Anda di halaman 1dari 13

LITERATUR KRISTEN SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI UPAYA MISI

Rifai1

Abstrak
Komunikasi berarti menyampaikan pesan atau pernyataan seseorang
kepada orang lain. Komunikasi dapat terjadi langsung maupun tidak
langsung, dalam komunikasi tidak langsung dibutuhkan media perantara
salah satunya literatur. Misi diartikan sebagai pengutusan Umat Allah
untuk memberitakan Injil keselamatan kepada seluruh umat manusia.
Dalma penyampaian pemberitaan Injil diperlukan komunikasi misi.
Komunikasi misi adalah usaha menyampaikan isi Injil dari sumber berita
kepada penerima berita agar isi Injil dapat dimengerti sepenuhnya dalam
konteks budaya sipenerima. Untuk menyampaikan pemikiran, perkataan
dan karya Yesus dibutuhan literatur Kristen yang keberadaannya dapat
menghilangkan mis komunikasi dalam pemberitaan Injil.

Kata kunci : literatur, komunikasi, misi

Christian Literature as Mission Communication Tool

Abstract
Communication means to convey the message or statement one person
to another. Communication can occur directly or indirectly, in the indirect
communication takes one intermediary media literature. Mission is defined
as the sending of the People of God to preach the gospel of salvation to all
mankind. Dalma submission of required communication mission of
preaching. Communication mission is to try to share the contents of the
Gospel of news sources to the receiver so that the content of the Gospel
message can be fully understood in the context of the recipient culture. To
convey thoughts, words and works of Jesus dibutuhan Christian literature
whose existence can eliminate mis communication in the gospel.

Keywords: literature, communications, mission

1
Alumni Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta, kangmasrifai@gmail.com
LATAR BELAKANG MASALAH pada kehendak Tuhan yang

Perkembangan kekristenan di dunia memerintahkan kepada gereja untuk

pertama kali dituliskan dalam Alkitab bermisi. Edmund Woga menambahkan

khususnya dalam kitab Kisah Para bahwa “Dalam perannya sebagai teologi

Rasul 2:412. Bahkan apabila kita lintas batas, teori-teori mengenai misi

melihat lebih lanjut kitab Kisah Para yang didasarkan pada pewahyuan diri

Rasul setiap harinya Tuhan (Missio Dei) dan fakta historis gerejawi

menambahkan jumlah jemaat mula- tak boleh tertutup hanya pada

mula setiap harinya. Firman Tuhan pengalaman-pengalaman penyelamatan

dalam Kisah Para Rasul 2:47 dikatakan di dalam gereja karena perutusan Diri

bahwa “sambil memuji Allah. Dan Allah ditunjukkan kepada seluruh


4
mereka disukai semua orang. Dan tiap- ciptaan.” Misi adalah jantung dari

tiap hari Tuhan menambah jumlah pertumbuhan kekristenan sebab melalui

mereka dengan orang yang misi banyak jiwa baru yang belum

diselamatkan.” Perkembangan mengenal Kristus diselamatkan.

kekristenan semakin pesat dan Gereja yang bermisi melakukan

berkembangan hingga sampai ke dengan jalan mengomunikasikan Injil

seluruh dunia. kepada orang banyak. Ini dipahami

Perkembangan kekristenan berkat sebagai misi yang dilakukan melalui

adanya misi yang dilaksanakan orang komunikasi antar pribadi, dalam istilah

percaya. Edmund Woga mengatakan penginjilan seringkali dinamakan

“Di dalam gereja istilah misi digunakan dengan penginjilan pribadi. Franz Josef

baik untuk menunjukkan kegiatan yang Eilers mengatakan bahwa “Komunikasi

lebih luas dan umum yakni menyangkut antarpribadi sekian sering menjadi akar

semua kegiatan gerejawi.”3 Artinya dari semua kegiatan dan prakasa ini.

segala kegiatan yagn dilakukan orang Tanpa kontak pribadi dan sharing antar

percaya di dalam maupun di luar gereja pribadi tidak mungkin berkembang

sudah seharusnya mengarah kepada prakasa-prakasa yang lebih besar.

