Anda di halaman 1dari 7

Turut Kehendak Allah

Perikop : 1 Tawarikh 14:8-17


Genre : Narasi
Sasaran : PIPA,MHB,KTB
 PIPA
o Agar mahasiswa Kristen UK3 dapat mengerti siapakah Tuhan yang sejati dan
satu-satunya
o Agar mahasiswa Kristen UK3 mau percaya dan mengandalkan Tuhan dalam
seluruh kehidupannya.
 MHB
o Agar mahasiswa Kristen UK3 mengerti bahwa Allah adalah jawaban dari setiap
persoalan, karena itu haruslah kita merenungkan tentang kehendak Tuhan dalam
kehidupan kita dan terus berpegang kepada perintah-Nya.
 KTB
o Agar mahasiswa Kristen UK3 dapat mengerti bagaimana seharusnya orang
percaya dapat selalu melibatkan Tuhan dalam kehidupannya dan turut kehendak
Allah.
Intro :
Pernahkah kalian merasa bingung tentang masalah yang sedang kalian hadapi, tidak tau hal apa
yang harus kita lakukan untuk keluar dari masalah tersebut? Lalu kemanakah kita harus mencari
jawaban dari setiap persoalan dan jalan manakah yang harus kita tempuh? Merasa bahwa
permasalahan datang bertubi-tubi, menghimpit dan membuat kita merasa dimusuhi. Hal ini tidak
hanya dirasakan oleh kita, tetapi juga oleh Daud, seperti yang difirmankan dalam 1 Tawarikh
14:8-17. Mari kita belajar dan renungkan bersama tentang ketaatan Daud kepada Allah.

Latar Belakang Kitab


Kerajaan Israel terpecah dua yaitu utara dan selatan. Kerajaan utara duluan hancur. Bait
Allah di Yerussalem. Yerobeam mendirikan mezbah untuk menyembah YAHWEH.
TUHAN geram dengan kerajaan utara jadi kerajaan utara dihancurkan oleh kerajaan
Asyur. Niniwe pusat dari kerajaan Asyur. Kerajaan asyur itu kerajaan yang sadis,
manusia dikuliti, diikat tangan, kaki dan masing-masing tali disambungkan ke kuda, itu
salah satu kesadisan Asyur. Setelaah bertahun2 selatan juga dibuang karena kejahatan
mereka.
Kitab 1 Tawarikh ini termasuk dalam kitab-kitab sejarah. Di Alkitab ada 12 kitab sejarah (dari
Yosua sampai Ester). Banyak Ahli PL membagi kitab-kitab sejarah ini menjadi 2 bagian, yaitu
golongan “Phrophetico-Historic” (di dalamnya adalah Yosua, Hakim-hakim, Samuel, dan Raja-
raja) dan kitab sejarah lainnya (Rut, Ester, Tawarikh, Ezra, Nehemia). Golongan yang pertama
lebih banyak menceritakan sejarah kisah bangsa Israel dilihat dari sudut pandang nabi bagaimana
Allah menegakkan kerajaan-Nya melalui sejarah Israel. Golongan yang kedua ini memiliki sudut
pandang yang sedikit lebih sempit, yaitu menceritakan hanya sepotong / penggalan sejarah
bangsa pilihan Allah di dalam momen tertentu saja. Rut misalnya menceritakan mengenai Ruth
dan Boas, yang merupakan nenek moyang Raja Daud. Ezra dan Nehemia menceritakan
bagaimana sisa-sisa bangsa Israel yang Kembali dari pembuangan dan berusaha membangun
kembali bait Allah dan tembok Yerusalem. Sedangkan Ester juga berkisah tentang bagaimana
Allah (melalui Ester) memelihara hidup kaum Yahudi di tengah pemerintahan raja Persia. Kitab
Tawarikh pun juga memiliki keunikan, dimana sejarah yang dicatat terlihat mirip dengan
Samuel dan Raja-raja, namun banyak momen sejarah yang tidak disebutkan detail di
dalam kitab ini (karena memang kitab ini tidak berfokus kepada perjalanan sejarah saja),
namun ada beberapa hal yang ditekankan oleh sang penulis untuk memberi gambaran /
tafsiran bagi Umat Israel tentang apa yang terjadi di dalam sejarah mereka sejak masa
raja-raja. Karena itu ada bagian-bagian dalam kitab ini yang tidak ada di dalam kitab Samuel
maupun di kitab Raja-raja. Kitab ini terutama juga lebih menyoroti kepada kerajaan Selatan /
Kerajaan Yehuda dibanding kerajaan Utara / kerajaan Israel. Di kitab ini lebih banyak penulis
berusaha menghubungkan antara janji Tuhan dengan apa yang terjadi di dalam sejarah bangsa
Israel.
1. Penulis
Penulis kitab ini diperkirakan adalah Ezra, terutama karena tema yang mirip serta gaya
bahasa serupa yang dipakai di dalam kitab ini dan di dalam kitab Ezra. Selain itu, ayat
terakhir di dalam 2 Tawarikh mengenai Tuhan yang menggerakkan hati raja Koresh, raja
Persia saat itu, juga diulang dan dicatat di dalam Ezra sebagai kelanjutan dari kisah ini.
Rentang waktu yang panjang, di mana kitab ini menuliskan bahkan sampai jaman raja-
raja di masa pembuangan (dalam 2 Tawarikh 36) juga semakin mendukung penulis dari
kitab ini kemungkinan hidup di masa sesudah pembuangan.

