Anda di halaman 1dari 2

Miracle N M Korompis

NIM : 202141458

MK : HOMILITIKA DAN LITURGIKA

DOSEN: PDT. MEITHA B.A MALIANGKAY. M.Th

Tema Bulanan: "Peran Gereja Memelopori Terwujudnya Keadilan, Perdamaian dan


Kelestarian Lingkungan"
Tema Mingguan: "Komitmen Perempuan Asing Mengikuti Allah
_________________________________________________________________________
PA: RUT 1:1-22
RUT DAN NAOMI
Di dalam Alkitab hanya 2 Kitab yang menggunakan atau memakai nama perempuan yaitu
kitab Ester dan Kitab Rut. Di dalam kitab Rut ini memaparkan tentang garis keturunan dari
seorang Mesias (melalui Raja Daud). Dan kitab rut juga merupakan salah satu kitab yang
dibaca oleh orang-orang Yahudi setiap perayaan tahunan dan kitab Rut ini dibaca pada hari
raya Penuaian (Pentakosta).
Dalam kitab Rut ini sangat jelas kita lihat bahwa Penyertaan (Providensia) Allah. Kita melihat
bahwa dimana Allah menggunakan kejadian-kejadian sederhana dan juga tragedi atau
peristiwa untuk menggenapi rencananya. Dan tangan Allah ada dibalik semua peristiwa
dalam kitab Rut.
Dalam pasal 1:1-5 diceritakan, pada masa pemerintahan para hakim, terjadi bahaya
kelaparan di Israel, sehingga Elimelekh (artinya: Allahku adalah Raja) yang adalah
keturunan Yehuda membawa isteri dan kedua anaknya laki-laki pergi meninggalkan
Betlehem menuju Moab, sebuah kota yang terletak di sebelah Timur Laut Mati kira-kira 80
kilometer dari Betlehem dengan padangnya yang subur. Efrata berarti “berbuah” sedangkan
Betlehem berarti "rumah roti”. Di tempat yang seharusnya berkelimpahan dengan makanan,
justru disitulah kelaparan itu terjadi. Akibat kelaparan yang terjadi Elimelekh membawa
isterinya Naomi dan kedua anaknya, Mahlon dan Kilyon pergi ke Moab dan menetap di sana
sebagai orang asing. Mengapa Moab dipilih oleh Elimelek dan Naomi? Karena Secara
geografis Moab adalah daerah yang sangat subur karena ketersediaan air dari sungai
Arnon. Moab menjadi tempat sangat penting saat itu bagi keluarga Elimelekh karena
sebagai tempat lumbung gandum bagi penduduk Moab dan tentu saja wilayah sekitar
seperti Kanaan. Tidak lama setelah Elimelekh dan keluarganya tinggal di Moab, mereka
mengalami peristiwa yang lebih menyedihkan dari peristiwa kelaparan. Pertama, Elimelekh.
suami Naomi, mati tanpa sebab di Moab (1:3). Naomi ditinggalkan bersama dengan kedua
anaknya, Mahlon dan Kilyon. Sepeninggal Elimelekh, Mahlon dan Kilyon kemudian
mengambil istri perempuan Moab dan diam di sana selama 10 tahun (1:4). Mahlon
mengambil Rut dan Kilyon mengambil Orpa (lihat. 4:10). Setelah itu, Mahlon dan Kilyon,
kedua anak laki-laki Naomi itu, juga meninggalkannya…. Sekarang Naomi bukan hanya
ditinggalkan oleh suaminya, tetapi juga oleh kedua anaknya. Kematian suami dan kedua
anak laki-laki nya membuat dia berada dalam situasi yang sulit dan membuat keadaannya
begitu rapuh. Dan yang tersisa pada waktu itu adalah kedua menantu perempuannya….
Dan Keadaan inilah yang membuat Naomi mengambil keputusan untuk kembali ke
Betlehem dan di ikuti dengan kedua menantunya. Dan ketika sampai ke Yehuda Naomi
berkata kepada kedua menantunya ini pergilah pulanglah kalian masing-masing.. Naomi
sangat mengasihi kedua menantunya itu dan tidak mau mereka mempunyai masa depan
yang tidak menentu, sebab yang ada dalam pikiran Naomi, ia tidak mungkin memiliki
keturunan lagi. Namun perkataan Naomi disertai dengan ucapan berkat yang disampaikan
Miracle N M Korompis