kegiatan misi yakni memenangkan jiwa Komunikasi antar pribadi yang diilhami

baru. Urgenitas kegiatan misi terletak Roh Kudus berada pada pusat

2
Jumlah jemaat pertama bertambah kira-
kira 3000 jiwa.
3
Edmund Woga, Pustaka Teologi
4
(Yogyakarta: Kanisius, 2010), 14 Ibid., 50-51
tindakan.”5 Roh Kudus berkarya untuk Judul “Literatur Kristen Sebagai Alat
menginsafkan manusia akan dosa, Komunikasi Upaya Misi”.
semakin berkarya secara maksimal pada
LITERATUR DAN MISI
saat terjadi komunikasi antar pribadi
dalam penginjilan pribadi. Selain Definisi Literatur Kristen
melalui komunikasi antar pribadi, misi Literatur7 merupakan serapan kata
dapat juga dilaksanakan melalui dari kosakata bahasa Inggris adalah kata
komunikasi media cetak. beda yang dapat diartikan dengan
Sularto menambahkan kesusasteraan, bibliography atau
“Perkembangan teknologi informasi dan kepustakaan, daftar bacaan. Kata
komunikasi adalah komplementer literature berasal dari bahasa Yunani
dalam upaya semakin memaksimalkan "litteratura" diartikan bagian yang
misi utama media: mencerahkan terkecil dari penulisan alfabet. Literatur
6
kehidupan masyarakat.” Media cetak merupakan bagian kegiatan kreatif
dalam peranannya sebagai pencerah sastrawan yang didalamnya termuat
kehidupan masyarakat memberikan karya penciptaan atau kerja kreasi
warna tersendiri dalam pekabaran Injil. seorang sastrawan yang bertanggung
Pekabaran injil yang tidak dapat jawab pada keindahan atau estetika.
dijangkau oleh manusia dapat dijangkau
Komunikasi Dalam Literatur Kristen
melalui media cetak khususnya literatur
Onong Uchjana Effendi
kristiani. Keberadaan literatur kristen
mengatakan “Komunikasi berarti proses
diharapkan dapat menjawab setiap
penyampaian suatu pernyataan oleh
permasalahan yang tidak terjawabkan
seseorang kepada yang lain. Jika
dalam kegiatan pekabaran Injil. Wacana
seseorang mengerti tentang sesuatu
demikian mengunggah hati penulis
yang dinyatakan orang lain kepadanya,
untuk menyajikan dalam karya ilmiah
maka komunikasi berlangsung. Dengan
berupa Jurnal Teologi, pelayanan dan
lain perkataan, hubungan antara mereka
Pendidikan Agama Kristen dengan
itu bersifat komunikatif.”8 Dalam

