Anda di halaman 1dari 10

Makalah Teologi Perjanjian Lama 2

“Kesetiaan Rut dan Implementasinya Bagi Keluarga Masa Kini”

(Rut 1:16-17)

Oleh

Sarah Nanda

2020164612

Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Toraja (STAKN)

Tahun Ajaran 2019


Bab 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Kesetiaan adalah salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan setiap
orang, dan bahkan kesetiaan dituntut dari semua orang agar relasi dengan orang lain bisa
terjalin dengan baik. Tetapi terkadang kesetiaan itu sangat sulit dilakukan bagi pasangan
suami-istri, karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi. Dalam Perjanjian Lama
seorang tokoh Alkitab bernama Rut adalah seorang perempuan yang berasal dari Moab,
Kisah kehidupannya tidak bisa dipisahkan dari cerita perpindahan Elimelekh dan Naomi
dari Betlehem-Yehuda ketanah Moab. Peristiwa ini terjadi karena di Israel ada bencana
kelaparan. Elimelekh berarti “Tuhan adalah Rajaku” sedangkan Naomi berarti
“kesukaanku”. Ketika mereka punya anak mereka memberi nama anak-anaknya itu
dengan nama yang buruk yaitu Mahlon yang berarti “sakit-sakitan” dan Kilyon yang
berarti “terbuang sia-sia”.
Kitab Rut adalah salah satu kitab Sejarah Perjanjian Lama yang awal kisahnya
terjadi pada zaman hakim-hakim. Pada zaman para hakim memerintah terjadi kelaparan
ditanah Israel. Lalu pergilah Elimelekh berserta dengan Naomi dan anak-anaknya yang
bernama Mahlon dan Kilyon. Setelah mereka sampai diMoab, tinggallah mereka disana,
kemudian matilah Elimelek suami dari Naomi ini, sehingga hanya anak-anaknya saja
yang menemaninya. Anak-anaknya mengambil perempua Moab untuk dijadikannya
sebagai istrinya, nama perempuan itu adalah Orpa dan Rut, tetapi tidak lama kemudian,
matilah kedua anak-anak Naomi ini yakni Mahlon dan Kilyon. Setelah peristiwa ini,
Naomi kemudian berkemas-kemas dengan kedua menantunya dan bergegas ke daerah
Moab, karena diMoab Tuhan telah memperhatikan umatNya dan memberikan makanan
kepada mereka.
Maka berangkatlah Naomi dan kedua menantunya itu, ketika mereka hendak
dijalan pulang ke Yehuda, Naomi menyuruh kedua menantunya itu yakni Rut dan Orpa
untuk pergi dan kembali kerumah ibunya masing-masing. Tetapi keduanya menolak
untuk meninggalkan Naomi, beberapa kali Naomi menyuruh mereka untuk pulang, dan
akhirnya Orpa pamit kepada Naomi untuk pulang, tetapi Rut tidak mau meninggalkan
Naomi, dan tetap setia menemani Naomi. Rut sangat bersikeras untuk tetap Bersama-
sama dengan Naomi dan akhrinya Naomi dan Rut pun melanjutkan perjalanan mereka ke
Betlehem. Kesetiaan Rut kepada Naomi sangat tulus, Ia rela tidak kembali kepada ibu
kandungnya demi mertuanya Naomi, ini adalah salah satu bentuk kesetiaan yang jarang
kita temukan dalam kehidupan kita sehari-hari1.
Dalam Perjanjian Lama, kesetiaan dapat kita jumpai dan diteladani dari
kehidupan Rut, perempuan saleh dari Moab, yang menikah dengan seorang yang berbeda
baik kepercayaannya maupun latar belakang budaya. Namun seiring berjalannya waktu.
Rut yang telah mengamati, mengalami, dan merasakan sendiri kebaikan dan kepercayaan
yang dianut oleh suaminya kemudian memutuskan untuk juga meyakini kepercayaan
suaminya. Ditengah kehidupan Rut sebagai perempuan asing, ia semakin percaya kepada
Tuhan, Allah Israel dan memilih tetap ikut dengan mertuanya kembali ke Yehuda
daripada tinggal dibangsanya sendiri. Rut ternyata lebih setia kepada Allah Israel
daripada kebanyakan bangsa Israel itu sendiri dapat kita lihat dari Rut 1:16-17. Kesetiaan
Rut ini tersebar sampai ke Betlehem, orang-orang banyak berbicara tentang Rut yang
mengurusi mertuanya dengan baik. dia dikenal sebagai orang yang mempunyai martabat,
memberi perhatian dan memberikan kasih kepada sesamanya.

