sebagai bukti bahwa kebenaran yang diyakini eksistensi agama-agama lain (terutama
oleh seorang Muslim telah disampaikan Islam), melainkan karena implikasi dari
kepada orang lain. Out put berupa ketertarikan kegiatan misi Kristen –dalam prakteknya-
dan pemilihan Islam sebagai agama tidaklah telah menyelusup dan menjelajah di tengah-
menjadi target utama dalam Islam. Sementara tengah komunitas yang nyata-nyata telah
dalam Kristen, missi tidak sekedar beragama (umat Islam). Antipati umat Islam
menawarkan ajaran Kristen kepada pihak lain, terhadap kegiatan-kegiatan misi Kristen,
tetapi juga mengandung keharusan agar baik yang terang-terangan maupun
objek missi benar-benar dapat dikatakan terselubung-, kerap kali memanas dan
sebagai penganut Kristen secara formal. menimbulkan konflik horizontal maupun
Dengan demikian, beban di pundak vertikal. Kecurigaan (kalau tidak bisa dikatakan
missonaris lebih berat dibanding beban da’i kebencian) terhadap segala kegiatan yang berbau
dalam Islam. Maka tidaklah mengherankan misi semakin lama semakin membubung,
jika missi Kristen terkadang terkesan melalui terlebih jika mengingat, betapa dalam beberapa
cara-cara yang tidak lazim dilakukan oleh dekade terakhir secara kuantitatif terjadi
missionaris terhadap agama-agama lain. peningkatan populasi umat Kristen, dan
Misi Kristen di Indonesia merupakan semakin banyaknya umat Islam yang mengalami
suatu fenomena yang muncul seiring dengan konversi pindah ke agama Kristen.
sejarah keberadaan agama itu sendiri di bumi Tulisan ini bermaksud menjawab
Nusantara ini. Setiap umat Kristen, secara beberapa persoalan yang berhubungan dengan
genetik merasa memiliki kewajiban untuk misi Kristen di Indonesia, seperti: apa arti misi
menyebarkan agama mereka, serta menarik Kristen, apa yang melatarbelakanginya, apa
pemeluk agama/ kepercayaan lain ke dalam tujuan dan bagaimana kegiatan misi itu
agama Kristen. Banyak alasan dan faktor dilakukan?
yang melatarbelakangi kegiatan misi.
Diantaranya adalah, karena secara eksklusif, A. Pengertian Misi Kristen
Teologi Kristen telah mengklaim bahwa
satu-satunya keselamatan hanyalah bagi Istilah misi berasal dari bahasa Latin mitto
siapa yang berada dan termasuk di dalam yang merupakan terjemahan dari kata
Gereja Yesus Kristus, yaitu Kristen, sebagai Yunani apostell, artinya mengutus.3 Secara
mana perkataan Yesus di dalam Injil, “Siapa umum kata misi bisa merujuk pada
tidak besama Aku, ia melawan Aku dan siapa pengutusan seseorang dengan tujuan
tidak berkumpul bersama Ku bercerai- khusus, misalnya misi kesenian, misi budaya,
berai”2. Dari sinilah kemudian berkembang dan lain-lain. Dalam konteks kekristenan,
slogan extra ecclesias nulla salus (Tidak ada misi dipahami dalam arti pengutusan gereja
keselamatan di luar Gereja). universal ke dalam dunia untuk menjangkau orang-
Misi Kristen di Indonesia merupakan orang kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juru
persoalan utama yang sering kali menjadi Selamat, khususnya melalui sekelompok pekerja
batu sandungan dalam membina kerukunan yang disebut misionaris .4
antar umat beragama, terutama antara umat Ada beberapa hal yang perlu ditekankan
Kristen dengan umat Islam. Persoalannya dari definisi di atas:
bukan saja karena arogansi slogan di atas (1) Pengutusan orang Kristen ke dunia.