5
Franz Josef Eilers, Berkomunikasi
7
Dalam Pelayanan Misi (Yogyakarta: Kanisius, Jhon M. Echols dan Hassan Shadily,
2010), 130 Kamus Inggris Indonesia (Jakarta: Gramedia
6
Sularto, Syukur Tiada Akhir: Jejak Pustaka Utama, 1988),
8
Langkah Jakob Oetama (Jakarta: PT Onong Uchjana Effendi, Development Of
Gramedia, 2010), 276 Communication In Indonesia; Collected
sebuah web dituliskan bahwa “1). dapat mengakibatkan penolakan
Pengiriman dan penerimaan pesan atau pendengar terhadap Injil yang
berita antara dua orang atau lebih diberitakan. Bahkan tidak pahamnya
sehingga pesan yg dimaksud dapat pendengar atau penerima Injil
dipahami; hubungan; kontak; 2). mengakibatkan kesalahpahaman dalam
Perhubungan; dua arah komunikasi pemberitaan Injil tersebut.
yang komunikan dan komunikatornya Hasselgrave menjelaskan bahwa
dulu, satu saat bergantian memberikan “Walaupun hanya ada satu Alkitab, satu
informasi; formal komunikasi yang Juru Selamat, dan satu Berita Injil,
memperhitungkan tingkat ketepatan, namun orang-orang Kristen dengan
keringkasan, dan kecepatan budaya yang berbeda-beda memakai
9
komunikasi.” Di dalam Leksikon cara mereka masing-masing untuk
Komunikasi lebih lanjut dikatakan memahami dan mengkomunikasikan
11
bahwa komunikasi erat kaitannya berita Kristen itu.” Perlunya seorang
dengan makna. Dalam sebuah literatur, pemberita Injil untuk menjelmakan diri
komunikasi yang bermakna digunakan dalam aktivitas sehari-hari, seperti yang
dalam literatur untuk menyampaikan diungkapkan oleh Norman E. Thomas,
sebuah pesan. “Orang-orang yang tidak terjangkau
pada setiap zaman telah mendengar dan
Komunikasi Dalam Misi
menerima berita missioner hanya kalau
Menurut David J. Hasselgrave
gereja Kristen menjelmakan dirinya
“Komunikasi missi adalah usaha
dalam kehidupan dan dunia dari mereka
menyampaikan isi Injil dari sumber
yang telah merangkulnya.”12 Dengan
berita kepada penerima berita agar isi
demikian komunikasi yang hendak
Injil dapat dimengerti sepenuhnya
dituangkan dalam setiap tulisan literatur
dalam konteks budaya sipenerima.”10
harus mampu menunjukkan aktivitas
Dalam pemberitaan Injil yang perlu
seorang misioner yang menjelma dalam
diutamakan adalah dapat diterimanya
kehidupan pembaca. Dalam artian
Injil oleh pendengar. Mis komunikasi
bahwa seorang penulis literatur kristen
harus mampu menuangkan ide-ide
Articles 1968 - Dinamika Komunikasi
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), 3
9 11
http://www.artikata.com Ibid, 70.
10 12
David J. Hasselgrave, Communicating Norman E. Thomas. Teks-teks Klasik
Christ Cross-Culturally (Malang : SAAT, tentang Misi dan Kekristenan Sedunia (Jakarta
2005), 111. : BPK. Gunung Mulia. 2009), 244.
pemikiran, perkataan bahkan perbuatan Misi Dalam Alkitab
Yesus dalam kehidupan pembaca Perjanjian Lama
sehari-hari. Pentateukh mengutamakan
pemilihan bangsa Israel dalam
Pengertian Misi
hubungannya dengan bangsa-bangsa di
Menurut De Kuyper, “Misi berasal
dunia. Bambang Eko Putranto
dari bahasa latin Missio, yaitu
mengatakan bahwa “Pemilihan atas
pengutusan. Dalam bahasa Inggris,
Israel adalah jalan yang ditempuh Allah
terdapat makna yang lebih jelas yaitu
untuk mencapai tujuan-Nya yaitu,
dalam bentuk tunggal dan jamak. Dalam
pengakuan nama-Nya oleh sekalian
bentuk tunggal yaitu “Mission”, yang
bangsa. Yang menentukan hidup
berarti karya Allah, atau tugas yang
bangsa-bangsa ialah sikapnya terhadap
diberikan Allah kepada kita. Sedangkan
Israel dan dengan demikian terhadap
dalam bentuk jamak yaitu “Missions”
Allah Israel.”14 Israel dipilih oleh Allah
yaitu menandakan kenyataan praktis,
dalam rangka mengaman tugas
13
atau pelaksanaan pekerjaan itu.
missioner untuk menghadirkan kasih
Misi juga diartikan sebagai Allah
Allah yang universal kepada bangsa-
yang mengutus umatNya untuk
bangsa lain. Woga mengatakan bahwa
memberitakan Injil keselamatan di
“Misi Israel dimengerti sebagai tugas
dalam Tuhan Yesus Kristus kepada
pengejawantahan (realisasi)
orang-orang kafir (orang yang belum
universalitas Allah, yakni menjadi
bertobat). Misi dipahami dalam arti
terang bagi bangsa-bangsa.”15 Abineno
pengutusan gereja universal ke dalam
mengatakan “Panggilan dan perjanjian
dunia untuk menjangkau orang-orang
Tuhan kepada Abraham dalam rangka
kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juru
pembentukan suatu umat bagi Tuhan.
Selamat, khususnya melalui
Tuhan terikat dengan umat-Nya, ini
sekelompok pekerja yang disebut
nyata dalam Perjanjian Lama.”16
misionaris.
Samuel adalah seorang hakim
terakhir yang memerintah Israel dengan