B. Rumusan masalah

Adapun Rumusan Masalah dari latar belakang ialah apa yang dimaksud dengan
kesetiaan secara umum dan makna kesetiaan dalam kitab Rut 1:16, 17 dan bagaimana
implementasinya bagi keluarga masa kini.

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari rumusan masalah diatas ialah untuk mengetahui arti
dari kesetiaan dan makna kesetiaan dalam kitab Rut 1:16,17, dan implementasinya bagi
kehidupan keluarga masa kini.

1
Alkitab
Bab 2

Pembahasan

A. Pengertian Kesetiaan

Kesetiaan adalah berpegang teguh pada janji, pendirian, komitmen dan lain
sebagainya, bagaimanapun beratnya tugas yang harus dijalankannya, ia tetap
melaksanakannya, dan harus memenuhi setiap janji yang sudah diucapkan2. Banyak
orang menghubungkan karakter kesetiaan dengan konteks janji pernikahan, baik dalam
arti setia yang positif, maupun dalam arti tidak setia yang negative. Ketika dua orang
menyatakan komitmen mereka terhadap satu sama lain untuk seumur hidup, pernikahan
tentu saja dapat menjadi salah satu gambaran terbaik dari karakter ini, sayangnya, bagi
banyak pasangan, pernikahan menjadi gambaran terburuk. Beberapa pasangan
memutuskan kesetiaan itu ada batasnya dan tak lagi berharga untuk diperjuangkan.

Dalam membangun kehidupan Keluarga pun dibutuhkan suatu komitmen yang


penuh dengan cinta yang total kepada pasangan. Autentisitas dari suatu komitmen tidak
dapat diukur dengan antusiasime dihari-hari pertama atau minggu-minggu sesudah
upacara perkawinan, tetapi diuji dalam saling memperhatikan dan saling menaruh
kepedulian dalam hidup hari-hari3. Demikianlah keluarga dibangun atas cinta yang tidak
mementingkan diri sendiri dan sekaligus merupakan perwujudan cinta Allah. Keluarga
itu sendiri merupakan gambar dan citra Allah. Sementara Allah tetap abadi tanpa berubah
dan tidak dapat berubah sebab kepenuhan keberadaanNya, keluarga beserta anggota-
anggotanya mungkin tidak mencapai apa yang ideal dan sempurna bagi keluarga.

B. Sejarah Kitab Rut


Latar belakang kisah adalah pada zaman hakim-hakim (sekitar tahun 1200-1050
SM) barangkali menjelang akhir tidak ada keterangan lebih lanjut dalam teks yang
menjelaskan lebih teliti mengenai waktu atau ketepatan Historis. Meskipun Alkitab Ibrani
menempatkan Rut diantara Megillot, Septuaginta (Terjemahan Perjanjian Lama dalam

