net/publication/326720452
Article in Evangelikal Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat · July 2018
DOI: 10.46445/ejti.v2i2.107
CITATIONS READS
4 10,512
2 authors, including:
Hengki Wijaya
Sekolah Tinggi Filsafat Jaffray Makassar
184 PUBLICATIONS 275 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Hengki Wijaya on 31 July 2018.
ABSTRACT: Shintia Maria Kapojos, Hengki Wijaya, This paper aims to explain the manifestation of
God's loyal love for Ruth who is faithful to her father-in-law, Naomi. The method used is the
interpretation of the Old Testament narrative. Through this paper, the author will focus on Ruth's loyalty
to Naomi as a manifestation of God's allegiance to man. This Old Testament narrative addresses explicitly
the theme of Ruth's loyal love for Naomi and its theological and practical implications for believers to
manifest God's loving kindness to others.
ABSTRAK: Shintia Maria Kapojos, Hengki Wijaya, Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan
perwujudan kasih setia Allah kepada Rut yang setia kepada mertuanya, Naomi. Metode yang digunakan
adalah penafsiran narasi Perjanjian Lama. Melalui tulisan ini, penulis akan fokus kepada kesetiaan Ruth
kepada Naomi sebagai manifestasi kesetiaan Allah kepada manusia. Narasi Perjanjian Lama ini secara
khusus membahas tema kasih setia Ruth kepada Naomi dan implikasi teologis dan praktisnya bagi orang
percaya untuk memanifestasikan kasih setia Tuhan kepada orang lain.
Shintia Maria Kapojos & Hengki Wijaya, Perwujudan Kasih Setia Allah Terhadap Kesetiaan Rut 99
lam kisah Rut ini, pembaca akan melihat wujud ke- tode penafsiran narasi Perjanjian Lama yang akan
setiaan Rut seorang menantu kepada ibu mertuanya. digunakan dalam pembahasan ini berdasarkan Mai-
aweng (2014, p. 2; Osborne, 2012, p. 235) di mana
METODE penulis akan menyoroti kata kunci, plot, adegan,
Metode penelitian yang digunakan adalah percakapan, dan penokohan. Penokohan ini berfokus
penelitian kualitatif yaitu hermenetik Perjanjian La- kepada Rut dan Naomi mertuanya.
ma. Metodologi yang digunakan adalah kritik narasi Tujuan metode penafsiran narasi ini adalah
(Osborne, 2012, p. 234). Kritik narasi ini menjelas- mendapatkan pesan narasi yang sesuai dengan kon-
kan bagian-bagian narasi dalam Perjanjian Lama di- teks nas, dan sudut pandang penafsir terhadap narasi
lihat dari plot, adegan, percakapan, kata kunci, struk- dalam kisah Rut tersebut.
tur, penokohan, atmosfir dan pemilihan materi. Me-
HASIL DAN PEMBAHASAN bali kepada rumah ibunya untuk kesejahteraan kedua
menantunya. Karman (2012, p. 8) mengatakan
Kesetiaan Rut dalam Perjalanan Pulang ke “Ungkapan ‘rumah ibu’ tidak berarti ayah telah me-
Betlehem (1:16-17) ninggal. Orang tua Rut masih disebut (2:11). Ung-
Setelah kelaparan berhenti, Naomi sebagai kapan ini bukan menunjukkan pada masyarakat ma-
ibu mertua memutuskan untuk kembali ke negeri triarkat (sistem pengelompokan sosial dengan se-
asalnya, yakni Betlehem (1:6) bersama kedua me- orang ibu menjadi kepala dan penguasa seluruh ke-
nantunya. Kepulangan mereka ke kampung halaman luarga), melainkan menyoroti peran penting ibu da-
Naomi, mengisahkan cerita yang haru. Di tengah lam pernikahan anak.” King dan Stager (2010, p. 59)
perjalanan, Naomi meminta kedua menantunya kem- menegaskan “Sambil meminta mereka untuk pergi,