14
Kuyper, Op.Cit.,103
15
Edmund Woga, Dasar-dasar Misiologia
(Yogyakarta:Kanisius, 2002), 206
16
J.L. Ch. Abineno, Gerakan Oikumene
13
A.De Kuyper, Misiologi (Jakarta: BPK Tegar Mekar di Bumi Pancasila (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 1989), 9 Gunung Mulia, 1997), 141
bijaksana sehingga menjadi seorang Blommendaal mengatakan bahwa
hakim yang terbesar. Misi Allah melalui “Dalam kitab-kitab puisi, seringkali
Samuel adalah menggembalakan Israel didapati kesaksian mengenai
untuk hidup di jalan Tuhan dan pemberitaan tentang Yahwe dan
memelihara hukum-hukum Tuhan. Kerajaan-Nya di dalam kehidupan
19
Samuel dipaksa oleh bangsa Israel kepercayaan” Hal ini memberikan
untuk menjadikan Israel sebagai penjelasan bahwa kerajaan Yahwe telah
kerajaan dan menobatkan Saul untuk dipercayai berkuasa atas seluruh bumi,
menjadi raja pertama dari Israel. bukan hanya bangsa Israel.
Kemudian digantikan oleh Daud dan
Perjanjian Baru
akhirnya digantikan oleh Salomo. Pada
Baker mengatakan bahwa “Jaman
masa ketiga raja tersebut bangsa Israel
hidup Yesus adalah jaman misi Allah
mengalami kemajuan besar sehingga
mengirimkan Yesus Kristus untuk
disebut sebagai jaman keemasan.
menyelamatkan manusia dari kuasa
Bavinck menyatakan bahwa “Perbuatan
dosa melalui pengorbanan-Nya.”20
meminta raja tidak salah, yang menjadi
Matius melihat bahwa misi gereja
salah adalah orang Israel meminta raja
terhadap bangsa-bangsa non Yahudi
seperti bangsa lain, yakni bangsa yang
bukan merupakan suatu peristiwa yang
dipilih oleh mereka sendiri.”17
kebetulan, melainkan merupakan suatu
Kitab Yesaya (Yes 42:1-9; 49:1-13;
konsekuensi proses sejarah. Yesus
50:4-9; 52:13-53) menunjukkan misi
datang untuk memenuhi janji TUHAN
kehambaan yang seharusnya dilakukan
ALLAH kepada Israel. Matius sejak
bangsa Israel baik sebagai hamba secara
awal tulisannya telah menekankan
kolektif (umat Allah) maupun sebagai
sasaran universal pengutusan Yesus
hamba secara individual. Artanto
yang memuncak pada misi Amanat
mengatakan bahwa “Misi kehambaan
Agung (mat 28:19-20). “Para murid
bangsa Israel adalah misi yang bersifat
mendapat jaminan penyertaan Kristus
pasif, yaitu dengan berdiam diri bangsa
sampai akhir jaman. Ini suatu jaminan
Israel akan menjadi terang untuk
aman misi yang diperintahkan oleh
bangsa-bangsa (Yes 42:6).”18
19
J. Blommendaal, Pengantar kepada
17
Bavinck, Sejarah Kerajaan Allah Jilid Perjanjian Lama (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983), 75 2007), 147
18 20
Widi Artanto, Menjadi Gereja Misioner Bakker, Sejarah kerajaan Allah Jilid 1
(Yogyakarta: Kanisius, 1997), 147 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983), 315
Yesus adalah serius dan penting karena tetapi masih terbatas kalangan Yahudi
menyangkut keselamatan jiwa saja.”24 Kisah Para Rasul juga
manusia.”21 menjelaskan untuk pertama kalinya
Menurut Lukas, misi merupakan bahwa misi diperuntukkan juga kepada
perutusan untuk memberi kesaksian bangsa non Yahudi. Melalui
tentang pertobatan dan pengampunan penglihatan yang diberikan kepada
dosa demi keselamatan (Luk 24:47). Petrus dan Paulus, serta baptisan Roh
“Lukas menekankan pemberian hikmat yang terjadi di atas orang non Yahudi,
untuk melakukan misi. Hikmat adalah memberikan penegasan nyata bahwa
suatu pengetahuan yang berasal dari karya keselamatan dan anugerah
kuasa Allah yang dianugerahkan kepada bersifat universal.
orang-orang tertentu yang telah Yohanes menggambarkan seluruh
dikhususkan dan dipilih-Nya untuk sejarah Yesus sebagai suatu misi, bahwa
22
melakukan tugas-tugas misi.” Markus Yesus datang ke dalam dunia untuk
melihat misi dalam sejarah menyelamatkan dunia (Yoh 3:16). Misi
penyelamatan berorientasi pada percaya Yesus bukan hanya untuk memenuhi
dan bertobat (Mrk 6:12; 16:16). Kedua harapan Israel akan Kerajaan Allah,
misi gereja merupakan kontinuitas misi tetapi untuk mewahyukan wajah Allah
bangsa Israel kepada bangsa-bangsa non yang tidak kelihatan kepada seluruh
Yahudi. “Markus mengetahui bahwa umat manusia (Yoh 1:18). Dasar
para murid belum mengetahui arah dan teologis dari misi gereja adalah misi
sasaran misi yang Tuhan arahkan Yesus sendiri. “Sama seperti Bapa
kepada seluruh dunia.”23 mengutus Aku, demikian juga sekarang
Perkembangan misi dimulai Aku mengutus kamu” (Yoh 20:21,
semenjak hari pencurahan Roh Kudus 17:18, 13:20). “Para murid yang
pada hari Pentakosta. “Jumlah orang mengambil alih misi Yesus dapat
percaya dari 120 orang menjadi 3000 mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Yesus
orang (Kis 2:41), yang berasal lebih dari dengan bantuan Roh Kudus, bahkan
18 negeri (Kis 2:8-11), dalam tiga mereka dapat mengerjakan pekerjaan
benua yaitu Asia, Afrika dan Eropa, yang lebih besar (Yoh 14:12)”25