2. Tanggal Penulisan
Jika melihat dari ayat terakhir 2 Tawarikh yaitu masa dimana Koresh mengijinkan bangsa
Israel kembali ke tanahnya, maka kemungkinan penulisan kitab ini berkisar setelah tahun
538 SM. Banyak ahli berpendapat kitab ini ditulis antara tahun 515 SM – 400an SM,
yaitu sekitar masa hidup Zerubabel sampai sekitar masa hidup Ezra dan Nehemia. Karena
silsilah pada 1 Tawarikh 3 masih menuliskan anak cucu dari Zerubabel, maka
kemungkinan kitab ini ditulis di atas tahun 460 SM.

3. Tujuan dan Tema Besar


Tujuan utama dari Kitab 1 Tawarikh ini adalah untuk memberikan kekuatan bagi
umat yang kembali dari pembuangan. Saat itu, umat Israel yang kembali mengalami
berbagai kesulitan baik di sisi ekonomi, politik, konflik internal, gangguan dari penduduk
lokal, dsb. Tidak hanya itu, secara rohani pun mereka mendapat goncangan yang sangat
kuat, karena melihat janji Allah seolah sudah tidak ada harapan akan dapat mereka lihat.
Mereka tidak lagi memiliki harapan yang pasti. Karena itu penulis kitab ini ingin
memberikan suatu penguatan bagi umat Israel saat mereka kembali membaca / melihat
mengenai sejarah dari kerajaan Israel di masa lalu, dan tentang janji Allah yang selalu
dijaga meski kondisi seperti tidak memungkinkan.

Karena itu ada 3 tema besar yang selalu mewarnai penulisan dari kitab ini, yaitu :
A. Umat Allah  Kitab ini menegaskan dengan jelas, siapakah itu umat Allah. Umat
Allah ternyata bukanlah “seluruh Israel” secara bangsa, tetapi umat-umat yang
sepanjang sejarah Tuhan jaga dan setia kepada Tuhan. Umat yang kembali dari
pembuangan sadar bahwa belum seluruh umat kembali kepada Tuhan, mereka sangat
menantikan masanya Umat Israel kembali dipulihkan seutuhnya.
B. Kerajaan Daud serta Bait Allah  Kitab ini sangat kental menjelaskan adanya 2
institusi yang central bagi Israel yaitu Kerajaan (yang disimbolkan dengan kerajaan
Daud dan keturunan Yehuda) dan Bait Suci (yang diteruskan oleh keturunan imam
dari Lewi). Pemulihan umat yang sejati adalah pemulihan mencakup 2 hal ini, yaitu
menegakkan kembali tahta Daud, dan memulihkan kembali bait Allah yang sejati.
Seperti yang dikatakan Allah kepada Daud “Apabila umurmu sudah genap untuk
pergi mengikuti nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu
yang kemudian, salah seorang anakmu sendiri, dan Aku akan mengokohkan
kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi-Ku dan Aku akan
mengokohkan takhtanya untuk selama-lamanya.” (1 Taw 17 : 11-12).
C. Berkat dan Kutuk  penulis sangat menekankan bagaimana kaitan antara ketaatan
yang berbuah berkat serta ketidaktaatan yang berbuah kutuk. Tidak hanya Kerajaan
dan bait saja yang dapat memulihkan umat Israel, tetapi merekapun harus dengan taat
dan setia menjalankan perintah Allah. Hal ini sangat terlihat di dalam sejarah yang
dituliskan oleh Tawarikh. Azarya menyampaikan ini “Dengarlah kepadaku, Asa dan
seluruh Yehuda dan Benyamin! TUHAN beserta dengan kamu bilamana kamu
beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi
bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya” (2 Taw 15:2)
Ooh, itu insiden Uzza dibuat setelah perikop Daud melawan Filistin, sedangkan di 1
Twarikh sebelumnya