Shintia Maria Kapojos & Hengki Wijaya, Perwujudan Kasih Setia Allah Terhadap Kesetiaan Rut 101
ladangnya (2:7) dan setelah selesai makan pun ia Nida, 2013, p. 73). Malam itu, Boas terbangun dan
tetap terus bekerja hingga petang (2:15, 17). Hasil mendapati Rut berbaring di sebelah kakinya. Boas
yang didapatkannya dibawanya kepada ibu mertua- bertanya tentang identitas Rut. Respons Rut terhadap
nya, Naomi, yang tinggal di rumah. Rut bertanggung pertanyaan Boas, dijawabnya dengan mengingatkan
jawab atas kebutuhan makan mereka. Selama mu- Boas akan keberadaan dirinya yang wajib menebus-
sim menuai jelai Rut terus memungut jelai hingga nya (3:9). Boas tidak langsung melaksanakan apa
musim itu berakhir (2:23). Dengan demikian selama yang dikatakan karena ada penebus yang lebih dekat
musim jelai tersebut, Rut dapat memenuhi kebu- kekerabatan dengan keluarga Rut (3:12). Namun di
tuhan makan bagi Naomi dan bagi dirinya. malam itu Boas berjanji akan menebus keluarga Rut
(4:13), apabila penebus yang dekat itu tidak mene-
Kesetiaan Rut dalam Melaksanakan Rencana bus mereka. Lalu berbaringlah Rut sampai malam
Naomi (3:5-6) dan pagi hari bangun kembali ke rumah mertuanya
Setelah mengetahui bahwa Boas adalah sa-
dengan membawa jelai yang langsung diberikan
lah satu kaum kerabat Elimelekh yang wajib mene-
oleh Boas kepadanya (3:15). Karman (2012, p. 50)
bus Naomi dan Rut (2:20b). Naomi berinisiatif un-
menjelaskan “Ada peningkatan hubungan antara Rut
tuk merancangkan pernikahan untuk Rut (3:1). Se-
dan Boas. Dulu Boas memberikan jelai secara tidak
orang janda ada dalam posisi yang sangat tidak ter-
langsung. Kini ia memberikannya secara langsung.”
lindung dan mudah sekali dilukai. Dia sebatang kara
yang berdiri di luar lingkungan normal (Parker dkk.,
Kesetiaan Rut Terhadap Realisasi Rencana Naomi
2001, p. 865). Oleh karena itu, ia membutuhkan (4:15b)
tempat perlindungan. Hal inilah yang diusahakan Setelah bertemu dengan kaum penebus yang
oleh Naomi bagi Rut untuk kebahagiaannya. Untuk memiliki hubungan kekeraban dekat dengan keluar-
melaksanakan rencana ini, Naomi mempersiapkan ga Elimelekh tidak bersedia menebus Rut (4:6).
rencana terlebih dahulu untuk hal-hal yang harus Maka, Boas memenuhi janji yang telah disampai-
diperhatikan oleh Rut, mulai dengan penampilannya kannya kepada Rut pada malam itu. Di hadapan para
(3:3a) hingga kepada apa yang harus dilakukan tua-tua dan semua orang di pintu gerbang itu, Boas
ketika ia berada di dekat Boas (3:3b-4). Namun menebus semua milik pusaka Elimelekh beserta
Naomi tidak menyampaikan apa yang harus dikata- mengambil Rut sebagai istrinya (4:7-10). Rut meni-
kan Rut ketika bertemu Boas, Rut hanya diminta un- kah dengan orang yang merupakan inisiasi Naomi.
tuk menunggu apa yang dikatakan Boas terhadapnya Setelah melalui masa-masa yang sulit dalam kehi-
(3:4b) Semua dilakukan oleh Rut sesuai dengan na- dupannnya yang diuraikan di awal narasi (1:1-5).
sihat Naomi kepadanya. Kini Naomi menikmati kebahagaian melalui kelahir-
Tampaknya Naomi tahu gerak-gerik dan an Obed yang dilahirkan oleh Rut (4:15b). Dengan
kebiasaan Boas, kapan Boas di tempat pengirikan demikian melalui perkawinan Boas dan Rut, ketu-
dan kebiasaanya di tempat itu (Karman, 2012, p. runan Mahlon dapat ditegakkan. Newman (2004, p.
