Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ayub boana Siburian

Tingkat : II (Dua)

Mata Kuliah : Misi Kontekstual

Pengampu : Tabita Sembiring M.Th

Identitas Buku

Judul buku : Transformasi Misi Kristen

Penerbit : BPK Gunung Mulia

Penulis : David J. Bosch

Tebal Buku : 849 Halaman

Pertanyaan

1. .Gereja dalam misinya pada masa kini ditantang oleh beberapa faktor, berikan apa yang
menjadi faktor-faktor tersebut!
 Barat, yang selama ini lebih dari seribu tahun telah menjadi rumah bagi kekristenan
dan dalam arti yang sungguh-sungguh diciptakan kekristenan, telah kehilangan
posisinya yang dominan di dunia. Orang-orang di semua bagian dunia berjuang demi
pembebasan dari apa yang dialami .
 Adanya struktur penindasan dan eksploitasi di masa kini ditantang lebih daripada
yang sudah-sudah di dalam sejarah umat manusia.
 Adanya hidup di dunia yang semakin menciut hasil-hasil yang didapat, dan sumber-
sumber yang semakin terbatas.
 Di masa kini tidak hanya membunuh bumi Allah tapi juga, pertama kalinya di dalam
sejarah mampu menghapuskan umat manusia.
 Teologi di barat tidak dapat diklaim bahwa mereka lebih unggul daripada teologi-
teologi yang muncul di dunia launnya.
 Sekarang kebanyak orangpercaya bahwa kebebasan beragama adalah sebuah hak
asasi manusia yang mendasar. Bahkan yang ekstremnya yaitu memaksa orang Kristen
untuk mengevaluasi ulang sikap mereka dan pemahaman mereka tentang agama-
agama lain.
2. Dalam sejarah paradigma akan misi tidak terbentuk begitu juga, pasti melalui tahapan-
tahapan, dan apa yang memperngaruhinya sehingga bisa terbentuk paradigma misi
tersebut ?

Menurut David J. Bosch, suatu pemahaman tentang misi gereja tidak terbentuk dengan
sendirinya, tetapi sangat ditentukan oleh teologi misi yang menjadi dasar dari
pemahaman itu. Dibalik pemahaman misi selalu terdapat suatu paradigma yang
mempengaruhi dan menentukannya karena dalam kenyataan tidak hanya terdapat satu
teologi misi. Dengan kata lain, dalam sejarah gereja telah muncul beberapa paradigma
misi yang menentukan bagaimana misi dipahami dan dilaksanakan oleh gereja yang
menentukan bagaimana misi dipahami dan dilaksanakan oleh gereja yang meyakini dan
hidup dalam paradigma misi yang dinilai relevan dalam kurun waktu tertentu. David
mengusulkan agar Gereja merefleksikan kembali apa arti misi dalam periode-periode
yang lalu hingga masa kini. Selanjutnya paradigma yang mempengaruhi dan menentukan
pemahaman misi itu dapat disebut paradigma misi. Dalam uraian ini pengarang
menggunakan istilah pergeseran paradigma menurut teori Thomas Kuhn. Thomas Kuhn
meneliti ilmu pengetahuan alam yang mengalami pergeseran teori dari waktu ke waktu.
Pergeseran itu bukanlah secara berangsur-angsur menuju kepada kesempurnaan,
melainkan suatu revolusi yang menunjukkan perbedaan yang mmenyolok tentang suatu
yang diteliti. Namun demikian tidak satu teoripun yang dimutlakkan karena masing-
masing teori melihat sesuatu dalam konteksnya. Paradigma itu sendiri menurut Kung
mempunyai pengertian nilai-nilai, Teknik-tekhnik yang dipahami bersama oleh anggota-
anggota suatu komunitas. Kemudian bosch merumuskan paradigma misi sebagai midel
interpretasi dan pemahaman yang mempengaruhi, bahkan menentukan keyakinan dan
nilai serta Teknik-teknik misi yang dipakai oleh gereja sebagai suatu komunitas dalam era
tertentu. Munculnya suatu paradigma misi sangat ditentukan oleh perubahan dan
pergeseran paradigma teologi. Padahal, perubahan dan pergeseran paradigma teologi
tidak persis sama seperti dalam ilmu pengetahuan karena perubahan dan pergeseran
paradigma dalam ilmu pengetahuan seringkali terjadi secara revolusioner.