Latar Belakang Perikop


Tuhan sedang menekankan bahwa penegakan akan kerajaan dan bait sucinya Tuhan.
Semuanya itu terutama pengokohan akan kerajaan terjadi melalui apa yang dialami dan
respon dari si Daud kepada Tuhan.
Perikop ini berisi tentang Daud yang berhasil memukul kalah orang Filistin. Daud dipilih Allah
untuk menjadi raja atas Israel, ia menggantikan Saul yang telah ditolak Allah karena
ketidaksetiaannya (1 Tawarikh 10:13-14). Daud, berbeda dengan Saul, Daud setia terhadap
TUHAN dan selalu meminta petunjuk TUHAN. Bahkan diceritakan di dalam hidupnya Daud,
saat Daud berdosa pun bukan banyak mencari argument pembelaan yang dia keluarkan, tetapi
dia langsung berkabung. Inilah raja yang ditentukan dan dipilih oleh Allah. Dalam perikop ini
juga Daud tidak menganggap bahwa karena dahulu Allah menghendaki dia menyerang orang
Filistin (1 Tawarikh 14:10), maka kali ini hal itu juga betul. Daud mengajarkan kepada orang
percaya bahwa kita tidak akan berhasil di dalam hidup ini jikalau kita tidak terus-menerus
mencari kehendak, bimbingan, dan pertolongan Allah. Berseru kepada Allah untuk kasih karunia
dan kehadiran-Nya secara khusus adalah suatu kebutuhan yang terus-menerus dalam kehidupan
kita. Jikalau kita gagal untuk senantiasa berpaling kepada Allah memohon pertolongan-Nya, kita
akan mengalami bahwa kita sendirian ketika menghadapi berbagai kesulitan dan tuntutan hidup
ini, tanpa kehadiran Roh Kudus

Struktur Perikop
Struktur Episode Tunggal
 Tipe alur : resolutif
 Simetri pola tripartite
 Pola tipikal resolusi : 3 babak

Ada sastra ibrani yang namanya kiastik, ada bagian yang sama antara yang luar, yang tengahnya ada yang
berbeda

Babak I : Problema (Orang Filistin ingin menangkap Daud)


Adegan 1 : Orang Filistin dan Daud maju untuk berperang (Mode: Narasi Langsung)
(8) Ketika didengar orang Filistin, bahwa Daud telah diurapi menjadi raja atas seluruh Israel,
maka majulah semua orang Filistin untuk menangkap Daud. Tetapi Daud mendengar hal itu, lalu
majulah ia menghadapi mereka.
Adegan 2 : Orang Filistin datang menyerbu di lembah Refaim (Mode: Narasi Langsung)
Perubahan setting tempat
(9) Ketika orang Filistin itu datang dan mengadakan penyerbuan di lembah Refaim, 

Babak II : Klimaks/turning point (


Adegan 3 : Penggambaran dramatis
(10) bertanyalah Daud kepada Allah: "Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu dan
akan Kauserahkankah mereka ke dalam tanganku?" TUHAN menjawab: "Majulah, Aku
akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu."

Adegan 4 : Narasi langsung


(11a) Lalu majulah ia ke Baal-Perasim, dan Daud memukul mereka kalah di sana.
Adegan 5 : Penggambaran dramatis
(11b) Berkatalah Daud: "Allah telah menerobos musuhku dengan perantaraanku seperti air
menerobos."
Adegan 6 : Rincian deskriptif
(11c) Sebab itu orang menamakan tempat itu Baal-Perasim.
Adegan 7 : Narasi Langsung
(12) Orang Filistin itu meninggalkan para allahnya di sana, lalu orang Israel membakarnya
habis atas perintah Daud.
Adegan 8 : Narasi langsung
Perubahan suasana dan waktu
(13) Ketika orang Filistin menyerbu sekali lagi di lembah itu,
Adegan 9 : Penggambaran dramatis
(14) maka bertanyalah lagi Daud kepada Allah, lalu Allah menjawab: "Janganlah maju di
belakang mereka, tetapi buatlah gerakan lingkaran terhadap mereka, sehingga engkau
dapat menyerang mereka dari jurusan pohon-pohon kertau. 
(15) Dan bila engkau mendengar bunyi derap langkah di puncak pohon-pohon kertau itu,
maka haruslah engkau keluar bertempur, sebab Allah telah keluar berperang di depanmu
untuk memukul kalah tentara orang Filistin." 