21 24
Artanto, Op.Cit, 60 William, Gereja dan Roh Kudus
22
Ibid., 63 (Jakarta:YKBK, 2001), 20
23 25
Ibid., 156 Woga, Op.Cit, 90
Urgensitas Misi menebus manusia dari dosa. Halim
Misi Kristen melaksanakan Makmur menyatakan bahwa “Salib
perintah Amanat Agung Tuhan Yesus. adalah puncak pemberitaan Injil dan inti
Misi menjadi suatu perutusan kepada dari pemberitaan Injil.”26 Orang perlu
bangsa-bangsa yang belum mengenal percaya dan mengaku bahwa Yesus
Kristus untuk menyatakan kehendak adalah satu-satunya Juruselamat. Oleh
penyelamatan Allah yang universal. sebab itu, perlu pewartaan Injil
Inilah letak urgensitas misi kristen yang keselamatan kepada seluruh bangsa.
sangat vital sekali bagi kehidupan Paulus menulis dalam 1 Timotius
gereja. Untuk dapat memiliki 2:3-4 “Itulah yang baik dan yang
keselamatan, maka orang yang belum berkenan kepada Allah, Juruselamat
percaya harus menerima Kristus sebagai kita, yang menghendaki supaya semua
Tuhan dan Juruselamat. Berita orang diselamatkan dan memperoleh
keselamatan itu ada di dalam Injil, dan pengetahuan akan kebenaran.” Hal itu
Injil perlu disampaikan kepada orang- mengandung arti bahwa di tengah
orang yang belum percaya. Gereja keadaan manusia yang telah sesat, Allah
memegang peranan penting untuk dapat menghendaki supaya manusia
mewartakan Injil sampai kepada orang diselamatkan. Dan Kristus sudah
yang belum percaya melalui misi. mempertaruhkan segala sesuatu untuk
Misi menjadi sebuah jembatan, melakukan karya penyelamatan-Nya.
sehingga pewartaan Injil dapat Misi menjadi begitu penting karena
disampaikan kepada orang-orang yang gereja yang adalah kumpulan orang
belum percaya. Injil harus disampaikan percaya harus menghasilkan suatu
kepada bangsa-bangsa yang belum pertumbuhan yang baik secara kualitas
percaya kepada Allah, karena hanya maupun kuantitas. Putranto menjelaskan
dengan Injil seorang manusia dapat bahwa “Tujuan dari misi adalah untuk
diselamatkan. Allah telah memberikan menumbuhkembangkan suatu gereja
karunia-Nya kepada manusia, dan baik secara kualitas maupun
manusia berhak untuk diselamatkan kuantitas.”27 Konsep pertumbuhan
oleh Allah. Namun, keselamatan itu gereja secara kualitatif berhubungan
tidak akan pernah sampai kepada
26
Makmur Halim, Model-model
manusia tanpa manusia mengetahui Penginjilan Yesus (Malang: Gandum Mas,
2003), 25
bahwa Yesus telah mati, dan bangkit 27
Putranto, Op.Cit.,2
dengan kualitas moral dan spiritual, gangguan dalam hidup. Kuyper
bukan berdasarkan jumlah jemaat yang menyatakan bahwa “misi harus
bertambah. Peters mengatakan bahwa melakukan pendekatan yang
“Gereja harus menjadi gereja yang merangkum segala bidang, yakni
melayani. Gereja adalah alat untuk melayani total dengan Injil yang total
melaksanakan rencana dan maksud kepada manusia yang total”29 Hal ini
yang ditetapkan Allah untuk menjelaskan bahwa misi juga
menjangkau seluruh manusia.”28 dipengaruhi oleh dana, dimana dana
Pertumbuhan bukan sekedar dapat digunakan untuk kepentingan-
berdasarkan jumlah. Pertumbuhan kepentingan pelaksanaan misi.
secara kualitas nampak dalam Salah satu faktor yang menentukan
kehidupan orang percaya setiap hari. dalam pelaksanaan misi adalah daya
atau tenaga. Untuk dapat
Faktor yang Mempengaruhi Misi
menyampaikan misi, maka gereja
Misi adalah isi hati Allah yang
memerlukan orang-orang untuk dapat
harus dilaksanakan oleh gereja sebagai
membawa Injil sampai kepada orang
wakil Allah. Namun tidak dapat
yang belum percaya. Orang-orang
dipungkiri terdapat beberapa faktor
percaya harus menjadi jembatan untuk
yang mempengaruhi misi. Sebagai
menyeberangkan Inji.
sebuah organisasi, gereja membutuhkan
Gereja memiliki potensi yang
dana untuk melaksanakan misi. Dana
sangat besar untuk dapat membawa Injil
menjadi salah satu faktor yang
ke tengah dunia. Namun, seringkali
mempengaruhi kegiatan misi.
kekuatan gereja yaitu orang-orang
Ketika Paulus mengunjungi jemaat-
percaya, kurang memperhatikan betapa
jemaat di berbagai daerah, setiap jemaat
pentingnya melaksanakan misi.
secara kolektif mengumpulkan uang dan
Aebicam menyampaikan “Seringkali
bantuan untuk mendukung gereja di
penghambat terbesar dalam misi adalah
Yerusalem. Situasi politik di Yerusalem
jemaat itu sendiri, yakni dosa, kurang
membuat gereja tertekan keberadaannya
berdoa, kurang membaca firman,
di Yerusalem, dan hal ini secara
mementingkan diri, dan ketakutan.”30
otomatis membuat jemaat mengalami