secara politis telah mengkerdilkan (bahkan - Kristen diutus untuk pergi ke dunia,
menganggap tidak ada) keselamatan dan bukan membawa orang yang belum
Injil kepada seluruh manusia di berbagai menurut struktur kalimat Yunani di ayat
penjuru bumi. Kuasa untuk mengutus itu, 19-20, inti amanat agung justru terletak
secara spiritual adalah Tuhan Allah dan pada pemuridan. Hal ini didasarkan pada
Yesus, namun dalam prakteknya, kuasa mood imperatif untuk kata kerja
mengutus itu ada pada gereja atau suatu “jadikanlah murid” (lit. “muridkanlah”)
lembaga misi. Dalam pengertian luas, misi yang diikuti oleh tiga participle (anak
adalah kewajiban seluruh orang Kristen, kalimat), yaitu “pergi”, “baptiskanlah”
namun dalam pengertian sempit, misi dan “ajarkanlah”. Penggunaan kata
menjadi kewajiban gereja atau lembaga misi “muridkanlah” di sini menempatkan
yang memiliki otoritas. penginjilan dalam konteks untuk
Terlepas dari pengertian di atas, secara mempelajari hukum-hukum (ajaran)
konsepsional, dan praktikal, misi memiliki Yesus.
pengertian sebagai berikut: 3. Misi merupakan tugas seluruh orang
1. Misi Kristen mencakup pekabaran Injil percaya (orang Kristen).
dan pelayanan sosial. Kesalahpahaman lain tentang
Ada tiga pandangan umum tentang amanat agung yang kadangkala muncul
misi (A. Scott Moreau, “Mission and adalah konsep bahwa pekerjaan misi
Missions” dalam Evangelical Dictionary merupakan tugas khusus untuk murid-
of World Missions, hlm. 637-638). murid Tuhan Yesus (kaum rohaniwan,
Pandangan tradisional melihat misi identik dan bukan untuk jemaat awam).
(dan terbatas pada) penginjilan. Beberapa bahkan berpendapat bahwa
Menurut pandangan modern (kalangan penginjilan merupakan karunia khusus
liberal) misi mencakup penginjilan dan yang tidak harus dilakukan oleh setiap
pelayanan sosial, namun bagi mereka orang percaya. Pandangan ini tentu saja
penginjilan tidak lebih penting daripada tidak sesuai dengan esensi amanat
pelayanan sosial. Perubahan paradigma agung. Amanat agung ditujukan bagi
kalangan Injili tentang pengertian misi “semua bangsa” dan disertai janji
dipelopori oleh John Stott. Ia “sampai kesudahan zaman”. Dua hal ini
berpendapat bahwa misi Alkitabiah tidak mungkin hanya dimaksudkan
mencakup penginjilan dan pelayanan, untuk 11 murid Tuhan saja.10
tetapi penginjilan tetap menjadi inti misi. Jadi, bagi umat Kristen, misi
Murid-murid diutus untuk melakukan bukanlah pekerjaan gereja lokal, namun
misi sama seperti yang telah dilakukan diyakini sebagai pekerjaan Allah.
Yesus, sedangkan dalam pelayanan Yesus, Dengan demikian, para misionaris pada
Ia tidak hanya memberitakan Injil tetapi hakekatnya adalah orang-orang yang
juga memperhatikan masalahsosial. sedang mengemban misi Allah. Karena
2. Misi Kristen berujung pada pemuridan itu, seluruh umat, bukan hanya gereja,
orang-orang yang menjadi objek misi. harus membantu dan terlibat dalam
Mayoritas orang memahami inti amanat kegiatan misi. Prioritas utama misi
agung dalam Matius 28:19-21 terletak adalah ke daerah-daerah yang belum ada
pada penginjilan (bdk. kata “pergilah” penduduk beragama Kristen, jadi
yang diletakkan di awal kalimat) dan “bukan” kepada penduduk yang belum
langkah selanjutnya adalah pemuridan, memeluk agama-agama yang resmi dan
baptisan dan pengajaran. Bagaimanapun, diakui. Dengan demikian, secara inplisit,
kegiatan misionaris hakekatnya adalah 3. Status Yesus (Isa) sebagai Anak Allah
meningkatkan kuantitas pemeluk agama dan turunnya Yesus ke bumi adalah
Kristen di berbagai belahan bumi ini. untuk mengorbankan diri demi
menebus dosa manusia
B. Misi dan Kristenisasi 4. Kebangkitan Yesus dari kematian dan
naik ke langit untuk duduk di samping
Misi pada hakekatnya bertujuan untuk kanan Bapak-Nya seperti sebelumnya,
kristenisasi. Kata kristenisasi adalah sepadan untuk memberi kebijakan dan kebaikan
dengan istilah islamisasi. Keduanya kepada manusia.12
mengandung pengertian sebagai sebuah
proses untuk mengajak pihak lain, baik Perubahan-perubahan yang dilakukan
internal maupun eksternal untuk masuk dan Paulus itu diyakini oleh para pengikut
hidup sesuai dengan cara dan norma hidup Kristus merupakan “wahyu” yang
agama yang dipropagandakan atau diturunkan dan diajarkan secara khusus oleh
didakwahkan. Kesamaan keduanya adalah, Yesus kepadanya, dan “tidak diajarkan”
baik islamisasi maupun kristenisasi didasari kepada murid-murid yang lain. Bertolak dari
keyakinan bahwa misi (dakwah) agama Amanat Agung Yesus dalam Injil Markus
tersebut merupakan sebuah kewajiban dan 16 ayat 15 yang berkata, “Pergilah ke seluruh
tugas suci yang diamanatkan oleh Tuhan, dan dunia, beritakan Injil kepada segala
tercantum dalam kitab suci. Perbedaannya, makhluk!”, umat Kristen menjadikan misi
kristenisasi lebih bernuansa politik, dimana sebagai bagian integral dari ajaran-ajaran
kegiatan menyebarkan agama dan ajaran Yesus. Orang-orang atau bangsa-bangsa
Injil, disamping untuk menambah pengikut yang belum mengimani Injil dan tugas
Kristen, sekaligus sebagai sebuah usaha penyelamatan dan penebusan dosa manusia
untuk mempertegas dominasi dan hegemoni yang diemban Yesus dengan merelakan
Kristen atas agama-agama lain. dirinya sebagai tumbal di tiang salib,
Secara historis, agama Kristen awal (di dianggap sebagai domba-domba Allah yang
masa hidup Yesus) bukanlah agama misi, tersesat. Maka adalah menjadi tugas “orang-
melainkan merupakan bagian (sekte) dalam orang beriman” untuk menggembalakan
agama Yahudi. Sejarah hidup Yesus, sebagai domba-domba yang tersesat itu ke dalam
mana terdapat di dalam keempat Injil apostolik gereja dan kerajaan Tuhan. Kristenisasi Barat
menunjukkan fakta, bahwa selama hidupnya merupakan awal keberhasilan misi Kristen
di tengah ke dua belas Rasul dan para di dunia.
pengikutnya, Yesus senantiasa berdakwah Misi Kristen yang bernuansa politis
kepada umat Yahudi. Namun, ketika Paulus11 keagamaan mulai muncul setelah Perang
masuk menjadi pengikut Yesus, agama ini Salib (1096-1271 M)13. Yang pertama kali
secara drastis mengalami perubahan, baik melakukan aktifitas Kristenisasi secara resmi
ajaran teologinya, maupun statusnya. Menurut adalah seorang warga Jerman bernama
Ahmad Syalabi, ada beberapa inti ajaran Yesus Raimon Lull (1890 M) setelah perang salib
yang “dibuat” oleh Paulus yaitu: mengalami kegagalan. Raimon telah belajar
1. Bahwa agama Kristen itu bukan agama bahasa Arab dan berkunjung ke beberapa
Yahudi melainkan agama dunia Negara Arab sambil berdiskusi dengan
2. Ajaran trinitas yang dibarengi jaran beberapa kalangan ulama. Pada tahun 1924,
ketuhanan Yesus dan Roh Kudus Raymond Lull berhasil menemui Paulus V.
Dia mengajukan dua buku yang mencakup meng gang gu pekerjaan Allah.
dua rancangan Lull untuk mengkristenkan Perlawanan ini, dalam dogmatika
umat Islam. Pertama, menjadikan ilmu dan Kristen, sudah dimulai sejak dahulu15
sekolahan sebagai sarana kristenisasi. Kedua, sampai sekarang di seluruh dunia16.
kristenisasi dengan kekerasan jika tidak (2) Kebobrokan natur manusia. Semua
dapat dicapai dengan cara halus.14 manusia di luar Kristus berada di bawah
Semenjak itulah missionaris Kristen kuasa dosa, karena mereka semua
mengarahkan perhatiannya untuk berdosa dari Adam17. Setiap bayi dalam
menyebarkan agama Kristen kepada negara- kandungan pun sudah mewarisi natur
negara ketiga yang mayoritas beragama berdosa ini18. Dalam keadaan seperti ini,
Islam. Aktifitas Kristenisasi ini mengalamai manusia selalu cenderung untuk
momentum yang cukup baik karena ketika melawan Allah dan menuruti kehendak
itu negara-negara Muslim masih diliputi oleh diri sendiri maupun setan.
kebodohan dan kemiskinan. Belum lagi
masalah kesehatan dan kelemahan penguasa Jadi, bagi umat Kristen, orang-orang
negeri Muslim dalam mengatasi problem atau kelompok (di masyarakat Muslim) yang
interen mereka. menentang kegiatan misi dianggap sebagai
Jika diperhatikan dengan seksama, orang atau golongan manusia yang dikuasai
sebenarnya negara-negara barat banyak oleh kekuatan setan dan memiliki
mengutus missonaris ke seluruh dunia kebobrokan akibat “dosa warisan” yang
dengan alasan untuk pengembangan mereka warisi dari Adam. Yang terakhir
kehidupan kerohanian dan sebagai upaya inilah, menurut keyakinan Kristen
menciptakan keselamatan dunia, menyebabkan manusia “yang berdosa” itu
sebagaimana tampak di Perancis. Perancis cenderung menentang kegiatan misi yang
secara terbuka memerangi missionaris dalam merupakan “kehendak Allah”.
konteks negaranya tetapi berusaha Padahal, sesungguhnya kendala di
memanfaatkan dan melindungi missionaris lapangan tersebut, karena secara internal dan
yang berada di Negara lain. Demikian pula eksternal umat Islam, sangat sulit untuk
Italia yang menampakkan permusuhannya mengubah keyakinannya menjadi Kristen.
terhadap Gereja tetapi memperkuat politik Faktor internalnya adalah, secara eksklusif,
imprealisme mereka dengan bantuan para umat Islam telah diajarkan bahwa agama
missionaris. Bahkan banyak kalangan militer Islam adalah agama yang paling benar,
di Inggris yang menasehati negaranya untuk sementara agama lain (terutama Kristen)
mengutus missonaris ke seluruh dunia. adalah agama yang salah, karena aqidahnya
Dalam kenyataannya, kegiatan yang berbau politeistis itu. Faktor eksternal
misionaris tidaklah seperti jalan lurus yang adalah kenyataan sejarah, bahwa agama
mulus. Berbagai kendala dan rintangan Kristen adalah agama penjajah (kolonialis).
mereka hadapi, terutama ketika melakukan Ini menimbulkan imej bahwa agama Kristen
misi di tengah masyarakat Muslim. Jika adalah agama yang jahat, karena
ditinjau dari sudut pandang ajaran Kristen, mengajarkan pemeluknya untuk menjajah
tantangan itu ada yang bersifat makro dan bangsa-bangsa lain, terutama umat Islam.