2
KBBI
3
Maurice Eminyan, Teologi Keluarga, (Yogyakarta: Kanisius, 2001) hal 23
bahasa Yunani sebelum Masehi) menempatkan kitab Rut dibelakang Kitab Hakim-
Hakim, yang dapat dikatakan mengenal hal ini ialah bahwa tradisi kuno menganggap kita
ini berasal dari zaman hakim-hakim. Gambarannya mengenai desa-desa Israel sesuai
dengan yang kita ketahui dari zaman itu, tempat pertemuan dipintu gerbang kota, kata
yang digunakan untuk ukuran berat dan ukuran lain, nama-nama cara yang memanen, dan
lain-lain semua sesuai dengan data-data yang kita miliki. Ceritanya ditulis pada waktu
kemudian, kalimat pertama, pada zaman para hakim memerintah, menyatakan adanya
jarak antara penulis dan kejadiannya4.
Seorang ahli Perjanjian Lama mengatakan kitab ini merupakan protes terhadap
larangan kawin campur yang dicanangkan oleh Ezra dan Nehemia setelah masa
pembuangan. Yang menarik ialah bahwa tekad Rut “Allahmulah Allahku” timbul setelah
kematian suaminya dan pada saat Naomi mertuanya. Mengucapkan kata-kata perpisahan
(Rut 1:16). Kita melihat perkawinan Rut merupakan awal dari suatu kemungkinan
menuju “suatu kehidupan rohani yang murni”5.
Rut (Ibrani rut, barangkali re’ut, teman perempuan). Rut orang Moab pada zaman
hakim Israel. Dalam Alkitab Ibrani Rut adalah salah satu dari lima “Megilloth” atau
gulungan termasuk tulisan (ketubim), bagian ketiga dari kanon PL, Kitab Rut dibaca oleh
masyarakat Yahudi pada Hari raya tujuh minggu.
Kisah Rut ditulis menurut model cerita rakyat (folktale model) 6. Namun kisah Rut
menonjol dalam historitas dan kualitas tokoh-tokoh utama. Keterangan tambahan (4:70)
memberi latar kebiasaan yang pernah berlaku diIsrael sekaligus memperlihatkan
keinginan pengarang untuk memberi informasi sesuai kenyataan. Nama tokoh mirip
dengan nama-nama yang ditemukan pada akhir milenium ke-2 SsM. Perpindahan
penduduk karena lapar (1:1).

C. Penulis dan Waktu Penulisan Kitab Rut


Penulis dari kitab Rut ini sendiri sama sekali belum dikenal seperti kitab-kitab
lainnya dalam Perjanjian Lama, tidak ada satupun petunjuk mengenai siapa penulis kitab
Rut ini sendiri. Menurut beberapa para ahli bahwa Samuel, yang juga menulis kitab

4
Dianne Bergant, Robert J.Karris, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama, (Yogyakarta:Kanisius, 2002) Hal 269
5
Einar M.Sitompul Gereja Menyikapi Perubahan (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2004) hal 29
6
Yongki Karman, Kitab Rut, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009)
hakim-hakim dan kitab 1&2 samuel yang menulis kitab Rut. Para ahli sepakat untuk
mengatakan bahwa kitab Rut tidak diketahui siapa pengarangnya. Satu yang pasti bahwa
kitab Rut ditulis berangkat dari sebuah sejarah yang benar-benar ada.
Sedangkan masa penulisan dari kitab Rut ini adalah pada masa kembalinya
bangsa Israel dari pembuangan, sebab masa itu adalah masa tersulit bagi bangsa Israel
dimana mereka baru akan kembali menata kehidupan yang baru, kesulitan dan
penderitaan yang dialami selama masa pembuangan membawa mereka pada kenangan
kejayaan pada masa lampau bersama raja Daud. Hal ini membuat harapan akan
datangnya raja dari keluarga atau keturunan Daud. Ada juga berpendapat bahwa
pengarang hidup sekitar tahun 1000sM semasa raja Daud
Tanggal penulisan ini tidak diketahui, para sarjana Alkitab menemukan beberapa
petunjuk mengenai waktu penulisan itu didalam kitab ini (4:17,22) yaitu bahwa kitab ini
tidak mungkin ditulis sebelum abad ke-10 sM. Beberapa tahun sesudah massa Daud baru
kitab ini ditulis hanya bisa diduga. Sekalipun sejumlah sarjana memberi tanggal sampai
abad ke-4 sM. Banyak sarjana lainnya memberi tanggal sebelum masa pembuangan7.

