Anda di halaman 1dari 4

NAOMI DAN RUT – TELADAN PENGGENAPAN DI ANTARA SAUDARI

I. Latar belakang pertemuan Naomi dan Rut – Rut 1:1-5


Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari
Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk
menetap di sana sebagai orang asing. Nama orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi
dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata dari Betlehem-
Yehuda; dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah mereka di sana. Kemudian matilah
Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu tertinggal dengan kedua anaknya. Keduanya
mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan
mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. Lalu matilah juga keduanya, yakni
Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya.

II. Pendisiplinan Allah pada keluarga Naomi


A. Elimelekh menyimpang dari Betlehem di Yehuda ke Moab, negeri keturunan Lot yang
lahir melalui perbuatan sumbang dengan anak perempuannya (Kej. 19:30-38), suatu tempat
yang ditolak dan dikutuk oleh Allah (Ul. 23:3-6), dan negeri penyembah berhala (ay. 15;
Hak. 10:6).
B. Karena meninggalkan tanah permai, yaitu Betlehem, kota Daud, yang akan ditetapkan
sebagai tempat kelahiran Kristus (Mik. 5:1; Luk. 2:4-7), dan Yehuda adalah tanah suku
rajani di antara bangsa Israel (Kej. 49:8-10), bagian terbaik tanah yang dijanjikan Allah
(Kel. 3:8b), yang adalah tanah permai (Ul. 8:7-10), tanah Imanuel (Yes. 8:8).
C. Makna rohaninya berarti dia memutuskan dirinya dari ekonomi kekal Allah. Elimelekh ada
di tanah permai dan memiliki bagian dari tanah itu, dan dia seharusnya tetap tinggal di
sana. Namun, dia dengan bodoh menyimpang dari tumpuan, pendirian, yang memberi dia
kesempatan untuk menikmati perhentian di tanah permai, satu perhentian yang akhirnya
mendatangkan Kristus ke dalam keinsanian, melalui inkarnasi, menjadi perhentian yang
sejati untuk umat Allah.

III. Sikap Naomi terhadap pendisiplinan Allah – Rut 1:6-7, 19b-21


A. Kembali kepada TUHAN, kepada umat-Nya, dan kepada tanah permai.
1. Rut 1:6-7, “Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari
daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah
memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka. Maka
berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama dengan kedua menantunya.
Ketika mereka sedang di jalan untuk pulang ke tanah Yehuda.”
2. Lukas 15:17, 20, “Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang
upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah
melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari
mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
B. Tidak memberontak melawan penanggulangan Allah, tetapi mengakui penanggulangan
Allah terhadap dirinya.
1. Rut 1:19-21, “…Ketika mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena
mereka, dan perempuan-perempuan berkata: "Naomikah itu?" Tetapi ia berkata kepada
mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang
Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku. Dengan tangan yang penuh
aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah
kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan
Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku."
2. Naomi tidak memberontak melawan penanggulangan Allah namun mengakui bahwa
Allah telah menanggulangi bukan hanya suaminya, tetapi juga dirinya (ay. 20-21; cf.
ay. 3). Ini menunjukkan bahwa ia adalah seorang perempuan beribadah yang percaya
kepada Allah, menghormati Dia, dan takut akan Dia.
C. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar
jangan tumbuh akar yang pahit.
Ibrani 12:5-6, 10-12, 15 “Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada
kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan
janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang
yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Sebab mereka
mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik,
tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam
kekudusan-Nya. Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan
sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang
memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. Sebab itu kuatkanlah tangan yang
lemah dan lutut yang goyah; Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari
kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan
yang mencemarkan banyak orang.”
D. Ibrani 13:5b, 8, “Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan
engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Yesus Kristus tetap sama,
baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.