ada pula yang mikro. Tantangan makro Dengan adanya kenyataan demikian,
antara lain: upaya dan segala yang dimiliki berupa
(1) Kekuatan setan yang selalu ingin kekuatan rohani dan jasmani mereka
persiapakan untuk melancarkan aktifitas ini. secara gencar oleh orang-orang Portugis,
Hal ini tampak dalam upaya missionaris terutama di Maluku pada abad ke-16. Setelah
untuk menaklukkan Indonesia dan Negara- itu, Organisasi dagang Belanda (VOC) yang
negara Afrika. didirikan pada tanggal 1602 memang tidak
Ada pun tantangan mikro yang dihadapi memiliki nuansa politik yang berusaha
misi adalah: menciderai Islam. Namun ketika diminta
(1) Penganiayaan (secara fisik) dan untuk menyebarkan nilai-nilai Kristen di
pembatasan (secara birokrasi). tanah jajahan, maka tidak ada cara lain
(2) Pluralisme (paham yang mengakui kecuali mengikuti cara yang telah
bahwa semua agama memiliki jalan diperaktekkan oleh Portugis sebelumnya
keselamatan sendiri-sendiri). berupa pemaksaan.19
(3) Minimnya perhatian gereja lokal Sebagai perwujudannya, sebagaimana
terhadap misi. Hal ini bisa dilihat dari dituturkan oleh Aqib Suminto dalam Politik
absennya aktivitas pekabaran injil, Islam Hindia Belanda, pada tahun 1661
diakonia untuk orang non Kristen, VOC melarang umat Islam melaksanakan
minimnya dana misi. ibadah haji. Kebijakan ini merupakan
(4) Sebagai akibat dari poin (3), banyak suku realisasi anjuran Bogart, seorang Katolik
terabaikan (suku terasing) yang belum ekstrim di parlemen Belanda. Dalam asumsi
mendengarkan Injil maupun Bogart, para jemaah haji tersebut sangat
mendapatkan pelayanan yang memadai. berbahaya secara politis. Karena itu,
melarang perjalanan ibadah haji jauh lebih
Dari keempat poin di atas, bahwa baik ketimbang menembak mati para haji
pluralisme merupakan sesuatu yang tidak itu. C. Guillot dalam Kiai Sadrach: Riwayat
disukai oleh orang Kristen, karena Kristenisasi di Jawa menuturkan bahwa pada
bertentangan dengan slogan mereka bahwa awalnya pusat penyebaran Kristen adalah
keselamatan hanya ada pada Gereja (agama Maluku. Banyak orang Maluku yang menjadi
Kristen) dan tidak ada keselamatan di luar tentara yang kemudian dikirim ke kawasan-
Gereja. Di sisi lain, pembatasan birokrasi kawasan utama militer Belanda di Jawa,
juga dianggap sebagai penghalang bagi seperti Batavia, Semarang, dan Surabaya.
kegiatan mereka. Mereka itulah yang pertama kali membentuk
jemaah Kristen pribumi.20
C. Sejarah Misi Kristenisasi Berbeda dengan di atas, terdapat analisa
di Indonesia lain yang menganggap bahwa orang Kristen
pertama yang sampai ke Nusantara adalah
Ada beberapa teori yang menjelaskan pada abad 12 masehi. Yang mana, ia singgah
tentang sejarah kristenisasi oleh gerakan misi di Sumatra Utara. Setelah itu missionaris
Kristen di Indonesia. Berdasarkan kutipan yang bernama Fransiskan Ordorikus
Lukman al-Hakim dari buku Sejarah Gereja menyusul dan berusaha mengelilingi pulau
Katolik di Indonesia, permulaan perkembangan Sumatra dan Pulau Jawa. Kemudian datang
agama Kristen di Indonesia sebagaimana setelahnya missionaris Katolik yang sangat
ditunjukkan oleh Y Bakker terjadi pada mashur yang bernama Fransiskus
pertengahan abad ke-7 dengan didirikannya Oksafiarus pada tahun 1546 masehi. Ia
episkopat Syria di Sumatra. Tetapi hasil memulai missinya di Ambon kemudian
kristenisasi mulai tampak sejak dilakukannya memperluasnya hingga mencakup Maluku
Sumatera Utara, menjadi basis komunitas dibuat jauh dan asing dari agamanya sendiri.
