus belajar untuk semakin terbuka pada kehendak baik
Allah, melepaskan diri dari ego dan keterbatasan pikirannya sendiri.
Yunus diutus Allah menyerukan pertobatan ke Niniwe, negeri yang sama
sekali tidak ia inginkan. Seorang nabi harus siap diutus kemana pun dan
kepada siapapun. Seorang Nabi harus mampu melihat bahwa kehendak
baik Allah ditawarkan kepada semua orang dan dapat terwujud bagi siapa
pun yang mendengarkan-Nya. Sebagai orang kristiani kita diajak untuk
semakin terbuka dan terlibat dalam mewujudkan keselamatan Allah yang
ditujukan bagi semua orang.
Waktu : 90 menit
54
PEMBUKA
1. Lagu Pembuka
‘Hidup Ini adalah Kesempatan’ atau lagu lain yang sesuai.
Link lagu : https://www.youtube.com/watch?v=dSUEq1k-P2E
2. Pengantar
Setelah lagu pembuka, tanda salib dan salam, pemandu menyampaikan pengantar.
Teman-teman kaum muda yang terkasih, salam jumpa. Hari ini adalah
pertemuan terakhir Bulan Kitab Suci Nasional 2019. Tema pertemuan
kali ini: “Kesadaran Baru Yunus”. Pada pertemuan pertama kita diajak
belajar dari pribadi Yunus yang menerima “karunia” panggilan dan
perutusan kenabian. Dalam pertemuan kedua kita sudah mendalami
55
pergulatan iman Nabi Yunus dalam menjalankan tugas perutusan
kenabian. Pada pertemuan ketiga kita diajak memahami buah
tindakan kenabian Yunus. Pada pertemuan terakhir ini kita akan
membaca dan merenungkan bagaimana seorang nabi belajar
semakin terbuka pada kehendak baik Allah dan melepaskan segala
kebencian pada sesama yang tidak diinginkannya.
Allah bersabda melalui Nabi Yunus bahwa Ia akan selalu memberi
pengampunan pada siapapun yang mau bertobat. Kisah Yunus
semoga menyadarkan kita bahwa kita tidak mempunyai hak untuk
menghukum sesama. Mari kita siapkan hati kita untuk mendengarkan
firman Tuhan dengan doa.
56
2. Membaca Teks Kitab Suci
Pemandu menunjuk teks kitab suci hari ini dan dapat menunjuk salah satu teman
untuk membacakan teks tersebut. Selama teks dibacakan peserta lain membuka
kitab sucinya dan mendengarkan dengan suasana hening.
Berilah jeda (3 menit) setelah teks selesai dibacakan agar peserta dapat
meresapkan firman. Pemandu dapat membacakan teks sekali lagi dengan lebih
jelas dan perlahan. Selama pemandu membacakan Kitab suci, semua peserta
menutup kitab sucinya.
Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.
2
Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya:
"Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku?
Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu,
bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang
sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka
yang hendak didatangkan-Nya.
3
Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik
aku mati dari pada hidup."
4
Tetapi firman TUHAN:
"Layakkah engkau marah?"
5
Yunus telah keluar meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah
timurnya. Ia mendirikan di situ sebuah pondok dan ia duduk di bawah
naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu.
6
Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak
melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada
kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu.
7
Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah
datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu.
57
8
Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah
angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala
Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya:
"Lebih baiklah aku mati dari pada hidup."
9
Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus:
"Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?"
Jawabnya:
"Selayaknyalah aku marah sampai mati."
10
Lalu Allah berfirman:
"Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikitpun engkau
tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh
dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula.
11
Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu,
yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya
tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya
yang banyak?"
58
4. Mendengarkan Teks Kitab Suci
Pemandu mengajak peserta hening (3 menit). Selanjutnya mengajak peserta
membaca Teks Kitab Suci sekali lagi dalam hati sambil membiarkan Tuhan
menyapa. Dalam keheningan itu, peserta diminta untuk mencari pengaruh
kata/kalimat tersebut dengan bantuan pertanyaan. Misal:
5. Sharing Iman
Pemandu mempersilahkan peserta mensharingkan pengalaman iman yang
ditemukan setelah merenungkan pertanyaan di atas. Mohon selalu diingat bahwa
yang disharingkan adalah pengalaman rohani berdasarkan dengan kata atau
kalimat yang mengugah atau menyentuh tadi. Karena pengalaman pribadi maka
yang digunakan untuk sharing adalah “saya” bukan “kami”.
Sharing tidak perlu ditanggapi apalagi sampai didiskusikan. Hindari juga sharing
yang terlalu panjang dan bertele-tele.