IV. Naomi menggenapi Rut akan iman yang tulus ikhlas dan hidup
A. Rut 1:15-17, “Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para
allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu." Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku
meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau
pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku
bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, aku pun
mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku,
bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain
dari pada maut!"
B. 2 Timotius 1:5, “Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang
pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku
yakin hidup juga di dalam dirimu.”
C. Jalan untuk menggenapi kaum beriman dengan iman yang tulus ikhlas dan hidup:
1. Tuhan Yesus memberikan teladan – 1 Petrus 2:21, “Sebab untuk itulah kamu dipanggil,
karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan
bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.”
2. Memberikan teladan bagi orang-orang percaya – 1 Tim. 4:12b, “Jadilah teladan bagi
orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu,
dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
3. Dua Tesalonika 3:9, “…melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi
kamu, supaya kamu ikuti.”

V. Naomi menggenapi Rut untuk menikmati kekayaan dan kelimpahan Kristus yang
almuhit.
A. Rut 2:1-3, “Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya
raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas. Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada
Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang
murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku." Pergilah ia, lalu
sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di
tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh.
B. Dalam kitab ini Boas melambangkan Kristus sebagai seorang manusia, limpah dalam
kekayaan dan kemurahan (Rut 2:1; 2:14-16; 3:15), Boas melambangkan Kristus, yang
kekayaan ilahi-Nya tidak terduga dan yang memperhatikan umat Allah yang miskin dengan
suplai limpah lengkap-Nya (Ef. 3:8; Luk. 10:33-35; Flp. 1:19b).
C. Ladang dari tanah permai yang dijanjikan Allah (ay. 2-3) melambangkan Kristus yang
almuhit, yang adalah sumber semua hasil rohani dan ilahi sebagai suplai hayat untuk umat
pilihan Allah (Flp. 1:19 b; lihat cat. 71 dalam Ul. 8).
D. Rut, sebagai orang yang telah kembali kepada Allah dari latar belakangnya yang kafir,
menggunakan haknya untuk berbagian akan hasil yang kaya dari warisan umat pilihan
Allah.
1. Menurut status tiga gandanya sebagai orang asing, orang miskin, dan janda, Rut
menggunakan haknya untuk memungut tuaian. Ia memungut bukannya mengemis
tetapi haknya.
2. Rut, seorang Moab, orang kafir yang berdosa yang diasingkan dari janji Allah (Ul.
23:3; cf. Ef. 2:12), diberi hak untuk ikut mengumpulkan tuaian umat pilihan Allah yang
dilambangkan dengan "anjing-anjing" kafir yang diberi hak istimewa untuk memungut
remah-remah roti di bawah meja bagian anak-anak umat pilihan Allah (Mat. 15:21-28
dan cat. 271).
3. Sama seperti Rut yang memiliki hak untuk menikmati hasil tanah permai setelah datang
ke tanah itu, kita memiliki hak untuk menikmati Kristus sebagai tanah permai kita
setelah percaya kepada Dia. Rut menggunakan haknya untuk mendapatkan dan
memiliki hasil tanah permai melambangkan bahwa setelah percaya kepada Kristus dan
secara organik disatukan kepada Dia, kita harus mulai mengejar Kristus untuk
mendapatkan, memiliki, mengalami, dan menikmati Dia (Flp. 3:7-16).
4. Ini menggambarkan cara, posisi, syarat, dan hak orang dosa berbagian dalam Kristus
dan menikmati Kristus. Menurut ketetapan Allah kita yang telah percaya kepada
Kristus telah bersyarat dan memiliki posisi untuk mengambil hak kita untuk menikmati
Kristus (Kol. 1:12).
5. Ini menandakan bahwa kita tidak perlu mengemis kepada Allah untuk menyelamatkan
kita; sebaliknya, kita dapat pergi kepada Allah untuk meminta keselamatan-Nya untuk
kita sendiri. Kita telah memiliki posisi, syarat, dan hak untuk mengambil keselamatan
dari Allah. Ini adalah standar tertinggi dalam menerima Injil.