29
Kuiper., Op.Cit., 105
28 30
George Peters, Teologi Pertumbuhan Aebicam, Membawa Sesama kepada
Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002), 96 Tuhan Yesus (Semarang: STBI, 1982), 12
Jemaat memiliki potensi yang sangat terjadi Pentakosta, dan doa terus
besar dalam pelaksanaan misi. Venema berlanjut menyertai misi gereja”32
mengatakan bahwa “Keterlibatan
LITERATUR KRISTEN SEBAGAI
jemaat dalam pelaksanaan misi dapat
ALAT KOMUNIKASI UPAYA MISI
diwujudkan dalam berbagai cara,
Literatur kristen sebagai sarana
diantaranya mendoakan utusan misi,
komunikasi upaya misi dalam arti
mendoakan misi, membantu utusan
sebagai berikut:
misi, memberi kesaksian, memberi
Pertama, komunikasi merupakan
teladan melalui hidup.”31 Gereja mula-
upaya penyampaian suatu pernyataan
mula telah memberikan teladan yang
seseorang kepada orang lain. Literatur
sangat baik mengenai cara hidup
kristen digunakan untuk menyampaikan
jemaat. Jemaat memberikan perhatian
pemikiran, perkataan dan perbuatan
kepada misi, para utusan misi, dan
Tuhan Yesus kepada umat manusia.
pekerjaan misi. Jemaat saling menolong
Dalam menghasilkan literatur Kristen
dan membagi satu dengan yang lain,
dibutuhkan keterlibatan jemaat dalam
serta menyokong utusan misi.
rangka pelaksanaan misi Agung Tuhan
Doa merupakan salah satu faktor
Yesus.
yang menjadi pendukung misi. Doa
Kedua, literatur kristen sebagai
tidak dapat dipisahkan dari misi. Misi
sarana komunikasi dalam
merupakan pekerjaan Allah yang
menyampaikan pesan Tuhan Yesus
diperintahkan kepada orang percaya
yang dituliskan dalam Amanat Agung
agar membawa orang yang belum
Tuhan Yesus kepada jiwa-jiwa yang
percaya mengenal Kristus. Oleh sebab
terhilang. Dalam pelaksanaan misi
itu, doa menjadi faktor yang sangat
melalui literatur Kristen guna
penting bagi misi. Misi bukan sekedar
menumbuhkembangkan suatu gereja
pekerjaan biasa, melainkan suatu
baik secara kualitas maupun kuantitas.
pekerjaan rohani yang harus didukung
Gereja harus bertumbuh dalam
secara rohani. Dietrich Kuhl
pelayanan yang sifatnya bukan hanya
menyampaikan bahwa “Setelah
pelayanan mimbar semata melainkan
pemberian Amanat Agung, misi dimulai
juga pelayanan dalam bentuk literatur.
setelah jemaat tekun berdoa sampai