Adegan 10 : Narasi langsung


Perubahan tempat, suasana
(16) Dan Daud berbuat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, maka mereka memukul
kalah tentara orang Filistin, mulai dari Gibeon sampai Gezer. 

Babak III : Resolusi


Adegan 11 : Narasi langsung
Perubahan suasana
(17) Lalu termasyhurlah nama Daud di segala negeri, dan TUHAN mendatangkan rasa takut
kepadanya atas segala bangsa.

5W1H
Who :
- Daud : Bundar, protagonis,
- Orang Filistin : Tokoh datar, antagonis
- Orang Israel : Tokoh latar, protagonis
- ALLAH : Tokoh datar, protagonis
What : Allah menunjukkan petunjuk-Nya kepada Daud yang mau ikut perintah-Nya
Where : di lembah Refaim, Baal-Perasim, Gibeon sampai Gezer
When : Kronos : waktu yang terus berjalan, 1 Januari 2021 Tahunnya 1040an
Kairos : momennya apa, saat Daud menjadi raja
How : sesuai pembagian babak
Why : analisis ayat
MCA : Ayat 16-17. Ayat yang menjadi center udah benar

Analisis Ayat
Babak I
Why
Alasan orang Filistin maju menyerang Daud karena mereka tau bahwa kondisi lagi tidah stabil,
mungkin org Filistin ingin memanfaatkan saat-saat genting itu.
- Mengapa orang Filistin berniat untuk menangkap Daud?
- Mengapa Daud ingin maju untuk menghadapi orang Filistin?
- Mengapa orang Filistin menyerbu di lembah Refaim?

Babak II
Why
Bertanya kepada Tuhan itu bukan hanya kebiasaan Daud, tetapi semua raja Israel bertanya
kepada Tuhan. Itu adalah suatu rutinitas.
Dalam kehidupan apakah kita sudah bertaya terlebih dahulu kepada Tuhan. Namun, ada
perbedaan antara raja yang berkenan dan yang tidak berkenan.
- Mengapa Daud memilih bertanya kepada Allah?
- Mengapa Daud mau mengikuti perintah Allah?
- Mengapa Daud bisa menang?
- Mengapa orang Filistin meninggalkan para allahnya?
- Mengapa Daud memerintahkan untuk membakar Allah orang Filistin?
- Mengapa orang Filistin menyerbu lagi?
- Mengapa Allah menyuruh Daud untuk tidak menyerang mayu tetapi membuat gerakan
lingkaran?

Babak III
Why:
- Mengapa nama Daud termasyhur di segala negeri?
- Mengapa TUHAN mendatangkan rasa takut kepada Daud atas segala bangsa?
TIGA
Teacher :
- Daud
- Allah
Teaching : Allah berdaulat atas segala hal, karena itu kita harus selalu meminta petunjuk dari
Allah.
Teachable : Daud menyadari bahwa Allah turut bekerja dalam segala hal, karena itu ia mau ikut
kehendak Allah.
Integritas : Daud percaya bahwa dia sepenuhnya bergantung kepada Allah dan selalu
membutuhkan pertolongan dari Allah
Integrasi : Daud memakai hidupnya untuk selalu setia dan taat kepada firman Allah
Interaksi : Ketika Tuhan menyuruh Daud agar tidak maju di belakang tetapi membuat gerakan
melingkar, orang Israel ikut melakukan sesuai yang Tuhan dan Daud perintahkan.
Goal: Tuhan ingin agar kita taat dan selalu bergantung kepada Tuhan
Going : Daud menyatakan kesetiaannya dengan taat kepada Allah
Gain other :
I AM :
I Am :
I am

Alat bantu yang bisa membantu adalah mysword atau minta file esword, studybible, yg bisa
dicari di internet yang gampang john calvin commentary, pulpit commentary, Keil & Deitzch
commentary

Matthew hendry sulit dipilah

Anda mungkin juga menyukai