NIM : 202141458

MK : HOMILITIKA DAN LITURGIKA

DOSEN: PDT. MEITHA B.A MALIANGKAY. M.Th


kepada kedua menantunya. Naomi memohonkan berkat kepada TUHAN agar TUHAN
menyatakan kasih setia-Nya juga kepada kedua menantunya karena mereka telah
menyatakan kesetiaannya dan
komitmen kepada keluarga Naomi. Dan hanya Orpa-lah yang dapat dibujuk oleh Naomi
untuk pulang, tapi tidak dengan Rut, karena Rut memilih untuk tetap tinggal bersama-sama
dengan Naomi dan ikut juga menetap bersama-sama dengan Naomi meskipun telah
didesak oleh Naomi. Tetapi rut menegaskan kepada Naomi bahwa ia juga bersedia
menerima bangsa dan Allah Naomi, seperti kata Rut “bangsamulah bangsaku...Allahmu
Allahku” dan Naomi pun berhenti memaksa Rut untuk kembali ke rumah orang tuanya. Dan
mereka berdua berjalan menunjukkan bahwa mereka sepakat untuk melanjutkan perjalanan
menuju Betlehem, tanah nenek moyang Naomi dan melanjutkan hidup mereka dan
keduanya berjalan bersama hingga tiba di Betlehem. Ketika tiba di Betlehem seluruh kota
terkejut melihat Naomi dan penderitaannya yang begitu berat dan telah mengubah
fisiknya… Dan sebagaimana budaya pada masa itu seseorang bisa mengganti nama karena
perubahan keadaan, dan Naomi pun mengganti namanya menjadi Mara (kepahitan). Dan
kembali Naomi mengingat bagaimana dia keluar dari Betlehem dengan suami dan kedua
anak laki-lakinya untuk mencari makanan. Tetapi sekarang dia kembali ke Betlehem tanpa
suami dan kedua anak laki-lakinya. Tetapi peristiwa yang di alami oleh Naomi dia tidak akan
mempersalahkan Allah atas peristiwa tersebut. Saudaraku, makna dan implikasi firman
Tuhan pada saat ini adalah:
1. Disini kita bisa melihat bagaimana pemeliharaan (Providensia) Allah dalam
kehidupan Naomi sekalipun di tengah keadaan yang sangat membuatnya rapuh..
tetapi penyertaan Tuhan sungguh nyata dan berlaku atas kehidupan Naomi dan
keluarganya.
2. Selanjutnya dalam pembacaan kita saat ini Kesetiaan rut dan komitmennya yang
menjadi teladan bagi kita. Padahal Rut dan Naomi memiliki latar belakang yang
sangat berbed kemudian Budaya mereka berdua kemudian usia. Ada begitu banyak
hal yang dapat menjadi pemicu untuk mengalami perpecahan. Namun tidak
demikian, malahan keduanya mereka justru sangat’ menyatu. Dan Rut melihat
bagaimana dan siapakah Allah israel melalui sikap Naomi. Tidaklah mungkin seorang
Rut begitu berlaku setia kepada Ibu Mertuanya jikalau Naomi tidak berlaku baik
terhadapnya. Karena keteladanan yang diberikan Naomi dari situlah Rut bercermin
dari apa yang dilakukan oleh naomi ketika melewati masa-masa sulit dalam
hidupnya. Kesetiaan Rut adalah cerminan dari kesetiaan Naomi juga.
Marilah kita menjadi Rut dan Naomi masa kini yang begitu berlaku setia karena
kesetiaan adalah bentuk dari sebuah ketulusan. Bahkan dalam menjalani hari-hari
kehidupan dalam keadaan apapun itu, karena segala sesuatu yang kita lakukan
itulah yang diperhitungkan oleh Tuhan.
Amin firman Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai