Anda di halaman 1dari 5

Kisi-Kisi US Kelas IX

Pendidikan Agama Kristen

Bab 1: Turunnya Roh Kudus


a. Janji Allah tentang turunnya Roh Kudus (hal. 2)
- Roh Kudus dalam Bahasa Yunani adalah Parakletos

- Pentakosta secara harfiah berarti lima puluh. Hal ini merujuk pada hari kelima
puluh setelah paskah
Saat Pentakosta, orang orang percaya sedang berkumpul di Yerusalem. Tiba tiba
angin bertiup keras di tempat mereka berkumpul dan tampak seperti nyala api
yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing masing.
Mendengar itu, orang banyak berkerumunan, ada orang Partia, Media, Elam,
Mesopotamia, Yudea, Kapadokia, dll. Mereka mendapati para rasul berbicara
dalam Bahasa roh dan mereka terheran heran karena semua rasul itu adalah orang
Galilea. Peristiwa itu menjadi titik pemberitaan Injil kepada semua orang,
termasuk orang orang non Yahudi

Bab 2: Perjalanan Misi


a. Peran Roh Kudus dalam pemberitaan Injil melalui para Rasul
- Pentakosta menjadi awal perkabaran Injil bagi para murid Yesus. Pada awalnya,
perkabaran Injil yang dilakukan para murid masih dalam lingkup terbatas / hanya
ditujukan kepada bangsa Yahudi. Namun, Allah mengubah pola pikir Petrus
dalam Kisah Para Rasul 10 : 9-34. Kemudian Petrus mengunjungi Kornelius
seorang perwira pasukan Italia dan memberitakan Injil kepadanya, sanak
saudranya, dan para sahabatnya
Tindakan Petrus mendapat reaksi keras dari teman temannya dan lingkungan
sekitarnya dalam Kisah Para Rasul 11 : 1-3
Maka Petrus menjelaskan kepada mereka tentang penglihatannya dan
percakapannya dengan Allah. Mendengar itu sikap mereka berubah dan Allah
membuka wawasan pemikiran para murid dalam melaksanakan panggilannya
sebagai saksi Kristus
Sejak itu, perkabaran Injil makin meluas dan menjangkau banyak orang dari
segala bangsa. Filipina meberitakan Injil kepada sida sida dari Ethiopia. Paulus
dan Barnabas melakukan perkabaran Injil hingga ke Asia Kecil (Turki). Paulus
dan Barnabas diutus oleh Gereja di Antiokhia

- Paulus menulis surat pertamanya kepada jemaat di Tesalonika pada musim dingin
tahun 51

Bab 3: Gereja di Indonesia


a. Tokoh pekabaran Injil di Indonesia (PPT)
- Coenrad Laurens Coolen dan Johannes Emde di Jawa Timur
- Ludwig I. Nommensen di tanah Batak
- Joseph Kam di Maluku

b. Faktor pendorong kedatangan orang Portugis di Indonesia (PPT)


- Alasan ekonomi
- Alasan politis
- Alasan agama

c. Pengumuman kebebasan beragama oleh Pemerintah Belanda (hal. 16)


- Pada saat kekuasaan VOC berakhir, Pemerintah Belanda tetap menguasai
Indonesia tetapi tidak melihat dirinya sebagai penguasa Kristen melainkan sebagai
pemerintah sekuler. Oleh sebab itu, Pemerintah Belanda bersikap netral terhadap
agama yang diumumkan oleh Gubernur Jendral Daendels

d. Perubahan DGI menjadi PGI (hal. 19)


- Setelah 34 tahun setia dan tekun menjalankan fungsinya sebagai jembatan untuk
tiba kepada keesaan gereja, sebagai wadah gerakan oikumene, sebagai alat dan
sarana gerakan oikumene, DGI berubah nama menjadi Persekutuan Gereja Gereja
di Indonesia (PGI)
Oikumene = gerakan kebersamaan gereja gereja