Kristen di Indonesia. Sehingga, walaupun Dalam majalah Crescent International,
kalah kuantitas, namun segi penguasaan terbitan Toronto, Canada edisi 16-30
wilayah teritorial, terdapat perimbangan November 1988 hal 8 diuraikan tentang
antara wilayah berpenduduk Muslim dengan tujuan jangka panjang misi kristenisasi di
Kristen. Indonesia. Tujuan dan rencana kristenisasi
Penguasaan pengaruh politik adalah tersebut meliputi bidang demografi,
bahwa kegiatan misi berusaha menempatkan ekonomi, pendidikan, politik dan informasi,
orang-orang Kristen dalam lingkaran serta beberapa bidang lainnya. Adapun
kekuasaan, baik legislatif, eksekutif maupun rencana dan tujuan misi adalah sebagai
yudikatif. Orang-orang Kristen bisa berikut berikut:
dikatakan menjadi tangan kanan bagi rezim Pertama; dalam bidang demografi: misi
Soeharto yang anti demokrasi, terutama di Kristen berencana untuk mengurangi
kepolisian dan kemiliteran. Dalam konteks jumlah umat Islam 22. Pada tahun 1988,
ini, umat Islam sering kali dijadikan sasaran populasi umat Kristen di Indonesia ± 7 juta
dan kambing hitam bagi kegiatan-kegiatan jiwa. Sehubungan dengan itu, gerakan misi
oposisi dan anti pada rezim ORBA. Umat Kristen jangka panjang menargetkan
Islam justru menjadi tamu di negaranya sendiri, kesamaan jumlah umat Kristen dengan umat
walaupun tergolong sebagai mayoritas. Islam dalam 50 tahun ke depan (tahun
2033). Selain kristenisasi umat Islam, ada
D. Tujuan Misi beberapa cara yang ditempuh untuk
mencapai tujuan tersebut antara lain:
Tujuan utama misi adalah adalah 1. Keluarga berencana, pembatasan
membongkar keyakinan umat Islam, dan kelahiran atau pengurangan terencana
mengubah keyakinan mereka ke agama baru, bagi kelahiran anak harus secara ketat
yaitu Kristen. Jalan yang diempuh adalah dilarang untukumat Kristen dan harus
kristenisasi dan penjajahan. Namun, karena dipropagandakan bahwa setiap orang
mendapat banyak tantangan dari umat Kristenyang mempraktekkan keluarga
Islam, tujuan Kristenisai di negara-negara berencana akan menanggung dosa
Muslim yang ditugaskan kepada mereka oleh danmelawan doktrin gereja. Oleh karena
negara-negara Kristen bukanlah bermaksud itu tidak akan dicintai olehTuhan.
untuk memasukkan kaum Muslim ke dalam Barang siapa yang melakukan
agama Kristen. Karena hal demikian pembatasan kelahiran akandianggap
merupakan, menurut mereka, kehormatan sebagai pembunuh umat Kristen dan
dan hidayah buat umat Islam. Tetapi tugas telah hilangkemuliaannya. Pembatasan
para misionaris adalah mengeluarkan umat kelahiran hanya dapat dilakukan
Muslim dari Islam sehingga mereka menjadi apabilamendapat persetujuan gereja
mahluk yang tidak memiliki hubungan dengan perlindungan kesehatan
dengan Tuhan dan tidak memiliki afiliasi bagiorang Kristen tersebut yang dalam
terhadap nilai-nilai etika yang menjadi bahaya kematian.
landasan utama kehidupan berbagai bangsa. 2. Propaganda pembatasan kelahiran dan
Dengan kata lain, seandainya pun, para keluarga berencana bagiorang Islam
misionaris gagal mengkristenkan seorang harus sangat intensif dilakukan dan
Muslim, paling tidak, kaum Muslim harus didorong dengan berbagai cara.