40). Malam itu, Rut datang ke tempat pengirikan dan 81) menjelaskan:
meyingkapkan selimut dari kaki Boas dan berbaring Kasih Allah dalam teks ini dimanifestasikan se-
di situ. Meski narasi bersifat ambigu, cukup bera- bagai kasih antara dua wanita dari negara asal
yang berbeda, latar belakang yang berbeda, dan
lasan Rut melakukan hal itu dalam batas-batas ke-
usia yang berbeda. Perjalanan mereka adalah
sopanan. Mustahil Boas akan memberikan apresiasi pencarian untuk penebusan melalui kelahiran
setinggi itu jika Rut malam itu bertingkah tak seno- seorang anak untuk mereka berdua maupun ke-
noh (3:10-11). pada masyarakat luas sebagaimana tercermin
dalam penamaan bayi oleh komunitas perem-
Makna utama dari apa yang dilakukan bah-
puan.
wa Rut meminta perlindungan dari Boas (Waard dan
Shintia Maria Kapojos & Hengki Wijaya, Perwujudan Kasih Setia Allah Terhadap Kesetiaan Rut 103
terdapat dalam contoh tokoh Rut kepada Naomi, hatinya. Rut adalah menantu yang menjadi penghi-
mertuanya. Kesetiaan Rut tetap konsisten hingga be- buran bagi mertua yang kepahitan.
rakhirnya seluruh narasi ini. Kesatuan antara menan- Perwujudan kasih setia Allah nyata dalam
tu dan mertua ini pun selalu berjalan beriringan. Rut kehidupan Rut yang memercayai Allah Naomi. Hal
terus menyertai dengan setia dari sejak Naomi itu ditunjukkan dengan kesetiaannya mengikuti
mengalami masa-masa kesulitan hingga kesulitan Naomi sekalipun dalam keadaan duka, penderitaan,
tersebut digantikan dengan kebahagian. Rut adalah dan kepahitan mertuanya, dia tetap setia mengikuti
sosok wanita yang tidak banyak berbicara. Namun Naomi.
bertindak sesuai dengan kasih yang ada dalam
DAFTAR RUJUKAN
Atkinson, David. Rut. Jakarta: Yayasan Komunika- Newman, Ruby K. 2004. “The Book of Ruth and
si Bina Kasih/OMF. 2000. “Grandmother of Hypothesis.”” Journal of
Baxter, J. Sidlow. Menggali Isi Alkitab Kejadian The Association for Research on Mothering
sampai dengan Ester. Jakarta: Yayasan Ko- 7 (1):78-85.
munikasi Bina Kasih/OMF, 2012. Osborne, Grant R. 2012. Spiral Hermeneutika:
Hill, Andrew E. & John H. Walton. 2004. Survei Pengantar Komprehensif Bagi Penafsiran
Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas. Alkitab. Surabaya: Momentum.
Karman, Yonky. 2012. Kitab Rut. Jakarta: BPK Gu- Parker, J. I, dkk. 2001. Ensiklopedi Fakta Alkitab
nung Mulia. Bible Amanac 2. Malang: Gandum Mas.
King, Philip J. dan Lawrence E. Stager. 2010. Ke- Pfeiffer, Charles F., Everett F. Harrison (ed.). 2004.
hidupan Orang Israel Alkitabiah. Jakarta: Tafsiran Alkitab Wycliffe Volume 1 Per-
BPK Gunung Mulia. janjian Lama: Kejadian-Ester. Malang:
Maiaweng, Peniel C. D. 2014. Penafsiran Narasi Gandum Mas.
Perjanjian Lama. Makassar: Sekolah Tinggi Rauber, D. F. 1970. “Literary Values in the Bible:
Theologia Jaffray. The Book of Ruth.” Journal of Biblical
Maiaweng, Peniel C. D. (ed.). 2016. Prosiding Se- Literature 89 (1):27-37.
minar Teologi Kitab Rut. Makassar: Sekolah Waard, Jan de dan Eugene A. Nida. 2013. Kitab
Tinggi Theologia Jaffray. Rut. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.
Maiaweng, Peniel C. D. 2012. “”Utuslah Aku”: Eks- Wijaya, Hengki. 2016. “Pengenaan Manusia Baru Di
posisi Yunus Pasal 3-4 Tentang Pengutusan Dalam Kristus: Natur, Proses, Dan Fakta
Nabi Yunus Berdasarkan Perspektif Allah Serta Implikasi Teologis Dan Praktisnya.”
Menyesal.” Jurnal Jaffray 10 (2):16-36. Jurnal Jaffray 16 (1):109-130.