31 32
Venema, Injil untuk Semua Orang Dietrich Kuhl, Sejarah Gereja Mula-
(Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil, 1997), 7 mula (Malang:YPPII, 1998), 39
Literatur Kristen sebagai alat pelayanan Misi gereja merupakan kontinuitas misi
untuk melaksanakan rencana dan bangsa Israel kepada bangsa-bangsa non
maksud yang ditetapkan Allah yakni Yahudi. Kisah Para Rasul juga
menjangkau seluruh manusia khusus menjelaskan untuk pertama kalinya
umat manusia yang tidak dapat bahwa misi diperuntukkan juga kepada
dijangkau melalui penginjilan secara bangsa non Yahudi. Melalui
langsung. penglihatan yang diberikan kepada
Ketiga, literatur Kristen merupakan Petrus dan Paulus, serta baptisan Roh
bagian sarana komunikasi misi artinya yang terjadi di atas orang non Yahudi,
sebagai sarana menyampaikan isi Injil memberikan penegasan nyata bahwa
dari sumber berita kepada penerima karya keselamatan dan anugerah
berita Injil. Misi merupakan jembatan bersifat universal. Untuk itu literatur
dalam pewartaan Injil yang akan kristen harus mampu menghilangkan
disampaikan kepada orang-orang yang mis komunikasi dalam pemberitaan Injil
belum percaya kepada Tuhan Yesus. sebagai bagian pelaksanaan misi.
Allah telah mengaruniakan kepada Kelima, literatur Kristen harus
manusia Putra-Nya yang tunggal, mampu menjelmakan kehidupan Yesus
namun keselamatan itu tidak akan secara nyata dalam kehidupan umat
pernah diterima manusia jika tidak manusia yang menjadi sasaran
pernah mendengar pemberitaan salib pemberitaan Injil. Peristiwa kehidupan
Kristus. Untuk itu literatur Kristen dan misi Yesus di muka bumi ini sangat
sebagai bagian dari misi gereja harus singkat sekali, yakni 33,5 tahun. Masa
mampu menjadi jembatan dalam kehidupan Yesus merupakan masa misi
pemberitaan Injil yang hendak Illahi yakni untuk menggenapi rencana
disampaikan kepada seluruh umat keselamatan yang pernah disampaikan
manusia. dalam janji induk. Pemikiran, perkataan
Keempat, dalam menuangkan ide- dan karya Tuhan Yesus secara
ide pemberitaan Tuhan Yesus literatur sepenuhnya tidak dapat dituangkan
Kristen harus mampu meminimalkan dalam Alkitab, karena Alkitab ditulis
terjadinya mis komunikasi yang agar manusia percaya bahwa Yesus
berdampak pada penolakan Injil. Misi adalah Mesias. Untuk itu, literatur
dalam sejarah penyelamatan Kristen harus mampu menjelmakan
berorientasi pada percaya dan bertobat. setiap pemikiran, perkataan dan karya
Yesus dalam kehidupan masyarakat dijangkau melalui pemberitaan mimbar.
yang hendak membaca literatur Literatur kristen sebagai perwujudan
tersebut. dari pertumbuhan gereja secara kualitas
dan kuantitas. Literatur Kristen dalam
PENUTUP
menjelmakan pemikiran, perkataan dan
Literatur kristen merupakan sarana
karya Kristus dalam kehidupan sehar-
menyampaikan pesan Amanat Agung
hari umat manusia harus mampu
Tuhan Yesus yang pernah diucapkan
menghilangkan mis komunikasi yang
kepada para murid. Literatur Kristen
seringkali terjadi dalam pemberitaan
dalam kerangka pelaksanaan misi untuk
Injil.
menjangkau jiwa-jiwa yang tidak dapat

