Anda di halaman 1dari 3

I.

Pelayanan Hana dan kepemimpinan Hana


Agaknya Hana ini adalah seorang tokoh yang umum dikenal orang, sebab
namanya disebutkan beriku gelarnya, nama ayahnya dan sukunya: nabi perempuan
Hana, anak (binti) Fanuel dari suku Asyer (suatu catatan yang menarik hati, sebab
Asyer adalah termasuk kesepuluh suku yang sejak th. 722 sM. hilang dan bercampur
dengan dunia bangsa-bangsa!). Hanya tujuh tahun lamanya ia bersuami dan sejak itu
ia menjadi balu (janda), sekarang sudah 84 tahun usianya. Adakah ia barangkali
tinggal di ruangan-ruangan turutan sekeliling Bait Suci dan adakah ia mengerjakan
pekerjaan tertentu seperti yang dilakukan perempuan-perempuan dari dahulukala?
(bnd. Kel 38:8). Tingkah-laku Hanadilukiskan dengan perkataan yang mengingatkan
kita kepada 1 Samuel 5:5, ketika Injil Lukas diterbitkan tentulah Hana dapat diambil
sebagai teladan bagi banyak balu (janda) yang dalam jemaat Kristen merupakan suatu
soal yang besar (1 Tim. 5:1-16).1
Lukas 2: 37b. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam
beribadah (melayani Allah) dengan berpuasa dan berdoa. Ini memberitahu kita bahwa
Hana, seperti Simeon, adalah salah satu dari mereka yang dikenal sebagai Orang-
orang Tenang di Negeri. Dia melayani Tuhan pertama-tama dengan tinggal di Bait
Suci. Dikatakan dia bahkan tidak pernah meninggalkan Bait Suci. Ini berarti bahwa ia
pergi ke Bait Suci sebanyak mungkin. Tak seorang pun, bahkan tidak ada dari para
imam yang tinggal di Bait Suci. Imam Besar saja yang memiliki ruangan-ruangan di
sana, tapi dia bahkan tidak tinggal di sana. Jadi itu berarti bahwa dia berada di sana
sebanyak mungkin. Dan sementara di sana, dia melayani Tuhan dengan berpuasa dan
berdoa siang dan malam. Ia terkenal sebagai seorang nabiah, jadi agaknya telah
berkali-kali Ia mendapat wahyu dari Allah. 2
Lukas 2:38. Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur
kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan
kelepasan untuk Yerusalem. Sama seperti Simeon, dia memberikan ucapan syukur
kepada Allah karena mengutus Mesias, dan tidak berhenti di sana, ia kemudian pergi
keluar dan berbicara kepada semua orang yang sedang mencari penebusan di

1
B.J. Boland ,Tafsiran Injil Lukas (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2008), 70-72
2
J.H. Bavinck, Sejarah Kerajaan Allah, (Jakarta, BPK-Gunung Mulia, 2016) 68
Yerusalem. Dia pergi ke sekeliling memberitahu orang-orang bahwa Juruselamat
mereka, Penebus mereka datang. Dia adalah sang saksi ketiga.
Hana mengisi waktu jandanya dengan beribadah kepada Tuhan. Ia berpuasa dan
berdoa siang dan malam (ay. 37b). Jika diperkirakan usia Hana saat menikah adalah
sekitar 25 s.d. 28 tahun, maka ia menjanda sekitar 32 s.d. 35 tahun. Pada saat Yesus
lahir, Hana telah menjadi nabi dan melayani di Bait Allah selama sekitar 50 tahun. Ia
tidak menyesal dengan kehidupannya sebagai seorang janda, tetapi justru ia
memanfaatkan masa jandanya untuk melayani Tuhan dengan sepenuh waktu (full
time). Dan sebagai akibat dari kesetiaannya melayani Tuhan, Hana diberikan
kesempatan untuk melihat bayi Yesus, yang adalah Anak Allah sendiri yang turun ke
dalam dunia. Saya rasa, Hana pasti sangat bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan
akan kesempatan yang diterimanya untuk melihat sang Mesias (ay. 38a). Hana pun
akhirnya menyampaikan kepada orang-orang bahwa Anak inilah yang nantinya akan
membawa kelepasan bagi Yerusalem, Israel, dan bahkan seluruh dunia (ay. 38b). 3

II. Analisa
Hana merupakan contoh yang sangat luar biasa bagaimana hidup untuk Allah,
hidup untuk menjalankan hidup yang sesuai dengan kehendak Allah, Alkitab
mencatat Hana menanti hingga 84 tahun untuk berjumpa dengan Yesus. Hana tidak
hanya bersyukur dan bersukacita, namun ia melanjutkan kabar sukacita ini kepada
“semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.  
Memang kita tahu Hana di dalam PL, Samuel setelah dilahirkan, Tuhan juga
memakai di dalam KerajaanNya dan bukan hanya dalam konteks keluarga Hana,
Elkana dsb., bukan dan bukan hanya sekedar menjawab kepahitan Hana karena selalu
diperolok istrinya Elkana yang satu lagi dengan mengatakan, kamu tidak ada
keturunan sepertinya Tuhan tidak berkenan kepada kamu dst. Lalu Tuhan menjawab
doanya dan memberikan Samuel sehingga tidak dihina lagi, lebih dari pada itu yaitu
seorang Samuel yang dipakai di dalam KerajaaNya. Jikalau dilihat dari jalan cerita
kedua Hana ini banyak kemiripan, contohnya adalah mereka adalah orang yang taat
kepada Tuhan, orang yang sabar di dalam menunggu kepastian dari Allah. Hana yang
3
http://renunganranditeherawan.blogspot.com/2012/04/kesetian-seorang-hana.html di akses pada
tanggal 14 november 2020
di bahas di Kitab Injil Lukas adalah seseorang yang sudah dikatakan sebagai nabiah,
jadi dari namanya saja sudah diketahui adalah seorang Hana merupakan orang yang
sangat taat kepada Allah, yang paling Luar biasa adalah Hana menunggu sampai 84
Tahun untuk bertemu dengan Bayi Yesus.

Anda mungkin juga menyukai