D. Sifat dan Tujuan Penulisan Kitab Rut


Adapun tujuan dari penulisan kitab Rut ialah untuk mengisahkan cerita yang baik,
penulis telah mencapai tujuannya, tapi dia juga mempunyai minat yang keras akan Daud,
yang tentangnya tidak diberikan kisah masa kanak-kanaknya dalam kitab-kitab sejarah.
Karena penulis memiliki bahan ini, ia menginginkan sekurang-kurangnya menceritakan
sesuatu tentang leluhur Daud itu.
Kira-kira pada pertengahan abad yang lalu, pendapat dikemukakan di Jerman dan
Belanda, bahwa Rut dituliskan selaku protes terhadap peraturan-peraturan Ezra dan
Nehemia yang begitu ketat dalam usaha mereka menghapuskan perkawinan campuran.
Dan memang benar, bahwa kitab ini tidak mendukung sifat penyendirian Yahudi dan
lebih menyukai sikap misioner terhadap bangsa-bangsa sekitarnya, tapi sangat diragukan
apakah penulis secara sadar membuat ini selaku tujuannya sewaktu menuliskan cerita
ini8.

7
Tafsiran Alkitab Wycliffe, Volume 1 (Gandum Mas, 2014) hal 721
8
Ensiklopedia (Jakarta:Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2008) hal 426-427
Kitab Rut menyeimbangi pandangan universalisme yang luas, bersamaan dengan
itu peranan wanita mendapat tempat yang penting. Hal ini ternyata dari peranan Naomi
(wanita Yahudi) dan Rut (wanita Moab) yang menjadi nenek moyang raja Daud.
Bukankah raja Daud itu juga yang kemudian dikenal sebagai nenek-moyang Yesus
Kristus. Jadi kitab Rut membawa berita yang menyapa eksklusifisme dan fanatisme
Yahudi.
Kita Rut, sebagai sebuah kisah cinta mengingatkan kita bahwa walaupun masa
hakim-hakim merupakan masa kesedihan terus-menerus oleh karena kemurtadan Israel.
Namun pada beberapa saat dan dipelbagai tempat masih terdapat orang yang sungguh
mengasihi Tuhan dan mengasihi sesamanya. Barangkali tujuan utama kitab ini kalau
dipandang dari segi sejarah, ialah untuk memberi penjelasan mengapa seorang yang
bukan orang Israel asli disebutkan dalam silsilah Keluarga Daud dibagian-bagian Alkitab
yang lain, Selain itu apa yang sangat mencolok dalam kitab ini ialah pemeliharaan Allah
bagi mereka yang percaya kepadaNya walaupun mereka berasal dari bangsa atau
kedudukan social mana pun9.
.
E. Kajian Hermeneutik
Yang ingin penulis eksegese yaitu dari Rut 1:16-17. Ayat 16, “Kemana engkau
pergi ke situ jugalah aku pergi”. Kata ‘pergi atau jalan’ sebuah pernyataan kesediaan
untuk ikut. Namun kata ini berkaitan erat dengan kata tinggal dalam frase berikutnya.
Arti umum dari verba Lin adalah bermalam namun disini artinya lebih dari pada itu. Rut
mau mengikut dan tinggal bersama Naomi dimana saja sebagai bagian dari totalitas
komitmennya. Rut bersedia ikut jalan bersama Naomi dan juga bersedia untuk tinggal
dalam keadaan seperti apaun bahkan dalam situasi yang menentu10.
Bagian ini dianggap sebagai kisah yang paling menyentuh didunia sastra. Rut
membuang segala sesuatu yang dianggap berharga baginya di Moab dan dengan sukarela
memilih untuk ikut pergi ke Yehuda dan memulai sebuah kehidupan yang baru sama
sekali bersama mertuanya, Naomi disana. Pilihan ini memiliki makna rohani maupun
budaya- Allahmulah (yang akan menjadi) Allahku. diMoab Rut pastilah diharapkan
untuk menymbah Kamos (Bil. 21:29). Namun dengan pergi ke Yehuda dia harus
9
Denis Green, Pengenalan Perjanjian Lama, (Jawa Timur: Gandum Mas, 2012) hal 85
10
Skripsi (Yunita Kartika)hal 29
menyembah Allah Israel. Hal itu merupakan kesaksian kepada suaminya almarhum dan
juga kepada ibu mertuanya bahwa Rut bersedia untuk menyerahkan diri kepada Allah
yang mereka sembah.
. Ayat 17. Beginilah kiranya Tuhan menghukum, bahkan lebih lagi, Didalam
pernyataannnya ini Rut dengan sungguh-sungguh menegaskan keinginannya untuk setia
kepada Naomi sepanjang hidupnya. Kata-katanya tersebut merupakan sebuah ikrar yang
serius yang bisa disadur mnejadi “Kiranya aku dihukum dengan berat jika aku tiak setia
terhadap sumpahku ini11.
Ayat 16 dan 17 sekarang menjadi teranglah betapa Rut tidak lagi ingin melayani
Khemosh, tapi telah memutuskan untuk mempertaruhkan kesetiaannya kepada Allah
Israel yang dikenalnya melalui hidup dan kesaksian suaminya dan Naomi. Kata-kata yang
dicatat dalam ayat 16, 17 menyatakan kesetiaan yang luhur dan pengabdian yang tidak
mementingkan diri sendiri. Ia menyatukan dirinya dengan Naomi, dan bahkan mengikat
dirinya dengan sumpah akan setia kepadanya hingga akhir hayatnya, sumpah itu
“Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi daripada itu…terdapat
dalam tempat lain hanya dalam sam dan raj12.