DAFTAR PUSTAKA

Abineno, J.L. Ch. Gerakan Oikumene Tegar Me

kar di Bumi Pancasila. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997

Artanto, Widi Menjadi Gereja Misioner. Yogyakarta: Kanisius, 1997

Aebicam, Membawa Sesama kepada Tuhan Yesus. Semarang: STBI, 1982

Bavinck, Sejarah Kerajaan Allah Jilid 1. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983

Blommendaal, J. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia,


2007

Eilers, Franz Josef. Berkomunikasi Dalam Pelayanan Misi. Yogyakarta: Kanisius,


2010

Echols, Jhon M. dan Shadily, Hassan. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1988

Effendi, Onong Uchjana. Development Of Communication In Indonesia; Collected


Articles 1968 - Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.

http://www.artikata.com

Halim, Makmur. Model-model Penginjilan Yesus. Malang: Gandum Mas, 2003

Hasselgrave, David J. Communicating Christ Cross-Culturally. Malang : SAAT, 2005

Kuyper, A. De. Misiologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1989


Kuhl, Dietrich. Sejarah Gereja Mula-mula. Malang:YPPII, 1998

Peters, George. Teologi Pertumbuhan Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002

Sularto, Syukur Tiada Akhir: Jejak Langkah Jakob Oetama. Jakarta: PT Gramedia,
2010

Thomas, Norman E. Teks-teks Klasik tentang Misi dan Kekristenan Sedunia. Jakarta :
BPK. Gunung Mulia. 2009

William, Gereja dan Roh Kudus. Jakarta:YKBK, 2001

Woga, Edmund. Pustaka Teologi. Yogyakarta: Kanisius, 2010


___________________.
Dasar-dasar Misiologia. Yogyakarta:Kanisius, 2002

Venema, Injil untuk Semua Orang. Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil, 1997

Anda mungkin juga menyukai