3. Mengapa kaum protestan ditantang oleh misiologi ortodoks ?


Disebabkan oleh pandangan ortodoks menganggap strktur misi oleh kaum protestan
terlalu pragmatis,kecenderungan mereka menggambarkan misi semata-mata hanya dalam
kategori-kategori verbalis, yang artinya sikap yang lebih menjunjung tinggi perkataan
daripada kenyataan yang diungkapkan. Dan tidak adanya aktivitas spiritualitas misioner
didalam gereja-gereja mereka, yang sering kali secara drastic memiskinkan semua usaha
mereka yang patut dipuji didalam bidang keadilan social. Dalam tradisi timur gereja
cenderung mengungkapkan yang pertama dari masing-masing pasangan. Penekanannya
terletak pada konservasi peraturan dan perubahan yang sulit diubah serta bersifat tradisi
ortodoksi, dimana ortodoksi adalah ajaran yang mula-mula dan mereka masih memegang
ajaran ini. Gereja ortodoks cenderung bertumbuh secara nasionalistik yang berlebihan
dan mereka yang menganut pemahaman ini kurang peduli dengan lingkungan dari luar.
4. Mengambil dasar paham Calvin dengan berdasarkan doktrin predestinasi. Doktrin ini
juga keliru dipahami oleh teologi misi puritan tersebut. Dimana setiap orang-orang kriste
harus menyerahkan diri kepada Tuhan supaya Ia menyelamatkan manusia yang
menyerahkan diri kepada-Nya. Pandangan ini benar-benar dianut oleh sejumpah kaum
Puritan yang menganggap diri mereka sebagaio pilihan Allah yang diutus untuk
menanam dan memelihara taman di belantara Amerika Utara. Disana mereka harus
memperluas kerajaan Allah dengan menyingkirkan pendudk asli. Satu sisi kesannya tidak
baik dimana pendeta kaum puritan bersyukur karena wabah peyakit yang datang kepada
orang-orang Indian disana yang membinasakan banyak sekali dari mereka. Motivasi
buruh mereka ialah dimana ketika mereka berada disana, mereka harus memperluas
kerajaan Allah dengan menyingkirkan penduduk asli, ini adalah contoh yang disepatutnya
dilakukan. Namun, ketika John Elliot seorang puritan dan yang lainnya melakukan misi
kepada orang-orang Indian yang sama dengan segera mereka menerima dukungan
diantara para kolonis, yang mulai mengakui bahwa pemerintahan Allah harus disebarkan
lewat pertobatan dan bukan dengan membinasakan penduduk lain/penduduk asli.
Gagasan yan menguatkan dan menjadi kepercayaan kau mini dimana mereka menerapkan
predestinasi sebagai identitas mereka, dimana mereka mengklaim bahwa mereka orang-
orang pilihan Allah tidak tinggal diam. Dan terlibat aktif dalam misi. Bagi kau ini yang
menjadi tujuan akhir misi ialah kemuliaan Allah, sama dengan yang lainnya dan
mengakui kedaulatannya atas segala sesuatu.

5. Apa saja perbedaan dan pengertian dari paradigma misi patristic dan ortodoks tersebut
sehingga membedakan kedua paham ini ?