VI. Naomi menggenapi Rut untuk mengasihi Kristus sebagai Suami-Nya dan hidup
bersama-Nya dalam gereja sebagai rumah kita.
A. Rut 3:1, “Lalu Naomi, mertuanya itu, berkata kepadanya: "Anakku, apakah tidak ada
baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia?”
1. Naomi menyadari bahwa orang yang tepat menjadi suami Rut adalah Boas. Jadi,
Naomi bertindak sebagai "mak comblang" untuk mendorong Rut segera menikah.
2. Pelayan sejati Perjanjian Baru seperti Naomi yaitu mereka yang mengarahkan kaum
beriman dalam Kristus untuk mengasihi Dia sebagai Mempelai Laki-laki supaya
mereka dapat mengambil Dia sebagai Suaminya (2 Kor. 11:2; Why. 19:7; 21:9-10).
3. Dua Korintus 11:2, “Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena
aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai
perawan suci kepada Kristus.”
B. Setelah datang ke tanah permai dan menggunakan haknya untuk menikmati hasilnya yang
kaya, Rut masih perlu satu rumah supaya dia dapat memiliki perhentian.
1. Perhentian ini datang hanya melalui pernikahan. Meskipun kita mungkin diselamatkan
dan mengasihi Tuhan, namun untuk memiliki rumah sebagai perhentian kita harus
menikahi Tuhan Yesus, mengambil Dia sebagai Suami kita, dan hidup bersama
dengan Dia dalam gereja sebagai rumah kita (Rom. 7:4; 2 Kor. 11:2; Ef. 5:23-32).
2. Kristus sebagai Suami kita dan gereja sebagai rumah kita adalah unit lengkap bagi kita
untuk memiliki perhentian yang tepat dan memadai.
C. Rut 4:13, 17 Lalu Boas mengambil Rut dan perempuan itu menjadi isterinya dan
dihampirinyalah dia. Maka atas karunia TUHAN perempuan itu mengandung, lalu
melahirkan seorang anak laki-laki. Dan tetangga-tetangga perempuan memberi nama
kepada anak itu, katanya: "Pada Naomi telah lahir seorang anak laki-laki"; lalu mereka
menyebutkan namanya Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud.
1. Rut memiliki perolehan yang almuhit dan alwasi dengan posisi dan kemampuan untuk
mendatangkan Kristus ke dalam ras manusia. Ia adalah mata rantai yang mendatangkan
Kristus ke setiap penjuru bumi. Akhirnya, Rut juga melanjutkan garis keinsanian
ciptaan Allah untuk inkarnasi Kristus (Mat. 1:17).
2. Melalui Boas dan Rut garis keinsanian bagi inkarnasi Kristus diperpanjang. Rut,
seorang kafir dan bahkan seorang Moab, bergabung dengan umat kudus Allah dan
menjadi pewaris untuk berbagian dengan warisan kudus melalui kesatuannya dengan
seorang umat kudus yang menebusnya.
3. Ini bukan semata-mata lambang tetapi pralambang lengkap orang kafir yang berdosa
dibawa bersama Israel, umat pilihan Allah, ke dalam warisan ilahi melalui penebusan
Kristus dalam kesatuannya dengan Dia (Kis. 26:16-18; Ef. 3:6).

VII.Kitab Rut bukan kitab kuasa tetapi kitab hayat.


A. Naomi, Rut, dan Boas adalah persona dalam hayat sampai puncaknya. Tidak ada seorang
hakim pun yang menjadi nenek moyang Kristus. Akan tetapi, hanya Rut dan Boas yang
berbagian dalam memelihara garis keinsanian untuk membawa Kristus keluar dari
kekekalan ke dalam waktu untuk membawa Kristus masuk dengan keilahian-Nya ke dalam
keinsanian.
B. Ini memperlihatkan bahwa hanya hayat yang bisa mendatangkan Kristus. Hanya hayat
yang dapat memelihara garis zaman, memelihara garis tipis untuk membawa Allah masuk
ke dalam keinsanian, guna menghasilkan Kristus, melayankan Kristus, dan menyuplai
seluruh ras manusia dengan Kristus. Hal ini tidak dilakukan oleh hakim-hakim tetapi oleh
Rut dan Boas, yang mengambil jalan hayat.

Anda mungkin juga menyukai