Anda di halaman 1dari 1

RUT PASAL 1

Naomi adalah salah seorang yang mengalami kepahitan besar dalam hidup. Kelaparan membuat
dia, suaminya (Elimelekh), dan kedua anaknya pergi dari Betlehem-Yehuda ke Moab. Mereka
pindah ke sana untuk menghindari wabah kelaparan tersebut. Di sana ia justru mengalami
masalah bertubi-tubi. Elimelekh dan kedua anaknya, yang sudah menikah dengan perempuan
Moab (Orpa dan Rut), meninggal. Ia bersama kedua menantunya menjadi janda. Akibatnya,
tidak ada yang dapat menjamin keberlangsungan hidup mereka. Hal ini membuat Naomi
mengalami penderitaan dan kepahitan. Oleh karena itulah, ketika pulang ke kampung
halamannya, ia tidak mau dipanggil Naomi melainkan Mara (pahit) karena kondisinya yang
sudah habis-habisan (20-21).
Kisah hidup Naomi ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak pernah merancang hal yang buruk.
Pergumulan dan permasalahan apa pun, jangan sampai membutakan mata rohani kita untuk
melihat rencana baik Tuhan. Percayalah, Tuhan bisa bekerja dan menggenapi rencana-Nya di
dalam hidup kita dengan cara yang ajaib, termasuk melalui kepahitan hidup. Tiap kali
pergumulan datang, ingatlah akan Tuhan dan segala kebaikan-Nya. Kita perlu senantiasa
bersyukur atas penyertaan-Nya.

RUT PASAL 2
Sebagai janda, tak banyak kemungkinan yang terbuka bagi sang mertua
dan menantunya untuk menghidupi diri mereka sendiri. Namun
kedatangan mereka pas saat dimulainya panen jelai (Rut 1:22)
seolah memperlihatkan dimulainya juga kehidupan baru mereka di
tanah itu. Dengan bermodalkan aturan ini, Rut berinisiatif pergi memungut bulir
jelai yang tersisa (2-3). Tanpa seorang pria dalam keluarga
mereka, Rut merasa bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan
dirinya dan mertuanya. Ladang yang dituju Rut ternyata milik Boas, keluarga Naomi dari pihak
suaminya (1). Kehadiran Rut di ladang itu menarik perhatian Boas
(5), yang ternyata sudah mendengar kisah Rut. Maka karena kasih
Rut kepada mertuanya serta imannya kepada Allah Israel membuat
Boas menaruh belas kasihan kepada Rut (11-12). Itulah sebabnya Rut
mendapat perlakuan istimewa dari Boas (9, 14-16).
Naomi yang mendengarkan laporan Rut lalu memuji Tuhan (20). Sungguh
berbeda dengan Naomi yang sebelumnya berkata, "... Yang Mahakuasa
telah melakukan banyak yang pahit kepadaku." "... Yang Mahakuasa
telah mendatangkan malapetaka kepadaku." (Rut 1:20-21).

Anda mungkin juga menyukai