F. Implementasi

Dalam kehidupan ini ada banyak tantangan dan hambatan yang sering kita
jumpai, terkadang ada hal-hal yang membuat kita merasa putus asa, dan bahkan kita
merasa tidak berdaya. Dalam situasi yang seperti ini apa tindakan yang akan kita lakukan,
kita seakan-akan merasa jauh daripada Tuhan dan bahkan meninggalkan Tuhan ketika
mendapat sebuah pergumulan.

Tak lepas juga dalam kehidupan keluarga ada banyak tantangan yang kita hadapi,
tetapi akankah kita masih setia dalam menghadapi pergumulan itu. Tidak sedikit dari
orang Kristen tidak lagi dapat menghayati imannya secara benar. Beragama Kristen telah
terlahir dalam keluarga Kristen belum dapat menjamin kualitas kekristenan itu sendiri.
Dalam banyak kasus seseorang tidak dapat bertahan dalam ujian iman bahkan ada yang
kemudian terbawa kepada kemurtadan. Tidak sedikit juga orang Kristen yang keliru
11
Tafsiran Alkitab Wycliffe, Volume 1 (Gandum Mas, 2014) hal 725-726
12
dalam penghayatan iman mereka menjadi orang Kristen fanatic dan eksklusif terhadap
komunitasnya. Tugas utama seorang Kristen adalah mempraktekkan kehadiran Allah
didtengah-tengah dunia ini, melalui peristiwa sehari-hari yang dilalui setiap hari dalam
kehidupan. Kasih adalah yang utama dalam hidup orang Kristen.

Mari kita melihat dalam Kisah Rut ini, yang mau memperlihatkan kepada kita
suatu teladan yang patut kita contohi sebagai orang Kristen, Kalau kita melihat dari kisah
Rut ini dia adalah orang yang tidak mengenal Allah, pengalaman Rut yang tinggal
bersama Naomi selama sepuluh tahun membuat Rut jadi mengenal Allah sehingga
bermuara pada kesetiaannya kepada Allah. kita melihat Iman dari Rut terbentuk melalui
interaksinya dengan keluarga suaminya selama sepuluh tahun. Melihat iman dari Rut ini,
penting bagi keluarga untuk menjadikan kisah ini sebagai dasar dalam pembentukan iman
bagi kehidupan orang Kriten.
Daftar Pustaka

- Tafsiran Alkitab Wycliffe, Volume 1, Gandum Mas, 2014


- Green Denis, Pengenalan Perjanjian Lama, Jawa Timur: Gandum Mas, 2012
- Ensiklopedia , Jakarta:Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2008
- Bergant Dianne,.Karris Robert J, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama, Yogyakarta: Kanisius,
2002.
- Sitompul Einar M, Gereja Menyikapi Perubahan, Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2004.
- Karman Yongki, Kitab Rut, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.
- Eminyan Maurice, Teologi Keluarga, Yogyakarta: Kanisius, 2001
- KBBI
- Alkitab

Anda mungkin juga menyukai