Bab 4: Aku dan Gerejaku


a. Peran remaja Kristen (hal. 26-27)
- Kita sebagai remaja adalah generasi penerus gereja di masa mendatang.
Pertumbuhan gereja bergantung pada keterlibatan jemaatnya sendiri, maka gereja
sangat membutuhkan peran jemaat apalagi peran para remaja sebagai generasi
penerus gereja

Menurut Rasul Paulus, masa muda bukanlah penghalang bagi kita untuk turut
serta dalam pelayanan serta memikul tanggung jawab melakukan tugas panggilan
gereja (bersekutu, bersaksi, melayani). Yusuf yang pada awalnya dijual oleh
saudara saudaranya kepada para pedagang yang akan pergi ke Mesir dan
mengalami banyak penderitaan, pada akhirnya dia menjadi penguasa kedua di
Mesir setelah Firaun. Yusuf dipakai Allah untuk menyelamatkan keturunan
Abraham dan memuliakan-Nya. Bangsa Israel ketika masuk ke tanah perjanjian
dipimpin oleh Yosua yang masih muda. Kedua belas murid Yesus pun orang
orang muda. Mereka bukan orang kaya, bukan orang hebat tetapi Yesus
memanggil mereka untuk menjadi murid-Nya dan menjadi pekabar Injil

b. Arti kata Ekklesia (hal. 24)


- Dipanggil keluar untuk menjadi murid Kristus

c. Asal kata Gereja (hal. 24)


- Dari Bahasa Portugis yaitu igreja

Bab 5: Gereja yang Melayani


a. Teladan yang ditunjukkan Yesus dalam melayani (hal. 35)
- Yesus membuka cara pandang masyarakat bahwa melayani itu bukan hanya
ditujukan kepada orang yang setara derajatnya, melainkan juga terhadap orang
orang yang dianggap sebagai sampah masyarakat / lebih rendah derajatnya dari
kita

b. Dasar pelayanan gereja (hal. 36)


- Kasih Allah

Bab 6: Gereja yang Bersaksi


a. Arti bersaksi (hal. 41)
- Saksi berasal dari Bahasa Yunani yaitu kata marturia
Dalam perjanjian baru, kata marturia khusus digunakan untuk menyebut saksi
saksi Kristus, yakni para murid Yesus serta orang percaya. Kata marturia dapat
kita temukan sebanyak 76 buah di Perjanjian Baru (43 diantaranya ada di Kitab
Yohanes). Tugas panggilan ini dikemukakan Yesus sebelum Ia naik ke sorga,
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai
kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” – Matius 28:19
Bab 7: Gereja yang Bersekutu
a. Arti bersekutu (hal. 46)
- Bersekutu dalam Bahasa Yunani disebut koinonia yang berarti menggambarkan
hubungan manusia dengan para dewa
Gereja terbentuk dari persekutuan orang orang percaya, yang senantiasa beribadah
Bersama. Saat bersekutu, jemaat perdana menerima pengajaran dari para rasul,
memecahkan roti dan makan Bersama, berdoa, saling berbagi harta miliknya, dan
memuji Allah

b. Persekutuan jemaat mula-mula (hal. 46)


- Untuk mewujudkan persekutuan gereja mengadakan kegiatan kegiatan ibadah
baik di Gedung gereja maupun ibadah ibadah Bersama di rumah anggota anggota
jemaat

Bab 8: Gereja yang Mengajar


a. Arti mengajar (hal. 51)
- Menurut KBBI mengajar berarti memberi pelajaran. Dalam Bahasa Yunani kata
mengajar disebut dengan didaskein/didaskalia

b. Gereja yang mengajar (hal. 54)


- Gereja juga memiliki tanggung jawab untuk mengajar warga jemaatnya melalui
pewartaan (kerygma) yang berdasarkan dengan pengajaran Tuhan Yesus yang
bersumber dari Firman Allah
Gereja yang mengajar dapat diwujudkan dari berbagai hal, seperti khutbah,
katekisasi, pelajaran agama Kristen, pendalaman Alkitab, dan bentuk bentuk
pengajaran lainnya
Gereja mengajar melalui pewartaan bertujuan agar iman percaya jemaat dapat
bertumbuh dan menjadi manusia yang seutuhnya bukan hanya dalam hal rohani
melainkan juga dalam hal jasmani

Bab 9: Karya Keselamatan


a. Keselamatan dalam Tuhan Yesus (hal. 63)
- Perjanjian lama menjelaskan bahwa Allah adalah juruselamat dan pembebas
umat-Nya, tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat menyelamatkan dirinya
dan tidak ada seorang pun di dunia ini mengadakan penebusan untuk sesamanya
Yesus mengatakan bahwa kedatangan-Nya ke dunia adalah untuk melaksanakan
misi Allah bukan untuk menjadi raja sebagaimana anggapan orang Yahudi. Itulah
sebabnya Ia menolak Ketika mereka ingin menjadikan Yesus sebagai raja karena
Ia tetap focus kepada tujuannya yaitu untuk mencari dan menyelamatkan yang
hilang

b. Siapa yang diselamatkan (hal. 64)


- Karya keselamatan Allah melalui pengorbanan Yesus di kayu salib ditujukan bagi
seluruh umat manusia sebagai anugrah Allah kepada makhluk ciptaan-Nya. Jadi
karya keselamatan adalah ide Allah sendiri. Allah yang berinisiatif untuk
memulihkan relasi manusia dengan Penciptanya

Bab 10: Membarui Budaya


a. Kekristenan dan budaya (hal. 69-70)
- Pembaruan budaya dalam konteks iman Kristen tidak berarti mengabaikan atau
bahkan membuang segala atribut budaya. Allah menciptakan manusia sebagai
makhluk berakal budi sehingga dapat menghasilkan budaya. Iman Kristen hadir di
tengah tengah budaya untuk membarui budaya agar budaya memiliki pengaruh
positif
Kebiasaan yang terdapat di antara kehidupan orang Yahudi yang diperbarui oleh
Yesus :
 Pembaruan dalam hal mengasihi
 Pembaruan dalam hal mengampuni
 Pembaruan dalam hal bertindak
 Pembaruan dalam hal gender
 Pembaruan dalam hal hak asasi manusia

Bab 11: Gereja di Tengah Tantangan Zaman (hal. 77)


- Gereja diharapkan dapat mempengaruhi kehidupan di masyarakat dengan nilai
nilai yang berpusat pada Kristus dalam memenuhi tugas panggilannya di tengah
dunia. Gereja diharapkan dapat mempraktikkan kasih, keadilan, kebebasan, damai
sejahtera, dll. Kekristenan harus mendemonstrasikan Injil ke dalam dunia global
yang penuh konflik dan tantangan. Gereja juga harus menyatakan misinya bahwa
Injil itu untuk semua orang, baik dalam konteks social, politik, ekonomi, budaya,
dan agama agama lainnya

Teks Alkitab
1. Matius 18:21-22; 19:19; 22:37-39
- Matius 18:21-22 : Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan,
sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa
terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku
berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali
tujuh kali
- Matius 19:19 : hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri
- Matius 22:37-39 : Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang
sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri

2. Roma 12:1 : Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,
supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus
dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati

3. 2 Timotius 3:16 : Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik
orang dalam kebenaran

4. Ibrani 11:1 : Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari
segala sesuatu yang tidak kita lihat

5. Daniel 6:14 : Lalu kata mereka kepada raja: "Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda,
tidak mengindahkan tuanku, ya raja, dan tidak mengindahkan larangan yang tuanku
keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya." Setelah raja mendengar hal itu,
maka sangat sedihlah ia, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel, bahkan sampai
matahari masuk, ia masih berusaha untuk menolongnya