Contoh:
Ayat yang menyentuh bagi saya adalah "Layakkah engkau marah?".
Teks ini memberikan teguran bagi saya karena tidak jarang saya
menjadi cepat marah bila menghadapi situasi yang sulit dan tidak
sesuai dengan harapan saya.
6. Mencari Pesan
Pemandu memberikan beberapa penegasan.
59
Teks ini berkisah tentang kemarahan Yunus dan belas kasih Allah.
Kemarahan Yunus didasarkan pada ketidakrelaannya kalau Allah
menyelamatkan bangsa yang kafir dan jahat. Meskipun berangkat ke
Niniwe, Yunus sangat ingin mereka dihancurkan. Bagi Yunus, mereka
bukan hanya orang non Israel, tetapi juga merupakan musuh orang
Israel.
Orang-orang Niniwe ternyata mendengarkan pewartaan Yunus.
Mereka bertobat sehingga terbebas dari hukuman Allah. Yunus
menjadi marah karena Allah memutuskan untuk mengampuni orang-
orang Niniwe. Yunus demikian kecewa dan bingung secara emosi
sehingga ia mau mati saja. Yunus merasa Allah telah memusuhi
dirinya dan bangsanya dengan menyelamatkan Niniwe.
Allah dengan belas kasihan berusaha meyakinkan Yunus lewat
kehadiran pohon jarak yang tumbuh dengan cepat. Jika Yunus saja
bisa mengasihi pohon jarak yang pagi hari ada dan siang hari layu,
apalagi Allah terhadap penduduk Niniwe yang begitu besar
jumlahnya. Allah sangat mengasihinya dan juga mengasihi semua
bangsa. Belas kasih Allah meliputi seluruh manusia, baik orang Israel
atau orang Asyur, musuh utama Israel, yang telah menghancurkan
Kerajaan Israel (Utara). Kasih Allah nyatanya tidak dapat dibatasi
untuk kelompok orang tertentu saja. Kasih-Nya menjangkau seluruh
umat manusia karena kita semua adalah ciptaan-Nya. Allah
menawarkan keselamatan bagi semua orang yang mau datang
kepadanya.
Kebencian dan kemarahan membutakan hati dan cinta kasih kepada
sesama. Hati yang buta membuat Yunus tidak mampu melihat
kesalahan diri sendiri. Allah menasehati Yunus agar berbelaskasih
seperti diri-Nya. Tidak jarang kita pun seperti Yunus. Dengan mudah
60
kita melihat kesalahan orang lain dan merasa diri paling baik. Dengan
mudah kita menjadi marah bila apa yang menjadi harapan kita tidak
terwujud. Seperti kepada Yunus, Allah pun memberikan nasehat
kepada kita untuk senantiasa berbelaskasih.
Aksi Nyata
Setelah memberi penegasan pemandu mengajak peserta untuk membuat aksi
nyata dengan cara:
a. Pilihan pertama
Buatlah pembatas buku yang berisi “SERUAN PERDAMAIAN”
Contoh: Tersenyumlah kepada semua orang maka kedamaian
akan datang.
Berikan hiasa (pita, bunga, dll)
Bagikan hasil karyamu kepada orang-orang disekitarmu
b. Pilihan Kedua
Buka aplikasi sosial mediamu (Instagram, Whatsapp, FB,
Twitter, dll) dan buatlah sebuah posting foto/video yang
berisi “SERUAN PERDAMAIAN” (bisa tulisan atau video).
Cantumkan hashtag #bksn19ksby_omk dalam postingan itu.
Contoh: Terseyumlah kepada semua orang maka kedamaian
akan datang #bksn19ksby _omk
Tag teman-temanmu juga agar gerakanmu lebih memiliki
daya “ubah” yang lebih luas.
61
Teman-teman terkasih Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita
bahwa kasih Allah tertuju kepada semua orang yang mau bertobat.
Mari kita ungkapkan rasa syukur kita dalam doa spontan.
C. PENUTUP
1. Doa Penutup
Pemandu mengajak salah satu peserta untuk memimpin doa penutup sebagai
ungkapan syukur karena pertemuan hari ini telah selesai.
2. Lagu penutup
‘Kauberi Kesempatan’ atau lagu lain yang sesuai.
Link Lagu : https://www.youtube.com/watch?v=9FDpb_eLBxE
62
Kauberi Kesempatan (Nikita)
Kauberikan kesempatan
Untuk belajar dari kesalahanku
Di masa yang telah lalu
Kauberikan ku iman untuk mencoba lagi
Sampai ku jadi sempurna sepertiMu
63
Catatan Pribadi
64