Paradigma misi pada era ini berbeda dengan paradigma misi gereja perdana. Pada era ini
Teologi dipengaruhi oleh tradisi yang berkembang yakni alam pikiran Yunani. Dalam pemikiran
Ortodoks, misi sepenuhnya berpusat kepada gereja. Hal ini berakar dalam teologi Timur mula-
mula, ketika tekana yang bahkan lebih besar bahwa gerreja adalah kerajaan Allah di muka bumi
dan bahwa berada di dalam gereja berarti sama berada di dala kerajaan tersebut. Jadi gereja
adalah pernyalur terang yang menyelamatkan dan perantara kuasa untuk pembaruan yang
menghasilkan kehidupan. Sifat gerejawi misi berarti bahwa Gereja adalah tujuan pemenuhan
injil, dan bukan alat atau sarana misi. Gereja adalah bagian dari pesan yang diberitakannya. Misi
tidak boleh diangap sebagai fungsi gerja, kaum ortodoks menolak penafsiran-penafsiran yang
instrumentalis tentang Gereja. Demikian pula misi bukanlah pemberitaan sejumlah “kebenaran
atau prinsip etis”, misi adalah “pemanggilan” orang untuk menjadi anggota dari paguyuban
Kristen dalam bentuk yang konkret dan kelihata. Gereja adalah tujuan misi, bukan sebaliknya.
Karakter misi pada era ini terlihat dari ekspresi iman Gereja Timur yang memahami bahwa
Gereja sebagai tanda, symbol dan sakramen keilahian dalam hidup manusia untuk mengaeahkan
hati manusia kepada Allah dalam suatu dunia yang fatalistis. Liturgi ekaristi menjadi tempat
dimana orang-orang percaya mendapatkan makanan yang menolong mereka untuk menghadai
perubahan-perubahan hidup dan juga memperlengkapi mereka untuk “litur- setelah liturgi”.
Pendasarn misi di dalam kasih Allah daripada didalam keadilan-Nya merupakan suatu pesan
revolusioner dalam dunia yang apatis. Hidup baru sebagai identitas yang substansial dari
keselamatan menambah kualitas dari keberadaan Kristen yang tidak terbandingkan dan
membantu dunia untuk mengarahkan pandangan kepada Allah. Kata kunci Gereja Ortodoks
adalah tradisi, doxology, dan para Bapa Gereja. Gereja dianggap sebagai benteng yang harus
mepertahankan doktrinyang benar. Gereja tidak memiliki perhatian terhadap mereka yang ada di
luar Gereja.

6. Di dalam paradigma misi katolik roma abad pertengahan sebagai contoh yang
memelopori paradigmaini diantaranya Agustinus, dan apa-apa saja yang beliau perbuat?

Agustinus menjadi teolog Kristen pertama yang dengan serius mengambil ajaran Paulus
tentang pembenaran oleh iman. Agustinus menentang pemahaman bahwa Yesus bukanlah
dalam rangka menebus dosa manusia sehingga Yesus bukanlah juru selamat melainkan
sebatas guru yang perbuatannya patut diteladani. Ini lah paham yang ditentang oleh
Agustinus tersebut. Agustinus juga menentang kaum Donatis yang bermukim di Afrika
Utara. Menurut Agustinus kaum Donatis mengklaim benar dan kudus lebih berdosa
daripada orang-orang berdosa lainnya. Dengan melakukan hal itu, ia tidak berusaha
menyatakan bahwa gereja dan para pemegang jabatannyabebas dari dosa apapun yang
telah dituduhkan oleh kaum Donatis. Agustinus tidak mengatakan bahwa gereja dan para
pemimpinnya bebas dari dosa, melainkan harus disadari bahwa di dalam gereja kita juga
akan menemukan orang-orang yang masih berlumuran dosa. Oleh sebab itu semua orang
dalam gereja adalah orang berdosa. Pandangan Agustinus pada saat itu juga menjelaskan
bahwa kehadiran gereja bukanlah menjadi tempat perlindungan dari dunia melainkan
hadir demi perbaikan dunia. Tetapi pandangan ini menimbulkan paradigma bagi orang
katolik roma abad pertengahan, dimana kekudusan melekat pada diri Gereja sehingga
barangsiapa yang keberadaanya tidak dalam gereja (Katolik) menjadi tidak selamat.
Agustinus mengakui bahwa masyarakat Kota Dunia (civitas terrena), sedang berjuang
menuju kepada masyarakat ideal dimana keadilan dan perdamaian berkuasa, akan tetapi
kondisi ideal ini tidak akan pernah tercapai di dalam dunia, melainkan hanya di dalam
kerajaan Kristus yang akan datang. Agustinus dengan gigih mengutuk paraktik aborsi
langsung, dan meskipun ia tidak menyetujui abosi dalam tahap kemahamilan manapun, ia
membedakan antara aborsi tahap awal maupun akhir.

7. Berikan penjelasan tentang paradigma misi apokaliptik dari gereja perdana


Paradigma misi dari gereja perdana dapat dilihat dalam pemikiran yang terkandung
dalam Matius, Lukas dan Kisah Para Rasul serta surat-surat Paulus. Menurut Injil matius
diarahkan kepada orang Yahudi dan nonYahudi . Dimana juga Matius menerapkan
ortopraksis dimana ada tuntutan bertindak dalam dunia menuju kehendak Allah dan
menjalankan misi amanat agung. Menurut amanat Agung Matius, tidak mungkin
menjadikan murid-murid tanpa memberitahu mereka tentang suatu panggilan Allah unutk
mempertaktekkan keadilan terhadap orang miskin. Matius mengkombinasikan
pendekatan pastoral dan profetis dalam misi untuk orang-orang Yahudi dan non-Yahudi
karena Allah tidak membatalkan perjanjian-Nya dengan umat pilihan. Karena kesetiaan
Allah itu harus dilihat dalam rangka Alah merangkul seluruh dunia. Dalam pandangan
Matius, orang-orang Kristen menemukan identitasnya yang benar ketika mereka terlibat
dalam misi dan dalam relasi yang baru dengan orang lain sebagai cara hidup yang baru.
Suatu komunitas misioner adalah suatu komunitas yang mengenal diri sendiri sebagai
yang berbeda menurut lingkungannya.

8. Apa yang menjadi latar belakang munculnya paradigma misi katolik roma abad
pertengahan?

Paradigma misi katolik pada abad pertengahan dumulai dengan suatu pertikaian antara
Augustinus dengan kaum Donatis. Disitu ia mengajukan pendapat bahwa teks ini berarti
bahwa kaum Donatius harus dipaksa dengan doktrin dengan katoli. Dalam pertengahan
abad ini diberlakukan pertobatan paksa terhadap orang-orang kafir dan orang Yahudi. Ini
mendominasi pemikiran misi selama berabad-abad dikukuhkan sampai abad ke-16 ketika
Las Casas ditantang oleh lawan-lawannya karena pendekatan misinya yang lembut dan
tidak memaksa untuk menjelaskan bagaimana ia menafsirkan Lukas 14:23. Ia menjawab
tidak mengacu kepada kekerasan, tapi bujukan. Pada abad pertengahan paradigma Misi
yang dilakukan oleh Roma Katolik dengan sebuah semboyan “ektra ekklesiam nulla
sallus” tidak ada keselamatan diluar gereja katolik Roma.

9. Apa yang menjadi dasar misi gereja timur, jelaskan !

Dasar misi gereja timur adalah kasih, maka tujuan misi adalah kehidupan. Seperti kasih
kehidupan adalah sebuah temaYohanes 3:16. Telogi ortodoks Timur lebih jelas diwarnai
oleh tradisi Yohanes daripada tradisi Paulus. Dalam bukunya dejelaskan bahwa Kristus
tidak datang terutama untuk menghapuskan dosa manusia, tetapi untuk memulihkan
gambar Allah di dalam diri manusia dan memberikan kehidupan kepadanya. Isi
pemberitaanya adalah firman kehidupan untuk kehidupan. Makna misinya dimana orang
dipanggil bukan semata-mata untuk mengenal Kristus, berkumpul di sekelilingNya, atau
menaati kehendakNya,mereka terpanggil untuk ikut serta di dalam kemuliaanNya. Dalam
kemuliaan yang semakin besar, dimana orang percaya dikuduskan ke dalam kehidupan
sekarang ini sampai Parousia. Didalam paradima misi gereja timur juga mengedepankan
keselamatan atau kehidupan sebagai tujuan misi , bukan hanya untuk manusia, tetapi juga
seluruh alam ikut serta dalam pemulihan ini dan menemukan kembali orientasinya dalam
memuliakan Allah. Salib mengudukan seluruh alam. Allah tidak hanya mendamaikan
individu tapi juga dunia, kepada diriNya .