Esai
6. Alasan orang percaya memberitakan Injil
- Orang percaya memberitakan Injil agar Injil dapat dikenal dan diketahui oleh
seluruh dunia. Sebagai orang percaya kita harus mengenalkan Injil ke seluruh
orang yang berada di dekat kita, karena di dalam Tuhan Yesus terdapat
keselamatan dan hanya di dalam Tuhan Yesus kita bisa menemukan jalan menuju
sorga. Tuhan Yesus juga merupakan Allah yang telah menebus dos akita di atas
kayu salib dan berkorban bagi dosa dosa kita para manusia sehingga bukan
manusia yang menderita atau harus menerima hukuman tetapi Tuhan Yesus
berkorban bagi manusia dan yang menggantikan seluruh manusia di dunia yang
telah berdosa

7. Alasan Allah menyelamatkan manusia berdosa


- Allah menyelamatkan manusia berdosa karena Allah mengasihi manusia yang
telah Allah ciptakan. Allah lah yang memilih kita sendiri dan Allah pula yang
berinisiatif untuk tetap menyelamatkan kita para manusia yang telah berdosa.
Allah juga menyelamatkan manusia berdosa secara cuma cuma karena hal tersebut
merupakan anugerah yang Allah berikan kepada manusia

8. Peran remaja Kristen dalam pertumbuhan gereja


- Remaja Kristen sangat berperan dalam pertumbuhan gereja. Kita para remaja, bisa
memulai untuk melayani Tuhan sejak dini. Kita bisa memulai untuk mengikuti
pelayanan di gereja seperti memimpin pujian dalam ibadah youth dan juga yang
terpenting kita bisa menjadi saksi Kristus. Kita harus memberitakan Injil ke
banyak orang di sekitar kita / orang yang berada di sekitar lingkungan kita. Tidak
hanya itu, kita juga sebagai remaja harus bisa memberikan contoh sebagai orang
percaya yang baik dan kita bisa menjadi berkat bagi orang orang di sekitar kita

9. Bentuk-bentuk pelayanan gereja


- Diakonia karitatif : perbuatan yang didorong belas kasihan / perikemanusiaan
yang bersifat kedermawanan / sukarela. Contoh diakonia karitatif adalah pada saat
kegiatan pembagian makanan ke panti asuhan, pembagian sembako ke warga
warga yang kesusahan
- Diakonia reformatif : pelayanan yang megarah ke pembangunan masyarakat /
suatu komunitas, memberi keterampilan dan pengembangan ekonomi masyarakat
yang bertujuan untuk mengubah dan memperbarui situasi tertentu ke arah situasi
yang lebih baik. Contoh diakonia reformatif adalah membantu dalam
pembangunan air bersih di pedalaman / daerah daerah yang kesulitan air,
pengobatan gratis, penyuluhan Kesehatan ibu dan anak
- Diakonia transformatif : pelayanan yang bersifat menyeluruh, tidak hanya secara
tubuh, jiwa, dan roh melainkan juga secara ekonomi, politik, budaya, dll yang
bertujuan untuk membawa manusia ke dalam kehidupan yang mendatangkan
Kerajaan Allah. Contoh diakonia transformatif adalah lintas agama, lintas sosial,
dan lintas budaya

10. Bentuk gereja yang mengajar


- Gereja yang mengajar dapat diwujudkan melalui khotbah, katekisasi, pelajaran
agama Kristen, pendalaman Alkitab, dan banyak lagi. Selain itu, sekarang ini
sudah ada beberapa gereja yang mulai memberikan pengajaran yang bersifat
umum, seperti kursus menjahit, kurus Bahasa Inggris, pendalaman materi bagi
anak anak sekolah, kursus dalam wirausaha, dll. Gereja juga sudah mulai bekerja
sama dengan Lembaga Lembaga sosial agar gereja juga bisa terlibat untuk
mengajar pada rumah singgah tunawisma dan juga anak anak jalanan agar hidup
mereka bisa diubahkan melalui pelatihan dan Pendidikan formal. Gereja yang
mengajar memiliki tujuan agar iman percaya jemaat bertumbuh dan bisa menjadi
manusia yang seutuhnya dan gereja bisa membekali jemaatnya dalam menjalani
kehidupannya di tengah tantangan zaman yang terus

Anda mungkin juga menyukai