umat Kristen untuk masuk dan memilih dibalik penentangan sejumlah produk
partai Golkar (Golongan Karya), sehingga perundang-undangan; misalnya undang-
di kalangan internal umat mereka, muncul undang anti pornografi dan porno aksi. Di
semboyan bahwa Golkar adalah partai orang kancah perpolitikan ini, umat Kristen
Kristen. Pada masa pascareformasi, dimana “mempertentangkan” antara politisi sekuler
kehidupan perpolitikan lebih demokratis, dengan politisi (berbasiskan) Islam. Jadi,
yang ditandai dengan banyak orang Islam berhadap-hadapan dengan
bermunculannya partai-partai baru, umat saudaranya sesama Muslim.
Kristen ada yang masih loyal ke Golkar, Aspek kemasyarakatan; Dalam aspek
sementara sebagian yang lain masuk ke ini, terjadi penurunan yang cukup drastis
partai-partai sekuler yang berhaluan Barat, populasi penduduk Indonesia yang Muslim
di samping partai berasaskan Kristen seperti dengan Kristen. Sebagai bahan
Partai Damai Sejahtera. perbandingan, berdasarkan Survey Antar
Di sisi lain, gerakan misi memanfaatkan Sensus (Supas) yang pernah dilakukan oleh
media radio, surat kabar dan televisi untuk Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 1990
menampilkan citra negatif tentang Islam ditemukan fakta bahwa dari 200 juta jiwa
dan barisan politik umat Islam. Tujuannya penduduk Indonesia, prosentase umat Islam
adalah untuk memprovokasi umat Islam, mencapai 87, 3 %. Sementara ummat
sehingga umat Islam bercerai berai dan Kristen berjumlah 9,6 % (Protestan 6 % dan
saling memusuhi antara golongan satu Katolik 3,6 %), Hindu 1,8 %, Budha 1%
dengan lainnya. Media massa harus dan agama lain 0,3 %.28 Penurunan ini,
dimanfaatkan sedemikian rupa untuk disamping karena “keberhasilan” misi
memporakporandakan kesatuan umat, Kristen dalam mensosialisasikan Program
sehingga umat Islam ragu dan benci kepada Keluarga Berencana, juga karena jumlah
agamanya sendiri. penduduk Muslim yang pindah ke agama
Pengaruh politik misi Kristen bahkan Kristen relatif banyak.
sudah membuahkan hasil dengan Melalui media TV, radio dan ajang
ditetapkannya sila pertama, yaitu festival-festival, orang-orang Kristen yang
“Ketuhanan Yang Maha Esa” sebagai salah ditunggangi oleh misi terselubung
satu pilar dari Pancasila. Padahal, naskah asli mengimplementasikan tujuan misi kepada
sila tersebut dalam Piagam Jakarta adalah generasi muda Islam lewat slogan 3 S (Song,
“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Sport, Sex). Anak-anak muda Islam
syari’at Islam bagi para pemeluknya”, namun dininabobokkan dengan kegiatan nyanyi-
karena kuatnya pengaruh politik mereka, nyanyian, keolahragaan, dan pergaulan bebas
sehingga ketujuh kata yang ada dalam melampaui norma-norma Islam yang selama
naskah asli itu dihapuskan. Secara inplisit, ini dipandang suci. Terjadilah desakralisas dan
penghapusan itu telah menenggelamkan degradasi moral, yang lambat laun
aspirasi umat Islam untuk menegakkan menyebabkan kaum muda Islam tercerabut
syari’at Islam di Indonesia. dari akar keislamannya sendiri. Secara kasat
Pada masa reformasi, gerakan misi mata bisa dilihat, betapa sebagian anak-anak
Kristen (dalam hal ini Katolik) berhasil muda Islam lebih senang menghadiri festival
melepaskan Timor Timur dari pangkuan olahraga dan seni, dan berkumpul di
Indonesia. Dalam pasca reformasi sekarang, diskotik, dari pada hadir menghadiri wirid
secara terselubung orang-orang misi berada dan majelis taklim di masjid.