10. Apa yang menjadi latar belakang dan tujuan bagi para reformator akan misi ?
Pada masa itu (hingga 1517) hanya ada satu gereja yang dianggap sebagai gereja yang
Am, yaitu gereja Katolik. Keselamatan dipahami hanya ada di dalam gereja (Katolik).
Semua orang hanya dapat masuk ke surga bila ia menjadi warga gereja Katolik sebelum
ajal mereka. Namun paradigma Katolik Roma tersebut mengalami sebuah krisis pada
akhir abad pertengahan, pada waktu kekuatan-keuatan perubahan mengantarkan sebuah
zaman baru, zaman itulah yang disebut masa reformasi. Para reformator lebih
menekankan Teologi Paulus dalam Roma 1:16, disitu “Injl” digambarkan sebagai
kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya dan lebih khusus lagi dalam
ayat berikutnya “karena disitulah (yaitu di dalam injil), kebenaran Allah dinyatakan dari
iman kepada iman: seperti tertulis, orang benar akan hidup oleh iman. Pada zaman
Reformasi, pembenaran oleh iman menjadi titik tolak teologi.
Meski reformasi gereja sudah lama terjadi, namun berbicara mengenai hal ini selalu
menarik. Ada banyak sisi dan perspektif yang dapat dipelajari dari peristiwa tersebut.
Tidak dapat dipungkiri, hingga kini pemikiran para reformator masih mendominasi
pemahaman mengenai gereja dan teologi. Umumnya pemikiran para reformastor banyak
dinominasi oleh hal-hal dogmatis, etis, praktis dan yang lainnya yang bersifat ajaran.
Namun bukan berarti tidak ada. Sebab jika demikian maka gereja yang mereka reformasi
bisa dikatakan bukanlah gereja, sebab pada hakikatnya gereja adalah gereja yang
memberitakan firman Tuhan atau bermisi.

11. Siapa sajakah tokoh-tokoh dalam buku ini yang berperan secara reformasi bahkan
gagasan yang digunakan hingga saat ini?
Secara eksplisit para reformator tidak mengungkapkan pandangan mereka mengenai
“misi” atau bahkan membicarakannya secara teologi. Bahkan seorang bapak misiologi,
Gustav Warneck mengatakan bahwa, ‘bukan saja kita tidak menemukan kegiatan musu
dalam diri para reformator, bahkan gagasan misi juga tidak ada’ sebagaimana kita pahami
seperti sekarang ini. Namun belakangan ini pembicaraan tentang misi dipandang dari
pendapat para reformator sudah mulai dimunculkan oleh beberapa ahli, pemikirannya
adalah bahwa misi sebagaimana dipahami saat ini tidak mungkin dipaksakan terhadap
reformator. Lagi pula konsep tentang misi barulah berkembang di abad ke-19, sementara
para reformator banyak menjalankan pemikiran mereka sekitar abad itu juga. Dalam hal
ini kita harus paham bahwa misi bukanlah sebuah teori operasional ataupun tergantung
kepada agen-agen misi yang terpisah.
Tokoh yang berperan dalam hal ini adalah Martin Luther dan dia dikenal sebagai
reformator oleh para gereja-gereja reformastoris. Martin luther percaya bahwa tanpa
bantuan manusia Allah mampu membuat seseorang percaya bahwa tanpa bantuan
manusia, Allah mampu membuat seseorang percaya kepada-Nya. Tetapi kembali lagi
bahwa ini adalah misi Allah bukan misi manusia. Manusia hanya memodifikasi. Namun
pada yang waktu yang beriktu reformasi bukan saja dilakukan oleh Luther, namun diikuti
oleh para reformator lainnya, seperti Zwingli di Swiss (1523), Calvin dan Bucer di
Jenewa pada abad ke-16. Pada pembahasan berikut juga akan dibahas bagaimana
pandangan mereka terhadap misi, namun tidak hanya melihat kepada pandagnan
reformator, pada hal ini juga dibahas bahwa pandangan Agustinus dari Hippo, sebab
teologi Augustinus masih banyak dianut dan diteruskan hingga kini, baik oleh katolik
maupun oleh protestan.

12. Apa saja peran jemaat dalam misi menurut bosch. Sebutkan dan jelaskan !
Menurut bosch misi gereja yang terutama adalah misi yang dilaksanakan jemaat-jemaat
di segala tempat di dunia. Perspektif ini jelas tampak dalam PB, tetapi sering diabaikan
dalam sejarah Gereja. Di kalangan Protestan, Gereja-gereja muda, tetap bergantung pada
kebijakan dan bantuan Gereja yang lebih tua serta, agen-agen misi. Roland Allen tercatat
sebagai orang yang pertama dalam misi. Ia menunjukkan bahwa Paulus mengirimkan
surat-suratnya kepada suatu Gereja, entah itu di Tesalonika, Efesus, atau Korintus, dan
bukan sebagai biah misi-nya atau Gereja muda hasil misi Gereja Antiokhia sebagai
Gereja tua. Sejak semula, jemaat-jemaat itu dilihat sebagai Gereja Kristus yang lengkap
dengan Firman dan sakramen. Kemudian Bosch mencatat bahwa suatu perucahanterjadi
dalam misi Protestan ketika Konferensi Yerusalem (1928) dan Tambaran (1938) mulai
mengakui ‘Gereja-gereja muda’ secara seimbang.

13. Krisis apa yang dialami Augustinus dalam menjalankan misi nya? Sebutkan dan jelaskan.
Augustinus menunjukkan peran misiologisnya selama ia menjabat sebagai uskup di
Hippo. Ia adalah seorang yang sangat jenisu dan pemikirannya juga dipengaruhi oleh
keadaan-keadaan politik yang melingkupinya. Augustunus harus menghadapi 2 krisis
besar, yaitu kaum Donatis di Afrika Utara dan Pelagius (rahib inggris). Pelagius
berpendapat bahwa ia tidak mau menerima bahwa seluruh keturunan Adam dihinggapi
dosa dan kesalahan akibat perbuatan manusia pertama itu. Menurutnya juga manusia
memiliki kehendak bebas, sehingga masih sanggup berbuat baik di hadapan Allah.
Sedangkan kaum donatis berpendapat bahwa gereja sejati hanya ada di mana terdapat
pelayan yang tidak berdosa berat.

14. Apa pendapat Agustinus dalam menentang kaum Donatis, hal apa saja yang
dilakukannya?
Agustinus dengan gigih menentang kaum Donatis. Namun bukan berarti dengan ini
Agustinus ingin menyetujui bahwa gereja dan para pemegang jabatan bebas dari dosa,
seperti telah dituduhkan oleh kaum Donatis. Agustinus berpendapat bahwa dalam gereja
pastilah akan menemukan pemabuk, orang kikir, penipu, penjudi, pezinah, yang hidupnya
tidak senonoh, orang-orang yang mengenakan jimat-jimat, sifat-sifat duniawi lainnya.
Agustinus menekankan bahwa gereja bukanlah tempat perlindungan dari dunia,
melainkan justru hadir demi dunia yang sedang kesakitan.

15. Di dalam De Civitate Dei (kota Allah) oleh karyanya Agustinus, apa saja yang
dilakukannya ?
Dimana beliau berpendapat bahwa kota duniawi ini lebih rendah dibandingkan dengan
kota Allah. Namun pada praktiknya, Agustinus mengkompromikan gereja kepada negara
dan kekuasaan sekuler. Hal ini Nampak dalam bagaimana upaya paksaan digunakan
untuk menghasilkan pertobatan bagi gereja katolik dengan bantuan pemerintah.
Agustinus tidak memiliki kesulitan dalam menerapkan tekanan dalam usaha-usahanya
untuk mengkatolikkan kaum Donatis. Pelaksanaan tekanan ini baru berlaku pada tahun
400. Agustinus meyakini jikalau penekanan ikut memainkan peranan. Adalah baik untuk
memberikan kesempatan kepada seseorang untuk melepaskan diri dari penghukuman
kekal dan karena hal ini pelaksanaan tekanan merupakan sesuatu yang baik. Penekanan
hanya boleh dilakukan sebatas denda, penyitaan harga milik, pengasingan dan yang
sejenisnya membunuh dan Tindakan yang membuat cacat sama sekali tidak boleh.

Anda mungkin juga menyukai